INVERTEBRATA
I.
TUJUAN PRAKTIKUM a. Untuk mengetahui berbagai jenis hewan invertebrate b. Untuk mengetahui karakteristik lebah ( Apis sp ) c. Untuk mengetahui karakteristik cacing hati ( Faciola hepatica ) d. Untuk memahami hewan parasit yang berada di lingkungan ternak
II.
LANDASAN TEORI
Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk avertebrata : 1. Porifera 2. Coelenterata 3. Platyhelminthes 4. Nemathelmintes 5. Annelida 6. Mollusca 7. Echinodermata 8. Arthropoda : -
Insecta
-
Crustaceae
-
Arachnida
-
Myriapoda
Ilmu yang mempelajari serangga adalah entomologi. Entomologi secara garis besar mempunyai kaitan-kaitan dengan bidang ilmu lainnya. Contoh keterkaitan entomologi dengan imu bidang lainnya adalah pada bidang peternakan.
Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), memfokuskan kajian kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi sebagai inang alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada manusia dan tidak jarang serangga berperan sebagai vektornya.
Insekta adalah arthropoda yang memiliki penyesuaian terhadap kehidupan di darat dengan modifikasi dalam bentuk tubuh dan fisiologinya. Misalnya kemampuan untuk membatasi jumlah air yang hilang dari tubuhnya, karena insekta memiliki kutikula yang berlapis lilin sehingga menjadikan tahan air.
Karakteristik serangga secara umum, diantaranya ialah : 1. Secara umum tubuh serangga terbagi atas 3 ruas utama tubuh yaitu kepala (caput), thorak, dan abdomen terpisah. Pada bagian kepala terdapat mulut, antena, mata majemuk(faset) dan mata tunggal (ocelli) dengan bagian-bagiannya. Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang (3 pasang kaki yang beruas-ruas) dan dua atau sepasang sayap. Bagian abdomen terdiri atas kurang lebih 11 buku dengan beberapa bagian terminal, misalnya genital dan dapat dilihat membran timpanum, spirakel, dan alat kelamin. 2. Saluran digestivus terdiri dari 3 bagian yaitu depan, belakang, dan tengah. Bagian mulut memiliki kelenjar saliva. 3. Jantung ramping dengan aorta anterior dan tidak memiliki pembuluh kapiler 4. Respirasi bercabang 5. Sistem ekskresi dengan tubulus malphigi
Parasit merupakan organisme yang hidupnya merugikan induk semang yang ditumpanginya. Ilmu yang memepelajari parasit adalah Parasitologi. Penyebaran parasit di atas
permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya siklus hidup, iklim, sosial budaya/ekonomi dan kebersihan.
Parasit-parasit yang hidup pada hewan dapat dibagi menjadi 2 golongan: Endoparasit : Parasit yang hidupnya di dalam jaringan atau organisme bagian dalam hospes(Seperti cacing cestoda, nematoda, trematoda, dan protozoa). Ektoparasit : Parasit yang hidupnya pada permukaan tubuh bagian luar atau bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan dunia luar dari hospes. Seperti kulit, rongga telinga, hidung, bulu, ekor dan mata. (Dari golongan lalat, tungau dan caplak). Dalam klasifikasi, cacing dibagi 3 phylum, yaitu : Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida.
Plathyhelminthes ada 3 kelas, yaitu : 1.Turbelaria (berbulu getar) 2.Trematoda (cacing isap) 3.Cestoda (cacing pita)
Nemathelminthes ada 2 kelas, yaitu : 1.Nematoda 2.Nematropoda
Dan Annelida dibagi menjadi 3, yaitu : 1.Oligochaeta (cacing berbulu sedikit) 2.Polychaeta (cacing berbulu banyak) 3.Hyrudinea (golongan lintah dan pacet)
Jenis-jenis Endoparasit dan Ektoparasit pada ternak Umumnya endoparasit dan ektoparasit yang biasa menyerang ternak dari
Endoparasit
1. Golongan Bakteri :E.coli, dan Bacillus anthracis. 2. Golongan Cacing :Fasciola hepatica, dan Fasciola gigantica.
Ektoparasit
1. Golongan Lalat : Lucilia sericata, Musca sp., Chrycomyia sp., Sarcophaga (lalat blirik)
2. Golongan Tungau (penyebab kudisan) Tenyakit kudis ini dapat disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, Demodex sp. Psoroptes ovis., Otodectes cyanotis (menyerang telinga anjing). 3. Golongan Caplak Menurut bentuk tubuhnya ada 2 jenis caplak diantaranya : Caplak lunak :Orhthodoras, Otobius. Caplak keras :Ixodes, Rhipicephalus (caplak anjing). Amblyomma spp, Boophilus, Hyolomma,Margaropus.
TAKSONOMI
Apis sp ( Lebah )
Phylum Sub Phylum Kelas Sub Kelas Ordo Family Genus Spesies
: Arthropoda : Mandibulata : Insecta : Pterygota : Hymenoptera : Apidea : Apis : Apis cerana, A. dorsata, A. mellifera, A. florea, dll
Fasciola hepatica ( Cacing Hati ) Phylum
: Plathyhelminthes
Kelas
: Trematoda
Ordo
: Echinostomida
Family
: Fasciolidea
Genus
: Fasciola
Spesies
: Fasciola hepatica
Boophilus annulatus ( Caplak )
Phylum
: Artropoda
Sub Phylum
: Chelicerata
Kelas
: Arachnida
Sub Kelas
: Acarina
Ordo
: Acari
Family
: Ixodidae
Genus
: Boophilus sp
Spesies
: Boophilus annulatus
LEBAH ( Apis sp ) Lebah memiliki struktur yang menyerupai belalang, namun terdapat ciri-ciri khusus yang membedakan dengan yang lain, diantaranya ialah : 1. Lebah ini memiliki bagian mulut yang berfungsi mengisap dan mengunyah 2. Lebah mengalami metamorfosis yang sempurna, mulai dari cacing, larva, pupa sampai menjadi lebah dewasa. 3. Sumber bahan makanan berasal dari pollen (tepung sari) dan nektar (cairan manis di bunga) atau ekstrafloral (cairan manis pada bagian tanaman selain bunga) 4. Hidup secara sosial dalam koloni yang permanen. Selain itu dikenal pula 3 kelompok pada lebah, yaitu ratu, pekerja, dan pejantan.
Kelompok-kelompok lebah, beserta tugas-tugasnya : a. Ratu, bertugas : - mengatur koloni - bertelur - hidupnya bertahun-tahun - hanya ada satu ratu dalam sarang - memiliki ukuran lebih besar (sampai 20mm) b. Pekerja, bertugas : - membersihkan sarang
- memberi makan larva tua - memberi makan larva muda dan larva ratu - memberi makan ratu, pejantan. - menyimpan makanan di sarang - Membangun sarang - Menjaga sarang - Mencari makanan (nektar atau pollen) - Mencari propolis - Mencari air - Memiliki ukuran sekitar 12 mm dengan struktur yang disebut keranjang pollen pada setiap kaki belakang, perut ekstra untuk menyimpan dan mengangkut nektar atau madu dan empat pasang kelenjar khusus yang mengeluarkan lilin lebah pada bagian bawah perut. - Hidupnya kurang lebih 50 hari (3 minggu disarang dan 4 minggu Di lapangan. c. Pejantan, bertugas : - mengawini ratu baru dan hidupnya berbulan-bulan.
Struktur dan fungsi Tubuh lebah ditutupi oleh rambut dengan barbae yang pendek sebagai tempat sementara menempelnya butiran pollen. Rambut pada lebah tidak bercabang merupakan bagian juga dari mata dan kaki. Pada masing-masing kaki, bagian tibia dibatasi oleh semacam bulu getar untuk membersihkan sisa-sisa dari pollen. Kemudian terdapat antena comb untuk memisahkan pollen atau materi asing lain. Pollen brush berfungsi untuk mengumpulkan pollen dari bagian tubuh depan. Lebah memiliki sepasang rahang yang terletak di kedua sisi kepala yang bertindak seperti sebuah tang. Rahang yang digunakan untuk tugas-tugas sarang yang memerlukan menggenggam atau memotong, menggigit bagian bunga untuk melepaskan serbuk sari, atau mencengkeram musuh selama pertahanan sarang. Ruangan sel lebah merupakan ruang paling streril di dunia berkat dilapisi propolis sebagai anti virus, anti jamur dan anti bakteri.
Reproduksi Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. Pada musim nektar berkembang, ratu menghasilkan 1000 ekor/hari. Selama 2 hari seluruh larva diberi makanan royal jelly yang dihasilkan kelenjar pharyngeal dari pekerja muda. Seluruh larva pejantan dan pekerja menerima pollen sedangkan larva ratu memanfaatkan royal jelly, yang menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat.
CACING HATI ( Fasciola hepatica ) Struktur dan fungsi Fasciola hepatica memiliki struktur tubuh sebagai berikut : a. Pipih dan bilateral simetris b. Embrio trophoblastik c. Epidermis lunak d. Pencernaan belum sempurna e. Tidak terdapat rongga tubuh f. Tubuh lunak g. Syaraf sepasang ganglion h. Bersifat hemaphrodit dan internal Sistem respirasi -
Respirasi dilakukan melalui difusi pada permukaan kulit.
Sistem ekskresi
-
Sistem ekskresi oleh nefridium, setiap nefridium terdiri dari :
-
Nefrostom, berupa corong bersilia
-
Lubang ekskresi (nefridiofor) berupa ammonia, urea, dan keratin.
Sistem syaraf Sistem syaraf berupa tangga tali dengan bagian utama sepasang ganglion otak, dimana ganglion otak dihubungkan dengan batang syaraf ventral oleh syaraf yang terletak di kedua sisi faring, disebut dengan circumpharingeal connectives. Sistem reproduksi Pada kelas Oligochaetes umumnya bersifat hemaphrodit. Alat reproduksi jantan, yaitu: 1. Dua pasang testes kecil 2. Saluran sperma 3. Ductus efferent 4. Ductus defferens 5. Lubang jantan pada segmen ke-15 6. Seminal vesicles (sebagai tempat penyimpanan sementara sperma) Sedangkan alat reproduksi betina : 1. Dua ovary 2. Corong bersilia 3. Oviduct terdapat pada segmen ke-14 4.
Dua pasang seminal receptaclet sebagai penerima sperma selama kopulasi disimpan sampai dibutuhkan untuk proses fertilisasi.
Pada spesies Fasciola hepatica, cacing dewasa berwarna coklat abu-abu dengan bentuk seperti daun, pipih, melebar dan lebih melebar keanterior dan berakhir dengan tonjolan berbentuk conus. Ukuran tubuh cacing dewasa dapat mencapai panjang 30 mm dan lebarnya 13 mm. Mempunyai batil isap mulut (oral sucker) dan batil isap perut (ventral sucker) yang besarnya hampir sama.
TUNGAU -
Sebagian besar berukuran sangat kecil, panjang <1 mm - 7.000 µm.
-
Pada gnathosoma tungau terdapat epistoma, tritosternum yang berfungsi dalam transport cairan tubuh
-
Khelisera pada tungau berfungsi untuk menusuk, menghisap atau mengunyah.
-
Tubuh dilindungi oleh dorsal shield/scutum.
CAPLAK -
Panjang tubuh dapat mencapai 2.000-30.000 µm.
-
Caplak dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu caplak berkulit keras/ hard tick (Ixodidae) dan caplak berkulit lunak (Argasidae) karena tidak memiliki scutum.
-
Hipostoma pada caplak merupakan suatu struktur yang terdiri dari gigi-gigi yang tersusun teratur dan menonjol. Struktur inilah yang digunakan untuk menusuk tubuh induk semang ketika caplak menghisap darah. Hipostoma dilindungi oleh khelisera.
Sistem Respirasi : bernafas dengan trakea Sistem Pencernaan memiliki saluran pencernaan mulai dari mulut sampai anus Sistem Ekskresi dilakukan oleh tubulus malpighi. Sistem Peredaran Darah memiliki sistem peredaran darah terbuka Sistem Saraf System saraf merupakan sistem saraf tangga tali
Siklus hidup Proses reproduksi pada tungau dan caplak bervariasi. Siklus hidup yang dijalaninya berupa: telur
larva
nimpha
tungau/caplak dewasa.
Kutu menjalani proses metamorfosa yang tidak sempurna, yaitu : Telur
nimpha
individu dewasa.
Seluruh siklus hidup terjadi di tubuh induk semang. Telur kutu akan menempel pada rambut induk semang dengan bantuan zat perekat yang dihasilkannya.
Potensi Sebagai binatang parasit, tungau, caplak dan kutu dapat menularkan berbagi macam organisme penyebab penyakit misalnya Ornithodoros (caplak kulit lunak) dapat menularkan larva filaria pada ular phyton dan gerbil. Beberapa organisme dapat bersifat zoonosis yaitu dapat menular dari binatang ke manusia. Organisme pathogen dapat ditularkan melalui air liur, serpihan kulit akibat garukan dan feses.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat infestasi caplak dan tungau antara lain: scrubthypus, rocky mountain spotted fever, tularemia, Lyme disease.
Infestasi kutu pada hewan ternak dan binatang peliharaan dapat menyebabkan iritasi dan menurunnya kesehatan. Luka garukan (akibat rasa gatal yang ditimbulkan) dapat menyebabkan infeksi sekunder. Serangan gurem pada unggas dapat menyebabkan ayam gelisah karena gatal dan mengakibatkan merosotnya produksi daging dan telur.
III.
METODE KERJA Praktikum dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa bekerja dalam kelompok 8 - 9 orang, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai, siswa menyerahkan laporan sementara hasil pengamatan secara kelompok. 3.1 ALAT DAN BAHAN Display yang berhubungan dengan materi mengenai hewan invertebrata dan peralatan perkandangan pada lebah.
3.2 LANGKAH KERJA Amati anatomi pada hewan – hewan invertebrata yang berada pada display yang telah disediakan, lalu gambar pada lembar kerja dan pahami
DAFTAR PUSTAKA Soedarmono, 1982. Parasit Temak dan Cara Penanggulangannya . PT. Penebar Swadaya. Jakarta . Elzinga, R. J. 1978. Fundamentals of Entomology. Prentice Hall of India Private Ltd. New Delhi. Evans, G. O. 1992. Principles of Acarology. Cambridge University Press, UK.
Kadarsan, S., A. Saim, E. Purwaningsih, H. B. Munaf, I. Budiarti & S. Hartini. 1983.Binatang Parasit. Lembaga Biologi Nasional-LIPI. Bogor. Kendall, D. A. 2008. Mites bioresearch.co.uk/mite. htm.
&
Ticks
in
Insect
&
Other arthropod. www.kendall-
Krantz, G. W. 1978. A Manual of Acarology. 2nd ed. Oregon State UniversityBook Store, Inc.Corvalis