PENTINGNYA KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Yulia Jayanti Tanama1, Ibrahim Bafadal2, I Nyoman Degeng3 Program Pascasarjana Manajamen Pendidikan Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] Abstrak: Kepemimpinan pembelajaran sangat penting karena berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa; mampu memberikan dorongan terhadap warga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya; memfokuskan kegiatan-kegiatan warganya untuk menuju pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah; membangun komunitas belajar warganya dan bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai learning school. Ironisnya hanya ditemukan 16% dari 856 kepala sekolah yang melaksanakan peran kepemimpinan pembelajaran. Kata kunci: kepemimpinan, pembelajaran, kepala sekolah.
Era globalisasi penuh tantangan menuntut
Kreditnya
peningkatan di segala bidang termasuk
sekolah dinilai angka kreditnya dalam
bidang pendidikan. Kondisi ini menuntut
kompetensi: (1) kepribadian dan sosial;
sumber
(2)
daya
manusia
(SDM)
yang
bahwa
kepemimpinan
efektivitas
kepala
pembelajaran;
(3)
mampu bersaing dan berkualitas. Upaya
pengembangan sekolah dan madrasah; (4)
yang tepat untuk menyiapkan SDM yang
manajemen
berkualitas dan satu-satunya wadah yang
kewirausahaan sekolah/madrasah; serta
dipandang dan
(6) supervisi pembelajaran.
seyogyanya
berfungsi
sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu
tinggi
adalah
Salah
pendidikan
sumber
satu
kompetensi
daya;
dan
implementasi
kepala
sekolah
(5)
dari adalah
(Trianto, 2009). Berhasil atau tidaknya
kepemimpinan pembelajaran yang diana-
mutu pendidikan dalam suatu lembaga
logikan sebagai organ jantung dalam
pendidikan dipengaruhi kepala sekolah.
tubuh manusia yang memiliki fungsi
Peran kepala sekolah sebagai agen pembelajaran,
sangat
strategis
sangat penting dalam kehidupan manusia.
untuk
Kepemimpinan pembelajaran yang efektif
meningkatkan kualitas pendidikan dan
dan optimal dari kepala sekolah, akan
menghasilkan SDM yang unggul. Kepala
mewujudkan atmosphere academic yang
sekolah harus memiliki kompetensi seperti
mendukung ketercapaian tujuan pendi-
yang tertuang dalam Permendiknas No. 35
dikan di sekolah.
tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Berbagai
Jabatan Fungsional Guru dan Angka
tentang
1
penelitian
kepemimpinan
terdahulu
pembelajaran,
dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
perhatian yang kuat terhadap pengajaran
yang
dan pembelajaran, termasuk pembelajaran
memfokuskan
pembelajaran
kepemimpinan
menghasilkan
prestasi
profesional
belajar siswa yang lebih baik dari pada
kembangan
kepala sekolah yang kurang memfokuskan
pembelajaran memiliki perhatian utama
pada
terhadap komponen pembelajaran agar
kepemimpinan
Ironisnya,
pembelajaran.
kebanyakan
menerapkan
model
sekolah
tidak
oleh
guru
siswa”.
sesuai
per-
Kepemimpinan
sesuai dengan perkembangan siswa.
kepemimpinan
Menurut Ubben dan Hughes (1992)
pembelajaran. Bafadal (2016) mema-
kepemimpinan pembelajaran yang efektif
parkan
Direktur
memiliki lima ciri utama: (1) mengko-
ketika
ordinasikan program pembelajaran, (2)
melakukan uji kompetensi kepala sekolah
menekankan prestasi, (3) mengevaluasi
pada tahun 2015, dari 856 kepala sekolah
kemajuan anak didik secara teratur, (4)
dari seluruh wilayah Indonesia hanya
menciptakan iklim belajar yang kondusif,
ditemukan 16% kepala sekolah yang
dan (5) menyusun strategi pembelajaran.
melaksanakan peran kepemimpinan pem-
Lebih lanjut Ubben dan Hughes (1992)
belajaran,
mengajukan
model
menjalankan peran lain, seperti manajer
pembelajaran
yang
sekolah
masalah
rangkaian kekuatan yang dapat mem-
administrasi dan sarana prasarana pen-
pengaruhi peningkatan hasil belajar siswa,
didikan.
yaitu: (1) struktur eksternal yang meliputi
pengalaman
Pembinaan
SD
Kemdikbud,
selebihnya
atau
sebagai
banyak
mengurusi
yang
kepemimpinan pembelajaran, lingkaran
tindakan yang dilakukan (kepala sekolah)
yang
mengembangkan
perilaku
lingkaran yang menunjukkan
memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya
dan
perilaku
dan kemampuan pemimpin pembelajaran,
mampu mengembangkan kondisi belajar
(3) struktur internal yang diciptakan
yang memungkinkan hasil belajar siswa
pemimpin dan pendidik dengan target
meningkat (Greenflied, 1987). Sedangkan
akhir pencapaian tujuan final berupa hasil
Soutworth (2002) menyatakan bahwa pembelajaran
menunjukkan
kemampuan pemimpin pembelajaran, (2)
lingkungan kerja yang produktif dan
“kepemimpinan
empat
mempengaruhi perilaku dan kemampuan
Kepemimpinan pembelajaran adalah
maksud
memiliki
lingkaran harapan, nilai, keyakinan yang
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
dengan
kepemimpinan
belajar atau
adalah
2
lulusan, dan (4) lingkaran
hasil belajar (outcome of learning) dan
tujuan kepemimpinan pembelajaran dapat
lulusan (student outcomes). Hasil lulusan
memberikan layanan
akan memberikan umpan balik pada
prima kepada semua siswa agar mereka
harapan,
mampu mengembangkan potensi kualitas
nilai
dan
keyakinan
pada
pemimpin, lembaga dan masyarakat.
dasar dan kualitas instrumentalnya untuk menghadapi masa depan yang belum diketahui dan sarat dengan tantangantantangan yang turbulen. Menurut Krug (dalam Scott, 2016) menunjukkan hubungan positif antara kepemimpinan pembelajaran dan prestasi siswa. Krug mengidentifikasi lima aspek utama kepemimpinan pembelajaran, yaitu (1) mendefinisikan misi melalui tujuan sekolah, (2) mengelola kurikulum dan instruksi yang penting untuk perencanaan
Gambar 1. Model Kepemimpinan Pembelajaran (Ubben & Hughes, 1992)
guru dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pendekatan yang tepat, (3) mengawasi dan mendukung pengajaran
Tujuan utama dari kepemimpinan
serta
adalah memperbaiki hasil belajar siswa,
memperbaiki
kegiatan
kemajuan siswa tentang apa yang dapat
belajar
dilakukan
mengajar (Gorton, 1976; David dan
(1992)
kepemimpinan
guru
untuk
mendukung
pembelajaran siswa, dan (5) menekankan
Thomas, 1989). Menurut Ubben dan Hughes
pengembangan
profesional yang sesuai, (4) memantau
walaupun tujuan yang lebih dekat adalah untuk
memberikan
suasana atau budaya pembelajaran.
pem-
belajaran memiliki tujuan dasar perbaikan
PERAN
sekolah. Tema utama dari perbaikan
BELAJARAN
sekolah adalah penguatan keterampilan
KEPEMIMPINAN
Peranan
kepemimpinan
PEM-
pem-
guru, sistematika kurikulum, peningkatan
belajaran (instructional leadership) dalam
struktur organisasi, dan keterlibatan orang
meningkatkan profesionalisme guru sudah
tua dan warga lainnya dalam kemitraan
lama diakui sebagai suatu faktor penting
sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam organisasi sekolah, terutama terkait
3
tanggungjawabnya dalam meningkatkan
pengkoordinasian
kualitas pembelajaran di sekolah (Gorton,
sekolah mengkoordinir tim di sekolah; (6)
1991; Hallinger & Leithwood, 1994).
pengkoordinasian pembelajaran efektif,
Beberapa penelitian tentang keefektifan
kepala sekolah sebagai pemimpin pem-
sekolah membuktikan bahwa sekolah
belajaran di sekolah mengupayakan agar
efektif
mem-
guru dapat melaksanakan pembelajaran
persyaratkan kepemimpinan pembelajaran
efektif. Willison (2008) merumuskan tiga
yang
cara/strategi untuk menjalankan kepe-
(effective
tangguh
schools)
(strong
instructional
kerja
kepala
leadership), di samping karakteristik-
mimpinan
karakteristik lainnya, seperti: harapan
yaitu: (1) talk the talk; (2) walk the walk;
yang tinggi pada prestasi murid, iklim
(3) be the caddy. Kepala sekolah harus
sekolah yang kondusif bagi aktivitas
banyak berdialog dan berdiskusi untuk
belajar mengajar, dan monitoring yang
mengembangkan
terus menerus pada kemajuan murid dan
lanjutan guru, memantau proses pem-
guru (Rossow, 1990; Smith and Andrew,
belajaran di kelas serta melayani guru
1989; Gorton and Schneider, 1991).
dalam menggunakan sarana prasarana
Kepemimpinan pembelajaran yang
pembelajaran
tim,
yang
efektif
keprofesian
berke-
pembelajaran.
efektif menurut Southworth (2002) adalah
Kepemimpinan pembelajaran meru-
kepala sekolah yang mampu memainkan
pakan
perannya sebagai: (1) pemantau kinerja
fokuskan/menekankan pada pembelajaran.
guru, kepala sekolah harus memantau
Komponen-komponen
guru
pembelajaran meliputi kurikulum, proses
dalam
menjalankan
tugas
dan
kepemimpinan
yang
mem-
kepemimpinan
fungsinya; (2) penilai kinerja guru, salah
belajar
mengajar,
satu peran kepala sekolah yang objektif
bangan
guru,
dan cermat dalam melakukan evaluasi
pembelajaran, dan pembangunan komu-
kinerja
nitas belajar di sekolah. Hallinger (2003),
guru;
(3)
pelaksana
dan
penilaian,
layanan
pengem-
prima
pengaturan pendampingan dan pelatihan,
mendefinisikan
peran kepala sekolah dalam melakukan
lajaran yang efektif sebagai berikut: (1)
supervisi; (4) perencana pengembangan
makna visi sekolah melalui berbagi
keprofesian keberlanjutan guru, peran
pendapat dengan warga sekolah serta
kepala
mengupayakan agar visi dan misi sekolah
sekolah
dalam
meningkatkan
profesional guru secara berkelanjutan; (5)
tersebut
4
hidup
kepemimpinan
dalam
subur
dalam
pembe-
imp-
lementasinya,
(2)
kepala
sekolah
dan mengajar, dan penilaian hasil belajar
melibatkan para pemangku kepentingan
siswa
dalam pengelolaan sekolah (manajemen
Padahal, ketiga hal yang terakhir sangat
partisipatif), (3) kepala sekolah mem-
erat kaitannya dengan peningkatan mutu
berikan dukungan terhadap pem-belajaran,
proses
(4)
kepala sekolah melakukan peman-
gilirannya, mutu proses belajar mengajar
tauan terhadap proses belajar mengajar
sangat berpengaruh terhadap peningkata
untuk memahami lebih mendalam dan
kualitas siswa dan kualitas sekolah secara
menyadari apa yang sedang berlangsung
keseluruhan. Untuk itu, sudah selayaknya
di dalam sekolah, (5)
peran
berperan
sebagai
dengan
berbagai
kepala sekolah
fasilitator cara
dia
kurang
mendapat
belajar
perhatian.
mengajar,
kepemimpinan
yang pada
pembelajaran
sehingga
memperoleh porsi waktu yang lebih besar
dapat
dibandingkan dengan peran-peran lainnya.
mengetahui kesulitan pembelajaran dan
Peran-peran
dapat membantu guru dalam mengatasi
penting, akan tetapi peran kepemimpinan
kesulitan belajar tersebut.
pembelajaran harus yang lebih penting.
PENTINGNYA
sekolah
diterapkan
lajaran
pertemuan-pertemuan,
waktu
untuk
maupun
leadership
improved
or
learning).
pembelajaran
sangat
cocok diterapkan di sekolah karena misi utama sekolah adalah mendidik semua
kegiatan-
siswa
kegiatan lain yang bersifat non akademis sehingga
for
Kepemimpinan
administratif, dan
profit
baik
(instructional
leadership
disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan bersifat
organi-
sekolah adalah kepemimpinan pembe-
sebagai
porsi yang selayaknya. Kepala sekolah
yang
berbagai
yang paling cocok untuk diterapkan di
instructional leader, kurang memperoleh
rutin
salah
nonprofit, namun model kepemimpinan
leader. Peran kepala sekolah sebagai spesifikasinya
dalam
sasi/institusi,
administrator,
supervisor, motivator, enterpreneur, dan
dan
merupakan
kepemimpinan yang dapat dianut dan
secara bersama, antara lain mencakup
leader
tidak
seorang kepala sekolah. Banyak model
mempunyai
manager,
bukan
satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
sejumlah peran yang harus dimainkan
educator,
lain
Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
PEMBELAJARAN Kepala
yang
kepada
mempelajari
dan
memberikan
mereka
untuk
kesempatan memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
pembaharuan kurikulum, proses belajar
5
yang diperlukan untuk menjadi orang
sekolahnya sebagai sekolah pembelajar
dewasa yang sukses dalam menghadapi
(learning school) (Daryanto, 2011).
masa depan yang belum diketahui dan
PENUTUP
sarat dengan tantangan-tantangan yang sangat
turbulen.
Misi
kemudian
menuntut
organisasi
harus
inilah
sekolah
Kepemimpinan pembelajaran sangat
yang
penting untuk diterapkan di sekolah
sebagai
memfokuskan
karena berkontribusi sangat signifikan
pada
terhadap
pembelajaran, yang meliputi kurikulum,
meningkatkan prestasi belajar; mampu
Kepemimpinan pembelajaran yang untuk
meningkatkan
memfokuskan
pro-
dan
yang kompeten akan dihasilkan siswa berkualitas.
pembelajaran
sangat
membangun
Berdasarkan kajian di atas maka saran
signifikan terhadap peningkatan prestasi
yang
kepala
belajar siswa.
pembelajaran
mampu memberikan dorongan dan arahan
direkomendasikan
sekolah
perannya
pembelajaran
sekolah
sekolah;
sekolah pembelajar (learning school).
pinan pembelajaran berkon-tribusi sangat
warga
tujuan
mampu menjadikan sekolahnya sebagai
untuk
diterapkan di sekolah karena kepemim-
Kepemimpinan
war-
komunitas belajar warganya dan bahkan
Kepemimpinan penting
kegiatan-kegiatan
ganya untuk menuju pencapaian visi, misi,
fesionalisme pendidik. Melalui pendidik
terhadap
belajar
arahan terhadap warga sekolah untuk
hasil belajar.
yang
prestasi
siswa; mampu memberikan dorongan dan
proses belajar mengajar, dan penilaian
efektif
peningkatan
perlu
sebagai
adalah
menjalankan kepemimpinan
berdasarkan
kemampuan
yang dimiliki.
untuk
meningkatkan prestasi belajar siswanya.
DAFTAR RUJUKAN
Kepemimpinan pembelajaran juga mampu
Bafadal, I. 2016. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Kepemimpinan Pembelajaran. Materi Talk Show Peningkatan Mutu Pendidikan di Jawa Timur. Malang: Universitas Negeri Malang, 23 Pebruari 2016.
memfokuskan
kegiatan-kegiatan
war-
ganya untuk menuju pencapaian visi, misi, dan
tujuan
sekolah.
Kepemimpinan
pembelajaran
penting
diterapkan
di Bush, T. & Glover, D. 2003. School Leadership: Concept and Evidence. Nottingham: National College for School Leaderhip.
sekolah karena kemampuannya dalam membangun komunitas belajar warganya dan
bahkan
mampu
menjadikan
6
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
David, G.A., & Thomas, M.A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Boston: Allyn and Bacon.
Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Gorton, R. A. 1976. School Administration: Chalenge and Opportunity for Leadership. Dubuque, Iowa: WmCBrown Company Publisher.
Rossow, L.F. 1990. The principalship: Dimensions in Instructional Leadership. Boston: Allyn and Bacon.
Gorton, R.A. & Schneider, G.T. 1991. Schools Based Leadership: Chalengge and Oppurtunities. Debuque, lowa:Wim C Brown Company Publisher.
Soutworth, G. 2002. Instructional Leadership in School: Reflection and Empirical Evidence, dalam School Leadership and Management, 22(1), 73-92.
Greenfield, W.D. 1987. Instructional Leadership: Concepts, Issue, dan Controversies. Boston: Allyn and Bacon.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif progresif: Konsep, Landasan, dan Imple-mentasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Hallinger, P., & Leitwood, K. 1994. Introduction: Exploring the Impact to Principal Leadership. School Effectiveness and School Improvement: An International Journal of Research, Policy, and Practice. 5 (3): 206-218.
Uben, G.C., & Hughes, L.W. 1992. The Principal: Creative Leadership for Effective School. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara.
Hallinger, P. 2003. Leading Educational Change: Reflections on the Practice of Instructional and Transformational Leadership, dalam Cambridge Journal of Education. 33(3), 35-70.
Willison, R. 2008. What Make an Instructional Leader dalam Phi Delta Kappan, Nov. 2010.92 (3), 66-69.
7