ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Dosen Pemb
: Febryan Dwi Cahyo : 12210708 : 3 EA 19 : Ekonomi : Manajemen : Martani. SE., MM
Latar Belakang
Salah satu kewajiban dari perusahaan yang penting adalah pembuatan laporan keuangan. Karena laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan menyajikan posisi keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang ditunjukan dalam laporan neraca. Dalam melihat kondisi perusahaan apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak yaitu dengan melihat Laporan Keuangan tiap periodenya, sehingga faktor yang merugikan dapat dicari solusinya. Dalam sebuah perusahaan, Laporan Keuangan merupakan hal penting bagi kelangsungan perusahaan. Delam laporan keuangan dapat menggambarkan secara umum kondisi dari suatu perusahaan dalam hutang lancar, hutang jangka pannjang dan juga profit yang maksimal.
Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah
1. Bagaimana keadaan perusahaan ditinjau dari posisi keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dilihat dari analisis likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas? 2. Seberapa besar kesehatan perusahaan dilihat dari keadaan posisi keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. yang ditinjau dari analisa likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas berdasarkan data tahun 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Yang bergerak dibidang makanan dan minuman.
Alat Analisis Yang Digunakan Untuk keperluan analisis permasalahan yang dikemukakan pada penulisan ini, penulis menggunakan metode analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
Pembahasan Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pembahasan Analisis
2007
2008
2009
2010
2011
Current ratio
91%
99%
163%
203%
190%
Quick ratio
59%
52%
69%
146%
140%
Cash ratio
36%
30%
43%
110%
106%
TDAR
75%
78%
61%
47%
41%
TDER
313%
365%
160%
90%
69%
GPM
23%
23%
27%
32%
27%
ROI
0,05%
0,04%
6%
8%
9%
ROE
0,23%
0,22%
17%
16%
15%
Likuiditas
Solvabilitas
Rentabilitas
RASIO LIKUIDITAS • Current Ratio Current rasio tahun 2007 adalah sebesar 91%. Kemudian pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 89% yang disebabkan oleh kenaikan hutang lancar. Tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 89% menjadi 116% disebabkan oleh berkurangnya hutang lancar. Tahun 2010 kembali meningkat sebesar 81% ke angka 203% yang disebabkan oleh bertambahnya aktiva lancar yang diikuti berkurangnya hutang lancar. Dan pada tahun 2011, current rasio turun sebesar 13% menjadi 190% karena bertambahnya hutang lancar.
• Cash Ratio Tahun 2007, cash rasio perusahaan sebesar 36%. Tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 30%. Tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 13% menjadi 43%. Kemudian pada tahun 2010 kembali mengalami peningkatan sebesar 67% menjadi 110%. Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4% menjadi 106%.
• Quick ratio Tahun 2007 adalah sebesar 59%. Dan pada tahun pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 7% menjadi 52%. Kemudian tahun berikutnya yakni 2009 terjadi peningkatan sebesar 17% menjadi 62%. Tahun 2010 kembali mengalami peningkatan sebesar 77% menjadi 146%. Namun pada tahun 2011, quick rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 6% ke angka 140%.
RASIO SOLVABILITAS • Total Debt To Assets Ratio (TDAR) Tahun 2007, TDAR perusahaan sebesar 75%. Tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 78%. Tahun 2009 turun sebesar 17% menjadi 61%. Tahun 2010 kembali menurun sebesar 14% menjadi 47%. Dan pada tahun 2011, juga kembali mengalami penurunan sebesar 6% menjadi 41%.
• Total Debt To Equity Ratio (TDER) Tahun 2007, TDER yang didapat adalah sebesar 313%. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 52% menjadi 365%. Tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 205% menjadi 160%. Ditahun 2010 kembali mengalami penurunan sebesar 115% menjadi 90%. Dan pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan menjadi 69% atau turun sebesar 21%.
RASIO RENTABILITAS • Gross Profit Margin (GPM) GPM tahun 2007 adalah sebesar 23%. Pada tahun 2008 tidak mengalami perubahan dan tetap diangka 23%. Tahun 2009 baru megalami peningkatan sebesar 4% menjadi 27%. Tahun 2010 mengalami peningkatan kembali sebesar 5% menjadi 32%. Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 5% menjadi 32%.
• Returtn Of Invesment (ROI) ROI tahun 2007 adalah sebesar 0,05%. Pada tahun 2008mengalami penurunan sebesar 0,01% menjadi 0,04%. Tahun 2009 ada peningkatan sebesar 0,056% menjadi 6%. Tahun 2010 kembali meningkatn sebesar 2% menjadi 8%. Dan pada tahun 2011 juga meningkat sebesar 1% menjadi 9%.
• Return Of Equity ROI tahun 2007 dan 2008 memiliki tingkat rasio sebesar 2%. Pada tahun 2009 mengalami penigkatan sebesar 15% menjadi 17%. Pada tahun 2010 dan 2011 sama-sama mengalami penurunan masing-masing sebesar 1% dan masing-masing menjadi 16% pada tahun 2010 dan 15% pada tahun 2011.
Kesimpulan Dari hasil uraian dan analisa yang dikemukakan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, maka dapat ditarik kesimpulan : Posisi likuiditas perusahaan dikatakan kurang baik, karena dari hasil perhitungan menunjukan bahwa pada tahun 2007 sampai 2011 tingkat likuiditas masih dibawah 200% yang berarti bahwa perusahaan masih belum mampu untuk melunasi hutang lancar dengan aktiva lancarnya. Posisi solvabilitas perusahaan dikatakan dalam keadaan yang cukup baik karena perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka panjangnya. Pada posisi rentabilitas, perusahaan dikatakan dalam kondisi yang kurang baik. Ini disebabkan karena perusahaan kurang begitu baik dalam menghasilkan laba sehingga nilai laba yang dihasilkan nilainya lebih kecil dari pada jumlah ekuitasnya.
Saran Perusahaan harus meningkatkan kondisi keuangannya khususnya pada tingkat likuiditas dan rentabilitas. Untuk memperbaiki rasio likuiditas, sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancarnya untuk melunasi hutang lancar perusahaan. Dan untuk rasio rentabilitasnya, sebaiknya perusahaan harus lebih meningkatkan lagi kegiatan penjualannya guna memperoleh laba yang lebih baik lagi.