IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek yang akan diteliti, yaitu wirausaha UMKM agribisnis di Kecamatan Ciampea berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bogor. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari April hingga Mei 2010. 4.2. Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wirausaha UMKM agribisnis di Kecamatan Ciampea. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Pengambilan sampel probabilitas adalah suatu metode pemilihan sampel, di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan pengundian. Cara undian ini dilakukan dengan memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. Pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian agar satu responden tidak mendapatkan kuesioner dua kali. Penentuan jumlah sampel atau responden ditentukan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005) : n
N 1 Ne 2
Keterangan : N = Jumlah populasi n = Jumlah Sampel atau Responden Ne = Kesalahan dalam mengambil sampel yang ditetapkan sebesar 10 % Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bogor diketahui bahwa jumlah UMKM di Kecamatan Ciampea tahun 2009 adalah 393 wirausaha. Dalam penelitian ini yang menjadi
25
populasi adalah UMKM agribisnis di Kecamatan Ciampea yang jumlahnya sebanyak 262 wirausaha, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak n
262 72 1 262(10%) 2
untuk pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan 10 responden maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 orang. 4.3. Data dan Instrumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer mencakup wawancara langsung dengan kepala kasi ekonomi di kantor Kecamatan Ciampea, observasi langsung, dan wawancara responden wirausaha UMKM agribisnis di Kecamatan Ciampea yang masih menjalankan usahanya melalui pengisian kuesioner berupa pertanyaan yang terkait dengan topik penelitian.
Data tersebut digunakan untuk menganalisis
sikap, norma subyektif dan intensi menjadi wirausaha sukses. Dengan demikian, data yang akan digunakan jika dilihat dari waktunya merupakan data cross section. Data sekunder diperoleh dari beberapa buku, internet, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan materi penelitian, data dari Badan Pusat Statistik (BPS), data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bogor dan data dari Kantor Kecamatan Ciampea. Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, penyimpan data elektronik, dan alat pencatat. Untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan dapat dipercaya dan valid, maka dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas. Menurut Umar (2005), uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur sedangkan reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten maka alat pengukur tersebut dapat dikatakan andal. Dikatakan reliable atau dapat dipercaya, apabila mantap atau stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability).
26
4.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini dilaksanakan selama sebulan pada periode bulan April-Mei 2010. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner kepada wirausaha UMKM sebagai responden. Menurut Juanda (2007), observasi adalah salah satu instrumen pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis mengenai gejala-gejala yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat karakteristik usaha wirausaha UMKM agribisnis sekaligus mengecek jawaban dari responden. Wawancara adalah pengumpulan data dengan bertanya jawab langsung antara peneliti dengan responden atas pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam kuesiner agar dapat menghindari bias yang kemungkinan dapat terjadi. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai sikap, norma subyektif dan intensi menjadi wirausaha sukses di Kecamatan Ciampea, Bogor. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden untuk diisi kemudian dikembalikan pada peneliti. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik usaha, sikap, norma subyektif dan intensi yang dimiliki oleh wirausaha UMKM Agribisnis. Kuesioner terdiri dari beberapa bagian, antara lain: karakteristik responden, karakteristik usaha, inti kuesioner yang berisi pertanyaan tentang sikap, norma subyektif, dan intensi. 4.5. Metode Pengolahan Data Data yang diperoleh akan diolah agar dapat disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan metode : 1) Uji validitas dan reliabilitas uji validitas dilakukan untuk mengukur seberapa kuesioner dapat diyakini dan valid, uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur seberapa kuesioner dapat diandalkan. Hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid untuk digunakan dalam penelitian dan hasil uji reliabilitas menunjukkan semua pertanyaan yang reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Hanya pertanyaan yang sudah valid dan reliabel saja yang ditanyakan kepada responden. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap
27
10 orang responden sebagai pengujian awal kuesioner. Jumlah pertanyaan yang akan diuji ada 18 pertanyaan (9 pertanyaan sikap dan 9 pertanyaan norma subyektif). 2) Analisis deskriptif. Menurut Natzir (1999), analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk melihat penyebaran data dalam satu variabel. Dalam analisa deskriptif, data-data yang didapat dari pertanyaan dalam kuesioner tersebut diolah, disederhanakan, dianalisis dan disajikan dalam tabel frekuensi secara deskriptif agar mudah dimengerti. 3) Statistik deskriptif Statistik deskriptif merupakan salah satu metode pengolahan data yang hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keteranganketerangan mengenai suatu data, keadaan, atau fenomena. Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada (Hasan 2003). Pada penelitian ini, metode statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis skor sikap, dan skor norma subyektif yang dimiliki oleh wirausaha UMKM. Skor sikap, dan skor norma subyektif diketahui dari skor jawaban kuesioner yang diisi oleh responden berdasarkan rentang skala Likert (1-5), yaitu menjadi lima kriteria preferensi jawaban, jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1, jawaban tidak setuju diberi skor 2, jawaban netral diberi skor 3, jawaban setuju diberi skor 4, dan jawaban sangat setuju diberi skor 5. Untuk mewakili keseluruhan skor yang terdapat dalam data, digunakan ukuran nilai pusat. Jenis ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata-rata hitung (mean). Rata-rata hitung adalah nilai rata-rata dari data yang ada. Rata-rata hitung secara umum dapat ditentukan dengan rumus :
28
4)
Korelasi Analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana sikap dan norma subyektif dalam hubungannya dengan intensi untuk menjadi wirausaha sukses. Selain itu juga dapat diketahui sejauh mana sikap dan norma subyektif mempengaruhi intensi seseorang. Dalam penelitian ini dilakukan dua analisis korelasi yaitu analisis korelasi Pearson dan analisis korelasi Spearman. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13.
5)
Uji Signifikansi Uji signifikansi digunakan untuk mengukur statistik melalui perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai statistik F (Uji F). Dalam pengujian ini, dibutuhkan data regresi yang telah diolah dengan menggunakan SPSS versi 13. Teknik pengujian meliputi: 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Semakin dekat nilai R2 dengan nilai 1, maka semakin tepat regresi yang terbentuk untuk meramalkan variabel terikat. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji signifikansi simultan (Uji F) pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak. Uji hipotesis dimasukkan sebagai berikut: H0 : Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H1 : Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria keputusan (berdasarkan probabilitas): a. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis H0 diterima b. Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan terima H1
6)
Analisis Regresi Berganda Persamaan regresi adalah persamaan garis yang mempelajari pola hubungan antara suatu variabel tak bebas (dependent variable) dengan satu atau lebih
29
variabel bebas (independent variable). Analisis regresi berganda dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap intensi menjadi wirausaha sukses. Intensi menjadi wirausaha sukses sebagai variabel tak bebas (Y), sedangkan yang menjadi variabel bebasnya adalah sikap (X1), dan norma subyektif (X2), persamaan regresinya sebagai berikut:
Keterangan : Y = Intensi menjadi wirausaha sukses, X1 = Sikap, X2 = Norma Subyektif, a = Konstanta, b1 = Nilai koefisien variabel bebas ke-1, dan e = Error term. Perhitungan regresi berganda menggunakan SPSS versi 13 yang hasil analisisnya berupa koefisien regresi masing-masing variabel independen. Dengan analisis regresi berganda dapat meminimalkan penyimpangan antara nilai aktual di lapangan dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data. 4.6. Definisi Operasional Berikut ini adalah beberapa istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini: 1.
Wirausaha Mikro Agribisnis adalah seseorang yang memiliki usaha yang kekayaan bersih (asset) kurang dari 50 juta rupiah diluar tanah dan bangunan tempat usaha serta usahanya mengenai sektor pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan.
2.
Wirausaha Kecil Agribisnis adalah seseorang yang memiliki usaha yang kekayaan bersih (asset) 50 juta sampai dengan paling banyak 500 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta usahanya mengenai sektor pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan.
3.
Wirausaha Menengah Agribisnis seseorang yang memiliki usaha yang kekayaan bersih (asset) lebih dari 500 juta sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta usahanya mengenai sektor pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yakni:
30
a. Variabel bebas merupakan
variabel
yang
mendasari
pendugaan.
Variabel
ini
merupakan variabel penduga. Sikap dan Norma subyektif merupakan faktor pembentuk intensi terhadap perilaku.Sikap dan norma subyektif yang dimiliki terhadap perilaku wirausaha dijadikan sebagai variabel bebas. Dalam kuesioner penulis memecah kembali kedua variabel tersebut kedalam beberapa bagian sesuai indikatornya, yaitu: i. Sikap Merupakan kecenderungan untuk memberikan respon atas sesuatu. Sikap
cenderung
diperoleh
dari
hasil
belajar dengan jalan
menyenangi atau tidak menyenangi secara konsisten terhadap suatu obyek yang diberikan. Terdiri dari: - Value of expected outcome yaitu nilai dari dalam diri individu yang mengharapkan suatu hasil. Pada kuesioner penelitian indikatornya berupa penilaian seorang wirausaha terhadap apa yang dapat diperoleh dengan menjadi seorang wirausaha. Menurut Widodo (2005) ada sembilan keuntungan yang bisa diperoleh dengan menjadi seorang wirausaha, yaitu: ingin memperoleh pendapatan tambahan, ingin memiliki usaha sendiri, ingin memperluas relasi, ingin mencapai pengembangan diri, ingin membantu orang lain, ingin memiliki waktu luang, ingin mencapai kondisi bebas finansial, dapat memasuki masa pensiun dengan tenang, dan dapat meninggalkan warisan - expectation of outcome yaitu hasil yang diharapkan. Pada kuesioner penelitian indikatornya berupa seberapa ingin seorang wirausaha mendapatkan
kesembilan
keuntungan
dengan
berwirausaha
tersebut. ii Norma Subyektif Merupakan persepsi seseorang akan anggapan orang lain terhadap suatu hal. Norma subyektif adalah persepsi bagaimana keluarga dan teman kita akan menerima hasil dari perilaku. Terdiri dari:
31
- normative beliefs yaitu norma yang diyakini. Pada kuesioner penelitian indikatornya ialah penilaian dari orang lain apakah mereka menyarankan kepada seorang wirausaha untuk menjadi wirausaha sukses karena kesembilan keuntungan berwirausaha tersebut. - motivation to comply yaitu motivasi untuk mengikuti saran dari orang lain. Pada kuesioner penelitian indikatornya ialah seberapa tingkat seorang wirausaha mengikuti saran dari orang lain untuk menjadi
wirausaha
sukses
karena
kesembilan
keuntungan
berwirausaha. b. Variabel terikat Merupakan variabel yang diperkirakan atau diduga nilainya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah intensi menjadi wirausaha sukses yang otomatis akan mempengaruhi terhadap perilaku sehari-hari. 4.
Perilaku Wirausaha adalah segala kegiatan atau aktivitas manusia dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensipotensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya
32