IV. METODE PENELITIAN 4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit
BNI Tunas Usaha ini dilakukan pada Unit Kredit Kecil (UKC) Cabang Karawang. Bank BNI yang dipilih sebagai tempat penelitian karena telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai bank konvensional. Dipilihnya Kota Karawang sebagai tempat penelitian dikarenakan kota Karawang merupakan salah satu kota yang sedang berkembang. Banyak terdapat jenis kegiatan UMKM dari berbagai sektor usaha yang sangat berpotensi untuk dapat tumbuh menjadi lebih baik. Penelitian dilakukan pada bulan April tahun 2011. 4.2
Jenis dan Sumber Data Data dan informasi dalam penelitian yang akan dilakukan dengan
menggunakan
data
sekunder.
Data
yang
diperoleh
merupakan
data
responden/debitur yang melakukan kerjasama dengan pihak UKC Karawang yang diperoleh secara langsung dari perusahaan tempat dilakukannya penelitian. Data tersebut mengenai informasi perkreditan yang dilakukan oleh nasabah khusus untuk pengajuan dan pencairan program kredit BTU. Adapun data debitur yang akan diperoleh sebagai bahan analisis yakni terdiri dari karakteristik individu, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Ketiga karakteristik tersebut merupakan bagian penerapan prinsip 5 C yang digunakan sebagai dasar dalam proses penyaluran kredit. Karakteristik individu mencakup beberapa variabel yakni tingkat pendidikan, usia nasabah, pengalaman kredit, dan jumlah tanggungan keluarga. Karakteristik usaha mencakup variabel lama usaha berjalan, pendapatan usaha per bulan, dan sektor usaha. Sedangkan karakteristik kredit meliputi variabel agunan, jangka waktu dan jumlah kredit yang diajukan Disamping itu data lainnya diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Data tersebut berasal dari berbagai laporan keuangan UKC Karawang dan dari instansi pemerintah seperti Departemen Koperasi dan UKM, BPS, serta literatur lain seperti buku-buku dan laporan penelitian terdahulu.
4.3
Metode Penentuan Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi dari
nasabah penerima kredit BNI Tunas Usaha periode Januari sampai dengan Desember 2010. Populasi merupakan jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diselidiki karakteristik atau ciri-cirinya. Teknik populasi yang digunakan adalah populasi sasaran. Adapun jumlah nasabah kredit BTU tersebut berjumlah 57 nasabah, baik itu nasabah lama maupun nasabah baru. Nasabah kredit BTU tersebut berasal dari berbagai sektor ekonomi. 4.4
Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif disajikan dalam bentuk analisis deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan alat analisis regresi liniear berganda. 4.4.1. Analisis Deskriptif Menurut Nazir (2003), analisis deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis deskriptif mempunyai tujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan gambaran umum BNI, syarat-syarat penyaluran kredit serta prosedur yang diterapkan untuk memperoleh kredit BTU yang dikeluarkan oleh UKC Cabang Karawang, maka dengan demikian akan diketahui mekanisme penyaluran kredit BNI Tunas Usaha serta karakteristik calon nasabahnya untuk di daerah Karawang dan sekitarnya berdasarkan prinsip 5C. 4.4.2. Regresi Linear Berganda Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit BTU adalah regresi linear berganda. Regresi linear berganda adalah regresi dimana ada lebih dari satu variabel penjelas atau variabel
bebas yang digunakan untuk menjelaskan perilaku variabel tak bebas. Pada penelitian ini variabel terikat yang ingin diketahui adalah besarnya kredit yang disalurkan, sedangkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi diantaranya adalah usia nasabah, tingkat pendidikan (dummy), tingkat pendapatan usaha per bulan, jumlah tanggungan keluarga, lama usaha berjalan, pengalaman kredit (dummy), sektor usaha (dummy), agunan, dan jangka waktu peminjaman. Besarnya penyaluran kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor (Xi) yang dapat dirumuskan ke dalam suatu fungsi kredit yang disalurkan (Y), secara matematis fungsi tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Yi = a + b 1X1 + b 2X2 + b3X3 + b 4X4 + b5X5 + b6X6 + b 7X7 + b8X8 + b 9X9 + ei Dimana : Yj = Besar kredit (rupiah) X1 = Usia nasabah (tahun) X2 = Tingkat pendidikan D = 0; jika pendidikan ≤ SLTP D = 1; Jika pendidikan ≥ SLTA X3 = Jumlah tanggungan keluarga (orang) X4 = Pengalaman kredit D = 0; jika tidak memiliki pengalaman kredit D = 1; jika memiliki pengalaman kredit X5 = Lama usaha (tahun) X6 = Pendapatan usaha dalam satu bulan (rupiah) X7 = Sektor usaha D = 0; jika sektor usaha agribisnis D = 1; jika sektor usaha non agribisnis X8 = Current ratio X9 = Agunan (rupiah) X10 = Jangka waktu peminjaman (tahun) a = konstanta bi = nilai koefisien variabel bebas ke i ei = error term
Dalam membuat suatu keputusan ada tidaknya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka digunakan Uji F, Uji t, dan koefisien Determinasi (R2). Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama (simultan), sedangkan uji t digunakan untuk melihat pengaruh setiap variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14 for windows. a.
Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor (Xi) secara bersamaan (simultan) terhadap variabel terikat (Y). Pengujian ini adalah : H0 : b1 = b2 (semua faktor x tidak mempengaruhi Y) H1 : b1 ≠ 0 (sekurang-kurangnya ada satu Xi yang mempengaruhi Y) Rumus uji F adalah sebagai beriukut :
Uji F =
Jumlah.kuadrat .regresi /( k 1) Jumlah.kuadrat .sisa /( n k )
Keterangan : n = jumlah data histories k = jumlah variabel independent Kriteria uji: 1. F hit > F tabel, maka tolak H0 berarti semua variabel bebas mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari variabel tak bebas 2. F-hit < F tabel, maka terima H0 berarti semua varibel bebas tidak mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari variabel bebas. b. Uji-t Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam melihat pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan uji T. Rumus perhitungannya adalah: Thitung =
bi i S (bi )
Dimana: bi
= koefisien regresi ke-I yang diduga
i
= parameter ke-I yang dihipotesiskan
S(bi)
= standar deviasi atau simpangan baku dari bi
i
= 1,2,3,4 Bila t-hit > ttabel, maka tolak Ho artinya variabel-variabel bebas yang diuji
berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas. Jika t-hit
Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) digunakan sebagai pengukur tingkat kebaikan
model. Semakin tinggi keragaman dapat diterangkan oleh model tersebut, semakin besar koefisien determinasi. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut : 2
R =
1 JKS = JKT
(Yi Y ) (Yi Y )
2 2
Dimana : R2
= koefisien determinasi
KS
= Jumlah Kuadrat Sisa
JKT
= Jumlah Kuadrat Total
Y
= Nilai rataan respon
Y
= Nilai dugaan
4.4.2. Asumsi Dalam Analisis Regresi Linier Menurut Santoso (1999: 54), dalam membuat suatu persamaan regresi linier berganda diperukan beberapa asumsi mendasar, yaitu normalitas, homogenitas, dan multikolinearitas. Dalam penelitian ini, analisis regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda karena memiliki 10 variabel bebas (x) dan tiga variabel dummy, sehingga semua asumsi digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan asumsi tersebut adalah :
a.
Uji Normalitas Normalitas atau disebut juga uji kenormalan data diperlukan dalam analisis regresi linear berganda, hal ini disebabkan metode ini merupaka salah satu metode analisis parametrik. Kenormalan diketahui melalui sebaran regresi yang merata di setiap nilai. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat normalitas data adalah dengan melihat plot garis dari standardized residual cumulative probability. Apabila sebaran data berada pada garis normal, maka dapat dikatakan bahwa data yang diuji memiliki sebaran yang normal dan sebaliknya jika tidak terletak disekitar garis, maka data tidak normal.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai-nilai variabel terkait (Y) bervariasi dalam satuan yang sama. Untuk menguji asumsi ini, dibuat plot antara standardized residual dengan faktor X. Jika tidak terdapat suatu pola dalam plot tersebut maka dikatakan bahwa data tersebut homogen. c.
Multikolinieriatas Kolinier ganda (multikolonierity) merupakan hubugan linier yang sama kuat antara peubah-peubah bebas dalam persamaan regresi berganda. Adanya kolinier berganda ini menyebabkan pendugaan koefisien menjadi tidak stabil. Pendeteksian terjadinya suatu kolinier ganda, dapat dilihat pada hasil VIF (Variance Inflation Factors). Nilai VIF dapat diperoleh dari persamaan :
VIF =
1 1 R 2j
Keterangan : Rj2 = Koefisien determinasi dari regresi peubah bebas ke –j dengan semua peubah lainnya. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan bahwa peubah tersebut berkolinier ganda. Adanya kolinier ganda dalam model akan mengakibatkan : 1. Penduga koefisien regresinya menjadi tidak nyata walaupun nilai Rj2 nya tinggi.
2. Nilai-nilai dengan koefisien regresi menjadi sangat sensitif terhadap peubah-peubah data. 3. Dengan metode kuadrat terkecil, penduga koefisien regresi mempunyai simpangan baku yang sangat besar. 4.5
Hipotesis Tingkat realisasi kredit BNI Tunas Usaha pada UKC cabang Karawang
diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terbagi di dalam tiga karakteristik, yakni karakteristik individu, karakteristik usaha dan karakteristik kredit. a.
Hubungan pengaruh variabel antara karakteristik individu terhadap tingkat realisasi kredit BTU pada UKC Cabang Karawang. Usia nasabah diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU Tingkat pendidikan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU Jumlah tanggungan keluarga diduga berpengaruh negatif terhadap realisasi kredit BTU Pengalaman kredit diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU
b. Hubungan pengaruh variabel antara karakteristik usaha terhadap tingkat realisasi kredit BTU pada UKC Cabang Karawang. Lama usaha diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU Sektor usaha non agribisnis diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU Pendapatan usaha dalam satu bulan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU c.
Hubungan pengaruh variabel antara karakteristik kredit terhadap tingkat realisasi kredit BTU pada UKC Cabang Karawang. Agunan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU Jangka waktu peminjaman diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU