EDISI 42 TAHUN 2016
KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT
ITEM PRODUK
HARUS DI RENEWAL Kinerja Kimia Farma
Sepanjang Semester I-2016 Mengesankan Kimia Farma, BPPT & Sungwun Menjalin Sinergi
Kimia Farma Bangun Hotel Bintang Tiga di Matraman
Sinergi ala KFTD, KFA & Marketing Area Jember
Kimia Farma Lebarkan Usahanya ke Arab Saudi
SALAM
Memudahkan Registrasi Obat Sejauh ini masih dijumpai adanya perbedaan format dokumen NPD (New Product Development) antara Plant Kimia Farma yang satu dengan lainnya, maupun dengan Unit R&D. Kondisi seperti itu harus segera diakhiri demi memudahkan registrasi obat di Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan).
W
orkshop Good Submission Practice, yang mengambil tema “Implementasi Good Submission Practice Demi Tercapainya Akselerasi Registrasi dalam Mendukung Proses Bisnis Korporasi”, yang digelar manajemen Kimia Farma, belum lama ini, terasa begitu penting dan strategis sifatnya. Terutama, bagi proses registrasi produk obat-obatan yang diajukan Kimia Farma ke Badan POM. Melalui workshop berkelanjutan sebanyak tiga kali, yang diikuti oleh 40 perserta dari 5 Plant Kimia Farma di Indonesia, Unit R&D, Unit Ekspor Kimia Farma, dan Unit Regulatori Kimia Farma itu, manajemen perusahaan kita berharap bisa merancang dan menetapkan baku standar dokumen mutu produk sehingga dapat memenuhi pedoman/ peraturan registrasi yang diberlakukan pemerintah cq Badan POM. Jujur harus kita akui bahwa sejauh ini masih sering dijumpai adanya perbedaan format dokumen NPD (New Product Development) antara
Plant Kimia Farma yang satu dengan lainnya, maupun dengan Unit R&D. Kondisi seperti itu pada gilirannya akan bisa menyebabkan proses registrasi produk di Badan POM menjadi terhambat. Apalagi, terkait dengan relokasi pabrik sekaligus relokasi produk dari Plant Medan, Plant Bandung dan sebagian produk dari Plant Watudakon dan Plant Jakarta, manajemen Kimia Farma harus melakukan proses renewal terhadap setidaknya 188 item produk. Proses renewal tersebut bagaimanapun membawa konsekuensi perlunya SDM (sumber daya manusia) di Plant maupun R&D Kimia Farma seragam atau kompak dalam meregistrasi produknya. Itu pula sebabnya, bisa dipahami bila GM Manufaktur Kimia Farma Agung Kisworo sangat berharap dengan tuntasnya Workshop Good Submission Practice berkelanjutan tersebut, kelima Plant dan juga unit R&D Kimia Farma bisa kompak dalam meregistrasi suatu produk, khususnya terkait dengan renewal dari 188 item itu.
SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA!
Eddy Murianto Pemimpin Redaksi
Satu hal yang penting yang harus pula kita pahami dengan baik bahwa acara workshop tersebut bukan merupakan program atau proyek khusus dari Divisi Manufaktur atau Unit Regulatori. Yang penting dan harus kita pahami bersama bahwa acara ini diselenggarakan dari kita, oleh kita dan untuk kita semua demi Kimia Farma tercinta. Jadi kita tidak bicara lagi sektoral, kita tidak lagi bicara masing-masing Plant, tapi kita bicara Kimia Farma secara keseluruhan sehingga Kimia Farma dapat tampil secara kompak dan seragam demi memudahkan proses registrasi produk di Badan POM. Dan harus pula diingat bahwa pekerjaan renewal terhadap 188 item produk Kimia Farma tersebut bukanlah pekerjaan yang ringan. Apalagi, waktu yang tersedia hanya tersisa sekitar 1,5 tahun dari sekarang bila pabrik direlokasi ke Banjaran, pada awal 2018 mendatang. Karena itu, upaya akselerasi terhadap proses renewal produk tersebut menjadi suatu keharusan.
gemakaef
[email protected]
Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang. Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan, maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan Anda melalui email ke [email protected] atau melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat imbalan. Kami tunggu tulisan Anda!
PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB GM Sekertaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Eddy Murianto PENYUNTING Siti Anisa Husnu, Waskito Legowo DOKUMENTASI Budiawan ADMiNISTRASI & SIRKULASI Ardiansyah, Handoko KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Lana Adi I. (Jakarta), Suharsono (Mojokerto), I Wayan Lodra (Denpasar) REPORTER DAERAH DG. Kumarsana (Mataram), M.Syahrun (Balikpapan), Agung (Bandung), Hendro Pramono (Yogyakarta), Akbar Azis (Makssar), Agung Pramono (Semarang), Muhar (Papua), Ramlan Lubis (Padang), Atis (Medan), Sujiono (Surabaya), Muhammad Ilham (Banda Aceh), Aprizal (Palembang), Teguh Waseno (Batam) ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441 EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant
MANAJEMEN
Operational Excellence (Bagian 16): Budaya Perusahaan ICARE dan 5AS Harus Diperkuat Oleh: Rusdi Rosman
budaya yang kondusif perubahan tersebut.
B
udaya perusahaan saat ini yang telah di sepakati bersama “ICARE” (Innovative, Customer First, Accountable, Responsible, Eco Friendly) didukung dengan budaya personalnya “5AS” (Kerja Ikhas, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Antusias, dan Kerja Tuntas) harus kita kembali perhatikan dan perkuat. Kemerosotan implementasi budaya perusahaan, akan langsung dapat berakibat merosotnya kinerja baik secara finansial maupun secara operasional. Menurut hemat saya dapat dikatakan bahwa implementasi budaya perusahaan mulai agak melorot, dikhawatirkan bila terus berlanjut tanpa ada dorongan perbaikan, maka akan berpengaruh pada kinerja. Kecenderungan bisnis KF saat ini yang menuju persaingan global mesti disikapi dengan cepat dan tepat karena persaingan yang bersifat global tersebut biasanya menuntut perubahan sikap manajemen dan seluruh karyawannya secara menyeluruh menjadi lebih profesional. Namun, perubahan strategi manajemen tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa disertai adanya
02
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
terhadap
Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan diperoleh indikasi bahwa budaya organisasi/perusahaan akan dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh anggota (karyawan) hanya apabila di antara keduanya terdapat kesesuaian/kecocokan, yaitu antara budaya yang tumbuh dan berkembang dalam perusahaan dengan budaya yang tumbuh dalam setiap individu (personculture fit). Semakin tinggi kesesuaian di antara keduanya, maka semakin kuat organisasi/perusahaan tersebut. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk mewujudkan kesesuaian antara budaya organisasi dengan budaya setiap individu anggota adalah proses sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan yang terus menerus. Untuk menciptakan proses internalisasi yang kuat dan benar, diperlukan keterlibatan karyawan, organisasi itu sendiri, dan pemimpin yang dapat memberikan dukungan, teladan serta melakukan koordinasi yang tepat secara terus menerus. Budaya perusahaan seharusnya menjadi suatu sistem nilai bersama yang menentukan tingkat bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan/ visi perusahaan. Budaya perusahaan juga lebih penting lagi harus sebagai suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia dalam menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota perusahaan harus memahami nilai-nilai yang ada serta mengerti bagaimana mereka harus
bertindak dan berprilaku. Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dan mengimplementasi dengan benar budaya perusahaannya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan yang dilakukan, baik perencanaan yang bersifat strategis dan taktikal maupun kegiatan implementasi perencanaan, dimana setiap kegiatan tersebut harus berdasar pada budaya perusahaan. Dalam beberapa pengamatan saya, implementasi budaya perusahaan ICARE dan 5AS yang sudah cukup disosialisaikan dan diinternalisaikan justru terasa mulai kendor dan kurang mencerminkan lagi terhadap perilaku individu karyawannya. Terdapat sebagian karyawan bahkan level Manajer berperilaku yang sebenarnya kurang “CARE” bahkan hingga tidak “CARE”. Beberapa contoh yang ditemukan adalah: A. Kantor Pusat: • Sifat kurang kepedulian terhadap kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kebersamaan: tidak hadir perayaan hari ulang tahun KF ke 45 dan HUT RI ke 71 • Sering tidak memakai seragam yang telah ditentukan • Meninggalkan tempat kerja pada waktu kerja • Sulit dihubungi, tidak mengaktifkan handphone pada waktu kerja apalagi di luar jam kerja • Tidak peduli terhadap keadaan dan kekompakan stafnya B. Outlet (Apotek dan PBF) • Tidak melakukan standard greeting kepada customer
• Tidak/kurang peduli terhadap kebersihan dan keindahan • Kurang keramahan dalam melayani • Lamban atau kurang cekatan/kurang antusias • Malas-malasan dan banyak mengobrol sesama karyawan • Kurang perhatian pada kerapihan diri pribadi Sifat dan perilaku diatas mulai dijumpai dalam keseharian bekerja, dan juga mulai bermunculan complain dari beberapa pelanggan penting Kimia Farma. Hal ini cukup menjadi ancaman serius dan bila dibiarkan terus maka akan berdampak pada kinerja perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nilai budaya secara signifikan mempengaruhi efektifitas perusahaan melalui peningkatan kualitas output dan mengurangi biaya operasional. Diharapkan dengan memahami dan menyadari arti penting budaya perusahaan bagi setiap individu, akan mendorong para manajer menciptakan kultur yang menekankan pada interpersonal relationship (yang lebih menarik bagi karyawan) dibandingkan dengan kultur yang menekankan pada work task. Artinya, keberhasilan implementasi budaya perusahaan sangat tergantung dari keteladanan para manajer/atasan disuatu unit kerja. Manajer yang tidak CARE dengan ICARE dan 5AS dapat dengan otomatis diikuti dan ditiru oleh karyawannya, sehingga di unit kerjanya pasti terjadi kerawanan penurunan kinerja. Dalam situasi seperti ini, Kimia
Farma diharapkan mempunyai manajermanajer yang betul-betul CARE, bukan hanya sebagai slogan yang menempel didada pakaian dinas ICARE, tetapi menembus kedalam dada dan hatinya untuk dengan ikhlas bertanggung jawab terhadap implementasi ICARE dan 5AS. Menurut Robbins (1993) ada sepuluh karakteristik kunci yang merupakan inti budaya organisasi, yakni: 1. Member identity, yaitu identitas anggota dalam organisasi secara keseluruhan, dibandingkan dengan identitas dalam kelompok kerja atau bidang profesi masing-masing, 2. Group emphasis, yaitu seberapa besar aktivitas kerja bersama lebih ditekankan dibandingkan kerja individual, 3. People focus, yaitu seberapa jauh keputusan manajemen yang diambil digunakan untuk mempertimbangkan keputusan tersebut bagi anggota organisasi, 4. Unit integration, yaitu seberapa jauh unit-unit di dalam organisasi dikondisikan untuk beroperasi secara terkoordinasi, 5. Control, yaitu banyaknya / jumlah peraturan dan pengawasan langsung digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku karyawan, 6. Risk tolerance, yaitu besarnya dorongan terhadap karyawan untuk menjadi lebih agresif, inovatif, dan berani mengambil risiko, 7. Reward criteria, yaitu berapa besar imbalan dialokasikan sesuai dengan kinerja karyawan dibandingkan alokasi berdasarkan senioritas, favoritism, atau faktor-faktor
nonkinerja lainnya, 8. Conflict tolerance, yaitu besarnya dorongan yang diberikan kepada karyawan untuk bersikap terbuka terhadap konflik dan kritik, 9. Means-ends orientation, yaitu intensitas manajemen dalam menekankan pada penyebab atau hasil, dibandingkan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mengembangkan hasil, 10. Open-system focus, yaitu besarnya pengawasan organisasi dan respon yang diberikan untuk mengubah lingkungan eksternal. Ke 10 hal tersebut mari kita sadari dan pahami bersama khususnya pada level Manager ke atas untuk sama-sama kita perkuat budaya Kimia Farma, karena sustainabilitas kehidupan perusahaan sangat tergantung pada budaya yang dimiliki. Budaya perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai daya saing andalan organisasi dalam menjawab tantangan dan perubahan. Budaya perusahaan pun dapat berfungsi sebagai rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi atau arah pandang anggota terhadap suatu permasalahan, sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga tercapai koordinasi dan sinergi yang sangat kuat. Tercapainya tujuan perusahaan tergantung, sekali lagi, pada adanya tekad yang kuat antara karyawan sebagai anggota organisasi yang didukung, diawasi dan di-implementas oleh para atasan atau managernya secara berkesinambungan.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
03
SURAT ANDA
DAFTAR ISI
Tulisan Ingin Dimuat
02
Saya mau tanya, apa syaratnya agar tulisan saya bisa dimuat di gemakaef?
05
Gema Utama 188 Item Produk Kimia Farma Akan Di-Renewal
08
KRONIK Kinerja Kimia Farma Sepanjang Semester I-2016 Mengesankan
10
Kimia Farma, BPPT & Sungwun Menjalin Sinergi
12
Kimia Farma Bangun Hotel Bintang Tiga di Matraman
14
Sinergi ala KFTD, KFA & Marketing Area Jember
16
Gedung KFTD Yogya Akan Dijadikan Model
18
Ide “Pharmacy Car Shop” dari KF 307 Banyuwangi
19
Kimia Farma Lebarkan Usahanya ke Arab Saudi
20
Kimia Farma Raih 2 Kategori “Corporate Image Award 2016”
21
KF Bangun Pabrik Rapid Test Di Bali
22
Apotek KF Kebayoran Lama Terima Kunjungan Apoteker dari Sri Lanka
24
Aplikasi Katalog KFTD Inovasi dari Samarinda
25
Kimia Farma Menggelar Pasar Murah di Bandung
26
Acara Halal Bihalal: Banyak “PR” yang Harus Dituntaskan Kimia Farma
28
Bukber Dewan Direksi & Komisaris Kimia Farma
29
Halal Bihalal IIKKF
30
Halal bihalal dengan Pensiunan Kimia Farma: Tiga Kunci Utama yang Membuat Hidup Lebih Baik
32
Kimia Farma Gelar Acara Mudik Bersama
34
NURANI Saatnya Berubah ke Arah Lebih Baik
Probo Prastyo Apotek Kimia Farma no.75 Mojoroto Kediri
Red: Sesungguhnya tidak ada syarat yang khusus dan rumit agar tulisan Anda dapat dimuat Di majalah Gema Kaef. Syarat terpenting adalah tulisan Anda memiliki kaitan dengan kegiatan kegiatan Kimia Farma baik holding atau anak perusahaan, dan juga berita yang Anda kirimkan hendaknya memiliki kaidah-kaidah jurnalistik atau yang umum dikenal dengan sebutan telah memenuhi unsur 5 W plus 1 H.
Ingin Berkarir di Kimia Farma Adik saya seorang sarjana farmasi dari sebuah Universitas di Bandung. Dia telah beberapa kali melamar ke beberapa perusahaan farmasi dan salah satunya adalah Kimia Farma. Dia pernah dapat panggilan tes kerja di Kimia Farma, tapi setelah beberapa kali mengikuti rangkaian tes, adik saya dinyatakan belum dapat diterima. Pertanyaan saya apakah ada kemungkinan adik saya dapat diterima bekerja di Kimia Farma mengingat dia telah pernah gagal ikut tes?
GEMA KAEF EDISI 42 TAHUN 2016 MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 16): Budaya Perusahaan ICARE dan 5AS Harus Diperkuat
27
24
10
20
28
25
Ahmad Yazid Tinggal Di Pontinak Kalbar Red: Terima kasih atas kesediaan adik Anda untuk ikut rangkaian tes masuk kerja di Kimia Farma. Untuk masuk menjadi karyawan Kimia memang manajemen Kimia Farma memiliki kriteria penilaian sendiri yang diterapkan perusahaan. Saran saya adik Anda jangan mudah menyerah dan terus mencoba lagi
04
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
GEMA Utama
188 Item
Produk Kimia Farma Akan Di-renewal Untuk merelokasi sejumlah pabriknya, baik yang di Plant Medan maupun Bandung ke kawasan industri Banjaran, Bandung Selatan, manajemen Kimia Farma akan me-renewal (memperbaharui) 188 item produknya. Proses renewal itu diharapkan bisa diselesaikan sebelum Plant Banjaran beroperasi awal tahun 2018.
M
anajemen Kimia Farma saat ini terus bekerja keras mempersiapkan diri seoptimal mungkin untuk merelokasi sejumlah pabriknya yang ada di Plant Medan dan Plant Bandung ke kawasan industri Banjaran, Kabupaten Bandung. Termasuk di antaranya, melakukan renewal terhadap 188 item produk sebelum dipindahkan ke Plant Banjaran yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektar tersebut. “Semua produk Kimia Farma yang ada di Plant Bandung akan kita relokasi ke Banjaran. Kemudian ada juga beberapa produk dari Plant Jakarta,
serta dari Plant Watudakon juga akan dipindahkan ke Banjaran. Sementara untuk Plant Medan, nanti semua produknya akan dipindahkan ke Plant Banjaran,” ungkap General Manager (GM) Manufaktur Kimia Farma, Agung Kisworo saat membuka Workshop Good Submission Practice, belum lama ini, di Gedung Learning Center Kimia Farma Jakarta. Relokasi dua pabrik dan sejumlah produk tersebut, membawa konsekuensi perlunya dilakukan renewal terhadap produk, mengingat pabrik farmasi di Banjaran tersebut menggunakan mesin mutakhir dengan
high technology. Setelah didata dan dikaji secara seksama, paling tidak ada 188 item produk yang harus direnewal. Untuk keperluan relokasi produk tersebut, manajemen Kimia Farma telah membentuk sebuah tim yang diketuai oleh Manajer Regulatori Kimia Farma, Diah Yuliana Pujiati. “Jadi, nanti tim inilah yang diharapkan sebagai lokomotif untuk mengerjakan renewal 188 item tersebut. Nah, kita harapkan begitu pabrik selesai itu juga selesai. Pabrik di Banjaran direncanakan beroperasi paling lambat awal 2018. Jadi, masih ada waktu sekitar 1,5 G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
05
GEMA Utama
tahun untuk me-renewal produk itu,” papar Agung.
produk-
Itulah sebabnya, lanjut dia, di hadapan para peserta workshop yang mengambil tema “Implementasi Good Submission Practice Demi Tercapainya Akselerasi Registrasi dalam Mendukung Proses Bisnis Korporasi”, betapa penting dan strategisnya masalah akselerasi dalam konteks relokasi produk tersebut. Yakni, bagaimana ditemukan solusi percepatan renewal yang baik dan benar terhadap 188 item produk dalam tempo 1,5 tahun. Workshop Good Submission Practice yang merupakan workshop berkelanjutan tersebut akan dilakukan sebanyak tiga kali. Workshop pertama yang diikuti oleh 40 perserta dari 5 Plant Kimia Farma di Indonesia, R&D Kimia Farma, Bagian Ekspor Kimia Farma, dan Bagian Regulatori Kimia Farma ini bertujuan untuk merancang dan menetapkan baku standar dokumen mutu produk Kimia Farma, sehingga dapat memenuhi pedoman/ peraturan yang berlaku. Workshop kedua yang akan dilaksanakan pada tahun ini juga bertujuan untuk mengevaluasi dan meng-adjust baku standar yang sudah diimplementasikan di unit kerja masing-masing, baik di Plant maupun
06
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
R&D. Sedangkan workshop ketiga yang akan digelar pada awal tahun 2017 bertujuan untuk menyiapkan dokumen mutu produk sesuai dengan jalur registrasi. “Dapat kami sampaikan bahwa untuk pelatihan batch pertama dan kedua ini akan dapat 12 SKP (Satuan Kredit Partisipasi) dari Ikatan Apoteker Indonesia. Sedangkan batch yang ketiga, rencananya kita akan adakan di penghujung tahun ini, atau selambatlambatnya bulan Januari 2017 yang merupakan penyiapan dokumen mutu produk sesuai dengan jalur registrasi. Berarti acuannya adalah buku coklat,” papar Diah Yuliana Pujiati, Manajer Regulatori Kimia Farma dalam laporannya. Dan untuk pelaksanaan pelatihan batch ketiga tersebut, ujar Diah, manajemen Kimia Farma memang akan mendatangkan perwakilan dari Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) sebagai narasumber. Sesuai dengan maksud dan tujuan batch yang pertama maka diharapkan pada kegiatan ini semua peserta pelatihan bisa menghasilkan suatu karya untuk Kimia Farma berupa format dan standar dahulu. Konkretnya, harus bisa diseragamkan persepsi masingmasing terhadap apa itu konten dari dokumen mutu.
“Satu hal yang penting yang kita pahami adalah acara ini diselenggarakan bukan merupakan program atau proyek khusus dari Divisi Manufaktur atau Unit Regulatori. Yang penting dan harus kita pahami bersama bahwa acara ini kita selenggarakan dari kita, oleh kita dan untuk kita semua demi Kimia Farma tercinta. Jadi kita tidak bicara lagi sektoral, kita tidak lagi bicara masing-masing Plant tapi kita bicara Kimia Farma secara keseluruhan sehingga Kimia Farma dapat tampil secara kompak dan seragam,” papar Diah. Agung Kisworo menambahkan, selama ini memang masih dijumpai adanya perbedaan format dokumen NPD (New Product Development) antara Plant Kimia Farma yang satu dengan lainnya, maupun dengan Unit R&D. Kondisi seperti itu pada gilirannya akan bisa menyebabkan proses registrasi produk di Badan POM menjadi terhambat. “Sebenarnya yang utama adalah dokumen mutu yang kita ajukan kepada Badan POM itu, yang pertama harus benar. Nah, ini pakai format yang mana yang akan kita bahas di sini, dan juga harus lengkap. Biasanya kalau keluhan yang saya terima dari Badan POM, Kimia Farma ini kalau submit itu nggak sekaligus lengkap, kurang
Dia juga berpendapat, Kimia Farma juga memerlukan suatu sistem atau media komunikasi yang intensif serta rutin antara regulatori, QA, produksi, R&D, QC (Quality Control), dan seluruh jajaran supply chain serta marketing untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi ini bergerak sejalan dan sinergis ke arah tujuan yang sama bukan mendahulukan kepentingan unit masing-masing. ini kurang itu, itu kan menghambat proses registrasi produk. Mudahmudahan dengan adanya workshop ini, kita semua dari 5 Plant dan juga dari R&D segera menjadi kompak dalam meregistrasi suatu produk di KF. Terutama nanti itu renewal dari 188 item itu,” pinta Agung. Harapan Badan POM Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi Badan POM, Nurma Hidayati saat tampil sebagai pembicara pada workshop itu menjelaskan, dokumen suatu produk pada hakikatnya harus dapat bercerita tentang produk itu secara lengkap. Atau dengan kata lain harus menjadi buku perjalanan suatu produk sejak ia dikembangkan hingga sepanjang waktu produk tersebut dipasarkan. Dalam penyusunan dokumen mutu, SDM Kimia Farma diminta agar menggunakan panduan buku coklat. Namun terkadang dalam praktiknya terkendala dengan hal-hal yang tidak sesuai atau tidak dapat memenuhi ketentuan dalam buku coklat tersebut. Dalam konteks ini, Badan POM masih dapat mengakomodirnya, sejauh industri farmasi dapat memberikan kajian atau data yang valid dan dapat meyakinkan bahwa prosedur yang ditempuh adalah prosedur yang memang dipertimbangkan sudah yang terbaik. Menurut Nurma, obat merupakan komoditi yang unik dimana harus ada keseimbangan antara aspek komersial dan aspek kualitas. Sehingga tidak dapat suatu obat dikomersialisasikan
tanpa mempertimbangkan mutu, keamanan dan efikasi.
aspek
Tiga hal yang disebutkan itulah yang menjadi pilar utama Badan POM dalam menjalankan fungsi pengawasan yang memerlukan dukungan dan peran serta dari seluruh industri farmasi. Khusus bagi Kimia Farma yang merupakan BUMN farmasi terbesar di Indonesia, Badan POM sangat berharap Kimia Farma dapat menjadi contoh atau suri tauladan bagi industri farmasi lainnya. Sumarno yang juga tampil sebagai narasumber kunci dalam program workshop tersebut menekankan tiga aspek penting yang perlu ditindaklanjuti bersama agar Workshop Good Submission Practice dapat menghasilkan karya konkret bersama. Untuk industri sebesar dan sekompleks Kimia Farma sudah saatnya memiliki corporate quality insurance, yang akan menjamin pelaksanaan QA (Quality Assurance) di seluruh Plant dan R&D agar bisa berjalan seragam dan memenuhi persyaratan yang berlaku. Kimia Farma juga perlu memiliki corporate quality management system, untuk dapat diterapkan di semua Plant dan R&D. Selanjutnya Kimia Farma juga perlu didukung critical management team, yang berfungsi untuk memitigasi peluang terjadinya risiko. Critical management team ini beranggotakan direktur utama dan direksi terkait, dalam hal ini untuk produk berarti Plant manager, QA, PV, Regulatory, dan Marketing.
Dan yang terakhir, lanjut Sumarno, perlunya ditingkatkan kemampuan setiap individu di setiap departemen atau unit untuk menyusun informasi produk, yaitu master production document atau dokumen produksi induk yang akan menjadi sumber pembuatan dokumen registrasi F1 hingga F7 dan P1 hingga P9. Direktur Produksi dan Supply Chain Kimia Farma, Jisman Siagian saat menutup workshop tersebut mengingatkan pentingnya jajaran SDM di Plant Kimia Farma serta R&D Kimia Farma menerapkan cara pembuatan obat yang baik (CPOB). “Saya mendapat laporan tadi bahwa peserta pelatihan kali sangat semangat, tapi yang paling penting adalah nanti implementasinya di lapangan. Tidak ada hal yang setengah-setengah dalam hal pelaksanaan CPOB ini. Nah di Banjar diharapkan selesai tahun 2017 akhir, sehingga pada awal 2018 sebagian pabrik kita sudah mulai pindah,” katanya. Pada saat penutupan workshop tersebut, panitia juga memberikan penghargaan kepada peserta yang terbaik, yang diraih oleh Endang Widyastuti dari R&D, serta Edfano dari Plant Jakarta. Penghargaan juga diberikan kepada 10 peserta yang dinilai paling interaktif, di antaranya Yeti dari Unit Regulatori, Hesti dari R&D, Nurul Fathonah dari QA Plant Bandung, Wahyu dari QA Plant Bandung, Eva dari Unit Regulatori, serta Isra dari R&D.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
07
KRONIK
Kinerja Kimia Farma Sepanjang Semester I-2016 Mengesankan PT Kimia Farma (Persero) Tbk berhasil membukukan laba bersih sepanjang semester I-2016 sebesar Rp93,59 miliar. Laba tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp77,45 miliar.
K
inerja Kimia Farma sepanjang semester I tahun 2016 kemarin, cukup mengesankan. BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini mampu mencatatkan laba bersih sepanjang semester I-2016 sebesar Rp93,59 miliar. Laba tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp77,45 miliar. Total pendapatan perusahaan sepanjang Semester I-2016 dilaporkan mencapai sebesar Rp2,489 triliun, meningkat 18,07% dibandingkan dengan total pendapatan Semester I tahun 2015 sebesar Rp 2,108 triliun.
08
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
Menurut Farida Astuti, Direktur Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk., pertumbuhan pendapatan tersebut disumbang dari pendapatan anak usaha PT Kimia Farma Trade & Distribution (KFTD) yang tumbuh sebesar 29,30%, serta pertumbuhan pendapatan PT Kimia Farma Apotek (KFA) sebesar 14,64%. “Kinerja anak perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur produk kina yang sebagian besar produknya diekspor ke luar negeri, yaitu PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) memberikan kontribusi yang cukup baik dengan membukukan pertumbuhan revenue
sebesar 27,06%,” ungkapnya dalam acara public expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, belum lama ini. Untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan kinerja Perseroan, manajemen telah merancang grand strategy, yakni sedang membangun fasilitas produksi pabrik Banjaran dengan kapasitas 4 kali lipat dari pabrik yang ada sekarang. Selain itu juga, pembangunan pabrik garam farmasi tahap II dengan kapasitas 4.000 ton yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan bahan baku garam farmasi Indonesia sebesar 6.000 ton/tahun,
serta akan dimulainya proses ground breaking pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia di Cikarang, Bekasi, yang merupakan pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia.
akan memperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp1 triliun. Pinjaman Rp1 triliun tersebut akan segera didapatkan Kimia Farma dari tiga bank milik pemerintah.
Perseroan akan melakukan ground breaking pabrik rapid test, yaitu suatu produk alat kesehatan test kit untuk melakukan pendeteksian penyakit seperti HIV, Siphilis, Malaria dan Hepatitis, yang berlokasi di Bali. Untuk tahap selanjutnya akan dikembangkan untuk test kit narkoba dan demam berdarah.
”Kami dapat komitmen dari perbankan itu Rp1 triliun dari tiga bank milik pemerintah. Selain pinjaman bank, kami sebenarnya mau terbitkan MTN Rp300 miliar. Ini lagi proses, belum daftar OJK, mungkin September,” katanya.
Hingga Juni 2016, jaringan layanan kesehatan Perseroan sudah mencapai 770 outlet apotek, 347 klinik kesehatan dan 43 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Manajemen Kimia Farma menargetkan untuk ekspansi jaringan layanan kesehatan setiap tahunnya sejumlah minimal 100 outlet apotek, 50 klinik kesehatan dan 5 laboratorium klinik. Ekspansi ini juga ditunjukan dengan dilaksanakannya MoU antara Perseroan dengan DWAA LTD CO, perusahaan jaringan apotek di Arab Saudi, dalam rangka rencana mengakuisisi sebagian saham dari DWAA LTD CO yang memiliki 30 jaringan (apotek,klinik dan laboratorium klinik) di Arab Saudi. Nantinya Perseroan dapat melayani jemaah haji dan umroh Indonesia sekaligus sebagai step-stone untuk memperluas distribusi produk-produk Perseroan ke pasar internasional. Dalam optimalisasi aset, Kimia Farma terus melakukan upaya optimalisasi aset-aset perusahaan dengan menggandeng mitra strategis yang kompeten dan berpengalaman. Seperti pembangunan Moxy Hotel di Dago Bandung, Pembangunan hotel di Matraman Jakarta serta Pembangunan Rumah Sakit di Saharjo Jakarta, dengan bentuk kerjasama Built Operate Transfer (BOT).
Dapat Pinjaman Bank PT Kimia Farma (Persero)Tbk, juga
Farida menyebut, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja. Asal tahu saja, perseroan memang sedang gencar melakukan pengembangan infrastruktur dan usaha. Pengembangan tersebut meliputi pembangunan fasilitas produksi pabrik Banjaran dengan kapasitas empat kali lipat dari pabrik yang ada saat ini. Pembangunan itu pun bertujuan merelokasi pabrik yang ada di Bandung dan juga pabrik yang ada di Medan.
issue dengan target dana mencapai Rp1 triliun. Meski demikian, Farida mengatakan, pihaknya berharap pencarian dana melalui skema tersebut bisa direalisasikan tahun depan. Pihaknya berharap pada paruh pertama 2017 right issue bisa dilakukan. Dia menambahkan, jika hal itu terealisasi, dengan perolehan dana hingga Rp1 triliun maka saham Kimia Farma yang akan dimiliki publik berada pada kisaran 15 hingga 20%. Saat ini, saham Kimia Farma yang dimiliki publik mencapai 9,98%. “Dengan kebutuhan Rp1 triliun itu paling terdilusi sekitar 15-20 persen,” paparnya.
Kemudian, pembangunan pabrik garam farmasi tahap II dengan kapasitas 4.000 ton dengan memulai konstruksi paruh kedua tahun ini. Ada pula pembangunan pabrik rapid test yang dimulai bulan ini dan akan selesai pada akhir 2017. Kimia Farma juga telah menandatangani MoU untuk mengakuisi 30 jaringan ritel kesehatan DWAA CO LTD di Jedah dan Mekah, Arab Saudi. “Karena investasi untuk pengembangan banyak. Yang besar untuk Banjaran saja menyerap investasi hampir Rp1,2 triliun, selain itu seperti pabrik rapid test. Kalau untuk perusahaan Arab Saudi sedang proses due dilligence baru MOU nilainya belum,” ujarnya. Di sisi lain, dana dari pinjaman bank dan rencana penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) akan didapatkan Kimia Farma setelah perusahaan ini gagal melakukan right issue tahun ini. Awalnya, tahun ini perseroan berencana melakukan right G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
09
KRONIK
Kimia Farma, BPPT & Sungwun Menjalin Sinergi PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Sungwun Pharmacopia Co. Ltd menandatangani MoU. Dalam kerja sama tersebut, ketiga belah pihak sepakat mengembangkan antibiotik cefalosporin di Indonesia.
Sefalosporin merupakan kelas antibiotik beta laktam yang aslinya diturunkan dari fungus acremonium dan sebelumnya bernama “Cephalosporium”. Saat ini Sefalosporin relatif banyak digunakan dibandingkan antibiotik lainnya, karena kemungkinan terjadinya alergi kecil, memiliki sifat meracuni yang rendah dan merupakan antibiotik dengan cakupan luas.
T
ekad Kimia Farma untuk bisa mandiri dalam menyediakan bahan baku obat di Indonesia agaknya tak perlu diragukan lagi. Pada akhir tahun 2015 lalu, misalnya, Kimia Farma membentuk perusahaan joint venture dengan Sungwun Pharmacopia Co. Ltd akan membangun pabrik bahan baku obat atau active pharmaceutical ingredient (API).
10
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
Belum lama ini, Kimia Farma, BPPT dan Sungwun Pharmacopia sepakat untuk mengembangkan antibiotik cefalosporin di Indonesia. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Dirut Kimia Farma, Rusdi Rosman; Kepala BPPT, Unggul Priyanto; serta Presdir Sungwun Pharmacopia, Chung In Hwa, di kantor BPPT, Jakarta.
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB), BPPT, Eniya Listiani Dewi yang turut hadir dalam acara penandatangan MoU tersebut, mengatakan, saat ini, sekitar 95 persen bahan baku obat untuk kebutuhan industri farmasi Indonesia masih diimpor. Impor tersebut, di antaranya sebesar 60 persen dari China, dan sekitar 30% dari India. “Besarnya nilai ketergantungan industri farmasi nasional terhadap bahan baku obat impor hingga saat ini masih mengkhawatirkan. Padahal secara teknologi Indonesia sudah siap
memproduksi bahan baku obat sendiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang melimpah,” kata Listiani. Menurutnya, kajian untuk memproduksi bahan baku obat, khususnya antibiotika golongan beta laktam, sesungguhnya telah dimulai oleh BPPT sejak tahun 1990-an. Tetapi karena kurangnya dukungan dan tidak ada yang mengawal sehingga seolaholah mati suri. Untuk mengatasi kendala tersebut, BPPT melalui unit kerjanya di Balai Bioteknologi terus melakukan inovasi untuk menghasilkan teknologi produksi bahan baku obat yang efisien. BPPT juga berupaya menjalin kemitraan dengan semua stakeholder industri kesehatan. Ditambahkannya, saat ini pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan dan dorongan yang maksimal untuk menjadikan industri farmasi nasional sebagai andalan. Hal ini dibuktikan dengan masuknya industri farmasi dalam kelompok industri strategis yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 14/2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Strategis (RIPIN) tahun 2015-2035. Pasar produk farmasi Indonesia pada tahun 2015 sebesar Rp 60 triliun, dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp 102,05 triliun pada tahun 2020. Peluang yang besar akan kebutuhan produk farmasi tersebut tentunya harus diiringi dengan ketersediaan bahan baku obat yang berkualitas dan mandiri. “Untuk menangkap peluang pasar yang besar tersebut harus terus dilakukan inovasi yang memanfaatkan semua sumber daya berbasis kekayaan alam Indonesia yang terintegrasi dari hulu hingga hilir,” papar Listiani. Dengan adanya kerjasama tripartit antara BPPT, PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan Sungwun Pharmacopia yang merupakan salah satu upaya integrasi
hulu-hilir industri farmasi maka diharapkan ketergantungan impor bahan baku obat antibiotik, khususnya sefalosporin bisa ditekan serendah mungkin. Penasehat Ahli Deputi TAB, Prof. Wahono Sumaryono menambahkan, sefalosporin dipilih karena kebutuhan pasarnya sangat tinggi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Saat ini produsen utamanya adalah China dan India. “Kami mengandeng Sungwun karena mereka punya teknologi yang dikembangkan sendiri. BPPT juga punya. Keduanya akan saling tukar informasi mencari mana yang terbaik yang secara biaya sangat kompetitif. Nanti,teknologi dari Sungwun dan BPPT kita evaluasi mana yang terbaik kemudian digunakan untuk produksi bersama,” kata Wahono yang juga Komisaris PT Kimia Farma (Persero) Tbk ini. Wahono berharap, ke depan jika pabriknya sudah beroperasi akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengurangan ketergantungan bahan baku dari impor. “Kalau kita bisa memproduksi sendiri dari bahan baku lokal tentu akan memberi nilai tambah yang berarti bagi kebutuhan industri farmasi di Indonesia,” katanya lagi. Menurut Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman, untuk persiapan pabrik yang memproduksi bahan baku sefalosporin
sudah tersedia lahan 12 hektar di Lippo Cikarang. Dalam kerjasama ini, Kimia Farma tidak hanya membidik pasar Indonesia tetapi juga pasar ekspor. Rusdi berharap dalam waktu satu tahun, BPPT dan Sungwun bisa menghitung feasibility study dan sinergi teknologi yang akan dipakai. “Lahan sudah tersedia, seharusnya akhir tahun depan sudah bisa kita bangun pabriknya,” katanya optimistis. Dia mengungkapkan, selama ini penentuan harga obat yang dikonsumsi masyarakat 75-80 persennya dari bahan baku, dan 2035 persennya biaya pemasaran dan ongkos produksi. “Bayangkan jika 75 persen nasib kita bergantung impor. Bahkan kita ingin tidak hanya produksi untuk kebutuhan sendiri tapi juga bisa mengekspornya,” tandasnya. Nantinya dalam kerja sama ini, akan ada transfer teknologi dan pemanfaatan laboratorium bersama. Terdapat tiga teknologi untuk menghasilkan teknologi ini antara lain fermentasi, enzimatik transfer dan sintetis. Sefalosporin dan turunannya adalah jenis antibiotik yang diminati di Amerika Serikat dan Jepang. Saat ini Tiongkok menguasai pasar sefalosporin. Namun, karena mengandalkan teknologi fermentasi, harus berurusan dengan isu lingkungan meskipun harganya relatif lebih murah. G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
11
KRONIK
Kimia Farma Bangun Hotel Bintang Tiga di Matraman PT Kimia Farma (Persero) Tbk kembali akan membangun hotel berbintang di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Untuk membangun hotel itu, Kimia Farma menggandeng PT Premiera Anggada dengan pola BOT (build, operate, transfer).
P
erlahan tapi pasti. Upaya manajemen Kimia Farma untuk mengoptimalkan aset lahan yang dimilikinya secara bertahap mulai bisa direalisasikannya. April 2016 lalu, contohnya, telah dilakukan topping off (penutupan bagian atap bangunan) dari Moxy Hotel di lahan milik Kimia Farma yang berlokasi di Jl. H. Juanda Bandung. Kimia Farma dan PT Aura Nusantara Abadi (ANA) telah menandatangani kontrak kerja sama dalam pembangunan hotel di kawasan Dago, Bandung tersebut. Proyek pembangunan Gedung Hotel di atas lahan Kimia Farma di Jl Ir. H. Juanda No. 69, Bandung, dilakukan secara BOT dengan PT ANA. Sebelumnya, PT ANA selaku pengembang juga telah menandatangani kerjasama pengelolaan hotel dengan Marriott International. Dan dalam
12
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
pengoperasiannya mereka akan menggunakan brand Moxy Hotel, brand lifestyle terbaru dari Marriot International. Saat ini, pembangunan gedung Moxy Hotel memasuki tahap akhir. Akan halnya pembangunan hotel berbintang yang berlokasi di Jalan Matraman Raya No 57 – 61 Jakarta Timur tersebut, Kimia Farma menggandeng PT Premiera Anggada sebagai mitranya. Penandatanganan MoU pembangunan hotel berbintang tiga ini telah diteken pada 16 November 2015 yang lalu. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka pengoptimalisasian aset Kimia Farma di beberapa lokasi strategis di Indonesia, dengan beberapa mitra tanpa menghilangkan bisnis inti perseroan. Sebagai langkah awal konkret pembangunan hotel tersebut, pada
medio Juni 2016 lalu, secara simbolis dilaksanakan peletakan batu pertama (ground breaking) yang menandai bahwa proses pembangunan hotel telah dimulai. Acara ground breaking tersebut dihadiri oleh Komisaris PT Kimia Farma (Persero) Tbk, jajaran Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dan Direksi anak perusahaan serta Direksi PT Premiera Anggada. Secara keseluruhan Hotel ini dibangun di atas lahan seluas 3.000 m2 milik Kimia Farma dengan skema kerjasama BOT dengan masa BOT 25 tahun. Hotel ini akan dibangun dengan jumlah 8 lantai yang memiliki kapasitas 180 – 190 kamar, dimana nantinya pada lantai dasar bangunan akan dilengkapi dengan layanan One Stop Healthcare Service (OSHcS). Fasilitas layanan kesehatan satu atap tersebut meliputi apotek, klinik, laboratorium klinik dan optik yang akan memberikan pelayanan
PT Primera Anggada dan Kimia Farma yang telah ditandatangani pada 16 November 2015 yang lalu, hari ini atas rahmat Tuhan YME telah diselenggarakan acara ground breaking pembangunan hotel yang terletak di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur ini.
kesehatan kepada masyarakat sekitar. Selain itu, keberadaan fasilitas layanan kesehatan itu juga diharapkan sebagai nilai tambah bagi pengunjung hotel dalam memudahkan akses untuk mendapatkan layanan pengobatan. Dalam sambutannya, Komisaris Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Farid Wadjdi Husain mengemukakan, hari ini merupakan satu sejarah baru lagi buat Kimia Farma karena pola pikir dan reformasi aset-asetnya yang luar biasa. Bila beberapa bulan yang lalu, telah dilakukan topping off (penutupan bagian atap bangunan) dari Moxy Hotel di lahan milik Kimia Farma yang berlokasi di Jl. H. Juanda Bandung maka hari ini ground breaking pembangunan hotel berbintang tiga di kawasan Matraman Jakarta Timur ini dilakukan. “Kimia Farma tidak mau lagi berbuat sesuatu yang kira-kira berkeringat. Kalau kita tidak bangun ini maka kita akan berkeringat mencari uang untuk membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya. Entah itu, aset lahan
Kimia Farma yang ada di Bandung, Makassar, Semarang, Surabaya maupun Jakarta,” katanya. Hari ini merupakan hari peletakan batu pertama, artinya ada kesepahaman bersama dari Kimia Farma dan juga Premiera Anggada untuk meletakan batu pertama dan bertanggungjawab secara moral untuk membikin batubatu berikutnya hingga 8 bulan mendatang yang diharapkan hotel ini selesai dibangun. “Dan saya percaya PT Premiera Anggada itu tidak mencederai, dan kami pun tidak akan mencederai MoU yang kita buat bersama. Bahwa pembangunan yang dimulai hari ini akan terus jalan, bangunan hotel dengan 8 lantai, serta 180-190 kamar, di lantai bawah direncanakan akan ada bangunan klinik dan apotek sehingga kita masih tetap mempunyai warna di situ bahwa fasilitas layanan kesehatan ini untuk menyehatkan bangsa,” kata Farid. Dirut PT Premiera Anggada, Widianto Taufik dalam pidatonya menjelaskan, sesuai dengan kerjasama antara
Proses perizinan untuk pembangunan hotel bintang tiga bertaraf internasional ini sudah dapat diselesaikan dengan baik oleh PT Premiera Anggada. Hotel berbintang tiga ini akan dibangun 8 lantai, serta akan memiliki 190 kamar berserta berbagai fasilitasnya pendukungnya, seperti ruang rapat, lounge, gym beserta area untuk breakfast. Adapun rencana pembangunan hotel ini hingga kelar membutuhkan waktu kurang lebih selama 2 tahun. “Mohon maaf pak, 8 bulan kayaknya nggak keburu. Perencanaan bangunan ini dilaksanakan oleh arsitek ternama PT Sekawan Design Arsitek dengan memperhatikan lingkungan serta desain yang modern dan efisien,” kata Widianto. Hotel ini nantinya juga akan dipadukan dan terintegrasi dengan ruang apotek, prakter dokter dan paket pelayanan kesehatan lainnya di lantai bawah yang akan dikelola oleh Kimia Farma. Semoga dengan acara ground breaking ini kerjasama antara Kimia Farma dan PT Primera Anggada dengan konsep BOT selama 25 tahun ini dapat berjalan dengan baik. G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
13
KRONIK
Sinergi ala KFTD, KFA & Marketing Area Jember Oleh: BAYU HERDI AL HUDA, Jember
PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), PT Kimia Farma Apotek (KFA) dan Marketing Area Jember melakukan sinergi untuk mendongkrak penjualan produk Kimia Farma agar mencapai 15% dari total omset penjualan.
P
ada tahun 2016, Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan direksi anak perusahaan, yaitu KFA dan KFTD mencanangkan program penjualan produk Kimia Farma sebesar 15% dari total penjualan. Banyak yang menyambut dengan antusias atas keputusan direksi Kimia Farma tersebut. Dari angka penjualan tahun 2015, posisi penjualan produk Kimia Farma masih berkisar di angka 5% dari keseluruhan omset penjualan produk. Dengan demikian perlu upaya yang lebih maksimal untuk meningkatkan penjualan 3 kali lipat dari biasanya supaya tercapai target 15% tersebut. Penjualan produk Kimia Farma harus meningkat supaya mendapat margin
14
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
lebih besar karena merupakan produk sendiri, cost dan biaya pokok penjualannya tentu akan jauh lebih rendah.
pertemuan sinergi rutin di area Jember ini untuk menindaklanjuti putusan pertemuan di Surabaya sampai ke frontliner.
Kondisi ini disikapi oleh Manajer Bisnis KFA Jember, Branch Manager KFTD Jember, Marketing OTC dan OGB Jawa Timur dan Marketing Produk Kosmetik Jawa Timur dengan menggelar acara rapat sinergi secara rutin di ruang rapat unit bisnis Jember, di Jl. Gajah Mada, 171 Jember setiap bulan mulai April 2016 lalu.
Rapat sinergi ini bertujuan untuk menjalin kerja sama yang lebih solid antara Tim Marketing dalam memasarkan produk Kimia Farma, Tim KFTD sebagai pemasok dan distributor produk Kimia Farma, dan Tim Apotek sebagai lini terdepan dalam menjual produk Kimia Farma.
Memang sebelumnya, di Surabaya sudah diadakan rapat pembahasan penjualan produk Kimia Farma 15% beserta upaya untuk meningkatkan penjualan di KFA dan KFTD, dengan para manajer kantor pusat. Dan
Selain itu, rapat sinergi ini juga untuk memaparkan program kerja masingmasing entitas, mengetahui sejauh mana pencapaian target penjualan, serta sebagai ajang sharing langkahlangkah dalam meningkatkan penjualan produk Kimia Farma.
Rapat dimulai dengan senam I-CARE dan doa pembuka, kemudian dilanjutkan oleh paparan dari masingmasing entitas, yaitu dari KFA, KFTD, dan Marketing. Dari KFA disampaikan pemaparan oleh Manajer Bisnis, Prawoto, yaitu tampilan data breakdown target penjualan per APP per staf per hari yang disusun oleh PhM KF 307 Banyuwangi, Bayu Herdi Al Huda, dilanjutkan dengan presentasi kenaikan penjualan produk KF bulan Mei per apotek dibanding bulan April. Disinggung juga mengenai program robotic greeting/robotic selling yang disampaikan Manajer Merchandise KFA, yaitu proaktif menawarkan produk Kimia Farma ketika pelanggan selesai bertransaksi di Apotek Kimia Farma. Dari Tim Marketing OTC, dipaparkan mengenai display OTC Produk KF di gondola, minimal harus ada di 3 tempat, yaitu di regular shelving sesuai kategori, end gondola yang tidak disewa oleh produk yang sedang trading term, dan di COC (check out counter/meja kasir). Display di 3 tempat ini bertujuan agar terjadi impulse buying karena display yang banyak. Lalu Tim Marketing juga akan mengadakan program event ramadan di Jember
Dari Tim Marketing Kosmetik dan Lini OGB KF, dipaparkan mengenai program lucky dip di KF 62 Jember dan KF 470 Blambangan. Namun atas inisiatif Prawoto, ditambah 2 apotek yang diisi program Lucky Dip, yaitu KF 67 Mangli, KF 121 Kebonsari Jember dan KF 313 Kampus. Selain itu juga ditambahkan mengenai program insentif frontliner apabila menjual kosmetik Marcks Venus dalam jumlah tertentu. Sedangkan dari Tim OGB, pemaparan mengenai program insentif UPDS untuk produk salep dan vitamin Kimia Farma. Dari KFTD, disampaikan beberapa program dari Branch Manager KFTD Jember, Revan Aghnia Fahmy dan APJ KFTD Jember, Rhezandy Prawira, yaitu komitmen Tim KFTD untuk mencapai servis level 90% ke KFA Jember yang selama ini servis level KFTD ke KFA Jember masih berkisar di angka 75%. Selain itu juga komitmen Tim KFTD Jember untuk merelokasi beberapa produk Kimia Farma dari cabang KFTD lain untuk mengisi kekosongan produk di KFTD Jember. Di penghujung acara, dinotulenkan beberapa keputusan yang telah disepakati bersama dan acara diakhiri dengan senam I-CARE dan berfoto bersama di ruang rapat. G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
15
KRONIK
Gedung KFTD Yogya Akan Dijadikan Model Oleh: HENDRO PRAMONO , Yogyakarta
Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman meresmikan gedung baru Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Yogyakarta. Gedung baru ini akan dijadikan percontohan bagi 48 cabang KFTD lainnya, karena sudah mendapat sertifikat CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik).
S
etelah menunggu sekian lama, gedung baru yang diidamidamkan terwujud sudah. Sebuah gedung yang memancarkan semangat dalam berkarya untuk meraih cita-cita, kini berdiri megah.Terletak di tepi jalur jalan provinsi yang sangat strategis, sehingga sangat kondusif untuk melakukan penerimaan obat dan alkes dari pihak pabrik, sekaligus pendistribusian ke pelanggan.
karyawati semuanya berbusana adat Jawa, yaitu surjan dan kebaya modern.
Ari Erwinuddin, Branch Manager KFTD Yogyakarta segera memenuhi hal-hal yang dipersyaratkan sebuah Pedagang Besar Farmasi (PBF). Dan peresmian gedung baru ini digelar belum lama ini.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, yang diwakili oleh Kepala Seksi Farmasi dan Makanan, Heni Aprita Rahayuningsih mengatakan, Dinkes DIY sangat mengapresiasi gedung baru ini. Dinkes DIY sangat berkepentingan dengan hal ini karena berkaitan langsung dengan kewenangan Dinkes yaitu pembinaan kepada PBF maupun apotek, dan sarana kesehatan lainnya.
Suasana meriah terpancar indah dari panggung peresmian. Grup keroncong Tirtonirmolo menghibur semua hadirin secara live dengan lagu-lagu pop. Tak ketinggalan dengan karyawan dan
16
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman meresmikan dan menandatangani prasasti. Sementara Komisaris Utama Kimia Farma, Farid Wadjdi Husain melakukan pengguntingan pita dan membukakan pintu pertama secara resmi untuk memulai aktivitas operasional KFTD Yogyakarta.
Karena ketika KFTD masih berada di Jl. Adisucipto, ketika Dinkes meminta untuk melakukan beberapa perubahan, di gedung lama susah dilaksanakan karena sempit. Beda dengan di gedung baru ini, bisa lebih memenuhi standar mutu penyimpanan dan lain-lain. Disebutkan dalam Permenkes No. 34 Tahun 2014, PBF harus berperan sebagai pengendali obat-obatan yang beredar, khususnya di DIY dan sekaligus memenuhi kebutuhan obat dan alkes untuk masyarakat. Apalagi saat ini adalah era Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat tidak mau tahu mengenai permasalahan obat, pokoknya masyarakat hanya tahu obat itu ada. Yang lebih penting lagi adalah mutu obat yang beredar, harus tetap dijaga
sesuai dengan standar mutunya. Oleh karena itu, Dinkes DIY sangat berharap pada Kimia Farma untuk bekerja sama dalam pengadaan dan distribusi obat ke masyarakat.
jangan sampai mutu obat dan alkes yang disalurkan oleh KFTD menjadi rendah.
Heni pun mengucapkan terimakasih kepada manajemen Kimia Farma, karena Kimia Farma selama ini terus melayani kebutuhan, baik itu instansi pemerintah maupun sarana kesehatan lainnya.
Dirut Kimia Farma, Rusdi Rosman sangat menghargai acara ini. Peresmian gedung baru yang didahului dengan alunan untaian ayatayat suci Al-Quran, pada hari Jumat, setelah salat Jumat tersebut, semoga menjadi barokah bagi Kimia Farma dan masyarakat sekitarnya.
Diharapkan pola kesehatan masyarakat sekarang tidak lagi kuratif, tetapi meningkat pada taraf preventif dan promotif. Hal ini yang sebetulnya menunjukkan program-program kesehatan yang dijalankan pemerintah berhasil.
Sebagai pemegang saham, Kimia Farma terus mendukung salah satu anak perusahaannya, yaitu KFTD. Tujuan peresmian gedung Kimia Farma tidak lain adalah langkah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Di bagian akhir sambutannya, sekali lagi Heni memberikan ucapan selamat dan sukses untuk seluruh jajaran PT. Kimia Farma.
Dua butir dari Nawacita, program kerja Kabinet Kerja Jokowi-JK adalah mengenai kesehatan. Kimia Farma sangat mendukung program kerja ini. Dari sisi paling hilir, Kimia Farma mempunyai 725 apotek, di tengahnya ada 48 cabang distribusi dan paling hulu ada 4 pabrik yang sudah beroperasi.
Dalam pidatonya, Komisaris Utama Kimia Farma, Farid Husain mengajak semua insan Kimia Farma untuk terus bersyukur atas nikmat khususnya yang berupa gedung baru ini. Rasa syukur ini harus dibuktikan dengan karya nyata dalam keseharian kerja. “Gedung ini adalah amanah untuk KFTD untuk dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya. Farid juga mengingatkan dan menekankan
“Sebentar lagi akan bertambah dua atau tiga dengan dibangunnya pabrik-pabrik farmasi. Semua ini adalah untuk membangun derajat kesehatan masyarakat dengan cara mengutamakan langkah preventif,” kata Rusdi.
Gedung ini cukup dibanggakan oleh pak dirut dan akan dijadikan percontohan bagi 48 cabang-cabang KFTD lainnya, karena sudah mendapat sertifikat CDOB (cara distribusi obat yang baik). Usai sambutan, Rusdi Rosman menabuh gong sebanyak 3 kali, sebagai tanda resmi dimulainya gedung baru KFTD Yogyakarta yang beralamat di Senggotan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Para hadirin pun mengiringi gema suara gong dengan tepukan yang sangat meriah. Sejurus kemudian, Rusdi membubuhkan tanda tangannya di prasasti peresmian. Komut Kimia Farma, Farid Husain didampingi semua direksi Kimia Farma menuju pintu utama ruang kerja KFTD Yogyakarta. Dengan mengucapkan kata basmalah, Farid menggunting pita dan membuka pintu kantor KFTD Yogyakarta. Para pejabat Dinkes DIY beserta seluruh direksi Kimia Farma langsung meninjau semua ruangan yang digunakan untuk penerimaan barang, penyimpanan, dan distribusi. Pesan Dirut pada karyawan KFTD Yogyakarta adalah: “ Ini rumah kalian, jaga dan isi dengan prestasi!”
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
17
KRONIK
Ide “Pharmacy Car Shop” dari KF 307 Banyuwangi Oleh: BAYU HERDI AL HUDA (Banyuwangi)
dan konseling obat oleh apoteker. Semua bentuk layanan tadi dikemas menjadi satu di dalam mobil. Tidak lupa juga dipersiapkan sound system supaya terkesan ramai dan menarik pengendara kendaraan bermotor untuk singgah. Sedangkan tempatnya bisa di halaman depan apotek, pusat keramaian, pinggir pantai, atau saat ada event besar digelar di suatu tempat.
Apotek Kimia Farma (KF) 307 di Banyuwangi membuat terobosan baru dalam memasarkan produk Kimia Farma. Terobosan dimaksud adalah mendesain mobil dinas untuk menjajakan aneka produk perusahaan (Pharmacy Car Shop).
I
-CARE merupakan unsur dari budaya perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, yang terdiri dari innovative, customer first, accountable, responsible, eco friendly. Salah satu unsur budaya perusahaan yaitu innovative yang berarti setiap insan Kimia Farma dituntut untuk berpikir dan bertindak out of the box sesuai arahan Direksi Kimia Farma.
Pharmacy Manager KF 307 Banyuwangi, Bayu Herdi Al Huda beserta staf dan kortek, menginginkan sebuah inovasi yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Jika selama ini kegiatan bertransaksi dan marketing berupa cross selling dan up selling dilakukan di dalam area counter apotek, maka pada kali ini perlu dilakukan di luar apotek.
Inovatif sangatlah penting karena perusahaan butuh ide-ide baru untuk mengembangkan usahanya sehingga bisa tetap bertahan di tengah persaingan yang kian ketat serta, pesatnya perkembangan perubahan yang terjadi.
Apalagi, ada inventaris berupa mobil dinas yang bisa dibuat lapak untuk berjualan. Karena itulah, tercetuslah sebuah ide “Pharmacy Car Shop”.
Inovatif bukan berarti harus mahal, inovatif juga tidak berarti harus mengeluarkan modal banyak untuk implementasi tetapi hasilnya kurang sebanding dengan pengeluaran. Inovatif bisa berupa hal-hal simple namun berdampak maksimal terhadap kinerja dan hasil.
18
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
Konsep Pharmacy Car Shop sejatinya merupakan kegiatan berjualan di luar apotek dengan lapak berupa mobil dan meja. Kap belakang mobil dibuka layaknya sebuah etalase toko dan samping mobil dipasang spanduk yang bisa menarik pengunjung. Adapun kegiatan utama Pharmacy Car Shop adalah menjual produk Kimia Farma, food supplement, rapid test,
Pada kali ini acara Pharmacy Car Shop digelar dalam rangka mengisi bulan Ramadan dan Idul Fitri 1437 H dan sekagus dibarengi dengan acara pembagian takjil secara gratis. Acara kali ini digelar di halaman depan apotek, mengingat depan apotek merupakan jalan protokol yang sangat ramai dilalui arus kendaraan pemudik. Tak ketinggalan, Pharmacy Manager dan staf Kimia Farma 307 Banyuwangi pun turut serta meramaikan kegiatan tersebut. Ada yang bertugas melakukan rapid test, melakukan pembagian brosur dan takjil di pinggir jalan raya, menyiapkan perlengkapan, menjual produk Kimia Farma, serta menjual produk food supplement. Kegiatan tensi dan pembagian takjil gratis pun disiapkan untuk media promosi dan menarik pengguna jalan untuk singgah dan melakukan pengecekan. Acara dimulai pukul 15:00 s/d 17:30 WIB, kebanyakan dari orang yang singgah adalah mereka yang ingin mencoba tensi gratis dan akhirnya mereka cek lengkap (kolesterol, asam urat, dan gula darah) dan tidak sedikit dari mereka akhirnya membeli produk food supplement. Di ujung acara diakhiri dengan berbuka bersama dan ramah tamah.
KRONIK
Kimia Farma Lebarkan Usahanya ke Arab Saudi Manajemen Kimia Farma memutuskan untuk mengembangkan sayap usahanya ke Arab Saudi. Di negara ini, ke depan juga dijajaki untuk membangun jaringan klinik dan rumah sakit untuk memudahkan jemaah haji mendapatkan layanan kesehatan.
B
elum lama ini, Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk Rusdi Rosman yang didampingi oleh Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek (KFA), Imam Fathorahman, Manajer Pengembangan Apotek, Ida Rasita; serta Legal Senior Hukum Korporasi, Budi Her Utomo menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan DWAA LTD CO, dalam rangka rencana Kimia Farma mengakuisisi sebagian saham DWAA LTD CO yang mempunyai 30 jaringan apotek di Arab Saudi.
Farma dapat melayani jemaah haji dan umroh di Indonesia sekaligus sebagai step-stone untuk memperluas distribusi produk-produk Kimia Farma ke pasar internasional
Bertempat di kantor DWAA LTD CO yang terletak di Mekah, Arab Saudi, dengan disaksikan oleh perwakilan dari pihak Kimia Farma dan DWAA LTD CO, nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman, CEO dan Executive Manager DWAA LTD CO, Dr. Mahfouz Bin Marei Bin Mahfouz; DWAA Board Member, Hassan Abdullah A Jabarti dan Tn Lutfi AbdulFattah S Alghifari; dan Dwaa General Manager Ahmed Bin Marei Bin Mahfouz.
Selain itu, untuk rencana pengembangan bisnis ke depan, tidak menutup kemungkinan Kimia Farma dan DWAA LTD CO akan membangun jaringan klinik hingga rumah sakit yang bekerjasama d e n g a n Kementerian Kesehatan untuk mempermudah jemaah haji dan umroh dalam
Rencana akuisisi 30 jaringan apotek tersebut, dimaksudkan agar Kimia
Akuisisi perusahaan ritel asal Arab Saudi tersebut untuk memperluas penetrasi pasar Kimia Farma di luar negeri. Di Arab Saudi, Kimia Farma ingin menyasar pasar jemaah haji dan umroh. Rencananya, setelah Jedah dan Mekah, perluasaan jaringan akan dilakukan ke Madinah.
memperoleh layanan kesehatan. Direktur Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Farida Astuti menambahkan, belum lama ini Kimia Farma juga telah menandatangani MoU untuk mengakuisi 30 jaringan ritel kesehatan DWAA LTD CO di Jedah dan Mekah, Arab Saudi. “Hanya memang untuk perusahaan Arab Saudi yang akan diakuisisi tersebut saat ini sedang dalam proses due dilligence. Jadi baru sebatas MoU, kalau nilainya belum,” ujarnya saat acara public expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
19
KRONIK
Kimia Farma Raih 2 Kategori
“Corporate Image Award 2016” PT Kimia Farma (Persero) Tbk berhasil menyabet dua kategori penghargaan cukup bergengsi, Corporate Image Award 2016. Kedua kategori itu adalah “Drug Store” dan “OTC Pharmaceutical”. PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Eddy Murianto dan Nurtjahjo Walujo, Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek (KFA). Corporate Image Award merupakan penghargaan tertinggi bagi perusahaan dengan reputasi terbaik di Indonesia. Penghargaan ini didasarkan pada survei independen yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group.
B
ila bulan April 2016, Kimia Farma berhasil mendapatkan penghargaan HR Asia’s Best Companies to Work For in AsiaTM (Chapter Indonesia) – karena dinilai terbaik dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan, maka awal Juni 2016 lalu, Kimia Farma berhasil menyabet dua kategori Corporate Image Award 2016, yakni “Drug Store” dan “OTC Pharmaceutical”. Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Hotel Mulia, Jakarta, pada Kamis 9 Juni 2016, dan diterima langsung oleh Corporate Secretary
20
Dimulai dari tahun 2000, survey ini diadakan setiap tahun oleh Frontier lalu hasil survey tahun ini di publikasikan Majalah TEMPO dan Majalah Marketing pada edisi Juni 2016. Survei dilakukan terhadap 4 kelompok utama, yaitu responden menengah hingga eksekutif tingkat atas (1285 reponden), investor (1050 responden), jurnalis (280 responden) dan publik (910 responden). Survei ini dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dan wawancara melalui telepon. Untuk responden jurnalis, investor, dan eksekutif menengah ke eksekutif tingkat atas, responden dipilih secara acak di Jakarta melalui purposive sampling. Total skor didasarkan pada 10 kriteria reputasi yang mencerminkan
OTC Pharmaceutical PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Kimia Farma, Tbk PT. Tempo Scan Pasific, Tbk PT. Pharos Indonesia PT. Soho Industri Farmasi
1.830 (E) 1.708 (E) 0.585 0.490 0.388
Drug Store PT. Kimia Farma (Kimia Farma) PT. K-24 Indonesia (K-24) PT. Panca Gema Buana Perkasa (Medicine Shoppe) PT. Dayasembada Swadarma (Apotik plus)
2.466 (E) 1.085 (E) 0.243 0.206
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
kualitas (Quality), kinerja (Performance), tanggung jawab (Responsibility), dan daya Tarik (Attractiveness). Dimensi Quality terdiri dari 4 atribut, yaitu perhatian terhadap konsumen tinggi (Customer Care), produk/ jasa berkualitas tinggi (High Quality Product or Services), perusahaan yang dapat dipercaya (Trustworthiness) dan perusahaan yang inovatif (Innovativeness). Untuk dimensi Performance terdiri dari dua atribut yaitu, perusahaan yang memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang (Company Growth) dan perusahaan yang dikelola dengan baik (Good Management). Sedangkan untuk dimensi Responsibility juga terdiri dari dua atribut yaitu, perusahaan yang peduli dengan lingkungan (Responsibility to the Environment) dan perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial (Social Responsibility). Dimensi Attractiveness terdiri dari dua atribut yaitu, perusahaan merupakan tempat kerja idaman (Ideal & Admirable Work Place) dan perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas (Employee Excellence). Berikut adalah perusahaan peraih Corporate Image Award 2016 bidang Kefarmasian. Tanda (E) menandakan excellent yang menyatakan perusahaan bersangkutan berhak meraih penghargaan Corporate Image Award 2016.
KRONIK
KF Bangun Pabrik Rapid Test Di Bali PT Kimia Farma (Persero) Tbk, menambah lagi satu unit bisnis baru yaitu Pabrik Rapid Test, di Bali.
S
ebelumnya di Bali hanya ada dua unit bisnis yakni apotek dan trading & distribusi. “Hal tersebut dilakukan sebagai implemetasi Kepres No 6 tahun 2016 yang telah dirancang dalam nawacita program kerja Presiden,” papar Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Rusdi Rosman dalam sambutannya pada acara Ground Breaking Ceremony Pabrik Perakitan Rapid Test yang dilaksanakan di lokasi rencana pembangunan Jl.Mahendradata Utara (Cargo) Badung-Bali. Kata Rusdi, ditahun 2016 ini direncanakan ada 2 unit pembangunan pabrik, satu berlokasi di Bali dan satu lagi di Cikarang. Pengembangan pembangunan pabrik ini mempunyai prospek yang sangat mengembirakan dan cukup baik di Indonesia. Dimana selama ini semua hasil industri farmasi yang sejenis kebanyakan produk import, sehingga harga menjadi tinggi. Dan, dengan hadirnya pabrik rapid test ini diharapkan mampu bersaing secara kompetitip dan mampu memenuhi ketersediaan obat bagi masyarakat Indonesia. Ditambahkannya, luas tanah untuk pabrik yang ada di Bali ini lebih kurang 600 M2 dengan bangunan 3 lantai dan diharapkan dalam kurun waktu 8 bulan bangunan ini sudah bisa beroperasi. Pabrik ini digadang gadang bisa memproduksi 7-9 jenis obat rapid test. Selain itu, terlaksananya pembangunan ini atas kerjasama
yang baik antara direksi dan dewan komisaris yang secara konsisten mendorong percepatan pembangunan karena hasilnya sudah ada didepan mata. Dan pada kesempatan yang sama Direktur Penilaian Alat Kesehatan Kememkes RI Arianti Anaya dalam kata sambutannya menyampaikan, mengapresiasi dibangunnya pabrik rapid test tersebut. Kebutuhan akan alat alat test selama ini sangat diperlukan dan perkembangannya pun begitu cepat utamanya pada alat alat kosmetik. “Tantangan kedepan Kimia Farma diharapkan mampu melakukan inovasi baik yang promotip atau proaktip sehingga sebaran obat dapat terpenuhi secara mudah dan murah tentu tetap memegang teguh prinsip cara pembuatan obat bermutu (CPOB),” tandasnya ‘Diingatkannya, memang masih banyak para produsen dalam mendapatkan bahan baku tergantung dengan import. Dan, dengan kehadiran pabrik rapid test ini setidaknya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan kalau bisa export. Lebih jauh dari itu, diharapkan akan muncul kesadaran masyarakat mempercayai produk produk Kimia Farma mengingat Kimia Farma sudah tersebar di
seluruh Indonesia sehingga dari segi pemasaran tidak ada kendala. Acara peresmian itu sendiri, dihadiri oleh Komisaris Utama PT.Kimia Farma (Persero) Tbk, Farid Husain, Direktur Pengembangan Kimia Farma Pusat Pujianto, Direktur Utama PT KFA Imam Faturohman, Direktur. Pengembangan PT KFA Cahyo Waluyo Wibowo, Direktur Diagnostika PT Kimia Farma Ilham Sabariman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suajaya, Kepala Dinas Kota Madya Denpasar Luh Putu Sri Amini, Kepala Balai POM Bali Endang Widowati, Camat Denpasar Utara, Kapolsek Denpasar Barat, Kepala Desa Ubung Kaja dan Kepala Dusun Uma Sari Ubung, BM. Denpasar, BM. Nusa Dua dan Ka. KFTD Denpasar serta jajarannya. Ceremony terakhir diisi dengan penekanan tombol sirene secara bersamaan sebagai simbolis pembangunan pabrik dapat dimulai pelaksanaannya yang dilakukan oleh Dirut PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Dir. Pelayanan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Kepala Dinas Provinsi Bali, Kepala POM Bali, Kepala Dinkes Denpasar serta di dampingi Komisaris Utama KFP dan Dirut KFA. Kemudian acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang (Lod-Budi) G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
21
KRONIK
Apotek KF Kebayoran Lama Terima Kunjungan Apoteker dari Sri Lanka Oleh : MUAMMAR ALFAROUQ (Jakarta)
Sebanyak 45 apoteker yang berasal dari Sri Lanka melakukan kunjungan ke Apotek Kimia Farma Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kedatangan mereka ke Indonesia dalam rangka melakukan studi banding.
A
yubowan… Sebuah kata salam dalam bahasa Sinhala (bahasa resmi negara Sri Lanka) yang bermakna mendoakan umur panjang dan kesehatan bagi si penerimanya. Orang Sri Lanka akan mengucapkan kata salam ini kepada siapapun dengan senyum yang terkembang cerah dan tangan mengatup tulus mendoakan segala kebaikan, baik pada saat pertemuan ataupun waktu perpisahan. Kata salam tersebut membuka acara kunjungan dari Pharmaceutical Society
22
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
of Sri Lanka (PSSL), organisasi profesi apoteker di negara Sri Lanka, ketika menyambangi Apotek Kimia Farma One Stop Health Care Solution (OSHCS) yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, belum lama ini. Rombongan PSSL tersebut semuanya berjumlah sebanyak 45 orang datang berkunjung menggunakan 3 bus dalam rangka kunjungan persahabatan dan studi banding Sri Lanka – Indonesia. Apotek Kimia Farma OSHCS Kebayoran Lama merupakan tempat tujuan kunjungan terakhir PSSL setelah
sebelumnya mereka melakukan kunjungan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan beberapa industri farmasi di sekitar Jakarta. Acara yang dimulai tepat pukul 15.00 WIB tersebut berlangsung semarak, dan kental dengan suasana persahabatan. Mereka mengawalinya dengan tour keliling ke apotek yang menempati gedung berlantai tiga tersebut. Setelah mendapat ucapan selamat datang dari Manajer Bisnis Kimia
Farma Apotek Wilayah Jaya 1, Hermanta Tarigan, para apoteker PSSL terlihat begitu tertarik dengan lay out dan sistem pelayanan serta penerapan Good Pharmacy Practice (GPP) di Apotek Kimia Farma OSHCS Kebayoran Lama. Tour mengelilingi keseluruhan outlet Apotek Kimia Farma OSHCS Kebayoran Lama, dari mulai swalayan farmasi, counter pelayanan, ruang penyimpanan obat, Klinik Kimia Farma, hingga laboratorium klinik Kimia Farma di lantai 2 dan 3 Gedung Kimia Farma OSHCS. Pertanyaan demi pertanyaan tak henti-hentinya diajukan para anggota PSSL kepada para pemandu tour dari insan muda Kimia Farma. Pertanyaan berkutat seputar pengaturan narkotika-psikotropika di Indonesia hingga produk-produk obat tradisional Indonesia, terutama produksi PT Kimia Farma. Acara dilanjutkan dengan ramahtamah sekaligus presentasi dan diskusi di lantai ke-3 Gedung Apotek Kimia Farma OSHCS. Dalam sambutan mewakili Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Kimia Farma Apotek, Manajer Quality Improvement PT Kimia Farma Apotek, Sahat Saragih mengharapkan agar kunjungan ini bukanlah yang terakhir. Sahat juga berharap selain dapat memberikan kesan yang menyenangkan tentang Indonesia bagi para apoteker anggota PSSL dari Sri Lanka, juga dapat mengenalkan praktek pelayanan kesehatan di
I n d o n e s i a , k h u s u s n y a konsep One Stop Health Care Solution Apotek Kimia Farma. Selain itu, Sahat juga mengharapkan semoga suatu saat dapat terjalin kerjasama yang erat antara Kimia Farma dan Sri Lanka, seperti yang telah terjalin antara Kimia Farma dan Arab Saudi. Para peserta kunjungan dengan penuh ketertarikan sambil menikmati sajian khas Indonesia mengikuti presentasi dan mendiskusikan company profile PT Kimia Farma, PT Kimia Farma Apotek, serta konsep klinik dan OSHCS. Materi bisnis internasional PT Kimia Farma oleh Arie Genipa Suhendi dari SBU Kimia dan Ekspor khususnya, menarik banyak sekali minat pertanyaan yang variatif dan mendalam, penuh dengan gelak tawa sehingga suasana pertemuan semakin hangat. Sebagai ucapan penutup acara yang berakhir pada pukul 18.00 WIB, Presiden PSSL Chinta Abayawardana mewakili seluruh 45 orang peserta kunjungan mengucapkan terima kasih yang begitu besar atas sambutan luar biasa dari manajemen PT Kimia Farma terhadap kunjungan Pharmaceutical
Society of Sri Lanka. Dalam pandangan Chinta, Kimia Farma benar-benar menunjukkan keramahan khas Indonesia yang begitu luar biasa dengan sentuhan personal yang hangat, dan akan selalu menjadi kenangan indah yang dibawa pulang ke Sri Lanka. Selain itu, Presiden PSSL ini juga mengharapkan agar prospek kerjasama Kimia Farma dengan Sri Lanka benar-benar dapat diwujudkan ke depan, baik dalam bidang bisnis maupun akreditasi dan standarisasi internasional. Pada akhir sambutannya, salam khas Sri Lanka oleh Chinta diucapkan sekali lagi dengan senyum yang terkembang cerah dan tangan mengatup tulus mendoakan segala kebaikan, menandai perpisahan satu hari kunjungan yang mengesankan.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
23
KRONIK
Aplikasi Katalog KFTD Inovasi dari Samarinda Oleh: AHMAD ALWY (Samarinda)
Dua apoteker di PT Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Samarinda berinovasi dengan membuat aplikasi “Katalog KFTD”. Melalui aplikasi ini diharapkan akan memudahkan salesman dalam menjual poduk yang diageni KFTD. (Branch Manager KFTD Samarinda) & Ahmad Alwy, S.Farm, Apt (APJ KFTD Samarinda).
T
enaga salesman dalam menjalankan tugasnya membutuhkan “senjata” agar dapat menyampaikan informasi singkat terkait dengan produk yang akan ditawarkan. Senjata yang dimaksud salah satunya adalah katalog produk. Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, katalog produk dibuat lebih simple dan menarik. Hal inilah yang menginspirasi 2 apoteker di PT Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Samarinda untuk berinovasi dengan membuat aplikasi “Katalog KFTD”. Keduanya adalah Habib Almunawwar, S. Farm, Apt
24
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
Aplikasi Katalog KFTD ini adalah aplikasi berbasis android yang memuat informasi singkat terkait dengan produk yang didistribusikan oleh PT Kimia Farma Trading & Distribution. Entah itu yang menyangkut produk Internal (Kimia Farma), maupun produk prinsipal pihak ketiga yang diageni. Di samping itu, dalam aplikasi ini juga tercantum pula daftar harga produk yang didistribusikan. “Alhamdulillah, aplikasi ini kami buat untuk lebih memudahkan salesman dalam menawarkan produk yang diageni oleh KFTD, ” ujar Habib Almunawwar. Habib menambahkan bahwa aplikasi ini lebih fleksibel karena bukan hanya bisa digunakan oleh salesman, namun juga dapat diinstal di smartphone milik pelanggan. Sebagai informasi tambahan, aplikasi ini sebelumnya telah dilakukan trial ke pelanggan, dan mendapat sambutan hangat dari pelanggan maupun
salesman. Selain sebagai inovasi, aplikasi Katalog KFTD juga dapat bernilai eco-friendly karena dapat menghemat penggunaan kertas. “Jadi nilai inovasi dan ecofriendly- nya dapat di aplikasi ini,” kata Ahmad Alwy menambahkan. Aplikasi Katalog KFTD ini masih akan terus dikembangkan, termasuk dengan melengkapi produk yang belum masuk atau melakukan update setiap ada penambahan muatan SKU produk atau penyesuaian harga. Bagi anda yang ingin menggunakan aplikasi ini, dapat mendownload langsung secara gratis di situs www.amazon. com dengan keyword “Katalog KFTD”. Mereka menambahkan bahwa pembuatan aplikasi Katalog KFTD ini merupakan kado ulang tahun buat PT Kimia Farma Tbk yang tepat berumur 45 tahun pada 16 Agustus 2016. Semoga dapat menjadi pemicu bagi seluruh insan Kimia Farma untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjalankan budaya perusahaan untuk Kimia Farma yang lebih baik.
KRONIK
Kimia Farma Menggelar Pasar Murah di Bandung Kimia Farma menggelar pasar murah di Desa Lebak Wangi dan Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penyelenggaraan pasar murah berupa penjualan paket sembako murah itu sekaligus juga merupakan kegiatan bakti sosial BUMN Farmasi terbesar di Indonesia tersebut. Dalam pidatonya, Kepala Desa Batukarut Cucu Rahmat Hidayat yang mewakili juga Kepala Desa Lebak Wangi menyampaikan terimakasih atas kehadiran sekaligus kepedulian Kimia Farma dalam menyelenggarakan pasar murah di dua desa mereka. Menurut Farid, sejalan dengan misi yang diemban Kimia Farma yang salah satunya turut serta dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat, perusahaan milik negara ini terus berupaya untuk menambah jumlah klinik, apotek, dan memproduksi obat-obatan sekaligus mendistribusikannya.
P
aket sembako senilai Rp170.000 per paket tersebut hanya dijual seharga Rp25.000 per paket, untuk membantu meringankan beban para ibu rumah tangga yang ada di dua desa tersebut. Uang yang terkumpul dari hasil penjualan paket sembako itu selanjutnya akan dialokasikan untuk keperluan rumah ibadah, seperti mushola atau masjid yang ada di dua desa bersangkutan. Dalam sambutannya pada acara BUMN Hadir untuk Negeri, Bakti Sosial – Pasar Murah tersebut, Komisaris Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Farid Wadjdi Husain mengajak segenap hadirin dan masyarakat di daerah itu untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah, agar nikmat itu senantiasa ditambahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Hari ini segenap manajemen Kimia Farma hadir di tempat ini untuk menunjukkan rasa dan juga berbagi kebersamaan dengan masyarakat di daerah ini. Kami terus terang belum mampu untuk membagi begitu saja paket sembako murah ini, karenanya kami minta dengan hormat untuk ibu-ibu sekalian ada hubungan emosional dan kebersamaan dalam menyukseskan pasar murah ini,” kata Farid di hadapan tokoh masyarakat dan para ibu yang memadati acara tersebut. Pada acara yang diselenggarakan dalam bulan suci Ramadan itu, juga dihadiri segenap komisaris dan direksi Kimia Farma, Kepala Desa Lebak Wangi, H. Ade Tiana, Kepala Desa Batukarut, Cucu Rahmat Hidayat, Babinsa, serta tokoh masyarakat setempat.
“Upaya yang dilakukan Kimia Farma tersebut bertujuan untuk menyehatkan kita semua. Sebab, kalau ada yang sakit karena orang sakit nggak bisa kerja, nggak bisa sekolah nggak bisa melakukan aktivitas perekonomian dan sebagainya. Karena itulah, mari kita saling mendoakan agar masyarakat sehat dan Kimia Farma pun makin maju,” pinta Farid. Selain menggelar pasar murah di dua desa bersangkutan, manajemen Kimia Farma juga akan melakukan langkah serupa untuk daerahdaerah lainnya yang ada di sekitar lokasi usaha BUMN ini. Tujuannya antara lain agar Kimia Farma sebagai salah satu BUMN bisa senantiasa hadir untuk negeri ini, khususnya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar usahanya.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
25
KRONIK Acara Halal Bihalal
Banyak “PR” yang Harus Dituntaskan Kimia Farma Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman mengingatkan kepada segenap jajaran pimpinan dan karyawan Kimia Farma bahwa banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai dan menunggu untuk dituntaskan penyelesaiannya.
A
cara halal bihalal Keluarga Besar PT Kimia Farma (Persero) Tbk dalam menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri 1437 H, yang dihelat manajemen Kimia Farma berlangsung sederhana dan khidmat. Tidak saja dihadiri oleh segenap direksi holding dan anak perusahaan, serta sekitar 300 karyawan perusahaan, mantan Dirut Kimia Farma Syamsul Arifin dan sejumlah tokoh senior Kimia Farma lainnya pun turut menghadirinya. Mengambil tema “Semangat Sinergi Kita Bersihkan Hati dalam Indahnya Silaturahmi”, Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman dalam pidatonya
26
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
mengemukakan, setelah bulan Ramadhan berlalu, yang notabene bulan Ramadhan merupakan hubungan vertikal antara manusia dan sang Penciptanya, insya Allah dosadosa kita kepada Allah SWT telah diampuni. “Dan hari ini adalah kita menjalani hubungan horizontal. Hubungan antara manusia, insya Allah setelah kita salam-salaman, saling silaturahim maka bila ada yang tersangkut di hati kita saling salah, mudah-mudahan setelah salam-salaman tadi, semua kesalahan kita sudah saling hilang, karena telah saling memaafkan,”
katanya. Terkait dengan kegiatan halal bihalal hari ini, sebenarnya ada yang ingin diperkuat dan ditingkatkan oleh direksi Kimia Farma, yakni menyangkut silaturahim dalam sinergi dan koordinasi. Setelah melalui bulan suci Ramadhan, mulai hari ini haruslah segenap insan Kimia Farma punya target sinergi yang baik, antara holding dan anak perusahaan, termasuk dengan PT Inhealth, bahkan harus senantiasa ditingkatkan. Apalagi, lanjut Rusdi, koordinasi kerja sehubungan dengan informasi
serta kembali ke fitrah. Kita kembali menghadapi tantangan ke depan, semoga yang ke depan lebih baik dari hari ini, itulah harapan kita bersama,” pinta pak dirut.
teknologi yang sedang dibangun manajemen masih banyak kelemahan. “Itu pun menjadi target untuk kita tingkatkan. Setelah acara ini, mari kembali kita tingkatkan karena masih banyak potensial produk yang belum kita capai, belum kita raih hanya karena masalah koordinasi dan sinergi. Nah, oleh sebab itu, hari ini merupakan hari yang sangat berharga, momentum yang sangat baik untuk sama-sama kita targetkan. Marilah sama-sama kita tingkatkan sinergi dan koordinasi di antara kita keluarga besar Kimia Farma,” tandasnya. Ada media yang dipakai sebulan sekali melalui manajemen review. Dalam manajemen review itu, jajaran direksi Kimia Farma memang sengaja mengadakan forum diskusi yang sangat terbuka. Mungkin banyak kesalahan-kesalahan kata yang terjadi ketika manajemen review. Banyak emosional yang barangkali kurang terkontrol dengan baik, dan lain sebagainya, karena sejatinya tujuannya sangat mulia, yakni meningkatkan kinerja bersama dalam operasional perusahaan. “Nah dalam kesempatan yang baik ini, kesalahan kata mudah-mudahan saudara-saudara sekalian bisa memaafkan. Demikian juga dalam pertemuan-pertemuan yang lain. Sehabis manajemen review tidak ada lagi amarah yang tersimpan di hati kita sekalian. Oleh sebab itu, mulai hari ini kita nol kan dan kita hapuskan semua,
D a l a m kesempatan itu, Rusdi juga mengingatkan bahwa banyak pembangunanpembangunan yang harus diselesaikan manajemen perusahaan. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai yang harus dituntaskan penyelesaiannya. Pembangunan 4 pabrik yang saat ini sedang berlangsung, sangat membutuhkan sinergi dan koordinasi. Pembangunan pabrik di Banjaran, Kabupaten Bandung. Lokasi pabrik yang saat ini dalam tahap pembangunan tersebut akan merelokasi pabrik Kimia Farma yang semula ada di kota Bandung. Dan investasi yang ditanamkan di lokasi pabrik tersebut sangat besar. Saat dibuat feasibility study-nya, investasi yang dibutuhkan kurang lebih Rp1,3 triliun. Namun, dalam perjalanannya, banyak tambahan biaya yang harus dikeluarkan, semisal harga mesin untuk memproduksi obat yang mengalami kenaikan. Belum lagi pabrik-pabrik lain yang betul-betul Kimia Farma menjadi motornya. Perusahaan-perusahaan lain belum punya. Contohnya pabrik bahan baku obat. “Pabrik bahan baku farmasi ini organisasinya sudah ada, kita akan buka tender di dalam maupun di luar negeri karena teknologinya pakai teknologi Korea. Itu pabrik bahan baku pertama yang insya Allah ada di Indonesia yang akan memproduksi 14 active pharmaceutical ingredient (API), “ katanya.
Selain itu, Kimia Farma juga akan membangun pabrik rapid tes di Bali. “Kami akan bangun pabrik rapid tes pertama di Indonesia. Rapid tes ini bisa untuk mendeteksi awal penyakit misalnya malaria bahkan sampai HIVAIDS. Itu pun dengan teknologi yang lumayan baik sekarang. Itu pabrik ketiga yang ingin kita bangun.” Pabrik yang keempat adalah yang ditunggu-tunggu saat ini, yakni pabrik garam farmasi yang kedua. Alhamdulillah, ujar Rusdi, pabrik garam farmasi pertama yang dibangun Kimia Farma di Jombang, Jawa Timur sudah mulai bisa dijual produknya. Saat ini sedang dibangun pabrik garam farmasi yang kedua. “Juga sudah dianggarkan tahun ini. Semua pabrik tersebut termasuk pembangunan klinik, pembangunan apotek 130 outlet tahun ini merupakan target yang luar biasa, yang membutuhkan kerja keras dan komitmen dari kita semua,” tegas Rusdi. Tak lupa, Dirut Kimia Farma ini juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran GM, manajer hingga segenap karyawan Kimia Farma yang telah berusaha bekerja dengan optimal di holding maupun anak perusahaan. Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada pendahulu-pendahulu atau tokoh senior Kimia Farma yang telah meletakkan pondasi bisnis dalam rencana kerja jangka panjang perusahaan sehingga direksi yang sekarang tinggal melanjutkan dan mengembangkannya. “Kami sebagai generasi pelanjut, mengimplementasikan saja sesuatu yang bagus yang telah direncanakan. Apa yang kita kerjakan bersama semoga mendapat ridho dari Allah SWT. Kalau semuanya berjalan mulus, saya yakin sekali insya Allah Kimia Farma akan jumping bukan hanya tumbuh 20-30%, tapi mungkin 100200%, ” pungkasnya. ***
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
27
KRONIK
Bukber Dewan Direksi & Komisaris Kimia Farma Pada bulan Ramadhan kemarin, Dewan Komisaris dan Direksi Kimia Farma (persero) Tbk melakukan acara buka puasa bersama (bukber) dengan segenap karyawan dan anak yatim piatu.
B
anyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan puasa pada bulan suci Ramadhan saat ini. Salah satunya yang diharapkan Komisaris dan Direksi Kimia Farma, ungkap Komisaris Utama Kimia Farma, Farid Wadjdi Husain, adalah tidak pernah terlambat.
Ustad Aam Amirudin dalam tausyiahnya pada acara bukber itu mengingatkan bahwa manusia dalam Al Quran selama ini dipanggil dengan 4 nama. Keempat nama itu menggambarkan perspektif manusia, yakni perspektif biologis, historis, psikologis, serta sosiologis.
“Sebagai ilustrasi, orang belum mukul beduk saja, sudah ada di antara kita yang pegang gelas untuk siap-siap buka puasa. Begitu bunyi beduk langsung buka puasa, tidak ada yang mau menunda-nundanya lagi, semisal menonton acara televisi dan lainnya,” kata Farid.
Manusia dipanggil dalam Al Quran dengan istilah Al Bashar, sebagaiman tertera dalam Surat Al Kahfi ayat 110. Al Bashar ini untuk menggambarkan manusia dari perspektif biologis, atau fisik biologis.
Bila hikmah Ramadhan itu diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari di Kimia Farma, maka bisa diterjemahkan dalam bentuk masuk kerja secara tepat waktu, target kerja diselesaikan secara tepat waktu, dan lain sebagainya. Hikmah berikutnya adalah kejujuran, terutama menyangkut jujur terhadap diri sendiri.
28
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
“Manusia itu mau kita yang ada di ruangan ini atau nabi sama saja. Nabi punya ayah, ibu, kakek nenek sama seperti kita. Kecuali Nabi Isa tidak punya ayah. Tapi, semua nabi sama seperti kita. Punya garis keturunan atau genetik. Ini ayat turun karena ada anggapan bahwa Nabi Muhammad SAW itu setengah malaikat, tidak murni manusia. Maka turun ayat yang
menegaskan bahwa Nabi Muhammad itu murni manusia,” papar Aam. Dia menambahkan, Muhammad katakan kepada mereka, aku ini manusia seperti kamu. Jadi melalui ayat ini, Allah ingin meluruskan. Yang membedakan aku menerima wahyu untuk mengajarkan kepada manusia sekalian bahwa tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Inilah perspektif biologis. “Ternyata kalau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kita ini anak siapa? Bukan pilihan kita. Bapak dan ibu anak siapa? Bukan pilihan bapak dan ibu. Jadi, sebenarnya ada yang dalam hidup ini yang bukan pilihan kita. Jadi, kalau ada yang angkuh, dia lupa bahwa hidungnya mancung seperti itu bukan pilihan dia, bahkan bukan pilihan ibu dan bapaknya. Tapi hal itu merupakan kehendak Allah SWT,” katanya.
KRONIK
Halal Bihalal IIKKF Ikatan Istri Keluarga Kimia Farma (IIKKF) belum lama ini menyelenggarakan acara halal bihalal di Jakarta.
P
ara istri keluarga Kimia Farma yang tergabung dalam IIKKF pada bulan Syawal lalu menyelenggarakan acara halal bihalal. Acara silaturahmi sekaligus saling memaafkan ini antara lain dihadiri oleh Ketua IIKKF, Ny. Rusdi Rosman dan diisi dengan tausyiah oleh ustad Ali Husan. Ny. Rusdi Rosman dalam pidato pengantarnya mengatakan, orang yang bisa memaafkan orang lain adalah orang yang kuat imannya. Selain itu, dalam memaafkan kesalahan orang lain, hendaknya bisa dilakukan dengan sepenuh hati. “Banyak cerita yang saya baca dengan memaafkan kita menjadi lebih sehat,” ujarnya. Ustad Ali Husan menekankan, melalui QS As Syam ayat 9 dan 10, Allah
SWT mengingatkan kepada manusia bahwa sungguh sangat beruntung orang-orang yang mensucikan hati dan jiwanya. Berdasarkan penelitian, 80% orang yang fisiknya sedang sakit disebabkan oleh pikiran dan hatinya, atau akibat emosi yang labil. Karena itulah penyakit hati seperti dengki atau iri hati haruslah segera dibuang jauh-jauh dari diri manusia. Kalau orang punya penyakit iri dan dengki, biasanya susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah “Perlu ibu-ibu sekalian juga ketahui bahwa hati yang bersih merupakan tanda kemenangan bagi seseorang. Apa sebabnya? Karena kedengkian hanya akan menyimpan kekalahan saja,” tambahnya. G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
29
KRONIK
Halal bihalal dengan Pensiunan Kimia Farma
Tiga Kunci Utama yang Membuat Hidup Lebih Baik Dirut PT Kimia Farma (Persero)Tbk, Rusdi Rosman menyampaikan tiga kunci utama yang akan membuat manusia menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupannya. Apa saja tiga kunci utama tersebut?
A
cara halal bihalal yang digelar para pensiunan pegawai dengan direksi holding dan anak perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, belum lama ini, di Jakarta, berlangsung dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Acara halal bihalal juga diisi dengan tausyiah dari Kyai Ali Syafi’i. Hadir dalam acara tersebut, di antaranya Syamsul Arifin, mantan Dirut Kimia Farma, Marah Jaelani, mantan Direktur Umum Kimia Farma, Sofiarman Tarmizi, mantan Direktur Pemaran Kimia Farma yang saat ini menjadi Dirut Dana Pensiun Kimia Farma. Pada awal pidatonya, Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman menyampaikan apresiasinya kepada pendahulupendahulunya di Kimia Farma,
30
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
yang telah ikut membangun dan mengantarkan perusahaan yang saat ini dipimpinnya tetap eksis dan terus berkembang hingga saat ini. Dalam kesempatan itu, Rusdi mengajak para hadirin agar tak bosanbosannya menyampaikan syukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya sebagaimana diingatkan Sang Khalik dalam QS Ar Rahman. Dalam surat yang kalau tidak salah berjumlah 77 ayat tersebut, lanjut Rusdi, Allah SWT mengingatkan kepada manusia dengan firman-Nya, “Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.” “Bayangkan kalau kita sakit dan harus diberi bantuan oksigen. Kalau kita sakit baru sadar betapa nikmatnya orang
sehat, apalagi kalau sudah mengidap penyakit yang berat. Surat Ar Rahman mengajak kita untuk bersyukur. Walaupun secara ekonomi mungkin kita pas-pasan. Tapi nikmat Allah tidak bisa diukur, tak terhitung jumlahnya yang diberikan ke kita, yang tidak bisa dihitung secara matematis,” paparnya. Dalam konteks bersyukur ini, barangkali tipikal orang Yogyakarta atau pun orang Jepang bisa dijadikan panutan. Orang Yogya, menurut Rusdi, banyak nrimo atau banyak bersyukur. Demikian juga orang Jepang tidak bosan-bosannya mengucapkan terimakasih, bahkan mereka sembari membungkukkan badannya. Mereka ikhlas berterimakasih terhadap nikmat yang dirasakannya. Karena mereka banyak bersyukur, umumnya mereka pun fisiknya sehat dan panjang umur. “Selain itu, kita juga harus belajar
bagaimana menikmati hidup dan kehidupan kita yang insya Allah akan menyehatkan jiwa dan hidup kita. Belajar menikmati hidup dan bersyukur ini mudah mudahan bisa kita maknai dan pelajari bersama bagaimana menikmati hidup kita dan bersyukur terhadap apa adanya yang diberikan Allah SWT kepada kita sekalian,” kata dia. Dalam menjalani kehdupan ini jangan lupa pula untuk terus belajar agar otak manusia terus aktif, dan hal itu antara lain yang menjadi faktor yang manusia sehat dan insya Allah panjang umur. Cobalah kita simak sedikit apa yang perlu dipelajari dalam kehidupan ini. Pertama, belajar bersyukur meskipun kita tidak puas. Kedua, belajar ikhlas walupun kita tidak rela, seterusnya belajar taat walaupun itu berat, kemudian belajar memahami walaupun tidak sehati, belajar bersabar walaupun terbebani, belajar memberi walaupun tidak seberapa, belajar mengasihi walaupun tersakiti, belajar tenang walaupun sedikit gelisah, belajar percaya diri walaupun itu sulit, belajar tabah walupun ujian banyak menerpa. Jadi bahagia tidaknya seseorang, sebenarnya bukan diukur dari banyak sedikitnya harta mereka, atau kaya tidaknya yang bersangkutan. Sebab, banyak orang yang ekonominya paspasan tapi betul-betul dia menikmati
kehidupan yang bahagia. Rusdi menambahkan, dalam sebuah buku yang terbit tahun 2007 yang terkategori best seller, ada 3 kunci utama yang akan membuat hidup kita lebih baik. Tiga kunci tersebut adalah personality, community dan life. Personality bisa diartikan bagaimana pembawaan kita secara pribadi. Kita jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Apalagi, membandingkan terhadap yang lebih kaya secara ekonomi. Jangan berpikir negatif, yang tidak-tidak, sebaliknya harus berpikir positif. Jangan memaksakan diri menjadi orang yang sempurna. “Allah menciptakan kita tidak ada yang sempurna. Karena kalau kita ingin sempurna, yang pendek kepengin tinggi seperti saya, karena makhluk yang diciptakan Allah SWT pasti ada kelebihan dan kekurangannya,” kata Rusdi. Selanjutnya, jangan membuang waktu hanya untuk bergosip. Jangan iri hati, lupakan masa lalu yang tidak baik, kemudian banyak senyum dan tertawa. Dalam sebuah penelitian, kalau manusia banyak senyum dan tertawa hormon dalam tubuh akan memproduksi enzim yang membuat sel tubuh sehat. Hormon ini bahkan bisa menghancurkan kanker. Lebih
bagus lagi kalau kita bisa membuat orang lain bisa tersenyum karena itu setingkat lebih atas, karena senyum dan tertawa insya allah yang bisa membuat hidup kita lebih sehat. Selanjutnya personality belajar menerima kekalahan. Seperti halnya roda, tidak selalu berada di atas atau menang, termasuk perdebatan dengan istri, dengan anak, kita harus pandai-pandai menerima kekalahan. Community, bagaimana kita bermasyarakat, seperti kegiatan hari ini, kita harus berterimakasih menjaga silaturahim, kalau kita bisa menjaga silaturahim insya allah hidup kita akan lebih baik. Berikutnya adalah life (kehdupan). Menurut buku tersebut, Allah SWT hendaknya dijadikan sebagai satusatunya tempat bersandar, banyak berdoa, membaca Al quran, banyak mengerjakan salat dhuha, tahajut, insya Allah akan memperbaiki kehidupan manusia. “Kemudian lakukan hal-hal yang benar, kita hitung kita harus melakukan halhal yang positif, meninggalkan hal-hal yang tidak baik. Kalau kita tidak ada kegiatan, mari kita bersandar kepada Allah, mengingat kepada Tuhan. Yang terakhir banyak bersyukur, kita harus belajar banyak bersyukur,” pungkas Rusdi.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
31
KRONIK
Kimia Farma Gelar Acara Mudik Bersama Oleh: WASKITO LEGOWO, Jakarta
Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk melakukan pelepasan 599 orang karyawan beserta keluarga mereka dalam kegiatan mudik bersama sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H. 32
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
D
isaksikan oleh Dewan Komisaris, serta Direksi Holding maupun anak perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, bus yang mengangkut peserta mudik bersama karyawan Kimia Farma dan keluarganya berangkat pada pukul 08:30 WIB dengan tujuan ke pelbagai kota di Jawa dan Sumatera. Adapun tujuan akhir bus mudik saat itu terinci atas Banjar dan Kuningan untuk wilayah Jawa Barat, kemudian Solo (Jawa Tengah), Yogyakarta, kemudian Surabaya dan Malang (Jawa Timur), serta kota Padang dan Bukittinggi (Sumatera Barat)
Antusiasme untuk turut serta dalam kegiatan mudik bersama dari tahun ke tahun sangat tinggi. Untuk tahun ini, tercatat total peserta untuk acara mudik bersama ini sebanyak 599 orang yang terdiri dari karyawan Kimia Farma beserta keluarga. Rinciannya, dari KFA – KF Diagnostik 108 orang, KFTD 100 orang, Plant Jakarta 192 orang, ULS 54 orang dan Holding 104 orang. “Kami berharap para peserta dapat menjaga kesehatannya selama di perjalanan mengingat perjalanan mudik ini akan menemui berbagai cerita suka maupun duka. Sekaligus juga dapat saling menjalin silaturahim antar karyawan maupun keluarga, karena dalam masing-masing bus terdapat karyawan beserta keluarga yang berasal dari entitas yang berbeda,” kata Komisaris Utama Kimia Farma Farid Wadjdi Husain dalam sambutannya. Dengan suasana riang dan ceria, Direktur Kimia Farma, Farida Astuti secara resmi melakukan pelepasan bus pertama, dilanjutkan dengan bus berikutnya oleh Direktur Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari. Suasana mendung dan gerimis tidak mengurangi keceriaan pada acara pelepasan tersebut lantaran adanya canda yang terlontar baik dari direksi maupun dari peserta mudik bersama Kimia Farma.
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
33
NURANI
Saatnya Berubah ke Arah Lebih Baik Oleh: SUHARSONO, (Watudakon)
Perubahan adalah suatu keniscayaan yang terjadi pada setiap manusia dan kita tidak akan bisa menghindar darinya. Karena itu, suka tidak suka, mau tidak mau, perubahan pasti akan menghampiri kita. Bagaimana cara kita menyikapi perubahan itu?
P
erubahan itu bisa berupa perubahan fisik kita dari yang muda menjadi tua, dari kuat menjadi lemah, perubahan keadaan ekonomi kita dari serba ada menjadi serba kekurangan maupun perubahan kemajuan zaman yang begitu cepat terjadi di sekitar kita. Menghadapi semua perubahan
34
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
tersebut, sebagai manusia kita harus menyiapkan diri dengan cara membekali diri dan mengubah diri untuk berbuat yang lebih baik daripada yang kita lakukan sebelumnya. Karena tantangan dan persaingan yang kita hadapi semakin berat, yang menuntut kita untuk terus mengembangkan diri dan berinovasi agar kita bisa memenangkan persaingan yang ada.
Kalau tidak maka jangan harap kita bisa bertahan menghadapi gempuran perubahan tersebut. Bahkan, bisa saja, kita yang akhirnya digilas oleh perubahan itu sendiri. Hanya memang, untuk menuju perubahan dan mengubah kebiasaan itu sendiri bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak di antara kita yang tahu
serta bisa menimbulkan penyakit, tapi tetap saja kita membuang sampah secara sembarangan, alias tidak pada tempatnya. Semisal, buang sampah ke sungai atau jalan atau fasilitas umum lainya yang pada gilirannya membuat banyak sampah berserakan. Selain membuang sampah sembarangan, kebiasaan kita yang kurang baik adalah pola makan yang tidak sehat. Kita banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat yang membahayakan kesehatan tubuh, seperti makanan yang berlemak tinggi yang bisa menyebabkan kolesterol atau makanan yang bisa memicu asam urat. Makanan yang kita makan juga harus alami tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan kita. Rasul menganjurkan kepada kita untuk makan makanan yang halal dan baik bagi tubuh kita serta tidak berlebihan waktu makan karena sumber berbagai penyakit adalah makanan. Kebiasaan lain yang kurang baik yang sering kita lakukan adalah kurangnya disiplin dalam bekerja. Kita sering telat dalam bekerja dan melanggar peraturan yang ada. Padahal, kita tahu di instansi manapun baik pemerintah maupun swasta disiplin sangat ditekankan dan dianjurkan, karena disiplin adalah kunci dari segala kesuksesan. Disiplin merupakan
cermin dilaksanakan aturan yang ada untuk kebaikan bersama. Kurangnya disiplin akan berdampak kurang baik pada kinerja perusahaan tempat kita bekerja. Tidak hanya tidak disiplin dalam bekerja, kita juga sering kurang disiplin dalam hal berlalu-lintas dan sering melanggar tata tertib berlalu-lintas. Kita sering mengabaikan keselamatan saat berlalu-lintas dengan tidak memakai helm saat mengendarai sepedamotor dan tidak memakai sabuk pengaman saat mengendarai mobil. Kita juga sering tidak sabar ketika berada di traffic light, kita sering main serobot padahal lampu masih merah dan ini bisa menimbulkan kekacauan dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Dan kalau kita mau menggali sebenarnya masih banyak lagi contoh dari perilaku kita yang tidak baik dan membahayakan bagi sendiri dan orang lain, tapi tetap saja itu kita lakukan. Apalah artinya kita tahu bahwa yang kita kerjakan itu salah dan tidak baik, tapi kalau kita sendiri tidak mau mengubah kebiasaan yang tidak baik itu menjadi tindakan nyata yang lebih baik. Karena perubahan tidak akan datang, selama kita sendiri tidak mau berubah sebagaimana Allah sendiri katakan dalam firmannya dalam QS Ar Rad ayat 11.
dan sadar bahwa yang kita lakukan itu salah dan tidak baik dan merugikan diri sendiri dan orang lain, tapi kita tetap saja dengan bangga melakukannya. Contoh kebiasaan tersebut adalah merokok. Semua orang tahu bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatan, tapi tetap saja kita merokok. Contoh lain sering kita lihat dari perilaku kita yang tidak baik yang sering kita jumpai adalah kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat. Kita tahu membuang sampah sembarangan itu tidak baik bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
35
NURANI
Kalau kita tidak mengikuti perkembangan maka kita akan ketinggalan informasi. Padahal, dengan kemudahan informasi tersebut bisa kita manfaatkan untuk kemajuan perusahaan yang kita cintai.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa manusia diberi kemampuan untuk mengubah situasi dirinya sendiri kepada perubahan yang dikehendaki. Ayat ini mengungkapkan agar manusia yang sudah diberi akal, panca indera dan hati ini bisa menggali potensi yang sudah Allah berikan. Dan potensi itu harus kita maksimalkan terus untuk berusaha dan terus belajar hal-hal baru untuk menghadapi perubahan. Karena itu, untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik, dibutuhkan kerja keras dan kegigihan kita untuk mewujudkan impian tersebut. Dan itu bisa diraih dengan
36
G E M A K A E F E D I S I 4 2 TA H U N 2 0 1 6
terus belajar tiada henti dan tidak cepat puas diri, serta jangan sampai terlena dengan apa yang kita raih. Apalagi sekarang ini, kalau kita lihat perubahan zaman khususnya dalam bidang teknologi dan informasi begitu cepat terjadi. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan maka kita akan ketinggalan informasi. Padahal, dengan kemudahan informasi tersebut bisa kita manfaatkan untuk kemajuan perusahaan yang kita cintai. Kemudahan itu kalau kita manfaatkan akan memberikan nilai tambah pada kita atau perusahaan tempat kita bekerja sehingga perusahaan kita semakin berkembang dan mengalami kejayaan. Karena itu, tidak salah kalau ada orang yang mengatakan barang
siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia. Disamping itu, untuk menghadapi perubahan kita juga harus meningkatkan diri baik dari segi kualitas maupun kuantintas, terus melakukan inovasi dan efisiensi sehingga kita mampu bersaing dengan produk negara lain. Apalagi, sekarang kita sudah memasuki era perdagangan bebas baik tingkat Asean (MEA) maupun tingkat Asia (AFTA ) maupun tingkat dunia nantinya. Dan untuk mendapatkan perubahan besar itu bisa dimulai dari diri kita sendiri dan dimulai dari hal-hal yang kecil. Dan kalau itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh maka perubahan dan keberhasilan itu pasti siap menanti.
PA BEBERAUKUNG ND HAL PE
IENDLY R F ECO I LINGKUNGAN D
KERJA
ANDA
Alihkan komputer Anda ke modus tidur (sleep mode) ketika Anda pergi untuk jangka waktu yang singkat untuk menghemat 60-70% daya listrik.
Bijaklah dalam menggunakan air. Jika keran bocor menetes satu tetes per detik, dengan memperbaikinya Anda dapat menyimpan 2700 galon air per tahun. Sejumlah air itu cukup untuk 100 kali mandi selama 10 menit.
Matikan lampu ketika tidak digunakan dan menginstal sensor di kantor-kantor dan ruang konferensi agar secara otomatis mematikan saat tidak ada kegiatan Gunakan gelas yang dapat digunakan kembali, dan Anda bisa menghemat 500 gelas sekali pakai per orang setiap tahun
Satu ton kertas daur ulang bisa menyelamatkan 7 pohon atau 60 ribu galon air. Jika semua kertas koran didaur ulang, Go paperless. kita bisa menyelamatkan Fakta Kertas: 250 juta pohon setiap • Untuk memproduksi 16 rim kertas, tahun. Melalui 3R harus menebang 1 batang Pohon (kayu). (Reduce, Reuse, • 1 Pohon menghasilkan oksigen untuk Recycle) sampah 3 orang bernafas. maka akan • Setiap Jam, dunia kehilangan 1.732,5 mengurangi hektar hutan karena ditebang untuk jumlah menjadi bahan baku kertas. sampah yang Bijaklah dalam menggunakan dihasilkan dan kertas. Kurangi pemakaian kertas baru. meningkatkan Gunakan kertas bekas untuk mencetak kesejahteraan dokumen yang kurang penting/draft. masyarakat.
ECO-FRIENDLY Membangun sistem & perilaku ramah lingkungan
www.kimiafarma.co.id
AOC-I/VI/2014/ZA/POS-01