Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan dan perkembangan ekonomi yang dinamis. 2. Agar suatu perusahaan dapat terus bertahan, maka salah satu caranya perusahaan harus selalu dalam keadaan likuid, solvabel, dan dapat menghasilkan laba setiap periodenya. 3. Data-data keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi serta laporan perubahan modal sangat berguna untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan berguna untuk
menggambarkan keadaan perusahaan tersebut. Maka penulis tergerak untuk menyusun penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO), Tbk”.
Rumusan, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian RUMUSAN •
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah pokok yang akan disajikan berkenaan dengan penulisan ini, Bagaimanakah tingkat rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk ?. BATASAN MASALAH
•
Penulis membatasi ruang lingkup data keuangan dengan masalah likuiditas, solvablitas, rentabilitas, dan aktivitas, dalam 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2009, tahun 2010, dan tahun 2011. TUJUAN PENELITIAN
•
Untuk mengetahui tingkat rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.
Perhitungan Ratio Keuangan PT. KIMIA FARMA (PERSERO), Tbk
(*) Sumber Data : WWW.IDX.CO.IDsis
KESIMPULAN Secara keseluruhan terlihat rasio likuiditas pada current ratio, cash ratio, dan quick ratio perusahaan berada diatas standart rasio rata-rata industri. Hal ini memberikan indikasi bahwa perusahaan dapat membayar hutang jangka pendeknya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sedangkan rasio solvabilitas pada total debt to equity ratio dan total debt to capital assets berada dibawah standart rasio rata-rata industri. Hal ini memberikan indikasi bahwa perusahaan dapat membayar kewajiban jangka panjangnya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dilihat dari seluruh hasil perhitungan rentabilitas pada rentabilitas ekonomi, gross profit margin, net profit margin, return on invesment, rms / return on networth berada diatas standart rasio rata-rata industri. Hal ini memberikan indikasi bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal sendiri, penjualan, dan modal yag diinvestasikan sudah baik. Dan pada rasio aktivitas perusahaan seperti total assets turn over dan inventory turn over mengalami peningkatan perputaran, pada assets turn over perusahaan berada diatas rasio rata-rata industri ini menunjukan bahwa perusahaan telah efisien dalam mengatur aktiva perusahaan dibandingkan rasio rata-rata industri. Dan pada inventory turn over perusahaan juga berada diatas rasio rata-rata industri ini menunjukan bahwa perusahaan telah efisien dalam mengatur persediaan perusahaan dibandingkan rata-rata perusahaan industri.
SARAN 1. Sebaiknya rasio likuiditas perusahaan harus lebih ditingkatkan lagi, yaitu dengan meningkatkan aktiva secara total ataupun pada persediaan agar perusahaan tidak hanya mengandalkan kas, tetapi juga persediaan dan aktiva lancar perusahaaan. 2. Gross profit margin perusahaan sebaiknya ditingkatkan lagi sehingga akan meningkatkan pendapatan kotor perusahaan, tentunya hal ini akan terwujud dengan melakukan peningkatan dalam penjualan. 3. Untuk rasio aktivitas, yaitu pada inventory turn over walaupun hanya mengalami peningkatan sebesar 0,26 kali, tetapi dalam kenaikan ini dikhawatirkan akan terjadi adanya kekurangan persediaan, dengan demikian untuk mengatasinya perusahaan melakukan kegiatan persediaan yang besar lagi, sehingga tingkat persediaan perusahaan semakin lama akan semakin tercukupi dan juga hendaknya bagian pembelian lebih memperhatikan persediaan yang tersedia agar tidak terjadi kekurangan persediaan.