BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
WARTAEKSPOR
ITPC
Jendela Promosi Produk Indonesia
MENYELAMATKAN INDUSTRI KULIT DAN SEPATU DALAM NEGERI BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI
UPAYA TINGKATKAN UMKM KREATIF MENJADI EKSPORTIR YANG LEBIH KUAT
KESEMPATAN BERPARTISIPASI DI “BARCELONA DEGUSTA”
PELUANG DAN HAMBATAN DAFTAR IMPORTIR PRODUK ALAS KAKI KERAJINAN DI KOREA SELATAN PENEROBOSAN PRODUK DAFTAR ALAMAT ITPC SEPATU INDONESIA KE AUSTRALIA
DAFTAR ISI BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
Editorial EDITORIAL
WARTAEKSPOR
Departemen Perdagangan Cq. Badan Pengembangan Ekspor Nasional terus berupaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja ekspor nasional ditengah badai krisis ekonomi global. Berbagai kebijakan telah ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Indonesia Trade Promo on Center (ITPC) adalah salah satunya, dak hanya sekedar sebagai lembaga promosi, tetapi juga merupakan etalase bagi produk Indonesia. Sejak tahun 2000 Departemen Perdagangan telah mengak an kembali 9 (Sembilan) kantor ITPC dan pada tahun 2008 ini telah didirikan 11 kantor ITPC baru di berbagai benua, sehingga seluruhnya berjumlah 20 kantor ITPC. Tentu kita semua berharap, penambahan kuan tas ITPC juga diiku dengan peningkatkan kualitas ITPC. Hal ini mengingat peranan ITPC yang sangat strategis sebagai garda terdepan didalam mempromosikan produk Indonesia, “ITPC Jendela Promosi Produk Indonesia”. Selain penguatan lembaga ITPC, pada Warta Ekspor edisi Februari 2009 juga mengulas tentang produk alas kaki. Mulai dari berita Menyelamatkan Industri Kulit Dan Sepatu Dalam Negeri, Penerobosan Produk Sepatu Indonesia ke Australia, sampai dengan bahasan lengkap tentang Peluang dan Hambatan Produk Alas Kaki di Korea Selatan. Selain itu ada pula informasi mengenai Bedroom Furniture di Arab Saudi dan Kesempatan Berpar sipasi di ”Barcelona Degusta”, sebagai bagian dari upaya promosi produk furniture dan kulineri Indonesia. Tetaplah bersemangat dalam kondisi apapun. Dalam menghadapi krisis ini kita harus mampu melihat dan menangkap peluang. Semoga informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam Redaksi
Editorial Tajuk Utama ITPC JENDELA PROMOSI PRODUK INDONESIA MENYELAMATKAN INDUSTRI KULIT DAN SEPATU DALAM NEGERI BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI UPAYA TINGKATKAN UMKM KREATIF MENJADI EKSPORTIR YANG LEBIH KUAT PELUANG DAN HAMBATAN PRODUK ALAS KAKI DI KOREA SELATAN PENEROBOSAN PRODUK SEPATU INDONESIA KE AUSTRALIA KESEMPATAN BERPARTISIPASI DI “BARCELONA DEGUSTA” DAFTAR ALAMAT ITPC DAFTAR IMPORTIR KERAJINAN
2 3 6 8 9 10 13 13 14 15
STT: No. 318/Ditjen PPG/STT/77 ISSN.0216-1222; Pelindung/Penasehat: Kepala BPEN Bachrul Chairi, MBA; Pimpinan Umum/Penanggung Jawab: Sekretaris BPEN Dede Hidayat; Pemimpin Redaksi: Sulistyawati; Redaktur Pelaksana: Hikmah Fitria; Alamat: Gedung Utama Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Lt.4, Jl MI Ridwan Rais No.5, Jakarta 10110; Telp./Fax. 021-23528651, E-mail:
[email protected]; Website: www.nafed.go.id
2
TAJUK UTAMA
ITPC JENDELA PROMOSI PRODUK INDONESIA Sebagai upaya percepatan peningkatan ekspor, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, salah satunya yaitu dengan mengopƟmalisasikan peran ITPC, Ɵdak hanya sebagai lembaga promosi, tetapi juga merupakan etalase bagi produk Indonesia.
sebagai perpanjangan tangan dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional. ITPC didirikan guna mengintensi an terobosan pasar, membuka jaringan hubungan dagang, memfasilitasi dunia usaha dalam kegiatan promosi dan pemasaran di luar negeri.
Salah satu strategi pengembangan ekspor yang saat ini diterapkan pemerintah adalah dengan lebih berfokus kepada pasar non tradisional yang memiliki pasar yang cukup potensial dengan dak meninggalkan pasar tradisional, yaitu antara lain dengan melakukan berbagai langkah antara lain penerobosan pasar melalui promosi ekspor dan diversifikasi produk.
Sejak tahun 2000 Badan Pengembangan Ekspor Nasional - Departemen Perdagangan telah mengak an kembali Indonesian Trade Promo on Centre (ITPC) di 9 (Sembilan) kantor ITPC yaitu di Osaka-Jepang, Los Angeles - Amerika Serikat, Dubai-UEA, Budapest-Hongaria, JohannesburgAfrika Selatan, Sao Paulo-Brazil, Sydney-Australia, Milan-Italia dan Hamburg-Germany. Sedangkan pada tahun 2008 ini telah didirikan 11 kantor ITPC baru di berbagai benua, antara lain: BarcelonaSpanyol, Busan-Korea Selatan, Chicago-Amerika Serikat, ChennaiIndia, Jeddah-Arab Saudi, LagosNigeria, Lyon-Perancis, Mexico City-Meksiko, Shanghai-China, San ago-Chile, Vancouver-Kanada.
Sebagai salah satu upaya penerapan strategi promosi ekspor sebagai bagian dari pengembangan demand side (sisi permintaan), pada tanggal 29 Juli 1982, pemerintah telah mendirikan kantor Indonesia Trade Promo on Center (ITPC), yang didasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) No. SKB.1016/ OR/VII/82/01. Indonesian Trade Promo on Centre (ITPC) didirikan atas rekomendasi Interna onal Trade Center (ITC) agar dibentuk kantor perwakilan di luar negeri
Pengak fan kembali ITPC telah berhasil mendorong kunjungan pembeli ke Indonesia, menyelenggarakan pameran/
BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
3
promosi produk Indonesia di Show Room ITPC dengan mengundang pengusaha setempat, menghubungkan pembeli dengan pengusaha Indonesia (trade inquiries) dan mendiseminasikan informasi peluangpeluang pasar luar negeri baik melalui surat, e-mail maupun secara langsung di daerah-daerah.
Lagos
Johannesburg
Sydney
Busan
Apa yang dapat diharapkan dengan adanya ITPC Keberadaan ITPC berfungsi untuk, antara lain: (1) Meningkatkan nilai transaksi bisnis antara ekspor r Indonesia dengan para impor r di negara akreditasi ITPC melalui perluasan jejaring bisnis, lobbying, mempertemukan ekspor r Indonesia dengan impor r potensial (matchmaking), dan pelayanan inquiry; (2) Pemantauan Pasar (market intelligence) dan berbagai kegiatan analisa pasar lainnya sebagai upaya penyediaan informasi ekspor yang dibutuhkan oleh dunia usaha. Market Intelligence dilakukan untuk memantau kebijakan pemerintah setempat dan kecenderungan iklim bisnis serta peluang yang tersedia dan strategi ataupun kiat-kiat yang dilakukan kompe tor. Keberadaan ITPC merupakan kebijakan strategis dari Departemen Perdagangan Cq. BPEN untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Selain itu, melalui ITPC diharapkan dapat mempercepat penerobosan pasar dan untuk meningkatkan jumlah negara tujuan ekspor Indonesia. Untuk itu, ITPC telah melakukan berbagai kegiatan strategis antara lain: (1). Turut berpar sipasi pada ajang promosi termasuk pameran dagang internasional yang dilaksanakan di negera akreditasi; (2). Mengatur pertemuan bisnis antara buyer potensial dengan ekspor r Indonesia; (3). Untuk pelayanan informasi ekspor, ITPC menyusun berbagai analisa pasar, Market Intellegence, market briefs, profil negara, dan profil impor r and expor r profile; (4). Memberikan pelayanan inquiries baik yang berasal dari importer maupun ekspor r; (5). Menyelenggarakan mini display untuk produk Indonesia, yang biasanya ditempatkan showroom kantor ITPC; (6). Untuk memperluas jejaring kerja, ITPC juga melakukan berbagai kerjasama perdagangan dengan KADIN setempat, Asosiasi Perdagangan Dunia, kantor promosi, dan ins tusi promosi dan perdagangan lainnya; (7). Sedangkan untuk memperkenalkan keberadaan ITPC di negara setempat dan mempromosikan produk Indonesia, ITPC juga melakukan berbagai kegiatan Public Rela on antara lain dengan mendistribusikan catalog produk, brosur, dan memasang media promosi di berbagai media cetak. Skema tugas pokok ITPC Pelayanan Informasi Pasar : - Market Intelligence - Market Brief - Market Survey - Pemutakhirkan Daftar Importir
Penetrasi Pasar : - Kontak bisnis - Jejaring bisnis - Inquiry
ITPC
Vancouver Promosi Ekspor : - Partisipasi Pameran dagang Internasional - Dukungan Promosi pameran dagang yang diselenggarakan di Indonesia. - Misi dagang & Misi Pembelian. - Permanent Trade Display (PTD). - Promosi katalog (Katalog display). - Bussines Forum Trade & Investment.
4
Pelayanan Dunia Usaha : - Advokasi Bisnis - Konsultasi bisnis - Bantuan Negoisasi
Dubai
Lokasi kantor ITPC Distribusi lokasi kantor-kantor ITPC yang baru sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk lebih meningkatkan upaya diversifikasi ke negara-negara pasar non tradisional bagi produk Indonesia, sementara pasar tradisional juga tetap dipen ngkan. Pemilihan lokasi kantor ITPC didasari per mbangan yang luas dan matang sehingga bersifat prospek f, efek f dan diharapkan akan produk f. Pembukaan ITPC India (Chennai) sangat beralasan karena selain penduduknya yang sangat besar jumlahnya, juga merupakan negara berkembang yang mesin pembangunannya sedang bergerak cepat, dimana Chennai merupakan salah satu kota bisnis di India. Pemilihan Busan di Korea Selatan pen ng untuk memelihara dan meningkatkan hubungan bilateral. Busan merupakan kota metropolis terbesar kedua di Korea Selatan dan rel transcon netal dari Asia ke Eropa melewa daerah itu.
Lyon
Kantor ITPC Mexico City cukup strategis selain menjadi anggota NAFTA (North American Free Trade Arrangement), juga menjadi entry point ke negara-negara Amerika Tengah dan menjadi poros kegiatan ekonomi yang paling pen ng di Amerika Selatan.
Penempatan kantor ITPC di Jedah, Arab Saudi merupakan penempatan kantor ITPC yang kedua setelah Dubai (Uni Emirat Arab). Jedah strategis karena posisinya sebagai salah satu pusat perdagangan internasional untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika. Sedangkan penempatan ITPC di Nigeria (Lagos), sangat perlu mengingat negara penghasil minyak terbesar di Afrika (urutan ke 10 di dunia) ini menduduki posisi paling pen ng di kawasan Afrika Barat dan tergabung dalam ECOWAS (Economic Community of West African States). Lagos merupakan pusat perdagangan dan menjadi tempat kantor-kantor perdagangan asing. (Red)
Sao Paulo
Chile meskipun negara yang jumlah penduduknya rela f sedikit tetapi perekonomiannya negeri tersebut salah satu yang termaju di Amerika Selatan dengan GDP perkapita US$ 14.400 (2007). Kelayakan San ago menjadi Lokasi ITPC juga sebagai jalan masuk kenegara-negara sekitarnya.
Chicago
Budapest
Milan
Shanghai
Osaka San ago
BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
5
MEN Y EL A M AT K A N INDUSTRI KULIT DAN SEPATU DALAM NEGERI
Krisis keuangan global sampai dengan akhir tahun 2008 belum memberikan dampak yang signifikan terhadap ekspor produk sepatu dan kulit Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan masih meningkatnya ekspor produk sepatu Indonesia pada periode Januari – Oktober 2008 sebesar 1,66%, yaitu senilai U$1,53 milyar dibandingkan pada periode yang sama pada Januari – Oktober 2007 yang sebesar U$1,33 milyar.
Berdasarkan data Departemen Perindustrian, saat ini industri alas kaki nasional berjumlah 390 perusahaan yang tersebar di Provinsi Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kapasitas terpasang industri ini sebesar 1,1 miliar pasang dengan total investasi Rp3,1 triliun, ngkat u lisasi 70% dengan produksi mencapai 800 juta pasang. Industri ini juga telah menyerap 400 ribu tenaga kerja. Sedangkan industri penyamakan kulit sebagai pendukung utama bahan baku industri alas kaki, hingga saat ini u lisasinya hanya mencapai 63% dan sisanya melalui impor.
Salah satu upaya untuk menguatkan industri sepatu dan alas kaki dalam kondisi krisis keuangan global pada saat ini adalah dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri untuk dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri seper yang telah diamanatkan oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) . Sehubungan untuk penguatan sektor Industri Alas Kaki, Kulit, dan Produk Kulit Indonesia; serta untuk lebih memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat dalam negeri; Departemen Perindustrian bekerja sama dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) dan Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) menyelenggarakan Pameran Alas Kaki, Kulit, dan Produk Kulit di Jakarta Conven on Center (JCC) Senayan Jakarta pada tanggal 12 – 15 Februari 2009 yang bertema ”Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Untuk Mempertahankan Kelangsungan Industri Sepatu Nasional Dalam Krisis Keuangan Global”. (Red)
6
Di sela-sela acara pembukaan, Menteri Perindustrian Fahmi Idris menghimbau kepada masyarakat khususnya semua pegawai negeri sipil (PNS) yang berjumlah sekitar 4 juta orang, untuk memakai produk dalam negeri. “Ini bukan sekadar wacana. Pemerintah segera menyusun aturan proteksionis itu dan akan keluar dalam bentuk surat keputusan bersama (SKB) yang segera diterbitkan pada bulan Februari ini. Bentuknya kebijakan bersama semacam SKB. SKB tersebut merupakan petunjuk teknis dari terbitnya Instruksi Presiden mengenai peningkatan penggunaan industri dalam negeri itu. Mudah-mudahan Februari ini sudah diterbitkan,” ujar Fahmi. Peserta Pameran Pameran alas kaki 2009 diiku 52 industri alas kaki yang tergabung dalam Asosiasi Persepatuan dan Penyamak Kulit Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, serta swasta. Yang menarik dalam pameran kali ini adalah sepatu raksasa berukuran 98, atau sepanjang setengah meter lebih (60 cm) yang dipamerkan oleh Balai Besar Kulit, Karpat dan Plas k Badan Pengembangan dan Penelitan Industri Departemen Perindustrian Jogjakarta. Selain produk sepatu, banyak ditampilkan pula lembaranlembaran kulit sebagai bahan dasar dari pembuatan produk-produk kulit serta produk-produk turunannya seper gantungan kunci, topi, wayang, travel bag, jaket, tas golf, bahkan kursi mobil BMW series 5 dan VW Caravelle ditampilkan pada pameran tersebut. Kampanye Sepatu Buatan Indonesia Tiga Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yakni Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan suami, Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan istri, serta Menkokesra Aburizal Bakrie bersama beberapa Sekretaris Jenderal sejumlah departemen, berlenggak-lenggok layaknya model di atas panggung dengan mengenakan sepatu produksi dalam negeri pada saat penutupan Pameran Alas Kaki, Kulit & Produk Kulit Indonesia 2009, di JCC, hari minggu, 15 Februari 2009. Menteri Perindustrian, Fahmi Idris mengenakan sepatu sport produksi Tomnkins, Menkokesra Aburizal Bakrie memakai sepatu vantofel hitam dari Mario Fiadi, dan Menteri Perdagangan Marie Pangestu memakai sepatu buatan Yongki Komaladi, sedangkan Suami Marie mengenakan sepatu vantofel dari Buccheri. Semua produk yang ditampilkan adalah produksi dari Indonesia. Harga sepatu produk lokal di dalam negeri justru lebih mahal dibanding di luar negeri. “Selama ini policy yang ada adalah, penjual menjual barang mereka lebih murah di luar negeri ke mbang di dalam negeri sendiri, karena ekspor r membeli dalam partai banyak. Pedagang harus menjual dengan harga yang sama, baik di luar maupun di dalam negeri,”saran Ical. Dia juga menyarankan agar sepatu produksi lokal menerapkan standar yang seragam, misalnya dari segi ukuran. Sebab, seringkali produk sepatu lokal nomornya sama, tapi ukurannya berbeda-beda antara satu produsen dan produsen lainnya. Sementara Menteri Perdagangan, Marie Pangestu menganjurkan peningkatan kualitas produk dan desain yang lebih inova f dibandingkan dengan kualitas dan desain yang ada sekarang ini. (Red)
BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
7
BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI
D
iantara berbagai jenis komodi ekspor Indonesia ke Arab Saudi, furniture menduduki rangking ke 10 besar. Furniture juga merupakan komodi ekspor Indonesia yang potensial untuk pasar Saudi Arabia yang nilai ekspornya dapat di ngkatkan lagi dengan cepat. Furniture yang diperdagangkan di Saudi Arabia melipu lebih dari 50 jenis (50 nomor HS) mulai dari HS 94011000 sampai dengan HS 94049090. Indonesia sampai saat ini memasok sekitar 40 jenis furniture, yang masih banyak pasar furniture di Arab Saudi yang belum dimanfaatkan Indonesia. Dari besarnya pasar furniture di Saudi Arabia sekitar US$ 371,4 juta pada tahun 2005 dan US$ 389,7 juta pada tahun 2006 maka pasar bedroom furniture Saudi Arabia yaitu sebesar US$ 109,3 juta pada tahun 2004, US$ 130,2 pada tahun 2005 . Sedangkan impor furniture Saudi Arabia dari Indonesia sebesar US$ 4,7 juta pada tahun 2004, US$ 4,1 juta pada tahun 2005 dan US$ 2,8 juta pada tahun 2006. Pasar Bedroom Furniture di Saudi Arabia terus berkembang dan pada tahun 2006 ditambah dengan hasil produksi dalam negerinya maka total pasar Bedroom Furniture di Saudi Arabia pada tahun 2006 sekitar US$ 154 juta. Dengan peningkatan rata-rata 22% maka data sementara sampai akhir tahun 2008 besarnya pasar bedroom di Saudi Arabia mencapai US$ 186 juta. Cara Memasuki Pasar Saudi Arabia Untuk dapat masuk ke pasar Saudi Arabia, importer harus memperha kan hal-hal sebagai berikut, antara lain musim pembelian bedroom, dimana pada saat liburan musim haji dan liburan musim panas. Pada musim ini biasanya masyarakat setempat banyak melangsungkan pernikahan, sehingga berdampak langsung terhadap pembelian produk bedroom. Selain itu, permintaan akan produk ini juga meningkat pada saat proyek bangunan memasuki tahap pengisian furniture, yaitu sekitar September s/d Desember. Faktor harga, model dan desain sangat pen ng dan menjadi per mbangan utama dalam membeli, hal ini juga perlu menjadi perha an khusus dari importer. Selain itu, ekspor r finiture Indonesia harus memiliki strategi memilih penetrasi pasar jangka pendek dan menengah antara lain melalui agen pemasaran di Saudi Arabia, kebijaksanaan harga jual dan promosi produk seper yang diusulkan importer Saudi Arabia adalah biaya patungan, yaitu sebesar 70% berasal dari produsen Indonesia, 20% dari importer wholesaler dan 5%-10% dari took retail. Promosi dan iklan furniture diutamakan di bill-road jalan raya dan televisi. Untuk bea masuk impor bedroom furniture adalah 20%. Bea masuk dapat diberikan kepada produk bedroom furniture yang berasal dari Negara anggota GCC, sepanjang dari perusahaan yang 51% modal perusahaan dimiliki warga Negara teluk dan nilai tambahnya dak boleh kurang dari 40% dari biaya produksi.
8
Nota Kesepahaman Bersama BBPPEI dengan BPD Yogyakarta:
Upaya Tingkatkan UMKM Krea f menjadi Ekspor r yang Lebih Kuat Yogyakarta, 16 Februari 2009 – Untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang ekspor-impor di Indonesia, tahun ini Balai Besar Pendidikan dan Pela han Ekspor Indonesia (BBPPEI), Departemen Perdagangan bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DI Yogyakarta (DIY) melakukan pela han ekspor-impor bagi UMKM Mitra Binaan BPD DIY. Bagi BBPPEI, kerjasama ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah UMKM krea f yang berpotensi untuk menjadi ekspor r baru dan lebih kuat melalui peningkatan kemampuan dalam transaksi ekspor. BPD DIY adalah suatu lembaga perbankan yang memberikan dukungan keuangan kepada UMKM. Sesuai dengan misinya mengembangkan kemampuan binaan UMKM krea f, BPD DIY merasa perlu meningkatkan kemampuan UMKM mitra binaannya di bidang ekspor. Hal ini juga secara dak langsung bertujuan untuk mengurangi resiko gagalnya kegiatan ekspor yang di biayai oleh BPD DIY. Dari dua perspek f yang saling mendukung tersebut, hari ini dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dengan BPD DIY yang bertujuan untuk mengimplementasikan program bersama dalam bentuk pendidikan dan pela han ekspor-impor serta pembinaan lainnya. Kegiatan pengembangan UMKM yang dilakukan melipu : (1) melaksanakan pendidikan dan pela han ekspor dan impor bagi UMKM binaan; (2) melaksanakan tukar menukar informasi untuk pengembangan potensi ekspor UMKM di DIY; (3) melaksanakan sosialisasi dan promosi dengan menggunakan berbagai media komunikasi dan (4) melaksanakan konsultasi dan pendampingan bagi para UMKM. “Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan unsur yang lebih luas lagi melipu komunitas krea f Yogyakarta, KADIN, asosiasi, lembaga pela han, universitas, dan Pemerintah Daerah DIY. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM di DIY yang pada awalnya hanya berfokus pada sektor furnitur, kerajinan, garmen, makanan olahan serta perlengkapan sekolah dan alat tulis”, ujar Kepala BPEN, Bachrul Chairi. Sesuai dengan rencana jangka menengah 2008-2012, BBPPEI akan melakukan kerjasama di berbagai daerah dan diharapkan akan melahirkan lembaga pendidikan ekspor baru di daerah, diiku dengan pengembangan para pengajar, kurikulum serta modul pela han di bidang ekspor yang seragam. Pada tahun 2009 ini, BBPPEI akan mengajak Pemerintah Daerah sebagai pembina UKM di 3 ( ga) daerah yaitu Yogyakarta, Semarang dan Bandung untuk lebih meningkatkan perha an pada peningkatan kemampuan SDM ekspor. (Sumber: Pusat Humas Departemen Perdagangan)
BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
9
PELUANG DAN HAMBATAN PRODUK ALAS KAKI DI KOREA SELATAN
K
orea Selatan adalah salah satu negara di Asia Timur yang luasnya 98.480 km2 dengan pembagian wilayah 9 (sembilan) propinsi dan 7 (tujuh) kota metropolitan serta jumlah penduduk 20.434.176 jiwa (perkiraan, Juli 2007), dengan ngkat pertumbuhan 0,82% per tahun. Sistem Pemerintahan Demokrasi Federal Parlementer dengan Ibu Kota Seoul. Penduduknya sebagian besar beragama Katolik dan Kristen serta bahasa komunikasi yang digunakan adalah Inggris dengan mata uang South Korean Won (KRW). GDP per kapita sebesar US$ 24.600 (2007) dan ngkat inflasi 2,5% (2007 berdasarkan harga di ngkat konsumen). Kebutuhan Korea Selatan cukup besar, terlihat dari nilai impornya mencapai US$ 356,8 milyar (2007), dengan impor utamanya adalah produk mesin, elektronik dan perlengkapan elektronik, minyak, besi, perlengkapan transportasi, kimia organik, dan plas k. Korea
10
Selatan sangat bergantung akan pasokan energi dan bahan baku utama lainnya bagi kelangsungan perputaran roda industrinya dari negara lain. Hingga kini Korea Selatan telah mengamankan pasokan berjumlah 16,8 milyar barrel migas dari 32 negara mencakup 121 ladang migas dan mengimpor lebih dari US$ 11,7 milyar untuk memenuhi kebutuhan mineralnya. Pangsa Pasar Sepatu Indonesia Dalam system Harmonized System (HS) produk alas kaki termasuk dalam HS 64, dan dalam perdagangan nasional dapat dikelompokkan berdasarkan Sepatu Sport, Sepatu Kulit : Sepatu Formal dan Kasual, Alas kaki lain : Sandal, Alas kaki lain (Sepatu Kesehatan, Speatu Pengaman, dll), serta komponen alas kaki Impor sepatu di Korea Selatan asal Indonesia didominasi oleh HS 6403 (Footwear with outer soles of rubber, plas cs, leather), 6404 (footwear
with outer soles of rubber; plas cs, leather), dan HS 6402 (Other footwear with outer soles and uppers of rubbers). Impor sepatu asal Indonesia dengan nomor HS 6403 (Footwear with outer soles of rubber, plas cs, leather) menempa urutan ke empat di pasar Korea dengan nilai impor yang meningkat dari US$ 22,72 juta tahun 2005 menjadi US$ 31,58 juta pada tahun 2007. Sementara pada periode Januari – April 2008, impor sepatu Indonesia ke Korea Selatan dengan nomor HS 6403 ini juga memperlihatkan peningkatan nilai sebesar 21,33 persen atau menjadi US$ 13,07 juta bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007, yakni sebesar US$ 10,77 juta. Impor HS 6406 (footwear with outer soles of rubber ; plas cs, leather) menunjukkan peningkatan nilai yang sangat tajam dari US$ 241 ribu tahun 2005 menjadi US$ 9,99 juta pada tahun 2007. Sementara pada periode bulan Januari-April 2008, impor memperlihatkan penurunan nilai sebesar 7,06 persen atau menjadi US$ 2,34 juta bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007, yakni US$ 2,52 juta.
etc) dengan nomor HS 6406 dikenakan bea masuk sebesar 8 persen. Sedangkan impor sepatu yang beralaskan karet atau plas k (footwear with surface of rubber or Plas cs) dengan nomor HS 6402; sepatu dengan lapisan kulit (footwear with uppers Leather) dengan nomor HS 6403; sepatu dengan lapisan teks l (footwear with uppers tex le) dengan nomor HS 6404, dan sepatu lainnya dengan lapisan kulit atau komposisi kulit (other footwear with uppers of leather or composi on leather) dengan nomor HS 6405 dikenakan tarif bea masuk sebesar 13 persen. Namun dengan telah diberlakukannya kesepakatan ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AK-FTA) pada awal Januari 2008, tarif bea masuk untuk kelompok barang ini mengalami penurunan bea masuk. Untuk beberapa HS yang semula memiliki tarif bea masuk di atas 10 persen mengalami penurunan menjadi paling nggi 8 persen. Untuk kelompok nomor HS 6401 tetap dikenakan bea masuk sebesar 8 persen. Sedangkan beberapa tarif mengalami penurunan menjadi 5-8 persen. Tarif bea masuk nomor HS 6403 dan HS 6406 yang semula dikenakan bea masuk 13 persen turun menjadi 5 persen. Sementara untuk HS 6405 yang semula dikenakan tarif bea masuk sebesar 13 persen turun menjadi 5 atau 8 persen.
Peraturan Impor Pada saat ini sebagian besar produk dapat masuk ke Korea Selatan tanpa menggunakan izin apapun. Sebuah deklarasi impor telah merubah bentuk sistem perizinan yang harus dipenuhi oleh importer. Selain itu juga terdapat suatu sistem pengawasan pada saat Selain pengenaan impor bea masuk, impor sepatu barang-barang ba di wilayah tersebut. Berdasarkan di Korea juga dikenakan pajak pertambahan nilai klasifikasi importer oleh beacukai (“jujur”, “setengah (Value Added Tax/VAT) sebesar 10 persen. Besaran jujur”, “dibawah pengawasan umum” dan “dibawah Bea Masuk dan PPN Produk Sepatu di Korea adalah pengawasan khusus”) barang-barang akan lebih atau seper terlihat pada tabel Bea Masuk dan PPn Sepatu kurang diawasi. Jika para importer terjebak dalam Korea berikut: suatu situasi yang dak sesuai, barang-barangnya memiliki Tabel Bea Masuk dan PPn Sepatu Korea Selatan peluang besar untuk diawasi No. Bea AKsecara sistema s. Prosedur Produk HS Masuk FTA PPn pengawasan dak hanya terdiri dari pengecekan kesamaan 6401 Waterproff rubber footwear 8% 8% 10% barang-barang yang diimpor 6402 Footwear with surface of rubber or Plas cs 13% 8% 10% dengan dokumen pengantar, tetapi juga memeriksa surat6403 Footwear with uppers Leather 13% 5% 10% menyurat barang-barang 6404 Footwear with uppers tex le 13% 8% 10% impor tersebut apakah sudah sesuai atau belum dengan 6405 Other footwear with uppers of leather or 13% 5-8% 10% peraturan yang ditetapkan composi on leather oleh Korea (standar, peraturan 6406 Parts of footwear, removable insoles, etc 8% 5% 10% phytosanitary, dan fumigasi). Persyaratan dokumen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a. Faktur Sementara. Kadang-kadang dibutuhkan oleh importer untuk mempermudah membuka Le er of Credit b. Faktur Perdagangan c. Bill of Lading/Airway Bill d. Packing List e. Ser fikat Kesehatan Tarif dan Standar Teknis Rata-rata bea masuk impor sepatu Korea Selatan rela ve masih nggi di atas 8-13 persen. Untuk impor sepatu yang tahan air (waterproff rubber footwear) dengan nomor HS 6401 dan bahan baku untuk sepatu (parts of footwear, removable insoles,
Strategi Pemasaran Tidak ada larangan secara spesifik untuk produk sepatu memasuki pasar Korea Selatan, khususnya untuk kegiatan di luar ruangan dan kesehatan. Oleh karena itu, di Korea Selatan banyak terdapat toko BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
11
sepatu-sepatu dengan brand internasional. Dengan terbukanya pasar Korea Selatan ini maka akses pasar Korea Selatan dapat dilakukan dengan memperha kan beberapa aspek pen ng, yaitu produk, Harga dan Promosi. 1.
Strategi Produk Faktor yang sangat pen ng diperha kan dalam memasuki pasar sepatu Korea Selatan adalah masalah selera konsumen. Konsumen Korea Selatan sangat memperha kan merk (brand minded), mereka sangat cermat memperha kan kualitas produk termasuk untuk hal-hal yang kecil. Selain itu, konsumen Korea Selatan juga memperha kan masalah kesehatan/hidup sehat (health/well-being) dan berorientasi pada kegiatan di luar ruangan (outdoor trend oriented), sehingga sepatu-sepatu outdoor dan berkaitan dengan hidup sehat serta kesehatan menjadi sangat populer di Korea Selatan. Strategi Harga Harga sepatu di Korea Selatan rela f lebih mahal bila dibandingkan dengan negara lain. Hal ini sesuai dengan daya beli masyarakat Korea yang nggi dan diiku oleh ngginya minat masyarakat mengiku trend mode dunia. Oleh karena itu, harga bukan menjadi masalah bagi masyarakat disana, namun lebih didasarkan pada selera konsumen dan trend mode.
2.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Busan Footwear Industrial Promo on Center terhadap ngkat harga sepatu di Korea dapat disimpulkan bahwa harga sepatu di Korea Selatan bervariasi. Secara umum, harga sepatu ini dapat dibagi dalam 3 ( ga) kategori, sebagai berikut: Tabel Harga Sepatu di Korea No. 1 2 3
12
Harga Sepatu Mahal
Tingkat Harga < 150.000 Won
Keterangan
Sepatu khusus untuk Fungsional Menengah 70.000 – 150.000 Sepatu untuk Won fashion umum/ fungsi Rendah 25.000 – 75.000 Sepatu yang Won dianggap rendah kualitasnya
3.
Strategi Promosi a. Lakukan riset dan survey atas pasar Korea Selatan sehingga diperoleh produk yang memiliki daya saing dan potensi yang nggi, bila perlu diadakan adaptasi. Bahan informasi dapat diperoleh dari BPEN, Atase Perdagangan di Seoul – Korea Selatan, maupun bahan-bahan lain yang tersedia di internet, Kotra Jakarta maupun Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta b. Kirim surat penawaran ke pembeli di Korea Selatan dengan tembusan kepada Atdang RI di Seoul maupun BPEN, sehingga dapat memfollow-up dan mendukung upaya produsen, berikan profil perusahaan dan profil produk yang jelas dan terinci pada surat penawaran. c. Pada saat mengadakan kontak awal dengan pembelian potensial agar disertakan katalog, brosur, contoh gambar dengan dimensi ukuran dan da ar harga termasuk alamat e-mail atau bila ada situs perusahaan (website). Hal ini sangat pen ng untuk memperkenalkan perusahaan dan produknya. d. Perusahaan yang mampu, bila telah terjadi hubungan/kontak dengan memberikan informasi tersebut, disarankan untuk dapat berkunjung ke Korea Selatan untuk memberikan contoh dan data produk termasuk harga yang pas , waktu pengapalan/shipment dan jumlah yang dinegosiasikan dalam kontrak. e. Segera setelah membuat penawaran yang pas kepada pembeli Korea Selatan, sebaiknya penawaran dak ditarik kembali atau digan secara sepihak sebelum masa berlakunya kontrak berakhir. Pembeli Korea Selatan pada umumnya sudah menganggap bahwa tawaran tersebut sebagai kontrak tanpa harus menunggu kontrak yang resmi dan menganggap ekspor r telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan f. Untuk mempermudah usaha pemasaran produk di Korea Selatan, perusahaan asing disarankan untuk membuka kantor cabang untuk kegiatan promosi penjualan, atau kegiatan tersebut dapat diwakilkan kepada agen-agen penjualan yang mempromosikan produknya di Korea Selatan. g. Iku berbagai kegiatan promosi dalam bentuk par sipasi di pameran dagang atau misi dagang, perha kan produk dan harga pesaing, perluas jejaring bisnis dan follow up dengan seksama. h. Bila telah berhasil memasuki pasar Korea Selatan, tetap melakukan kunjungan regular untuk pemberian jejaring dan produk. (Red)
Penerobosan Produk Sepatu Indonesia ke Australia (Partisipasi ITPC Sydney di Australian Shoe Fair) Sydney, 25 Februari 2009 — Pada tanggal 20-22 bulan Januari lalu, ITPC Sydney berpar sipasi dalam pameran sepatu di Australia yang bertajuk Australian Shoe Fair (ASF). Pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Pameran ASF hanya menampilkan perusahaan berlabel Australia. Namun pada ASF ke-7 kali ini, perusahaan dari negaranegara lain bisa ikut berpar sipasi termasuk Indonesia. Di samping Indonesia, negaranegara lain yang ikut meramaikan perhelatan ASF adalah Inggris, Italia, Thailand, RRT, Kolombia, Malaysia, Selandia Baru, dan Vietnam. ITPC Sydney turut berpar sipasi dengan mengikutsertakan satu
Kesempatan Berpartisipasi Di ”Barcelona Degusta” Madrid, 2 Pebruari 2009 – Atase Perdagangan (Atdag) KBRI Madrid merencanakan untuk turut berpar sipasi pada pameran Barcelona Degusta. Ini merupakan ajang yang secara khusus akan memamerkan produk-produk makanan dan minuman yang akan berlangsung di Barcelona, Spanyol pada tanggal 6 – 9 Maret 2009. Dalam laporannya, Atdag KBRI Madrid beranggapan bahwa perhelatan ini cukup pen ng untuk diiku karena akan dihadiri oleh para pengusaha profesional dari berbagai kalangan, antara lain adalah pemilik restoran, departement store, perusahaan
perusahaan sepatu dari Bali yang mengusung merk Djeko Crea ons. Sementara untuk perusahaan Indonesia lainnya yang memiliki potensi, juga turut ditampilkan barang contoh dan brosur perusahaan. Adapun Djeko Crea ons sendiri adalah produk sepatu yang dihasilkan di Bali, didesain unik, dan terbuat dari kulit. Sepatu ini sebelumnya dipasarkan ke negara-negara tetangga semisal Malaysia, Singapura, dan Jepang, tetapi belum pernah diekspor ke Australia. Djeko Crea ons karenanya ingin mengembangkan pasarnya ke Australia, selain juga terdorong fakta bahwa banyak turis Australia yang datang ke Bali menyatakan ketertarikan terhadap desain sepatu yang dibuat di Bali. Selama ASF digelar, banyak pengunjung tertarik dengan desain sepatu buatan Indonesia yang dinilai berkualitas. Ada sekitar 40 inquiries yang masuk dari kalangan impor r, mencakup distributor dan toko ritel sepatu, yang ditaksir mencapai nilai USD 250 ribu. Bagi para ekspor r pemula yang ingin masuk ke Australia, kenyataan ini tentu saja sangat menggembirakan. Namun demikian, kendala tetap ada. Misalnya, pesanan small order dari took ritel terhambat soal pengiriman atau pengapalan. ITPC Sydney menyarankan kemungkinan penunjukan distributor untuk wilayah pasar Australia dan Selandia Baru. Secara umum, para pengunjung ASF cenderung mencari pemasok baru dengan desain baru. Ini berdasarkan fakta bahwa saat ini pasar sepatu Australia sebagian besar dikuasai produk-produk dari RRT. Produk sepatu RRT mendominasi lebih dari 60% pasar Australia, kemudian diiku produk Italia dan Vietnam. Indonesia menduduki posisi ke-4 dengan market-share pada tahun 2008 sebesar 4,13%. Selama lima tahun terakhir, ekspor sepatu Indonesia ke Australia meningkat pesat dengan tren 30,2%. Pengalaman pertama ITPC mengiku ASF di Australia bisa menjadi nilai posi f sekaligus merupakan sebuah upaya melihat tren desain sepatu yang sedang berkembang di Australia. ITPC Sydney di tahun mendatang akan mengupayakan penambahan jumlah stand dan mengundang lebih banyak lagi pengusaha sepatu dari Indonesia untuk ikut berpar sipasi di ASF. (Sumber: ITPC Sydney) katering, pabrikan ro dan kue, termasuk pula pihak-pihak yang terkait dengan industri makanan dan minuman. Jumlan pengunjung yang akan datang ditargetkan mencapai sekitar 44.000 orang. Sementara itu, peserta pameran adalah para produsen yang bergerak di bidang makanan dan minuman, baik dari dalam maupun luar Spanyol. Pameran tersebut rencananya akan digelar di atas areal seluas 20.000 meter persegi, sehingga diharapkan dapat menampung peserta hingga 500 perusahaan. Rencananya, stand Indonesia yang akan dikoordinir oleh Atdag KBRI Madrid akan mengisi lahan seluas 24 meter persegi dan memberikan kesempatan kepada para pengusaha nasional yang berminat untuk memanfaatkannya. Menurut Atdag KBRI Madrid dalam laporannya, bahwa pengusaha yang tertarik untuk mempromosikan produknya, diminta untuk segera mengirimkan sampelnya dan harus sudah diterima oleh Atdag KBRI Madrid selambat-lambatnya pada tanggal 1 Maret 2009. Sampel produk dapat dikirimkan pada alamat KBRI Madrid, yaitu Embajada de la Republica de Indonesia, Calle Agas a 65, 28043 Madrid, Spanyol. Meski demikian, bagi pengusaha yang berminat dapat pula membuka stand tersendiri. Informasi itu dapat dilihat melalui situs resmi pameran, yaitu h p://www. barcelonadegusta.com.(*). (Sumber: Atase Perdagangan KBRI Madrid) BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
13
DAFTAR ALAMAT ITPC
France (Lyon) Indonesian Trade Promo on Center 19 Boulevard Eugene Deruelle - 69003 Lyon, France Contact : Bambang Purnomo, S.Sos, MSi Mardyana Listyowa , SH, MSE Phone : +33 4 78606278 Fax : +33 4 78606314 Email : bambang.purnomo@gmail. com my_can
[email protected] Germany (Hamburg) Indonesian Trade Promo on Center Mul Buro Service, Glokengisserwall 17 20095 Hamburg - Germany Contact : Drs. Didi Sumedi, MBA Drs. Posman F. Halaho, MA Phone : (49-40) 33313-280 Fax : (49-40) 33313-282 Email : posman_ @yahoo.com Website : www.ecos-office.com/ hamburg
Japan (Osaka) Indonesian Trade Promo on Center ITM 4-J-8, Asia and Pacific Trade Center, 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku Osaka 559-0034, Japan Contact : Dra. Julia G. Silalahi Dra. Tu Prahastu , MSi Phone : (81-6) 66155350 Fax : (81-6) 66155351 Email :
[email protected] [email protected] [email protected] website : www.itpc.or.jp
Canada (Vancouver) Indonesian Trade Promo on Center Georgia Business Centre 1400-1500 West Georgia, Vancouver, Canada Contact : Olvy Andrianita, SE Dra. Rina Yuslina, MSi Phone : 778 373 4916/4904 Fax : 604 786 0078 Email :
[email protected] [email protected]
Hungary (Budapest) Indonesian Trade Promo on Center 1051 Budapest, zsilinszky ut 12, 4th fl, No.409 Budapest, Hungary Contact : Drs. Nusa Eka, MM Drs. Bach ar Pangaribuan, MM Phone : (36-1) 3176382 Fax : (36-1) 2660572 Email :
[email protected] [email protected] bach
[email protected] Website : www.indonesia.hu/itpc
Nigeria (Lagos) Indonesian Trade Promo on Center 5, Anifowoshe Street, Victoria Island Lagos,Nigeria Contact : Heryono Hadi Prasetyo Arif Hariyanto Phone : +234-1 461 9865/9860. Fax : +234-1 261 3301 Email :
[email protected] ari
[email protected]
Chile (SanƟago) Indonesian Trade Promo on Center 7th Floor WTC Building, Torre Sur Officina 706, Nueva Tajamar 481 Las Condes, San ago, Chile Contact : Drs. Ali Akbar Hehaitu, MM Dra. Zakiah Hanim Phone : 56-2 4410494 Fax : 56-2 4410495 Email :
[email protected] [email protected]
India (Chennai) Indonesian Trade Promo on Center Ispahani Center - 3rd Floor 123/124, Nungambakkan High Road, Chennai, India Contact : Aksamil Khair, S.Kom, MSi Dra. Tien Danar Mesra, MSi Phone : 91-44-42089196 Fax : 91-44-42089197 Email :
[email protected] dan
[email protected]
China (Shanghai) Indonesian Trade Promo on Center Xu Hui District, Wen Ding Road 4th Floor No.235. Shanghai, China Contact : Zulfikar Mark Zulkifli, SIP Moga Simatupang, S.Sos Phone : t.b.a. Fax : t.b.a. Email :
[email protected] [email protected]
Italy (Milan) Indonesian Trade Promo on Center Via Vi or Pisani, 8-6 Piano 20124 Milano (MI) - Italy Contact : Mudo Supriyanto Indah Dwiadni Phone : (39-02) 66984517 Fax : (39-02) 97384837 Email :
[email protected] Website : www.indonesianembassy.it
Australia (Sydney) Indonesian Trade Promo on Center 60, Pi Street 2nd Level Sydney 2000 Australia Contact : Ir. Fetnaye , MM Drs. Anwar Nainggolan, SE, MSc Phone : (61-2) 92528783 Fax : (61-2) 92528784 Email :
[email protected] fetnaye @yahoo.com Website : www.itpcsydney.com Brazil (Sao Paulo) Indonesian Trade Promo on Center Edificio Park Lane Alameda Santos 1787 Conj III - 11 Andar Cerqueira Cesar, Sao Paulo - Brazil 01419-002 Contact : Drs. Untung Suwarso, MPA Adi Suryanto, SH, MH Phone : (55-11) 32630472, 35411413 Fax : (55-11) 32538126 Email :
[email protected] [email protected] [email protected] Website : www.itpcsp.com.br
14
Mexico (Mexico City) Indonesian Trade Promo on Center CENIT Plaza Arquimedez, Office 105, Arquimedez No.130 Polanco, Del. Miguel Hidalgo C.P 11570 Mexico D.F Contact : Ikhwan Aman, SE Dra. Endang Harya , MM Phone : (52-55) 5083 6055, 5083 6057 Fax : (52-55) 5083 6056 Email :
[email protected] [email protected]
Saudi Arabia (Jeddah) Indonesian Trade Promo on Center Jeddah Intl.Business Center / JIBC 2nd Floor. PO.BOX 6659 Jeddah 21452 KSA. Ruwais District Jeddah, Saudi Arabia Contac : Drs. Sahudi Drs. Suwoto Phone : t.b.a. Fax : t.b.a. Email :
[email protected] [email protected] South Africa (Johannesburg) Indonesian Trade Promo on Center Indonesian Trade Promo on Center, Suite 02/E4, 2nd Floor, Village Walk Offices, P.O.BOX 2333, Sandton 2146, RSA Johannesburg - South Africa Contact : Drs. Wawan Sudarmawan, MSi Ali Hasan, SE Phone : (27-11) 8846240 Fax : (27-11) 8846242 Email :
[email protected] [email protected]
DAFTAR IMPORTIR South Korea (Busan) Indonesian Trade Promo on Center Part Of 1st Fl, Korea Express Building, # 1211 - 1, Choryang, Dong, Dong-Gu, Busan Contact : Ari Satria, SE, MA Ir. Si Tri Joelyar ni, MSE Phone : 82-51-441 1708 Fax : 82-51-441 1629 Email :
[email protected] si .trijoelyar
[email protected] Spain (Barcelona) Indonesian Trade Promo on Center Calle Aribau 250, ground floor, Barcelona, Spain Contac : Drs. Abu Amar Nino Wawan S, SSos, MM Phone : +34 934 111 662 Fax : +34 934 146 188 Email :
[email protected] [email protected] United Arab Emirates (Dubai) Indonesian Trade Promo on Center Arbi Tower 4 Floor # 403, Baniyas Street. Deira, P.O.BOX 41664, Dubai - UAE Contac : Drs. Husin Bagis, MA Ir. Gumilang Putri Herya , MM Phone : (971-4) 2278544 Fax : (971-4) 2278545 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.itpcdxb.ae USA (Chicago) Indonesian Trade Promo on Center 70 West Erie, 3rd fl, Chicago, IL 60610, USA Contact : Hotmida Purba, SE Drs. Bambang Hendiswara, MT Phone : +312 640 2463 Fax : +312 640 2648 Email :
[email protected] hendiswarabambang@ yahoo.com USA (Los Angeles) Indonesian Trade Promo on Center, 3457, Wilshire Blvd, Suite 101 Los Angeles, CA 90010 - USA Contact : Dody Edward, SE, MA Fajarini Puntodewi, SH, MM Phone : (213) 3877041 Fax : (213) 3877047 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.itpcla.org
Alas Kaki di Korea Selatan
A.T.T CorporaƟon 17-2. 6 GA Eulchi-Ro Seoul 100-196 Phone : (82) 2-2264-4484 Fax : (82) 2-2264-4486
K.F.M #5-6, BO1 Womyun-Dong Socho-Ku, Seoul Phone : (82) 2-573-8169 Fax : (82) 2-577-1663 Komil Town Corp. 310-1, Duamdong, Bukku, P.O. B. 18, Kwangju City 500-100 Phone : (82) 62-267-9512 Fax : (82) 62-267-9996/5-9514
Alpha Plus RM 17, 2F, 6-17, Donghwa S/C. 2-DG 17-145, Eujiro 6-GA, Jung, Seoul Phone : (82) 2-2266-3420 Fax : (82) 2-2266-3445
Millenium InternaƟonal Co. 105-906 Ku Deok Dae Lim APT. Hakjang-DG, Sasnag-GU, Pusan Phone : (82) 51-965-6760 Fax : (82) 51-989-6760
Asian Net Trade Lot 282, 3-1A, 1370-12, Si Hwa Ind. Park, Siheung Si, Kyunggido Phone : (82) 31-498-9618 Fax : (82) 31-4969-0283 Asian Lamb Dogok-Dong, 416-2, Namyoung BD. Kangnam-Gu, Seoul 137-131 Phone : (82) 2-529-1476 Fax : (82) 2-529-7561
Millenium Int’I. Co. 556-1 Kwaepub-Dong Sasang-Ku, Pusan 617-060 Phone : (82) 51-316-6760 Fax : (82) 51-316-6761 Orient Trading, Inc. 36-23, 4-GA, Joongang-Dong Joong, Pusan 600-815 Phone : (82) 51-468-7337 Fax : (82) 51-463-6757
Choi’s InternaƟonal Corp. #502 Shinhyun Bldg., 162-1 Seocho-Dg., S.-KU, Seoul 137-070 Phone : (82) 2-525-2241 Fax : (82) 2-525-7607
Pizzicato Corp. 35-26, 5/F:., Hyesung B/D Samsung2-Dong Phone : (82) 2-546-8010 Fax : (82) 2-546-8040
DA BO Forte Korea, Ltd PO BOX No. 70, Haeun-Dae Pusan 612-600 Phone : (82) 51-740-6300/7 Fax : (82) 51-740-6308/9
Red Sports Co., Ltd 357-2 bangwha-Dong Kangseo-Ku, Seoul Phone : (82) 2-642-4950 Fax : (82) 2-664-2001
Easter Harbour Co., Ltd 2/F Backsuk B/D 14-142, Tongja Dong, Yongsan-Ku, Seoul 140-170 Phone : (82) 2-778-8873 Fax : (82) 2-778-8875
S.N.P. Trading Co., Ltd RM 801, Novtel, 1324-8, Jungdong Haeundae-Ku, Busan 610-610 Phone : (82) 51-742-4933 Fax : (82) 51-746-4934
GA Mang CorporaƟon 2118, 1258, Kurobondong, Kuro-Ku Seoul 152-721 Phone : (82) 2-617-4522 Fax : (82) 2-611-3103
Samsung CorporaƟon C.P.O Box 1144 Seoul 100-102 Phone : (82) 2-370-67044 Fax : (82) 2-370-67261
Hantec System Sunglim Bldg., 4/FI., #249-4 Yangjae-Dong, Seocho-Ku, Seoul Phone : (82) 2-3463-2644 Fax : (82) 2-3463-2644 J-Trade Co. 915-8, Bono 1-Dong Ansan-Shi 425816, Kyeongki-Do Phone : (82) 18-531-6678
Sims Club 229-10 Bun-Dong Gangbuk-Ku Seoul 142-060 Phone : (82) 2-946-0777 Fax : (82) 2-982-3559
J.O.J InternaƟonal, Inc. 34 BA, 1/F., Yootung CTR., 30-2 Dangsan-Dong 2GA, Seoul 150-723 Phone : (82) 2-678-0346 Fax : (82) 2-679-0340
W.S. Trade Karak-Dong 12-1 Seoul Phone : (82) 11-817-5298
BPEN/WRT/001/II/2009 edisi Februari
15
See you at...
THE 24th TRADE EXPO INDONESIA 2009 28 Oktober - 1 November 2009 Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta - Indonesia
National Agency For Export Development Main Building 4th Fl. Ministry of Trade Republic of Indonesia Jl. MI Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat T. (021) 3858171/23528651 F. (021) 23528651 E.
[email protected] W. www.nafed.go.id
Badan Pengembangan Ekspor Nasional 2009