ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT UNITED TRACTORS TBK.
Nama Npm Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing
: Syta Nevin Gastro : 18213780 : 3EA21 : Ekonomi : Manajemen : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian, masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan. Karena pada dasarnya tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan pemiliknya. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menghasilkan laba yang maksimal dan secara kontinyu. Laba yang didapat akan dialokasikan kembali ke divisidivisi perusahaan agar perusahaan dapat terus berjalan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan yang terorganisir dengan baik pasti membuat laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Penilaian keberhasilan suatu perusahaan dapat menggunakan analisis laporan keuangan dengan analisis rasio. Rasio keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan menggunakan analisis keuangan, perusahaan dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Dimana, masing-masing rasio menggambarkan keadaan yang berbeda. Rumusan Masalah Bagaimana kinerja keuangan PT United Tractors Tbk. berdasarkan analisis rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas untuk periode tahun 2012-2014?
Batasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis ingin memberi batasan masalah pada pengukuran kinerja keuangan PT United Tractors Tbk. menggunakan analisis rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas untuk periode tahun 2012-2014. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada PT United Tractors Tbk. berdasarkan analisis rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas untuk periode tahun 2012-2014.
Manfaat Penelitian 1.Bagi Penulis Penelitian ini dapat memberikan suatu pengetahuan dan wawasan pemahaman tentang rasio keuangan serta sebagai bahan masukan mengenai manfaat rasio keuangan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran mengenai analisa rasio keuangan, sehingga dapat menjalankan organisasinya secara efisien dan efektif agar mampu bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Metode Penelitian Objek Penelitian Dalam penulisan ilmiah ini yang menjadi objek penelitian penulis yaitu PT United Tractors Tbk. yang beralamat di Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta – 13190 Indonesia.
Data Yang Digunakan Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini yaitu laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan dan telah dipublikasikan. Laporan keuangan tersebut khususnya Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal periode tahun 2012, 2013 dan 2014. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka (Library Research) Penulisan ilmiah ini dilakukan dengan membaca buku dan materi yang didapat selama masa perkuliahan maupun meminjam buku ke perpustakaan yang berkaitan dengan materi yang dibahas. 2. Studi Lapangan (Field Research) Penulis juga melakukan penelitian lapangan dengan membuka situs-situs yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
Kesimpulan & Saran Kesimpulan 1. Berdasarkan rasio likuiditas : •Current ratio, keadaan perusahaan untuk tahun 2012 dan 2013 berada dalam kondisi kurang baik karena rasionya berada dibawah rata-rata rasio. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan tidak likuid. Namun untuk tahun 2014 perusahaan berada dalam kondisi baik karena rasionya berada diatas rata-rata rasio. •Quick ratio, keadaan perusahaan untuk tahun 2012 berada dalam kondisi kurang baik karena rasionya masih berada dibawah rata-rata rasio. Namun tidak terlalu buruk karena masih mendekati rata-rata rasio, hanya saja perlu ditingkatkan. Sedangkan keadaan perusahaan untuk tahun 2013 dan 2014 berada dalam kondisi baik karena rasionya berada diatas rata-rata rasio. •Inventory to net working capital, keadaan perusahaan untuk tahun 2012 berada dalam kondisi baik karena rasionya masih berada diatas rata-rata rasio. Namun untuk tahun 2013 dan 2014 berada dalam kondisi kurang baik karena rasionya masih berada dibawah rata-rata rasio. 2. Berdasarkan rasio solvabilitas : •Total debt to assets ratio, keadaan perusahaan untuk tahun 2013 masih dibawah rata-rata rasio ratarata. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dibiayai sebagian besar oleh hutang dan untuk tahun 2012 dan 2014 berada dalam kondisi yang cukup baik karena rasionya berada diatas rata-rata rasio.
• Total debt to equity ratio, keadaan perusahaan untuk tahun 2013 dianggap kurang baik karena rasionya berada dibawah rata-rata rasio. Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2014 dianggap cukup baik karena rasionya berada diatas rata-rata rasio. 3. Berdasarkan rasio profitabilitas : • Return on assets ratio (ROA), margin laba perusahaan untuk tahun 2013 dan 2014 tidak cukup baik karena masih dibawah rata-rata rasio. Rendahnya margin laba tersebut disebabkan karena rendahnya perputaran aktiva. Sedangkan untuk tahun 2012 margin laba perusahaan cukup baik karena berada diatas rasio rata-rata. • Return on equity ratio (ROE), kondisi perusahaan selama tahun 2012 dianggap baik karena rasionya berada diatas rasio rata-rata. Sedangkan untuk tahun 2013 dan 2014 perusahaan dianggap kurang baik karena rasionya berada dibawah rata-rata rasio, hal ini berarti meningkatnya jumlah modal perusahaan belum diimbangi dengan peningkatan laba bersih.
Saran 1. Bagi Perusahaan Manajemen perusahaaan diharapkan dapat meninjau kembali kebijakan penagihan piutang dan mempercepat penagihan piutang yang sudah atau melebihi jatuh tempo supaya dapat memperbaiki rasio perputaran piutangnya. Perusahaan juga diharapkan dapat memperbaiki manajemen persediaannya agar lebih efisien dalam mengatur persediaannya. Dan manajemen mungkin dapat menekan beban supaya nilai margin laba bersihnya meningkat karena nilainya menurun tahun 2014.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah alat ukur analisis yang lainnya, seperti EVA (Economic Value Added) dan dapat melakukan analisis dengan menambah jumlah tahun yang digunakan untuk mengukur kinerja, atau menggunakan laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang sejenis.