ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN
PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing
: Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi : Manajemen : Nonik SE.,MM.
LATAR BELAKANG MASALAH • Penggunaan analisis rasio untuk melakukan penjelasan dan menganalisis
laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang disebut rasio. Rasio merupakan suatu bentuk rumusan sistematis yang menunjukkan hubungan di antara angka-angka tertentu.
• Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan membahas lebih lanjut dalam bentuk penelitian ilmiah dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Pada Laporan Keuangan PT. Siantar Top Tbk.”
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH • RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian merumuskan beberapa masalah dan batasan masalah, yaitu : 1.
Bagaimana kondisi keuangan PT. Siantar Top, Tbk di lihat dari rasio
likuiditas yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio tahun 20122015? 2.
Bagaimana kondisi keuangan PT. Siantar Top, Tbk di lihat dari rasio
solvabilitas yaitu Total Asset to Total Debt Ratio, Total Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Equity Ratio tahun 2012-2015? 3.
Bagaimana kondisi keuangan PT. Siantar Top, Tbk di lihat dari rasio profitabilitas yaitu Net Profit Margin, Gross Profit Margin, dan Return On Equity tahun 2012-2015?
PEMBAHASAN • Rasio Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya jangka pendek yang dimiliki. • Current Ratio : perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar. • Quick Ratio : mengukur likuiditas perusahaan • Cash Ratio : kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas. • Rasio Solvabilitas :rasio yang menunjukkan kapasitas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. • Total Debt to Total Capital Assets Ratio : membandingkan jumlah total utang dengan aktiva total. • Total Debt To Total Equity Ratio : membandingkan total utang dengan total modal pemilik (Ekuitas). • Long Term Debt to Total Equity Ratio : membandingkan antara utang jangka panjang dan modal pemilik
• Rasio Profitabilitas : kemampuan modal perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan. • Net Profit Margin : membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dan penjualan bersih. • Gross Profit Margin : perbandingan antara laba kotor dan penjualan bersih. • Return on Equity : profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net
profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau modal).
Rangkuman Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT Siantar Top, Tbk Periode 31 Desember 2012 Hingga 2015 RASIO KEUANGAN
2012
2013
2014
2015
RASIO LIKUIDITAS * Current Ratio
99,74
119,77
148,41
157,88
* Quick Ratio
57,27
69,74
90,94
104,01
* Cash Ratio
1,45
1,80
1,70
1,77
* Total Debt to Total Assets Ratio
536,18
527,82
519,12
474,46
* Total Debt to Total Equity Ratio
115,60
111,78
107,95
902,80
* Long Term Debt to Equity Ratio
17,05%
25,49%
42,07%
353,16
58,13
67,51
56,88
72,98
1,92
1,82
1,87
2,09
12,87
16,49
15,10
184,08
RASIO SOLVABILITAS
RASIO PROFITABILITAS * Net Profit Margin * Gross Profit Margin * Return On Equity
KESIMPULAN 1.
Keadaan Likuiditas pada perusahaan PT. Siantar Top Tbk belum cukup baik, karena Current Ratio sejak tahun 2012-2015 terus mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan karena Hutang Lancar yang bersamaan dengan kenaikan Aktiva Lancar. Begitu juga dengan Quick Ratio dari tahun 2012-2015 mengalami kenaikan diatas 100% seperti yang diharapkan perusahaan. Serta diikuti juga dengan kenaikan Cash Ratio dalam membayar Hutang dengan setara kas atau dengan setara kas yang tersedia.
2.
Keadaan Solvabilitas pada perusahaan PT. Siantar Top Tbk, selama 4 (empat) tahun cukup baik karena perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya.
3.
Keadaan Profitabilitas pada perusahaan PT. Siantar Top Tbk, dilihat selama 4 (empat) tahun tersebut perusahaan belum mampu mengelola modalnya secara efisien dilihat dari berfluktuasinya (naik/turun) kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan.
SARAN • Perusahaan sebaiknya meninjau kembali hutang lancar yang akan dipinjam jika
tidak diperlukan sebaiknya tidak perlu meminjam dan pihak manajemen harus membatasi hutang lancar sehingga tidak melebihi dari aktiva lancar perusahaan.
• Untuk menambah aktiva lancar sebaiknya perusahaan menjual aktiva tetap yang sudah tidak diperlukan sehingga dapat menambah kas perusahaan. • Perusahaan harus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga pelanggan tidak beralih ke perusahaan lain dengan jalan meningkatkan mutu atau kualitas barang yang dipesan.
• Perusahaan harus meningkatkan kualitas tenaga kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan