IV. PEMBUKAAN DAN KONSERVASI LAHAN A. Pembukaan Lahan Budidaya tanaman dapat dilakukan pada berbagai macam lahan berupa tanah hutan, padang alang-alang, rawa, dan kebun tua. 1. Tanah Hutan Pembukaan tanah hutan harus dilakukan secara sistematis, mulai dari saat dan cara penebangan, pengumpulan vegetasi, pembakaran, dan pembongkaran tonggaktonggak tanaman apabila diperlukan. Kadangkala, pembukaan tanah hutan tidak diikuti dengan pengolahan tanah (zero tillage) atau pengolahan tanah yang minim (minimum tillage). Ada tiga cara pembukaan lahan yaitu secara manual, mekanis, dan kombinasi manual-mekanis. a. Cara manual Cara ini hanya menggunakan alat-alat sederhana atau tradisional, seperti parang, gergaji, cangkul, dan sebagainya. Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi tidak menimbulkan kerusakan lahan seperti tanah menjadi padat dan profil tanah berubah. b. Cara mekanis Cara mekanis menggunakan alat-alat berat seperti traktor, buldozer, treepusher dan sebagainya. Cara ini tidak efisien karena hanya dapat dilakukan pada musim kemarau. Pada musim hujan tanah menjadi becek sehingga pengoperasian alat-alat berat mengalami kesulitan. Di samping itu, penggunaan alat-alat berat akan menyebabkan tanah menjadi padat. Kelebihan penggunaan cara mekanis ini memerlukan waktu yang lebih singkat. c. Cara kombinasi Cara ini merupakan kombinasi cara manual dan cara mekanis. Cara manual dilakukan pada musim hujan di saat alat-alat berat tidak dapat difungsikan, sedangkan cara mekanis dilakukan pada musim kemarau.
Universitas Gadjah Mada
2. Tanah padang alang-alang Dalam pembukaan lahan pada tanah padang alang-alang yang perlu diperhatikan adalah menghilangkan bagian vegetasi yang ada di dalam tanah, berupa akar-akar atau rhizoma. Ada dua cara pembukaan lahan yaitu secara langsung dan tidak langsung. a. Secara langsung Pada cara ini tanah diolah secara dalam dan langsung dilakukan pengambilan akar-akar atau rhizoma untuk kemudian dikumpulkan dan dibakar. b. Secara tidak langsung Tanah diolah sedalam 20-30 cm dilanjutkan pengambilan akar-akar atau rhizoma. Satu sampai dua minggu kemudian setelah akar-akar bagian bawah tumbuh dilakukan pengolahan tanah yang kedua dengan cara membalik tanah tersebut, dan dilakukan pengambilan dan pengumpulan akar atau rhizoma. Demikian seterusnya hingga pengolahan tanah dapat dilakukan sampai tiga kali. 3. Tanah rawa (gambut/veen) Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dalam rawa dan terdiri atas sisasisa tumbuhan atau bagian-bagian tanaman yang telah mati kemudian lapuk di bawah permukaan air (secara anaerob). Ciri tanah gambut: kandungan N rendah, C tinggi, pH rendah, dan kekurangan unsur hara Cu. Ada tiga cara pembukaan tanah rawa
yaitu
dengan menimbun
sampah,
koltamase
(pengaliran air),
dan
pengeringan. 4. Tanah kebun tua Pembukaan tanah kebun tua dilakukan dengan membongkar tanaman yang tua dan mengganti dengan tanaman yang baru. Yang harus diperhatikan dalam pembukaan tanah kebun tua adalah penanaman tanaman baru diusahakan tidak menempati bekas tanaman yang lama. B. Konservasi Lahan 1. Pengendalian erosi Pengendalian erosi dapat dilakukan dengan usaha mekanis dan agronomis. a. Usaha mekanis a) Pembuatan teras pada tanah-tanah miring
Universitas Gadjah Mada
b) Teras datar : dibuat pada daerah-daerah yang curah hujannya rendah, kemiringan tanah paling besar 3 %, dan tanah yang mudah menyerap air. c) Tanah kridit: dibuat pada daerah atau tempat-tempat yang curah hujannya tinggi, kemiringan tanah 3-10 %, dan tanah yang sulit menyerap air. d) Teras guludan: dibuat pada tempat-tempat dengan kemiringan 10-15 % dan dilengkapi saluran pembuangan air di sepanjang bagian atas guludan. e) Teras bangku: menyerupai petakan sawah bertingkat, dibuat pada tempattempat dengan kemiringan 15-50 %, ada teras bangku datar dan teras bangku miring (0,1 %). 2) Pembuatan lubang-lubang penampungan (rorak-rorak) 3) Pembuatan saluran pembuangan 4) Pengolahan tanah yang tepat, menurut arah garis kontur pada tanah yang miring. b. Usaha agronomis Usaha agronomis dilakukan dengan cara: 1) Penanaman tanaman penutup tanah (cover crops) seperti Cotalariam Centrosema, Colopogonium, Tephrosia (LCC). 2) Penanaman tanaman penguat teras 3) Penanaman dalam jalur (strip cropping) 4) Pemberian mulsa 5) Pergiliran tanaman 6) Pemupukan Syarat-syarat tanaman pelindung: 1) mudah diperbanyak 2) perakaran kuat 3) pertumbuhan cepat 4) tahan pangkasan yang teratur 5) tahan terhadap hama dan penyakit serta kekeringan 6) tidak mengganggu 7) mudah dibongkar bila perlu.
2. Mempertahankan kesuburan lahan
Universitas Gadjah Mada
Pertumbuhan tanaman di atas tanah dipengaruhi oleh kapasitas tanah dalam menyediakan hara dan air, memperkuat pertumbuhan tanaman, menyediakan oksigen pada akar-akar tanaman, dan menyediakan akar-akar tanaman pada kisaran suhu yang sesuai. Kesemuanya itu dapat disediakan dalam jumlah dan waktu yang optimum selama pertumbuhan tanaman sejak penanaman sampai dengan panen. Tanaman membutuhkan 14 unsur yang umumnya tersedia dalam tanah, dan unsur-unsur tersebut diperlukan dalam jumlah yang berbeda, demikian pula untuk spesies yang berbeda jumlah unsur hara yang diperlukan juga berbeda. Dan 14 unsur yang dibutuhkan tanaman, unsur-unsur N, P, dan K merupakan unsur yang banyak diserap tanaman dan diangkut pada waktu panen. Oleh karena itu tanah pertanian umumnya kekurangan unsur-unsur tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman, perlu penambahan unsur melalui pemupukan agar kesuburan tanah tetap terjaga dan diperoleh basil tanaman yang tinggi. Adapun yang dimaksud dengan pupuk adalah: a. bahan yang digunakan untuk memberikan unsur hara secara langsung atau tidak langsung b. bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung (UURI No. 12 Th. 1992). Berdasarkan atas proses terjadinya pupuk, macam senyawa, dan banyaknya unsur yang terkandung di dalamnya, dikenal adanya: a. pupuk alam dan pupuk buatan b. pupuk organik dan pupuk anorganik c. pupuk tunggal dan pupuk majemuk (compound) Unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk kelangsungan hidupnya terbagi atas: a. unsur makro (unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak), yaitu unsur: C, H, 0, N, S, P, K, Ca, dan Mg. b. unsur mikro (unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit), yaitu unsur: Fe, B, Cu, Mn, Mo, dan Zn. Unsur makro dan mikro merupakan unsur essential (unsur yang mutlak diperlukan oleh tanaman). Ciri unsur essential antara lain: 1) memegang peranan dalam proses metabolisme tanaman, 2) peranan tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur lain, 3) apabila unsur tersebut tersedia dalam jumlah yang
Universitas Gadjah Mada
kurang (sedikit), pertumbuhan tanaman akan terganggu dan menunjukkan tanda-tanda kekurangan yang khusus pada tanaman. c. unsur yang tidak mutlak: Na, Cl, Al, Si, Co. Berbagai bentuk unsur hara yang dimanfaatkan oleh tanaman: a. larut dalam air tanah (ion garam 0,02 - 0,05 %, maksimum 0,1 %) b. diadsorbsi pada bagian tanah hat dan humur (H+, K+, Na+, CH4+, Ca+, dan Mg2+) c. sebagai bagian dari bentuk padat persenyawaan anorganik (cadangan makanan mineral): Na, K, Ca, Mg, Fe, Al d. sebagai bagian dari bentuk padat persenyawaan organik (cadangan organik). Sisa-sisa tanaman atau hewan tidak dapat langsung diserap tanaman, sehingga perlu adanya proses mineralisasi atau dekomposisi. Derajat keasaman tanah sangat mempengaruhi penyerapan unsur hara oleh tanaman: Apabila derajat keasaman (pH) tanah rendah akan menyebabkan: a. tanah miskin unsur hara b. sedikit kandungan Mg c. kekurangan Mo d. keracunan AI, Fe, dan Mn e. gulma tumbuh subur. Sebaliknya apabila pH tanah tinggi akan menyebabkan: a. unsur hara mikro sukar larut (Fe, Mn, Cu, B) b. struktur tanah pasir mudah buyar karena bahan organik banyak dihancurkan oleh bakteri c. tanaman kentang mudah terserang penyakit kudis d. pertumbuhan rumputan dihambat. Peranan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman Unsur nitrogen (N), bermanfaat dalam: 1) mempertinggi pertumbuhan vegetatif terutama daun 2) mempertinggi kandungan protein 3) mempertinggi kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain seperti K, P, dll. 4) merangsang pertunasan 5) menambah tinggi tanaman
Universitas Gadjah Mada
6) memperbaiki pengisian biji pada tanaman biji-bijian 7) mengaktifkan mikroba tanah sehingga proses dekomposisi bahan organik berjalan lancar. Tanaman yang kekurangan nitrogen, tumbuhnya kerdil, perkembangnan akar terhambat, dan daun menjadi kekuningan serta mudah rontok. Tanaman yang terlampau banyak mendapatkan unsur nitrogen akan mengalami pertumbuhan vegetatif yang hebat sehingga memperlambat pemasakan buah atau biji. Di samping itu tanaman lemah, mudah roboh dan menambah kepekaan tanaman terhadap patogen dan kadang-kadang menurunkan kualitas buah. Kesuburan tanah umumnya dinilai dari ketebalan 0-30 cm. Untuk unsur nitrogen digunakan kriteria persentase kandungan N total berdasar berat tanah. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut: bila kandungan N total < 0,20 % berarti rendah 0,21- 0,50 % sedang 0,51 - 0,75 % tinggi > 0,75 %
sangat tinggi
Unsur phoshphor (P), bermanfaat untuk: 1) pembentukan sel-sel, lemak, dan albumin dipercepat 2) memperbaiki pembungaan, pembuahan, dan pembentukan benih 3) mempercepat pemasakan buah 4) memperbaiki perkembangan perakaran, khususnya akar-akar lateral dan akar sekunder 5) mengurangi kerontokan buah dan memperkuat jerami 6) menambah ketahanan terhadap penyakit 7) memperbaiki kualitas, khususnya tanaman rumputan dan sayuran. Kriteria kesuburan ditinjau dari aspek kandungan P205 (Bray I) adalah sebagai berikut: < 10 ppm
sangat rendah
10-15 ppm
rendah
16-25 ppm
sedang
26-35 ppm
tinggi
> 35 ppm
sangat tinggi
Unsur kalium (K), bermanfaat untuk: 1)
mendorong produksi karbohidrat
Universitas Gadjah Mada
2)
memperlancar translokasi karbohidrat
3)
mengurangi kepekaan tanaman terhadap kekeringan, membantu pengisapan air oleh akar tanaman dan mencegah transpirasi
4)
mengurangi kerusakan oleh berbagai patogen
5)
menguatkan tanaman sehingga tidak mudah rebah
6)
memperbaiki sifat kualitatif (rasa, warna, bau, tahan lama)
7)
meningkatkan kualitas rumput.
Apabila kandungan K terlalu banyak dapat menyebabkan: 1)
menurunnya kadar berat kering hasil tanaman
2)
menurunnya hasil gula putih pada pengolahan bit gula
3)
menurunnya penyerapan kation-kation lain
4)
memperbesar kemungkinan timbulnya kekurangan unsur B
Kriteria penilaian kandungan K2O (HC1 25 % dalam mg/100 g) adalah: < 10 mg sangat rendah 10-20 mg rendah 21-40 mg sedang 41-60 mg tinggi > 60 mg sangat tinggi Peranan unsur lain dalam pertumbuhan tanaman adalah: Kalsium (Ca) 1) pembentuk Ca pektinat dalam lamella tengah dinding sel 2) mengatur permeabilitas sel Magnesium (Mg) 1) pembentuk kloroplast 2) sebagai cofaktor aktivitas ensim pada proses fosfolirasi dan sintesis protein serta penyusun phytin dan pektin Ferum (Fe) 1) bagian dari leghaemoglobin 2) sebagai redoks 3) berguna dalam proses sintesis klorofil 4) berperan dalam proses metabolisme protein Sulfur (S) 1) berperan dalam pembentukan protein/asam amino seperti systein, methionin, dan cystin -+ penyusun ensim
Universitas Gadjah Mada
2) pembentuk senyawa sekunder (minyak eteris, vitamin B1, penicillin, dan senyawa anorganik CaSO4) Unsur Mn, Zn, Co, Cl berperan sebagai pengaktif ensim atau sebagai bagian dari ensim. Pengolahan tanah seringkali menentukan kondisi tanah yang paling mendekati
ideal
untuk
pertumbuhan
tanaman.
Kemungkinan
lain
adalah
menentukan penggunaan tanah yang paling baik dengan sedikit atau tanpa modifikasi. Apabila tanah digunakan untuk penanaman, proses kerusakan tanah dapat terjadi
melalui
erosi,
perlindian
dan
praktek
pengelolaan
yang
kurang.
Pemeliharaan kondisi tanah yang ideal secara terus menerus harus dilakukan agar diperoleh hasil tanaman yang baik dan berkesinambungan sampai dengan waktu yang akan datang. Kemiringan, tanah-tanah yang peka erosi diperlukan perlindungan terhadap aliran permukaan (run off) dan erosi. Tanah-tanah yang curam, erosinya tinggi, di daerah yang curah hujannya tinggi diperlukan perlindungan penuh dengan vegetasi yang dapat menangkal tetesan air hujan. Hal-hal yang penting dalam program pengelolaan tanah yang baik adalah sebagai berikut: 1) pengendalian erosi 2) konservasi dan penggunaan air 3) drainase 4) pemeliharaan keasaman tanah (pH) yang diinginkan 5) penambahan hara tanaman 6) penanaman 7) pengolahan tanah 8) penambahan bahan organik
Universitas Gadjah Mada