Equity Valuation 11 Pebruari 2014
Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama
Target Harga Terendah 950
Tertinggi 1.155 Farmasi Property
Kinerja Saham IHSG 6,000
KAEF 1200
5,000
1000
4,000
800
3,000
600
2,000
400
1,000
IHSG
200
KAEF
-
Kondisi yang Semakin Sehat Untuk Ekspansi
0
Sumber: Bloomberg
Informasi Saham
Rp
Kode Saham
KAEF
Harga Saham per 10 Pebruari 2014
720
Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir
1.120
Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar)
6.220
425
2.360
Market Value Added & Market Risk P/E
P/BV
3.0
25.0
2.5
20.0
2.0 15.0 1.5
10.0 1.0 5.0
0.5 0.0
0.0 2010
2011 P/E
2012 P/BV
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division
Pemegang Saham Pemerintah RI Publik (Masing-masing dibawah 5% kepemilikan)
(%) 90,02 9,98
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Sejarah PT Kimia Farma Tbk ("KAEF") berawal di tahun 1817 ketika NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, dan menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (Perseroan Terbatas), untuk kemudian menjadi Perusahaan Terbuka pada tahun 2001 saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat ini, kegiatan KAEF yang meliputi manufaktur, perdagangan dan distribusi obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, dan laboratorium klinik. Lima pabrik mendukung bisnis manufaktur KAEF dengan produksi mencapai 302 jenis obat-obatan. KAEF juga merupakan pemimpin dalam pasar ritel farmasi dengan total 500 apotek di Indonesia, sedangkan untuk perdagangan dan distribusi KAEF didukung 44 cabang dan 338 salesman untuk melayani 18.672 outlet yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 2012, ada 64 klinik dan 33 laboratorium yang mendukung visi KAEF untuk menjadi perusahaan kesehatan terpadu.
Halaman 1 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk PARAMETER INVESTASI Kondisi Industri Farmasa yang Semakin Sehat Kami memperkirakan bahwa banyak faktor mendukung pertumbuhan KAEF di masa depan, seperti:
Jumlah penduduk yang besar dengan semakin banyak orang kelas menengah, memicu permintaan untuk perawatan kesehatan dan kualitas produk farmasi yang lebih baik. Peningkatan kesejahteraan juga mengerek permintaan untuk jenis pelayanan lainnya, seperti perawatan kecantikan, dimana KAEF juga memberikan jasa tersebut. Program perawatan kesehatan baru dari Pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2014, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional - "SJSN"). Program ini akan menambah jumlah orang dengan usia di atas 65 tahun untuk industri kesehatan, karena perawatan kesehatan mereka kini ditanggung Pemerintah, asalkan mereka adalah anggota dari program ini. Mempertimbangkan hal ini, kami melihat bahwa penjualan di industri farmasi akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.
Memiliki Keunggulan Kompetitif KAEF dipercaya oleh Pemerintah Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan yang memproduksi narkotika yang digunakan untuk keperluan pengobatan. Keunggulan kompetitif ini membedakan KAEF dengan produsen obat-obatan lainnya. Selain itu, KAEF merupakan pemimpin di bidang ritel farmasi di Indonesia. Per akhir tahun 2013, terdapat sekitar 500 apotek KAEF di seluruh Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, Perusahaan dianugerahi sebagai Top Brand for Drugstore di tahun 2013. Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Dengan dimulainya program SJSN di tahun 2014, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan akan meningkat. Sebagai akibatnya, KAEF berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk obat generik, dan menambah 100 klinik dan apotek di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini, dibutuhkan sekitar Rp250 miliar belanja modal. Namun, kami berpandangan bahwa KAEF memiliki saldo kas yang cukup, karena mereka sudah memiliki sekitar Rp170 miliar kas di tangan, dan sekitar Rp667,2 miliar dari piutang pada 9M13, yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi tersebut. Prospek Usaha Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 250 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi. Meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan membuat permintaan untuk kualitas obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik (seperti klinik kecantikan) meningkat. Perhatian Pemerintah seperti yang dibuktikan dengan berlakunya program jaminan pemeliharaan kesehatan, yang dikenal sebagai SJSN pada tahun 2014, memberikan kesempatan yang lebih baik untuk perusahaan farmasi, seperti KAEF untuk tumbuh. Hasilnya, kami melihat bahwa prospek KAEF dalam jangka panjang akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan KAEF akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate ("CAGR") 14%. Tabel 1 : Ringkasan Kinerja 2010
2011
2012
2013P
2014P
3.184
3.481
3.734
3.917
4.471
179
232
278
253
290
139
172
205
189
217
25
31
37
34
39
Pertumbuhan EPS [%]
122
24
19
(8)
15
P/E [x]
6,4
11,0
20,0
21,1*
18,4*
PBV [x]
0,8
1,5
2,9
2,2*
2,0*
Penjualan [Rp Miliar] Laba sebelum pajak [Rp Miliar] Laba bersih [Rp Miliar] EPS [Rp] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham KAEF tanggal 10 Pebruari 2014 – Rp720/saham
Halaman 2 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu:
Excellent Value Managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.
Expectation Builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.
Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.
Asset-Loaded Value Managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.
pertumbuhan menunjukkan
profitabilitas
dan
Gambar 1: Growth-Value Map (KAEF, Sektor Farmasi)
6
Q-2
Q-1
5
MERK
KLBF
Growth Expectations
4
SQBI
3 TSPC
KAEF
2 INAF
1 0
DVLA
-1
Q-3
Q-4
-2 0
1
2
3
4
Current Performance (CP) Sumber:Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
KAEF saat ini terletak di klaster Expectation Builders (Q-2). KAEF terletak di klaster di mana kinerja Perseroan saat ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, tetapi ekspektasi pasar akan pertumbuhan KAEF di masa depan berada di atas benchmark. Kami percaya bahwa dengan mengoptimalkan kemampuan internal mereka, dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilan kinerjanya, KAEF akan segera melompat ke Excellent Value Managers (Q-1) klaster. “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 3 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk INFORMASI BISNIS Profil Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun 1871. Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi termasuk KAEF menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, KAEF tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (90,02%). Di bawah ini adalah beberapa milestones KAEF hingga saat ini: Gambar 2: Milestones KAEF
1871
1958
1971
2001
• Pendirian NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co
• Pemerintah Indonesia menasionalisasi dan menggabungkan Perusahaan menjadi PNF Bhineka Kimia Farma.
• Merubah badan hukum menjadi Perusahaan Terbatas • Merubah nama menjadi PT Kimia Farma (Persero)
• Tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya • Merubah namanya menjadi PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi. Tabel 2: Aktivitas Utama KAEF Perusahaan
Aktivitas Utama Perusahaan
PT Kimia Farma Tbk (Holding)
Pembuatan, Pemasaran
PT Kimia Farma Apotek
Apotek, Klinik Kesehatan
PT Kimia Farma Trading & Distribution
Perdagangan dan Distribusi
PT Sinkona Indonesia Lestari
Pembuatan dan Pemasaran
Riset
dan
Pengembangan,
Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
PT Kimia Farma (Tbk) – Perusahaan Induk Perusahaan induk ini memproduksi obat-obatan, obat-obatan herbal, yodium, kina dan produk turunannya, serta minyak nabati. Ada lima fasilitas produksi yang tersebar di beberapa kota Indonesia
Halaman ke 4 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Tabel 3: Pabrik PT Kimia Farma Tbk (Holding) Pabrik
Jenis Produk
Jakarta
Tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirup kering, suspense/sirup, krim, injeksi, produk betalaktam, narkotika dan Antiretroviral.
Bandung
Garam kina dan turunannya, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), tablet, tablet salut, sirup, serbuk oral, pil KB dan obat herbal.
Semarang
Minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika .
Watudakon
Yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat, kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep, krim, suppositoria serta cairan obat luar.
Medan
Tablet, krim dan kapsul
Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pabrik-pabrik ini memproduksi 302 jenis produk sebagai berikut: Tabel 4: Produk KAEF Lini Produksi
Jenis Produk
Generik
151
Consumer Health Products
OTC (Over The Counter)
17
Obat-obatan herbal
12
Kosmetik
25
Branded Ethical Antiretroviral (ARV) Narkotik
51 4 12
Kontrasepsi
7
Bahan baku
23
Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan analisis laboratorium, ekstraksi bahan alami, dan perkebunan percobaan, PT Kimia Farma Tbk (Holding) juga melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru Perusahaan. Perusahaan Induk ini juga mengekspor produk-produknya untuk memenuhi permintaan obat di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran yang didukung oleh sekitar 453 tenaga lapangan, 13.497 dokter dan 1.304 rumah sakit. PT Kimia Farma Trading & Distribution (“KFTD”)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Dengan 44 cabang dan total 338 salesman untuk melayani 10.384 apotek, 386 sub distribusi KFTD, 1.621 toko obat, 3.544 pedagang bebas, 1.598 rumah sakit dan 1.139 pasar modern. Anak perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk Perusahaan PT Kimia Farma Apotek (“KFA”)
Halaman 5 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Melalui anak perusahaan ini, KAEF menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan 412 apotek di 2012. Penambahan outlet farmasi menjadi salah satu strategi KAEF untuk meningkatkan penetrasi pasar selain melalui program franchise. KFA juga menjalankan klinik kesehatan dan laboratorium klinik. Klinik dan Laboratorium menyediakan layanan pengobatan kuratif, penanganan darurat tingkat pertama, bedah minor, imunisasi, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kehamilan dan bayi, dll. Pada tahun 2012 terdapat 64 klinik dan 33 laboratorium klinik PT Sinkona Indonesia Lestari (“SIL”) Pada tahun 2011, KAEF mengakuisisi SIL yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen kina dan produk turunannya. Pada tahun 2012, SIL meningkatkan kapasitas produksi dari 100 ton menjadi 150 ton per tahun. Pada tahun 2013, SILL menjual 120 ton dan menghasilkan 115 ton produk jadi dengan standar pharmacopoeia atau sesuai dengan spesifikasi pembeli Gambaran Makro Ekonomi Indonesia: Fajar Baru di 2014 Pada 12 November 2013, Bank Indonesia (“BI”) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan (“BI Rate”) sebesar 25 basis poin (“bps”) menjadi 7,5%, sejalan dengan tariff Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini menandai kelima kalinya BI menaikkan suku bunga acuan dari titik terendah 5,75 % pada bulan Mei 2013. Antisipasi ini bergerak dibuat untuk mencegah jatuh bebasnya perekonomian Indonesia pada tahun 2013 karena pengurangan quantitative easing di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit kesenjangan defisit neraca berjalan Indonesia saat ini. Akibatnya, ekonomi Indonesia pada 2013 melambat menjadi 5,8% YoY. Pada tahun 2014, kami memperkirakan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping kegiatan Pemilihan Umum Nasional yang akan berlangsung sampai Juli 2014. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 5,9% YoY pada tahun 2014. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,5%, karena permintaan produk akan melandai dengan peningkatan BI Rate. Kami berharap bahwa Rupiah akan menguat dalam jangka menengah, dibantu oleh euforia Pemilu serta FDI, suku bunga domestik dan ekspor yang lebih tinggi. BI juga telah merilis beberapa upaya untuk mengurangi volatilitas rupiah, dengan menandatangani perjanjian swap bilateral sebanyak USD25,5 miliar untuk mengurangi guncangan eksternal ke depan. Tabel 5: Indikator Ekonomi Indonesia Pertumbuhan PDB (%, YoY) Inflasi (%, YoY) Nilai Tukar (Rp/USD) BI rate (%)
2012 6,2 4,3 9.670 5,75
2013* 5,8 8,5 11.900 7,5*
2014P* 5,9 5,5 10.700 7,0
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Industri Farmasi yang Menjanjikan di Masa Datang Kami berpandangan bahwa industri farmasi memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa datang. Jumlah penduduk yang besar diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 150 juta orang pada tahun 2014) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2014, karena dilaksanakannya sistem jaminan sosial nasional (atau Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial "BPJS". Dengan program baru ini, industri farmasi di Indonesia akan semakin cerah, karena lebih banyak orang yang sudah di atas 65 berhak untuk menerima perawatan kesehatan, selama mereka adalah anggota dari BPJS. Sehingga, pasar farmasi Indonesia diperkirakan akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 2014.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 6 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Gambar 3: Pasar Farmasi Indonesia
USD miliar 8
7.4 6.61
7 5.88
6 5
4.58
4.85
4 3 2 1 0 2011
2012
2013F
2014F
2015F
Pendapatan industri farmasi (USD miliar) Sumber: Presentasi GP Farmasi Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
Dipercaya Karena Luasnya Jaringan Pemasaran Kami percaya bahwa KAEF bukan perusahaan farmasi biasa, karena mereka tidak hanya aktif dalam pembuatan obat-obatan, tetapi juga aktif dalam mendistribusikan obat-obatan Perusahaan atau pihak ketiga. Dengan sekitar 500 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, KAEF adalah pemimpin dalam pasar ritel farmasi di Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, banyak perusahaan farmasi mempercayai KAEF dalam mendistribusikan produk mereka. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang tinggi dari penjualan obat-obatan pihak ketiga hingga 9M13 (68%).
Gambar 4: Jumlah Apotik KAEF 2011 – 2013F
Gambar 5: Kontribusi Penjualan Obat-obatan Pihak Ketiga, 2011-9M13
600
74% 500
500 400
383
73%
72%
70%
412
68%
68% 66%
300
64%
200
63%
62% 60%
100
58% 0
56% 2011
2012
2013
Jumlah Apotek KAEF (unit) Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
2011
2012
9M13
Kontribusi pendapatan dari penjualan obat pihak ketiga Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memiliki Keunggulan Kompetitif di Bisnis Pembuatan Obat-Obatan KAEF menghasilkan banyak obat-obatan melalui pabrik-pabriknya, termasuk diantaranya narkotika dan Antiretroviral ("ARV") untuk obat-obatan. Dengan sistem manajemen mutu seperti dibuktikan dengan standar ISO 9001:2008 yang diterima, pabrik-pabrik KAEF di Jakarta dinilai oleh Pemerintah Indonesia, sebagai satu-satunya pabarik yang dapat menghasilkan narkotika dan ARV. Selain itu, pabrik KAEF di Watudakan, dikenal sebagai satu-satunya pabrik pengolahan tambang yodium di Indonesia. Pabrik ini memproduksi besi sulfat sebagai bahan utama dalam produksi tablet suplemen darah. Kami percaya bahwa masih ada ruang besar untuk tumbuh untuk produk ini, karena rasio utilisasi untuk ARV hanya 42% pada tahun 2012, dan KAEF baru saja menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk mengembangkan tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, dalam rangka meningkatkan produksinya menjadi 500 ton per tahun.
Halaman 7 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Gambar 6: Volume Produksi dan Tingkat Utilisasi Produk ARV, 2010 - 2012 % 90%
butir 60,000,000
80%
50,000,000
70% 60%
40,000,000
50%
30,000,000
40% 30%
20,000,000
20%
10,000,000
10%
0%
2009
2010
2011
Volume produksi ARV (butir)
2012
Tingkat utilisasi untuk produk ARV (%)
Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Terus Berekspansi Untuk Mengantisipasi Permintaan Dengan penerapan SJSN, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan, terutama obat generik, akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar obat yang digunakan dalam program ini adalah obat generik. Saat ini, kapasitas produksi KAEF untuk obat generik adalah 1,4 miliar lembar tablet dan 249,7 juta kapsul per tahun. Selain itu, kami percaya bahwa rencana KAEF untuk mendirikan 100 klinik lain pada tahun 2014 adalah tepat, karena program SJSN tidak hanya untuk mengganti obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga biaya untuk konsultasi dokter. Pada akhir tahun 2013, KAEF sudah memiliki sekitar 200 klinik di Indonesia. Gambar 7: Jumlah Klinik KAEF, 2012 – 2014P Unit 350 300 300 250 200 200
150 100
64
50 0 2012
2013P
2014P
Jumlah klinik KAEF Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pilihan Utama Masyarakat Pada 2013, KAEF sekali lagi mendapat penghargaan sebagai Top Brand untuk kategori Drugstore sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam membangun merk untuk ke lima kali berturut-turut. Penghargaan ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya KAEF untuk membangun rantai apotek di seluruh Indonesia, dan tidak hanya menjadi pemimpin pasar dalam hal jumlah apotek tetapi juga merek nomor satu dalam pikiran masyarakat untuk apotek.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 8 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk KEUANGAN Terus Mencatat Pertumbuhan Pendapatan Secara keseluruhan, kinerja KAEF terus menunjukkan tren membaik. Dari Rp6,3 triliun pendapatan tahun 2010, pendapatan KAEF membaik menjadi Rp7,3 triliun pada 2012. Hal ini terus berlanjut di 9M13 dimana pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun, lebih baik dari 9M12 yaitu Rp5,4 triliun. Kinerja tersebut berkaitan dengan penjualan KAEF untuk pasar domestik, yang juga menunjukkan kinerja yang membaik dari Rp3,1 triliun di tahun 2010 menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 2012, dan pada 9M13 terus tumbuh sebesar 2% YoY. Sementara itu, penjualan KAEF untuk pasar luar negeri menunjukkan tren yang turun-naik. Dari Rp51,8 miliar pendapatan pada tahun 2010, turun menjadi Rp49 miliar pada tahun 2011 kemudian rebound ke Rp145,2 miliar pada tahun 2012. Pada 9M13, pendapatan dari penjualan di luar negeri turun sebesar (6%) YoY menjadi Rp101 miliar Gambar 8: Pendapatan KAEF,
Gambar 9: Pendapatan KAEF dari Domestik dan Luar Negeri,
2010 – Sept’13
2010 – Sept’13 %
Rp, miliar 8,000
10% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0%
9%
7,000
6,000 5,000
6%
4,000
3,000 2,000 1,000
6,913
6,316
7,323
5,422
5,531
2010
2011
2012
Pendapatan KAEF (Rp, miliar)
9M12
Rp, miliar 160
Rp, miliar 4,000 3,500
140
3,000
120
2,500
100
2,000
80
1,500
60
1,000
40
500
20
-
9M13
0 2010
2012
Penjualan KAEF di Pasar Domestik (Rp miliar)
Pertumbuhan pendapatan KAEF (%)
Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
2011
9M12
9M13
Pendapatan KAEF di pasar ekspor (Rp, miliar)
Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Mempertahankan Jumlah Hutang Berbunga yang Rendah Di tahun-tahun sebelumnya, kami melihat bahwa KAEF mampu membiayai kegiatan operasionalnya dengan kas internal, menjadikan hutang berbunga KAEF tetap rendah selama periode 2010-2012. Jumlah utang berbunga KAEF pada tahun 2010 adalah sebesar Rp48 miliar dan turun menjadi Rp28 miliar pada tahun 2012. Namun, di 9M13 naik menjadi Rp144 miliar, sebagai akibat naiknya pinjaman bank jangka pendek hingga mencapai Rp140 miliar, dimana sebagian besar digunakan untuk membiayai piutang. Namun, kami percaya kenaikan ini tidak mengkhawatirkan, karena jumlah hutang berbunga terhadap ekuitas hanya 0.09x di 9M13. Gambar 10: Jumlah Hutang Berbunga KAEF Rp, miliar 160
(x) 0.10
140
0.09 0.08
120
0.07
100
0.06
80
0.05
60
0.04 0.03
40
0.02
20
0.01
0
2010
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
2011
2012
Kewajiban pembiayaan jangka panjang (Rp, miliar) Hutang bank jangka pendek (Rp, miliar)
9M13 Kewajiban pembiayaan jangka pendek (Rp, miliar) Interest bearing debt to equity ratio (x)
Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman 9 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Pada tahun 2014, KAEF berencana untuk meningkatkan jumlah apotek dan klinik sebanyak 100 unit masing-masing, dan meningkatkan kapasitas obat generik untuk mengantisipasi permintaan. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp250 miliar dari belanja modal. Kami melihat kas internal KAEF cukup untuk rencana tersebut. Dengan sekitar Rp170 miliar kas di tangan dan sekitar Rp667,2 miliar piutang, kami percaya bahwa KAEF memiliki uang tunai yang cukup. Gambar 11: Kas dan Piutang KAEF, 2010 – 9M13 900 800 700
600 500 400 300
459
358 384
200
100
667
265
199
316
170
2010
2011
2012
9M13
0
Kas KAEF (Rp, miliar)
Piutang KAEF (Rp, miliar)
Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
Peningkatan Upah Minimum Regional Mengikis Marjin KAEF Selama 9M13 kami melihat bahwa meningkatnya Upah Minimum Regional ("UMR") memberikan efek terhadap marjin KAEF itu. Biaya upah selama 9M13 naik hingga Rp391 miliar, sedangkan pada 9M12 biaya tersebut hanya Rp341 miliar. Oleh karenanya, marjin laba operasi KAEF terkikis dari 7,8% di 9M12 menjadi 6,1% di 9M13. Untuk mengatasi masalah ini, kami melihat bahwa strategi KAEF untuk pindah ke layanan yang memberikan marjin yang lebih tinggi, seperti klinik kecantikan, benar-benar tepat. Gambar 12: Biaya Upah KAEF dan Marjin Laba Operasi, 9M12 Vs 9M13 400
9.0%
391
390
8.0%
7.8%
380
7.0% 6.1%
370
6.0%
360 350
5.0% 4.0%
341
340
3.0%
330
2.0%
320
1.0%
310
0.0% 9M12
Biaya upah (Rp, miliar)
9M13
Marjin laba operasi KAEF (%)
Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 10 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk ANALISA SWOT Tabel 6: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths)
Pengalaman yang panjang di industri farmasi. Aktif di bisnis hulu hingga hilir. Dianugrahi sebagai Top Brand of Pharmacies untuk lima tahun berturutturut. Satu-satunya perusahaan farmasi yang memproduksi narkotika untuk obatobatan. Pemimpin dalam jumlah apotek.
Kelemahan (Weaknesses)
Peluang (Opportunities)
Diberlakukannya program SJSN. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Permintaan klinik kecantikan meningkat.
Sebagian bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri.
Ancaman (Threats)
Volatilitas nilai tukar. Kompetisi yang ketat di Industri farmasi.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 11 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk TARGET HARGA VALUATION
Methodology Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) KAEF jika dibandingkan dengan metode pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham KAEF per 10 Pebruari 2014, menggunakan laporan keuangan KAEF per 30 September 2013 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 12,61% dan Cost of Equity sebesar 12,91% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Tabel 7 : Asumsi Risk free rate (%)* Risk premium (%)* Beta (x)** Cost of Equity (%) Marginal tax rate (%) Interest Bearing Debt to Equity Ratio WACC (%)
9,01 2,19 1,78 12,91 25,00 0,09 12,61
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 10 Pebruari 2014 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham – 6 Pebruari 2014
Estimasi Target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 10 Pebruari 2014 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 12,61%
adalah Rp1.033 – Rp1.142 per saham.
Dengan menggunakan metode GCM (PBV 3,65x and P/E 22,06x) adalah sebesar Rp752 - Rp1.185 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30%untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka Estimasi Target harga referensi saham KAEF untuk 12 bulan adalah Rp950 – Rp1.155 per lembar saham.
Tabel 8: Ringkasan Penilaian Metode DCF PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Asset [Rp miliar] Net Debt [Rp miliar] Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp]
Konservatif
Moderat
Agresif
920 4.793 170 (144) 5.739 5.554 1.033
968 5.045 170 (144) 6.040 5.554 1.087
1.017 5.298 170 (144) 6.340 5.554 1.142
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 12 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Tabel 9: Perbandingan GCM KAEF
EPMT
TSPC
Rata-rata
22,40
23,15
20,64
22,06
2,64
3,55
4,76
3,65
Valuasi, 10 Pebruari 2014 P/E [x] P/BV [x]
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
Tabel 10: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x)
P/BV P/E
Est. EPS (IDR)
3,62 21,69
Est. BV/Share (IDR)
34
Value (IDR)
325 -
1.185 752
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi valuasi Saham & Indexing
Tabel 11: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
1.142
1.185
1.155
Batas bawah
1.033
752
950
Bobot
70%
30%
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 13 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk Table 12: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Gambar 13: P/E dan P/BV
(Rp miliar) 2010 Penjualan Harga Pokok Penjualan
3.184 (2.279)
2011
2012
2013P
2014P
3.481
3.734
3.917
4.471
(2.443)
(2.559)
(2.693)
(3.075)
P/E
P/BV
3.0
25.0
2.5
20.0
2.0
Laba Kotor
905
1.038
1.175
1.224
1.397
Beban Operasi
(758)
(794)
(890)
(959)
(1.097)
1.5
146
244
285
265
300
1.0
15.0
10.0
Laba Operasi Pendapatan [Beban]
32
(12)
(7)
(12)
(10)
lain-lain Laba Sebelum Pajak
139
172
205
253
290
Pajak
(40)
(60)
(73)
(63)
(73)
Hak Minoritas
0.0
0.0
(1)
(1)
(1)
Laba Bersih
139
172
205
189
217
5.0
0.5 0.0
0.0 2010
2011 P/E
2012 P/BV
Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 14: ROA, ROE dan TAT
Tabel 13: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (Rp miliar) 2010
2011
2012
2013P
2014P
ROA, ROE
TAT
16%
2.00
14%
Aset Kas dan setara kas
265
199
316
493
634
1.95
12% 1.90
10%
Piutang
358
384
459
441
Piutang lain
11
8
6
6
7
8%
Persediaan
387
456
530
547
576
6%
Aset lancar jangka pendek
119
215
194
409
466
4%
Piutang jangka panjang Penyertaan Aset tetap Aset tidak digunakan Beban ditangguhkan Aset tak berwujud
1 0 413 9 5 -
1 0 427 9 4 -
1 1 449 9 1 3
2 1 503 9 4 2
2 1 464 9 5 2
2%
32
35
38
40
46
Aset pajak tangguhan Aset jangka panjang lain Total Aset
503
57
54
68
84
96
1.657
1.794
2.076
2.541
2.811
1.85 1.80 1.75
0%
1.70 2010 TAT (x)
ROA (%)
ROE (%)
Tabel 14: Rasio Kunci 2010
2011
2012
2013P
2014P
Pertumbuhan [%]
Hutang bank jangka pendek
39
Hutang dagang
301
Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan – jangka pendek Kewajiban jangka pendek Kewajiban imbalan kerja
14 284
17 341
120 347
101
Penjualan
12
9
7
5
14
396
Laba Operasi
31
67
17
(7)
13
122
24
19
(8)
15
28
30
31
31
31
Marjin laba operasi
5
7
8
7
7
Marjin EBITDA
6
8
9
7
8
Marjin laba bersih
4
5
5
5
5
ROA
8
10
10
7
8
ROE
12
14
14
10
11
Debt to Equity
0,5
0,4
0,4
0,4
0,4
Debt to Asset
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Current ratio
2,4
2,7
2,8
3,0
3,2
Quick ratio
1,3
1,3
1,5
1,5
1,7
27
44
47
74
84
-
1
2
1
1
63
78
91
81
92
4
5
4
2
2
35
33
35
7
8
5
5
6
2
2
Kewajiban jangka panjang
69
77
91
104
104
Total Kewajiban
543
542
635
738
790
1.114
1.253
1.442
1.804
2.021
Total Ekuitas
2012
Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
Ratio Kewajiban
2011
Laba Bersih
Profitabilitas [%] Marjin laba kotor
Solvabilitas [X]
Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Likuiditas [X]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Sumber: PT Kimia Farma Tbk. Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing
Halaman 14 dari 15 halaman
Kimia Farma (Persero), Tbk
DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perk iraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang te rjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa in vestor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu -waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepad a, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal te rtentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp20.000.000,- dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia . “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
11 Pebruari 2014
Halaman 15 dari 15 halaman