InfoPOM
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN POM RI
ISSN 1829-9334 PENTINGNYA PROMOSI KEAMANAN PANGAN DI SEKOLAH UNTUK MENYELAMATKAN GENERASI PENERUS Latar belakang Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini sering berdampak pada gangguan kesehatan, contohnya adalah
MEWASPADAI CEMARAN
kejadian keracunan pangan akibat tidak higienisnya proses
AFLATOKSIN PADA PANGAN
pengolahan sampai dengan penyajiannya dan penggunaan bahan kimia berbahaya yang berisiko menimbulkan penyakit
BIJAKSANA DALAM
degeneratif, kanker, bahkan kematian. Selain itu penggunaan
MENGGUNAKAN PRODUK
Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang melebihi batas maksimal penggunaan dan pola konsumsi yang tidak seimbang
SUPLEMEN MAKANAN
juga berdampak buruk pada kesehatan. Salah satu prioritas pangan yang menjadi perhatian serius adalah pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Hal ini dianggap penting
IAL R O T EDI
mengingat anak sekolah merupakan cikal bakal SDM suatu bangsa.
Pembaca yang terhormat, Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini sering berdampak pada gangguan kesehatan, Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Hal ini dianggap penting mengingat anak sekolah merupakan cikal bakal SDM suatu bangsa. Data pengawasan PJAS Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) pada tahun 2008-2010 menunjukkan bahwa 40-44% PJAS tidak memenuhi syarat karena mengandung bahan kimia berbahaya, BTP melebihi batas aman serta cemaran mikrobiologi. Hal ini kami ulas dalam artikel Pentingnya Promosi Keamanan Pangan di Sekolah Untuk Menyelamatkan Generasi Penerus. Masih terkait keamanan pangan, kami juga sajikan artikel Mewaspadai Cemaran Aflatoksin pada Pangan. Aflatoksin merupakan metabolit beracun yang dihasilkan oleh kapang Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Metabolit ini dapat dijumpai pada berbagai bahan pangan, seperti jenis serealia (jagung, sorgum, beras, gandum), rempah-rempah (lada, jahe, kunyit), kacang-kacangan (almond, kacang tanah), susu (jika ternak mengkonsumsi pakan yang terkontaminasi aflatoksin), termasuk produk pangan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, seperti roti dan selai kacang. Aflatoksin mendapat perhatian yang besar karena memiliki potensi efek karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) terhadap tikus uji serta efek toksisitas akut terhadap manusia, sehingga harus diwaspadai. Yang tak kalah menarik adalah suplemen makanan yang merupakan produk yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, apakah setiap orang memang membutuhkan suplemen makanan? Dan bagaimana cara penggunaannya yang benar? Mari kita simak pada artikel Bijaksana dalam Menggunakan Produk Suplemen Makanan. Seperti biasa, pada halaman terakhir dimuat forum PIO Nas dan Forum SIKer Nas yang berisi tanya jawab seputar informasi obat dan informasi keracunan yang penting diketahui oleh pembaca. Demikian, semoga InfoPOM edisi ini dapat memberikan manfaat. Selamat membaca.
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
1
InfoPOM
Sajian Utama 2008-2010 menunjukkan bahwa
memadai, diharapkan siswa akan
40-44% PJAS tidak memenuhi
memilih pangan yang aman dan
syarat karena mengandung bahan
bergizi sehingga mampu
kimia berbahaya, BTP melebihi
melindungi dirinya dari pangan
batas aman serta cemaran
yang membahayakan kesehatan.
mikrobiologi.
Dari model matematis perubahan
Data Kejadian Luar Biasa (KLB)
perilaku yang dimulai dari
keracunan pangan yang dihimpun
menerima informasi, berubah
oleh Direktorat Surveilan dan
menjadi pengetahuan, menjadi
Penyuluhan Keamanan Pangan -
sikap dan menjadi praktek hingga
BPOM RI dari Balai Besar/Balai
melekat menjadi kebiasaan,
POM di seluruh Indonesia pada
menunjukkan bahwa setiap tahap
tahun 2008-2010 menunjukkan
perubahan terjadi pengurangan
bahwa 17,26-25,15% kasus
perilaku. Apabila menggunakan
terjadi di lingkungan sekolah
probabilitas maksimum sebesar
Pembentukan kualitas SDM sejak
dengan kelompok tertinggi siswa
0,5 (50%), maka dari seluruh
masa sekolah akan
sekolah dasar (SD).
informasi yang kadarnya 100%,
mempengaruhi kualitas saat mereka mencapai usia produktif. Pangan jajanan memegang peranan dalam memberikan asupan energi dan gizi bagi anakanak usia sekolah. Hasil survei yang dilakukan di Bogor pada tahun 2004 menyatakan bahwa sebanyak 36% kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya (Guhardja S dkk, 2004). Sayangnya, peranan strategis ini tidak diimbangi dengan mutu dan keamanan pangan jajanan yang baik. Berdasarkan data pengawasan PJAS yang dilakukan Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) bersama Balai Besar/Balai POM
Hasil monitoring dan verifikasi Profil Keamanan PJAS Nasional yang dilakukan oleh Badan POM RI tahun 2008 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan gizi dan keamanan PJAS dengan responden siswa SD adalah sekitar 63,0 (cukup). Pengetahuan gizi dan keamanan pangan merupakan hal penting yang harus dimiliki siswa, dan akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih pangan yang akan dibeli. Berbagai teori
akan berkurang menjadi 50% pada sasaran pengetahuan, kemudian menjadi 25% pada sasaran sikap, dan berkurang lagi menjadi 12,5% pada sasaran praktek, hingga akhirnya hanya menjadi 6,25% melekat pada kebiasaan. Oleh karena itu apabila diinginkan pencapaian sasaran optimal 100%, maka diperlukan upaya 16 kali lipat termasuk upaya yang lebih cerdas seperti pendekatan promosi keamanan pangan.
klasik tentang perubahan perilaku
Pada dasarnya tujuan promosi
menjelaskan bahwa praktek
keamanan pangan di sekolah
seseorang dalam kesehatan akan
adalah untuk meningkatkan
baik apabila sikapnya juga positif,
pengetahuan dan atau sikap
sedangkan sikap positif akan
siswa sekolah, guru, masyarakat
tumbuh apabila pengetahuannya
sekolah, serta masyarakat di
memadai. Dengan pengetahuan
sekitarnya yang akan
gizi dan keamanan pangan yang
berpengaruh terhadap perilaku
di seluruh Indonesia pada tahun
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
2
InfoPOM
Sajian Utama hidup bersih dan sehat serta
tertutup dan sebagainya,
Pangan Nasional (Tim JKPN)
berperan aktif dalam
berpengaruh terhadap
yang ditetapkan melalui
meningkatkan kesehatan dan
pencapaian keamanan pangan.
Keputusan Menteri Koordinator
pengawasan keamanan pangan yang dilaksanakan secara mandiri
Strategi dan Program Promosi Keamanan Pangan
oleh komunitas sekolah.
hanya melakukan perubahan perilaku siswa tetapi juga perubahan pada determinan perilaku, seperti: 1. 1.
Faktor lingkungan fisik
23 Tahun 2011 yang merupakan forum komunikasi antar instansi
Dengan mengadopsi Strategi Promosi Keamanan Pangan tidak
Bidang Kesejahteraan Rakyat No
Global Promosi Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO 1994) maka strategi promosi keamanan pangan di sekolah dilakukan melalui :
terkait dalam mengintegrasikan berbagai program keamanan pangan untuk sekolah yang dilaksanakan di masing-masing instansi sehingga penanggulangan masalah PJAS
1. Advokasi, yaitu ragam
dapat lebih komprehensif dan
Meningkatnya pengetahuan dan
tindakan yang dirancang untuk
terpadu serta pembentukan gugus
kesadaran siswa sekolah akan
memperoleh komitmen politik,
tugas Nasional dan Regional.
keamanan pangan yang
dukungan kebijakan, penerimaan
Kegiatan advokasi lainnya berupa
dikonsumsi, dan pengembangan
masyarakat dan dukungan sistem
dilaksanakannya workshop JKPN
fasilitas PJAS berupa penyediaan
untuk mewujudkan tujuan
untuk memperoleh dukungan
kantin sehat sekolah serta fasilitas
program.
kebijakan terhadap program yang
penjaja di luar kantin dalam menyediakan PJAS yang aman, bermutu dan bergizi dapat meminimalkan kasus keracunan makanan 2. Faktor lingkungan sosial Sifat siswa sekolah yang sering tergiur dengan harga murah dan tampilan makanan yang menarik membuat mereka tidak memperhatikan apakah makanan
Pencanangan Gerakan Aksi Nasional PJAS yang Aman, Bermutu dan Bergizi oleh Wakil Presiden Boediono pada tanggal 31 Januari 2011 merupakan langkah awal advokasi yang telah dilakukan BPOM untuk melibatkan lintas sektor terkait Kementerian, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, lembaga internasional/donor, instansi
akan dilaksanakan berupa penyusunan regulasi terkait PJAS, penyusunan Norma, Standar, Peraturan, Kriteria terkait PJAS,model pengelolaan PJAS, model kantin sehat, replikasi model, penggalangan sumber daya melalui kemitraan, pedoman sampling dan penetapan prioritas sampling PJAS dan tindaklanjutnya.
swasta melalui CSR, LSM, dan
2. Dukungan sosial, yaitu
instansi non pemerintah lainnya
suatu kegiatan untuk memperoleh
dalam menuntaskan
dukungan dari komunitas sekolah
permasalahan dan meningkatkan
dan masyarakat terhadap
Budaya hidup sehat dan
keamanan, mutu, gizi PJAS di
program yang dilaksanakan.
kebiasaan siswa yang kondusif
Indonesia.
Dukungan sosial juga
yang dikonsumsi aman bagi kesehatan. 3. Faktor lingkungan budaya
seperti misalnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, meletakkan
Advokasi selanjutnya dilakukan dengan membentuk Tim Koordinasi Jejaring Keamanan
peran serta aktif komunitas sekolah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
makanan pada wadah yang
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
dimaksudkan untuk memperoleh
3
InfoPOM
Artikel kondusif bagi berlakunya
a. sasaran individu, dengan
sekolah. Dengan demikian,
perubahan perilaku. Dukungan
menggunakan metode konseling
diharapkan siswa sekolah sebagai
sosial juga diwujudkan dalam
pada siswa
generasi penerus bangsa
keterlibatan lingkungan sekitar kelompok sasaran dalam upaya mendorong akselerasi perubahan
b. sasaran kelompok, dengan menggunakan metode ceramah, presentasi dan diskusi
terhindar dari PJAS yang tidak sehat sehingga akan tumbuh dan berkembang sesuai harapan kita semua.
perilaku. c. sasaran kelompok ramai, 3. Pemberdayaan, yaitu kegiatan pemberdayaan komunitas sekolah dilakukan melalui penyuluhan Keamanan PJAS untuk meningkatkan pengetahuan tentang keamanan PJAS dan memperbaiki perilaku
dengan menggunakan metode tidak langsung, misalnya melalui
Penyuluhan Keamanan Pangan)
talkshow Keamanan Pangan dengan bekerja sama dengan
Rujukan
Kementerian terkait, penyebaran leaflet dan poster, spanduk dan
1. Badan POM RI, Upaya Badan POM dalam Upaya Menghadapi Tantangan
umbul-umbul .
higiene dan sanitasi; pengelolaan PJAS; Pelatihan Audit Internal di
(Direktorat Surveilan dan
Keamanan Pangan Jajanan Anak
Penutup
Sekolah, Jakarta, 2011
sekolah dan pemberdayaan UKS,
Promosi keamanan pangan di
Piagam Bintang Keamanan
sekolah adalah cara untuk
Pangan Kantin Sekolah,
memberdayakan komunitas
Kampanye Keamanan PJAS,
sekolah dan masyarakat agar
Penyuluhan untuk Komunitas
mengetahui, mau dan mampu
Sekolah (produsen PJAS, Guru,
secara mandiri berperilaku hidup
Siswa, Orang Tua, Komite
bersih dan sehat serta berperan
Sekolah, Penjaja dan Pengelola
aktif dalam meningkatkan
4. Notoatmodjo, Soekidjo, Promosi
PJAS) tentang Perilaku Hidup
kesehatan dan pengawasan
Kesehatan : Teori dan Aplikasi., Jakarta :
Bersih dan Sehat, Pameran PJAS
keamanan pangan di lingkungan
Penerbit Rineka Cipta, 2005
2. Badan POM, RAN Gerakan Menuju PJAS yang Aman, bermutu dan Bergizi, Jakarta, 2011 3. Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan, Promosi Kesehatan di Sekolah, Jakarta, 2008
yang sehat; Lomba Kantin Sehat Sekolah dan sebagainya. Metode dan Teknik Promosi Keamanan Pangan Metode dan teknik promosi keamanan pangan dilakukan dengan menggunakan alat bantu atau teknologi untuk menjangkau sasaran tersebut. Penggunaan alat bantu tergantung pada besar kecilnya kelompok sasaran dan pada umumnya dibedakan menjadi :
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
4
InfoPOM
Artikel
MEWASPADAI CEMARAN AFLATOKSIN PADA PANGAN Kapang dapat menghasilkan
parasiticus dapat tumbuh pada
tubuh hewan tersebut menjadi
metabolit beracun yang disebut
jenis pangan tertentu serta pada
aflatoksin M1 dan M2, yang dapat
mikotoksin. Mikotoksin terutama
pakan hewan, kemudian
diekskresikan dalam susu dan
dihasilkan oleh kapang saprofit
menghasilkan aflatoksin.
urin.
yang tumbuh pada bahan pangan atau pakan hewan. Setelah tahun 1970, diketahui bahwa mikotoksin dapat menimbulkan penyakit pada manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Toksisitas mikotoksin dapat bersifat akut maupun kronik, tergantung pada jenis dan dosisnya.
Terdapat beberapa jenis aflatoksin utama, yaitu aflatoksin B1, B2, G1, dan G2. Keempat jenis aflatoksin tersebut biasanya ditemukan bersama dalam berbagai proporsi pada berbagai jenis pangan dan pakan hewan. Aflatoksin B1 biasanya paling mendominasi dan bersifat paling toksik. Aflatoksin B1 dan B2
Aflatoksin merupakan mikotoksin
dihasilkan oleh Aspergillus flavus
yang dihasilkan oleh kapang
dan Aspergillus parasiticus.
Aspergillus flavus dan Aspergillus
Sedangkan aflatoksin G1 dan
parasiticus. Keberadaan toksin ini
aflatoksin G2 hanya dihasilkan
dipengaruhi oleh faktor cuaca,
oleh Aspergillus parasiticus. Jika
Sumber Pangan yang Dapat
terutama suhu dan kelembaban.
aflatoksin B1 dan G1 masuk ke
Terkontaminasi Aflatoksin
Pada kondisi suhu dan
dalam tubuh hewan ternak melalui
Aflatoksin dapat dijumpai pada
kelembaban yang sesuai,
pakannya, maka senyawa
berbagai bahan pangan, misalnya
Aspergillus flavus dan Aspergillus
tersebut akan dikonversi di dalam
jenis serealia (jagung, sorgum,
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
5
Gambar 1. Kapang Aspergillus flavus
InfoPOM
Artikel terlambat dikeringkan dan disimpan dalam kondisi lembab. Serangga dan tikus juga dapat memfasilitasi masuknya kapang pada komoditi yang disimpan.
Gambar 2.Jagung yang Ditumbuhi Kapang Aspergillus beras, gandum), rempah-rempah (lada, jahe, kunyit), kacangkacangan (almond, kacang tanah), susu (jika ternak mengkonsumsi pakan yang terkontaminasi aflatoksin), termasuk produk pangan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, seperti roti dan selai kacang. Namun, komoditi yang mempunyai tingkat risiko tertinggi terkontaminasi aflatoksin adalah jagung, kacang tanah, dan biji kapas (cotton seed).
hingga 10 mg/kg berat badan. Pada tahun 1988, IARC menggolongkan aflatoksin B1 pada daftar karsinogen terhadap manusia. Hal ini didukung dengan sejumlah hasil penelitian epidemiologi di Asia dan Afrika yang menunjukkan hubungan positif antara diet aflatoksin dan kanker sel hati (Liver Cell Cancer = LCC). Sebagai tambahan, timbulnya penyakit yang berhubungan dengan aflatoksin pada manusia kemungkinan
Efek
dipengaruhi oleh berbagai faktor,
Aflatoksin
seperti usia, status nutrisi,
terhadap
dan/atau paparan bahan lain,
Kesehatan
seperti virus hepatitis (HBV) atau
Aflatoksin
infestasi parasit.
mendapat
Gejala Aflatoksikosis
perhatian yang lebih besar daripada mikotoksin lain karena memiliki potensi efek karsinogenik terhadap tikus uji serta efek toksisitas akut terhadap manusia. Pada sejumlah spesies hewan, aflatoksin dapat menyebabkan
Manusia dapat terpapar aflatoksin melalui pangan yang dikonsumsinya. Paparan aflatoksin ini sulit dihindari karena pertumbuhan jamur penghasil aflatoksin pada pangan tidak mudah dicegah.
nekrosis akut, sirosis, dan karsinoma hati serta berpotensi mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Tidak ada hewan yang resisten terhadap efek toksik akut aflatoksin, oleh karena itu sangat logis jika diasumsikan bahwa
Aflatoksin seringkali ditemukan
manusia juga mungkin dapat
pada tanaman sebelum dipanen.
mengalami efek yang sama. Pada
Setelah pemanenan, kontaminasi
kebanyakan spesies hewan, LD50
dapat terjadi jika hasil panen
aflatoksin berkisar antara 0,5
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
6
Keracunan akibat mengkonsumsi pangan atau pakan yang tercemar aflatoksin disebut aflatoksikosis. Beberapa negara, terutama negara dunia ketiga, seperti Taiwan, Uganda, dan India telah melaporkan adanya bukti terjadinya aflatoksikosis akut pada manusia. Di negara-negara maju, kontaminasi aflatoksin pada
InfoPOM
Artikel pangan jarang terjadi pada tingkat
lainnya hanya memberikan
aflatoksin dapat menyebabkan
yang dapat menimbulkan
sedikit pengaruh.
perdarahan, kerusakan hati
aflatoksikosis akut terhadap
- Kejadiannya bersifat musiman
manusia.
(kondisi cuaca dapat
Penelitian toksisitas paparan oral
mempengaruhi pertumbuhan
aflatoksin terhadap manusia
kapang). Efek berat aflatoksikosis pada
karsinogeniknya. Kerentanan
hewan (yang diperkirakan bisa
relatif manusia terhadap aflatoksin
juga terjadi pada manusia)
masih belum diketahui, meskipun
dikategorikan ke dalam dua
pada studi epidemiologi di Afrika
bentuk utama, yaitu aflatoksikosis
dan Asia Tenggara, tempat
akut (jangka pendek) dan
dimana banyak terjadi insiden
aflatoksikosis kronik (jangka
hepatoma, telah ditemukan kaitan
panjang).
membuktikan adanya hubungan sebab akibat, tetapi dapat menjadi bukti adanya kaitan.
kemungkinan kematian.
jumlah besar umumnya terjadi di peternakan. Organ target aflatoksin adalah hati. Setelah aflatoksin masuk ke hati, lipid menyusup ke dalam hepatosit dan menyebabkan nekrosis atau kematian sel hati. Hal ini terutama disebabkan oleh metabolit aflatoksin yang bereaksi secara
antara insiden kanker dengan Hasil penelitian tersebut tidak
pada pencernaan, dan
Tertelannya aflatoksin dalam
difokuskan pada potensi
kandungan aflatoksin dalam diet.
secara akut, edema, perubahan
Aflatoksikosis akut dapat diakibatkan oleh konsumsi aflatoksin dalam tingkat sedang hingga tinggi. Beberapa gejala umum aflatoksikosis adalah edema anggota tubuh bagian
Pada manusia, kasus
bawah, nyeri perut, dan muntah.
aflatoksikosis sesungguhnya
Secara spesifik, paparan akut
jarang dilaporkan, tetapi
negatif dengan protein sel lain, yang menyebabkan penghambatan metabolisme karbohidrat dan lemak serta sintesis protein. Akibat penurunan fungsi hati, terjadi gangguan mekanisme pembekuan darah, ikterus (jaundice), dan penurunan
kebanyakan kasus tidak selalu dikenali sebagai aflatoksikosis. Kita patut curiga bahwa telah terjadi aflatoksikosis jika ditemukan suatu penyakit yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut: - Penyebab penyakit tidak dapat segera teridentifikasi. - Penyakitnya tidak menular. - Penyebab penyakit diduga diakibatkan oleh jenis pangan tertentu. - Pemberian antibiotik atau obat
Gambar 3. Kacang Tanah yang Ditumbuhi Kapang Aspergillus
Vol. 12 No. 5 September - Oktober 2011
7
InfoPOM
Artikel protein serum esensial yang
diberikan sejumlah besar
telah berubah rasa atau tengik.
disintesis oleh hati.
adsorben, misalnya arang aktif.
(Pusat Informasi Obat dan
Aflatoksikosis kronik
Pemberian antioksidan, seperti
Makanan)
disebabkan oleh konsumsi
ellagic acid dan penginduksi
aflatoksin dalam tingkat rendah
sitokrom P450, seperti indole-3-
hingga sedang. Efek yang
carbinol dapat diberikan untuk
Daftar Pustaka
ditimbulkan biasanya bersifat
memberikan efek proteksi.
1. Bommakanti, A.S., and F. Waliyar.
subklinis dan sulit dikenali.
Pertolongan penunjang yang
Importance of Aflatoxins in Human and
Gejala aflatoksikosis kronik dapat
dapat diberikan adalah memonitor
berupa penurunan laju
fungsi hati, dialisis atau transfusi
pertumbuhan, penurunan produksi
darah, dan pengobatan gejala.
(http://www.icrisat.org/aflatoxin/health.asp
susu atau telur, dan imunosupresi.
Pencegahan Masuknya
) [diunduh Juli 2011]
Beberapa pengamatan
Aflatoksin ke Dalam Tubuh
2. William, J.H., et al. Human
Produksi pangan yang benar-
aflatoxicosis in developing countries: a
menunjukkan adanya karsinogenisitas, terutama terkait dengan aflatoksin B1. Tampak jelas terjadinya kerusakan hati karena timbulnya warna kuning yang menjadi karakteristik jaundice, serta timbul pembengkakan kandung empedu. Imunosupresi disebabkan oleh reaktivitas aflatoksin dengan sel T, penurunan aktivitas vitamin K, dan penurunan aktivitas fagositosis makrofag. Pada hewan, efek imunosupresi akibat aflatoksin ini memberi kecenderungan terkena
benar bebas mikotoksin
review of toxicology, exposure, potensial
merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Namun, metode
health consequences, and intervention.
penyimpanan dan penanganan
The American Journal of Clinical Nutrition.
komoditi yang baik dapat
Vol. 80. No. 5, p. 1106-1122, November
meminimalkan pertumbuhan kapang sehingga dapat
2004. (http://ajcn.org) [diunduh Agustus
menurunkan risiko pencemaran
2011]
mikotoksin pada produk pangan.
3. _______________. Foodborne
Penyimpanan komoditi pangan
Pathogenic Microorganisms and Natural
tersebut sebaiknya di tempat yang kering (kelembaban rendah) dan
Toxins Handbook: Aflatoxins.
sejuk (lebih baik jika disimpan di
(www.fda.gov) [diunduh Juli 2010]
freezer).
4. _______________. Aflatoxins in Your
infeksi sekunder dari jamur lain, bakteri, maupun virus.
Livestock Health.
Untuk mengurangi masuknya
Food – and Their Effect on Your Health.
aflatoksin ke dalam tubuh melalui Penatalaksanaan Aflatoksikosis
pangan, sangat bijaksana jika
Environmental, Health and Safety Online.
Permulaan/onset gejala
konsumen bersikap selektif
(http://www.ehso.com) [diunduh Juli 2011]
aflatoksikosis dapat timbul lebih
terhadap pangan yang akan
5. _______________. Aflatoxins:
dari 8 jam setelah paparan. Pada
dikonsumsinya, antara lain
kasus masuknya aflatoksin
dengan menghindari
melalui oral, untuk mengikat
mengkonsumsi pangan yang telah
(http://www.cbwinfo.com) [diunduh Juli
aflatoksin yang masuk dapat
berjamur, telah berubah warna,
2011]
Vol. 12 No. 5 September - Oktober 2011
8
Essential Data. CBWInfo.com. 1999.
InfoPOM
Artikel BIJAKSANA DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SUPLEMEN MAKANAN Apakah anda mengkonsumsi suatu jenis produk suplemen makanan secara rutin ? Apakah anda mengerti betul fungsi dan efek produk suplemen makanan yang anda gunakan ? Marilah simak ulasan berikut ini agar anda dapat menggunakan produk suplemen makanan secara bijaksana untuk memperbaiki kesehatan, menyegarkan tubuh atau menggantikan zat dalam makanan.
Apa itu suplemen makanan ? Suplemen makanan di Indonesia dikenal sebagai produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan apabila kebutuhan gizi yang dikonsumsi dari makanan seharihari tidak memadai. Pada umumnya produk suplemen makanan mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain berasal dari tumbuhan yang telah diketahui mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis serta dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan bukanlah obat, sehingga tidak diperbolehkan mencantumkan klaim fungsi dan klaim kesehatan, apalagi klaim mengobati suatu jenis penyakit. Produk suplemen makanan juga tidak ditujukan
Produk suplemen makanan yang diperdagangkan di Indonesia harus terlebih dahulu didaftarkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk dievaluasi keamanan, mutu dan kegunaannya. Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, produk suplemen makanan baru dapat diperdagangkan. Produk yang telah mendapat persetujuan izin edar oleh Badan POM ditandai dengan mencantumkan nomor pendaftaran pada kemasannya berupa POM SM dengan 9 digit angka untuk produk yang diproduksi di dalam negeri, dan POM SI untuk produk impor. Selain mencantumkan nomor pendaftaran, suatu produk suplemen makanan harus mencantumkan penandaan pada label atau etiketnya berupa keterangan yang lengkap mengenai komposisi, kegunaan, keamanan dan cara penggunaan serta informasi lain yang jelas dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
9
Apakah semua orang membutuhkan suplemen makanan ? Seperti yang sudah disebutkan di atas, suplemen makanan hanyalah bersifat menambahkan atau melengkapi. Jadi jelas bahwa suatu produk suplemen makanan dirancang bukan untuk menggantikan makanan. Bagaimanapun juga sebutir pil suplemen makanan tidak akan dapat menggantikan semua nutrien yang kita perlukan untuk dapat hidup sehat. Sebagai contoh, dalam buah-buahan dan sayuran terdapat berbagai senyawa antioksidan, vitamin, mineral dan serat yang saling bekerja secara alami untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit, namun senyawa-senyawa tersebut belum dapat diidentifikasi semuanya. Karena itu, senyawa antioksidan ini tidak akan terdapat di dalam satu pil produk suplemen makanan. Berbagai studi menunjukkan bahwa makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin dan mineral serta serat terbukti sangat baik untuk mencegah beberapa gangguan penyakit. Sehingga tujuan utama
InfoPOM
Artikel agar tetap sehat dan mempunyai hidup yang berkualitas adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, beristirahat yang cukup serta berolah raga secara teratur, bukan dengan mengkonsumsi produk suplemen makanan. Buah-buahan dan sayuran menyediakan banyak senyawa karotenoid dan flavanoid yang bersifat antioksidan dan dapat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan tubuh, disamping anda juga dapat menikmati kelezatannya. Jadi mengapa harus tergantung pada suplemen makanan tanpa dapat menikmati kelezatannya? Pertanyaannya sekarang, kapan anda perlu mengkonsumsi suatu produk suplemen makanan ? Karena hanya berfungsi untuk melengkapi atau menambahkan, maka suplemen makanan diperlukan apabila seseorang tidak mendapat nutrien yang memadai dari makanan seharihari. Hal ini umumnya terjadi pada mereka yang sedang sakit atau baru sembuh dari sakit dimana selera makan sangat kurang sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi atau nutrien. Demikian juga mereka yang telah lanjut usia atau sedang diet karena menderita suatu penyakit tertentu sehingga membutuhkan suplemen makanan tambahan. Sedangkan bagi mereka yang sehat, konsumsi makanan alami serta buah dan sayuran merupakan jalan terbaik untuk tetap hidup sehat dan berkualitas.
Cara bijaksana mengkonsumsi suplemen makanan Apabila anda merasa perlu mengkonsumsi suatu produk suplemen makanan, maka sebelumnya anda harus yakin produk mana yang terbaik dan memang benar-benar anda butuhkan. Hal ini terkait erat dengan kondisi tubuh kita serta cara mengkonsumsi suplemen makanan dengan tepat. Perlu diketahui bahwa saat ini, berbagai makanan yang dijual telah banyak yang diperkaya atau difortifikasi dengan berbagai nutrien, misalnya tepung terigu yang beredar di Indonesia saat ini wajib difortifikasi dengan vitamin B1, B2, asam folat, mineral besi dan seng. Bila anda mengkonsumsi produk yang telah diperkaya dengan nutrien seperti itu, sebaiknya memiliki gambaran seberapa banyak kandungan gizi yang telah diperoleh dari makanan yang dikonsumsi tersebut. Ini akan menghindari anda dari kelebihan perolehan suplemen, dan tentu mengkonsumsi sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh bahkan membebani tubuh anda untuk memetabolismenya, serta tentu saja akan memboroskan uang. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila mengkonsumsi suatu produk suplemen makanan, antara lain: 1. Jangan mengandalkan produk suplemen makanan sebagai sumber nutrisi utama.
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
10
Apabila anda ingin hidup sehat secara alami, konsumsilah berbagai buah-buahan dan sayuran yang kaya akan nutrien. 2. Pastikan produk suplemen makanan yang akan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan anda. Perhatikan juga takaran dan cara penggunaannya. Apabila anda tidak cukup mengetahui perihal suplemen makanan, konsultasikan dengan tenaga kesehatan. Mintalah mereka untuk melengkapi datadata takaran atau jumlah vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Perlu disadari bahwa konsumsi suplemen makanan yang berlebih akan membebani organ tubuh dengan tugas ekstra untuk mencerna, mengolah, menyerap, kemudian membuang kelebihan zat-zat dari suplemen tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan mengganggu penyerapan tembaga, mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, namun berperan penting untuk mengatur susunan kimia dan kinerja tubuh. Demikian juga dengan konsumsi mineral fosfor yang berlebih akan menghambat penyerapan kalsium. Penggunaan vitamin A, D, E dan K serta zat besi juga perlu hati-hati karena vitamin yang larut lemak tersebut tidak dibuang seketika oleh tubuh. Jika mengkonsumsi vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C,
InfoPOM
Artikel akan lebih mudah diserap jika dikonsumsi bersama makanan atau segera sesudah makan. 3. Pastikan produk suplemen makanan yang akan dikonsumsi aman. Berbagai jenis dan merek suplemen makanan dapat dibeli secara bebas. Pastikan bahwa produk yang anda konsumsi telah dievaluasi mutu, keamanan dan kegunaannya dengan sudah terdaftar pada Badan POM. Bersikaplah bijak dan kritis, jangan terpengaruh oleh berbagai iklan dan promosi. Selain itu, perhatikan pula masa kadaluarsa dari produk suplemen makanan tersebut. 4. Baca dan pelajari penandaan yang ada dalam kemasan produk suplemen makanan. Informasi yang dapat diperoleh pada label kemasan diantaranya adalah: · Manfaat produk. · Komposisi kandungan bahanbahan dari produk tersebut. · Cara pemakaian dan dosis yang menunjukkan aturan pakai yang benar dalam sekali pemakaian dan dalam sehari. · Petunjuk lainnya seperti tentang cara penyimpanan yang baik dan peringatan. · Produsen produk tersebut. 5. Perhatikan resiko interaksi dengan obat. Banyak orang beranggapan bahwa suplemen makanan aman-
aman saja bila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan medis dari dokter, bahkan bisa mendukung pengobatan. Namun semua ini tidak selamanya benar. Kandungan suplemen makanan dapat meningkatkan daya serap terhadap obat tertentu sehingga dapat terjadi over dosis/keracunan obat, tetapi ada juga yang dapat menghambat penyerapan obat tersebut sehingga tidak efektif untuk pengobatan. Oleh karena itu perhatikan informasi yang tertera pada label suplemen makanan serta informasi yang tertera pada label obat. 6. Utamakan gaya hidup sehat Untuk mencapai hidup sehat, faktor yang terpenting dan sangat menentukan adalah komitmen kita untuk mengutamakan aturanaturan hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah paket seumur hidup yang terdiri dari, pola makan seimbang, istirahat yang cukup, olah raga secara rutin, tidak menggunakan zat-zat yang bersifat adiktif dan dapat membahayakan kesehatan (misalnya minuman beralkohol dan rokok) dan keseimbangan spiritual.
sehari-hari. Zat gizi yang kita butuhkan sebenarnya sudah kita dapatkan dalam makanan kita sehari-hari, seperti nasi, laukpauk, sayur dan buah-buahan. Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup istirahat dan olah raga secara teratur, tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol, hidup yang teratur, kehidupan spiritual yang seimbang, dapat menghindari stress, serta hidup dengan lingkungan yang bersih, maka sebenarnya produk suplemen makanan sudah tidak dibutuhkan lagi. Perlu diingat bahwa obat terbaik bagi kesehatan dan kebugaran tubuh adalah makanan sehat yang kita konsumsi seharihari. Apabila faktor-faktor baik yang telah disebutkan tadi tidak semuanya dapat dipenuhi, maka penggunaan suplemen makanan mungkin diperlukan, namun konsumsi suplemen makanan tetap harus memperhatikan tujuan atau sasarannya secara tepat. (DR. Tepy Usia, Apt, M.Phil, Ph.D Direktorat Obat Asli Indonesia)
Kesimpulan Suplemen makanan hanyalah sebagai bahan pelengkap yang tidak dapat menggantikan makanan kita
Vol. 12 No. 6 November - Desember 2011
11
InfoPOM
FORUM PIONas
P
IO Nas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan Obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A, lt.1, BPOM, Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 02142889117/021-4259945, HP nomor 08121899530, email :
[email protected]
Pertanyaan: Anak saya berusia 2 tahun 8 bulan, sudah mengalami batuk berdahak selama 5 hari. Obat batuk apa yang cocok untuk dikonsumsi? Saya sudah ke dokter dan diberikan obat batuk A. Mohon informasinya. Terima kasih Eva, Ibu Rumah Tangga, Makassar Jawaban: Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan pengeluaran sekret (dahak). Dahak berasal dari saluran napas bagian bawah yang memicu terjadinya batuk untuk mengeluarkannya. Apabila tidak dikeluarkan, dahak akan mengganggu pernapasan. Dahak yang dikeluarkan kadang-kadang berupa cairan kental tidak berwarna/bening (disebabkan oleh bronkhitis), seperti nanah (disebabkan oleh infeksi bakteri), berwarna (disebabkan penyakit inflamasi), atau mengeluarkan bau tidak sedap (disebabkan infeksi bakteri anaerob). Batuk berdahak pada anak yang terkadang disertai pilek, biasanya terjadi akibat infeksi virus yang dapat sembuh sendiri dan hanya memerlukan perawatan suportif. Perawatan suportif dimaksudkan untuk mengurangi keparahan dan frekuensi batuk serta untuk mencegah terjadinya komplikasi. Perawatan suportif untuk batuk diantaranya dengan menghangatkan leher, meminum banyak air putih dan menghirup uap air hangat. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengencerkan dahak sehingga mudah untuk dikeluarkan, serta untuk mengurangi iritasi atau rasa gatal. Jika keadaan batuk berdahak belum dapat teratasi, maka dapat diberikan obat dengan kandungan zat aktif pengencer dahak (ekspektoran), seperti bromheksin, asetilsistein, succus liquiritae atau gliseril guaiakolat. Batuk berdahak jangan diobati menggunakan zat aktif penekan batuk (antitusif) karena dapat menyebabkan efek samping yang lebih berat. Antitusif diberikan untuk pengobatan batuk kering (tidak berdahak). Obat batuk A mengandung bromheksin, efeknya dapat terlihat setelah beberapa kali pemakaian. Namun jika setelah tujuh hari tidak ada perbaikan, batuk menjadi lebih berat, dahak berwarna hijau/kuning atau disertai komplikasi seperti sesak napas, demam, sakit kepala atau sakit tenggorokan, maka segera konsultasikan kembali ke dokter. *) A Adalah obat batuk anak bermerek
FORUM SIKerNas
S
IKerNas adalah Sentra Informasi Keracunan Nasional yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir serta siap pakai untuk diberikan/diinformasikan kepada masyarakat luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A, lt.1, BPOM, Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-42889117/021-4259945, HP nomor 081310826879, email :
[email protected] Pertanyaan: Saya terbiasa membeli sosis untuk konsumsi keluarga. Saya ingin mengetahui bahaya yang mungkin timbul jika terlalu sering mengkonsumsinya. (Ana, ibu rumah tangga) Jawaban: Daging olahan seperti sosis dan korned umumnya menggunakan bahan tambahan pangan pengawet. Pengawet yang biasa digunakan adalah natrium nitrat, natrium nitrit, kalium nitrat dan kalium nitrit. Penggunaan pengawet bertujuan untuk membantu mencegah pembusukan, terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi, dan distribusi produk daging. Selain sebagai pengawet, senyawa nitrat dan nitrit juga dapat memberikan warna merah pada produk daging, unggas, dan ikan olahan sehingga memberikan tampilan segar dan menarik. Pada kadar tertentu, senyawa nitrat dan nitrit relatif aman dan tidak bersifat karsinogen (dapat menyebabkan kanker). Pembatasan kadar pengawet jenis nitrat dan nitrit didasarkan pada kemungkinan terjadinya efek yang membahayakan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Oleh bakteri yang berada di dalam ludah dan usus, nitrat dapat diubah menjadi nitrit. Di dalam saluran cerna, nitrit dapat bereaksi dengan amina yang terkandung dalam makanan lain membentuk senyawa nitrosamin. Pada hewan uji, nitrosamin terbukti bersifat karsinogen. Pada ambang batas tertentu, nitrosamin yang terbentuk relatif tidak membahayakan, namun pada kondisi tertentu kadar nitrosamin dapat meningkat. Contohnya pada kondisi pH cairan lambung cukup tinggi (di atas 5), yang merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri pereduksi nitrat. Di dalam darah, nitrit dapat bereaksi dengan hemoglobin membentuk methemoglobin. Tidak seperti hemoglobin, methemoglobin tidak dapat mengikat oksigen sehingga menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menimbulkan kondisi methemoglobinemia. Jika kadar methemoglobin meningkat hingga 10%, maka akan timbul sianosis (ditandai dengan warna kebiruan pada kulit dan bibir); kadar di atas 25% dapat menyebabkan rasa lemah dan detak jantung cepat; sedangkan kadar di atas 60% dapat menyebabkan ketidaksadaran, koma, bahkan kematian. Sensitivitas terhadap nitrat dan nitrit pada bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. Keracunan nitrat atau nitrit yang berakhir pada kematian kebanyakan dialami oleh bayi. Menurut Permenkes Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan, batas maksimum penggunaan pengawet kalium nitrat dan natrium nitrat pada daging olahan dan daging awetan adalah 500 mg/kg, tunggal atau campuran. Sedangkan batas maksimum penggunaan pengawet kalium nitrit dan natrium nitrit pada daging olahan dan daging awetan adalah 125 mg/kg, tunggal atau campuran. Meskipun dinyatakan aman, sebaiknya konsumen bijak dalam memilih pangan yang akan dikonsumsi dan tidak berlebihan mengkonsumsi suatu produk pangan.
Redaksi menerima menerima sumbangan sumbangan artikel artikel yang yang berisi berisi informasi informasi terkait terkait dengan dengan obat, obat, makanan, makanan, kosmetika, kosmetika, obat obat tradisional, tradisional, komplemen komplemen Redaksi makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis. makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis. Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengarah Sekretaris Utama Badan POM Penanggungjawab Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Dra. Tri Asti I, Apt, Mpharm; Dra. Murti Hadiyani; Sandhyani ED, S.Si, Apt Kontributor DR. Tepy Usia, Apt, M.Phil, Ph.D; Dra. Deksa Presiana, Apt, M.Kes; Dra. Dyah Nugraheni, Apt; Dra. Lucky Hayati, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini Ph.D; Dra. Sri Mulyani, Apt; Drh. Rachmi Setyorini, MKM; Yustina Muliani, S.Si, Apt; Judhi Saraswati, SP. MKM; Ellen Simanjuntak, SE; drg. Indah Ratnasari; Galih Prima Arumsari, S.Farm, Apt; Dewi Sofiah Sekretariat Yulinar, SKM, Msi; Arief Dwi Putranto, S.Si, Apt; Denik Prasetiawati, S.Farm, Apt; Tanti Kuspriyanto, S.Si, M.Si; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; Netty Sirait, Surtiningsih Desain grafis Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Eriana Kartika, S.Si, Apt Fotografer Ridwan Sudiro, S.Sos PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat Tlp. 021-4259945; Fax. 021-42889117 e-mai
[email protected]