PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI KARIR LUARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN MEDIASI PERGURUAN TINGGI BERBANTUAN PROGRAM FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VIII SMP N 20 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
JURNAL
Oleh: DIVASARI ARDI PERTIWI K3109027
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI KARIR LUARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN MEDIASI PERGURUAN TINGGI BERBANTUAN PROGRAM FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VIII SMP N 20 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Divasari Ardi Pertiwi dan Sutarno Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRACT Divasari Ardi Pertiwi. DEVELOPING CAREER INFORMATION MATERIALS ON HIGH SCHOOL THROUGH COLLEGE MEDIATION OUTPUT ASSISTED FLASH PROGRAM TO IMPROVE STUDENTS’ INTERESTS IN FURTHER STUDY IN CLASS VIII OF SMP N 20 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. November 2013. This research aims at: (1) producing career information materials on high school through college mediation output assisted flash program; (2) testing the effectiveness of career information materials on high school through college mediation output assisted flash program to increase students’ interest in further study of class VIII of SMP N 20 Surakarta. The method used in this research is research and development (R&D). Subject of this research is class VIII A of SMP N 20 Surakarta, consisting of 26 students. The data were collected through interviews and the scale of interest in further study. The data analysis techniques employed were descriptive qualitative analysis, descriptive statistics and t-test techniques. The results of expert and practitioner tests indicate that the career information materials on high school through college mediation output assisted flash program is considered good and is appropriate to use. The results of more extensive field testing (testing the effectiveness of the product) showed an increase in students' interest in further study of 21.66 % between the supply of information before and after administration of information materials. This is reinforced by the results of statistical t-test analysis, which showed t observation = 12.244 is bigger than t table = 1.708 and the significance value < 0.05 , or it can be said that career information materials on high school through college mediation output assisted flash program is proved to be effective to increase students' interest in further study. The results of this study suggest that the career information materials on high school through college mediation output assisted flash program is effective to increase students’ interest in further study in class VIII of SMP N 20 Surakarta in the academic year of 2013/2014. Keywords: career information materials, flash program, interest in further study
1
Perencanaan
A. PENDAHULUAN Siswa SMP yang rata-rata
masa
depan
bagi
karir siswa
untuk diawali
berusia antara 13 sampai 15 tahun
dengan proses perencanaan studi
berada pada periode transisi antara
lanjut. Minat merupakan satu aspek
masa kanak-kanak dan dewasa yang
yang mempengaruhi seseorang dalam
disebut
memilih
dengan
periode
remaja.
dan
memutuskan
suatu
“Masa remaja menghadirkan begitu
bidang karir atau jabatan (Surya,
banyak tantangan, karena banyaknya
2009). Kecocokan antara pilihan karir
perubahan yang harus dihadapi mulai
dengan
dari
biologis,
pertimbangan penting bagi siswa
psikologi, dan juga sosial” (Geldard
dalam membuat keputusan pilihan
& Geldard, 2011: 6). Masa-masa ini
studi lanjutnya.
perubahan
merupakan
masa
fisik,
penuh
gejolak
minat
merupakan
Kurangnya melanjutkan
suatu
minat
siswa
studi
masih
dimana mereka menghadapi banyak
dalam
persoalan, tantangan, konflik serta
mewarnai kehidupan siswa khususnya
kebingungan dalam proses menemu-
pada
kan jati diri dan menemukan posisi-
“Memilih sekolah lanjutan yang akan
nya di masyarakat (Sunarto dan
dimasuki dan memilih jurusan di
Hartono, 1995).
sekolah
jenjang
lanjutan
pendidikan
atas
SMP.
merupakan
Proses penemuan jati diri
masalah-masalah yang penting di
merupakan hal yang penting bagi
sekolah lanjutan pertama” (Manrihu,
siswa untuk mencapai tugas-tugas
1992: 141).
perkembangannya. Havighurst me-
Salah satu usaha yang dapat
nyatakan bahwa salah satu tugas
dilakukan
perkembangan yang harus dicapai
Konseling untuk mengatasi masalah
oleh seorang remaja adalah mampu
kurangnya minat studi lanjut siswa
memilih dan mempersiapkan karir
adalah dengan memberikan informasi
(Yusuf, 2011). Tugas perkembangan
karir. Layanan informasi karir telah
tersebut penting bagi remaja agar
banyak
mereka dapat merencanakan karir
Bimbingan dan Konseling khususnya
yang mampu menunjang masa depan.
di jenjang SMP. Namun layanan
2
guru
Bimbingan
dilaksanakan
oleh
dan
guru
informasi ini masih dilakukan secara
ini muncul berdasarkan pemikiran
konvensional dengan menggunakan
peneliti
modul cetak dan ceramah oleh guru
kurangnya
Bimbingan dan Konseling. Pengguna-
melanjutkan studi, diperlukan pende-
an metode ceramah dipandang belum
katan khusus yang mampu mening-
optimal untuk memenuhi kebutuhan
katkan pemahaman siswa terhadap isi
siswa
informasi karir.
khususnya
mengenai
karir
bahwa
untuk
minat
menangani
siswa
dalam
luaran sekolah menengah atas dengan
Program flash memudahkan
mediasi perguruan tinggi. Hal ini
guru Bimbingan dan Konseling dalam
diperkuat
membuat
dengan
hasil
analisis
bahan
informasi
yang
terhadap skala minat melanjutkan
menarik dengan adanya teks, gambar,
studi yang diberikan kepada siswa
suara dan animasi. “Adanya unsur
kelas VIII SMP N 20 Surakarta. Hasil
teks, gambar, suara dan animasi ini
analisis menunjukkan tingkat minat
mungkinkan informasi disampaikan
melanjutkan studi siswa berada pada
untuk
kategori sangat rendah sebesar 3,83%
(multisensory), baik audio, visual,
dan pada kategori rendah sebesar
maupun
25,84%. Temuan ini menunjukkan
2005: 53). Informasi juga disampai-
bahwa
kan secara interaktif dan simulatif
yang
diperlukan inovatif
pengembangan
terhadap
layanan
berbagai
modalitas
kinestetik”
sehingga
belajar
(Chaeruman,
memungkinkan
siswa
informasi karir untuk meningkatkan
belajar secara aktif, dan memudahkan
minat melanjutkan studi siswa ke
siswa dalam melihat isi informasi
jenjang yang lebih tinggi.
secara jelas dan nyata.
Berdasarkan temuan tersebut peneliti
memiliki
untuk
masi yang inovatif menggunakan
inovasi
dalam
program flash dipandang perlu karena
yaitu
dengan
program flash dapat menjadi salah
membuat bahan informasi tentang
satu alternatif pemecahan masalah
karir luaran sekolah menengah atas
kurangnya minat melanjutkan studi
dengan mediasi perguruan tinggi
siswa.
berbantuan program flash. Gagasan
kurangnya
mengembangkan layanan
informasi,
gagasan
Pengembangan bahan infor-
3
Asumsinya minat
adalah
bahwa
siswa
untuk
melanjutkan studi disebabkan karena
Adapun prosedur pengembangannya
kurangnya
adalah:
pemahaman
siswa
studi
pendahuluan,
studi
terhadap sekolah yang akan menjadi
literatur, merumuskan produk awal,
tujuan
uji
setelah
lulus
SMP
dan
ahli,
perbaikan
produk
dan
pekerjaan yang dapat dipilih setelah
merumuskan hasil perbaikan (produk
lulus dari sekolah lanjutan tersebut.
I), uji praktisi, perbaikan produk I dan
Untuk itu diperlukan pengembangan
merumuskan produk II, uji lapangan
yang
terbatas
inovatif
dalam
pemberian
untuk
uji
layanan informasi, sehingga siswa
perbaikan
lebih mudah dalam menerima dan
merumuskan produk akhir.
memahami isi informasi. Pengembangan
yang
dipandang
produk
keefektifan, II
(revisi),
Penelitian ini dilaksanakan di
dapat
SMP N 20 Surakarta dan dilak-
melanjutkan
sanakan pada semester I tahun ajaran
studi siswa adalah dengan meng-
2013/2014. Subyek uji coba dalam
gunakan bahan informasi berbantuan
penelitian ini adalah siswa kelas VIII
program
SMP N 20 Surakarta yang diambil
meningkatkan
minat
flash
layanan
dalam
informasi
pemberian siswa.
dengan purposive sampling. Sampel
Penggunaan bahan informasi ber-
yang diambil adalah kelas yang
bantuan
program
meningkatkan terhadap
flash
dapat
memiliki skor minat melanjutkan
pemahaman
siswa
studi rendah yakni kelas VIII A.
materi
didalamnya. terhadap
kepada
yang
terdapat
Teknik pengumpulan data
siswa
dilakukan melalui wawancara, serta
Pemahaman karir
luaran
sekolah
skala minat melanjutkan studi. Teknik
atas
dengan
mediasi
analisis data yang digunakan adalah
perguruan tinggi akan meningkatkan
teknik analisis deskriptif, analisis
minat siswa untuk melanjutkan studi.
statistik deskriptif dan uji t.
menengah
Teknik digunakan
B. METODE PENELITIAN
analisis
untuk
deskriptif
menganalisis
Penelitian ini menggunakan
pelaksanaan layanan informasi di
pendekatan penelitian dan pengem-
SMP N 20 Surakarta, penilaian ahli
bangan (reseacrh and development).
dan praktisi terhadap bahan informasi
4
karir luaran sekolah menengah atas
Metode
dengan mediasi perguruan tinggi
dilaksanakan
berbantuan program flash.
metode ceramah dan modul cetak,
Teknik
analisis
statistik
layanan
belum
informasi
masih
yang
menggunakan
menggunakan
deskriptif digunakan untuk meng-
pendukung
analisis data tentang tingkat minat
termasuk bahan informasi berbantuan
melanjutkan studi siswa di SMP N 20
program flash. Kualifikasi pendidikan
Surakarta.
guru bimbingan dan konseling sudah
Uji
t
menganalisis
digunakan keefektifan
berbasis
media komputer
untuk
memadai karena semuanya berpen-
bahan
didikan
sarjana
bimbingan
dan
informasi
karir
luaran
sekolah
konseling. Taraf kompetensi guru
menengah
atas
dengan
mediasi
bimbingan dan konseling masih perlu
perguruan tinggi berbantuan program
ditingkatkan
flash
pemahaman dan penggunaan media
untuk
meningkatkan
minat
melanjutkan studi siswa.
terutama
tentang
berbasis komputer dalam layanan bimbingan dan konseling. Tingkat minat melanjutkan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
studi
pendahuluan
studi siswa di SMP N 20 Surakarta
untuk mengetahui gambaran pelak-
berada pada kategori sedang. Hasil
sanaan layanan informasi di SMP N
prosentase skor menunjukkan 3,83%
20 Surakarta menunjukkan bahwa
berada pada kategori sangat rendah,
layanan informasi sudah direncana-
25,84% berada pada kategori rendah,
kan dalam program bimbingan dan
56,94% berada pada kategori sedang
konseling, hanya pelaksanaan riilnya
dan 13,40% berada pada kategori
seringkali
sesuai
dengan
tinggi. Sedangkan bila dilihat dari
Pelaksanaannya
bersifat
masing-masing profil aspek minat
rutin setiap satu minggu satu kali saat
melanjutkan studi terperinci sebagai
jam bimbingan dan konseling di kelas
berikut: (1) Aspek kesadaran spesifik
serta bersifat insidental saat ada siswa
untuk menyukai studi lanjut berada
yang membutuhkan informasi dari
pada
guru
prosentase skor menunjukkan 36,36%
rencana.
tidak
bimbingan
dan
konseling.
5
kategori
sedang
dan
hasil
berada pada kategori tinggi, 38,76%
Dari hasil studi pendahuluan
%
di atas, peneliti merumuskan model
berada pada kategori sedang, 20,10
berada pada kategori rendah, dan
hipotetik
4,78% berada pada kategori sangat
untuk meningkatkan minat melanjut-
rendah. (2) Aspek merasa senang
kan studi siswa, yaitu bahan informasi
dengan studi lanjut berada pada
karir luaran sekolah menengah atas
kategori sedang dan hasil prosentase
dengan mediasi perguruan tinggi
%
yang
skor menunjukkan 0,48 berada pada
berbantuan
kategori sangat tinggi, 31,58% berada
meningkatkan
pada kategori tinggi, 35,89% berada
studi siswa.
dipandang
program minat
flash
efektif
untuk
melanjutkan
pada kategori sedang, 28,23% berada
Produk awal yang dikem-
pada kategori rendah, dan 3,83%
bangkan terdiri dari empat bab yaitu
berada pada kategori sangat rendah.
pendahuluan, bahan informasi karir
(3)
ketertarikan
luaran sekolah menengah atas dengan
terhadap studi lanjut berada pada
mediasi perguruan tinggi, pedoman
kategori sedang dan hasil prosentase
penyajian dengan bantuan program
skor menunjukkan 15,31% berada
flash, dan evaluasi. Produk awal
pada kategori tinggi, 55,50% berada
selanjutnya
Aspek
adanya
%
diuji
kelayakannya
pada kategori sedang, 26,32 berada
melalui uji ahli dan uji praktisi. Uji
pada kategori rendah, dan 2,87%
ahli melibatkan tiga orang ahli dalam
berada pada kategori sangat rendah.
bidang Bimbingan Konseling dan
(4) Aspek berpartisipasi terhadap
Komputer yakni: Dr. Sutarno, M.Pd.,
rencana
lanjut
Dra. Salmah Lilik, M.Si., dan Drs.
berada pada kategori sedang dan hasil
Edy Legowo, M.Pd. Uji praktisi
prosentase skor menunjukkan 30,62
%
dilakukan melalui penilaian praktisi
berada pada kategori tinggi, 43,06%
Bimbingan dan Konseling, yakni:
berada pada kategori sedang, 24,40%
Hippolita
berada pada kategori rendah, dan
Suharti, S.Pd., dan Muryani, S.Pd.
pencapaian
studi
1,91% berada pada kategori sangat
Tutik
Sumarni,
S.Pd.,
Hasil uji ahli menunjukkan
rendah.
bahwa rata-rata penilaian ketiga ahli terhadap produk adalah 92,67 dengan
6
prosentase 74,13%. Hasil rata-rata
dinyatakan memadai dan layak untuk
kemudian dicocokkan dengan tabel
digunakan.
kriteria
kelayakan
produk,
dan
Uji lapangan terbatas untuk
didapat bahwa nilai rata-rata berada
menguji keefektifan bahan informasi
pada kategori memadai dan layak
karir luaran sekolah menengah atas
untuk digunakan. Kesimpulan hasil
dengan mediasi perguruan tinggi
uji ahli adalah bahwa bahan informasi
berbantuan
karir luaran sekolah menengah atas
meningkatkan
minat
dengan mediasi perguruan tinggi
studi
dilakukan
berbantuan program flash sebagai
menggunakan statistik uji t. Hipotesis
produk awal dinyatakan memadai dan
penelitian
layak untuk digunakan.
berikut: Ada perbedaan antara rata-
program
siswa
flash
untuk
melanjutkan
dirumuskan
dengan
sebagai
Hasil uji praktisi menunjuk-
rata minat melanjutkan studi sebelum
kan bahwa rata-rata penilaian ketiga
diberi bahan informasi dengan rata-
praktisi terhadap produk adalah 90,67
rata minat melanjutkan studi setelah
dengan prosentase 72,53%. Hasil
diberi
rata-rata
dicocokkan
pengambilan keputusan dikembalikan
kelayakan
ke Ho. Ho diterima jika t hitung ≤ t
produk, dan didapat bahwa nilai rata-
tabel dan signifikansi > 0,05. Ho
rata berada pada kategori memadai
ditolak jika t hitung > t tabel dan
dan
signifikansi < 0,05.
dengan
kemudian tabel
layak
kriteria
untuk
digunakan.
bahan
informasi.
Kriteria
Kesimpulan hasil uji praktisi adalah
Pada tahap pertama, terlebih
bahwa bahan informasi karir luaran
dahulu dihitung nilai rata-rata dan
sekolah
dengan
selisih hasil pemberian tes awal dan
mediasi perguruan tinggi berbantuan
tes akhir. Hasil perhitungan tersebut
program flash sebagai produk I
dapat
menengah
atas
dilihat
pada
tabel
1.
Tabel 1. Data Statistik Rata-Rata Pre-test dan Post-test Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pre-test
151,92
26
37,256
7,306
Post-test
212,58
26
22,223
4,358
7
Berdasarkan tabel di atas
Langkah selanjutnya adalah
dapat diketahui rata-rata pre-test dan
menguji apakah bahan informasi karir
pos-test.
dilakukan
luaran sekolah menengah atas dengan
perlakuan, rata-rata tingkat minat
mediasi perguruan tinggi berbantuan
melanjutkan studi sebesar 151,92
program
(54,26%), sedangkan setelah diberi
meningkatkan
perlakuan
minat
studi secara signifikan atau tidak.
melanjutkan studi sebesar 212,58
Pengujian hipotesis untuk menguji Ha
(75,92%).
dalam
Sebelum
rata-rata
Dari
tingkat
hasil
tersebut,
flash
efektif
minat
penelitian
untuk
melanjutkan
ini
adalah
diketahui bahwa terdapat kenaikan
menggunakan teknik Paired Samples
rata-rata
(21,66%)
T-Test. Berikut hasil analisis data
antara sebelum dilakukan perlakuan
terhadap pengujian hipotesis dengan
dan sesudah dilakukan perlakuan.
tingkat
sebesar
60,66
signifikansi
0,05.
Hasil
analisis dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Paired Sample T-Test Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence
Mean Pair 1
Pretest – Posttest
Std.
Std.
Interval of the
Devi-
Error
Difference
ation
Mean
Lower
Upper
t
df
tailed)
4,954
-70,856
-50,452
-12,244
25
,000
-60,654 25,259
Sig. (2-
Berdasarkan tabel hasil uji
dengan derajat kebebasan (df) n-1
Sample
diketahui
atau 26-1 = 25. Dengan pengujian 1
bahwa harga t hitung skor pre-test
sisi (signifikansi 0,05) hasil t tabel
post-test
diperoleh sebesar 1,708.
Paired
sebesar
T-Test,
12,244
dengan
signifikansi sebesar 0,000. Langkah
Karena nilai t hitung > t tabel
selanjutnya adalah menentukan nilai t
(12,244 > 1,708) dan signifikansi <
tabel. Nilai t tabel dicari pada α = 5%
0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak.
8
Dengan demikian Ha diterima, yakni
Mediasi Perguruan Tinggi, bertujuan
ada perbedaan antara rata-rata minat
agar
melanjutkan studi sebelum diberi
pentingnya
bahan informasi dengan rata-rata
bagaimana cara memilih sekolah
minat melanjutkan studi setelah diberi
lanjutan, dan menambah pengetahuan
bahan informasi. Dapat disimpulkan
siswa tentang sekolah menengah atas
bahwa pemberian perlakuan dengan
dan perguruan tinggi. Isi bab II
bahan informasi karir luaran sekolah
meliputi:
menengah
mediasi
pengenalan sekolah menengah atas,
perguruan tinggi berbantuan program
pengenalan perguruan tinggi, rencana
flash efektif untuk meningkatkan
setelah lulus SMP, dan cara memilih
minat melanjutkan studi siswa kelas
sekolah lanjutan; Berisi penjelasan
VIII SMP N 20 Surakarta.
mengenai bidang-bidang pekerjaan
atas
dengan
Setelah
dilakukan
uji
yang
siswa
mengetahui
alasan
melanjutkan
studi,
materi
dapat
dipilih
siswa
dari
dan
IPA
kelayakan dan uji keefektifan, maka
peminatan
tersusunlah
(MIPA), Sosial, dan Bahasa.; (3) Bab
produk
akhir
berupa
Matematika
mengenai
bahan informasi karir luaran sekolah
III
menengah
mediasi
bantuan Program Flash, bertujuan
perguruan tinggi berbantuan program
untuk memudahkan pengguna dalam
flash telah tervalidasi dan dikatakan
mengoperasikan
layak sebagai bahan informasi. Secara
karir luaran sekolah menengah atas
garis besar isi produk akhir adalah:
dengan mediasi perguruan tinggi
(1) Bab I Pendahuluan, bertujuan agar
berbantuan program flash. Isi bab III
siswa
meliputi:
atas
dapat
dengan
mengetahui
latar
Pedoman
Penyajian
bahan
penjelasan
dengan
informasi
mengenai
belakang, tujuan, dan penjelasan isi
komponen bahan informasi
yang
bahan
disajikan
flash.
informasi.
Isi
bagian
dengan
program
pendahuluan meliputi: pendahuluan,
Penjelasan meliputi bentuk, isi, dan
tujuan
dan
cara menggunakan tiap komponen
penjelasan isi bahan informasi; (2)
bahan informasi dalam program flash;
Bab II Bahan Informasi Karir Luaran
Penjelasan mengenai bagaimana cara
Sekolah
mengoperasikan
bahan
informasi,
Menengah
Atas
dengan
9
bahan
informasi
menggunakan
program
flash.
dan
konseling
belum
mampu
Penjelasan disertai dengan gambar
membuat bahan informasi berbasis
dan
untuk
komputer. Oleh sebab itu diperlukan
dalam
produk
keterangan
memudahkan
gambar
pengguna
bahan
informasi
berbasis
memahami prosedur mengoperasi-
komputer yang siap digunakan oleh
kannya.
guru bimbingan dan konseling.
(4)
Bab
IV
Evaluasi,
bertujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa
terhadap
Tingkat minat melanjutkan
bahan
studi siswa kelas VIII SMP N 20
informasi dan kemungkinan siswa
Surakarta sebagian besar berada pada
untuk dapat memanfaatkan produk
kategori sedang. Perinciannya yakni
dalam bimbingan karir. Isi bab IV
13,40% berada pada kategori tinggi,
adalah angket
yang mengungkap
56,94% berada pada kategori sedang,
pemahaman siswa terhadap isi bahan
25,84% berada pada kategori rendah,
informasi dan kemungkinan siswa
dan 3,83% berada pada kategori
untuk dapat memanfaatkan produk
sangat rendah. Kondisi seperti ini
dalam bimbingan karir.
perlu mendapat perhatian dan perlu diupayakan tindakan untuk meningkatkan minat melanjutkan studi siswa.
D. SIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan layanan infor-
Hal ini mengingat minat melanjutkan
masi di SMP N 20 Surakarta sudah
studi merupakan salah satu modal
direncanakan dalam program bimbi-
dalam
ngan dan konseling, hanya pelaksana-
ditumbuhkan pada diri setiap siswa
an riilnya seringkali tidak sesuai
agar kelak mereka dapat memperoleh
dengan rencana. Metode layanan
kehidupan yang lebih baik. Dengan
informasi yang dilaksanakan masih
kemampuan tersebut siswa akan lebih
menggunakan metode ceramah dan
mudah dalam mengatur tujuan dan
modul cetak, belum meng-gunakan
arah karirnya.
media pendukung berbasis komputer termasuk
menggunakan
kehidupan
yang
harus
Bahan informasi karir luaran
bahan
sekolah
menengah
atas
dengan
informasi berbantuan program flash.
mediasi perguruan tinggi berbantuan
Hal ini dikarenakan guru bimbingan
program flash terdiri dari empat
10
bagian yakni: Bab I pendahuluan, Bab
74,13% yang berada pada kategori
II
memadai dan layak untuk digunakan.
bahan
informasi
sekolah
karir
menengah
dengan
Berdasar hasil uji praktisi
mediasi perguruan tinggi, Bab III
oleh guru bimbingan dan konseling
pedoman penyajian dengan bantuan
SMP
program flash, dan Bab IV evaluasi.
kesimpulan bahwa bahan informasi
Bab
latar
karir luaran sekolah menengah atas
belakang, tujuan, dan penjelasan isi
dengan mediasi perguruan tinggi
bahan informasi. Bab II berisi tentang
berbantuan program flash dinyatakan
pengenalan sekolah lanjutan, dan
layak
bidang
berisi
penyempurnaan sesuai dengan saran
komponen-komponen bahan infor-
perbaikan. Penilaian praktisi menun-
masi karir luaran sekolah menengah
jukkan bahwa rata-rata nilai produk
atas dengan mediasi perguruan tinggi
adalah
berbantuan
72,53% yang berada pada kategori
I
atas
luaran
pendahuluan
karir.
Bab
program
berisi
III
flash
dan
prosedur
mengoperasikan
bahan
informasi
karir
luaran
sekolah
menengah
atas
dengan
mediasi
N
20 Surakarta
setelah
90,67
diperoleh
dilakukan
dengan
revisi/
prosentase
memadai dan layak untuk digunakan. Bahan informasi karir luaran sekolah
menengah
atas
dengan
perguruan tinggi berbantuan program
mediasi perguruan tinggi berbantuan
flash. Bab IV evaluasi berisi angket
program flash terbukti efektif untuk
yang mengungkap pemahaman siswa
meningkatkan
terhadap isi bahan informasi.
studi pada siswa kelas VIII SMP N 20
minat
melanjutkan
Berdasar hasil penilaian ahli,
Surakarta tahun ajaran 2013/2014.
bahan informasi karir luaran sekolah
Hasil pengujian hipotesis menunjuk-
menengah
mediasi
kan bahwa minat melanjutkan studi
perguruan tinggi berbantuan program
siswa mengalami peningkatan yang
flash
signifikan
atas
dengan
dinyatakan
layak
setelah
setelah
mendapatkan
dilakukan revisi sesuai dengan saran
intervensi layanan informasi dengan
perbaikan. Penilaian ahli menunjuk-
bahan informasi karir luaran sekolah
kan bahwa rata-rata nilai produk
menengah
adalah
perguruan tinggi berbantuan program
92,67
dengan
prosentase
11
atas
dengan
mediasi
flash. Dari hasil perhitungan rata-rata
atas dengan mediasi perguruan
nilai pre-test dan post-test, diketahui
tinggi berbantuan program flash
bahwa terdapat kenaikan rata-rata
dapat
sebesar
melanjutkan
60,66
(21,66%)
antara
meningkatkan studi
disarankan
minat siswa,
sebelum dilakukan perlakuan dan
sehingga
kepada
sesudah dilakukan perlakuan.
guru bimbingan dan konseling
Berdasarkan hasil penelitian
supaya memprogramkan laya-
dan pengalaman-pengalaman yang
nan informasi dengan meng-
telah diperoleh selama melaksanakan
gunakan bahan informasi yang
penelitian, serta melihat kesimpulan
dikembangkan dalam penelitian
dan
ini.
implikasi/dampak
yang
ditimbulkan, beberapa saran yang
2) Sebelum
memberikan
bahan
penulis sampaikan adalah sebagai
informasi kepada siswa, guru
berikut:
bimbingan dan konseling harus
1. Sekolah
memahami isi dan prosedur
a. Kepala Sekolah
penggunaan bahan informasi
1) Pengembangan fasilitas untuk
karir luaran sekolah menengah
kebutuhan pelaksanaan program
atas dengan mediasi perguruan
layanan
tinggi
Bimbingan
dan
berbantuan
program
Konseling khususnya layanan
flash. Hal ini bertujuan agar
informasi.
guru dapat menjelaskan kepada
2) Pengembangan fasilitas untuk siswa
agar
mengakses
siswa bahan
siswa tentang bahan informasi
mampu
yang diberikan.
informasi
c. Siswa
karir luaran sekolah menengah
1) Siswa perlu memiliki penge-
atas dengan mediasi perguruan
tahuan dan pemahaman tentang
tinggi
karir sebagai dasar pemilihan
berbantuan
program
flash.
sekolah lanjutan.
b. Guru Bimbingan dan Konseling 1) Pemberian
bahan
2) Agar dapat lebih memahami
informasi
mengenai karir, khususnya karir
karir luaran sekolah menengah
luaran sekolah menengah atas
12
dengan
mediasi
perguruan
bahan informasi karir luaran
tinggi, siswa dapat meman-
sekolah menengah atas dengan
faatkan bahan informasi karir
mediasi perguruan tinggi ber-
luaran sekolah menengah atas
bantuan
dengan
sehingga dapat diketahui bagai-
mediasi
perguruan
program
tinggi berbantuan program flash
mana
sebagai sumber informasi.
setelah jangka waktu tertentu.
2. Peneliti Selanjutnya a. Untuk
peneliti
diharapkan instrumen panjang
keefektifannya
b. Penelitian lanjutan diharapkan selanjutnya
memberikan
mengembangkan penilaian
terhadap
tingkat
flash,
perbaikan
dan
pengembangan terhadap bagian
jangka
-bagian yang dirasa masih perlu
pemberian
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA Abror, A. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Anderson, J. (2005). IT, E-learning and Teacher Development (Versi elektronik). International Education Journal, 5(5), 1-14. Diperoleh 28 Maret 2013, dari http://iej.cjb.net/. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Athanasou, J.A. & Elkanah. (2009). Pertimbangan Berulang pada Minat Pendidikan. Dalam Mohamad Surya (Ed). Minat dalam Pemilihan Karier Konsepsi, Implikasi, dan Implementasinya bagi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (hlm. 46- 62). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Budi, R. (2011). Having Fun with Adobe Flash Professional CS5. Yogyakarta: Skripta. Chaeruman, U.A. (2005). Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kedalam Proses Pembelajaran Apa, Mengapa, dan Bagaimana?. Jurnal Teknodik, 9 (16), 46-59. Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: Remaja Rosdakarya.
13
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Fernandez, H. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran dalam Bentuk Buku Digital dengan Menggunakan Software Adobe Flash CS3 pada Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Tempel. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Geldard, K. & Geldard, D. (2011). Konseling Remaja Pendekatan Proaktif untuk Anak Muda. Terj. Eka Adinugraha. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hartono, J. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Ifdil.
(2008). Layanan Informasi. Diperoleh 8 April 2013 dari http://konselingindonesia.com/index2.php?option=com_content&do_pdf =1&id=22
Leksana, D.M. (2013). Pengembangan Modul Bimbingan Karir Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa (Versi Elektronik). Jurnal Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang, 2 (1). Diperoleh 13 Oktober 2013, dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/. Nurrohman, W. (2011). Layanan Informasi dalam Bimbingan Konseling. Diperoleh 8 April 2013 dari http://wahid07.wordpress.com/2011/09/28/layanan-informasi-dalam-bimbingan-konseling/ Madcoms. (2011). Mahir dalam 7 Hari Adobe Flash Pro CS.5. Yogyakarta: Andi Offset. Manrihu, M.T. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara. Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press. Melia, E. (2013). Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan. Diperoleh 14 April 2013 dari http://ekameliyakin.wordpress.com/2013/06/26/jalur-jenjang-danjenis-pendidikan/ Munandir. (1996). Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan tenaga Akademik.
14
Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Pranata, M. (2013). Jenis Bahan Ajar dan Kriteria Pemilihannya. Diperoleh 14 April 2013 dari http://mamanpermatahati.blogspot.com/2013/06/jenisbahan-ajar-dan-kriteria.html Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Prayitno & Amti, E. (1999). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno. (2004). Seri Layanan Konseling L2 Layanan Informasi. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Purwanti, C. (2013). Meningkatkan Minat Studi Lanjut ke SMK Melalui Layanan Informasi Karier pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salem Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Puspitosari, H.A. (2010). Membuat Presentasi Multimedia Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Skripta Media Creative. Ramdhani, R.N. (2011). Penggunaan Electronic Book melalui Program Flash dalam Meningkatkan Pemahaman Pelajaran IPA pada Siswa Tunarungu Kelas VIII SMPLB Cicendo Bandung. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Ratna, R. (2013). BK Karir, Pengertian Karir, dan Bimbingan Karir. Diperoleh 13 Oktober 2013 dari http://riezkaratna73.blogspot.com/2013/04/bk-karirpengertian-karir-dan-bimbingan.html. Schunk, D.H., Pintrich, P.R. & Meece J.L. (2008). Motivation in Education Theory, Research and Application Third Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Upper Saddle River. Setiawan, W. (2010). Pengembangan Prototipe Layanan Informasi Sekolah Lanjutan Berbasis Multimedia Interaktif Bagi Siswa SMP Negeri 18 Malang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang: Universitas Negeri Malang. Setyowati, D.D. & Nursalim, M. (2009). Pengaruh layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap Kemantaoan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut (Versi Elektronik). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Surabaya, 10 (2). Diperoleh 31 Maret 2013, dari http://ppb.jurnal.unesa.ac.id/.
15
Shaleh, A.R. & Wahab, M.A. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana. Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto & Hartono, B.A. (1995). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Surya, M. (Ed). (2009). Minat dalam Pemilihan Karier Konsepsi, Implikasi, dan Implementasinya bagi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sutarno. (2010). Bahan Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dan Bimbingan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Utomo, H. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa SMP Negeri Sekecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan untuk Melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Vanden Akker. (2012). Prinsip dan Metode Penelitian Pengembangan. Terj. Edy Legowo. Surakarta: BK FKIP UNS. Wibowo, A.E. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media. Winkel. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Terj. Sri Hastuti. Yogyakarta : Media Abadi. Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
16