IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang memiliki nilai dan volume permintaan ekspor terbesar pada tahun 2006 yaitu : meubel rotan, anyaman rotan, rotan setengah jadi, gambir dan minyak atsiri. Jumlah negara tujuan ekspor yang diamati pada penelitian ini disesuaikan dengan keberlanjutan permintaan ekspor yang terjadi selama periode pengamatan. Keragaman negara tujuan ekspor berdasarkan masing-masing komoditas yang menjadi obyek dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Negara Tujuan Ekspor Beberapa Komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu Indonesia No.
Komoditas
1.
Meubel Rotan
2.
Anyaman rotan
3.
Rotan setengah jadi
4.
Gambir
5.
Minyak Atsiri
Negara Tujuan Ekspor Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Perancis, Polandia, Rusia, Singapura, Spanyol, Swedia, Turki, Yunani. Amerika Serikat, Australia, Belanda, Belgia, Denmark, Finlandia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Perancis, Rusia, Spanyol, Swedia, Yunani. Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Cina, Hong-Kong, Italia, Jepang, Jerman, Perancis, Rusia, Singapura, Spanyol, Sri_Lanka, Thailand. Amerika Serikat, Banglades, Filipina, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand. Amerika Serikat, Belanda, Cina, Filipina, India, Inggris, Jerman, Jepang, Korea, Malaysia, Pakistan, Perancis, Singapura, Spanyol, Swiss, Thailand, Turki, Vietnam.
Jumlah
20
18
15
9
18
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi : volume dan nilai ekspor komoditas hasil hutan bukan kayu Indonesia berdasarkan negara tujuan; PDB masing-masing negara; harga komoditas di masing-masing negara tujuan; nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap dollar Amerika; populasi negara tujuan; jarak tempuh antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor dan harga
23
minyak dunia. Uraian mengenai sumber data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Sumber Data Penelitian No. Jenis Data
Sumber Data
1
Volume dan nilai ekspor komoditas HHBK
Departemen Kehutanan International Financial Statistic (IMF) International Financial Statistic (IMF) International Financial Statistic (IMF)
2
PDB masing-masing negara
3
Nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor terhadap dollar Amerika
4
Populasi negara tujuan ekspor
5
Jarak tempuh antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor
www.indo.com/cgi-bin/dist
6
Harga minyak dunia
International Financial Statistic (IMF)
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari : Departemen Kehutanan; Badan Pusat Statistik; International Financial Statistic (IMF); Perpustakaan Riset Bank Indonesia; Perpustakaan Institut Pertanian Bogor dan artikel atau publikasi hasil penelitian dan informasi lainnya serta situs-situs yang terkait dengan topik penelitian. 4.2. Metode Analisis Data Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dipergunakan dalam menjelaskan informasi yang terkandung dalam data hasil analisis dan kecenderungan volume ekspor beberapa komoditas HHBK Indonesia. Analisis kuantitatif digunakan untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan beberapa komoditas HHBK Indonesia dengan analisis regresi data panel model gravitasi menggunakan perangkat lunak STATA. 4.3. Perumusan Model Faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis aliran perdagangan beberapa komoditas hasil hutan bukan kayu Indonesia antara lain : produk domestik bruto negara tujuan; populasi negara tujuan; harga komoditas hasil hutan bukan kayu di negara tujuan; jarak ekonomi antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika. 24
Bentuk umum persamaan regresi (model gravitasi) yang digunakan untuk masing-masing komoditas adalah : Xit =
i
1 it
+
2
Rit +
3
it
4Dit
+
5
it
+
it
Tanda dugaan parameter (pada variabel independen) yang diharapkan adalah : β1, β4 < 0
dan
β2, β3, β5 > 0
Dimana : i
= unit cross section (negara)
t
= unit time series (waktu)
Xit
= Volume ekspor komoditas ke negara tujuan (Ton)
Pit
= Harga ekspor komoditas di negara tujuan (US$/Ton)
Rit = Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika (Mata uang negara tujuan/US$) Yit
= Produk domestik bruto negara tujuan (juta US$)
Dit
= Jarak ekonomi antara Indonesia dengan negara tujuan (US$)
Nit
= Populasi negara tujuan (juta jiwa)
εit
= Random Error
4.4. Pengujian Kesesuaian Model Pada analisis model dengan menggunakan data panel dikenal tiga macam pendekatan yang terdiri dari Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pooled Least Square), Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effects) dan Pendekatan Efek Acak (Random Effects). Pemilihan model terbaik yang digunakan untuk pengolahan data panel, menggunakan beberapa pengujian. Pengujian yang dilakukan, antara lain dengan menggunakan Chow Test, Hausman Test dan The Breusch–Pagan LM Test . Pada penelitian ini tidak dilakukan Chow Test dan The Breusch–Pagan LM Test, karena jika menggunakan Pooled Least Square maka heterogenitas unit cross section (negara) tidak dapat diestimasi. Pengujian kesesuaian model yang dilakukan hanya menggunakan Hausman Test. Hausman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model Fixed Effects atau model Random Effects. Hausman Test dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H0 : Random Effects Model adalah model yang tepat H1 : Fixed Effects Model adalah model yang tepat 25
Sebagai dasar penolakan hipotesis nol, maka digunakan statistik Hausman dan membandingkannya dengan chi square. Statistik Hausman dirumuskan sebagai berikut : = (b – B)’ (M0 – M1)-1 (b – B)
H
~ x2 (k)
Dimana: b
= vektor statistik variabel Fixed Effects
B
= vektor statistik variabel Random Effects
M0
= matriks kovarians untuk dugaan Fixed Effects Model
M1
= matriks kovarians untuk dugaan Random Effects Model
k
= degrees of freedom Jika nilai H hasil pengujian lebih besar dari x2 tabel, maka cukup bukti untuk
melakukan penolakan terhadap H0 sehingga model yang digunakan adalah Fixed Effects Model, demikian sebaliknya apabila tidak dapat menolak H0.
4.5. Pengujian Statistik Untuk mengetahui apakah model yang digunakan sudah baik atau belum, terdapat beberapa kriteria pengujian statistik yaitu uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). 4.5.1. Uji t Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak. Uji t digunakan untuk melihat apakah variabel penjelas secara individu berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis H0 : βi = 0 (faktor ke-i tidak berpengaruh terhadap aliran perdagangan) H1 : βi ≠ 0 (faktor ke-i berpengaruh terhadap aliran perdagangan) Uji Statistik
thit
i
Se ( i )
Dimana: βi
= Nilai koefisien regresi atau parameter variabel
Se (βi) = Simpangan baku untuk βi 26
Kriteria uji Apabila : thitung > ttabel, maka tolak Ho thitung < ttabel, maka tidak dapat menolak Ho
Kesimpulan Jika tolak hipotesis H0, maka variabel yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas, demikian sebaliknya apabila tidak dapat menolak H0.
4.5.2. Uji F Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel penjelas secara bersamasama (keseluruhan) berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Nachrowi dan Usman, 2002). Hipotesis H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0
(model tidak dapat menjelaskan
atau memprediksi keragaman aliran perdagangan) H1 : minimal ada satu slope yang ≠ 0
(model dapat menjelaskan atau
memprediksi keragaman aliran perdagangan) Uji Statistik
Dimana : e2
= Jumlah kuadrat regresi
(1-e2) = Jumlah kuadrat sisa n
= Jumlah sampel
k
= Jumlah parameter Kriteria uji
Apabila : Fhitung > Ftabel, maka tolak Ho Fhitung < Ftabel, maka tidak dapat menolak Ho Kesimpulan Jika tolak hipotesis H0, maka secara bersama-sama variabel-variabel bebas dalam model berpengaruh terhadap variabel tak bebas, demikian sebaliknya apabila tidak dapat menolak H0.
27
4.5.3. Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Semakin besar koefisien determinasi, maka model semakin baik. Koefisien determinasi yang disesuaikan berarti koefisien determinasi sudah disesuaikan dengan derajat bebas dari masing-masing jumlah kuadrat yang tercakup didalam penghitungan koefisien determinasi.
R2
RSS TSS
Dimana : RSS
= Jumlah kuadrat regresi (Residual Sum Square)
TSS
= Jumlah Kuadrat total (Total Sum Square) Dari rumus tersebut, jika R2 bernilai satu, maka garis regresi menjelaskan
100 persen variasi dalam Y. Namun, jika R2 bernilai nol maka garis regresi tidak menjelaskan variasi dalam Y.
4.6. Definisi Operasional 1. Volume ekspor komoditas ke negara tujuan merupakan total volume komoditas yang diekspor oleh negara Indonesia ke negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam satuan ton. 2. Produk domestik bruto (PDB) negara tujuan dinyatakan dalam satuan juta Dollar Amerika. 3. Populasi negara tujuan merupakan total warga negara di negara tujuan ekspor komoditas dan dinyatakan dalam satuan juta jiwa. 4. Harga ekspor komoditas di negara tujuan merupakan harga komoditas Indonesia ditingkat importir, yaitu harga Free on Board yang merupakan hasil bagi antara nilai ekspor dengan volume ekspornya dan dinyatakan dalam satuan Dollar Amerika per ton. 5. Jarak ekonomi antara Indonesia dengan negara tujuan merupakan hasil kali jarak tempuh dari ibukota negara Indonesia ke ibukota negara tujuan dengan harga minyak dunia dan dinyatakan dalam satuan Dollar Amerika. 6. Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika dinyatakan dalam mata uang negara tujuan per Dollar Amerika.
28