PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 3 Juni 2011
TUHAN MENGUTUS AKU Bacaan: Yesaya 6:1-8: Tujuan: 1. Anak mengerti bahwa Tuhan telah membersihkan mereka dan mengutus mereka menjadi bersaksi kepada teman-temannya. 2. Anak-anak siap diutus Tuhan tanpa menunda-nunda waktu. LITURGI Pujian Pembukaan: Dari Terbit Matahari Doa Pembukaan: Puji-pujian: 1. Aku Bukan Pasukan berjalan. 2. Laskar Iblis. Doa Syafaat: Untuk gereja, bangsa dan Negara. Penyampaian Cerita: Syalom adek-adek? Kalian pasti senang ya, kalau kalian bisa pergi bersama-sama teman dan orang tua ke suatu tempat, misalnya ke pasar, mall, pesta atau ke gereja. Ada diantara adek-adek yang pernah bepergian tanpa orang tua? Apakah sudah berani pergi sendirian? Hmmm,ada yang berani dan ada yang belum berani. Semakin kalian bertambah besar, nanti akan semakin berani, karena sudah seharusnya demikian. Kenapa kita harus berani, karena kita sudah siap untuk pergi dan Tuhan ada bersama kita dan akan selalu menolong kita. Adek-adek sudah hampir semua yah sekolah? Diantara kalian ada yang pernah mengikuti lomba-lomba antar sekolah? Misalnya utusan sekolah untuk lomba baca puisi, lomba nyanyi, lomba lari, lomba makan kerupuk, lomba cerdas cermat dan lain-lain? Biasanya yang diutus sekolah itu orangorang pilihan ya? Orang-orang yang bagus, orang-orang yang pintar dan harus sudah mempersiapkan diri dengan baik supaya memperoleh hadiah. Bagaimana kalau adik-adik diutus melakukan sesuatu tetapi adik-adik merasa tidak mempu melakukan hal itu? Apakah kalian mau melakukannya? Adek-adek yang dikashi Tuhan, ada seorang nabi, namanya Yesaya, dia sebenarnya sudah besar dan sudah dewasa, dia juga senang bepergian. Ia diutus untuk pergi mengingatkan orang-orang sebangsanya yang jahat-jahat supaya bertobat dan menjadi orang baik-baik. Tetapi ia merasa tidak mampu melakukan hal itu. Bukan karena ia tidak berani atau malu melakukannya. Melainkan karena ia sendiri merasa sama dengan orang-orang sebangsanya. Sama-sama berdosa dan jahat dihadapan Tuhan. Ia merasa tidak layak memberitakan pertobatan kepada teman-teman sebangsanya. Tuhan mengetahui perasaan Yesaya, karenanya sebelum Yesaya pergi melakukan tugasnya, Ia menyentuh bibir Yesaya sebagai tanda bahwa Tuhan sudah mengampuni dosa Yesaya dan memampukan dia melaksanakan tugas yang telah diberikan kepadanya. Maka Yesaya menjawab: “Ini aku utuslah Aku!” Adek-adek, ternyata sebelum Yesaya diutus Tuhan untuk mengabarkan Firman Tuhan kepada banyak orang, dia harus disiapkan Tuhan supaya hidupnya bersih, sehingga ketika dia menyampaikan setiap 87
perkataan, dia berbicara bukan atas sekehendak hatinya, tetapi menyampaikan Firman Tuhan. Yesaya menjadi orang yang siap bepergian untuk menyapaikan Firman Tuhan. Adek-adek yang dikasihi Tuhan, Tuhanpun sudah memanggil kita, dan sudah membersihkan dosa-dosa dan pelanggaran kita. Tuhan juga mengutus kita seperti Yesaya untuk menyampaikan kepada teman-teman kita supaya mereka tidak nakal lagi dan menjadi anak baik-baik. Juga menceritakan tentang Tuhan Yesus yang bersedia mengampuni semua kenakalan dan kesalahan kita. Adek-adek, mari kita terus belajar Firman Tuhan dan mempersiapkan diri, karena Tuhan mengutus kita untuk berbicara kepada teman-teman. Yakinlah bahwa Tuhan akan menolong dan memampukanmu. Dan mohon juga kepada Tuhan dalam Doa, Tuhan ini aku, utuslah aku. Amin Nyanyian responsoria: Dengar Dia panggil nama saya Persembahan: Diiringi dengan pujian : Disini aku bawa Tuhan Aktfitas: Permainan Nama Permainan: Membentuk Barisan Tujuan Permainan: 1. Melatih anak-anak bertindak dengan cepat dengan tidak menunda-nunda waktu 2. Melatih anak-anak untuk berpikir kreatif dan cepat. 3. Melatih anak bekerjasama dalam suatu kelompok. Alat Bantu : Tanpa Alat bantu, tetapi tempat aula / ruangan yang luas. Cara bermain: 1. Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas delapan sampai sepuluh anak. 2. Anggota masing-masing kelompok berdiri posisi saling berjauhan. 3. Permainan dimulai setelah diberikan instruksi kepada masing-masing kelompok untuk membuat sebuah barisan, misalnya lingkaran kecil. 4. Ketika instruksi diberikan, masing- masing kelompok harus membuat sebuah barisan yang dimaksud. Biar permainan semakin seru, maka waktu dipercepat misalnya dibatasi 20 detik. 5. Supaya permainan bervariasi, maka perintahnya tidak harus lingkaran tetapi berbanjar dua, berbentuk segitiga dan bentuk salib. 6. Kelompok yang paling gagal membentuk barisan, maka diberi hukuman menghibur temantemanya dengan menari dan menyanyi, misalnya menyanyi ala Ayu Ting Ting, Smash dan Seven Icon Pujian Penutup (silahkan dipilih sendiri) Doa Penutup. (minta salah seorang majelis atau orang tua anak untuk memimpin doa penutup)
---ooo000ooo---
88
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 10 Juni 2012
TANTANGAN MELAYANI TUHAN Bacaan: Markus 3: 20-35 Tujuan : 1. Asm mengerti/memahami bahwa melayani pekerjaan Allah merupakan perbuatan yang mulia 2. Asm menyadari bahwa melakukan pekerjaan yang mulia itu ada tantangan 3. Asm bisa menghadapi tatangan jika melakukan pekerjaan yang mulia. Penjelasan Teks: a. Ayat-ayat dari pasal ini menunjukkan sikap dari keluarga Tuhan Yesus dan musuh-musuh Tuhan. Kedua kelompok ini tidakmemahami tentang Dia. b. KeluargaNya memahami bahwa Dia terlalu letih karena kegiatan pelayananNya,bahkan mereka menganggap Dia sudah terganggu jiwaNya.Oleh sebab itu merekamau mengambilNya secara paksa(ayat 21). c. Sedangkan para musuhNya yaitu ahli-ahli Taurat dari Yerusalemyang sedang mencari-cari kesalahanYesus,menuduh bahwa Yesus bersekutu dengan Beelzebul. Belzebul adalah Penghulu Setan(Iblis). Dalam mengadakan mujizat-mujizat,Yesus dituduh menggunakan kekuatan Belzebul(Penghulu Setan). d. Logika yang dipakai Tuhan dalammenangkal seranganpara penuduh adalah tidak logis Iblis akan mengusir hamba-hambanya. Ibarat kerajaan terpecah-pecar maka kerajaan itu tidak bertahan, ibarat rumah tangga yang terpecah juga tidak akan bertahan. Justru Yesus bertempur melawan Iblis.Orang kuat di ayat 27 menggambarkan Iblis,masuk rumah artinya mengusir Setan, dan merampas harta bendanya artinya merampas jiwa manusia yang dikuasai Iblis itu. e. menghujat Roh Kudus artinya tindakan mengumpat, mencaci maki, mengatakan hal-hal yang jahat tentang Roh Kudus. Dosa se,macam ini selamanya tidak akan terampuni yang artinya orang semacam ini terbelenggu atau mengeraskan hati untukbertobat walaupun telah melihat mujizatkan kuasa Allah. Contoh dalam perjanjian lama adalah Firaun. Persiapan. Liturgi : Salam: Guru Sekolah Miggu menyapa anakSekolah Minggu,apakah mereka senang hari ini?Guru sekolah minggu mengajak Anak sekolah Minggu menyepakati 2 peraturan dan peraturan itu harus menjadi kesepakatan bersama dan dilakukan bersama serta mereka harus saling mengingatkan bila ada teman yang lupa peraturan itu. Ayo adik-adik,kita buat peraturan sebelum kita mulai kebaktian. Hari ini aku akan sungguh-sungguh dan bersikap tenang ketika mengikuti kebaktian. Hari ini aku akan mendengarkan Firman Tuhan dengan sikap yang baik. Apakah adik-adik setuju? Baik,bila adik-adik setujukita lanjutkan kebaktian kita. Lagu Pembukaan: Mari kita mulai ibadah kita dengan memuji Tuhan: Aku Anak Raja, engkau Anak Raja. Aku anak Raja, engkau anak Raja kita semua anak Raja aku anak Raja, engkau anak Raja kita semua anak raja 89
Haleluya puji Tuhan, haleluya puji Tuhan haleluya puji Tuhan, haleluya Haleluya Puji Tuhan, Haleluya Puji Tuhan Haleluya Puji Tuhan, Haleluya DoaPembukaan : Adik-adik mari kita berdoa, adik-adik pejamkan mata, kakak akan memimpin dalam doa adik-adik menirukan… Pujian : Mari kita memuji Tuhan sekali lagi : Sekarang saya sudah bebas…. S’karang saya sudah bebas s’karang saya sudah bebas s’karang saya bebas oleh darah-nya domba allah s’karang saya bebas, bebas, haleluya (s’karang saya bebas, bebas, bebas, saya bebas haleluya). Persembahan : Adik-adik, sebelum kita mendengar Firman Tuhan, mari kita sekarang mengucap syukur kepada Tuhan dengan membawa persembahan kita, Ayo kita siapkan persembahan dan berikan dengan hati bersyukur, sambil kita memuji Tuhan Kubawa KepadaMu, persembahanku….. BAPA KUPERSEMBAHKAN TUBUHKU Firman Tuhan: Cerita : Pernahkah adik-adik difitnah? Kita sudah melakukan perbuatan yang baik.... e... malah difitnah. Bagaimana kira-kira rasanya adik-adik? Pasti kita akan merasa sakit hati. Nah….sebenarnya bukan hanya kita....tetapi Tuhan Yesus juga pernah difitnah, tetapi Ia tidak sakit hati. Nah...adik-adik supaya tahu ceritanya dengan jelas mari kita buka Markus 3:20-30. Ketika itu Tuhan Yesus sedang di rumah seseorang. Ngapain adik-adik? Iya Yesus sedang menyembuhkan orang sakit seperti biasanya. Baik gak adik-adik perbuatan Yesus? Tentu baik bahkan mulia perbuatannya, karena mau menolong orang lain. Di situ juga hadir banyak orang. Mereka menonton Yesus melakukan mujizat. Seneng kali ya melihat mujizat? Tetapi adik-adik....ketika Yesus sedang berbuat baik, melakukan pekerjaan yang mulia ternyata juga ada yang gak suka... Pertama, yang gak suka adalah keluarganya.... Ayat 21 mengatakan:” Waktu kaum keluarganya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Dia tidak waras lagi” Adik-adik.... kira-kira bagaimana perasaan kita? Kita sudah capek-capek melakukan hal yang baik, menolong orang....E....malah dikatakan tidak waras lagi...? dan yang mengatakan adalah keluarga kita? Padahal kan seharusnya keluarga kita mendukung apa yang kita lakukan... Tetapi itulah melayani Tuhan adik-adik.... keluarga kitapun kadang-kadang gak mendukung.. Nah adik-adik yang udah tahu, kalau ada saudara/keluarga yang melakukan pekerjaan mulia harus di dukung... okey? Kedua, yang gak suka adalah ahli-ahli Taurat. Siapakah ahli-ahli Taurat? Mereka adalah tokoh-tokoh agama yang seharusnya selalu memberi contoh berbuat baik. Mereka adalah ahli Alkitab yang tahu kebenaran Firman Tuhan. Mereka juga orang berpengaruh di masyarakat Israel. Adik-adik.... seharusnya mereka mendukung pekerjaan Yesus karena apa? Mereka pemuka agama, mereka tahu isi Firman Tuhan, mereka orang yang berpengaruh... Seharusnya mereka tahu apa yang dilakukan Yesus tidak bertentangan dengan Alkitab. Adik-adik.... mengapa mereka justru menentag perbuatan Yesus yang mulia? Karena mereka iri... Mereka iri terhadap keberhasilan Yesus.. Nah....adik-adik gak boleh seperti ahli-ahli Taurat! Iri terhadap keberhasilan orang lain. Karena adikadik adalah anak-anak Tuhan seharusnya kalau ada orang lain/teman yang lebih berhasil gak boleh iri malah harus ikut bahagia dan bangga.... Lebih parahnya lagi .... adik-adik, mereka malah memfitnah. “Ia kerasukan Beelzebul”.... “dengan penghulu setan Ia mengusir Setan...”. Siapakah Beelzebul itu adik-adik? Beelzebul adalah Dewa orang 90
Ekron atau Kanaan. Beelzebul adalah Penghulu Setan/Iblis/Lusifer. Tindakan yang dilakukan ahliahli Taurat itu tidak baik... udah tahu Firman Tuhan masih memfitnah.... Adik-adik gak boleh seperti itu!!! Yang perlu kita teladani dari Tuhan adalah ketika Tuhan difitnah. Apa reaksinya? Apakah Dia marah? Tidak!!! Apakah dia balas dendam? Juga tidak!! Tetapi Ia menjawab dengan bijak dan sabar. Demikian juga kita adik-adik.... jika kita udah melayani dengan baik, sudah melakukan yang mulia, kita tetap difitnah, kita gak boleh membalas atau marah-marah apalagi dendam. Tetapi harus bijak dan Sabar.. Okey.... cerita hari ini selesai. Apa yang harus kita lakukan dengan cerita ini? 1. Jika kita punya keluarga/teman/saudara yang melakukan perbuatan mulia harus kita dukung. 2. Kita tidak boleh iri terhadap keberhasilan orang lain, apalagi memfitnah. 3. Jika kita udah melakukan pekerjaan yang mulia, tetapi masih di fitnah....kita harus sabar itulah upah melayani Tuhan... Aktifitas: Adik-adik, aktifitas hari ini adalah mewarnai gambar, siapkan krayon kalian dan warnailah sebaikbaiknya. Komitmen Mari kita berkomitmen untuk melayani Tuhan, walau banyak tantangan. Kemudian mengajak menyanyi lagu KJ 375 Saya Mau Ikut Yesus Berita Sukacita Minggu ini : Penutup : Menyanyikan lagu “Mengikut Yesus Keputusanku” PBSR 975. Dengan gerakan. ………………………… dijelaskan.
---ooo000ooo---
91
(Eli)
92
93
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 17 Juni 2012
BELAJAR DARI POHON ARAS Bacaan: Yehezkiel 17: 22-24 TUJUAN: 1. Supaya anak dapat mengetahui nama pohon dalam Alkitab, khususnya pohon aras. 2. Anak dapat mengambil pelajaran dari kisah pohon aras,yaitu tidak sombong tetapi memiliki kerendahan hati. PERSIAPAN Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Pelayan menyiapkan alat tulis, kertas dan pensil warna. Foto copy untuk aktivitas anak, sejumlah yang ditentukkan. LITURGI 1. Salam Pelayan menyapa anak-anak yang hadir dengan mengucapkan salom, selamat pagi/siang serta menanyakan kabar mereka. 2. Pujian Pembukaan Menyanyikan lagu “Saya Bergirang” Saya bergirang, mengapa kau bergirang Saya bergirang, apa sebabnya Saya bergirang, mengapa kau bergirang Karna saya anak Tuhan Sekarang kuselalu bergirang Bernyanyi sambil bertepuk tangan Jadi saksi kar’na cinta Tuhan Siang malam ku s’lalu bergirang (pujian ini bisa diulang beberapa kali sambil bersahutan) 3. Doa Pembukaan Pelayan menawarkan kepada anak-anak, siapa yang bersedia memimpin doa (untuk kelas kecil doa dapat dibisikkan, dan mintalah anak-anak yang lain untuk mengikuti doa yang diucapkan).
Menyanyikan pujian “Hatiku Riang” Na...na..na hatiku senang, na..na..na..hatiku riang Na...na..na ka’rnaku anak Tuhan, na,na,na,na,na,na,na, susahku hilang. Bertambah-tambah dalamnya, bertambah-tambah lebarnya Bertambah-tambah oh...tingginya kasih Yesus dalamku Dalamnya lebih dari laut, lebarnya mengeliling bumi Tingginya oh...tinggi sekali kasih Yesus dalamku (pujian ini dinyanyikan dengan gerakkan)
4. Pengungkapan Ayat Hafalan dan Pujian Ayat hafalan dapat ditanyakan oleh pelayan. Untuk kelas kecil bisa diucapkan berkelompok, yang ayatnya didikte oleh pelayan anak. Untuk kelas besar dapat diucapkan masing-masing anak. 94
5. Persembahan Anak-anak memberikan persembahan dengan masing-masing maju ke depan, diiringi pujian “Adalah Sukacita di Hatiku” Adalah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku Dibrikan Tuhanku, aku bersyukur bersukacita Kasih Tuhan diam di dalamku, aku bersyukur bersukacita Kasih Tuhan diam di dalamku Doa persembahan dan pelayanan Firman oleh pelayan anak 6. Pelayanan Firman Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam bacaan yang kita baca tadi, dituliskan nama pohon. Siapa yang tahu apa nama pohonnya? Iya benar namanya pohon aras. siapa yang pernah melihat pohon aras? (tunggu respon anak-anak). Ya sekarang kakak mau bercerita tentang pohon aras. Adik-adik di sebuah hutan tumbuhlah sebatang pohon aras yang sombong. Pohon aras itu merasa dirinya paling kuat, paling tinggi dan paling dibutuhkan dibanding dengan pohon-pohon yang lain. Di sekitar pohon aras itu tumbuhlah juga rumput-rumput kecil yang sangat subur. Akan tetapi setiap hari rumput-rumput kecil itu terus mendapat ejekkan dari pohon aras yang sombong tadi. “Hai rumput jelek! Apa yang bisa kau perbuat dengan tubuhmu yang pendek dan lemah itu?”. Lihatlah aku yang kokoh ini, jika aku diolah tentu aku akan jadi benda yang sangat berharga, sangat mahal dan berada di tempat terhormat. Sedangkan kamu? Tentu hanya menjadi makanan kambing” ejek pohon aras itu. Diejek seperti itu rumput-rumput itu hanya diam saja. Suatu hari, hujan deras dan badai melanda hutan itu, karena sangat hebat badai itu sehingga banyak sekali pohon-pohon besar tumbang diterpanya. Termasuk pohon aras yang sombong itu. “Tolong! Tolong! teriak pohon aras. Tetapi sayang batangnya tidak cukup kuat menahan serangan badai itu. Pohon itupun tumbang ke tanah dan terbawa banjir akibat hujan sangat deras. Bagaimana dengan rumput-rumput yang kecil itu? Ternyata rumput-rumput itu selamat. Mereka tetap berdiri kokoh dengan akar yang tidak tercabut dari tanah. Nah, adik-adik apa arti dari cerita di atas? Cerita itu hendak mengajarkan supaya kita menjadi anak yang rendah hati. Jangan sombong dengan kelebihan-kelebihan kita. Jangan sombong, Tuhan ingin agar kita menjadi anak-anak yang rendah hati. Firman Tuhan berkata bahwa manusia yang sombong akan direndahkan (Yesaya 2:1), tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 15:33). Nah, adik-adik pohon aras yang sombong itu direndahkan karena kesombongannya, tetapi rumput-rumput kecil itu dihormati karena rendah hati. Catatan: Pohon aras adalah salah satu jenis pohon yang ada di Palestina. Pohonnya bisa tinggi mencapai 4 meter. Ranting-rantingnya banyak dan kayunya sangat kuat, biasa dipakai untuk bangunan bait Allah. 7. Aktivitas Kelas kecil: Menebalkan gambar pohon Kelas madya: Menggambar pohon dan rumput dan diwarnai 8. Komitmen Ayat hafalan Yesaya 2:11a: “Manusia yang sombong akan direndahkan”. Menyanyikan pujian “Yesus Angkat Bebanku” Aku bahagia, bahagia kar’na Tuhan Yesus angkat bebanku Aku bahagia, bahagia kar’na Tuhan Yesus angkat bebanku Yesus angkat bebanku dan buang ke laut biur..., 3x (selanjutnya kata bebanku bisa diganti cengeng, nakal, sombong) 95
9. Doa Syafaat Doa syafaat diakhiri doa Bapa Kami, dapat dilakukan oleh pelayan anak atau para orang tua. 10. Berita Sukacita. 11. Pengutusan dan Berkat Pujian Penutup KJ. 346 “Tuhan Allah Beserta Engkau” Tuhan Allah beserta engkau, sampai bertemu kembali Kasih Kristus mengawali, Tuhan Allah beserta engkau Sampai bertemu-bertemu, sampai lagi kita bertemu Sampai bertemu-bertemu, Tuhan Allah beserta engkau Setelah bernyanyi pelayan menyampaikan berkat dan pengutusan “adik-adik ibadah kita telah selesai, jadilah anak-anak yang baik, yang setia pada Tuhan dan senntiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mengasihi kita dengan kasihNya yang besardan senantiasa menyertai kita selama-lamanya, amin!” Pulang sambil bersalam-salaman. (Rini) Tebalkan dan warnai gambar pohon
96
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, 24 Juni 2012
TAKUT... NO WAY Bacaan: Markus 4: 35-41 Tujuan : 1. Anak dapat memahami bahwa Tuhan senantiasa menyertainya 2. Anak belajar untuk tidak takut menghadapi segala sesuatu Liturgi: 1. Salam Pelayan mengucapkan salam kepada anak-anak. kemudian bertanya apa kabar? Adakah anak yang tidak masuk, yang sakit, yang bepergian, dll. Pelayan meminta adik-adik untuk bersalaman dengan teman-teman yang lain sambil berkata; ”Apa kabar” 2. Pujian pembukaan Ajaklah anak-anak untuk berdiri dan menyanyikan beberapa kali lagu ”APA KABAR” dengan menggunakan gerakan; Apa kabar, mari bergembira, Tepuk tangan kedipkan matamu Goyang ke kanan, goyang ke kiri Putar, putar, cari yang lain. Kemudian menanyakan kepada adik-adik; “siapa yang hari ini bergembira?” mengapa bergembira? Bisa juga meminta satu atau dua anak untuk menceritakan perasaannya hari ini, beserta dengan alasannya. Misalnya gembira, sedih, marah, malas, dll. Pelayan menyampaikan kepada anak-anak bahwa dalam keadaan apapun Yesus tetap menyertai kita seperti lagu ini: Elsaday Tak usah kau takut, Tuhan menjagamu Tak usah kau bimbang, Yesus pliharamu Tak usah kau cemas, Roh Kudus Hiburmu Tak usah Kau takut, Dia menyertaimu Elsaday, elsaday Allah Maha kuasa .... 3. Votum : Pelayan meminta adik-adik untuk berdiri; kemudian pelayan mengucapkan votum: ”sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus” Amin. 4. Pujian : Hari ini, harinya Tuhan Hari ini, Hari ini, harinya Tuhan, harinya Tuhan Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria Hari ini harinya Tuhan, mari kita bersukaria Hari ini, hari ini, harinya Tuhan. 97
5. Doa Pembukaan Pelayan mengajak salah satu anak untuk berdoa di depan (jika anak belum bisa mengucapkan sendiri, bisikan doa kepada anak yang bersedia untuk berdoa dan meminta anak-anak yang lain untuk mengikuti doa yang diucapkan). 6. Berita Sukacita Pelayan mempersilakan kalau ada anak-anak yang ingin menyampaikan kesaksian, pujian atau kreativitas lainya. Kemudian bersama-sama menyanyikan lagu: Sayang-Sayang Disayang Sayang-sayang disayang, aku disayang TUHAN Aku diangkat jadi anak-Nya, aku disayang TUHAN Glori, Glori, Glori Haleluya, Glori, Glori, Glori Haleluya 7. Persembahan Pelayan meminta salah satu anak untuk mengedarkan kantung persembahan, dengan diiringi pujian ”Bapa Kupersembahkan Tubuhku” Bapa ku persembahkan tubuhku, Sebagai persembahan yang hidup Kudus dan yang berkenan padaMu, Sbagai, ibadah yang sejati. Kusembah Kau Tuhan, kusembah Kau Tuhan Kuserahkan hidupku kepadaMU Untuk kemuliaan namaMu. Doa persembahan (oleh anak, untuk kelas kecil doa dapat dibisikan) 8. Firman Pujian (Persiapan Firman) Pelayan mengajak anak-anak menyanyikan lagu ”Ku Siapkan Hatiku Tuhan” PKJ Doa (oleh pelayan) Penyampaian Firman Markus 4: 35-41 (Carita disampaikan sambil mengambar. Atau dengan alat peraga gambar). Pelayan bertanya kepada anak-anak, siapa yang pernah melihat laut atau danau? Setelah anak menjawab pelayan menggambar laut/danau. Pelayan bertanya lagi kepada anak-anak, apa saja yang ada di laut atau di danau? Setelah anak-anak menyebutkan, pelayan minta salah seorang anak yang bisa menggambar untuk mengambarkan apa yang telah disebutkan tadi. Misalnya bila anak menjawab ikan, maka pelayan minta kepadanya atau kepada anak lain yang bisa menggambar untuk mengambar ikan. Begitu seterusnya sampai ada gambar beberapa benda yang ada dilaut. Lalu pelayan mennggambar perahu yang agak besar. Sambil menjelaskan fungsi perahu tersebut. Dan mengkaitkannya dengan cerita bahwa Tuhan Yesus dan murid-muridnya pernah naik perahu menyeberangi danau. Tiba-tiba mengamuklah taufan yang sangat dasyat dan ombak besar menyembur masuk kedalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. (pelayan menggambar perahu yang diterjang angin taufan dan ombak) Kemudian pelayan bertanya kepada anak-anak, bagaimana perasaan anak-anak kalau ada di dalam perahu itu? Biarkan anak-akan mengungkapkan perasaannya. Kemudian pelayan melanjutkan cerita dengan menjelaskan bahwa perasaan murid-murid Yesuspun demikian, takut 98
dan panik. Disaat seperti itu, murid-murid membangunkan Yesus, dan berkata kepadaNya: ”Guru .... dst” minta seorang anak membacakan perkataan murid-murid ini. Dan minta kepada anak yang lain untuk membacakan perkataan Yesus: ”Diam! Tenanglah!” Pelayan menyampaikan bahwa mendengar perkataan itu, angin taufan reda dan danau menjadi tenang. Persaan murid-muridpun menjadi tenang. Lalu Yesus berkata kepada muridmuridNya; ”mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? Pelayan bertanya kepada anak-anak: ”hal-hal apakah yang selama ini membuat anak-anak takut? Pada waktu takut, apa yang anak-anak lakukan? Setelah mendengar cerita ini, apakah sekarang juga masih takut?” Pelayan memotivasi anak untuk tidak takut lagi karena sama seperti Tuhan Yesus telah meredakan angin taufan dan ombak besar, Tuhan Yesus juga akan mengalahkan semua hal yang membuat kita takut. (Bila menggunakan alat peraga gambar jadi, silahkan penyampaiannya menyesuaikan)
Doa Respon (oleh pelayan) Pujian Respon Firman Pelayan mengajak anak-anak menyanyikan lagu ”Dengan Yesus di Dalam Perahu” PKJ
9. Aktivitas Menyampaikan ayat hafalan minggu lalu Menghafalkan ayat hafalan minggu ini Markus 4:40b ”Mengapa engkau takut? Mengapa engkau tidak percaya?” Aktivitas Anak kelas kecil : Mewarnai gambar ”Angin Ribut Diredakan” 10. Penutup Pelayan mengajak anak-anak menyanyikan lagu ”DI BADAI TOPAN DUNIA” KJ 440 Doa Penutup (oleh pelayan) Pengumuman jika ada Pelayan mempersilakan anak-anak pulang sambil bersalaman-salaman. (at) ---ooo000ooo---
99