·. International Institute for Educational Planning
6
Biaya Rencana Pendidikan
J. Vaizey dan J.D. Chesswas
Unesco
Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan 6
ç\MNG\~a.i. ~ ~C.,,1\)V.cJ r~1 i ç,
Judul dan nomor urut dalam seri ini adalah: • ! ;1_. 1. Apakah Perencanaan Pendidikan itu ? Philip H. Coombs t .,.. ; ·'; . ': '"'\... 2. Hubungan ·Rericana Pendidikan d~ngan
.
R. Poignant
Re11cana Ekonomi dan Sosial
' ·
3. Pere11ca11ad11 Pendidikan dan Sumber Daya Manusia F. Harbison ' 4. Pe'r~;1é~11d~11 da11 Administrator Pe11clidikan 'C.E. lleeby
,5. \ i~~n~~k~ ·.~osial Perencanaan Pendidikan • ,C.A. Anderson
' Re11carw l'endidikan 6. Biaya '' J. Vaizey, J.D. Chesswas
.7. lofasalah l'c11diclikan di Dacrah Pedesaan V.L. Griffiths 8. Perencanaan Pendidikan : Peranan Penasihat Adam Curie 9. As/1ek-as/1ek Demografis pada Perencanaan Pendidikan Ta Ngoc Châu 10. Analisis Biaya dan Pengeluaran u11t11k Pe11didika11 J. Hallak 11. ldentitas l'rofesional Perencana Pendidikan Adam Curie 12. Ko11disi 1mt11k l(eberhasilan Perenca11aa11 Perulidikan G.C. Ruscoe 13. A11alisis lJiaya dan Manfaat pada Pere11ca11aa11 l'e11didika11 Maureen Woodhall
14. Re11ca11a l'endidikan dan Pemuda tanpa l'ekerjaa11 Archibald Callaway 15. l'olitik l'ere11canaa11 Pendidikan di Negara Berke111ba11g C.D. Rowlcy 16. Pere11canaa11 Pendidikan untuk Masyarakat lofajemuk Chai Hon-Chan 17. Pere11car1aa11 K11rik11lum Sekolah Dasar di Negara Berke111ba11g H.W.R. Hawes 18. Bela,iar 1/i T,11ar Negeri dan Perkembar1ga11 l'rndidika11 William D. Carter
19. Pe1·e11car1aa11 Pe11didikan yang Realistik K.R. McKinnon 20. Merencanakan Pendidikan Se/111b11rigan l'edesaa11
G.M. Coverdale
ü
de11gan
Pe111ba11g1ma11
Daerah
21. Pilihan dan Keputusan dalam Perencanaan Pendidikan John D. Montgomery 22. Merencanakan Kurikulum Sekolah Arieh Lewy
23. Faktor Biaya dalam Perencanaan Teknologi Pendidikan yani Bersistem Dean T. Jamison 24. Perencana dan Pendidikan Seumur Hidup Pierre Furter 25. Pendidikan dan Lapangan Kerja : Sebuah Penilaian yane Kritis Martin Carnoy 26. Merencanakan Kebutuhan akan Terzaga Pengajar dan Penyediaannya Peter William 27. Perencanaan Peemeliharaan dan Pendidikan Anak Balita di Negara Berkembang Alastair Heron 28. Media Komunikasi di Bidang Pendidikan untuk Negara Berpengliasilan Rendah : lmplikasi untuk Perencanaan Emile G. McAnany dan John K. May'> 29. Perencanaan Pendidikan Non-Formai David R. Evans 30. Pendidikan, Latihan dan Sektor Tradisional Jacques Hallak dan Françoise Caillods
ili
IIEP DOCUMENTATION IIPE
VAi
International lnstitute. For Educational Planning
lt)
BIAYA RENCANA PENDIDIKAN
· oleh J. Vaizey dan J.O. Chesswas Penerjemah Ors. Harso
1.1.E.P. - 1.1.P.E.
t,n1t E.O,tacMia 7501' MllS
1- 9. AVR 19871
CENTRE OE DOCUMENTATION
1986 PENERBIT BHRATARA KARY A AKSARA dan
UNESCO : PARIS
JAKARTA
The casting of educational plans First published in 1967 by the United Nations .Edµcational, Scientific and Cultural Organization 7 place de Fontenoy, 75700 Paris, France ©Unesco 1967 lndonesia translation published in 1986 . This translation © PT Bhratara Karya Aksar~ Hak penerbitan edisi bahasa Indonesia 1986 pada PT Bhratara Karya Aksara, Jakarta ·
.,
....
.. ·
.
1 ..
-;
.•
'"' .. ,
.
'
:· ~.
.-..
"'•
t
•
-·l'o
~
. j
.-· ...
~
~-.l
.
)
·-
:
.
..
Dilarang rnernperbanyak dan atau iu.enyebarluaskan buku ini seluruh atau sebagian dengan cara menjiplak, rnencetak, mernfotokopy dan rnernbajak atau dengan cara Iain tanpa izin tertulis dari Penerbit_ Bhratara Karya Aksara. Bagi yang rnelakukan pelanggaran ini akan dikenakan hukurnan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. ·
vi
DAFTAR ISI DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN . . . . . . . . .
ix
PENGANTAR . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .
xi
Bagian Pertama PENTINGNYA PENETAPAN BIAYA Bagaimana Menentukan Biaya Pemilihan 3 Apakah Lingkup Biaya Pendidikan ? 4 Beberapa Persoalan Intern - Terutama Modal 7 1vfenetapkan Biaya-Biaya 8 Kompleksitas Hal-bal yang Tidak Biasa (Abnormal) 9 Perbandingan-perbandingan Intemasional 10 Mengambegparamaartakan Siapa yang Melakukanya? 12 Jangka Waktu Menentukan Biaya-Faktor-faktor Varia~el 13 Keuangan dan Perkiraan 16
Bagian Kedua 19
PENDAHULUAN Administrasi Pendidikan dan Perkembangannya 20 Pembiayaan Pelayanan Pendidikan 21 Unit 23 Isi Unit Biaya 23 Biaya Lancar Tahunan: Sekolah-Sekolah Dasar 24 Biaya Lancar Tahunan : Sekolah Lanjutan 25 Perhitungan Unit Biaya 30 Biaya-biaya Modal : Sekolah Lanjutan 37 LAMPIRAN BAGIAN KEDUA .................... : ...............
47
BACAAN YANG DISA.RANK.AN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
60
Vil
DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN Rangkaian buku kecil ini terutama ditujukan kepada dua kelompok orang: pertama, mereka yang bertugas - atau yang sedang menyiapkan diri untuk itu - dalam perencanaan dan administrasi pendidikan, khususnya di negara-negara berkembang. Selanjutn)'.a, ia ditujukan kepada mereka yang walau kurang mendalami bidang tersebut, misalnya, pejabat senior pemerintah atau pemimpin rakyat, namun menghendaki pengertian yang lebih umum perihal perencanaan pendidikan, dan ingin mengetahui bagaimana perencanaan pendidikan dapat menunjang pembangunan nasional pada umumnya. la disusun baik untuk belajar sendiri maupun untuk dimasukkan da.tam suatu program latihan formai. Konsepsi modern mengenai perencanaan pendidikan banyak menarik perhatian para spcsialis di berbagai disiplin perencanaan masing-masing berkecenderungan untuk memandang perencanaan pendidikan dari sudut pandangan masing-masing yang agak berbeda. Berkenaan dengan itu, tu juan beberapa buku kecil ( dalam rangkaian. ini) ialah memberi kcsempatan kepada mereka (spesialis itu) untuk mengungkapkan sudut pandangan masing-masing. Di samping itu juga, untuk menjelaskan kepada para pria dan wanita yang lebih muda yang sedang dalam latihan serta menyiapkan di.ri untuk kelak menggantikan mereka. Dalam pada itu, di balik keanekaragaman itu terdapat suatu kesatuan yang makin bcrtumbuh. Para spcsialis dan administrator di negara-negara berkembang mulai dapat menerima prinsip-prinsip dasar dan praktek-praktek tertentu, yang sedikit banyak berutang kepada berbagai disiplin ilmu yang saling terpisah namun hasilnya sebagai suatu kesatuan merupakan sumbangan yang unik bagi pengetahuan. Sumbangan
ix
ini berasal dari sekelompok pelopor yang secara bersama harus mengatasi masalah-masalah kependidikan yang demikian sukar dan demikian mendesaknya, yang sampai sekarang belum pernah dialarni dunia. Seperti juga buku kecil lainnya, dalam rangkaian buku kecil ini pun ditunjukkan latar belakang pengalaman bersama tersebut, di samping secara ringkas mengemukakan gagasan dan pengalaman yang terbaik perihal aspek-aspek terpilih dari perencanaan pendidikan. . Dengan mengingat latar belakang sidang pembaca yang sangat berbeda, maka kepada para pengarang diletakkan beban yang berat untuk memperkenalkan subjek masing-masing roulai dari awal, di sarnping haros menjelaskan istilah-istilah teknis yang telah biasa bagi sebagian sidang pembaca narnun masih asing bagi yang Iain. Dalam pada itu, para pengarang tetap menaati standar ilmiah dan, dengan pengecualian dalam beberapa bidang spesialisasi ter-. teritu, demi para pembaca, pengarang berusaha melakukan penyederhanaan dalam penulisannya tanpa sedikit pun mengorbankan kadarnya. Gara pendekatan ini mempunyai keuntungan bahwa dengan demikian rangkaian buku kecil ini dapat dicernakan oleh pembaca umum. Sungguhpun rangkaian buku kecil ini di bawah penilikan Dr. C.E. Beeby dari New Zealand Council for Education · Research di Wellington selaku editor umum, direncanakan berdasarkan suatu pola tertentu, namun tidak dilakukan usaha untuk menghindari perbedaan, bahkan pertentangan, di antara berbagai sudut pandangan para pengarangnya. Dalam pandangan Lembaga Internasional untuk perencanaan pendidikan (International Institute for Educational Planning) adalah terlampau dini bila sekarang juga menggariskan suatu doktrin resmi yang serba tegas jelas, dalam sebuah bidang pengetahuan dan praktek yang barn namun berkembang dengan pesat seperti perencanaan pendidikan ini. Dengan demikian, walaupun pandangan para pengarang menjadi tanggung jawab masing-masing, yang senantiasa tidak sama dengan pandangan Unesco atau lembaga, ia menjamin bahwa akan banyak menarik perhatian di dalam pasaran gagasan (perencanaan· pendidikan) internasional. Singkatnya, sekarang inilah waktunya untuk mengadakan suatu usaha lintas sektoral dalam pandangan berbagai ahli, yang pcngalaman bersamanya mencakup demikian banyak disiplin ilmu dan sebagian. besar ncgara: di dunia .. X·
)
PENGANTAR
)
..
John Vaizey adalah seorang profesor ilmu ekonomi pada Universitas Brunel, London, Director of the Acton Society Trust, dan anggota Council of Consultant Fellows. la giat méngikuti berbagai konferensi dan pertemuan mengenai perencanaan pendidikan yang diselenggarakan oleh Unesco dan OECD karena ia menjadi anggota misi Unesco ke negara-negara yang sedang berkeinbang. la juga sebagai anggota United Kingdom National Commission untuk Unesco. la banyak mengarang buku dan makalah. Bukunya The Cost of Education dan The Economies of Education merupakan karya standar bidang itu. John Chessm~ mengabdi selama 19 tahun pada dinas pendidikan V ganda. la lama sekali bekerja sebagai Provincial Education Offiser, Buganda dan sebagai Officer in Charge of the Education Planing Unit (Pejabat Penanggung Jawab Satuan Perencanaan Pendidikan) pada Kementerian Pendidikan. Sekarang ia menjabat sebagai anggota staf luar biasa Lembaga Internasional untuk Perencanaan Pendidikan (International Institute for Educational Planning). Baru-baru ini ia ikut dalam salah satu misi lembaga itu ke Afrika. . Penulis-penulis ini mewakili dua aliran pengalaman yang telah hersa.tu membentuk perencanaan pendidikan modern. Penulis-penulis yang banyak berkarya dalam bidang ini tentu saja mereka yang berlatar belakang pendidikan universitas atau lembaga pendidikan lainnya di negara yang telah maju. Banyak di antaranya telah berpengalaman sebagai penasihat, konsultan, atau sebagai peneliti di pelbagai tempat. Sungguhpun demikian, dengan beber-
DPP 6 (2)
xi.
apa pengecualian, biasanya kelompok lainlah yang berjuang cukup lama menghadapi berbagai persoalan sehari-hari dalam mengadrninistrasikan dan merencanakan sistem pendidikan di negara-negara yang sedang berkembang. Kedua kelompok ini ternyata banyak sumbangasihnya bagi teori dan pelaksanaan perencanaan pendidikan serta bagi generasi perencana baru untuk latihan dalam bidang ini sehingga pengalamannya diharapkan berjalan lancar tidak tersendat-sendat seperti yang dialami oleh para perintis. Buku ini merupakan buku kecil pertama dalam rangkaian yang akan diterbitkan dan dapat diistilahkan bentuk berganda karena mengemukakan dua sudut pandangan mengenai suatu persoalan khusus dalam dua lingkungan. Esai yang pertama merupakan suatu pandangan umum mengeriai penentuan biaya rencana pendidikan tulisan seorang ahli yang pengalamannya sesuai dengan bidangnyà. Esai yang kedua merupakan gambara:à. biaya rencana pendidikan seperti yang benar-benar terjadi di negara yang sedang berkembang. Perlu diperha~ bahwa bal itU bukan . semata-mata mempertentangkan sang teoretikus dengan orang praktek. Setiap orang yang membaca tulisan John Vaizey dapat merasakan daya pengalaman praktis yang menjadi latar bèlakanguya. John Chesswas tidak asing terhadap teori perencanaan. Apa yang saling dihadapmukakan ini merupakan dua macam pen~alaman. yang berbeda. ~:. Bagjan. kedua buku ini bukan sekedar merupakan - dalam pengertia:à. buku pegarigan _:_ suatu gambaran mengenai teori-teori àtau pernyataan-pernyataan umum yang dikemukakan di bagian pertama.. Hal itu mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian sâ.~u bagia.Il atau lainnya untuk memperoleh suatu kecocokan yang jù'Stru .akan merusak tujuan penerbitan buku ini. Tulisan Mr. Vai, zey bukan merupakan teori yang muluk-muluk tetapi satu petunjuk umum dalam pelaksanaan. Mr. Chesswas menjelaskan pada pendahuluan tulisannya, bahwa meskipun pelaksanaan sesuai dengan garis-garis umum teori :riamun terdapat banyak segi yang berbeda. Dalam pengertian ini, pada bagian pertama tidak timbul berbagai persoalan; yang lain-lainnya seperti yangg dikemukakannya secara terus terang tidak pernah terpikirkan, dan kadang-kadang jika kekurangan f akta, maka perkiraan berdasarkan pemikiran menggantikan kalkülasi. Mr. Vaisey mengharapkan hal itu terjadi. Mr. Chesswas tidak menyatakan bahwa penentuan biaya yang dite-
, \.
.,.
rangkannya itu suatu model yang ideal. la mengemukakan cara memperbaikinya dan memperlihatkan bagaimana penentuan biaya itu disederhanakan (dan dengan demikian dibatasi) dengan cara mengasumsikan bahwa sistem pendidikan pada dasarnya akan tetap sama dengan yang sudah ada. Makna dari sumbangan itu merupakan hasil langsung suatu kementerian pendidikan yang mampu dan berpengalaman dalam suatu negara yang sedang berkembang secara nyata membiayai rencana-rencananya. Lembaga Intemasional untuk Perencanaan Pendidikan menganggap bahwa dari kedua pemyataan itu akan diperoleh manfaat apabila disajikan secara berdampingan. Buku kecil ini terutama ditujukan kepada para perencana sebagai bahan latihan. Karena pada umumnya orang masih membutuhkan latihan dalam salah satu cabang atau cabang lainnya dalam lingkup bidang perencanaan pendidikan, bal itu akan masih tetap merupakan hal yang menarik bagi para perencana yang sudah berpengalaman dan bagi generasi perencana muda.
C.E. BEEBY Centerfor Studies Education and Development, Harvard University
xiü
Bagian Pertama Oleh John Vaizey PENTINGNYA PENETAPAN BIAYA Suatu alat yang penting sekali bagi seorang administrator dalam menjalankan suatu kegiatan sistem pendidikan ialah pengetahuan tentang biayanya. Setiap orang yang mengambil keputusan mengenai pengembangan atau penetapan biaya, stiatu sistem pendidikan haros memutuskan, apakah ia akan menambah sesuatu pada fasilitas yang sudah ada, melengkapinya atau menggantinya dengan sesuatu yang barn. la dapat membangun sebuah sekolah lanjutan baru menurut contoh yang sudah ada; ia dapat menambah pusat hiburan pada sistem sekolahnya; atau ia dapat mengg~nti s.uatu rangkaian sekolah desa yang terpencar-pencar menjadi sekolah lanjutan yang terpusat. Ia perlu mengetahui keuntungan-keuntungan edukatif dan sosial dari tindakan-tindakannya itu. Namun, tugasnya yang terpenting ialah mengetahui biaya pelaksanaan kegiatan yang menjadi pilihannya. Tidak ada administrator di dunia yang mempunyai dana jauh lebih besar daripada apa yang dapat digunakannya, dan jika sumber itu terbatas, harus dilakukan pilihan. Sângatlah bijaksana seandainya pilihan itu didasarkan atas penilaian yang tepat terhadap keadaan biaya yang tersedia. Pengertian mengenai prisip-prinsip penetapan biaya programprogram pendidikan, mendasari bagian terbesar tugas yang harus ditangani seorang administrator dan perencana pendidikan. Dengan menganalisis persoalan-persoalan yang termasuk dalam .penetapan biaya, dan pengertian akan teknik-teknik yang telah dikembangkan untuk memperoleh cara yang terbaik menetapkan biaya, peru-
.l
musan dan pelaksanaan rencana pendidikan akan sangat menguntungkan. BagiaÎl ini terutama memperhatikan sebagian besar persoalan praktis yang akan dihadapi seorang perencana pendidikan. Untuk dapat mengerti persoalan--persoalan itu, diperlukan sejwnlah rumusan teoretis. Teori tersebut sebaiknya sedikit mungkin karena dalam perencanaan pendidikari pada bangsa-bangsa yang sedang berkembang, pendekatan yang muluk-muluk terhadap persoalan-persoalan seringkali tidak sesuai, data yang diolah sang administrator masih kasar dan metode yang digunakannya tentu seadanya saja. Dengan demikian, rumus-rumus yang dikemukakan di sini sederhana saja dan tidak berbelit-belit, dan saran-saran yang diberikan untuk menghadapi persoalan-persoalan adalah yang mudah tercapai dan dapat dipergunakan di setiap negara.. Perencanaan pendidikan yang dilakukan sekalipun dalam jangka pendek, sebagian besar dari biayanya telah ditetapkan. Dalam jangka waktu pendek, satu atau dua tahun, lapangan pilihan yang diambil pembuat kebijaksanaan tentu dananya sangat terbatas. Ia harus mengeluarkan biaya pemeliharaan gedung, ia ha.rus membayar gaji guru-gurunya, ia harus meinbayar untuk tra.nspor sekolah, ia harus membayar bahan-bahan pendidikan, dan masih banyak hal lagi yang menyangkut jalanya suatu sistem pendidikan. Ia dapat dikatakan beruntung jika masih ada 5 % dari anggaran tahunannya yang tersedia untuk hal yang barn. Tentu saja, lebih jauh ia memandang lebih luas lagi pilihan yang dihadapinya. Selama beberapa tahun ia dapat menggunakan guru lebih banyak atau sedikit, ia dapat menggunakan secara luas atau terbatas saja teknik-teknik baru misalnya televisi, ia dapat membangun beberapa gedung untuk berbagai keperluan, dan ia dapat merencanakan berbagai macam sistem sekolah. Dari sudut pandangan bangsa pun alokasi sumber biaya untuk pendidikan di satu pihak dan katakanlah kesehatan dan kesejahteraan di pihak Iain, lebih merupakan persoalan pilihan. Kemudian kita akan menunjukkan pembatasari dan ketidakleluasaan yang dipaksakan oleh kepentingan pemba.:. ngunan sosial dan ekonomi atas pilihan yang tersedia. N amun, apa yang ingin ditekankan di sini ialah bahwa secara ·sederhana makin jauh seorang administrator memandang, makin luas lapangan pilihannya. Mungkin jugà gagasan ini dapat diartikan ·sebaliknya. Bila~ mana seorang administrator mengambil keputusan, bagaimana pun
' )
.k.ecilnya, ia sebenarnya membatasi jumlah pilihan yang dapat di'... pilihnya di kemudian ha.ri karena ia akan menggunakan sebagian sumber biaya pada suatu jalur pengembangan. Suatu kebijaksanaan yang telah diputuskan sulit untuk dibatalkan; janji yang sudah diberikan tidak dapat diingkari begitu saja; Oleh karena itu; peng".' ambil kebijaksanaan pend.idikan harus mempunyai strategi jangka ,panjang setiap kali ia mengambil keputusan yang menyci.ngkut penggunaan sumber biaya. Hal ini bertujuan untuk mencoba mengemukakan beberapa persoalan yang dihadapi seorang administrator dan perencana pada waktu ia merencanakan suatU: strategi jangka panjang, dan menyarankan kepadanya pemakaiail cara-cara yang memungkinkannya untuk mengambil pilihan-pilihan dengan bijaksana. ' '
BAGA/MANA MENENTUKAN BIAYA-DASAR PEMILIH4N Pertama-tama yang perlu diketahui adalah, bagaimana_kah menentukan biaya suatu program pendid.ikan? Cara-cara utamanya murigkin, dan besar kemungkinan sudah dikenal. Dipilih suatu unit, apakah itu jumlah guru atau murid , atau, mungkin juga jtimla:h sekolah, sebagai dasar menentukan biayanya. Atas dasar ini berbagai macam data dised.iakan - dapat dikatakan bahwa penyediaan data unit tertentu dan pe~entuan biayanya berdasarkan a~as pengalaman - kemudian unit biaya nasional dikalikan , dengan jumlah unit dalam sistem itu untuk memperoleh biaya keseluruliari. Pada dasarnya inilah cara yang d.igunakan oleh pemerin~h çlan badan usaha di seluruh dunia untuk prosedur penenttian biayà mertla. "' Sudah barang tentu terdapat sejumlah i}ersoalan penting yang haros d.ipikirkan oleh administrator atau perencana secara hati-hati sebelum ia menentukan unitnya. Apakah biaya itu berbeda dengail bertambahnya murid? Memang ada pengaruhnya, jika sumbangan pemeliharaan d.iberikan kepada murid-murid atau iuran yang , dibayarkan kepada sekolah-sekolah swasta berdasarkan jumlah siswa yang ada, maka jelas apabila jumlah siswa bertambah akan ,demikian pula dengan sumbangan yang· diberikan. Jika sekolah membayar harga buku-buku yang dipergunakan murid dan setiap mu·rid membutuhkan sejumlah buku, jelas bahwa pengeluaran untuk .buku it~ akan bertambah dengan bertambahnya jumlah murid.
Namun, adrninistrator menyadari bahwa banyak biaya pendidikan tidak tergantung pada jumlah murid. Hal itu lebih banyak berhubungan dengan jumlah guru (sayangnya definisi guru itu tidak sederhana seperti yang nampak pada pandangan pertama). Ji ka jumlah guru meningkat, maka bagian terbesar dari pengeluaran pendidikan - yang berupa gaji gilru dan pengeluaran insidental yang berhubungan dengan itu seperti pensiun - juga akan bertambah. Oleh karena itu, hal yang terpenting untuk diperhatikan dalam menentukan biaya ialah jumlah guru dan gaji mereka. Meskipun demikian, tidak ada satu unit pun yang dapat digunakan untuk segala maksud. Yang perlu diperhatikan pula selain gaji guru ialah !mis bangunan, karena biaya untuk membersihkannya dan pembayaran bunga lebih banyak berhubungan dengan jumlah dan besamya bangunan untuk pendidikan daripada jumlah murid atau guru. Tentu saja ada hubungan antara jumlah murid, jumlah guru, dan jumlah gedung. Secara kasar, untuk maksud penentuan biaya pendidikan, dapat diasumsikan secara aman bahwa pengubah ( variabel) yang terpenting ialah jumlah guru. Walaupun demikian, . tidak benar untuk mengasumsikan bahwa ini hanya satu-satunya pengubah (variabel). Prosedur yang paling aman ialah membagi biaya pendidikan dalam tiga bagian, yaitu yang berhubungan dengan murid, yang berhubungan dengan guru, dan yang berhubungan dengan bangunan, kemudian menentukan unit masing-masing. Dalam keadaan yang tidak banyak berubah, suatu unit gabungan dari ketiga unsur ini dapat digunakan, tetapi kebanyakan perencana pendidikan tidak berada dalam keadaan yang tetap. Mereka berada dalam keadaan pada waktu perubahan yang dapat terjadi setiap saat. APAKAH T.JNGKUP RIAYA PENDIDIKAN?
Setelah kita memutuskan unit apa saja yang menjadi pilihan kita akan meninjaunya lebih teliti - kemudian kita teliti berapa jumlah biaya keseluruhan suatu program pendidikan. Untuk mengetahui arah yang akan kita ambil, terlebih dahulu haros diketahui kedudukan kita sekarang. Berapakah biaya yang dipergunakan sekarang? Untuk mengetahui itu, kita haros memutuskan terlebih dahulu, apakah angka-angka yang biasanya dikemukakan pada pilihan pendidikan benar-benar merupakan biaya yang haros diperhitungkan. Pertama-tama kita mengambil pengeluaran yang ada.
4
Jika kita menelitinya secara saksama maka jelaslah bahwa yang paling banyak biayanya adalah gaji guru, pemeliharaan gedung, biaya perabotan, buku-buku, alat-alat tulis, dan sebagainya. Namun, apakah angka-angka dalam daftar anggaran itu cocok dengan maksud kita? Mungkin sulit menentukan pengeluaran yang tepat karena mungkin ada perbedaan, umpamanya antara tahun anggaran dan tahun ajaran (hal seperti ini tampaknya sepele tetapi menyulitkan prosedur penentuan biaya). Selain itu, mungkin ada perbe• daan antara tanggal pembelian persediaan dan tanggal penggunaannya. Hal itu dapat menyebabkan adanya perbedaan dalam penentuan biaya, karena penilaian persediaan dilakukan pada waktu terjadi kenaikan atau penurunan harga, sehingga sangat menyulitkan para akuntan. Dengan cara membandingkan pengeluaran satu tahun dengan pengeluaran tahun yang Iain, kesulitan-kesulitan demikian akhimya dapat diatasi dengan membuat peraturan yang bijaksana dan tetap dipegang. Sebaliknya, ada juga kesulitankesulitan yang sukar diatasi. Para penjabat keuangan mungkin hanya menaruh perhatian terhadap biaya yang langsung menjadi tanggung jawab mereka, tetapi pada banyak sistem sekolah beberapa bagian biaya pendidikan ditanggung oieh pemerintah pusat, dan biaya bagian Iainnya ditanggung oleh masyarakat setempat. Pada waktu merencanakan rencana pendidikan perlu diketahui pengeluaran yang ditanggung oieh pemerintah pusat dan pemerin-. tah setempat dan menjumlahkannya. Mungkin bal itu bukan merupakan tugas yang mudah karena peraturan yang mengatur dana yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah lokal sangat rumit. lrlandia Utara misalnya, sampai saat ini dana yang diberikan sesuai dengan jumlah murid, gaji guru, dan dana untuk yang Iain. Dana-dana itu akan ditempatkan pada kolom di bawah berbagai macam sebutan dalam pembukuan, dan jika menempatkannya pada sektor-sektor pendidikan tertentu akan merupakan hal yang rumit. Perhitungan ganda mungkin saja terjadi, baik dana yang dibayar oieh pemerintah pusat mau pun yang diterima oleh pejabat-pejabat setempat akan diterakan sebagai pengeluaran, dan periu untuk dikeluarkan. Ada pula penerimaan tersendiri pada sistem pendidikan yang mungkin sangat penting. Penerimaan tersendiri itu dapat berupa uang sekolah yang dibayar oleh keluargakeluarga, atau uang sekolah yang dibayar oleh perusahaan untuk Iatihan industri atau Iatihan-lê..tihan Iain bagi pegawai-pegawai me-
5
reka. Mungkin ada pembayaran oieh orang tua atau murid untuk buku-buku, pelajaran tertentu, makan, penginapan dan maksudmaksud Iain yang setiap waktu harus dimasukkan dalam pengeIuaran keseiuruhan, tetapi dalam kenyataannya dapat saja dibayar meialui pembukuan tersendiri. Ada tipe pelayanan tertentu yang diberikan secara · cuma-cuma oieh departemen-departemen Iain kepada sistem pendidikan. Umpaminya, jika ada pelay~an pendidikan meialui televisi secara nasionaI, mungkin tidak akan dimasukkan ke daiam pembiayaan pendidikan, tetapi mungkin saja • ditempatkan pada, katakaniah usaha pembiayaan penyiaran, atau urusan kementerian kebudayaan. Sebenarnya hal itu memang merupakan biaya pendidikan. Tambahan lagi, sebagian besar yang memang merupakan bagian sistem pendidikan mungkin sama sekali tidak masuk dalam pembiayaan pendidikan, tetapi rnasuk pada pembiayaan-pembiayaan Iain. Umpamanya, kebanyakan negara mempunyai sistem pengembangan pertanian yang dibiayai oleh Departemen Pertanian. Pendidikan tentara dan keluarga mereka seringkali ditanggung oleh pembiayaari pertahanan, dan pendidikan bagi perawat dan dokter masuk ke dalam pembiayaan kesehatan. Jika biaya sebenarnya suatu rencana pendidikan harus dinilai, maka dua hal diperlukan. Semua pengeluaran itu harus diJelaskan dan disatukan dalam suatu daftar utama, kemudian harus dipakai suatu definisi tetap untuk menentukan apa yang harus dimasukkan dan apa yang harus dikeluarkan dari pendidikan. Ada pula sejumlah hal yang dimasukkan ke dalam biaya pendidikan yang tidak langsung berhubungan dengan pendidikan itu sendiri. .Umpamanya di beberapa negara, musium dan balai seni, serta sejumlah persoalan yang tidak ada hubungannya ( termasuk, umpamanya, siaran radio nasional) mungkin menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan. Sistem pelayanan itu tidak lebih dekat hubungannya dengan pendidikan, dibandingkan dengan bentukbentuk kegiatan sosial Iainnya. Oieh karena itu, biaya-biaya tersebut sebàiknya dikurangkan dari daftar pusat utama (grand central table). Pada tahap ini kita teiah memperoieh daftar nasional utama mengenai pengeluaran pendidikàn oleh sernua pejabat yang ber:wenang - umum dan swasta - yang menurut perkiraan kita hanis dimasukkan dalam pendidikan. Kita telah mencoba menentukan pengeluaran unt!-Ik satu tahun yang dilakukan menurut semes6
tinya. Kita telah mengusahakan menghindarkan penjumlahan ganda. Kita telah mengusahakan untuk tidak memasukkan hal-hal yang bukan termasuk pendidikan. Ini merupakan landasan proyeksi kita secara menyeluruh mengenai biaya pendidikan. Sejauh mungkin kita harus mengusahakan untuk membagi pengeluaran itu dalam berbagai macam sebutan (gaji guru, gaji-gaji lainnya, pemeliharaan gedung, bahan-bahan pendidikan, dan sebagainya) dan dalam tingkat yang bermacam-macam ( dasar, lanjutan, dan tinggi, umpamanya). Semua itu merupakan latihan dasar yang dapat kita teruskan kemudian.
BEBERAPA PERSOALAN INTERN ~ TERUTAMA MODAL Sebelum meninjau masalah tersebut ada beberapa persoalan intern yarig berkaitan dengan akuntarisi yang harus dipecahkari, umpamanya pembayaran kembali jasa-jasa dan pinjaman yang telah diadakan untuk membangun sekolah-sekolah. Semua itu harus dikurangkan dari biaya lancar ( current cost) jika akan dibuat kalkulasi mengenai pengeluaran modal yang sebenarnya, jika tidak akà.n terjadi perhitungan ganda. Soalnya ialah bahwa modal menghasilkan jasa untuk jangka lama. Jasa-jasa suatu pinjaman merupakan hasil nyata bagi masyarakat yang dimulai sejak gedung itu diguna,kan. Jika kita menaruh perhatian pada beban pengeluaran modalnya, kita juga menaruh perhatian pada keseluruhan biaya yang dikeluarkan setahun itu untuk gedung sekolah dan perlengkap~ya. Jika kita memasukkan yang satu ini ke dalam perkiraan kita, kita harus mengeluarkan yang Iain. Pemisahan ·aritara modal dan pengeluaran lancar, tentu saja tidak sama dan tergantung pada ketentuan akuntansi yang dipergunakan pada waktu dan tempat yang dimaksud. ( Sebuah buku yang dibeli untuk perpustakan mungkin saja dimasukkan sebagai J)engeluaran modal, sedangkan buku yang dibeli untuk digunakan di dalam kelas merupakan pengeluaran lancar). Semua persoalan yang diuraikan sebagai ada hubungannya dengan apa yang berlaku dalam penentuan biaya program pendidikan juga timbul pada segi modal. Mengetahui mana yang merupakan pengeluaran modal adalah tug~ y3:11g kompleks dan sulit, terutama jika terdapat ba-
7
nyak sistem sekolah swadaya (voluntary) dan berdiri sendiri, karena biasanya catatan mengenai pengeluaran ini hanya dibuat secara sentral dalam bentuk yang sangat kabur. Mungkin dapat direkonstruksikan keseluruhan pengeluaran modal pendidikan swasta 1 private) dengan mcnggunakan jumlah unit yang cliketahui dalam sistem umum dan mengalikannya dengan jumlah tempat modal (capital places) yang dike.tahui telah disediakan di sektor indipenden, tetapi tentu saja standar biayanya mungkin sangat berbeda untuk kedua hal itu.
MENETAPKAN BIAYA-BIAYA Pertama-tama kita akan mencoba mengasumsikan bukti-bukti mengenai pengeluaran sebenarnya pada waktu sekarang, atau pada waktu tahun yang lalu dari segi lancar dan modal. Kita keluarkan pengeluaran yang tak berkaitan dan memasukkan sebanyak mungkin pengeluaran yang berkaitan. Persoalan berikutnya ialah menempatkan ( assign) masing-masing jumlah sebesar keseluruhannya (large global total) pada bagian-bagian tertentu dari sistem pendidikan, karena apa yang kita inginkan ialah suatu gambaran mengenai biaya unit pendidikan pada tingkat yang berbeda-beda dan macam-macam bentuk pendidikan. Umpamanya, jika pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan dilaksanakan pada sekolah yang berbeda, berguna untuk diketahui apakah kita mengeluarkan biaya lebih banyak bagi anak laki-laki daripada untuk anak perempuan. Kita ingin mengetahui apakah biaya pendidikan untuk mereka yang berumur 12 tahun dua, tiga, atau empat kali lebih mahal daripada biaya pendidikan untuk anak yang berumur 6 tahun. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini agak sulit, karena pengeluaran itu biasanya tidak dipisah-pisahkan dan dicatat menurut golongan umur ataupun sekolah. Untuk maksud perencanaan, biasanya cara yang digunakan untuk membuat penilaian ialah dengan cara menc6ba mengetahui biaya-biaya yang berhubungan dengan suatu golongan umur tertentu dan merencanakan suatu sistem akuntansi buatan untuk pendidikan kelompok anak tertentu. Bagaimana kita melakukannya? Sejumlah sekolah kita pilih sebagai contoh untuk mendapatkan gambaran mengenai pengeluaran sekolah yang bersangkutan. Kita harus hati-hati memilih, agar contoh-contoh itu jangan terlalu jauh menyimpang dari sistem
(
l
itu secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan petunjuk kepada kita tentang pengelua.ran yang tidak banyak terdapat kesalahannya. Kita menyadari bahwa bukankah maksud latihan ini untuk menemukan trend biaya itu, dan selama kesalahan-kesalahan kita itu semuanya ke satu arah, tidak terlalu menjadi soal jika unit-.unit biaya itu sedikit salah. Jika kesalahan bertambah, tentunya angka-angka itu tidak ada gunanya. Jika terjadi perubahan-perubahan, maka tingkat kesalahan itu pun akan berubah. Umpamanya, ada kemungkinan bahwa perkembangan jenis-jenis sekolah yang baru melibatkan jenis-jenis pengeluaran yang baru pula. Pengalaman di Inggris dan Wales men unjukkan bahwa sekolah-sekolah baru yang dibangun pada 20 tahun ·belakangan ini temyata lebih murah dalam permohonannya, tetapi lebih mahal dalam soal pemanasan penerangan, dan pembersihan daripada sekolah yang lama. (Hal itu disebabkan karena jumlah ruang gerak per murid telah bertambah dibandingkan dengan 30 atau 40 tahun yang lalu). Dibandingkan dengan mencari-cari data yang benar-benar tepat, halhal yang demikian inilah yang perlu diperhatikan secara saksama, jika kita tidak mau agar penentuan biaya rencana pcndidikan itu menjadi salah sama sekali.
)
KOMPLEKSITAS HAL-HAL YANG TIDAK BIASA (ABNORMAL) Gambaran yang telah diberikan sebagian besar berlaku bagi sistem sekolah yang konvensional, dan tentu saja persoalan untuk mengadakan unit biaya bertambah sulit jika kita menjauhi sistem sekolah yang telah biasa dan diterima oleh anak-anak sekolah. Persoalan menentukan biaya program latihan teknik jauh lebih kompleks karena, umpamanya, di suatu pabrik diadakan latihan kerja, sulit menentukan apakah pada suatu waktu tertentu orang itu sedang dididik atau ia ikut dalam kegiatan produksi. Apakah gajinya dibebankan kepada biaya produksi, atau biaya latihan? Mungkin tidak ada pabrik tertentu yang khusus disediakan untuk latihan. Karyawannya mungkin diberi latihan menggunakan mesin-mesin yang pada saat Iain digunakan untuk produksi biasa. Jadi, berapakah modal untuk biaya latihan itu? Orang-orang yang memberikan pelajaran mungkin saja sebagian besar adalah penyelia (supervisor) dan mandor biasa. Berapakah biaya latihan itu? Penydiaan biaya dalam suatu usaha produksi manapun merupakan proses yang 9
sangat kompleks. Membandingkan biayanya dengan unit · biaya pengajaran yang diberikan parla suatu technical college menjadi suatu hal yang penuh kompleksitas. Di sini pun kita temui suatu persoalan ·yang di dalam sistem sekolah terutama mempengaruhi pendidikan menengah. Hal itu dapat digambarkan sebagai sistein unit yang dipakai untuk penentuan biaya. Parla sekolah dasar di mana tingkatan murid yang putus sekolah, terutama di negara yang telah maju sangat rendah, mungkin lebih memudahkan untuk memakai sang murid, atau lamanya belajar ( student year), sebagai suatu unit penentuan biaya. 'Berapa biaya untuk mendidik seorang anak per tahun?' Namun jika terjadi banyak kasus putus sekolah, seperti halnya pada pendidikan teknik dan sekolah menengah di seluruh dunia, serta parla sekolah . dasar di beberapa negara yang sedang berkembang, mungkin lebih tepat untuk memperhitungkàn biaya per murid yang selesai atau per lulusan. Hal ini dapat mengubah jadwal perbandingan (comparative schedule) biaya yang diperoleh dari data mentah yang telah terkumpulkan. Beberapa bentuk latihan yang tampaknya murah mungkin dengan dasar ini akan ternyata paling mahal dibandingkan dengan siswa yang selesai.
PERBANDINGAN-PERBANDINGAN INTERNASIONAL Anggaplah kita telah menyelesaikan atau setidak-tidaknya telah menanggulangi sebaik mungkin persoalan-persoalan mengenai unitunit yang akan kita gunakan untuk menentukan biaya dan mengum-: pulkan data. Kita telah membuat semua perhitungan. Di manakah kita sekarang? Tentu saja banyak data yang kita masukkan. dalam sistem perkir'aan kita, walaùpun masih merupakan perkiraari. kasar. Di banyak negara junùah siswa sekalipun merupakan suatu konsep yang agak samar dan gagasan untuk memperkirakan pengeluarkan untuk pendidikan di sektor pendidikan swasta yang biasanya sangat qesar dengan sendirinya merupakan sesuatu yang menyangkut sesuatu estimasi (estimation) yang luas pada diri si perencana ( estimasi ialah kata yang dipergunakan oleh para administrator untuk kata perkiraan). Sekarang kita ingin mengetahui apakah biaya itu wajar dibandingkan dengan biaya pada· sisterr. pendidikan lain yang kita kenal. Usaha mengadakan perbandingan sccara intemasional di semua bidang telah menjadi lebih · populei
10
daripada ·sebelumnyà. Perbaridingan secara internasional memberikan banyak pengarahan kepada para administrator dalam berbagai bidang kegiatan. Di sffii kita haros lebih berhati-hati. Maksud mengumpulkan data-data itu adalah untuk meinperkirakan biaya pendidikan ·yang sebenarnya dalam pengertian beban sebenarnya terhadap . perekonomian nasional. Jika kita membandingkan rlua negà.ra, maka yang penting bagi kita ialah membandingkan beban pendidikan yang sebenarnya dari kedua negara itu. Namun, alatalat yang kita miliki ~ntuk mengadakan perbandingan ini sangat tcrbatas.. Umpamanya, kita biasanya mengadakan perbandingan istilah-istilah keuangan dan menggunakan nilai tukar yang konpensional. Tetapi, dengan adanya pembatasan keuangan di dunia, seperti yang kita hadapi, nilai tukar itu sencliri merupakan konsep yang sangat dibuat-buat (highly artifical). Karena itu, penyempitan semua unit biaya dengan asas dolar atas dasar nilai tukar yang resmi mungkin akan sangat mengubah gambaran yang sebenarnya. Tambahan pula di beberapa negara, guru relatif dibayar lebih baik dibandingkan dengan profesi Iain, sedangkan di negara-negara lainnya mereka itu dibayar sangat rendah. Akibatnya ialah bahwa negara yang membayar gu_runya relatif tinggi seolah-olah lebih' banyak memberikan sumI?er penghasilan kepada pendidikan daripada negara-negara yang membayar guru-gurunya rendah. Pada satu segi, hal ini ada benarnya juga karena guru-guru itu memperoleh lebih banyak dari produksi nasional untuk dikonsumsi mereka. Namun, dari segi lainnya hal itu sama sekali tidak benar, karena meskipun guru-guru dibayar tinggi atau rendah, anak-anak' di kedua negara itu akan tetap memperoleh jumlah pendidikan yang sama dari guru-guru itu. Oleh karena itu untuk maksud perbandingan kita harus menggunakan suatu patokan untuk gaji guruguru itu di kedua negara tersebut. Dengan perkataan Iain, . kita haros mengkalkulasikan suatu nilai pertukaran yang khusus untuk pengajaran. Hal ini merupakan suatu cara yang biasa dalam ilmu ekonomi yang telah digunakan di berbagai bidang. (Hal ini terutama telah dikembangkan oleh Mr. Milton Gilber dan kawan-kawannya pada Organisasi untuk Kerja sama dan Pembangunan Ekononù (Organisation for Economie Co-operation and Development). · 11
MENGAMBEGPARAMAARTAKAN - SIAPA YANG MELAKUKAN? Segera setelah kita mengumpulkan data untuk menentukan biaya suatu rencana, kita dapat mempergunakannya untuk menentukan prioritas. Kebanyakan prioritas utama ditentukan atas' dasar politik atau pertimbangan lain sebelum rencana itu dimulai. Meskipun demikian, pemilihan prioritas dengan sendirinya sejauh mungkin akan ditentukan oleh biaya bermacam-macam kebijaksanaan dan penentuan biaya tepat bagi proyek-proyek yang mungkin dikerjakan tentu memainkan peran penting dalam proses memilih proyek mana yang akan dilaksanakan. Penentuan biaya program-program pilihan dilakukan secermat mungkin dalam waktu selama mungkin sebagai dasar untuk perbandingan yang merupakan salah satu tujuan pokok prosedur penentuan biaya. Seringkali terjadi bahwa keputusan dalam pendid.ikan diambil atas dasar apa yang baik dalam kependidikan tanpa didahului pertimbangan mengenai biaya yang diperlukan. Biaya untuk melakukan sesuatu juga merupakan biaya untuk tidak melakukan hal yang Iain. Hal ini merupakan hal penting yang harus diingat. Tentu saja, prioritas apa yang dipilih dan sejauh mana biaya itu akan mempengaruhi prioritas, sebagian juga ditentukan oleh siapa yang menentukan biaya itu. Pada sistem sentralisasi biasanya hal itu dilakukan oleh menteri pendidikan, sedangkan pada sistem desentralisasi akan dilakukan oleh unit pemerintah daerah. Tentu saja, tugasnya dalam kedua kasus ialah memastikan bahwa statistik-statistik yang dipergunakan untuk satu bagian sistem itu diband.ingkan atas dasar yang sama. dengan biaya aktivitas di bagian-bagian sistem yang Iain. Selain itu, penting adanya kerja sama antara bePbagai departemen pemerintah jika keseluruhan bidang statistik itu d.isediakan nntuk perencana. Gcdung sek.olah dapat dikcrjakan oleh kementerian pekerjaan umum. Besar kemungkinannya kementerian tenaga kerja mempunyai statistik yang terbaru mengenai trend gaji dan upah bagi orang-orang yang bukan guru. Pengeluaran departemen lainnya ( terutama pertahanan, pertanian, kesehatan dan kesejahteraan) perlu menyelesaikan kembali penentuan biayanya. Karena itu, penting bagi penguasa yang berwenang dalam penentuan biaya program pendidikan. untuk mempunyai kebebasan memperoleh statistik yang ada kaitannya pada departemen-departemen Iain. 12
Data' yang dipaparkan hend"aklah sederhanà dan ·sistematis. Pengainbil keputusan tidak perlu mengetahui biaya sampai sekecilkecilnya. Seringkali .tintuk memperoleh ketepatan dalam perkiraan · diperlukari waktu dan kerja yang demikian lama sêhingga data ·yang mutakhir tidak pernah selesai. Suatu gambaran ·inenyeluruh ·yang menarik perhatian adalah yang dapat dipergunakan. Namun, anehnya hal itu merupakan h_al yang paling sulit diperoleh di dunia. Para pegawai telah terbiasa dengan jumlah-jumlah kecil. Diperlukan seorang perencana yang berpengalaman untuk menye. derhar_iakan. tumpukan data keuangan dan mengemukakannya de. ngan dasar perbandingan.
]ANGKA · WAKTU MENENTUKAN · BIAYA - FAKTORFAKTOR VAR/ABEL UTAMA Jangan penentuan biaya telah diuraikan dalam kaitan dengan lapangan pilihan. Bagi kebanyakan administrator pendidikan, anggaran tahunanlah yang menentukan apa yang dapat· mereka gunakan. Dalam sistem lokal, mereka akan terbatas ·pada jumlah pajak . yang dapat diperoleh pada tahun yang akan datang. Seperti yang telah dikemukakan, biaya pendidikan umumnya ditentukan untuk jangka pendek, schingga persoalan yang dihadapi ialah menentukan proyeksi biaya untuk jarak menengah dan panjang bila pilihan lebih terbuka. Memang suatu persoalan, karena . makin panjang biaya itu diperkirakan, makin hipotesis angka-angka yang dikeniukakan. ·Jumlah biaya yang dapat dipergunakan untuk pendidikan akan .tergantung pada angka pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi, yang sangat sulit untuk ditentukan. Perbedaan gaji guru tergantung pada f aktor-faktor di pasaran kerja yang tidak dapat d.ira~alkart dengan tepat. Perkembangan biaya modal ( capit(Ù cost) . juga· s1,1iit. se~ali diramalkan. Oleh kareqa itu, kita harus siap Înengem~kak.~n ·berbagai macam perkiraan untuk jangka piuijang yang harus. dipaparkan dengan jelas. Apa~ah faktoi:-faktor yang. ~~ai kemungkinannya mempengaruhi biaya pendidikan pada masa yang akan dataiig? Tentu banyak sekali. Secara kasar dapat dibagi d3.Iam 6 bagian. · Pertama, akan terjadi perubahan pada· tingkat harga; kita menaruh perhatian terutama pada. biaya yang sebenarnya, bukan · pada biaya semata-mata ·menyangkut keuangan. Perubahan pada tingkat 1harga akan · mempengaruhi angka-angka sebenamya yang ~
.
)
DPP 6 (3)
13
kita gunakan setiap saat, tetapi untuk kepentingan peramalan kita harus menetapkan perubahan harga itu. Biaya pendidikan untuk barang-barang yang dibeli tidak selalu akan berubah kearah dan kecepatan yang sama dengan barang-barang lainnya. Indeks harga secara umum misalnya, dibebani dengan biaya makan dan akomodasi yang ,sebenarnya tidak diperhitungkan dalam biaya pendidikan. Hal terpenting pada biaya pendidikan ialah gaji guru yang mungkin tidak bergerak ke arah yang sama dengan barang lainnya, atau upah pada umumnya. Karena itu, sebelumnya, jika kita ingin menetapkan biaya, penting untuk menentukan indeks harga untuk pendidikan yang dikalkulasikan secara terpisah dari indeks harga yang digunakan untuk ekonomi secara keseluruhan. Hal ini merupakan bal yang tidak terlalu sulit dan biasanya dikerjakan dengan mudah oleh para ahli ekonomi di biro perencanaan. Faktor kedua yang mempengaruhi biaya pendidikan ialah perubahan terjadi pada perbandingan relatif antara barang-barang dan jasa yang masuk dalam pendidikan, terutama di antaranya ialah . gaji guru. Pada sistem-sistem sekolah yang masih sangat sederhana tingkat perkembangannya, gaji guru merupakan bagian yang terbesai dari keseluruhan pengeluaran, mungkin sampai 90%, sedang kan pada sistem yang lebih berkcmbang rata-rata mencapai 50 sampai 60%. Sekalipun di negara-negara maju, pada tingkat pendidikan dasar, proporsi gaji guru itu jauh lebih tinggi daripada pada tingkat lanjutan dan universitas. Oleh karena itu, jika melihat . trend biaya pendidikan masa mendatang, kita harus memutuskan seberapa jauh gaji guru itu akan tetap merupakan bagian yang . terbesar dari keseluruhan pengeluaran pendidikan, atau melihat kc arah mana, dan secepat apa perubahan dapat terjadi. Faktor ketiga yang mempengaruhi biàya pendidikan ialah pena'mbahan anak. Ini merupakan segi proyeksi yang penuh kesulitan. ·Seperti diketahui, peramalan demografi merupakan seni yang sulit dan kompleks dan lebih sulit di negara-negara yang dinas.dinas statistiknya masih rendah perkembangannya. Hal utama yang mempengaruhi pengeluaran pendidikan di banyak negara ialah kecepatan pertambahan anak-anak. Ini merupakan masalah yang seharusnya. memperoleh pçrhatian yang cukup, tetapi tak mungkin ·dibahas dalam buku kecil ini. Di sini hanya cukup untuk mengata/ kan bahwa bukan hanya jumlah populasi anak yang reievan tetapi pembagian di antara berbagai kelompok umur. Trend ke ~h pro14
porsi yang lebih tinggi parla anak-anak yang lebih tua usianya di sekolah akan menaikkan biaya lebih tinggi dariparla suatu penambahan yang serlerhana rlalam jumlah anak-anak yang lebih murla. Faktor keempat yang mempengaruhi pengeluaran pendidikan parla masa menrlatang ialah peningkatan stanrlar pendidikan dan tuntutan pendidikan. Segera setelah suatu sistem sekolah terbentuk pasti akan ada tuntutan dari orang tua, guru-guru dan beberapa politikus terhadap kondisi sekolah yang lebih baik; penarnbahan macam dan lu as sekolah; dan' pennintaan akan bermacam-macam fasilitas sosial tanpa mempertimbangkan pendid.ikan kurang memuaskan secara ·sosiologis dan pedagogis. Penambahan pengeluaran pendidikan per anak besar sekali dan akan bertambah 1agi JaIarri waktu perubahan sosial yang sangat cepat ini. Seorang adminisfrator atau perancang yang bijaksana yang sedang membuat perkiraan biaya pendidikan akan memperhatikan benar-benar tuntutan perbaikan standar pendidikan. Faktor kelima yang harus. diperhatikan oleh seorang administrator atau perancang yang sedang mengerjakan penentuan biaya pendidikan ialah kenaikan dalam usia meninggalkan sekolah dan kemungkinan penurunan umur bagi yang wajib sekolah. Pàda bangsa-bangsa yang sedang berkembang pacuan utama pada tahun-tahun belakangan ini ialah · untuk mendaftarkan semua anak pada umur sekolah dasar, tetapi setelah hal itu dilakukan, tuntutan akan rlinaikkannya usia meninggalkan sekolah sampai 14, 15, atau 16 menjadi sangat. kuat. Biaya penrlidikan anak-anak yang lebih tua jauh lebih mahal rlaripada biaya pendidikan anak-anak yang lebih muda (karena guru-guru kelompok murid usia lebih tua cendcrung untuk biaya lebih tinggi dan karena teknik pendidikan yang dipakai untuk anak-anak yang lebih tua lebih mahal) sehingga memperpanjang waktu anak sekolah dan biaya pendidikan per anak · per tahun menjadi naik. Hal itu tentunya akan lebih jelas, jika angka-angka pendaftaran pada pendidikan tinggi ditingkatkan. Ini merupakan faktor _keenam yang perlu mendapat perhatian yang cukup. Unit biaya ùntuk pendidikan tinggi beberapa kali lebih tinggi daripada untuk pendidikan dasar, dan seperti yang telah sering dipertentangkan, pengembangan penrlidikan tinggi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan · (integral part) dari pengembangan keseluruhan sistem pendidikan. Oleh kareha itu pada waktu penentuan biaya untuk 15
sekolah dasar dan lanjutan, perlu dilngat perkembangan pen,didikan tinggi yang cepat dan àkibatnya terhadàp gambaran biaya keseluruhan. Dalam memhuat perkiraan jangka panjang, kita mengalami baik tekanan atas jumlah keseluruhan murid yang harus ·dididik dan unit biaya yang terus naik. Unit biaya yang terus bertambah ini berasal dari kenyataan bahwa standar pendidikan naik, bahwa an'ak-anak yang tua lebih mahal biaya penclidikannya dan pada waktu yang bersamaan terjadi pula pergeseran struktur hiaya pencliclikan kareha · adanya perubahan pada tingkatan harga. (Perubahan pada tingkatan harga dapat dianalisis dengan menggunakan indeks harga yang telah diuraikan). Maksud tindakan yang dilakukan di sini ialah untuk mengetahui biaya pendidikan yang sebenarnya bertentangan dengan biaya uangnya (money cost) dan keenam faktor ini akan merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan analisa itu.
KEU ANGAN DAN PERKIRAAN Sebegitu jauh kita telah mempertimbangkan ; pengeluaran · pendi.clikan. Pembukuan ganda menganjurkan agar kita memeriksa satu jalur buku besar dengan jalur lainnya; kita harus melihat penerimaan pada sumber keuangan. Kita coba. mengikhtisarkan kembali bel;>erapa persoalan dalam menginterprestasikan perkiraan. Dalam mempertimbangkan keuangan pendidikan sejumlah hal harus cliingat. Pertama, anggaran pemerintah dan pemyataan keuangan clibuat untuk maksud administratif dan politik tertentu, sesuai dengan imciang-undang dan peraturan-peraturan yang relcvan, biasanya untuk meyakinkan bahwa para pejabat legislatif dan pejabat akunt~n,sj rnampu mengendalikan pengeluaran uang Ùmum. · · Pertimbangan Iain ialah penghindaran korupsi dan bermacam:. macam penyalahgunaan. Namun perkiraan yang dibuat tcrutama hanya berdasarkan pada pertimbangan ini saja belum merupakan yang paling cocok dan baik bagi orang-orang yang akan. menggunakannya untuk keperluan administratif yang berkaitan dengan pèngambilan keputusan dan perenèanaan yang strategis. Sama halnya d~nga.Îl statistik kehadir~ murid di sekolah, clibuat .dengan maksud agar murid-murid hadir dcngan teratur di sekolah dan untu~ menentllkan pembayaran gaji ·guru-guru, cocok untuk peren~ qmaan penclidikan. Oleh karena itu, statistik pemerintah sencliri perlu 16
diaila:lisis secara cermat untuk meriempatkan kesemuany~ ~tri dalani kategori yang cocok untuk maksud perencaIUall dan.analisis ekonomi. Sebagai contoh, perencana pendidikan akan · menaruh perhatian khusus pada ·pembagian pengeluarari modal dan pengeluaran lancar. Dalam perkiraan pemerintah kategori ini sebagian ·besar merupakan persoalan kebiasaan, karena dasar pembagian pada pengeluaran modal biasanya tidak dilakukan dengan pengambilan keputusan tahunan oleh pejabat-pejabat legislatif atau anggaran, sedangkan tentunya hal itu dilakukan terhadap pengeluaran lancar. Pembagian antara pengeluaran modal dan pengeluaran lancar yang dibuat untuk maksud akuntansi administratif belaka tidaklah perlu apa yang sesuai dengan pertimbangan pengeluaran modal dan pengeluaran lancar dalam pengertian ekonomi. Dalam pengertian ekonomi, pengeluaran modal ialah pengeluaran keseluruhan yang menghasilkan arus keuntungan dalam jangka panjang, sedangkan pengeluaran lancar ialah sesuatu yang memberikan keuntungan segera setelah clilaksanakan. Oleh karena itu, perencana mungkin harus bennain sulap dengan perkiraan untuk memperoleh alokasi yang memadai dari guna rnencapai maksudnya, pengeluaran modal dan pengeluaran lancar. ' Realokasi angka-angka yang demikian itu dalam perkiraan yang berguna untuk memeriksa angka-angka pengeluaran dan angka'-angka penerimaan. Penerimaan yang masuk ke dalam dana (biasanya nasional) untuk pengeluaran pencliclikan berasal dari berbagai sumber. Beberapa di antaranya telah disebutkan: bantuan pemerintah pusat, bantuan pemerintah setempat, iuran, pinjaman, pembayaran untuk jasa-jasa yang telah cliberikan, penangguhan pembayaran dan pembayaran dengan barang merupakan contoh-contoh utama. Perlu menganalisis sumber-sumber penerimaan untuk membandingkannya dengan pola pengeiuaran, agar mengetahui bahwa pola penerimaan itu cukup untuk mengimbangi pengeluaran-pengeluaran yang dihadapi, dan untuk mengetahui apakah pola penerimaan dalam sektor pendidikan ekonomi itu seperti yang diinginkan secara sosial dan ekonomis.
j
Parla bangsa-bangsa yang sedang berkembang ada persoalan khusus ialah bahwa masyarakat itu biasanya dibagi dalam dua bagian utama: bagian yang mempunyai uang dan bagian yang tidak mempunyai uang. Parla bagian yang mempunyai uang, pe-
17
nerimaan dan pcngeluaran lebih berupa uang tunai, sedangkan pada bagian lainnya bagian tersebut pcngeluaran dan penerimaan adalah dalam bentuk barang. Oleh karena itu, diperlukan dua macam perkiraan yang sama sekali berbeda untuk dua sektor ekonomi yang bcrbcda. Untuk mengikhtisarkannya: kita dapat mengatakan bahwa segala analisis pola pengeluaran pendidikan ~karang ini dan untuk masa. mendatang harus secara hati-hati dibandingkan dengan biaya yang dibebankan kepada masyarakat oleh karena pengeluaran itu. Untuk mencapai maksud ini diperlukan suatu analisis mengenai swnber-surnbcr penerimaan pendidikan yang dilakukan sccara hati.. hati.
18
Bagian Kedua . Oleh J.D. Chesswas PENDAHULUAN
1. Bagian kedua buku kecil ini menguraikan cara penentuan biaya pada suatu negara yang sedang berkembang di Afrika, kira-kira · 2!/ii tahun setelah memperoleh kemerdekaannya. Seperti yang kita lihat, beberapa topik dan faktor di bagian pertama telah dipcrtimbangkan, dan beberapa kesulitan yang bertahan dan perlu dihadapi. Hal-hal lainnya tidak ditampilkan baru pembayaran kembali pinjaman yang khusus diberikan untuk pendidikan, dimulai 10 tahun kemudian; baik pada tingkat kedua sekolah umum dan swasta, baik untuk biaya modal maupun biaya lancar, dibayar dengan cara yang sama. Tidak ada rencana yang terorganisasi mengenai pendidikan di tempat (on the job education). Tingkat umur pada semua tingkatan pendidikan demikian besarnya, sehingga tidak cocok untuk menggunakan umur sebagai faktor yang mempengaruhi penentuan biaya. Tingkat dan jenis pendidikan merupakan faktor yang lebih penting. Demikian pula tidak ada usia meninggalkan sekolah, dan nilai jasa-jasa yang disumbangkan oleh masyarakat, terutama pada tingkat dasar, sebenarnya tidak. mungkin dinilai. Hal-hal Iain yang dikemukakan ·oleh John Vaizey memang tidak pernah terpikirkan. Misalnya, hasil perbedaan dalam waktu pembelian dan pemakaian persediaan; biaya televisi untuk pendidikan; kemungkinan terjadi perubahan pada biaya penyelenggaraan sekolah; dan kemungkinan tuntutan masyarakat akan peningkatan standar ( twitutan utama ialah untuk penambahan jumlah). Metode yang herbeda-beda untuk mencapai objek yang 19
sama didiskusikan, tetapi tidak pemah mencapai tingkat penentuan biaya. Biaya-biaya rencana pengembangan yang bersangkutan dikalkulasikan dengan asumsi bahwa sistem pendidikan secara mendasar akan tetap dipertahankan seperti yang sud~ ada. ADMINISTRAS! NYA
PENDIDIKAN
DAN PERKEMBANGAN-
2. Pendidikan dasar dikelola oleh pemerintah setempat dan yang dimiliki oleh negara-negara bagian, biasanya melalui komisi pendidikan. Sekolah lan jutan dan pendidikan tingkat tiga nonuniversitas diurus oleh pemerintah pusat, terkecuali bahwa pada suatu negara bagian baik pendidikan dasar maupun pendidikan lanjutan di kelola oleh negara bagian itu sendiri. 3. Perencanaan pengcmbangan pendidikan yang menyeluruh, kecuali untuk tingkat universitas, dan perencanaan terperinci pendidikan lanjutan dan pendidikan tingkat tinggi nonuniversitas dilakukan oleh pemerintah pusat, setelah meminta keterangan kepada pemerintah negara bagian mengenai perincian pengembangan pendidikan lan jutan di daerahnya. Pemerintah setempat, melalui panitia-panitia pendidikannya, di mana panitia itu ada, merencanakan pengembangan pendidikan dasar yang terperinci sesuai dengan a.Ilgka-angka keseluruhan yang disampaikan kepada mereka oleh pemerintah pusat. Perincian ini harus disetujui oleh pusat. Pengembangan universitas direncanakan oleh dewan universitas. 4. Perencanaan ·pendidikan. bagi pem~rintah pusat dilaksanakan oleh unit perencanaan dalam Kementcrian Pendidikan, yang erat b.ekerja sama dengan kelompok kerja yang membahas pendidikan dan tenaga kerja, yaitu salah satu dari sepuluh kelompok kerja yang menyus~ . rencana-rencana untuk sektor-sektor kehidupaii. umum yang berbeda-beda kemudian dituangkan dalam suatu rencana pengembà.ngan pendidikan secara menyeluruh dalam jangka waktu 15 tahun dan mencapctj target tahap lima tahun pertama dengan membuat rencana yang terperinci. Kelompok kerja itu terdiri dari _wakil-wakil berb~ai keµienterian dan lemb~a, termasuk ùniversi~ y~g. berkepentingan dengan daerah itu. · · 5 .. Rencana pengembangan itu. didasarkan pada angka perkikenaikan produk dome.stik bruto ( gross domestic. product -::--:- .GDP). Perhitungan yang dibuat ialah perhitungan tenaga kerra~
20
ja. tingkat tinggi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, kelompok kerja juga membuat priJyeksi pendaftaran i;nenyeluruh ( over-all enroliment). untuk tiap-tiap sektor sistem pendidikan agar dapat mencapai -target tenaga kerja pada ak.hir tahap lima tahun pertama, dengan alokasi sebagian dari GDP dan sebagian dari modal investasi. PEMBIAY AAN PELAYANAN PENDIDIKAN .
\
·'
-
.
.
6. Bagiari terbesar pembiayaan pelayanan pendidikan, baik modal maupun biaya lancar, sumbemya berasal dari pemerintah pusàt. Dana yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah lokal; ditllangkan dalam suatu bentuk Pendidikan, merupakan bagian dari bantuan menyeluruh ( over-a/,l statutory or block grants), yang telah diputuskan oleh kementerian-kementerian Iain di luar pendidikan, oleh karena itu tidak ada kerriungkinan terjadi pembukuan ganda. 7. Tahun anggaran pemerintah pusat mulai tanggal 1 Juli, pada pemerintah pusat maupun lokal, dituangkan dalam suatu bentahun ajaran akademis di mulai tanggal 1 ·Januari. Kekacauan ini ditambah pula dengan adanya perkiraan pemerintah lokal dan negara bagian yang tclah diperiksa selama periode setelah kemerdekaan, yaitu setelah mereka itu mengambil alih semua kewajiban untllk administrasi palayanan pendidikan lokal. Perkiraan yang telah diperiksa tersedia sampai pada tahun anggaran terakhir bagi pemerintah pusat. 8. Anggaran belanja dan perkiraan biaya pendidikan, baik pada pemerintah pusat maupun lokal, dituangkakn dalam suatu bentuk yang memudahkan dikeluarkannya pengeluaran pada bermacammacam tingkat dan tipe pendidikan. Keputusà.n yang diambil untuk modal dan pengeluar~ lancar dipisahkan. . 9. Pendapatan untuk mcnutupi biaya lancar, guna menjalankan sekolah berasal dari dana masyarakat dan uang sekolah (yang terakhir ini sering dibayarkan dalam bentuk beasiswa). Pemasukan Iain berupa sumbangan-sumbangan yang tidak _berarti. Gaji dan tunjangan-tunjangan guru dibayar dari dana masyarakat. _Pengeluaran lanéar lainnya dibayarkan untuk 6 tahun ajaran pertama, seluruhnya dari uang sekolah, dan untuk menutupi biaya pendidikan selanjutnya dari campuran uang sekolah dan block, dana 21
kùraus dan. dana per kepala. Semua dana itu berasal dari dana masyarakat . Pendiclikan univenfüas clibiayai langsung oleh sumbangan ·. pemerintah pusat kepada universitas, dan beasiswa yang diberikan bàik_ olèh pemerintah pusat maupun lokal. Pemasuka.il dari kedtia sumber ini hampi:r menutupi semua biaya, yaitu pendi-· dikan universitas dapat dikatakan bebas, demikian pula untuk selama dua tahun tingkat pendidikan lanjutan, karena beasiswa pemerintah lokal diberikàn .secara otomatis. u ntwiglah, keputusan untuk beasiswa itu dipisahkan, sehingga perkiraan ganda dapat clihindarkan dengan mudah. · . 10. Pemerint3.h pusat memberi sumbangan sekedarnya kcpada pemerintah lokal dan negara bagian untuk membantu biaya modal pengembangan sekolah dasar. Beberapa pemerintah lokal yang kaya menambah sumbangan itu dari dana mereka sencliri. Mcskipun demikian, beban utama modal pengembangan sekolah dasar clipi.kul oleh masyarakat, yang menyumbangkan uang atau tenaga kerja kc arah penyediaan gedung sekolah yang semi pennanen. Dana ilntuk biaya modal pengembangan sekolah lanjutan dapat dikatakan .berasal dari pemerintah pusat atau dari bantuan luar. · 11. _Biaya modal pencliclikan meliputi yang berikut ini: (a) pembayaran pertama yang berhubungan dengan tempat, misalnya pembayaran ganti rugi kepada penghuni yang terusir: (b) biaya survei, disain, i)enggambaran, dan biaya pengawasan terhadap tempat, bangunan, dan pekerjaan; ( c) biaya kontrak untuk scmua bangunan dan pekerjaan, tennasuk tenaga kerja dan bahanbahan; ( d) perabotan -dan semua perlengkapan yang diperkirakan dapat dipergunakan lebih dari tahun pertama, ( jacli suatu sumbangan modal pertama cliberikan untuk hal-hal seperti kendaraan, proyektor, ·dan perpustakaan, serta buku-buku pegangan .untuk kelaskclas tamhahan yang diperlcirakan bahwa buku pegangan harus bertahan setidak-tidaknya selama tiga tahun, dan sekolah diharapkan menyisihkan dana dari pemasukan lancarnya untuk pembelian penggantinya. jika diperlukan). '12. Penyusutan bangunan karena berbeda dengan perbaikan rutin dan pemel.iharaan (yang telah climasukkan dalam pengeluaran Iancar) tidak diperhitungkan. Jika diperlukan, katakanlah, peng• gantian l?angunan biasanya. pemerinwb. pusat . mencarikan dana. tambahàn ·untuk maksud itu;
22
UNIT 13. Unit yang mendasari biaya ialah mund untuk pengeluaran lancar dan tempat untuk modal (kcmungkinan menggunakan guru atau kelas seperti apa yang dikemukakan pada bagian pertama tulisan ini tidak pernah dipersoalkan). Murid dan tempat tidak perlu sa.ma, tempat mungkin kurang dimanfaatkan atau t~rlalu sesak. Pendirian gedung-gedung harus disesuaikan dengan junùah murid yang dapat ditampung, dan sebaiknya dipersiapkan untuk pexidaftaran penuh. Perkiraan ma.sa mendatang penting sekali jika dikaitkan dengan bangunan yang pennanen. ISI UNIT BIAYA
Biaya lancar 14. Rencana pembangunan negara yang menyeluruh, biayanya diperhitungkan dengan harga-harga yang berhubungan pada pennulaan masa pembangunan itu. Sebagian dari perkiraan GDP 5 tahun pertama disediakan untuk pengeluaran lancar bagi pendiclikan. Ini merupakan jumlah biaya menurut perhitungan di atas, yang sebenamya akan dikeluarkan pada tahun itu. Jadi, umpamanya, pen· siun yang harus dibayarkan kepada guru-guru yang akan menjalankan masa pensiun pada tahun itu akan diperhitungkan dari persediaan tersebut. Tetapi unsur pensiun yang secara teoretin merupakan penghasilan guru-guru lokal yang masih berdinas pada tahun itu tidak dipefhitungkan. Tunjangan tambahan bagi guruguru asing, yang merupakan pengeluaran sebenarnya, harus dimasukkan (lihat pasal 26). Dana yang disediakan untuk mengganti perabot dan alat-alat dimasukkan ke dalam penentuan biaya; penyusunan bangunan tidak, tetapi biaya perawatan dan perbaikan rutin harus diperhitungkan. Dalam alokasi bagian-bagian GDP terdapàt bagiàn dinas umum; diasumsikan bahwa administrasi dan pengawasan pelayanan pendidikan termasuk ke dalam bagian ini. Karena itu, biayanya tidak diperhitungkan pada penaksiran unit biaya untuk sek_o~ah-sekolah. Modal
15. Isi biaya-biaya modal ini telah diuraikan dalam pasal 11. Disarankan untuk mendirikan suatu seksi arsitektur dan pekerjaan pada · Kementerian Pendidikan. Oleh karena . itu, biaya-biaya
23
survei, disain, gambar, dan supervisi diasumsikan termasuk: ke dalam ba,gian. dinas umum. Bahan-bahan yang te;sedia : _ . . ) 6. Perkiraan biaya perididikan pada pemerintah pusat yang telah diaudit untuk tahun anggaran 1963/1964 tersedia.· Untuk pemerintah lokal dan negara-negara bagian hanya perkiraan (yang terakhir dari tahun 1964) yang dapat diperoleh. Statistik sekolah untuk tahun 1963 dan 1964 telah diikhtisarkan; untuk tingkat pendidikan lanjutan dan akademi dinilai baik; sedangkan pada tingkat dasar dinilai meragukan, tetapi dirasakan bahwa batas kesalahan kemungkinan lebih kecil daripada yang mungkin 'timbul pada faktor-faktor Iain yang mempengaruhi rencana pengembangan. · 17. Perbedaan utama tersedianya bahan-bahan terletak p~da dinas yang diadministrasikan secara pusat dan daerah. Untuk menggambarkan metode yang dipergunakan untuk mengkalkulasikan biaya lancar, penjelasan terperinci selanjutnya akan memusat~ kan · diri pada sekolah-sekolah dasar sebagai suatu dina8 yang diadministrasikan secara lokal, dan sekolah-sekolah lanjutan sebagai dinas yang diadministrasikan secara pusat. Tidak ada bahan yang tersedia untuk pendidikan universitas, karena 'ekonominya masih ~èrupakan subjek diskusi dengan pejabat-peja:bat universitas. ···· · · 18. Pengeluaran modal utatna berlaku untuk sekolah lanjutan. Karen~ itu, bagian dari sistem 'pendidikan ini dipergunakaii untuk menggambarkan cara mengkalkulasikan unit biaya untuk modal.
BIAYA LANCAR TAHUNAN: SEKOLAH-SEKOLAH , ..- .·.DASAR 19. Biaya-biaya ini terdiri dari gaji dan tunjru1gan guru-guru, serta pantuan per kepala. untuk para ·murid, kedua-duanya dibayar oleh pemerintah sctempat dan uang sekolah murid. Da pat .diâsumsikan bahwa pendapatan sesuai dengan. pengeluaran, karena gaji para guru dibayar langsung oleh yang .berwenang. dan uaiig sekolah serta bantuan per kepala yang memenuhi pengeluaiàn lancar lainnya biasanya digunakan seluruhnya. ·
· ' · 20. Ada dua masalah· utama : hanya. perkiraan pengeluà.ràn oleh yang berwenang setempat yang ada, ··dan tidak' ada keterangan yafig ·tegas n:iengenài pengumpulan uang sekolah yang ·se24
benarnya. Diketahui bahwa standar. ketegasan pemungutan uang sekolah ini berbeda parla satu daerah dengan daerah Iain, dan karena tarifnya juga berbeda, jumlah sebenarnya yang terkumpulkan merupakan perkiraan saja. Parla awal tahun 1964 admi. nistrasi dana-dana ini telah dipusatkan parla para petugas pendidikan daerah, dan jika perkiraan pertama 'mereka' yang· telah diaudit tersedia, kalkulasi yang lebih terperinci dapat dibuat. Sementara ini, angka-angka tcrsebut hanya dapat diterka (perkiraan yang disebutkan di halaman 10 Bagian Pertama karya ini). Dari pengalaman para administrâtor diasumsikan bahwa pengumpulan uang sekolah rata-rata berjumlah ~ 1.3 per anak per tahun. 21. Bentuk persetujuan penguasa setempat ialah ·memperbolehkan dikeluarkannya dengan mudah biaya dan dana untuk menjalankan kegiatan sekolah. Jumlah biaya unfok kegiatan 'sekolah yang disetujui oleh pemerintah setempat untuk. tahun 1964 (yaitu perkiraan untuk pengeluaran umum saja). kira-kira ~3,510,000; pendapatan jumlah keseluruhan di sekolah-sekolah ialah -~528,646. Jadi, biaya rata-rata yang disetujui pemerintah setempât untuk menjalankan sekolah ialah ~6.6 pcr murid. Ditambah ~1.3 untuk uang sekolah, sehingga berjumlah ~ 7 .9 per murid per_ tahu_n mènurut harga pada tahun 1964. · 22. Unit biaya ini diperlukan untuk menjalankan sekolah dan untuk rencana pengembangan, tetapi sebagai sesuatu yang menarik, percobaan ini dapat dilanjutkan. Jumlah biaya administrasi sefem pat kurang lebih ~ 177 ,000, yang menghasilkan angka rata-rata ~0.3 per murid, menghasilkan jumlah, termasuk administrasi setempat, ~8.2 per murid. Tambahan pula, suatu perubahan gaji dan tunjangan parla tanggal 1 Juli 1964 ( dana tersebut berasal d.ari pemerintah pusat, dan karena itu tidik dimasukkan ke ·dalam perkiraan pemerintah setempat) menambah kira-kira ~380,000 parla perhitungan tahunan, atau ~0.7 per murid, menjadikan biaya dengan harga barn ~8.6 tanpa administrasi setempat, dan ~8.9 berikut itu.
BIAYA LANCAR TAHUNAN : SEKOLAH LANJUTAN
'"\
•
'
I
23. Pengembangan pendidikan lanjutan merupikan bagian terbesar dari rencana pembangunan. U ntuk bagian sistem pendidikan ini, tersedia informasi yang cukup banyak dan terperinci. Untuk mengkalkulasikaanya, diputuskan . hanya menggunakan sekolah~ 25
_sekolah . yang diadministrasikan langsung oleh pemerintah pusat, yàng merupakan tiga percmpat dari pclayanan itu, serta' . perhitungan akhir yang tersedia untuk pengeluaran umwn bagi sekolahsekolah ini untuk tahun anggaran 1963/1964, sedangkan perkiraan · ûntuk sisanya seperempat, diadministrasikan oleh pemerintah negara bagian (lihat pasal 2). 24. Sekolah tingkat lanjutan ini dibagi menjadi empat tahun pada tingkat bawah ( kelas 9 sampai 12) dan 2 tahun pada tingkat atas (kelas 13 dan 14). Hanya sebagian dari murid-murid yang selesai · pada tingkat bawah masuk. ke tingkat atas. Pada tingkat bawah, kebanyakan sekolah mempuri.yai seksi ganda, beberapa sekolah pagi di kota, yang menjalankan kursus (sessions) untuk 2 rombongan murid setiap hari mempunyai sampai 12 seksi. Kelaskelas tingkat atas ditambahkan pada kelas tertinggi sekolah tingkat bawah, biasanya sebagai seksi, kedua atau ketiga. (Pada tahun 1964, 17 dari jumlah 43 sekolah mempunyai kelas atas) .. 25. Staf pengajar sebagian besar terdiri dari sarjana dan sebagian kecil bukan sarjana. Sedikit sekali guru dari daerah setempat, karena daya tarik jenis pekerjaan Iain lebih kuat. Oleh 'karena it:U, sebagian besar dari staf pengajar adalah orang-orang asing, dan kebanyakan dari mereka bekerja di bawah bantuan . luar negeri. Dalam rencana pengembangan, dikemukakan untuk menghasilkan sebanyak mungkin tenaga guru lanjutan setempat dengan tujuan akhir untuk menggantikan semua tenaga asing setelah program · 15 tahun berakhir seluruhnya. 1
26. Guru-guru setempat dibayar menurut gaji pokok dan me-reka yang m~megang jabatan tertentu menerima tunjangan tanggung jawab sebagai . tambahan. Tenaga pengajar asing dibayar berdasarkan gaji pokok menurut skala yang berbeda, dan banyak di antara mereka juga menerima tunjangan dari luar negeri yang dibayar oleh j>emerintah mereka sendiri. · · Untungnya gaji guru setempat ditambah dengan tunjangan tidak berbeda terlalu jauh dengan gaji pokok para tenaga pengajar asing, dan karena tunjangan luar negeri bukan merupakan beban ekonomi setempat, karena itu tidak masuk hitungan, penggantian tenaga pengajar asing dengan guru-guru setempat tidak mengakibatkan dalam soal ini terjadinyà peerubahan pada faktor-faktor biaya. Me5kipun demikian, guru setempat bekerja menurut syarnt-syarat . 26
pensiun, çlan para. tenaga pengajar asing atas syarat kontrak, dengan tun jangan tambahan seperti ongkos jalan, pengeluaran pengobatan dan tunjangan berkala, dibayarkan pada akhir tahun kedua, tidak tergantung apakah guru itu memperbaharui kontraknya atau tidak. Karena biaya itu didasarkan pada pengeluaran sebenamya pada tahun 1971 (lihat pasal 14), dapat diasumsikan bahwa biaya seorang asing meliputi juga keuntungan ini, yang berjumlah kirakira 40% dari gajinya. 27. Karena rcncana pendidikan guru yang diusulkan akan mengisi sistem ini, maka akan terjadi penambahan barn pada ting-. kat bawah jenjang itu. Diperkirakan pada tahun 1971 sctengah dari tenaga guru adalah guru-guru setempat dengan pengalaman kurang dari 6 tahun (lihat pasal 33 ( b) ) . Apakah hal itu akan bcrpengaruh pada angka biaya guru? Pada tahun 1963/1964 gaji rata-rata seorang guru, di luar tunjangan untuk tenaga pengajar asing, sama dengan kira-kira angka 5 pada skala para sarjana, atau angka 10 pada skala nonsarjana. Pengaruh bertambahnya guru-guru sctempat padà skala rendah cenderung menurunkan angka rata-rata· ini, tetapi diperkirakan bahwa bagian tenaga penga jar asing akan merupakan efek balikan, dan hasilnya ialah kemungkinan penurunan angka rata-rata hanya satu atau dua angka pada skala. Keuntungan pada tingka.tan ini ialah kira-kira 40% dari gaji. Faktor ini diusahakan agar tidak mempengaruhi perhitungan. . · 28. Dalam pembagian tugas mengajar, terutama para nonsarjana mengajar pada kelas-kelas tingka.t rendah dan para sarjana di tingbt atas. Apakah mungkin membedakan bià.ya guru per murid pada kedua tingkatan itu? Sekolah-sekolah itu dijalankan sebagai sekolah yang benar-benar terpadu; guru-guru yang biasanya mengajar di kelas atas, mengajarkan juga beberapa pelajaran di kelas-kelas rendah, terutama pada akhir tahun ajaran (ujian). Tambahan pula, guru-guru nonsarjana seringkali mengajar murid di semua tingkatan dalam kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, sep~rti permainan-permainan, menyanyi, kepanduan, dan kemasyarakatan, Pada fasilitas pemondokan, segenap staf mengawasi murid semua tingkat. Untuk menghitung biaya masing-masing guru mei:mrut tingkatan kelas yang biasa mereka. ajar, akan berarti menghitung biaya hanya. atas dasar sebagian· dari pelayanan mereka. Oleh karena sifat terpadunya sekeolah-sekolah itu, tidak mungkin menentukan pelayanan guru hanya pada satu bagian saja. Karena itu, biaya 27
rata-rata guru per murid untuk sistem lan jutan ini ditentukan sebagai keseluruhan.1 ) 29. Mungkin dapat diterapkan untuk membedakan biaya yang bukan merupakan gaji pada kedua tingkat itu. Khususnya, biaya untuk buku-buku dan peralatan untuk kelas-kelas atas lebih mahal daripada untuk kela
31. Demikianlah faktor-faktor yang mempengaruhi unit cost. Ada 4 unsur utama dalam pembiayaan sekolah: biaya guru, bantuan per kep.ala (capitation grants), bantuan menyeluruh (block grants) untuk staf bukan pengajar yang menjacli tenaga tetap, semuanya dibayar dari dana-dana pemerintah, dan uang sekolah yang dibayar murid. Angka-angka uang sekolah, pajak dan bantuan menyeluruh per murid sudah diketahui; ·tinggal memperhitungkan biaya guru per murid, yang dilakukan dengan proses residual. Ada sedikit komplikasi karena adanya suatu sistem sekolah lanjutan modern yang hampir mati yang dibayar dari putusan yang sama~ tetapi jumlahnya sedikit sekali, dan kualitas rata-rata gurunya sedikit di bawah mereka dari sekolah lanjutan, sehingg~ dapat diasumsikan bah~a 1. Lihat catatan kaki 2 halaman 31.
28
/
f: , '-
,/ '
~
>tt >tt
Tabel 1. Pendafta.ran
0)
......
""
.......
Tahun
1963 1964
1
Rata-rata 1963/64 2
Kelas 13-14
Kelas 9-12
J umlah kelas 9 -
14
Lanjutan modem
Berasrama
Hari an
Jumlah
Be ras rama
Harian
Jumlah
Berasrama
Hari an
Jumlah
Berasrama
3 444 4 299
3 517 4 422
6 961 8 721
. 155 324
261 336
416 660
3 599 4 623
3 778 4 758
7 377 9 381
481 547
3 871.5
3 969.5
7 841
239.5
298.5
538
4 111
4 268
8 379
514
27 057
2 239
959
3 198
21 179
9 076
30 255
Diproyeksikan
1971
3
18 940
8 117
l. Murid-murid yang tidak masuk asrama pada tahun 1964 ddalah sebanyak 230 orang murid, mereka tingga]
di pondokan di kota yang tidak ada hubungannya dengan sekolah. 2. Karena tahun anggaran berjalan dar; 1 Juli 1963 sampai 30 Juni 1964 (lihat pasal 7), pendaftaran pada kedua tahun tersebut perlu dicari angka rata-ratanya, agar sesuai dengan dana yang dikeluarkan.
3. Proyeksi untuk tahun 1971 didasarkan atas ramalan tenaga kerja yang dibuat sesuai dengan asas-asas rencana. pengembangan selama 15 tahun yaitu sampai tahun 1981. Estimasi kebutuhan tenaga kerja untuk tahap pertama, 1966/1971 dialihkan ke dalam jumlah pendaftaran, dengan memperhitungkan angka-angka putus sekolah dan yang mengulang, dan hasil keseluruhannya tahun 1971 adalah seperti yang terlihat pada tabel di atas.
bl.aya. guru nntuk sekolah lanjutan modem ini rata-rata :hampir sanî.i( dengan 8ekolah lanjutan biasa. · 32. Fakta-fakta dasar yang perlu untuk perhitungan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Di sekolah lanjutan, bantuan menyeluruh dengan rata-rata f.4 per murid diberikan sebagai biaya kepada staf non-guru yang tetap. Tabel -2. Angka-angka tahunan pemasukan lancar untuk biaya nonpengajar Bcntuk perriasi.ikan Bantuan per - kcpala Uang Sekolah :- (rata-rata)
Kelas 9-12
Kelas 13-14
Berasrama Harian Berasrama Harian R,
22.5 25
Lanjutan modem Bèrasrama
;f,
.;.
;f..
5
40
20
10
17
25
17
25
;f..
Angka bantuan tahnnan bagi seorang yang tinggal di 'pondokan dalam kota ialah f.17.5. Jumlah pengeluaran untu.k gaji guru da.Il tunjangan-tunjangan, bantuan per kepala, dan keseluruhan bantuan dari Kernenterian Pendidikan roulai 1 Juli 1963 sampai ~O Juni 1964 berjumlah f.638,378. Ini tidak mencakup hadiah dan timjangan tambahan bagi guru-guru asing, yang dibayar dari hasilhasil Iain. PERHITUNGAN UNIT BIAYA . 33. Pcrhittingan unit biaya dapat dipecah menjadi 3 bagian, yaitu (a) biaya guru per murid tahun 1963/1964; (b) biaya guru per murid tahnn 1971 dengan angka-angka tahnn 1963/1964; (c) jumlah angka biayaîancar tahnnan pada tahun 1971. .(a) Biaya guru per murid tahun 1963/ 1964
;pada tahun 1963/1964 diberikan bantuan per kepala sebagai berikut ini: 3.871,5 kelas 9-12 berasrama masing-masing f.22.5 = f.87,108.75 3.969,5 kelas 9-12 harian masing-masing f.5 _ = ~19,847.50 239,5 kelas 13-14 berasrama masing-masing f.40 = ;B· 9,580.00
3_0
.;- ·. L \... ·..
13-14 h~an masîng-masîng· i-20 · = t ·s,970.00 514 lanjutan inodem sebanyak i.10 · = i. 5,140.00 = i. 2,012.50 230 penghuni pondokan sebanyak i.8.75 1 bersama-sama dengan bantuan menyeluruh sebanyak i-4 untuk 8.379 siswa sekolah lanjutan (i.33,516.00) sehingga jumlah keseluruhan menjad.i sebesar .e163,174.75. Jumlah keseluruhan pengeluaran kementerian ialah i.638,378. Jad.i, dengan mengurangi jumlah keseluruhan di atas, pengeluaran untuk gaji dan tunjangan-tunjangan menjad.i i.475,203.25. ·Dengan membagi angka ini dengan jumlah keseluruhan murid yaitu 5ebanyak 8.893 murid (8379 murid sekolah lanjutan d.itambah 514 murid sekolah lanjutan modem) menghasilkan i.53.4 yaitu rata-rata biaya guru per mmi.d dalam hubungan gaji dan tunjangan- · tunjangru;i.. 2 .· . . Kareria temyata hampir semua guru orang asing, angka ini haros d.inaikkan 40% untuk tunjangan tambahan, sehingga menghasilkan angka akhir .e74.8. ~ 298,5 kela.ci
(b) Biaya guru per 1nurid tahun 1971 dengan angka-angka tahun
1963/1964
Rencana pengadaan guru lokal untuk sekolah lanjutan sampai akhir tahun 1970 berjumlah 825. Statistik yang memungkinkan diperhitw1gkannya penyusutan tenaga guru tidak tersedia secara terperinci, karena itu perlu untuk memperkirakan kehilangan yang akan terjadi. Diperkirakan bahwa masih akan ada 770 guru lokal yang bekerja·pada tahun 1971. 1 Angka ini hanya untuk selama 6 bulan, bantuan tahunannya ialah -~17.5. lni merupakan perhitungan yang digunakan pada saat itu. Pada variasi
2
rencana selanjutnya, dirasakan perlu untuk lebih meneliti perbandingan rendali dan tingginya biaya guru per murid atas dasar pendaftaran (bukan atas dasar alokasi kualifikii.si guru yang berbeda-beda untuk bagian-bagian yang berbeda-beda). Dengan perbandingan siswa guru sebesar 21.5 untuk bagian bawah, dan 13.3 untuk yang atas, kekuatan guru yang ada (establishment of teachers) menjadi 7.841 dibagi 21.5 yaitu 365 untuk bagian bawah, dan 538 dibagi 13.3 yaitu 40 untuk yang atas. Dengan demikian teori .e4 75,203.25 dapat dibagikan secara seimbang kepada guru-guru, menjadi .e428,269.59 untuk yang bawah, dan .e.46,933.65 untuk yang atas . .e428,269.59 d1oagi oleh 7.841 (rata-rata jumlah pendaftaran 1963/1964 menjadi .e54.6 per siswa pada tingkat bawah, dan .e46,933. 65 dibagi 538 .(rata-rata jumlah pendaftaran 1963/1964 menjadi .e87.2 untuk tingkat atas. Cara ini memungkinkan adanya angka-angka pengembangan yang berbed:-. bagi tingkatan bawah dan atas.
31
-~ ·. ·Jumlah kelas yang· dircncanakan untuk tahun 1971 lalah $113 untuk kela.s 9-12 dan 110 untuk kelas 13-14, jumJah seluruhnya · ialah 923 kclas.
.. Perbandingan staf pada tingkat kelas 9-12 ialah 13 guru Ùntuk 8 kelas, dan pada tingkat kelas 13-14 ialah 3 guru untuk 2 kelas. . Karcna itu jumlah guiu yang diperlukan pada tahun 1971 untuk kelas 9-12 akan menjadi 813 x 13/8, yaitu 1321; dan untuk kelas 13-14 menjadi 110 x 3/2, yaitu 165. Akan ada 68 calon kepala sekolah untuk 68 sekolah. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan guru yang dipcrlukan ialah 1554, di antaranya 770 guru lokal, selebihnya 784 guru-guru asing. .
.
Masih akan ada 770 guru dalam perhitungan biaya tanpa tunjangan tambahan tenaga asing dan 784 yang masih menerimanya. Ini berarti bahwa rata-rata biaya guru per murid menjadi
(770
X
100) (770
+ +
(784
X
140)
784)
yaitu 120% dari biaya tanpa. tambahan, berarti 120% dari ~53.4 l]lenjadi ~64.1 1, dengan angka-angka tahun 1963/1964 pada tahun 1971. . Dengan demikian biaya guru per murid, dengan angka-angka yang sama, akan turun dari ~74.8 pada tahun 1963/1964 menjadi ~64.1 pada tahun 1971, disebabkan oleh penambahan tenaga guru· lokal pada sekolah-sekolah lanjutan. ( c) ]umlah angka biaya lancar tahunan pada tahun 1971 Angka-angka tahunan untuk setiap tingkatan siswa, baik yang ber.asrama maupun yang harian, akan seperti apa yang digambarkan .pada Tabel 3.
1
Pokok-pokok catatan kaki sebelurnnya juga berlaku di sini. Kita harus juga memperhati.kan mengenai perbandingan guru-guru asing dan guru-guru Io. ka! pada setiap tingkat.
Tabel 3. Angka-angka tahunan Tingkat
Siswa
Biaya
Bantuan Uang per kepala sekolah
guru
9-12 12-13
berasrama
R. 64.1
R. 22.5
ha ri an berasrama
64.1 64.1
5 40
ha ri an
64.1
20
\.
v
. R.
Bantuan menyeluruh
R.
Jumlah
---·---;Î.
4
115.6
17 25
4 4
90.1 133.1
17
4
105.l
25
34. Angka-angka terakhir ini dapat diperhitungkan dengan · tepat. Tabel 4 menunjukkan hasil bersih dari faktor-faktor yang: mempengaruhi perbandingan unit biaya yang menyeluruh antara ' tahun 1963/1964 dan 1971. Memperbesar lokalisasi pelayanan · pendidikan dapat mengurangi pengeluaran lancar, tetapi hal itu ~ hampir diimbangi oleh adanya penambahan murid yang tinggal di : asrama, dan pengèmbangan yang pesat pada bagian atas kursus, · sehingga hasil akhir ialah hanya terjadi pengurangan sedikit yang kurang dari 4% biaya rata-rata per murid. Hasil ini akan sediki( berbeda jika pokok-pokok yang dinyatakan pada catatan kaki 2 · di halaman 31 diterapkan. Dengan memperkirakan adanya pembagian yang seimbang, antara guru lokal dan asing antara bagian, yang rendah dan atas pada tahun 1971, biaya rata-rata menye~ luruh per guru akan menjadi <E69.6. Angka jumlah keseluruhan_· tahun 1971 pada bagian terakhir Tabel 4 menjadi <E115.2 dibandingkan dengan <E114.3 untuk tahun 1963/1964, adalah suatu pcnambahan kurang dari 1%.
33
~
~
Tabel 4 .Perbandingan antara unit cost lancar untuk tahun 1963/1964 dan tahun 1971
1971
1963/1964
Hal
Aangka yang dibandingkan
Penjelasan dan atau catatan
Biaya guru per murid
Sebenarnya semua guru menerima tunjangan tambahan
Biaya per murid kelas 9-12 beras rama
B:aya guru Bantuan per kepala Uang sekolah Ban tu an menyeluruh
Biaya per murid kelas 9 - 12 harian
Biaya guru per kepala Uang sekolah 13antuan menyeluruh .·
Ban tu an
. E,
74.8
i. 64.1
126.3
115.6
R. 74.8 22.5 •25 4
·--748
Biaya guru . per kepala U ang sekolah Bantuan menyeluruh Ban tu an
1
Hanya kira-kira setengah dari guru-guru menerima tunjangan tambahan F., 64.1 Biaya guru 22.5 Bantuan per kepala 25 Uang sekolah · 4 Bantuan menyeluruh
64.1 5 17 4
5
17 4
100.8 Biaya per murid kelas 13 - 14 be ras rama
Penjelasan dan atau catatan
Biaya guru Bantuan per kepala U ang sekolah Bantuan menyeluruh
90.1
74.8 40 25 4:
64.1 Biaya guru 40 Bantuan per kepala
25
.4 143.8
133.1
Uang sekolah · Bantuan menyeluruh
.e
:E. 74.8 20 17
Biaya per murid ke· las 13 • 14 harian
Biaya guru Bantuan per kepala U ang sekolah Bantuan menyeluruh
Biaya kescluruhan rata-rata per murid kelas 9 -12
Batuan per kepala 3,969,5 harian a · i.22.5 berasrruna a :E. 5 Uang sekolah 3,871.5 berasrama a E.25 3,969.5 harian a E.17
•
Jumlah untuk 7.841 murid
··115.8
.e
87 108.75 19 874.50 96 787.50 67 481 50 271 225.25 ;!;'.
34.6
74.8 Rata-rata per murid · 4.0 Biaya guru per murid -Bantuan menyeluruh per murid 113.4
;!;'.
39.9 64.1 4.0 --108.0
Perbandingan yang berasrama dengan harian, 49 : 51
.e
105.1
û4.1 20 17 4
Biaya guru Bantuan. per kepala U ang sekolah Bantuan menyeluruh
Bantuan per kepala 18.940 berasrama a 8. i ! 7 harian a
.e E.22.5 .E5
426 150 40 585
Uang sekolah 18,940 berasrama a i.25 8, 117 harian a .El 7 J umlah • untuk 27.057 murid
473 500 137 989
Rata-rata per murid Biaya guru per murid Bantuan menyeluruh per murid Perbandingan yang berâsrama dengan harian 70 : 30
~-----------------------~~-
Biaya keseluruhan rata-rata per murid kelas 13- H
1 078 224
Bantuan per kepala 239.5 berasrama a 298.5 harian a
.e
.e
40 20
9 580.00 5 970.00
Ban tu an per kepala 2.239 berasrama a 959 harian · a
E. 40 .e 20 · ·
:E. 89 560 19 180
U ang sekolah 239.5 berasrama 298.5 harian
.e .e
25 17
5 987 50 5 074.50
Uang sekolah · 2.239 berasrama 959 harian
E. 25 :E. 17
55 975 16 303
a a
Jumlah untuk 548 murid
26 612.00
a a
Jumlah untuk 3 198 murid
181
018
Rata-rata per murid Biaya guru per murid Bantuan menyeluruh per murid Jumlah biaya per murid
Biava keseluruhan rata-rata per murid kelas 9 - 14
E.
,_
49.5 74.8 4.0
56.6 64.1 4.0
-----128.3 124.7
Rata-rata per murid Biaya guru per murid Bantuan menyeluruh per murid Jumlah biaya per murid
Perbandingan yang berasrama dengan · harian 45 : 55
Perbandingan yang berasrama c!engan harian 70 : 30
Jumlah bantuan keseluruhan dan uang sekolah 7.481 murid kelas 9 - 12 538 murid kelas 13 - 14 8.3 79 murid kelas 9 - 14
271 26 297
J umlah bantuan keseluruhan dan uang sekolah 27.057 murid kelas 9 - 12 3.198 murid kelas 13 - 14 30.255 murid kelas 9 - 14
~
~
Rata-rata per murid 'Biaya guru per murid Bantuan menyeluruh per murid
35.5 i4.8 40
41.6 64.1 4.0
Rata-rata per murid Biaya guru per murid Bantuan menyeluruh per murid
114.3
109.7
Jumlah biaya per murid Perbandingan murid kelas · 9 - 12 dengan 13 - 14, 89 : 11
Jumlah biaya per murid Perbandingan murid kelas 9 -12 dengan. 13 - 14, 94: 6
225.25 612.00 837.25
------
1 078 224 181 018 1 259 242
BIAYA-BIAYA MODAL: SEKOLAH LANJUTAN 35. l\.Ieskipun telah dilakukan berbagai pekerjaan besar di sekolah selama beberapa talmn, masih dirasakan tidak tepat untuk menggunakan pengalaman itu sebagai dasar untuk memperhitungkan unit biaya-biaya modal, karcna hampir semua pekerjaan itu dilakukan sebagai tambahan atau penyesuaian di sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu, hanya sedikit atau sama sekali tidak ada pengalaman dalam pengembangan sistem itu di sekolah-sekolah yang baru. Lagi pula, bal itu tidak ada patokannya; sekolah-sekolah mempekerjakan arsitek swasta meskipun disainnya harus disetujui oleh kementerian pendidikan. Banyak sekali kelainan pada tempat, disain, standar, dan harga antara sekolah-sekolah. Tambahan pula, telah dikemukakan kekuatiran akan kenaikan biaya gedunggedung sekolah, sehingga dipandang perlu untuk membalikkan kecenderungan ini. 36. Keputusan yang diambil ialah semua gedung sekolah lanjutan harus dibangun menurut rencana yang standar. Tanggapantanggapan dikemukakan agar diperbolehkan meînbangun berbagai bentuk sekolah, tetapi tujuan utamanya ialah untuk mencapai perluasan yang maksimum dengan dana yang tersedia, dan prinsip keanekaragaman sebagai suatu tujuan keindahan harus dikorbankan. 37. Keputusan telah diambil mengenai (a) ruangan, bangunan, perabotan, dan peralatan yang diperlukan untuk menjalankan sekolah lanjutan secara tepat guna, (b) skala yang menjadi dasar ukuran ruangan dan bangunan, dan penyediaan perabotan dan peralatan, ( c) suatu rangkaian rencana standar untuk berbagai bangunan dibuat atas dasar skala-skala itu. Bangunan-bangunan itu didisain untuk memenuhi skala yang telah é:Iitentukan dengan rangka yang sesederhana mungkin, menggunakan bahan-bahan murah, tanpa mengurangi mutu konstruksi untuk mencegah kerusakan gedung terlalu cepat. Buku kecil ini tidak bermaksud untuk lebih memerinci segala bal yang dibicarakan dalam usaha mencapai tujuan tersebut di atas meskipun dapat merupakan bantuan bagi mereka yang juga in~ mencoba hal yang serupa. Tujuannya ialah untuk memperlihatkan bagaimana unit biaya diperhitungkan atas dasar skala yang telah ditentukan. 37
Kantor'. . 2 Ruang staf 3 Perpustakaan
4 Ruang kelas
:Skala unit ·
Dasar unit·
Bantuan/pekerjaan
Lcngkap· ·. S~tiap sekolah. s.atu Tempat . tugas guru . x jum1ah tempat .tugas guru ·yang sudah di-' · yang sudah ada ' sctujùi . x jumlah tempat di sekoTempat di sekolah . tingkat bawah lah tingkat- atas Tempat di sekolah x jumlah tempat di seko· · · tingkat atas !ah tingkat. bawah .· _ Lengkap ··..·' x 75% jumlah kelas yang disètüjui
5 Gudang ·ruang kelas 6 Ruang Geografi 7 uang kesenian dan
' kêtérampilan ·
·8 Lahoratorillµl
9 Ruang ekonomi rumah tangga dan serbaguna 10 Ekonomi rumah tangga rumah percontohan i 1 Ekonomi rumah tangga· dan ruang serbaguna khusus 12 Ruang kerja
x jumlah ruang kelas yang
Ruang kelas
. disetujui · . ·
Satù ketika geografi sekolah ·tingkat atas roulai Satu s~tiap ·sekolah; yàng Lengk_ap kedua setelah pembagi· . an keliga dimulai .Lengkap · Satu setiap pembagian di sekolah _tingkat bawah " Satu setiap peinbagian · menurut sains tingkat sekolah atas Tah~n pertàma sekoiab. · Per kelompok · satuan · tingkat bawah lab. untuk fisika, Tahun kedua sekolah kimia, dan biologi tingkat bawah Tahun ketiga · sckolah tingkat bawah Tahun pertama sekolah : tingkat a tas - · · · ··' Lengkap
Lengk!'P
Lihat catatan
Lengkap
Lihat catatan.
-
Liha·t catatan
Lengkap
..
Lengkap····
;
;
13 Ruang gambar
38
L~ngkap
..
'
.. -..
".
Masin~-masing . satu'
(pekerjaan kayu dan· .. logain) per . dua ju_· rusan mengambil pelajaran yang "sama · Satu , .per dua jurusan · mcngambil pelaja.ran yang sama .;: ... '.'
Bangunan/pekerjaan
Dasar unit
Skala unit
14W.ê:--5ekolah--tâk'-hiar- --Te~pÎt___ , __ - - · - -- ··;j~mlah tempat yang asrama . disetujui 15 W.C. Ruang kelas se- Tempat x jumlah tempat yang · kolah berasrama disetujui 16 Ruang tidur Tcmpat x jumlah· tcmpat yang disetujui 17 Tcmpat menjemur Tempat x jumlah tempat yang disetujui 18 Ruang serba guna Tempat x jumlah tempat yang ' · siswa : ·· disetujui 19 .Ruang kesehatan Tempat x jumlah tempat yang disetujui 20 Ruang ibu· asrama Lengkap Satu setiap sekolah 21 Ruang makan Tempat x jumlah tempat yang disetujui • 22 Dapur T~mpat x jumlah tempat yang disetujui 23 Ru.11Jlg taµiu Tempat x jumlah tempat yang disetujui Satu setiap· sekolah 24 Gudang, pemeliharaan Kurang dari kurang dari 280 280 tempat Satu setiap sekolah Lebih dari lebih dari 280 280 tempat Satu setiap sckolah 25 RÛ~ah kepala sekolah Lcngkap x jumlah guru yang diLcngkap 26 Rumah guru/bendasetujui/tempat dinas hara bendaharawan x 4 ( dua juru masak, Pos yang di setujui 27 Perumahan pembantu supir, 1 pengurus ma•'' kanan) 28 29 30 31
Perscdiaan Air Saluran pembuangiln Listrik . Pekerjaan bangunan lainnya
(3)
32 Buku pegangan perKelas sekolah rendah . mulaan !Çelas 5ekolah tingltat . atas · · · ·· Sekolah 33 Peralatan peÎigajaran -permulaan lainnya 34 Kendaraan Sekolah
x jumlah kelas rendah _yang disetujui x jumlah kelas tingkat atas yang disetujui Satu setiap sekolah
,..
'"';,
Satu setiap sekolah
NB. Dalam hal 1 sampai 9, 11 sampai 13, 16, 19 sampai 21 sup11.r area, -~ ~ dan biaya mencakup serambi seluas 6 kaki. • ·' · __ Nomor 2, 3, 18, 19, 21 ·dan 22 harus selalu dirancan)?kan untuk minimal ( ' 'l 280 tempat, ~an, kemudian diperluas jika sekolali '·berkembang. Semua biaya di luar pembayaran untuk arsitek.
39
Pekerjaan
Perabotan dan peralatan
Luas (kaki persegi) Lantai
.e per kaki persegi
Super
Berupa
Biaya
470
790
1.4
29
49
6.45
1.4 1.15
9.11
1.15
R. per unit
E. per unit
110
910 10% dari 10% dari
1.1
997
t 321
1.225
997
1 321
t.225
( 1 150) t !180
1 843
t.525
Pengobatan dan perlengkapan Pengobatan 69 7.42 Pengobatan dan perlengkapan Buku-buku 10.48 Perabotan dan perlengkapan Buku-buku 1 000 Perabotan 10% ruang kls Perabotan dan 1 620 perlengkapan Perabotan dan 1 620 perlengkapan Instalasi gas Perabot 2 810
1 824
1.4
2 550
1 482 1 824
2.0 1.4
2 964 22 550
810
1 186
1.1
1 305
997
321
1.1
453
3.0 3.0
2.4 1.2
5 7
665
ruang kls ruang kls
0.8 0.4 Tidur (1)
45
.. 47
40
47.67 7.35 : 5.20
1.1
1.45 1.0 1.15
108 7.35 6
220 3
0.6 2.86 1.2 10 190 450 450
270 450 500 Perlengkapan 500 Pengajaran 800 3 300 Perabotan dan 1 010
perlengkapan Perabotan 100 Perabotan dan 240 perlengkapan 450 Perabotan dan perlengkapan (pertukangan kayu) Perabotan dan perlengkapan ( perbengkel- 3 650 an besi) Perabotan dan . 4~ perlengkapan
Perabotan
Perabotan
12 . 0.65
Pekerjaan
Perabotan dan Peralatan
Luas {kaki persegi) Lantai
Super
Tidur (1) 2 (2) 500
Biaya
3.88 729
10
12.37
5
5.42
10
10.54
200 400
211
(2)
(3)
l.45 l.45 I.5
1 25
441
1600
I.25 1.25 2.0
1400
2.0
250
(1)
E. per kaki persegi
1.75
Berupa
E. per unit
E. per unit
5.63 . Perabotan dan perlengkapan 1.060 Perabotan dan perlengkapan 26.7 Perabotan dan perlengkapan Perabotan dan alat-alat per lengkapan masak-memasak 13.175 Perabotan, per lengkapan, penerangan, dan alat-alat panggung 290 550 Perabotan dan 3200 perlengkapan Perabotan dan 2800 perlengkapan 440 Buku-buku Buku-buku Perlengkapan mensajar Kendaraan
0.6 150 3.5 0.85 (3)
2.15
400 300 250 300 500 1300
Ada tambahan, ·pencucian, WC, dan sebagainya. Yaitu, satu tempat tidur, menempati 50 kaki persegi, per 25 tempat Untuk disetujui secara terpisah sesuai dengan keadaan.
41
- 38. Seperti yang telah -dinyataka:n âalam -pasa1 24, peIJ.didikan pada sistem sekolah lanjutan ini dibagi menjadi 4 tahun~ · clilanjutkan setelah diadakan pemilihan_ terhadap muri~, . dengan . pen-;. didikan selama 2 tahun. Pendidikan 4 tahun merupakan pendidikan umum, yang diperluas mericakup biologi ·pertanian, ilmù perdagangan atau pertukangan kayû dan besi untuk anak lakilaki, ·.dan pelajara.ii dagang atau ·· rumah tangga untuk ru;iak pe:rempuan. Pada tingkat atas, siswa dapat memilih jurusan, dan pendidikan pada tingkat atas dibagi menjadi dua bagian: kesenian dan sains. Besar kelas yang direncanakan di bagian bawah ialah 35 dan bagian atas 30. Semua kelas bagian atas disusun sebagai akhir kelas bagian bawah (lihat pasal 24), dan perbandingan stafnya ialah 13 guru untuk 8 kelas di bagian ba.wah, dan tiga guru untuk 2 kelas di bagian atas. Pelajaran pertukangan kayu, pertukangan besi, dan kerajinan rumah tangga hanya dapat diajarkan kepada seperdua dari jurnlah murid kelas sekaligus. Oleh karena itu, pelajaran tersebut hanya diajarkan pada tingkat bawah, karena bagian W mempunyai perbandingan guru dan kelas yang agak tinggi. Setiap sekolah mempunyai guru kepala cadangan. Pada waktu direncanakan, kebanyakan sekolah dibagi menjadi dua bagian pada tingkat bawahnya (lihat juga pasal 24). Sudah menjadi kebijaksanaan bahwa sejauh mungkin pengembangan diadakan, sekolah harus ditingkatkari' ·menjadi ·minimum tiga bagian pada tingkat bawah. · · : : :' · ·39. Semua guru perlu diberi perumahan; sebagîâii besar· adalah t,ruru-guru asing, dan besar_ kemungkinan bahwa mereka akan tetap merupakan bagian yang terbesar selama beberapa tahun (lihat pa- · sal 33b) . Bagaimanapun juga keadaan perumahan nasionalnya, namun penyediaan pèrumahan bagi guru-guru setempat tak dapat dihindarkan, terutama jika menginginkan terciptanya stabilitas dala.ln staf sekolah. 40. Skala-skala ditunjukkan dalam Tabel 5 (halaman 38-40) dinyatakan dengan penjelasan terperinci yang tidak penting bagi k.ita. Biaya-biaya itù ialah apa yang dianggap waja.i: _pada skala:skala itu dikeluarkaii.· Kemungkinan adaiiya kelainan akan dibahas kemudian (lihat pasal 46). Perabotan dan perlengkapan diperhitungkan dalam bentuk uang. Ini juga merupakan biaya yang diperkirakan, pada waktu melakukan pembelian hal-hal yang dianggap perlu.
42
4 V Tabel 6 adalah ringkasan semua unit biaya yang dikalkulasikan dalam Tabel A sampai F (lihat Lampiran). Tabel A sampai F niemperlihatkan contoh bagaimana skala-skala tersebut ·dapat cligunakan untuk mcngkalkulasikan unit biaya, yaitu biaya per tempat, . untuk sekolah-sekolah khusus yang bcrbeda-beda besarnya dan untuk jenis kclamin yang juga berbeda.1 Tabel A rnenunjukkan pcrbandingan biaya untuk gedung-gedung dan pckerjaan sekolah untuk anak laki-laki, anak perempuan dan campuran dari keduanya hanya pada sekolah tingkat bawah dengan 2 bagian. Tabel B mcmperlihatkan biaya perabotan dan perlengkapari untuk sekolah-sekolah yang sama. Tabel C dan D memperlihatk.an perbandingan. yang sama untuk sekolah tingkat bawah yang terdiri dari 3 bagian (treble-section lowerstage schools). Tabel E dan F memperlihatkan biaya untuk tiga kemungkinan, yaitu sekolah yang mcngkombinasikan tingkat bawah dan atas. . 42. Penclàahan Tabel 6 memperlihatkan beberapa hal yang menarik. Jika scbuah sekolah ~ya mempunyai 2 bagian pada tingkat bawah, adanya anak-anak perempuan di sekolah itu menjadikan biaya modal per tempatnya 5o/o lebih mahal di ~ seko_lah berasrama dan kira-kira 9o/o lcbih mahal di sckolah tanpa asraina. Tabel A mcnunjukkan bahwa bai tersebut disebabkan karena biaya bangunan untuk pengajaran keterampilan rumah tangga, yang ti. dak digunakan sccara penuh .pa~a sekolah seukuran itu. Perbedaan itu hilang jika tingkat bawahnya terdiri dari 3 bagian, karcna tempat-tempat itu lebih penuh, digunakan (harga perabotan dan perlengkapan lebih murah untuk sekolah anak-anak pcrempuan, ji~a' dibandingkan dengan sekolah untuk anak laki-laki dan sekolah carhpuran, karena besamya pengeluaran untuk tempat keterampilan bcsi dalam kescluruhan biaya untuk kerja praktek anak laki-lak.i). Membangun dan melengkapi sekolah yang terdiri dari 3 bagian, dibandingkan dcngan yang hanya 2 bagian, lebih murah 7%.per tempat untuk sekolah berasrama dan kira-kir~ 9,5o/o untuk sckolah tak berasrama. Penambahan tempat untuk kclas atas me-· ngiirangi biaya rata-rata keseluruhan, yang berarti bahwa penambahan ekstra biaya kelas atas terjadi karena adanya f asilitas mengTabel 6, dan Tabel A sampai F pada lampiran, harus dibaca dalam hu-. bungan Tabel 5; angka-angka
43
~
..:..
Tabel 6. Ringkasan biaya modal per tempat Bagia.ri : bawah + a tas
Kelamin: Berasrama
2+0 Lakilaki
Perem-
3+0 Campuran
pu an
Lakilaki
Perem-
Campuran
pu an
2+2
3+2
3+3
Cam-
Cam-
Cam-
puran
puran
puran
.E.
~
;E
E.
;E
;E
E.
E.
E.
433
46ï
462
417
436
426
441
418
4·17
perleng-
89
82
94
88
73
81
94
84
82
Jumlah
522
549
556
505
509
507
535
502
-4-99
Bangunan dan pekerjaan
260
294
289
248
267
258
271
251
251
perleng-
67
59
72
67
52
59
72
63
61
Jumlah
327
333
361
315
319
317
343
314
312
Bangunan dan pekerjaan Perabotan
dan
ka pan
Hari an
Perabotan
dan
kapan
ajar yang lebih tinggi, dan penambahan perumaha.n untuk sta.f berdasarka.n perbandinga.n guru-murid yang lebih tinggi 5eclikit banyak diimba.ngi oleh biaya yang ditimbulka.n oleh pengajaran mata pclajaran tertcntu di kelas-kelas bawah, yang tidak diajarkan di kelas a.tas. 43. Dekatnya biaya-biaya per tempat pada ·sekolah rendah dan .tinggi yang tclah diintegrasikan, dan pacla sekolah yang hanya mempunyai kelas-kelas bawah memudahkan penentua.n biaya tempat untuk maksud pei-encanaan. Berdasarka.n angka-a.ngka ini dapat dikatakan bahwa tempat sekolah lanjutan dalam suatu rencana pengemba.ngan dapat ditentukan sebesa.r .e 500 untuk tenipat yang berasrama dan .e 315 untuk tempat tak ~asrama, denga.n asumsi bahwa rencana itu diperhitungkan untuk sekolah barn yang terdiri dari tiga bagian.
44. Bagaima.napun juga, jika kita mengembangkan, katakanlah, sekolah berasrama yang terdiri dari 2 bagia.n yang bercampur menjadi 3 bagian, biaya yang aka.n keluar adalah sebagai ,berikut. Tiga bagian: gedung dan pekerjaan, ~ 179,104; tambah perabotan dan peralata.n, .e 33,901; sejumlah .e 213.005. Dua bagia.n: gedung dan pekerjaan, .e 129.428; tambah perabotan dan peralatail .e 26,365; sejumlah ~ 155, 793. · .
-
Jadi, biaya tambaha.n ialah .e 57,212 yang untuk: 140 te~pat tambahan berarti .e 409 per satu tempat. Hal itù berdasarkan aS1,1msi bahwa gedUJ?g-gedung yang akan ditambahka.n- itu terpisah dari bangunan-bangunan · yang sudah ada, dan bahwa sekolah yang terdiri dari 2 hagia.n itn sudah selesai dibangun dai:i diperlengkapi. Seringkali kenyataannya bukan demikian ! 45. Setelah kita melewati liku-liku perhit~ngan ini,. sela.nj!Jhiya kita coba _bertanya kepada diri kita sendiri apa yang ·tel~ kita capai dan untuk tujua.n apa. Penting sekali menyadari keterbatasan fungsi àngka-a.ngka biaya itu, dan bagaimana a.ngka-~gka. itu benar-benar ~s_uai dengan _perencanaan dan pelaksanaan· pengembangan.· _ · . · Angka-angka it~ memberikan perkiraan biaya per unit m~nye lur\ih dan penycdiaan tcmp~t. Misalnya, kita dapat mengatak~n bahwa sua.tu rencana yang mempertimbangkan penambahan · 185 DPP 6 (5)
45
~elas lanjutan di tingkat bawaji. dan. 40 kelas lanjutan di. tingkat atas pada suatu sekolah baru yang terdiri dari 3 bagian, dan. pendaftaran sebanyak 6.150 pada tingkat bawah dan 1.170 pada. tingkat atas, akan menghasilkan biaya yang berikut ini ( dengan asumsi semuanya berasrama). • ·: ·
Penambahan biaya lancar per tahun jika pengembangan telah lengkap akan menjadi: tingkat bawah 6.150 x .e, 116, ialah .e, 13,400; tingkat atas 1.170 x· .e. 133 ialah .e, 155,610; jumlah seluruhiiya .e, 869,010; atau dibulatkan menjadi kira-kira .e, 870,000. · · 35
Biaya modal untuk mcngeinbangkan tempat-t_empat itu ( 185 x 40 x 30 .e. 500) menjadi ·.e, 3,837,000 atau-.e. 3.8 juta~
·+
46. Hanya sejauh inilah angka-~gka yang dap~t disampaikan dan janganlah diperkirakan bahwa akan dapat diberikan keterangan yang lebih jelas daripada ini. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi scmua itu, misalnya gaji guru dapat diubah dcngan harga yang mengubah nilai sebenamya dalam kaitan dengan ekonomi negara, itu. Sebuah faktor yang penting dalam pengeluaran modal ialah kcmungkinan adanya perbedaan dalam biaya pemhangunan, tergantung pada pcrubahan antara keseluruhan pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan di negara itu dan keqiampuan kapasitas industri pcmbangunan~ Adanya bebcrapa kontrak pembangunan yang dilakukan pada waktu yang bersamaan mungkin akan memenuhi kapasitas industri itu dan mcnaikkan penawaran cuJmp tinggi. Begitu juga kekurangan. kontrak pada suâtù waktu dapat meimrunkan harga setidak-tidaknya untuk sementara. Oleh karena itu, penentuan biaya· ini haros ditinjau kembali setidak-tidaknya setahun sekali, menurut keadaan dan seluruh · rencana, yang mungkin juga akan berubah pada segi-segi Iain harus diperhitungkan kembali. Kalkulasi semacam ini hanya dapat digunakan untuk menilai urutan besarnya biaya suatu rencana. Terlalu banyak asumsi yang terdapat dalam pcmbuatan suatu rencana pernbangunan yang akan memperdayakan dalam menentukan se<:ara tepat angkaangka akhir yang sebenamya. Oleh karena itu tiïnbul pilihan, katakanlah angka pembulatan .e, 500 untuk biaya modal asrama suatu sekolah lanjutan. Setiap tahun jumlah uang yang dibutuhkan harus diperkirakan . ataS dasaf s·ekolah, guru, dan murid yang diketahui jumlahnya, dan biaya seberiamya baru diketahui setelah. uarignya · .· · · · habis digunakan. 46
LAMPIRAN BAGIAN K"EDUA
·-
.;
.·._ ..
.. ·.
:·
. .~ ~.
..
_,•; :.~
•
i" .'
•
•
-·~ ·..' ": :--· .
.. ,
'.
. .\
·-·~'.
Tabel A. Biaya bangunan dan pekerjaan untuk sekolah tîngkat bawah yang terdiri dari dua bagian 1) Dagian Kelas Tempat Kelamin
bawah+atas bawah+atas bawah+atas
Hal -Bangunan atau pekerjaan Kantor 2 ruang staf 3 Perpustakaa_n 1· Ruang kela~ 5 Gudang ruang kelas fi Ruang geoSi;i.fi 7 Ruang kesenian dan keterampilan 8 Laboratorium 9 Ruang serba guna ilmu rumah tangga 10 Mode! rumah percontohan il.mu rumah tangga 11 Ruang praktek khusus ilmu rumah tangga 12 Ruang karya 13 Ruang gambar teknik 14 WC (sekolah biasa) 15 WC ruang kelas 16 Ruang tidur 17 Tempat jemuran 18 Ruang pertemuan siswa 19 Ruang perawatàn 20 Tempat ibu asrama 21 Ruang makan 22 Dapur 24 Gudang, pemeliharaan tempat 25 26 27 28 29 30 31
Rumah pimpinan Rumah guru-guru/pengurus · keuangan Rumah staf pembantu Persediaan air Pembuangan kotoran Pelistrikan Pekerjaan setempat lainnya Jumlah
Rata-rata (biaya per tempat)
2+0
8+0
280+0 Laki-laki Hari an
Berasrama
R. 1 110 (+13) 897 2 078 (6)6 000
600
R. 110 897 078 000 600
5 620
1 620
1 620 5 620
(1+1)2 610
(1+1)2 610
1 453
336 30 240 2 058 1 680 1 576 1 060 7 476
1 453 672
290
290
3 20Ô
3 200
(14) 39 200 1 760 4 000 4 000 1 000 1 500
(14) 39 200
121 364
72 850
433
260
1.. Hal 28 sampai 31 diperkirakan sebagai rata-rata
48
1 (+13) 2 (6)6
3 000 3 000 500 1 000
2+0 8+0 280+0
2+0 8+0 280+0
Perempuan Hariaan
Berasrama
1 (x13) 2 (6)6
·.Ji
R.
1 (x13) 2 (6)6
110 897 078 000 600
R.
110 897 078 000 600
1 (x13) 2 (6)6
R.
110 897 078 000 600
1 (x13) 2 (6)6
R.
110 897 078 000 600
1 620 5 620
1 620 5 620
1 620 5 620
5 100
5 100
2 550
2 550
5 928
5 829
2 964
2 904
2 550
2 550
2 550 (1+1)2 610 . 1 453
2 550 (1+1)2 610 1 453 672
336 240 058 680 • 576 060 476
672
30 2 1 1 1 7
336 240 058 680 576 060 476
290
290
290
3 200
3 200
3 200
200 760 000 000 000 500
. ( 14) 39 200
( 14) 39 200
(14) 99 200
130 879
82 365
129 428
80 914
467
294
462
289
290
...
3 200 .
'' '. ' ( 14) 39 1 4 4 1 1
..
Harian
Be ras rama
1 620 5 620
30 2 1 1 1 7
,·.
Campuran
3 000 3 000 500 1 000
1 4 4 1 1
760 000 000 000 500
3 000 3 000 500 1 000
49
Tabel B. Biaya perabotan dan perlengkap
2 + 0 ···-. 8+0 280 '+. 0
bàwah+atas bawah+atas bmV"ah + atas
Hal Jenis perabotan atau
Laki-laki
Berasrama
perl~ngkapan
1 Kantor 2 · Ruang staf 3 · Perpustakaan: .Perabotan dan ·perlengkapan . Buku-buku 4 "Ruang kelas 6 Ruang ilmu bumi- · 7 . Ruang kesenian dan .keterampilan •:{: 8 .. Laboratorium: Instalasi gas Perabotan Perlengkapan mengajar 9 Ruang serba guna ilmu rumah tangga 10 Rumah percontohan ilmu rumah tai:igga 11 ' Ruang praktek khusus ilmu rumah .. "tanggga 12 Bengkel 13 Ruang gambar tekrilk ; 16 Ruang tidur . 18 Ru;mg pertemuan -.siswa 19 -Ruang perawatan : 20 Tempat ibu asramà. . 21 . Ruang makan .22 Dapur: Perabotan dan perlengkapan Perlengkapan masak 25 "Rumah pimpinan :. 26 Rumah guru-gui:i(Pe~gurus ke. uangan 32 ·-Buku-buku pelajaran :permulaan 33 ·.:.Perlengkapan pengajaran permulaan . lainnya ·· · 34' Kendaraan · · ·· ; ~- Jumlah
..
Rata-rata {biaya per tempat) 1.
50
Hari an
R.
R.
220 {x 13) 39
220 (x 13) 39
168 800 (6) 1 140
168 800 (6) 1 140
450
450
270 900 800
270 900 . 1·500
-(. 100 450 3 360 182 168 150 980 238 1 200 400 (14) 4 200 2 000
.:.
4 100 450
.'.
400 "
(14) 4 200 2 000
500
500 1 300 : .' ;: -'------ r·:·~ _______ 18737 ..15 015 1 300
89
67
Biaya perlengkapan masak ditaksir menurut rata-rata macam-macam jenis yang tersedia.
2+ 0 8+0 . 280 + 0
2+0 8+0 280 + 0
Perempuan Berasrama
Hari an ~
Harian .
Berasrama
~
~
. R.
220 (x 13) 39
220 (x 13) 39
220 (x 13) 39
220 (x 13) 39
168 800 (6) 1 140
168 800 (6) 1 140
168 800 (6) 1 140
168 800 (6) 1 140
450
450
4.50
270 900 1 800
270 900 ·1 800
. 270 . 900 1 800
2 020
2 020
. 1 010
1 010
200
200
100
. : 100
240
240
3 360 182 168 150 980
240 4 100 450 3 360 182 168 150 980
240 4 100 450
238 1 200 400
400
238 ... l 200 400
(14) 4 200 2 000
. ( 14) 4 200 2 000
500 1 300
500 1 300
500 1 300
. 500 1 300
22 925
16 647
26 363
59
94
20 Oll7 72
450 270 900 1 800
.. '
Campuran
..
·."~
-
.
82" .
..
--
(14) 4 200. 2 000
. 400 ( 14) 4 200 2 000
51
Tabel C. Biaya bangunan dan pekerjaan untuk sekolah tingkat bawah yang terdiri dari tiga bagian Hagian Kelas Tempat Kelamin
bawah+atas bawah+atas bawah+atas
2
4
5 6
7
8
9
10 11
12 13 14 15 16 17 18 19
20
21 22 24 25 26
27 28 29 30 31
Kantor Ruang staf Perpustakaan Ruang kelas Gudang ruang kelas Ruang ilmu Bumi Ruang kesenian dan keterampilan Laboratorium Ruang serba guna ilmu rumah tangga Ruang percontohan il mu rumah tangga . Ruang praktek khusus ilmu rumah. tangga Bengkel Ruang gamba1· teknik w.c. (sekolah biasa) W.C. ruang kelas Ruang tidur Tempat jemuran ·· Ruang pertemuan siswa Ruang perawatan Tempat ibu asrama Ruang rnakan Dapur Gudang, . perneliharaan tempat Ruang pirnpinan Rumah guru-guru/Pengurus keuangan Perurnahan staf pembantu Persediaan air Pernbuangan kotoran Pelistrikan Pekerjaan setempat lainnya Jumlah
Rata-rata (biaya per tempat)
52
420
+
0
Laki-laki .
Hal Bangunan/pekerjaan
3
.3 + 0
12+ 0
Harian
Berasrama
1 (x 19) 1 3 (9) 9
~
E.
110 331 116 000 900
1 110 (x 19) 1 311
3 240 8 430
3 240 8 430
(2 + 2) 5 220 2 906
(2 + 2) 5 220 2 906 1 008
45 3 2 2 1
504 360 087 520 365 060
3 116
(9) 9 000 900
11 214 550 200 000 760 500 400 250 000
550 3 200 (20) 56 000
175 103
104 241
417
248
3 (20) 56 1 4 5 1 2
3 250 3 250 500 1 250
.3 + 0 12 + ·o 420 + 0
·-· .... .3 + 0
Perempuan
"
1 (x 19) 1 3 (9) 9
Campuran
Hariaan
Berasrama i!.
110 311 116 000 900
1 (x 19) 1 3 (9) 9
3 240 8 430
..
5 100
S!.
110 311 116 000 900
;f..
110 311 116 000 900
3 240 8 430
3 240 8 430
5 100
2 550 2 964
5 100
5 100
2 550 ( 1 + 1) 2 610 1 453
504 . 360 087 520 365 060 '_,
1 OOB
45 3 2 2 1
3 (20) 56 1 4 4 1 2
550 200 000 . 760 500 500 250 000.
504 360 087 520 365 060
1 (x 19) 1 3 (9) 9 ... . .. 3 8
~
110 311 116 000
900
240 430
2 550 ....
2 964 2 550
(1 + 1) 2 610
1 453 1 008
11 214
11 214
~
1 (x 19) 1 3 (9) 9
5 928
4-5 3 2 2 1
. ..
Harian ·
·Berasrama
5 928
..
..
12 + 0 420 + 0
550 3 200 (20) 56 000 3 250 3 250 500 . ·- 1 250
183 105
112 243
436
267
550 200 000 760 500 500 250 000
550 3 200 (20) 56 000
179 104.. 426
183 242
3 (20) 56 1 4 4 1 2
:1.
3 250 3 250 500 1 250 258
53
Tabel D. Biaya perabotan dan perlengkapan untuk sekolah tingkat bawah yang terdiri dari tiga bagian · Bagian Kelas Tempat Kelamin
3 + 0
bawah+atas bawah+atas bawah+atas
Hal Jenis perabotan atau- perlengkapan
·12 + 0 420- +.. .o
"Laki-laki
Berasrama
Kantor 2 · ·Ruang staf 3 ·. Perpustakaan: . . . , : : : Perabotan dan perlengkapan ' . · : Buku-buku · 1'":.-~Ruan·g kelas ~...,... 6. Ruang ilmu bumi 7.. Ruang kesenian dan : keterampilan ... 8 · Laboratorium : Instalasi gas Perabotan .'.: Perlengkapan mengajar 9 Ruang serba guna. ilmu rumah tangga 10 . Rumah percontohan : ilmu rumah tangga . . 11. Ruang praktek khusus ilmu rumah · · tangga 12 Bengkel ... 13 Ruang gambar teknik. 16 Ruang tidur .... 18 Ruang pertemuan· sisv;a 19 Ruang perawatan:' 20 Tempat ibu asrama · 21 Ruang makan 22 Dapur: . Perabotan dan perlengkapan: . Perlengkapan 23 : Rumah pimpinan . 2-6 . Rum~h guru-guru/Pengurus keuangan ~ 32 'Buku-buku pelajaran permulaan 3~ · P.erlengkapan pengajaran permulaan ·: · · lainnya 34 Kendaraan ~·-'
1
1.
54
(biasa per
t~~pat)
~
~
220 (x 19) 57
220 (x 19) 57 252 1 200 (9) 1 710 900 270
'.
252 1 200 (9) 1 710
, "
900
.·'
270 1 350
1 350 1 800
1 800 !);
8 200 900 .... 5 040 273 252 ., 150 .. 470
8 200 900
·.~
,}
357
1 500
400 (02) 6 000 3 000
400 (02) 6 000 ..... ' 3 000 ::.· .;.'":..
~:
500 1 300
500. 1 300 ;•, ,' 37 101
Jumlah
Rat~-:ata
Hari an
88
-·..
"\
.
28 059 ~·
67
Biaya perlengkap~~ masak ditak1ir menurut rata-rata macam-macam jenis yang tersedia.
3
12
420
+ 0
+0 +0
:· ·.Pereffi.p.ua·n . Berasramâ ·
.•:.· Harian
R.
R.
220 (x 19) 57
.,·.
252 1 200
-
-
i:·.: n."4",..
270
R. •
252
252 " . . l . 200 (9) 1 710 •. : . , (9) 1.710
·, 1.010.
480
240 . 4 100 .·
2~2
150
400
400
>.
' (20) 6 000
3
ooo·
~~.
500 : . 1 300 ·.: ~ :.
~~~~-
30 701
73
..
.·
·~· ·~
900 270
1 350 ·1 800 1 ·_010
·. :
:
100 240
4 100
450
..
1 470
357 . '
!
. .:
100 450 5 040 273
1 500
(20) 6 000 3 000
... ~
1 350
200
5 040 - .. 273 ::. 252 ..::; 150 1 470
~
270 ....
2 020 ~
....:...; ..:.;;
.:
... 900 ..
2 020
.....
220 · (x 19) 57
1 200
l.800
'·,
~
220 (x 19) 57
1 350 1 800
480
t ..... {
Hari an
1 350 1 800
200
.:
252. 200' 710 900
270
:~ '
220 (x 19) 57 1 (9) 1
(9) ·1 710 ..
900
Berasrama
500 1 300
357. 500 400.
1
(20) 6 000 3 000 •'
:-
."400 ..
(2.a) 6 000 . 3 000~-:
._ .
500 . l: 3P.!1.
500 -· ."' ...1·" 300
21 659
33 901
24 859
52
.... a1
-~~~~
·1.·.
-.
~9
55
Tabel E. Biaya bangunan dan pekerjaan untuk beberapa integrasi sekolah tingkat bawah dan tingkat atas Bagian Kelas Tempat Kelamin
bawah + atas bawah+atas bawah+atas
Hal Bangunan atau pekerjaan
Kantor 2 Ruang staf 3 Perpustakaan 4 Ruang kelas 5 Gudang ruang kelas 6 Ruang geografi 7 Ruang kesenian dan keterampilan 8 Laboratorium 9· ·Ruang serba guna ilmu rumah tanggga 10 , Mode! rumah percontohan ilmu rumah tangga lL" Ruang praktek khusus ilmu rumah tangga 12 Ruang karya 13. Ruang gambar teknik 14 WC (sekolah biasa:) 15 WC ruang kelas 16 ' Ruang tidur 17 Tempat jemuran 18 Ruang pertemuan · siswa 19 Ruang perawatan ·. . 20 Tempat ibu asrama 21 Ruang makan 22 Dapur 24 Guda.ng, pemeliharaan tempat 25 Rumah pimpinaii ·,. · 26 Rumah guru-guru}pengurus keuangan 27 Runiah staf pembantu ;28 Persediaan air 29 Pembuangan kotoran 30 Pelistrikan 31 Pekerjaan setempat lainnya ,. · Jumlah Rata-rata (biaya per tempat)
56
2 + 2 ( 1 seni, 1 sains) 8 + 4. 280 + 120 :... ôampüran Harian
Berasrama
i.
i.
1 110 (x 19) 1 311 3 336 (9) 9 000 900 1 620 1 620 8 430
1 110 (x 19) 1 311 3 336 (9) 9 000 900 1 620 1 620 8 430
2 550
2 550
2 964
2 964
2 550 (1+1) 2 610 1 453
2 550 (1 + 1) 2 610 1 453 960
43 2 2 2 1
480 200 940 400 252 060
10 680 5ll0 3 20P,
550 3 200 (20) 56 000
(20) 56 1 4 4
000 760 500 500 1 250 2 000
~;
176 226 . ~;\' 441
3 250 3 250 500 1 250
108 414 271
.
·.
~
. ~ -~- ; ..!.. .
3 + 2 {1 seni, 1 sains) 12 + 4 420 + 120 . C_ampuran Hariaan
Berasrama R.
.
:
1 110 (x 25) 1 725 4 374 (12) 12 000 1 200 . 1 620 3 240 11 240
1 (x 25) 1 4 (12) 12 1 1 3 11
R.
110 725 374 000 200 620 240. NO
3 + 3 {1 seni, 2 sains) 12 + 6 420 + 180 Campuran Harian
Berasrama R.
l 110 (x 28) 1 932 5 002 (14) 14 000 1 400 1 620 3 240 14 050 .
.l (x 28) 1 5 .. (14) 14 1 1 3 14
R,
OP
9.32 002. 000 400" 620 240 050
2 550
2 550
2 550 .
2 550
2 964 .: .
2 964
2 964
2 964
2 550 ( 1 + 1) 2 610 1 453 52 3 3 3 1
648 320 969· 240 040 060
14 418 550 3 200 (26) 72 l 5 5 l 2
2 ( 1 + 1) 2 1 l
550 610 453 296
550 3 200
800 760 000 000 750 500
(26) 72 800
2 550 (1 + 1) 2 610 1 453 64 4 3 3 l
720 800 410 600 378 060
16 020 550 3 200
2 ( 1 + 1) 2 1 1
550 610 453 440
550 3 200 (29) 81 200
3 500 3 500 750 l 500
(29) 81 200 1 760 5 500 5 500 l 750 2 500
225 891
135 732
250 429
150 52'1
418
251
417
251
3 750 3 750 750 1 500
57
Tabel F. Biaya perabotan dan perlengkapan untuk beberapa integrasi sekolah tingkat bawah dan tingkat atas Bagian Kelas Tempat Kelamin
:
...
bawah+atas oawah+atas bawah+atas
2
3·
+· 6 7· B
9 10:
Il'
12 1316. 18 19 20 21
22.
'•j'
25.
26. 32
3:~.
34
......
Jumlah
Rata-rata (biaya per tempat)
+2 +· 120
+ 4
·. Harian
Berasrama ~~
Kantor .. Ruang staf ·Perpustakaan : Perabotan dan perlengkapan Buku-buku Ruang kelas Ruang ilmu bumi Ruang kesenian dan keterampilan Laboratorium : Ins talasi gas Perabotan .. Perlengkapan mengajar Ruang serba guna ilmu rumah tangga Rumah perconto~an ilmu rumah tangga Ruang praktek khusus ilmu rumah tangga Ilengkel Ruang gambar teknik Ruang tidur Ruang pertemuan siswa Ruang perawatan : Tempat ibu asrama Ruang makan Dapur: Perabotan dan perlengkapan : Perlengkapan masak Rumah pimpinan . Rumah guru-guru/Pengurus keuangan Buku-buku pelajaran permulaan Perlengkapan pengajaran permulaan lainnya Kendaraan
2 8 280
'·" · Cainpuran
Hal Jenis perabotan a[au pel'le:ngkapan
1
..·
~
~
220 (x 19) 57· .-.. ;-·· ~'
:'·.
312
1 600 (9) 1 710
220 (x 19) 57
.
312 1 600 (9) 1 710 450 450
450 450
270 1 350 5 100
.;
270 350 5 100
010 100
· ._ '·
... :· .
l
~
'.··.
100
240' 4 100 ·450. 4 800 260:. 240 150 400 ·-:r-
240 4 100 4-50
340. "·-· 500 400 ~. ··. (20) 6 000 3 200' :: 500. 1 300 37 509 94-
010
400 (20) 6 000 3 200 :•'"
.•.
.
500 300 28 819 72
58
....
•
•
·~.
;':.
.: .... •••_
•• ••
•••
• •••
l
3 + 2 ( 1 seni, 1 sains) 12--+· 4 ..'·:; ·.• '···· ·.
420
+ 120.
. Berasrama · · · . ·_._. (x 25)
. -.. . ~
'" .
;
396·. . 2 000 ·. (12) 2 280 450 .. 900
·900·
.-:. ·•.•
540 1 800 5 100
..
..
:
.
·-~·
.! . • .
~
3 · ( 1 seni, 2 sans)
.
llera.Srama
E. . 220 (x 25)_ 75
~
+
Campuran
Harian
75 396 ·;•. .•. . .. .. .,, 2· 000 .. .. ( 11). 2 280 450 .. .
3
..
. .
•
. '. '. 12 +-·6 . 420 + HlO
. ·.;,_
Campuran·
-
540 1 800 5 100
1 010
1 010
100 240 4· 100 1·50 6 4·80 351 324 150 1 890
Harian
g,
g,
220 (x 28) 84 .
<x
. 468 2 400 (14) 2 660 450 900
468 2 400 ( 14) ·2 660 450 900
' , . ·~540
2 250 . 5 100
. '·
.
..
220
28L.~.4
540 2 250 5 100
- 1 010
1 010
100
100
100
240 4 100 450
240 4 100 450 7 200 390 360 150 2 100
240 4 100 450
•
,i
'
400
510 2 000 400
400
(26) 7 800 4 200
(26) 7 800 4 200
(29) 8 700 4 800
(29) 8 ïOO 4 800
500 1 300
500 1 300
500 1 300
500 1 300
45 315
33 861
49 382
36 672
84
63
82
61
·!59 1 800 400
59
BACAAN YA.l\lG DISARANKAN Edding, F.
Methods .. ofA.nalysing Educational Outlay (Meode Analisis Biaya Paris, Unesco, 1966. untuk Pcndidikan). . .
J.,
Poignant, R. Les Aspects Financiers de l'e11seignement dans les pays Africains d'expression Française (Aspek-aspek keuangan Bidang Pendidikan di Negara-negara · Afrika Menurut Pandangan Prancis). Paris, Unesco/ILEP, 1966~
Hallak,
. -
-
.
Knight, J.B. The Cocting and Financing of Edu~afional Development in Tazania (Pembelanjaan dan Pcmbiayaan Pembangunan Pendidikan di Tanzania). Paris, Uneseo/ILEP, 1966. · Oddie, G.
Sc/1oolbuÜding Recources and Tlieir Effective Use (Sumber-sumber Danâ. 'Pembangunan Sekolah serta Penggunaannya yang effektif). Paris, OECD, J 966.
Organisasi
Kerja Sama Ekonomi dan Peinbangunan. Financing Education for Economie Grouwt (Pembiayaan Pendidikan untuk Pertumbuhan Ekonomi), Paris, OECD, 1966.
60
8hr 005 - 1 - 86