Pesan Direktur Utama Rekan-rekan BTPN, Bisnis perbankan hidup dan tumbuh dengan basis kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, manajemen yang profesional dan tata kelola perusahaan yang baik serta didukung kesadaran risiko yang tinggi, merupakan faktor yang sangat penting dalam memastikan setiap prosedur aktivitas bisnis dijalankan sesuai aturan. Faktor penting lainnya adalah perilaku karyawan yang mencerminkan budaya perusahaan, yang selaras dengan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku umum. Dalam hal ini, BTPN telah menerapkan standar etika dan prinsip-prinsip moral yang memandu perilaku dan aktivitas kerja karyawan BTPN sesuai dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan.
Nilai-nilai (Values): Dapat Dipercaya Peduli Sinergi Mencapai yang Terbaik
Sejalan dengan upaya untuk menerapkan profesionalisme manajemen dan tata kelola perusahaan yang baik, sekaligus membangun perilaku yang sesuai standar etika BTPN, manajemen telah mengkaji ulang isi Kode Etik dan memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan. Diharapkan, kode etik baru ini semakin selaras dengan aspirasi kita untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Pemahaman dan penerapan Kode Etik secara menyeluruh disetiap lini merupakan salah satu langkah penting bagi BTPN dalam mencapai kinerja unggul yang berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Anda sebagai karyawan BTPN wajib membaca dan mengerti standar etika yang kita junjung tinggi, serta memahami sepenuhnya perilaku yang diharapkan dari setiap karyawan BTPN.
Baca dan Pahami Kode Etik. Berperilaku sesuai dengan Kode Etik. Komunikasi dengan atasan jika ada keraguan.
Jangan mengambil tindakan berdasarkan insting atau perintah langsung dari atasan apabila berisiko mengorbankan integritas, walaupun tindakan tersebut menghasilkan “keuntungan”. Atasan memiliki tanggung jawab dalam memberikan contoh perilaku sesuai Kode Etik. Atasan juga bertanggung jawab memberikan penjelasan dan pemahaman kode etik, tidak terbatas pada isi melainkan juga mengenai nilai-nilai dan semangat yang terkandung didalamnya. Dengan memahami kode etik, diharapkan karyawan dapat senantiasa bersikap hati-hati dan cermat saat menghadapi hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko kerugian perusahaan, baik materiil maupun non materiil. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait perilaku yang berhubungan dengan kode etik, atau jika timbul keraguan dalam bertindak, Anda dapat berkomunikasi langsung dengan atasan. Selain itu, Anda juga dapat menghubungi Direktorat Human Capital, Industrial & Employee Relations serta Corporate Secretariat. Kode Etik ini berlaku pula bagi Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen. Bersama, kita wujudkan tata kelola terbaik di BTPN.
Jerry Ng Direktur Utama
1
Daftar isi
Pesan Direktur Utama Speak Your Mind Kode Etik 1.
KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO
2.
BENTURAN KEPENTINGAN
3.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Perlakuan Adil kepada Seluruh Karyawan Anti Diskriminasi dan Pelecehan Keamanan ditempat kerja Penggunaan Fasilitas Perusahaan Aktivitas di luar Perusahaan Penggunaan Media Sosial
4.
PENGELOLAAN & PENGAMANAN INFORMASI
5.
HUBUNGAN DENGAN NASABAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN 5.1 Hubungan dengan Nasabah 5.2 Anti Pencucian Uang 5.3 Hubungan dengan Rekanan 5.4 Hubungan dengan Regulator 5.5 Penyuapan dan Korupsi 5.6 Pemberian dan Penerimaan Hadiah
Penegakan Kode Etik 1.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
2.
PELANGGARAN TERHADAP KODE ETIK
Lampiran SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN KODE ETIK
2
Speak Your Mind BTPN menyediakan media ’Speak Your Mind’, sebagai saluran pelaporan dan penyampaian aspirasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya. Melalui Speak Your Mind, karyawan dapat mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan perilaku yang tidak baik (misconduct) dan/atau kejadian fraud, aspirasi, dan/atau ide perbaikan.
Laporkan setiap pelanggaran dari Kode Etik/ fraud. Perlindungan kepada pelapor dan jaminan kerahasiaan informasi.
BTPN berkomitmen menjaga kerahasiaan Karyawan dan informasinya, serta memberikan perlindungan kepada Karyawan yang mengungkapkan permasalahan terkait perilaku yang tidak baik (misconduct) dan/atau kejadian fraud melalui media ’Speak Your Mind’.
Karyawan wajib memberikan Informasi jika mencurigai adanya perilaku yang diindikasikan dapat atau telah melanggar Kebijakan dan peraturan internal BTPN, Peraturan Bank Indonesia, dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Laporan atau Informasi tersebut dapat disampaikan Karyawan kepada atasan, media ’Speak Your Mind’, dan/atau pihak terkait lainnya untuk ditindak lanjuti.
Email:
[email protected] Hotline : 021-3002 6200 ext. 6278 Surat : Fraud Management Unit – Menara Cyber 2 Lt. 25 Jln. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Kuningan Jakarta Selatan 12810
3
1. KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO
T. Saya telah bekerja di front liner cukup lama dan mendapat pertanyaan dari nasabah terkait intepretasi peraturan Bank Indonesia. Apakah saya diperbolehkan menjelaskan peraturan tersebut sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman saya?
J. Tidak diperbolehkan karena bisa menimbulkan penafsiran yang salah atas peraturan tersebut. Sebaiknya Anda meminta penjelasan dari Divisi Kepatuhan.
Karyawan wajib mematuhi Peraturan Internal BTPN, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Karyawan juga harus menyadari dan mengelola risiko pada area yang menjadi tanggung jawabnya (risk awareness). Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen memiliki kewajiban untuk mematuhi ketentuan dan peraturan perundang–undangan yang berlaku dan terlibat secara aktif dalam pengawasan penerapan manajemen risiko. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pihak Independen serta Karyawan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab wajib dilakukan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.
Bagaimana implementasinya?
Pastikan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang diambil telah sesuai dan konsisten dengan kebijakan dan prosedur, peraturan yang berlaku, prinsip kehati-hatian, dan Kode Etik.
T. Saya sangat
mendedikasikan diri pada pekerjaan saya di kantor, sehingga saya sering tidak mengambil hak cuti saya. Apakah tindakan saya dapat dibenarkan ?
Apabila terdapat ketidaksesuaian antara Peraturan Internal BTPN, Peraturan Bank Indonesia/OJK, dan peraturan lain yang berlaku, maka karyawan wajib mendiskusikan ketidaksesuaian tersebut dengan atasan dan apabila diperlukan meminta penjelasan dari Divisi Kepatuhan.
Pastikan bahwa setiap risiko yang melekat pada aktivitas kerja telah teridentifikasi, termitigasi dan terukur serta dimengerti oleh pelaku aktivitas kerja. Kesadaran untuk menciptakan dan menumbuhkan budaya manajemen risiko disemua tingkatan organisasi dapat dilakukan melalui: 1. Komunikasi yang baik terkait pentingnya pengelolaan risiko 2. Komunikasi atas toleransi risiko yang bisa diterima 3. Pendelegasian wewenang yang sesuai tugas dan tanggung jawab serta mengacu pada prinsip kehati-hatian dan Kode Etik Bank 4. Melakukan pemantauan efektivitas manajemen risiko dalam setiap kegiatan.
Kesadaran untuk menciptakan dan menumbuhkan budaya manajemen risiko dan budaya kepatuhan dilingkungan kerja merupakan tanggung jawab seluruh karyawan BTPN.
J. Tidak diperbolehkan. Salah satu alasan kenapa karyawan harus mengambil hak cutinya adalah agar perusahaan dapat melihat apakah pejabat pengganti tersedia dan pejabat pengganti tersebut bisa melakukan tugas dan tanggung jawab sebaik anda.
4
2. BENTURAN KEPENTINGAN Seluruh Karyawan wajib menghindari benturan kepentingan kepentingan pribadi Karyawan dengan kepentingan perusahaan.
antara
Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan/ atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen dan Karyawan yang terlibat, tidak diperkenankan terlibat dalam pengambilan keputusan dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan sesuai dengan ketentuan pengungkapan benturan kepentingan yang berlaku.
T. Apakah perusahaan
Bagaimana implementasinya?
milik keluarga saya dapat ikut serta dalam tender pengadaan barang/ jasa di BTPN?
Karyawan tidak diperkenankan untuk menerima dan/atau meminta sesuatu sebagai pemberian dalam bentuk apapun dari karyawan/ calon karyawan, nasabah/ calon nasabah, rekanan/ calon rekanan yang didasarkan atas balas jasa suatu prestasi yang sudah menjadi kewajibannya.
Karyawan diwajibkan melaporkan kepada HC apabila ada hubungan keluarga dengan karyawan lain/ calon karyawan. HC wajib memberikan catatan dalam Personal File masing-masing karyawan sebagai salah satu bahan pertimbangan proses mutasi dan/atau promosi.
Karyawan tidak diperkenankan untuk terikat perjanjian kerja dengan pihak lain selama jam kerja, dan/atau memperoleh penghasilan lain di luar BTPN yang terkait dengan pekerjaan atau jabatannya di BTPN.
Karyawan tidak diperkenankan memiliki usaha atau bisnis pribadi diluar pekerjaannya sebagai karyawan BTPN yang mengganggu dan mempengaruhi profesionalisme dan integritas karyawan yang bersangkutan.
Karyawan tidak diperkenankan untuk menawarkan suatu produk/ layanan/ usaha lain diluar bisnis Bank kepada nasabah Bank.
Karyawan tidak diperkenankan memproses permohonan pinjaman atau pemilihan Rekanan dari anggota keluarga dan sanak saudaranya. karyawan wajib memberitahu/ ekskalasi kepada atasan mengenai hal ini agar proses pinjaman atau pemilihan Rekanan dialihkan kepada karyawan lainnya.
J. Hal ini dimungkinkan apabila Anda tidak dalam posisi untuk mengambil keputusan, tetapi wajib dihindari apabila Anda ikut dalam pengambilan keputusan karena berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
5
3.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF
Untuk mendukung ketentuan kepegawaian yang adil dan terciptanya kondisi dan lingkungan kerja yang aman, anggota Direksi harus memastikan pelaksanaan hubungan industral yang sehat dan bertanggung jawab sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus mengupayakan perlindungan atas aset Perusahaan dan memastkan penggunaannya secara efisien dan digunakan hanya untuk kepentingan Perusahaan. 3.1 Perlakuan Adil Kepada Seluruh Karyawan BTPN berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan dalam berkarir dan mengembangkan diri serta menjalankan sistem penilaian kinerja yang adil.
Bagaimana implementasinya?
BTPN telah memiliki performance management yaitu KPI yang jelas dan terukur yang disepakati oleh atasan dan bawahan.
Penilaian kinerja karyawan didasarkan pada kompetensi dan tidak dipengaruhi oleh subyektifitas.
3.2 Anti Diskriminasi dan Pelecehan BTPN tidak mentolerir (zero tolerance) segala tindakan diskriminasi dan pelecehan yang didasari oleh perbedaan suku bangsa, agama, warna kulit, jenis kelamin, usia, jabatan maupun kapabilitas dalam bentuk apapun. Segala bentuk ancaman dan tindak kekerasan atau diskriminasi di tempat kerja akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.
T. Rekan kerja saya yang sudah menikah sering menggoda dengan nada merayu dan kurang pantas, bagaimana saya menyikapi hal ini?
J. Tindakan rekan kerja tersebut termasuk salah satu bentuk pelecehan, Anda dapat melaporkan tindakan tersebut melalui media Speak Your Mind.
Bagaimana implementasinya?
Dalam Perjanjian Kerja Bersama, Pelecehan seksual (sexual harassment) dan perbuatan menyerang, menganiaya, mengancam atasan atau sesama pekerja dan/ atau keluarganya termasuk kategori pelanggaran berat umum dengan sanksi sekurang-kurangnya SP III dan setinggi-tingginya PHK.
3.3 Keamanan di tempat kerja BTPN mengutamakan keamanan dan keselamatan dilingkungan kerja, yang harus didukung oleh seluruh karyawan dengan menjaga kesehatan, keselamatan, dan keamanan agar terhindar dari risiko dilingkungan kerja.
6
Bagaimana implementasinya?
BTPN memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja karyawan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama melalui penerapan prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya perlindungan kerja ditujukan agar karyawan terhindar dari risiko kerja dan penyakit akibat kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan kondusif.
3.4 Penggunaan Fasilitas Perusahaan BTPN menyediakan peralatan dan fasilitas kerja yang memadai dan hanya dapat digunakan oleh karyawan untuk mendukung pekerjaan di BTPN.
Bagaimana implementasinya?
Peralatan dan fasilitas BTPN digunakan karyawan hanya saat melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan BTPN, serta wajib mengikuti prosedur yang berlaku.
3.5 Aktivitas di luar Perusahaan Karyawan dalam kapasitasnya sebagai individu dapat berpartisipasi sebagai anggota suatu organisasi/ asosiasi diluar Perusahaan dan sebagai warga negara, Karyawan juga memiliki kebebasan dalam berpolitik namun tidak diperkenankan menjadi pengurus aktif partai politik.
Bagaimana implementasinya?
Sebagai warga negara Indonesia, Karyawan memiliki kebebasan dalam berpolitik serta dapat menjadi anggota atau simpatisan partai politik (bukan sebagai pengurus aktif), namun tidak diperkenankan meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai Karyawan termasuk menggunakan fasilitas Perusahaan, atribut, simbol atau lain-lain yang berkaitan dengan Perusahaan untuk aktivitas politiknya.
Tidak menggunakan jabatan atau kewenangannya untuk mempengaruhi atau memaksa Karyawan lain agar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas organisasi/ asosiasi/ partai politik yang diikutinya.
3.6 Penggunaan Media Sosal Jejaring media sosial memungkinkan kita berbagi pengetahuan, wawasan, informasi dan segala sesuatu ke masyarakat umum. Hal ini sangat positif, akan tetapi, penggunaan media sosial yang kurang hati-hati juga dapat menimbulkan risiko terhadap informasi hak milik, kerahasiaan serta reputasi Perusahaan. Untuk meminimalkan risiko pada Perusahaan dan Karyawan,
7
telah dibuat pedoman internal untuk memberikan parameter dan kejelasan bagi kita tentang perilaku di media sosial apa yang dapat dan tidak dapat diterima.
Bagaimana implementasinya? Dalam menggunakan media sosial : • Anda wajib memastikan bahwa Anda selalu mengikuti kebijakan prosedur dan standard Perusahaan. •
Anda tidak diperkenankan menggunakan logo/simbol atau identitas Perusahaan lainnya di akun media sosial pribadi.
•
Anda tidak diperkenankan memberikan dukungan/ protes/ tuntutan atas nama Perusahaan kecuali Anda memiliki wewenang dari Perusahaan untuk melakukannya.
•
Anda wajib melindungi aset dan informasi rahasia Perusahaan.
4.
PENGELOLAAN & PENGAMANAN INFORMASI
Seluruh Informasi milik perusahaan berstatus proprietary right kepemilikan perusahaan yang tidak bisa dimiliki pihak lain tanpa izin).
(hak
Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen dan Karyawan wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait Perusahaan maupun nasabah yang diperoleh dalam jabatannya, kecuali dtentukan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
T. Saat berada di area
Bagaimana implementasinya?
publik, saya menerima telepon dari rekan kerja dan berdiskusi tentang data perusahaan, apakah hal tersebut diperbolehkan?
Setiap Karyawan bertanggung jawab menjaga kerahasiaan Informasi sesuai ketentuan yang berlaku. Karyawan tidak berhak dan tidak diperkenankan menyebarluaskan Informasi perusahaan dan nasabah kepada pihak ketiga dalam kondisi apapun, kecuali memperoleh persetujuan dan kesepakatan dari pejabat yang berwenang, dan/atau diperbolehkan oleh undang-undang atau ketentuan yang berlaku.
Setiap karyawan yang memiliki akses terhadap informasi sensitif perusahaan dilarang untuk memberikan informasi tersebut kepada pihak lain (insider information).
Karyawan wajib menyimpan Informasi Rahasia di tempat yang aman agar tidak memungkinkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan/atau tidak berwenang dapat melihat, mengetahui, mencatat, dan/atau menggandakan Informasi tersebut.
J. Anda tidak diperbolehkan mendiskusikan hal-hal terkait informasi perusahaan di area publik seperti di dalam angkutan umum, lift, dsb. dan memastikan informasi berada pada orang yang tepat dengan memperhatikan prinsip ”need to know”.
8
5.
Pembuatan, pencatatan, dan/atau pelaporan Informasi mempertimbangkan aspek kelengkapan, akurasi, dan kerahasiaanInformasi, serta dapat dipertanggungjawabkan, dan menghindari terjadinya hal-hal yang menyesatkan bagi pengguna Informasi atau menyebabkan terjadinya kesalahan pengambilan keputusan.
HUBUNGAN DENGAN NASABAH DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Integritas adalah faktor kunci dalam membangun reputasi dan kepercayaan nasabah dan pemangku kepentingan BTPN. Anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota Komite tingkat Dewan Komisaris yang merupakan Pihak Independen dan Karyawan berkomitmen menjalankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dalam berhubungan dengan nasabah dan seluruh pemangku kepentingan termasuk Regulator. 5.1 Hubungan dengan Nasabah BTPN berkomitmen untuk memberikan layanan prima kepada nasabah tanpa dipengaruhi oleh jumlah simpanan atau pinjaman nasabah, suku bangsa, agama, warna kulit, jenis kelamin, dan usia. BTPN menyampaikan informasi yang terkini dan mudah diakses kepada nasabah tentang produk dan layanan. Penyampaian produk dan layanan Perbankan dilakukan dengan memenuhi prinsip-prinsip perlindungan nasabah yaitu: • Transparansi • Perlakuan yang adil • Keandalan • Kerahasiaan dan keamanan data/informasi nasabah • Penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa nasabah secara sederhana, cepat dan biaya terjangkau.
Bagaimana implementasinya?
T. Terdapat nasabah yang akan menyimpan uangnya dalam jumlah besar tetapi tidak bersedia mengungkapkan asal dana tersebut; apakah saya
Karyawan wajib melayani nasabah secara profesional dan menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
5.2 Anti Pencucian Uang BTPN berkomitmen penuh menerapkan peraturan terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU dan PPT) termasuk pelaksanaan prinsip mengenal nasabah.
Bagaimana implementasinya?
9
dapat memprosesnya karena akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan?
J. Tidak diperbolehkan karena tidak sesuai dengan penerapan ketentuan Anti Pencucian Uang.
Dalam melakukan transaksi dengan nasabah, Karyawan wajib mendahulukan prinsip kehati-hatian dan mematuhi ketentuan yang berlaku terkait dengan APU dan PPT.
5.3 Hubungan dengan Rekanan Hubungan antara BTPN dengan Rekanan berdasarkan perjanjian yang wajar (arm’s length), efisiensi dan adil (fair practices). Rekanan wajib mematuhi ketentuan yang berlaku termasuk, tetapi tidak terbatas pada, peraturan ketenagakerjaan, peraturan terkait kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
Bagaimana implementasinya?
Karyawan tidak diperkenankan melakukan kerjasama dengan perusahaan yang memiliki reputasi yang kurang baik meskipun menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan perusahaan lain.
Karyawan wajib memperhatikan prinsip kehati-hatian dan melakukan penilaian yang adil (fair) sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam melakukan seleksi dan menjaga hubungan dengan Rekanan.
Karyawan wajib memastikan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan Rekanan memilki perjanjian tertulis dan nilai transaksi yang wajar.
5.4 Hubungan dengan Regulator BTPN senantiasa menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnis. Pemenuhan terhadap peraturan yang berlaku adalah bagian dari komitmen tersebut termasuk kewajiban pelaporan dilakukan secara transparan, akurat, lengkap, dan tepat waktu.
Bagaimana implementasinya?
T. Saya adalah salah satu anggota tim penilai vendor, dan terdapat salah satu vendor yang ikut serta dalam penilaian tersebut menawarkan tiket liburan bersama keluarga, apakah saya diperbolehkan menerimanya karena keputusan diambil oleh tim bukan dari saya saja?
Hubungan dengan Regulator dilakukan secara transparan, wajar, respek, profesional dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.5 Penyuapan dan Korupsi BTPN tidak mentolerir (zero tolerance) segala bentuk penyuapan (termasuk kepada atau dari nasabah, rekanan, pejabat pemerintah, karyawan) dan korupsi. Tindak pelanggaran atas hal tersebut akan diproses secara perdata atau pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagaimana implementasinya?
Karyawan tidak diperkenankan untuk menawarkan dan/atau menerima pemberian dalam bentuk apapun kepada/ dari nasabah, rekanan, pejabat pemerintah untuk kepentingan pribadi kedua belah pihak.
10
J. Tidak boleh. Hal tersebut adalah salah satu bentuk penyuapan dimana anda sebagai anggota tim penilai dan memiliki pengaruh dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
T. Tim Marketing saya sedang menawarkan proposal kredit kepada nasabah, saya dan tim berencana mengajak nasabah untuk makan malam untuk membicarakan proposal tersebut. Apakah saya diperbolehkan mentraktir makan malam nasabah?
J. Ya, Anda diperbolehkan mentraktir nasabah selama dalam nilai wajar dan sesuai dengan ketentuan internal terkait.
5.6 Pemberian dan Penerimaan Hadiah Karyawan dilarang memberikan dan/atau menerima hadiah termasuk entertainment kepada atau dari nasabah, rekanan atau pejabat pemerintah yang berpotensi mempengaruhi keputusan bisnis.
Bagaimana implementasinya?
Karyawan tidak diperkenakan untuk memberi dan/atau menerima segala bentuk hadiah dari pihak-pihak lain sebagai bentuk balas jasa antar pribadi terkait dengan pekerjaan atau jabatannya.
Apabila pemberian/ penerimaan hadiah pihak lain tidak memungkinkan untuk dihindari, maka karyawan harus melakukan deklarasi secara tertulis kepada atasan.
Pemberian hadiah atau entertainment dapat dilakukan sepanjang untuk membina hubungan baik (good will) dengan nilai wajar.
Nilai yang dianggap wajar adalah hadiah/ pemberian balas jasa yang nilainya tidak melebihi Rp 1.000.000
Hadiah/ pemberian balas jasa dalam bentuk uang tunai dalam jumlah berapapun tidak diperkenankan.
11
PENEGAKAN KODE ETIK
1. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Karyawan wajib: • Mempelajari, memahami, menaati, dan melaksanakan Kode Etik. •
Melaporkan kepada atasan atau melalui media ’Speak Your Mind’ apabila mencurigai terjadinya pelanggaran maupun percobaan pelanggaran Kode Etik.
Atasan wajib: • Memberikan penjelasan dan meminta anggota tim kerjanya untuk membaca dan memahami Kode Etik. •
Memastikan setiap Karyawan dalam unit kerjanya menjalankan Kode Etik.
•
Melakukan sosialisasi Kode Etik kepada Karyawan dalam unit kerjanya.
•
Berperan aktif dalam membina Karyawan dan menyelesaikan pelanggaran Kode Etik.
•
Melaporkan dan melakukan eskalasi suatu kecurigaan, indikasi, dan/atau kejadian pelanggaran kepada pihak yang berwenang.
•
Menindaklanjuti setiap pelaporan pelanggaran Kode Etik sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2. PELANGGARAN TERHADAP KODE ETIK
Penyimpangan, penyalahgunaan, kelalaian, dan/atau pelanggaran Kode Etik dapat dikenakan sanksi baik secara perdata maupun pidana sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, yang pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja dengan atau tanpa peringatan. Karyawan yang mengetahui penyimpangan, penyalahgunaan, kelalaian, pelanggaran, dan/atau percobaan pelanggaran Kode Etik namun tidak melaporkannya, dianggap melanggar Kode Etik.
12
SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN KODE ETIK
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan telah membaca, mempelajari, dan memahami isi Kode Etik. Saya bersedia untuk mentaati dan melaksanakan Kode Etik dengan sebaik-baiknya. Apabila di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran atas Kode Etik, maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di BTPN.
Yang membuat pernyataan, Nama NIK Jabatan Bagian
: : : :
Tanda Tangan
(Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun)
13