90
Volume 1, Desember 2010
optimalisasi penggunaan angkutan umum dengan sistem informasi rute transportasi umum (sitrum) ADE KURNIAWATI, ARDI,& YASMIN KHAIRINA
Ade Kurniawati adalah mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. lahir di Jakarta, 22 Juni 1990. Ia memulai studinya di Fakultas Ilmu Komputer UI pada tahun 2008. Untuk berkorespondensi dengan penulis dapat melalui email
[email protected]. Yasmin Khairina lahir di Jakarta, 5 Oktober 1990. Ia juga memulai studinya di Fakultas Ilmu Komputer UI pada tahun 2008. Kedua penulis ini pernah menerima penghargaan ilmiah sebagai penerima hibah dana dari Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi untuk judul “Sistem Informasi Rute Transportasi Umum. Untuk berkorespodensi dengan penulis, dapat melalui alamat email dan
[email protected]. Ardi pun demikian. Lahir di Jakarta, 28 Desember 1989, ia mulai menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia pada tahun 2008. Untuk berkorespodensi denan penulis, dapat melalui alamat email
[email protected]
Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi
91
optimalisasi penggunaan angkutan umum dengan sistem informasi rute transportasi umum (sitrum) ADE KURNIAWATI ARDI YASMIN KHAIRINA
Abstract Sitrum is the abbreviation of Sistem Informasi Rute Transportasi Umum, or Information System for Public Transportation Route. Sitrum is a system that consists of the database of public transportation routes and is able to give recommendations of public transportation route to go to the destination. The objective of this project is to produce two outputs of Sitrum, that is a web-based mobile application and a website, where they can access the database of public transportation routes, particularly the ones in Jakarta and Depok. With the use of Sitrum, the problem of the lack information of public transportation route is expected to be overcome. Therefore, the number of private cars in the street is reduced and the problem of traffic jam and air pollution in Indonesia is reduced. The methods taken to execute this program are literature study, system planning, data collecting, software implementation, workshop, and cooperation. The data is obtained from partner and is processed to be a useful database. The system is an integration of output interfaces, database, and the main program. The main program is a path-finding machine that will find the shortest path to reach the destination. The approach that is chosen in this project is Depth-First Search. Depth-first search method searches the shortest route by tracking every available route to reach the destination, then calculates the shortest route later. Keywords: depth-first search; mobile application; path-finding algorithm; public transportation; website.
92
Volume 1, Desember 2010
PENDAHULUAN Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya, tidak lancarnya, bahkan terhentinya lalu lintas. Salah satu faktor penyebab kemacetan adalah jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan terlalu banyak, khususnya kendaraan pribadi. Kemacetan membawa beberapa dampak negatif, antara lain kerugian waktu dan meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal. Sebagai sebuah kota metropolitan, jalanan di Jakarta setiap harinya dipenuhi oleh jutaan kendaraan. Berdasarkan data dari Direktorat Samapta, Polri dan Biro Pusat Statistik (2004) pada tahun 2003, populasi kendaraan di Jakarta mencapai 4,159 juta. 66,15% kendaraan adalah sepeda motor, 22,01% adalah mobil pribadi, dan sisanya adalah kendaraan umum dan truk pengangkut barang. Kemudian, berdasarkan data dari Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI Jakarta (kecuali milik TNI/Polri) Juni 2009 adalah sekitar 9,9 juta kendaraan, yang sebanyak 9,7 juta adalah kendaraan pribadi (Komisi Kepolisian Indonesia, 2009). Kemacetan juga menyebabkan masalah polusi udara. 70% polusi udara di Jakarta diakibatkan asap knalpot kendaraan bermotor. Berdasarkan catatan BPLHD DKI Jakarta di tahun 2006, persentase kualitas udara tidak sehat di Jakarta meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2006, dari pencatatan kualitas udara selama 358 hari dalam satu tahun, terdapat 51 hari atau 14,25% udara dalam kualitas tidak
sehat di Jakarta (Bappenas, 2007). Apabila masyarakat memilih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi, tentu lalu lintas akan lebih lengang dan menekan peningkatan polusi udara. Selain alasan kualitas transportasi umum yang kurang memadai, ketidaknyamanan dan ketidakamanan, masyarakat juga kekurangan informasi tentang transportasi umum yang beroperasi di Jakarta. Pada umumnya, masyarakat mengetahui rute transportasi umum hanya dari mulut ke mulut. Lalu bagaimana jika suatu saat ada orang yang ingin bepergian ke suatu tempat namun tidak menemukan orang lain yang dapat memberinya informasi tentang bagaimana cara untuk mencapai tempat tujuannya. Permasalahan seperti ini berlaku juga bagi para pendatang baru di suatu kota ataupun wisatawan dan turis. Seiring dengan permasalahan tersebut, pengguna internet, khususnya mobile internet pun semakin meningkat, terlebih lagi di bidang informasi dan komunikasi yang menyebabkan pesatnya perkembangan jenis ponsel yang menyediakan fitur-fitur yang mendukung aplikasi berbasis internet. Penggunaan mobile internet telah berkembang di seluruh dunia. Indonesia menempati peringkat ke-7 dengan persentase 18% (Tarsudi, 2009). Apabila fasilitas mobile internet tersebut bisa digunakan sebagai sarana pendukung akses informasi tentang transportasi umum, tentunya ini akan memberi nilai lebih dalam hal kebermanfaatan bagi masyarakat. Jurnal ini ditulis untuk dua tujuan. Secara umum, jurnal ini merupakan wujud partisipasi penulis sebagai
Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dalam rangka mengembangkan teknologi dengan menerapkan ilmu yang penulis miliki dan merupakan bentuk pengabdian diri kepada masyarakat. Secara khusus, penulis merasa perlu untuk membuat sistem informasi yang diharapkan dapat memberikan pelayanan mengenai informasi rute transportasi umum melalui media ponsel ataupun internet yang bisa diakses masyarakat secara praktis sehingga minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum meningkat. Jurnal ini membahas tentang Sistem Informasi Rute Transportasi Umum atau yang disingkat Sitrum. Bagian berikut ini membahas tinjauan literatur yang menjadi dasar teori dan konsep dalam membangun sistem informasi ini. Selanjutnya, dipaparkan juga metode pengembangan Sitrum yang menjadi desain penelitian dalam mencapai tujuan penelitian. Selanjutnya, dibahas tentang pengenalan, pemodelan, prinsip kerja, dan pencapaian penelitian Sitrum sampai saat ini di dalam bagian hasil dan pembahasan penelitian. Pada bagian akhir, disampaikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian ini. METODE PENGEMBANGAN SITRUM Dalam membangun sistem informasi ini, beberapa tahap dilakukan sebagai berikut. 1. Perencanaan Sistem Sistem informasi yang akan dibuat meliputi perangkat lunak yang bisa berinteraksi dengan pengguna secara mudah dan cepat yang terhubung dengan server tempat database rute transportasi yang ada di Depok dan
93
Jakarta tersimpan. Sistem mobile application yang akan dibuat berfungsi sebagai input maupun output bagi pengguna. Pengguna bisa memasukkan lokasi atau daerah asal dan juga tujuan kemudian sistem akan memproses semua kemungkinan jalur transportasi yang bisa dilalui dan memberikan rekomendasi jalur terpendeknya. 2. Pengumpulan data untuk database Penulis mengumpulkan data-data atau informasi mengenai transportasi umum beserta trayeknya yang ada dan resmi di Depok dan Jakarta melalui kerjasama dengan DPC Organda Depok dan Dinas Perhubungan Jakarta. Informasi ini kemudian diolah menjadi database yang dapat diakses dari mobile application dan website yang penulis kembangkan. Database ini kemudian akan disimpan di server (hosting). Hingga saat ini, database yang telah dikumpulkan masih berukuran kecil karena sistem ini masih merupakan prototype, namun kelengkapan dan keakuratan merupakan titik fokus penulis dalam kebermanfaatan sistem informasi rute transportasi umum ini ke depannya. 3. Pembuatan perangkat lunak Tahap pembuatan perangkat lunak atau software pada sistem ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu pembuatan algoritma dasar program pencarian rute terpendek yang menggunakan pendekatan Depth First Search (DFS) dan penerapan algoritma pada mobile application dan website. 4. Pengujian Sistem Setelah sistem ini diimplementasikan, dilakukan pengujian sistem untuk memastikan bahwa kinerja dari masing-masing luaran, baik
94
Volume 1, Desember 2010
algoritma dan database berfungsi dengan baik. Hasil pengujian ini digunakan untuk evaluasi terhadap sistem dan melengkapi sistem agar lebih baik. TINJAUAN PUSTAKA Untuk melengkapi pengetahuan penulis mengenai latar belakang dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan sistem, penulis melakukan tinjauan literatur. Tinjauan literatur dilakukan terutama pada algoritma pathfinding (pencarian rute) dan teknologi J2ME untuk diterapkan pada mobile application. Studi literatur bersumber dari artikel di internet, materi kuliah yang mendukung, buku–buku yang berkaitan dengan teknologi yang digunakan, juga diskusi dengan para pakar dan dosen terkait. 1. Algoritma Depth-First Search (DFS) Depth-First Search merupakan suatu algoritma untuk menelusuri atau melakukan pencarian dalam suatu struktur pohon (tree) atau graf. Bermulai dari suatu simpul akar (root) lalu melakukan ekspansi pada simpul anak pertama secara mendalam sampai mencapai suatu simpul yang tidak memungkinkan lagi untuk ditelusuri sehingga akan kembali atau melakukan backtracking ke simpul sebelumnya kemudian menjelajahi seluruh kemungkinan cabang lainnya satu per satu hingga mendapatkan simpul tujuan yang dicari. Dalam sistem ini, suatu simpul merepresentasikan suatu lokasi atau daerah. Sedangkan solusi merepresentasikan rute yang bisa dilalui. Pengorganisasian dalam bentuk pohon tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pencarian solusi.
Suatu pencarian bisa memiliki lebih dari satu solusi. Setelah menemukan solusi pertama, akan tetap dilanjutkan pencarian solusi kedua dan seterusnya hingga semua kemungkinan solusi sudah tercakup. 2. J2ME (Java 2 Platform Micro Edition) J2ME merupakan platform Java yang dirancang untuk digunakan pada device mobile. J2ME adalah satu set spesifikasi dan teknologi yang fokus kepada perangkat konsumen. Perangkat ini memiliki jumlah memori yang terbatas, menghabiskan sedikit daya dari baterai, layar yang kecil dan bandwith jaringan yang rendah. Java menyediakan suatu lingkungan yang portable untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi pada perangkat bergerak seperti ponsel dan PDA. Program J2ME, seperti semua program Java, diterjemahkan oleh mesin virtual bernama Java Virtual Machine (JVM). Program-program tersebut di-compile ke dalam bytecode dan diterjemahkan dengan JVM. Ini berarti bahwa program-program tersebut tidak berhubungan langsung dengan perangkat. 3. HTML (HyperText Markup Language) HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halamanhalaman web. Bahasa ini nantinya akan dibaca oleh browser, seperti Mozilla Firefox dan Internet Explorer kemudian ditranslasikan menjadi halaman web untuk dilihat pengguna. HTML memiliki semantik sendiri dalam membuat paragraf, tabel, gambar, dan elemen-elemen lain dalam halaman web. Elemen HTML terdiri dari “tags” berupa kurung sudut (angle brackets)
Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi
dan semantiknya, salah satu contohnya adalah
. Konvensikonvensi mengenai HTML disusun oleh W3C, yaitu organisasi internasional yang menangani World Wide Web. Sebuah dokumen HTML adalah sebuah halaman web. Dokumen HTML terdiri dari tag-tag HTML dan deklarasi tipe dokumen. Sebuah dokumen HTML dapat dimasukkan CSS (Cascading Style Sheet) untuk memperindah halaman web. Bahasa pemrograman PHP juga dapat dimasukkan untuk menjalankan fungsi logika dari web. 4. PHP (PHP Hypertext Preprocessor) PHP adalah bahasa pemrograman yang diciptakan untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dokumen HTML. Kode-kode PHP tersebut nantinya diinterpretasikan oleh server web dengan modul prosesor PHP. PHP digunakan untuk menjalankan fungsifungsi logika aplikasi dalam web. PEMBAHASAN Dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang telah dipaparkan di bagian pendahuluan, penulis menggagas sebuah ide yang diberi nama Sitrum, yaitu Sistem Informasi Rute Transportasi Umum. Sitrum adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai public transportation information center (pusat informasi transportasi umum). Melalui Sitrum, masyarakat bisa mengakses informasi angkutan umum yang akan digunakan untuk mencapai daerah tujuan dari daerah asalnya. Rute dari daerah asal ke daerah tujuan yang diberikan Sitrum adalah rute yang terbaik berdasarkan jarak. Dalam memberikan kemudahan, Sitrum dapat diakses dengan menggunakan dua buah antarmuka
95
sebagai berikut. 1. Sitrum Mobile Application Sitrum mobile application adalah aplikasi yang dibangun dengan arsitektur Java (Java 2 Micro Edition) yang dapat digunakan oleh ponsel yang mendukung teknologi Java. Aplikasi ini serupa dengan aplikasi Java yang sering digunakan pada beberapa game yang tersedia di ponsel sehingga cukup familiar bagi para pengguna ponsel. Aplikasi ini juga terhubung dengan sistem GPRS sehingga dapat terkoneksi dengan internet untuk mengakses database Sitrum. 2. Sitrum Website Sitrum juga dibuat dalam versi website yang dapat diakses melalui sebuah alamat server komputer. Sitrum website menjadi pelengkap dari sistem informasi ini. Selain itu, website ini juga menyediakan berbagai macam informasi seperti deskripsi Sitrum, daerah cakupan Sitrum, dan aplikasi Sitrum itu sendiri. Dari sini pula pihak pengembang Sitrum dapat meminta kritik dan saran pengguna di lapangan. Akses Sitrum menggunakan mobile application maupun website bisa digambarkan sebagai berikut.
Gambar 8.1 Gambaran Akses Sitrum Sumber: Penulis
96
Volume 1, Desember 2010
Deskripsi berikut membantu membayangkan penggunaan aplikasi Sitrum. Pertama-tama, pengguna aplikasi ini harus memasukkan input tempat asal dan juga tempat tujuan melalui antarmuka yang tersedia, baik melalui mobile application maupun website. Input dapat dimasukkan dengan cara mengetikkan kata yang merepresentasikan daerah/ tempat/lokasi atau dapat pula dilakukan dengan memilih di pilihan daerah/tempat/ lokasi yang tersedia. Jika sudah selesai memasukkan tempat asal dan tujuan, klik tombol “Kirim”. Pengiriman input ke
Dari pondokterong aksesui terminaldepok
Ke citayam kelapadua lentengagung
server pun dilakukan. Setelah itu, input daerah asal dan daerah tujuan dibaca oleh server dan selanjutnya diolah oleh program path-finding Sitrum yang terletak di sisi server. Program tersebut akan mencari semua rute, termasuk rute terpendek, dengan algoritma depth-first search yang memanfaatkan database trayek angkutan umum yang telah tersedia di server. Setelah program tersebut menemukan semua kemungkinan rute untuk mencapai tujuan, maka program akan melakukan perhitungan rute
Trayek D05 D11 M03
Jarak 10 5 23
Tabel 8.2 Tabel Adjacency dalam database Sumber: Penulis
Stop_Name pondokterong aksesui citayam
Name Pondok Terong Akses UI Citayam
Tabel 8.3 Tabel Stops dalam database Sumber: Penulis
terpendek dan hasilnya akan dikirim ke antarmuka yang digunakan dan selanjutnya ditampilkan di layar berupa teks yang menjelaskan angkutan apa saja yang dapat dinaiki untuk mencapai tujuan dari daerah asal dan di mana saja pengguna harus melakukan transit. Agar Sitrum bisa bekerja,
dibutuhkan database transportasi umum di suatu daerah. Berikut adalah gambaran database yang tersimpan dalam server Sitrum. Di dalamnya terdapat tabel adjacency dan tabel stops yang menyimpan informasi yang berkaitan dengan rute transportasi umum.
Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi
97
Gambar 8.4 Ilustrasi DFS Sumber: Penulis
Selain informasi nama tempat yang tersedia dalam server, Sitrum juga membutuhkan program path-finding untuk mencari rute di dalamnya. Program path-finding ini dirancang untuk bekerja berdasarkan pendekatan Depth-First Search atau DFS. Pada dasarnya, pendekatan DFS melakukan penjelajahan rute hingga buntu, baru kemudian menjelajahi rute yang lainnya sehingga pada akhirnya didapatkan semua rute yang bisa dilewati dari tempat asal ke tempat tujuan. Berikut ini adalah ilustrasinya. - Kondisi Awal, perjalanan dimulai dari A ke D - Rute pertama yang dipilih: A-C-D, maka biayanya: 8+1=9 -
Rute kedua yang dipilih: A-C-B-D, maka biayanya: 8 + 4 + 6 = 18 -
Rute ketiga yang dipilih: A-B-D, maka biayanya: 3+6=9 -
Rute keempat dan terakhir, yaitu: A-B-C-D, maka biayanya: 3 + 4 + 1 = 8.
Gambar 8.5 Tampilan Halaman Awal Sitrum Mobile Application, Proses Input, dan Tampilan Halaman Hasil Perhitungan Rute
Tujuan Menghasilka n Sitrum
Secara bertahap, masyarakat Pengabdia dapat mengakses informasi rute dan menggunakan n masyarakat transportasi umum, kemacetan dan polusi berkurang
Gambar 8.6 Timeline tercapainya tujuan program Sumber: Penulis KESIMPULAN Kesimpulan berikut mengacu pada tujuan yang telah disebutkan dalam pendahuluan. Hasil prototype dari proyek Sitrum telah sukses dirancang. Dari segi desain program, algoritma telah berjalan dengan benar. Namun algoritma yang digunakan kurang efisien, karena \program harus melakukan pencarian seluruh rute, kemudian baru dapat menghitung rute mana yang paling pendek. Karena masih dalam tahap prototype, Sitrum belum bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas karena masih butuh pengembangan lebih lanjut.
98
Volume 1, Desember 2010
SARAN Agar Sitrum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dibutuhkan database yang lebih terinci lagi, khususnya di daerah Jakarta dan Depok. Antarmuka berupa mobile application dan website bisa dibuat menjadi lebih mudah dan nyaman. Dalam hal desain program, algoritma yang digunakan sudah dapat mencari rute penjelajahan dengan baik. Akan tetapi, efisiensi program tersebut masih bisa ditingkatkan. Kemudian, publikasi yang masif tentang Sitrum sangat diperlukan agar masyarakat bisa menggunakan hasil penelitian ini nantinya. Bagaimanapun, Sitrum berpotensi untuk memberikan kemanfaatan yang besar untuk masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar bagi permasalahan kemacetan Indonesia. UCAPAN TERIMA KASIH Pada pengerjaan program ini, penulis mendapatkan banyak dukungan berupa dukungan dana, kerja keras, dan saran dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberi dukungan dana pada penelitian dan pengerjaan sistem ini.
Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi
99
DAFTAR ACUAN Raharjo, Budi dkk. 2009. Tuntunan Pemrograman Java Untuk Handphone. Bandung: Penerbit Informatika. Shalahuddin, M dan Rosa A.S.. 2009. Pemrograman J2ME (Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Telekomunikasi Mobile). Bandung: Penerbit Informatika. Bappenas. “Motor, Penyebab Polusi Udara?” http://udarakota.bappenas.go.id/view. php?page=newsdetil&id=63. (16 September 2009) Komisi Kepolisian Indonesia. “Jumlah Kendaraan Bermotor Juni 2009.”http://www. komisikepolisianindonesia.com/main.php?page=artikle&id=1187. (16 September 2009) Tarsudi. “Indonesia Rangking 7 Dunia Penggunaan Internet Mobile.” http://blog.centralpulsa.net/?p=34. (27 September 2009)