IV. METODE PENELITIAN 4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Januari 2012 hingga 20 Februari
2012 pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cibungbulang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja, dikarenakan BRI Unit Cibungbulang merupakan salah satu Unit yang mengalami penurunan NonPerforming Loan yang signifikan sejak penelitian terdahulu pada tahun 2009, serta aksesibilitas penulis terhadap responden yang akan diteliti. 4.2
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari dua
sumber, yaitu: 1) Data Primer Di dalam penelitian ini, data primer didapatkan dengan melakukan wawancara baik secara kunjungan dengan menggunakan bantuan kuesioner. Data primer juga didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap Kepala Unit BRI Unit Cibungbulang dan Mantri yang langsung melihat kondisi lapangan debitur. 2) Data Sekunder Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data internal BRI nasional berupa data KUR secara nasional, BRI Cabang Bogor berupa penyaluran KUR di daerah Bogor, serta BRI Unit Cibungbulang berupa data nasabah yang merupakan debitur KUR di bidang agribisnis. Data sekunder juga diperoleh dari jurnal, pedoman KUR baik dari pihak BRI maupun pemerintah, serta Badan Pusat Statistik. Data sekunder yang digunakan antara lain penyaluran kredit di Indonesia, penyebaran kredit berdasarkan sektor usaha, dan jumlah UMKM di Indonesia. 4.3
Metode Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah nasabah KUR mikro BRI Unit
Cibungbulang yang bergerak di bidang agribisnis, baik di subsistem on-farm maupun subsistem off-farm. Total dari debitur yang bergerak di bidang agribisnis
19
adalah 46 orang, dengan debitur yang bergerak di subsistem on-farm sebanyak 12 orang dan debitur yang bergerak di bidang off-farm sebanyak 34 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dikarenakan keterbatasan akses, dengan total sampel yang akan digunakan sebanyak 36 orang, yaitu 11 debitur yang bergerak di subsistem on-farm dan 25 orang bergerak di subsistem off-farm. 4.4
Metode Analisis Data Analisis data akan dilakukan dengan cara analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif berupa tabulasi yang menjelaskan karakteristik nasabah, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi logistik dan regresi berganda. Data kuantitatif akan diolah dengan mengguanakan software Minitab 16, sedangkan analisis kualitatif akan digunakan untuk mendukung hasil yang didapatkan dari analisis kuantitatif. 4.4.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif akan dilakukan dengan metode deskriptif. Data akan disajikan di dalam bentuk tabulasi dan akan disortir berdasarkan kesamaan jawaban atau persamaan lainnya. Metode ini digunakan untuk melihat gambaran keadaan responden yang diteliti. Terdapat tiga karakter yang akan dijelaskan dengan analisis deskriptif, yaitu karakter individu, karakter usaha, dan karakter kredit. untuk analisis faktor yang mempengaruhi kredit ketiga karakteristik ini akan dihubungkan dengan kelancaran kredit, sedangkan untuk analisis faktor yang mempengaruhi repayment capacity ketiga karakteristik ini akan dihubungkan dengan nilai repayment capacity responden. Karakteristik individu yang akan dijelaskan dengan metode ini adalah jenis kelamin, usia responden, serta pengeluaran rumah tangga. Sedangkan untuk karakteristik usaha responden akan dijelaskan mengenai lama usaha dan omzet usaha. Untuk karakteristik kredit, akan dijelaskan mengenai tingkat kelancaran pengembalian kredit, ada tidaknya agunan, total angsuran, jumlah kredit, dan repayment capacity responden.
20
4.4.2
Analisis Kuantitatif Pada penelitian ini analisis kuantitatif akan dilakukan dengan
menggunakan dua metode regresi, yaitu metode regresi logistik untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian kredit dan metode regresi berganda yang akan digunakan untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai repayment capacity responden. 4.4.2.1 Faktor-Faktor yang Pengembalian Kredit
Mempengaruhi
Tingkat
Kelancaran
Metode yang digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian kredit adalah metode analisis regresi logistik. Regresi logistik adalah analisis regresi yang digunakan untuk menerangkan hubungan di antara variabel prediktor dan varibel respon di mana variabel respon memiliki nilai yang bersifat kualitatif. Variabel prediktor adalah variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel respon. Model logit secara umum adalah : ln
= β0 + β1X1 + β2X2 + βiXi ………………………………………………….. (1)
Di mana : Li = Variabel respon β0 = Konstanta βi = Koefisien variabel ke-i
Xi = Variabel ke-i Di dalam penelitian ini, regresi logistik yang digunakan adalah regresi logistik biner, yaitu regresi di mana variabel respon hanya memiliki dua value (Gujarati 2003), yaitu lancar dan tidak lancar. Model regresi logistik yang akan dipakai di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian kredit. Model yang akan digunakan adalah : Yij = f (Xij) Di mana : Yij = Tingkat kelancaran pengembalian kredit , dengan tidak lancar (0) dan lancar (1)
21
Xij = variabel bebas, terdiri dari : X1 = Repayment capacity (Rp/bulan) X2 = Omzet usaha (Rp/bulan) X3 = Agunan; bernilai (0) jika responden tidak memiliki agunan, dan (1) jika responden memiliki agunan.
.
X4 = Total angsuran responden (Rp/bulan) 4.4.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Repayment capacity Metode
yang
digunakan
untuk
menemukan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi nilai repayment capacity adalah metode regresi berganda. Regresi berganda adalah regresi di mana variabel respon dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel prediktor (Gujarati 2003). Model regresi berganda secara umum adalah : ……………………………………….(2) Di mana : Yi = variabel respon β1 = Konstanta βi = Konstanta variabel ke-i Xi = Variabel ke-i Di dalam penelitian ini, regresi berganda akan digunakan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai repayment capacity. Model yang akan digunakan adalah: Yij = f (Xij) Di mana : Yij = Nilai repayment capacity (Rp/bulan) Xij = Variabel bebas, terdiri dari : X1 = Omzet usaha (Rp/bulan) X2 = Pengeluaran rumah tangga (Rp/bulan) X3 = Lama usaha (Tahun) X4 = Usia responden (Tahun) 4.5
Definisi Operasional 1)
Pengembalian kredit yang bersifat lancar adalah pengembalian yang tidak mengalami kendala di dalam pembayarannya dan sesuai dengan perjanjian awal.
22
2)
Pengembalian
kredit
yang
bersifat
menunggak
adalah
pengembalian kredit yang mengalami kendala di dalam proses pembayarannya dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan. 3)
Repayment capacity adalah kapasitas responden di dalam mengembalikan dana kredit yang didapatkan. Nilai repayment capacity maksimal mencapai 75 persen dari total pendapatan bersih.
4)
Omzet usaha adalah pendapatan total usaha selama satu bulan.
5)
Agunan adalah jaminan yang dapat disediakan oleh debitur. Agunan bukanlah syarat mutlak di dalam pengajuan permohonan KUR, dengan demikian tidak semua debitur memiliki agunan.
6)
Total angsuran responden adalah nilai total yang harus dibayar oleh responden setiap bulannya. Total angsuran terdiri dari angsuran pokok dan angsuran bunga. Lama usaha adalah lamanya suatu usaha telah berdiri. Di dalam penelitian ini lama usaha memiliki satuan tahun.
7)
Usia responden di dalam penelitian ini memiliki satuan tahun.
23