MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
DINAMIKA Aturan pajak sesuai UU JAKARTA: Komite Pengawas Perpajakan mengatakan tidak semua kebijakan perpajakan harus mendapat persetujuan presiden karena ada UU yang mendelegasikan langsung kepada menteri keuangan dan direktur jenderal pajak. Ketua Komite Pengawas Perpajakan (Komwas) Anwar Suprijadi menuturkan menkeu dan dirjen pajak memiliki otoritas untuk mengeluarkan sejumlah kebijakan perpajakan sesuai dengan amanat UU perpajakan yang berlaku. “[Kewenangan perpajakan] itu tergantung perintah undang-undang. UU perpajakan ada yang didelegasikan ke menkeu, dan dirjen pajak. Kalau tidak seperti itu, maka akan ada berlebih kewenangan birokrasi [di presiden],” ujar dia kepada Bisnis, kemarin. Hal ini dikemukakannya merespons pernyataan Menko Perekonomian Hatta Rajasa pada pekan lalu yang menyebutkan seluruh kebijakan dan perubahan ketentuan perpajakan harus meminta persetujuan presiden sebelum dilaksanakan. (BISNIS/AGI)
HARGA BERAS: Sejumlah pekerja sedang membongkar beras impor yang diangkut kapal asal Vietnam, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pekan lalu. Badan Pusat Statistik memperkirakan laju inflasi tahun ini bisa menembus 7% seiring dengan meningkatnya tekanan dari harga beras yang akan terus berlangsung dalam 18 bulan ke depan. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
Pemerintah lelang SUN JAKARTA: Pemerintah dijadwalkan melakukan lelang pembelian kembali surat utang negara (SUN) dengan cara penukaran (debt switch) pada hari ini (Senin, 27 Desember). Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan harga penawaran dinyatakan dalam harga bersih (clean price) dengan satuan harga dalam bentuk persentase hingga dua desimal dan kelipatan 0,05%. “Volume penawaran minimum Rp1 miliar atau seribu unit, dengan kelipatan Rp1 miliar atau seribu unit. Seri SUN yang dapat ditawarkan oleh pemegang obligasi negara adalah yang jatuh tempo periode 2011-2018, ada 28 daftar obligasi negara yang bisa ikut,” katanya dalam siaran siaran pers Kementerian Keuangan kemarin. (BISNIS/14)
Indeks konsumen turun JAKARTA: Indeks keyakinan konsumen (IKK) terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada November 2010 turun sebesar 3,9 poin menjadi 108,1. Hasil survei Bank Indonesia yang dirilis pada situs resmi bank sentral itu menyebutkan penurunan optimisme konsumen terjadi terhadap perekonomian pada saat ini maupun ekspektasi pada 6 bulan mendatang. Tekanan terbesar diperkirakan terjadi pada makanan jadi. Secara tahunan, tingkat optimisme terhadap kondisi perekonomian juga menurun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009, IKK pada periode laporan turun 2,9 poin. Penurunan itu terutama disebabkan menurunnya komponen ekonomi tingkat penghasilan. (BISNIS/ESU)
Inflasi bisa capai 7% Lonjakan harga diperkirakan berlanjut pada 2011 OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: BPS memperkirakan laju inflasi tahun ini dapat menembus angka 7% seiring dengan meningkatnya harga beras yang diperkirakan terus berlangsung dalam 18 bulan ke depan. Rusman Heriawan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menuturkan anomali iklim menyebabkan produksi beras di beberapa negara utama mengalami koreksi (penurunan) yang cukup signifikan. “Oleh karena itu, harga beras diperkirakan masih cenderung naik dalam waktu dekat. Dalam 18 bulan ke depan, menurut Vietnam Food Association, harga beras akan bisa dua kali lipat. Hal itu tentu sesuatu yang kurang menggembirakan bagi ekonomi perberasan RI," ujarnya, pekan lalu. Percepatan inflasi, jelas Rusman, mulai terlihat pada penghujung tahun ini. Hal itu menjadi
salah satu pemicu melonjaknya inflasi tahunan sehingga melampaui ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia. “Yang pasti di atas 6%. Sekarang kami bicara dalam kisaran 6%-7%, tetapi mudah-mudahan bisa 6,5%,” tambahnya. Menurut dia, kondisi tersebut menjadi lebih sulit karena impor beras untuk stabilisasi harga tidak akan mudah. Pasalnya, negara-negara eksportir beras, seperti Vietnam dan Thailand, berencana menghentikan ekspor guna memperkuat cadangan beras dalam negeri. "Kalau ingin menstabilkan harga beras dengan impor, maka itu pun akan sulit. Negara-negara utama eksportir beras, seperti Vietnam dan Thailand, ingin memperkuat cadangan mereka," paparnya. Keadaan ini, lanjut Rusman, menunjukkan percepatan inflasi yang cukup signifikan akan berlanjut pada 2011 sehingga dibutuhkan upaya yang luar biasa untuk menjaga inflasi pada tahun depan di bawah level 6%. "Banyak pihak menyatakan seharusnya asumsi inflasi 2011 lebih tinggi dibandingkan dengan 2010, dengan pertimbangan har-
17,12% ,
Realisasi inflasi Indonesia selama 2005 s/d 2009
16,00 14,00
(% year-on-year)
12,00
2,78%
10,00 8,00 6,00 6 00
4,00 4,0 4,0 ,00 2005
2006
2007
Sumber: Bloomberg
ga bahan pokok. Hampir semua naik, seiring dengan pemulihan ekonomi dunia," tegasnya. Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wijaya Adi mengatakan beras merupakan komoditas yang sangat memengaruhi pembentukan inflasi. “Selama ini, kontribusi beras terhadap inflasi di kelompok bahan makanan sekitar 60%. Oleh karena itu, kalau terjadi gejolak harga maka pengaruhnya sudah 60%," jelasnya. Stabilitas harga beras, ujarnya lagi, menjadi sangat penting di masa mendatang, tetapi faktor anomali iklim menyebabkan pro-
BISNIS/ILHAM NESABANA
duk beras tahun depan tidak dapat diprediksi dengan akurat. Dia menegaskan tidak ada yang dapat menjamin kepastian perbaikan panen pada 2011
Digerakkan konsumsi Secara terpisah, Riant Nugroho, Direktur Institute for Policy Reform, mengatakan dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia digerakkan konsumsi masyarakat, sehingga ancaman peningkatan inflasi besar. “Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi inflasi. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh inflasi justru tidak sehat buat masyarakat,” ujar dia kepa-
Penerimaan bea dan cukai di atas target BISNIS INDONESIA
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PERMASALAHAN PAJAK: Seorang wajib pajak mengisi berkas di sebuah kantor pajak di Jakarta, belum lama ini. Komite Pengawas Perpajakan menilai tidak semua kebijakan perpajakan harus mendapat persetujuan presiden karena ada undang-undang yang mendelegasikan langsung sejumlah kewenangan kepada menteri keuangan dan direktur jenderal terkait.
JAKARTA: Penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai pada tahun ini dipastikan akan melebihi target dalam APBN-P 2010, menyusul penerimaan hingga 16 Desember 2010 sudah mencapai Rp87,36 triliun. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010, penerimaan kepabeanan dan cukai ditargetkan sebesar Rp81,82 triliun. Realisasi penerimaan sampai pertengahan Desember mencapai 106,78% dari target atau lebih besar sekitar Rp5,55 triliun. Seperti dikutip dari Data Realisasi Kepabeanan dan Cukai Sementara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kemarin, sebesar 70% dari realisasi penerimaan disumbang oleh penerimaan cukai yang mencapai Rp61,75 triliun.
Realisasi penerimaan cukai tersebut telah mencapai 104,21% dari target APBN-P 2010 sebesar Rp59,26 triliun. Realisasi penerimaan bea keluar sebesar Rp6,74 triliun atau 123,74% dari target APBN-P 2010 yang dipatok sebesar Rp5,45 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan bea masuk juga sudah melebihi target, yakni 110,31% dari target APBNP 2010 yakni sebesar Rp18,87 triliun dari target Rp17,10 triliun. Khusus untuk cukai, pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai 4 jenis hasil tembakau rata-rata 6% per 1 Januari 2011 sesuai dengan ekspektasi inflasi. Kenaikan tarif cukai tersebut disesuaikan dengan asumsi inflasi pada tahun depan yang dipatok dalam APBN 2011 sebesar 5,3%. Kenaikan tarif tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari
cukai hingga Rp2 triliun. Target penerimaan negara dari cukai dipatok sebesar Rp62,7 triliun dalam APBN 2011. Target tersebut naik dari usulan di RAPBN 2011 yang sebesar Rp60,71 triliun maupun target APBN-P 2010 yang hanya Rp59,26 triliun. Sebelumnya, peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFE UI) Abdillah Ahsan mengatakan selama 4 tahun terakhir (2005-2009) penerimaan negara dari cukai naik ratarata Rp4 triliun. Kenaikan itu, jelasnya, bukan merupakan dampak langsung dari peningkatan tarif cukai. Dia menilai meskipun ada penurunan potensi pendapatan dari pelaksanaan kerja sama perdagangan bebas, tetapi sebenarnya penerimaan kepabeanan dan cukai masih dapat ditingkatkan. (14)
Melonggarkan pertumbuhan mencekik (Sambungan dari Hal. 1) Ketidaktersedianya sarana penunjang untuk industri dan korporasi untuk berkembang mengakibatkan sulitnya modal mengalir ke industri untuk menciptakan lapangan kerja. Ekspor kita pun walau nilainya meningkat, komposisi dominan adalah primary products untuk memperoleh devisa secara cepat. Pertumbuhan kita masih mengacu kepada kebijakan makro melalui kebijakan moneter yang sangat konservatif menjaga nilai tukar rupiah, bahkan dalam kondisi rupiah terus menguat dan cadangan devisa terus bertambah baik karena ekspor yang meningkat maupun capital inflow. Di sisi lain kebijakan yang terus menekan tingkat inflasi terus dijalankan padahal tingkat inflasi kita sudah yang paling rendah sepanjang sejarah. Kondisi makro juga adalah karena dukungan comparative advantage oleh karena kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang cukup besar.
Memperhatikan kondisi makro yang mendukung dan peluang yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia seperti yang kita dengar pada beberapa hari terakhir ini dari perkiraan ekonomi 2011, dimulai oleh ISEI, disusul oleh KEN dan kemudian oleh Kadin Indonesia dan Indef pada hari yang sama, terlihat sekali adanya peluang besar yang harus ditangkap Indonesia untuk secara strategis meningkatkan Indonesia kepada posisi investment grade. Caranya adalah dengan menciptakan kondisi investasi yang menunjang pertumbuhan industri, dimulai dengan program pemerintah yang lebih berani melakukan pembiayaan dengan anggaran defisit untuk pembangunan infrastruktur dan pembangkit listrik. Pemerintah harus lebih aktif melakukan pembiayaan untuk pengadaan lahan untuk jalan tol, perluasan pelabuhan dan kawasan industri, serta pembangkit listrik, yang pada gilirannya akan diikuti oleh porsi yang le-
bih besar lagi oleh swasta mengikuti peningkatan pembiayaan oleh pemerintah. Langkah strategis seperti ini sangat diyakini akan mendorong peningkatan capital expenditure (capex) oleh industri untuk menaikkan produksi dan menciptakan industri pengolahan serta meningkatkan mutu produk yang berarti meningkatkan daya saing untuk ekspor. Dalam kondisi seperti itu, maka dana-dana yang selama ini idle di perbankan atau mengambang di pasar modal atau investasi portofolio akan mengalir ke dalam investasi langsung untuk menambah kapasitas dan perluasan produksi. Pertumbuhan melalui peningkatan ekspor barang olahan haruslah menjadi sasaran prioritas karena dengan menjual produk intermediate (setengah jadi) diharapkan maka akan ada pertambahan nilai dan penambahan devisa secara signifikan sekaligus menciptakan lapangan kerja secara besar-besaran sekaligus meningkatkan produktivitas
tenaga kerja melalui penerapan teknologi yang bermuara kepada peningkatan daya beli. Sejalan dengan kebijakan anggaran pembiayaan defisit tersebut, juga disarankan agar BI tidak perlu terlalu kuatir terhadap trend melemahnya rupiah apabila terjadi, yang justru baik untuk menggairahkan ekspor yang akan menambah perolehan devisa. Perhatikan nilai tukar rupiah yang over-valued sementara renminbi under-valued sehingga ekspor produk manufaktur China selalu surplus besar.
Nilai ideal Nilai tukar rupiah harus dibiarkan melemah sampai 10.000 atau lebih per dolar AS, karena itulah tingkat nilai tukar rupiah yang sangat ideal untuk mendorong dan menunjang ekspor produk manufaktur kita. Pemerintah juga jangan terlalu bernafsu untuk menarik rupiah melalui kebijakan fiskalnya, karena tingkat inflasi kita adalah terendah sepanjang sejarah. Yang penting dilakukan adalah
2,00 2009
2008
agar pembiayaan dan kredit diarahkan untuk produksi bukan untuk konsumsi. Biarkanlah rupiah lebih banyak beredar untuk menggiatkan ekonomi yang akan menciptakan lapangan kerja. Peluang pembiayaan defisit melalui penerbitan obligasi maupun saham masih sangat terbuka, baik karena derasnya arus capital inflow di samping kemampuan pemodal dalam negeri. Peluang untuk memperoleh pinjaman melalui perbankan maupun lembaga keuangan nonbank, baik dari luar negeri maupun dalam negeri juga masih terbuka lebar dan rasio utang kita masih sekitar 27% dengan kemampuan membayar utang yang semakin membaik, sementara rasio utang yang aman menurut para ahli adalah 60% dari PDB. Melalui langkah strategis seperti tersebut di atas maka pertumbuhan tidak lagi mencekik dan ekonomi kita diharapkan segera bertumbuh bahkan di atas 7% per tahun.
da Bisnis, kemarin. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang sehat adalah pertumbuhan yang didorong ekspor dan investasi. Sementara itu, ekspor dapat berkembang baik jika ada regulasi yang mampu mengurangi biaya-biaya produksi, infrastruktur memadai, dan pasokan faktor produksi lancar. Mengenai investasi, dia mengemukakan modal yang masuk ke sektor riil pasti sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, sepanjang itu dipakai untuk belanja barang dan belanja modal. Untuk belanja pemerintah, Riant mengatakan akan berdampak lebih besar terhadap ekonomi jika dialokasikan dalam bentuk belanja modal. Sebaliknya, jika terlalu banyak untuk belanja barang akan dapat memicu terjadinya inflasi. Riant menerangkan di Indonesia, indeks harga dipengaruhi oleh sekitar 50 jenis komoditas, yang terutama seperti beras, minyak goreng, gula, ikan asin, dan minyak tanah atau LPG. “Waktu terjadinya inflasi atau deflasi tidak dapat ditentukan, tapi Desember 2010 atau kuartal IV diperkirakan inflasi 3%,” ujarnya. (agust.
[email protected])
DPR ikut hambat penyerapan anggaran OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: DPR dinilai ikut berperan dalam menghambat penyerapan belanja negara karena proses pembahasan anggaran di tingkat parlemen sering kali berlangsung lambat. Institute for Development of Economics and Finance Indonesia (Indef) dalam buku Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 menyatakan pembahasan anggaran semestinya sudah final sampai rincian alokasi anggaran pada Desember. “Sehingga mulai Januari masing-masing kementerian sudah siap melaksanakan program kerja masing-masing. Proses persetujuan anggaran antara pemerintah dan DPR berlangsung lama dan penuh intrik," tulis hasil proyeksi Indef itu. Kenyataannya, Indef menilai persetujuan APBN pada Desember masih terbatas besarnya pagu masing-masing kementerian/lembaga (K/L), sedangkan rincian penggunaan anggaran sering kali masih dibahas di DPR pada Januari sampai Maret, sehingga pelaksanaan anggaran terlambat. Laporan itu menyebutkan lambannya pembahasan anggaran ini tidak hanya terjadi karena DPR, tetapi juga karena pemeritah, pengguna anggaran, mengajukan program yang tidak tepat sasaran, sedangkan dari sisi DPR sendiri tak jarang banyak konflik kepentingan.
Selain masalah lamanya proses pembahasan anggaran di parlemen, Indef juga menyebutkan faktor lain penyebab rendahnya penyerapan anggaran adalah lemahnya perencanaan anggaran oleh pemerintah, siklus waktu tahun anggaran yang pendek, dan lambatnya proses tender.
Saling tuding Sebelumnya, sejumlah instansi pemerintah saling tuding mengenai rendahnya penyerapan anggaran belanja pemerintah pada tahun ini yang diperkirakan hanya sekitar 90% dari pagu APBN-P 2010. Kementerian Keuangan juga melaporkan tidak satu pun dari 109 kementerian/lembaga di Indonesia yang bisa menyerap anggaran sampai sekitar 70% sampai dengan posisi pada 30 November 2010. Kemenkeu menilai kualitas belanja yang rendah dari K/L menjadi penyebab rendahnya pencairan APBN. Namun, beberapa pemda menuding balik Jakarta dengan menyatakan mereka tidak dibekali pengetahuan dan keahlian dalam penggunaan dana otonomi khusus. Menkeu Agus D. W. Martowardojo menyatakan rendahnya penyerapan anggaran itu berkaitan erat dengan kualitas belanja. Sebanyak 21 K/L dari total 109 K/L telah menyerap anggaran belanjanya di atas 68%, sedangkan 18 K/L masih belum mencapai separuhnya per November.
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SENIN, 27 DESEMBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8592 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
JBA-25
INDEKS SAHAM 24 Desember 2010
IHSG*) 3,611.53 ▼ 9.15 (0.25%) BISNIS-27*) 315.70 ▼ 1.58 (0.50%) Hang Seng 22,833.80 ▼ 69.17 (0.30%) KLSE 1,511.58 ▼ 2.90 (0.19%)
Nikkei 10,279.19 ▼ 67.29 (0.65%) STI 3,143.80 ▲ 6.02 (0.19%) DJIA *) 11,573.49 ▲ 14.00 (0.12%) FTSE 6,008.92 ▲ 12.85 (0.21%)
Ket: *) Posisi 23 Desember 2010
IHSG
30.467,41
31.145,89
3.581,57 LQ45
3.611,53 BISNIS-27
637,59
644,11 315,70
313,30 17/12
20/12
21/12
22/12 23/12
KURS TENGAH VALAS
Euro/Rp US$/Rp
23 Desember 2010
EUR 11,866.98 ▼ 9.44 (0.08%) GBP 13,948.50 ▼ 56.48 (0.40%) HKD 1,163.23 ▼ 0.99 (0.09%) JPY (100) 10,849.68 ▲ 50.69 (0.47%)
11.990,98
SGD 6,930.29
▲ 37.53 (0.54%) USD 9,048.00 ▼ 2.00 (0.02%) AUD 9,049.16 ▲ 41.11 (0.46%) THB 300.01 ▲ 0.03 (0.01%)
11.866,98
9.048,00 9.034,00 17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Kurs Bea Masuk 20 Des—26 Des 2010, Rp9.027,00/US$
Sewa guna usaha bebas pajak Penjualan alat berat capai Rp35 triliun OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
LABA BERSIH TERDONGKRAK:
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Musyanif mendengarkan pertanyaan pada sebuah jumpa pers di Jakarta, belum lama ini. PTPP selama tahun ini memperoleh kontrak baru sebesar Rp4,5 triliun, sehingga laba bersih bisa terdongkrak 23,3% menjadi Rp207,63 miliar. • Raih Kontrak Hal. i1
NAVIGASI Inflasi 7%: BPS memperkirakan laju inflasi tahun ini dapat menembus angka 7% seiring dengan meningkatnya harga beras. (Hal. 2) Naikkan bunga: Bank sentral China menaikkan bunga acuan untuk kedua kalinya dalam 2 bulan seiring dengan ekspektasi inflasi. (Hal. 3)
Penjaminan simpanan: LPS memproyeksikan penerapan penjaminan simpanan berbasis premi risiko mulai semester II/2011. (Hal. 4)
Cari dana: PT Oto Multiartha mencari dana
TAJUK emerintah memiliki pekerjaan ruP mah besar: membenahi kapasitas perencanaan fiskal secara keseluruhan, bukan semata-mata mengutakatik atau memperbaiki model tatabuku anggaran! (Hal 11)
Rp11 triliun pada tahun depan seiring dengan rencana ekspansi bisnis. (Hal. 5)
Pasar otomotif: Pasar otomotif pada tahun depan diyakini tetap tumbuh cukup kuat dan tidak akan terlalu terpengaruh oleh pembatasan penggunaan BBM bersubsidi. (Hal. 9)
Privatisasi BUMN: Kementerian BUMN akan melanjutkan privatisasi badan usaha pelat merah pada 2011. (Hal. f1) Beri keuntungan: Performa saham di Bursa Efek Indonesia pada sepanjang tahun ini kian kuat setelah IHSG mencetak gain 41,3%. (Hal. f2)
Go international: Sebagai emiten farmasi terbesar di negeri berpopulasi terpadat ketiga dunia, PT Kalbe Farma Tbk memperlebar sayap ke luar negeri. (Hal. f3)
JAKARTA: Pembiayaan sewa guna usaha alat berat pada 2011 diprediksi berkontribusi lebih dari 30% dari total aset multifinance setelah pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk transaksi sales and lease back berlaku. Kontribusi sewa guna usaha (leasing) alat berat sekitar Rp82 triliun dari total aset multifinance yang diproyeksikan mencapai Rp275 triliun pada 2011. Segmen pembiayaan konsumen dinilai masih mendominasi sekitar 60%, sisanya segmen anjak piutang (factoring) dan kartu kredit. Direktur Utama PT Tifa Finance Suwinto Johan mengatakan pelaku leasing alat berat telah menunggu pembebasan PPN penjualan dan penyewaan kembali (sales and lease back) sejak 5 tahun yang lalu. “Pertumbuhan bisnis leasing bisa di atas 20% pada tahun depan terkait dengan kelonggaran pajak itu. Banyak pelaku usaha yang wait and see mengenai pembebasan PPN itu. Sekarang sudah jelas dan kontribusi leasing bisa lebih dari 30% dari total aset industri multifinance,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Transaksi sales and lease back tak lagi kena PPN setelah diperjuangkan selama lebih dari 5 tahun. Hal itu dituangkan pada Surat Edaran Dirjen Pajak No.SE129/PJ/2010 tertanggal 29 November 2010 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Transaksi Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi dan Transaksi Penjualan dan Penyewagunausahaan Kembali. Surat yang ditandatangani oleh
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo itu menyebutkan penyerahan barang kena pajak dari penyewa (lessee) kepada perusahaan leasing (lessor) tidak termasuk dalam pengertian penyerahan barang kena pajak yang dikenai PPN seperti yang diatur dalam UU No.18/2000 tentang PPN. Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan M. Ihsanuddin mengatakan perdebatan alot antara petugas pajak yang mengenakan pajak ganda dengan pelaku industri sering terjadi sebelum surat edaran tersebut terbit. “Saya sampai berbusa-busa meyakinkan orang pajak bersama dengan asosiasi. Perusahaan leasing sekarang menjadi tenang, karena tidak bertentangan lagi dengan petugas pajak,” kata Ihsanuddin. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia menyambut baik kebijakan pemerintah yang dinilai berdampak positif bagi perkembangan industri multifinance. “Penghapusan PPN itu merupakan hal yang positif dari perjuangan semua unsur, baik pengurus APPI maupun pihak lain,” kata Wiwie. Dia memaparkan kelonggaran pajak itu akan lebih mendorong penanaman modal pada bisnis leasing. “Secara total, prediksi aset multifinance 2011 sekitar Rp275 triliun. Kebijakan pemerintah ini memberikan citra positif untuk investor terutama investor asing,” katanya. Sales and lease back merupakan salah satu mekanisme pembiayaan penjualan dan penyewaan kembali yang dilakukan perusahaan leasing. Nasabah (lesse) membeli terlebih dulu kebutuhan barang dan kemudian dibiayai oleh perusahaan pembiayaan (lessor). Mekanisme lain, yaitu pembiayaan langsung (direct financing lease), di mana lessee belum per-
Akhirnya bebas pajak Pembebasan pajak pertambahan nilai sales and lease back pada pembiayaan sewa guna usaha alat berat akhirnya gol. Perdebatan alot antara petugas pajak dan orang multifinance diharapkan tidak terjadi lagi, menyusul buah perjuangan sejak 5 tahun lalu itu.
Ketentuan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-129/PJ/2010 Revisi pengertian “sale” dari ketentuan sebelumnya. Ketentuan 6B surat edaran menyatakan penyerahan barang kena pajak dari lessee kepada lessor (sale) tidak termasuk dalam pengertian penyerahan barang kena pajak yang dikenai PPN. Barang kena pajak yang menjadi objek pembiayaan berasal dari milik lessee, yang dijual oleh lessee dan
dipergunakan kembali oleh lessee. Lessor pada dasarnya hanya melakukan penyerahan jasa pembiayaan, tanpa bermaksud memiliki dan menggunakan barang yang menjadi objek pembiayaan tersebut. Penyerahan barang kena pajak tersebut dari lessee kepada lessor pada dasarnya merupakan penyerahan barang kena pajak untuk jaminan utang piutang.
Perkembangan pembiayaan multifinance (Rp triliun) Segmen Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha Anjak piutang Kartu kredit Total
2008 83,19 50,68 2,21 1,14 137,23
Porsi (%) 60,62 36,93 1,61 0,83
2009 93,05 46,52 2,02 0,930 142,53
Porsi (%) 65,28 32,63 1,41 0,65
Oktober 2010 125,12 52,50 1,87 0,869 180,37
BISNIS/SPR/ILHAM NESABANA
Sumber: SE Dirjen Pajak, Persatuan Agen Tunggal Alat-alat Berat Indonesia, Bank Indonesia
nah memiliki barang modal yang akan menjadi objek pembiayaan leasing. Dalam pengertian lama, transaksi sales and lease back masih dianggap dua transaksi, yaitu transaksi "sale" dari lessee kepada lessor dan transaksi "lease back" dari lessor kepada lessee yang merupakan objek kena PPN. Sekretaris Jenderal Asian Leasing and Finance Association Dennis Firmansjah menambahkan kebijakan Ditjen Pajak itu tidak akan menimbulkan interpretasi beragam dari setiap kantor pajak. Pihaknya memperkirakan porsi bisnis sales and lease back yang saat ini berkisar 15% dari total transaksi leasing akan meningkat menjadi 25% dari total transaksi leasing multifinance pada tahun depan. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi mengatakan pembebasan pajak itu
sangat berarti bagi perkembangan industri sewa guna usaha. Namun, Alex menilai pembiayaan konsumen masih mendominasi industri pembiayaan, terutama pembiayaan mobil dan motor seiring dengan peningkatan kebutuhan transportasi. Dia menegaskan tidak semua pembiayaan kendaraan bersifat konsumtif, tetapi juga termasuk produktif.
Penjualan alat berat Ketua Umum Persatuan Agen Tunggal Alat-alat Berat Indonesia Hendrik K. Hadiwinata memproyeksikan penjualan alat berat melalui kredit multifinance bisa melebihi 50% dari total penjualan alat berat yang diprediksi mencapai Rp35 triliun atau 14.000 unit, naik dari perkiraan tahun ini sebesar 12.000 unit. Kenaikan penjualan tersebut seiring dengan pergerakan harga komoditas pertanian, pertambangan, dan perkebunan, seperti
Porsi (%) 69,36 29,10 1,03 0,48
minyak kelapa sawit, batu bara, dan karet yang berada pada level tinggi. Selain itu, pergerakan harga minyak yang berpotensi mencapai US$100 per barel juga mendorong peningkatan permintaan batu bara. Berdasarkan data Bank Indonesia per 31 Oktober 2010, porsi leasing mencapai Rp52,5 triliun (29,10%) dari total outstanding Rp180,37 triliun. Pembiayaan konsumen masih menduduki porsi terbesar mencapai 69,36% atau Rp125,12 triliun, sedangkan anjak piutang dan kartu kredit masingmasing Rp1,87 triliun (1,03%) dan Rp869 miliar (0,48%). Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani menuturkan fasilitas pembebasan pajak itu akan mendorong produktivitas sektor pertambangan dan industri kelapa sawit. (11/SYLVIANA PRAVITA R.K.N.) (
[email protected]
co.id)
NATAL KHIDMAT DAN AMAN: Ribuan jemaat menyalakan lilin saat mengikuti misa malam Natal di Gereja Bethany Surabaya, Jumat pekan lalu. Ibadah Natal di kota tersebut, seperti halnya di kota-kota lainnya di Indonesia berlangsung khidmat dan aman. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
Harga gula: Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia memproyeksikan harga gula sulit turun dari level US$850 per ton hingga semester II/2011. (Hal. f8)
Trafik layanan: Trafik layanan data pada puncak perayaan Natal 2010 mengalami lonjakan di atas 10%. (Hal. i3)
Izin layanan carter: Lima maskapai berjadwal mengajukan SIUP tidak berjadwal sebagai persiapan melebarkan sayap ke bisnis carter. (Hal. i4)
Aset Pelindo: Pemerintah tidak akan melelang aset pelabuhan yang dibangun dan dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). (Hal. i5)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Melonggarkan pertumbuhan mencekik iga tahun terakhir ekonomi Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang cukup baik dan stabil pada kisaran 6%, kecuali pada 2008 yang hanya 4,6% (di tengah-tengah krisis keuangan global) meski tetap jauh di atas kebanyakan negara sebagai dampak krisis keuangan global pada tahun tersebut. Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat mengacu kepada konsumsi dan dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi (masing-masing 7,4% dan 13,3%), sehingga tidak mem-
T
CATATAN AWAL PEKAN SOY MARTUA PARDEDE Anggota Dewan Penasehat Kadin Indonesia
berikan jaminan kualitas pertumbuhan yang baik oleh karena daya beli yang rendah dan pemerataan pembagian ekonomi yang masih sangat timpang antara kota dan desa, dan golongan kaya dan miskin. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kita adalah pertumbuhan yang
mencekik. Simpulnya dapat dilihat pada kesemrawutan lalu lintas di kota-kota besar dan angkutan menuju ke pelabuhan. Pertambahan jumlah pengguna sepeda motor yang lebih berkonsentrasi di kota-kota besar dan yang jumlahnya jauh melebihi pertambahan jumlah penjualan kendaran roda empat adalah sinyal dari pertumbuhan yang tidak merata tersebut di samping bukti nyata ketidakmampuan Pemerintah untuk menambah jalan dan menyediakan alat transportasi publik. Perhatikan juga kapasitas
angkutan truk kontainer ke pelabuhan yang hanya satu rit dibandingkan dengan 3 rit sehari di negara tetangga, di samping kepadatan penumpang dan barang di pelabuhan dan bandara. Lihatlah pula keterbatasan kapasitas dan mutu hampir semua fasilitas pelayanan umum lainnya. Simpul lain yang kita saksikan sehari-hari adalah banyaknya kerumunan orang menganggur dan miskin, sehingga sangat memudahkan pengerahan pendemo, di samping barisan panjang orang-orang, termasuk ibuibu menggendong bayi menawarkan jasa sebagai jockie pada
jam berlakunya 3-in-1. Peranan ekspor dalam pertumbuhan ekonomi hanya menempati urutan ke-3 setelah konsumsi dan investasi, sebagaimana disampaikan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN) beberapa hari yang lalu. Hal itu adalah karena daya saing produk kita yang rendah sebab daya saing industri Indonesia masih terpasung oleh kebijakan pemerintah yang tidak menunjang yang mengakibatkan tidak tersedianya tenaga listrik, jalan dan prasarana transportasi dan kapasitas pelabuhan. • Bersambung ke Hal. 2
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
China naikkan lagi suku bunga
Belanja konsumen AS naik
LISBON: Fitch Ratings memangkas peringkat surat utang Pemerintah Portugal sebanyak satu level karena proyeksi ekonomi yang memburuk di tengah upaya otoritas setempat menurunkan defisit anggaran. “Peringkat surat utang bertenor jangka panjang pemilik defisit anggaran terbesar keempat di kawasan euro itu diturunkan menjadi A+, level tertinggi kelima, dari AA-. Outlook ditempatkan pada posisi negatif,” tulis Fitch kemarin. (BLOOMBERG/DEA)
BLOOMBERG
BEIJING: Bank sentral China menaikkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam 2 bulan seiring dengan ekspektasi inflasi yang semakin meningkat.
dibandingkan dengan BRIC. PDB negara itu bernilai US$286 miliar, kurang dari seperempat PDB Rusia. Akronim BRIC pertama kali diciptakan pada 2001 oleh Jim O’Neill, ekonom Goldman Sachs Group Inc, untuk menggambarkan empat negara, yang bila dikombinasikan, ukuran ekonominya akan setara dengan ekonomi Amerika Serika pada 2020. Gita Wirjawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, pernah mengemukakan RI mampu menggeser posisi Rusia di BRIC kalau bisa menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Menurut dia, potensi Indonesia berkembang jauh lebih besar dibandingkan Rusia karena didukung seluruh sektor yang dapat didiversifikasi dan mendukung perekonomian. Sementara itu, Rusia, ekonominya sangat bergantung pada satu atau dua sektor saja.
Perkuat peran di G-20 Meskipun memiliki potensi untuk disejajarkan dengan BRIC, Deputi Direktur Pelaksana IMF Naoyuki Shinohara menilai Indonesia, pemilik PDB terbesar di Asia Tenggara, lebih baik meningkatkan peranan aktifnya di G-20, forum kerjasama 20 ekonomi terbesar dunia. “Masuk ke BRIC atau tidak, bukan persoalan besar. Yang lebih penting saat ini adalah, Indonesia memainkan peranan penting dalam proses G-20, ketimbang berkutat pada diskusi akronim yang diciptakan oleh seseorang di New York [Jim O’Neill],” jelasnya kepada Bisnis. Dalam KTT BRIC di Rusia pada Juni 2009, para kepala negara mendesak agar kelompok negara berkembang diberikan suara yang lebih besar di lembaga-lembaga keuangan internasional. Sistem moneter internasional juga diminta lebih didiversifikasikan. Selain Afrika Selatan, Pemerintah Rusia disebut-sebut mencalonkan Indonesia menjadi anggota BRIC.
Jepang kurangi beban utang BLOOMBERG
TOKYO: Pemerintah Jepang akan membatasi penerbitan surat utang baru untuk pembiayaan defisit anggaran tahun fiskal 2011 guna mengurangi beban utang. Berdasarkan proposal anggaran yang telah disahkan Kabinet Jepang, akhir pekan lalu, penjualan obligasi negara pada tahun fiskal 2011, yang dimulai pada April 2011, dipatok US$534 miliar (44,3 triliun yen) untuk membiayai defisit anggaran yang mencapai rekor 92,4 triliun yen. Penerbitan obligasi baru itu akan melampaui target penerimaan pajak yang sebesar 41 triliun yen. Penjualan seluruh surat utang pemerintah akan meningkat hingga 144,9 triliun pada tahun fiskal 2011 dari 144,3 triliun yen pada tahun fiskal 2010. Besaran defisit primer, tidak termasuk pembayaran bunga dan penjualan obligasi, telah mengerucut menjadi 22,7 triliun yen dalam 3 tahun terakhir dari 23,7 triliun yen, atau setara dengan 4,7% dari PDB. Pemerintah menargetkan keseimbangan neraca primer sebelum 2020. Hiromichi Shirakawa, Chief Japan Economist Credit Suisse di Tokyo, memperkirakan kalangan investor akan semakin khawatir mengenai komitmen Jepang mengurangi beban utang karena sumber penerimaan negara semakin berkurang. Utang pemerintah berkisar dua kali lipat dari produk domestik bruto (PDB)
negara tersebut. Peningkatan pajak untuk mendorong penerimaan negara dinilai sulit dilakukan karena berisiko menurunkan popularitas Perdana Menteri Naoto Kan. “Selain itu juga bisa merusak upaya pemerintah dalam menstimulasikan permintaan, yang telah terganggu oleh apresiasi yen dan deflasi. Saya melihat ada bahaya serius, pemerintah kemungkinan gagal menjaga target fiskalnya,” ujarnya kemarin.
Berpotensi turun Ekonomi Negeri Sakura berpotensi terkontraksi pada kuartal IV/2010 karena stimulus yang digelontorkan untuk memacu belanja rumah tangga telah berakhir. Penguatan yen juga masih mengancam kinerja ekspor. Pada 22 Desember, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 1,5% pada tahun fiskal 2011 dari 3,1% pada tahun fiskal 2010. Imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun meningkat hingga 1,16% pada akhir pekan lalu. Kurs yen diperdagangkan di level 82,90 per dolar AS pada hari itu. Yen sempat menyentuh penguatan tertinggi dalam 15 tahun pada 1 November di posisi 80,22. Proposal anggaran juga menunjukkan pemerintah akan menambah 5 triliun yen untuk cadangan yen, yang bernilai 145 triliun yen, untuk intervensi mata uang. Intervensi pasar valas telah dilakukan untuk pertama kalinya dalam 6 tahun pada 15 September 2010. (DEA)
10 00 10,00
Perkembang Perkembangan gan suku bung bunga ga kredi kredit i 1 tahun di China selama 15 tahun
9,00
(1996 s/d 2010)
8,00
5,81%
5,31%
7,00 00 7,00 6 00 6,00
Sumber: Bloomberg
nengah dan panjang pada awal 2011. Dengan menaikkan suku bunga acuan sekarang, dia yakin efek pengetatan moneter terasa lebih besar ketimbang jika dilakukan pada Januari 2011. Keputusan menaikkan suku bunga adalah yang pertama sejak 3 Desember sewaktu otoritas moneter Negeri Panda mengumum-
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
55,00
1999
Dalam pernyataan singkat di situs bank sentral (People’s Bank of China/PBOC), kemarin, disebutkan terhitung kemarin, suku bunga pinjaman 1 tahun naik 25 basis poin menjadi 5,81%, begitu juga dengan suku bunga deposito 1 tahun dinaikkan 25 basis poin hingga 2,75%. “Langkah PBOC menunjukkan ketegasan otoritas China dalam mengendalikan inflasi,” jelas Wang Qing, ekonom Morgan Stanley yang berbasis di Hong Kong. Dia memperkirakan pihak bank akan menyesuaikan suku bunga untuk kredit berdurasi me-
Afsel resmi diminta masuk BRIC JAKARTA: Afrika Selatan secara resmi telah diminta untuk bergabung dengan kelompok negara BRIC (Brasil, Rusia, India dan China). Presiden China Hu Jintao telah menulis sebuah surat kepada Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Isinya, mengundang Zuma untuk ikut dalam pertemuan tingkat kepala negara (KTT) BRIC ke-3 di Beijing pada 2011. Permintaan ini disampaikan Menteri Luar negeri China Yang Jiechi pada akhir pekan lalu dalam situs Kemenlu China. Afrika Selatan (Afsel), negara berpopulasi 49 juta jiwa, tengah meningkatkan pengaruhnya untuk bergabung dengan BRIC, sambil memperkuat hubungan politik dan dagang dengan kelompok negara paling berkembang dan berpengaruh tersebut. Ekonomi Afsel mencakup sekitar sepertiga dari total produk domestik bruto (PDB) sub-Sahara Afrika dan bisa memberi BRIC akses kepada 1 miliar konsumen di kawasan itu, selain juga sumber daya mineral, seperti minyak dan platinum. “Bergabung dengan BRIC merupakan kado Natal terindah yang pernah ada. Kami bisa menjadi pintu gerbang bagi BRIC. Meskipun populasi kami sedikit, kami merepresentasikan Afrika secara menyeluruh,” tutur Maite Nkoana-Mashabane, Menteri Kerja sama Hubungan Internasional Afsel, kepada wartawan di Pretoria seperti dikutip Bloomberg. Sejak menduduki kursi presiden pada Mei 2009, Zuma telah melakukan kunjungan kenegaraan ke semua negara BRIC. Nkoana-Mashabane mengungkapkan pemerintahan Zuma telah melakukan lobi sangat intensif agar negaranya bisa masuk ke kelompok BRIC. Pada 22 Desember, Alexei Vasiliev, utusan khusus Presiden Rusia untuk Afrika, menyebut Afsel sebagai negara yang kuat meskipun skala ekonominya kecil
10,98%
1998
Rating utang Portugal turun
Negeri Panda mulai khawatirkan lonjakan inflasi
1996
WASHINGTON: Belanja konsumen di Amerika Serikat terus tumbuh untuk bulan kelima secara berturut-turut pada November, menandakan momentum perbaikan ekonomi menjelang 2011 tengah berlangsung. Data Departemen Perdagangan, yang dirilis akhir pekan lalu, menunjukkan belanja rumah tangga meningkat 0,4% selama November, setelah pada Oktober tumbuh 0,7%. Pertumbuhan pesanan barang modal, seperti komputer dan elektronik tercatat 2,6%. Jumlah penduduk yang telah mendaftar untuk meminta insentif pengangguran menurun sebanyak 3.000 individu menjadi 420.000 jiwa pada pekan yang berakhir 18 Desember. (BLOOMBERG/DEA)
1997
DINAMIKA
OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
3
BISNIS/ILHAM NESABANA
kan perubahan kebijakan moneter dari longgar menuju kebijakan yang sangat berhati-hati atau prudent guna mendukung perekonomian. “Tujuan utamanya adalah menekan ekspektasi inflasi dan memperkecil perbedaan antara lonjakan harga konsumen dan tingkat tabungan,” jelas Ba Shusong,
peneliti di Pemerintah China yang juga penasihat untuk PBOC. Menurut Brian Jackson, Senior Strategist Royal Bank of Canada di Hong Kong, upaya mengendalikan kenaikan harga dan likuiditas dengan meningkatkan rasio cadangan wajib perbankan, yang telah ditempuh selama ini, belum cukup ampuh. M2, acuan tingkat penawaran uang beredar di pasar, meningkat 55% selama 2 tahun terakhir. Total outstanding kredit berdenominasi yuan juga telah melonjak 60% hingga menyentuh 47,4 triliun yuan setelah bank sentral melonggarkan kebijakan moneter selama krisis keuangan global.
Inflasi tertinggi Inflasi pada November mencapai 5,1% (year-on-year), tertinggi selama lebih dari 2 tahun. PBOC terakhir kali menaikkan suku bunga pada 19 Oktober dan menjadi keputusan pertama sejak 2007. Biaya akomodasi, termasuk tarif air bersih, listrik dan sewa,
naik 5,8% pada November (yearon-year), terbesar dalam lebih dari 2 tahun. Harga barang konsumsi juga meningkat 5,9%, tertinggi sejak Agustus 2008. Peng Sen, Wakil Chairperson National Development and Reform Commission (Bappenas China), memperkirakan inflasi akan meningkat 3,3% sepanjang 2010, melebihi target pemerintah sebesar 3%. Kenaikan harga konsumsi pada 2011 diproyeksikan 4%. Sebelumnya, Shen Jianguang, ekonom Mizuho yang pernah bekerja di IMF dan bank sentral Eropa (ECB), mengatakan satu-satunya alasan PBOC menunda kenaikan suku bunga pada kebijakan sebelumnya adalah persoalan dana jangka pendek (hot money). “Jika mereka diliputi kekhawatiran itu dan menolak menaikkan suku bunga, inflasi akan menjadi risiko besar pada tahun depan, dan akhirnya mereka akan terburu-buru dalam melakukan pengetatan,” jelas Mizuho. (DEA) (redaksi@ bisnis.co.id)
PERBANKAN
4 BBNI
BSIM
3.675
BBRI 400
0 3.775 17/ 12
5 445
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
17/ 12
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
MEDIASI Laba Permata Syariah tumbuh JAKARTA: Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk mencatatkan perolehan laba bersih pada kuartal III/2010 sebesar Rp76 miliar atau tumbuh 46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp52 miliar. Achmad K. Permana, Head Bank Permata Syariah, mengatakan kenaikan laba bersih ini ditopang peningkatan pendapatan seiring dengan bertambahnya pembiayaan, di antaranya dari margin murabahah dan sewa ijarah yang tercatat sebesar Rp94,1 miliar atau mengalami kenaikan 35% dari Rp 69,9 miliar. “Total pendapatan yang berhasil dihimpun hingga September mencapai Rp 154,9 miliar atau meningkat 69% dari Rp 91,8 miliar pada periode sebelumnya,” ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima Bisnis, kemarin. Dia menyebutkan hingga kuartal III/2010, UUS telah mencatatkan pembiayaan sebelum pajak sebesar Rp 1,28 triliun dengan non performing financing sebesar 2,5%. Dari sisi aset Bank Permata Syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 14% menjadi Rp1,67 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,46 triliun. (BISNIS/07)
BSM ekspansi bisnis remitansi JAKARTA: PT Bank Syariah Mandiri (BSM) akan memperluas bisnis transaksi pengiriman uang atau remitansi ke Hongkong dan Korea Selatan pada 2011 dengan bekerja sama dengan sejumlah bank yang telah beroperasi di negara itu. Direktur BSM Hanawijaya mengatakan pihaknya telah menjajaki kerja sama bisnis remitansi dengan tiga bank yang ada di Korea. Sedangkan di Hongkong, BSM akan bekerja sama dengan cabang Bank Mandiri di wilayah otonom dari Cina itu. “Kerja sama ini memang diperlukan oleh BSM karena tidak memiliki cabang baik Korea maupun Hongkong,” kata Hanawijaya di Jakarta akhir pekan lalu. Menurut dia kerja sama dengan Bank Mandiri di Hongkong tidak akan membuat kedua bank dalam satu grup ini berkompetisi. Sebab, ada sebagian tenaga kerja Indonesia (TKI) yang memilih mengirimkan uang lewat fasilitas syariah. “Mereka menantikan fasilitas syariah.” (BISNIS/20)
Bank Indonesia perketat aturan pedagang valas OLEH HENDRI ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia memperketat operasional pedagang valuta asing dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/ 22/PBI/ 2010 tentang Pedagang Valuta Asing. Setiap pendirian perusahaan valuta asing wajib lapor pada otoritas itu. Berdasarkan PBI tersebut disampaikan bahwa kegiatan jual-beli uang kertas sing (UKA) yang dijalankan oleh pedagang valuta asing (PVA) memiliki hubungan erat dengan kegiatan usaha pengiriman uang. “Dalam rangka mendukung perkembangan kegiatan usaha pengiriman uang, maka PVA bukan bank dapat diberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha pengiriman uang sesuai ketentuan yang berlaku,” tulis ketentuan yang mulai berlaku 22 Desember 2010. Pokok-pokok pengaturan yang baru dari PBI itu adalah jual dan beli uang kertas asing, pembelian Traveller’s Cheque (TC), dan PVA bukan bank bisa melakukan kegiatan usaha pengiriman uang dengan memperoleh izin terlebih dahulu dari BI. Adapun larangan bagi PVA adalah bertindak sebagai agen penjual TC, melakukan kegiatan margin trading, spot, forward, swap, dan transaksi derivatif lainnya untuk kepentingan nasabah dan melakukan kegiatan usaha selain jual dan beli uang kertas asing serta pembelian TC serta kegiatan usaha pengiriman uang. Bank sentral juga membenahi ketentuan bagi pengurus (direksi dan ko-
BBCA 10.300
misaris) dan pemilik PVA bukan bank. Di antaranya, mereka tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek atau bilyet giro kosong. Selain itu, tidak tercantum dalam kredit macet yang ditatausahakan dalam sistem informasi kredit pada BI, tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana perbankan dan keuangan dalam 2 tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan. Pengurus dan pemilik juga tidak pernah menjadi pemegang saham, anggota direksi atau dewan komisaris dari suatu perseroan terbatas dengan kegiatan usaha PVA yang dicabut izin usahanya oleh BI karena pelanggaran, dalam jangka waktu 2 tahun sebelum pengajuan permohonan. “PVA bukan bank wajib tunduk pada ketentuan BI yang mengatur mengenai kegiatan usaha pengiriman uang dalam melaksanakan kegiatan usaha pengiriman uang,” tulis aturan itu.
Logo Selain itu, PVA bukan bank wajib memasang logo PVA berizin dengan tulisan ‘Pedagang Valuta Asing Berizin’ (Authorized Money Changer) dan sertifikat izin usaha. Dengan diberlakukannya PBI itu maka, PBI No. 9/11/PBI/2007 tanggal 5 September 2007 tentang Pedagang Valuta Asing dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Pelaksanaan dari PBI No. 9/11/PBI/ 2007 tanggal 5 September 2007 tentang Pedagang Valuta dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan.
PNIN 6.350
0 10.250 17/ 12
AHAP 550
100
CFIN 139
0
6.700
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
560
24/ 5/ 1 12 23/ 6/ 12 1 17/ 12 26/ 20/1212 30/ 21/ 12 12 22/
17/ 12
29
17/ 12
210 10
107
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
PNLF 630
700 20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
17/ 12
0 210
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
17/ 12
20/ 12 21/ 12 22/ 12 23/ 12
Penjaminan berbasis risiko berlaku 2011 Bankir anggap cara perhitungan baru lebih fair OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
Rencana LPS mengenakan premi penjaminan berbasis risiko bagai angin surga bagi bank-banya yang selama ini memiliki indikator keuangan sehat. Di lain sisi, skema baru ini akan mendorong bank-bank terus memperbaiki diri agar bisa membayar premi lebih murah.
JAKARTA: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penerapan penjaminan simpanan berbasis premi risiko mulai diberlakukan pada semester II/2011. Sistem tersebut dinilai lebih ideal dalam menjamin simpanan nasabah.
Menunggu premi yang lebih adil Firdaus Djaelani
Abdul Rachman
“Pada 2011 bisa mulai dilakukan penjaminan simpanan berbasis risiko. Ada semacam rating risiko pada tiap-tiap bank.”
“Bank-bank dengan kondisi keuangan maupun kualitas manajemen baik tentu berisiko lebih kecil.” BISNIS/HTR/ILHAM NESABANA
Foto: DG
Ketua LPS Firdaus Djaelani mengatakan pembayaran premi simpanan yang sama antarbank satu dengan lainnya terkadang tidak sesuai dengan kondisi riil perbankan, sehingga perlu diubah skema penjaminannya. “Jadi nanti kami harapkan pada 2011 bisa mulai dilakukan penjaminan simpanan berbasis risiko. Ada semacam rating risiko pada tiap-tiap bank,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu. Menurut dia, pembayaran premi berbasis risiko akan lebih adil bagi perbankan, sehingga pelaku bank akan berlomba-lomba untuk mendapatkan persepsi risiko yang positif. LPS sendiri, sambungnya, masih terus melakukan pengkajian secara mendalam untuk difinalisasi. Dia mengakui bahwa pembayaran premi berbasis risiko tak bisa sertamerta diterapkan, meskipun pengkajian itu dilakukan jauh hari oleh LPS. “Amerika saja membutuhkan waktu lebih dari 43 tahun untuk melakukan itu. Ya kita tentu akan secara bertahap,” jelasnya. Sejak 2009 LPS mulai melakukan pengkajian mengenai penerapan premi berbasis risiko bagi perbankan setelah BI memberikan akses informasi secara langsung mengenai industri tersebut. Dengan adanya akses informasi
mengenai kondisi keuangan perbankan, LPS bisa menganalisis lebih dalam bila diterapkan premi berbasis risiko. Koordinasi dengan BI sangat diperlukan jika menerapkan premi berbasis risiko agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kesehatan bank. Firdaus mencontohkan jika satu bank dinyatakan kurang sehat dan memiliki risiko tinggi, maka bank terkait harus membayar premi lebih besar, tetapi satu sisi analisis BI berbeda akan menimbulkan kontradiksi.
Premi 0,1% Berdasarkan ketentuan LPS, bank wajib membayar premi risiko sebesar 0,1% dari total dana pihak ketiga yang dikumpulkan. Dana itu dibayarkan dua kali pada tiap semester. Wacana pembayaran premi berdasarkan risiko dilakukan agar memberikan keadilan bagi bank yang memiliki risiko lebih baik dibandingkan dengan bank yang berisiko rendah. Satu sisi bank juga akan berhati-hati dalam mengelola risiko. Dimintai tanggapan, Direktur PT Bank Mandiri Tbk Abdul Rachman menyambut positif rencana penerapan pembayaran premi penjaminan berbasis risiko ini. “Bank-bank dengan kondisi keuangan maupun kualitas manajemen baik tentu berisiko lebih kecil,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, lebih adil bila premi untuk bank-bank dengan kualitas
manajemen maupun keuangan lebih bagus bila premi penjaminan simpanan yang wajib dibayar lebih murah. Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia yang memiliki peringkat AAA. Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk A. Toni Soetirto menilai cara perhitungan premi baru akan mendorong bankir meningkatkan kesehatan banknya dan mengelola risiko dana secara optimal. Namun, dia menolak berkomentar dengan sistem perhitungan yang berlaku sekarang. Hingga Desember 2010 aset LPS dari premi perbankan—termasuk modal negara—sudah mencapai Rp 22 triliun. LPS memproyeksikan aset lembaga tersebut bisa mencapai Rp27 triliun pada 2011 jika tidak ada bank umum yang dilikuidasi. "Aset LPS sudah sampai Rp22 triliun pada Desember 2010. Meningkat Rp2 triliun dari semester I/2010. Nah kami memperkirakan pada 2011 bisa mencapai Rp27 triliun dengan syarat kondisi seperti sekarang tidak ada bank umum yang ditutup," kata Firdaus. Dia menyampaikan hingga pengujung 2010 LPS telah menutup 30 bank perkreditan rakyat (BPR) dan satu bank umum, yakni PT Bank IFI. Dana yang dikeluarkan untuk membayar dana nasabah yang sesuai dengan penjaminan mencapai Rp600 miliar. (HERY TRIANTO) (
[email protected])
BISNIS/DEDI GUNAWAN
Rp3,5 TRILIUN UNTUK NATAL: Dua nasabah Bank Mandiri melakukan transaksi perbankan di salah satu kantor cabang bank tersebut di Jakarta, belum lama ini. PT Bank Mandiri
Tbk menyiapkan Rp3 triliun hingga Rp3,5 triliun pada satu pekan sebelum Natal untuk memenuhi keperluan dana masyarakat menyambut perayaan hari besar dan tahun baru.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PERTUMBUHAN KREDIT MIGAS: Seorang karyawati PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) melayani nasabah di Jakarta, belum lama ini. Bank tersebut menargetkan pertumbuhan kredit pada industri minyak dan gas (migas) sebesar 12% pada 2011. Dengan mengacu penyaluran kredit migas per September yang mencapai Rp10 triliun diperkirakan pada tahun depan dapat tumbuh mencapai Rp11,2 triliun.
ATM Bersama terima remitansi dari Hong Kong OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
HONG KONG: PT Artajasa Pembayaran Elektronis bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asal Hong Kong, Shinetown Multimedia Services Ltd, meluncurkan layanan GoldREX-ATM Bersama. Layanan GoldREX-ATM Bersama ini merupakan suatu layanan yang memungkinkan pekerja Indonesia di Hong Kong untuk melakukan pengiriman uang (remitansi) ke seluruh bank yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama yang saat ini berjumlah 75 bank, melalui sambungan telepon selular. Dengan menggunakan layanan ini, pengiriman uang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, tanpa mengantre karena dilakukan melalui telepon selular, dan dana yang akan diterima di rekening tujuan sampai pada saat itu juga. “Kami sebagai perusahaan nasional Indonesia yang bergelut di dunia remitansi mengajak pekerja Indonesia di Hong Kong untuk belajar menyimpang uang di bank, agar jerih payah mereka selama bekerja tidak sia-sia,” ujar Arya Damar, Direktur Utama Artajasa, di sela-sela launching GoldREX-ATM Bersama, di Hong Kong, kemarin. Untuk menikmati layanan ini, pengirim dapat melakukan registrasi di gerai Shine Club, melengkapi data diri dan dokumen pendukung, serta maksimal lima nomor rekening
tujuan pengiriman uang, di mana pengiriman dilakukan dengan menyetor dana terlebih dahulu di gerai 7 Eleven dan selanjutnya pengiriman dapat dilakukan melalui telepon selular. Di tempat yang sama, CEO Shinetown, James Lam, menyebutkan bahwa perusahaan telekomunikasi itu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan untuk market segmen Indonesia di Hong Kong, di mana Shinetown menggabungkan dua hal, yakni komunikasi dan remitansi melalui mobile remittance. Saat ini, masih banyak pekerja yang melakukan pengiriman uang ke Indonesia melalui perusahaan penyelenggara di luar bank yang dimiliki pihak asing maupun perusahaan yang tidak resmi, di mana dana ini diterima langsung oleh penerima secara tunak, bukan melalui bank atau perusahaan penyelenggara pengiriman yang resmi. Di Hong Kong, misalnya, berdasarkan data dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong terdapat lebih dari 300.000 WNI, baik pekerja maupun WNI yang bermukim di kawasan itu, yang jika masing-masing mengirimkan dana Rp5 juta, maka ada sekitar Rp1,5 triliun dana yang langsung diterima secara tunai. “Kursnya lumayan tinggi. Uangnya langsung diterima, kalau pakai jasa pengiriman lain biasanya baru sampai 3 sampai 4 hari,” kata Nurul Eko, salah satu pekerja migran Indonesia di Hong Kong.
Rasio kredit bermasalah pada titik terendah OLEH DEWI MAYESTIKA
JAKARTA: Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tahun ini berada di titik terendah sepanjang sejarah industri perbankan. Tingkat NPL perbankan Oktober 2010 berada pada posisi 3,0% dan diperkirakan bertahan hingga akhir tahun. "NPL kita saat ini adalah NPL terendah didalam sejarah yakni sebesar 3,0%," ujar Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Wimboh Santoso, kepada Bisnis, baru-baru ini. Menurutnya, rasio kredit bermasalah saat ini menunjukkan perbaikan dari kinerja dan mana-
jemen risiko perbankan. Bahkan, Wimboh memproyeksikan tingkat NPL pada 2011 akan lebih rendah lagi dibandingkan dengan tahun ini. "Prinsip kehati-hatian perbankan atau prudential banking membawa perbankan berhasil mengontrol rasio NPL. Di 2011 tingkat NPL bahkan bisa lebih kecil lagi," ungkapnya. Selain itu, dirinya mengatakan guna menekan risiko, perbankan saat ini juga diminta untuk menyisihkan sekitar 5% dari rasio kecukupan modal (CAR) untuk risiko operasional. Wimboh berharap dengan cara ini maka ekspansi kredit akan lebih terjaga ke depan.
"Karena NPL yang rendah maka permodalan itu saat ini tidak ada masalah. Karena pada Januari nanti kami menerapkan operational risk sebesar 5%. Bukan untuk ekspansi kredit semata tetapi untuk menaikkan komponen capital charge," jelasnya. Lebih jauh Wimboh mengungkapkan selain dari sisi NPL yang semakin rendah, membaiknya kinerja perbankan juga nampak dari dinaikkannya outlook oleh lembaga rating Moody's menjadi stabil. Seperti diketahui, pada Januari 2010 lembaga rating Internasional itu memberikan outlook negatif bagi perbankan di Tanah Air. Perbaikan outlook ini karena
kinerja dan permodalan perbankan dinilai stabil, bahkan menguat dalam empat sampai enam kuartal ke depan.
Terus turun Berdasarkan data statistik perbankan yang dirilis BI, tingkat rasio kredit bermasalah dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada 2005, jumlah bank yang memiliki NPL di atas 5% berjumlah 31. Jumlah ini terus berkurang hingga pada Oktober 2010 di mana menunjukkan hanya 16 bank yang memiliki NPL di atas 5%. Pada 2005, NPL perbankan menyentuh level 7,56% atau tertinggi jika dibandingkan tahun-
tahun berikutnya. Selanjutnya pada 2006, rasio kredit bermasalah industri perbankan tercatat sebesar 6,07% dan turun signifikan pada 2007 hingga menyentuh level 4,07%. Penurunan NPL terus berlanjut hingga pada 2008 tercatat rasio kredit bermasalah pada posisi 3,2%. Sebagai akibat dari krisis tahun itu, mendorong kenaikan NPL pada Oktober 2009 sehingga rasio NPL menjadi 3,84%. Pada Oktober 2010, NPL perbankan turun menjadi sebesar 3,0% dan pada posisi ini bank sentral mengklaim sebagai rasio kredit bermasalah yang terendah sepanjang sejarah industri perbankan. (07)
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
PROTEKSI
Oto Multiartha cari dana Rp11 triliun
Bess fokus garap kredit motor
Emisi obligasi dilirik sebagai alternatif pendanaan
JAKARTA: PT Bentara Sinergis Multifinance (Bess Finance) tetap memfokuskan lini bisnis utama pada pembiayaan sepeda motor pada tahun depan. Pembiayaan sepeda motor mencapai 90% dari total pembiayaan perseroan pada 2011 terkait dengan besarnya pasar pembiayaan motor di Tanah Air. Direktur Utama Bess Finance Anta Winarta mengatakan langkah tersebut guna mendorong pertumbuhan bisnis pada tahun depan. “Bess Finance saat ini memiliki fokus bisnis sebesar 90% pada pembiayaan sepeda motor, sedangkan sisanya pada segmen mobil bekas,” katanya, belum lama ini. (BISNIS/MTS)
Generali bidik 500 agen JAKARTA: PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menargetkan dapat meraih 500 agen pada 2011 guna mengembangkan jalur distribusi keagenan. Presiden Direktur Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan upaya menjajaki jalur distribusi keagenan tersebut merupakan langkah untuk mendorong pertumbuhan bisnis, selain melalui pengembangan produk yang inovatif. Menurut dia, agen perseroan akan disebar ke seluruh wilayah pemasaran Generali di Indonesia. “Saat ini, produk asuransi Generali Indonesia masih mengandalkan bancassurance dan kerja sama employee benefit dengan perusahaan. Tahun depan, kami akan menggarap jalur distribusi lain, yaitu keagenan dan direct marketing,” ujarnya, baru-baru ini. (BISNIS/04)
Izin Bakrie Life terancam dicabut JAKARTA: Regulator akan mencabut izin PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) terkait dengan kasus gagal bayar produk asuransi Diamond Investa. Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Isa Rachmatarwata mengatakan pihaknya belum mencabut izin Bakrie Life bukan karena bersikap lunak, tetapi mengedepankan kepentingan nasabah. “Jangan dibayangkan kami tidak bisa mencabut izin. Kalau sudah bayar, Bakrie Life tidak akan dibiarkan terus beroperasi. Kami sudah berusaha keras lewat paksaan dan dorongan secara formal kepada pemegang saham,” ujarnya, pekan lalu. (BISNIS/04)
OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Oto Multiartha mencari dana Rp11 triliun pada tahun depan seiring dengan rencana ekspansi bisnis perseroan di tengah tingginya permintaan kredit mobil. Sekretaris Perusahaan Oto Multiartha Saiful Ichlas mengatakan keperluan pendanaan pada tahun depan cukup besar mengingat perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan yang lebih tinggi dari tahun ini. “Keperluan funding pada tahun depan diperkirakan berkisar Rp11 triliun. Kami tetap memperhatikan funding management melalui diversifikasi funding,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Sumber pendanaan tersebut akan dicari melalui kombinasi
dana dari komitmen induk usaha Sumitomo Corporation, pinjaman bank, dan emisi obligasi. “Saat ini kami masih mengkaji mengenai rencana emisi obligasi tersebut,” katanya. Kajian emisi obligasi tersebut kemungkinan ditujukan guna pembayaran kembali (refinancing) obligasi yang jatuh tempo pada tahun depan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat obligasi perseroan yang jatuh tempo pada tahun depan, yaitu Obligasi Oto Multiartha VI Tahun 2009 Seri B Rp500 miliar pada 11 Desember 2011 dan Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri A sebesar Rp300 miliar jatuh tempo pada 13 Juni 2011. Dia memaparkan kajian tersebut terkait dengan komitmen pendanaan dan pengembangan perseroan oleh Sumitomo Corporation sebagai induk perusahaan. Saiful mengungkapkan perseroan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,5 triliun pada periode Januari-Oktober 2010, atau na-
Kinerja keuangan PT Oto Multiartha per 30 September ((R (Rp Rp Rp ttriliu tr triliun) un) n) 2009
2010
Total aset
9,19 12,55
Total ekuitas
2,11
2,78
Total pendapatan
1,52
1,86
Laba bersih
0,372 0,494
Sumber: Laporan keuangan Oto Multiartha BISNIS/ILHAM NESABANA
ik 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,4 triliun. Adapun, target pembiayaan baru tahun ini sebesar Rp12 triliun, sehingga pada Oktober 2010 pembiayaan sudah terealisasi sebesar 96% dari target tahun ini. “Pada
akhir Oktober lalu penyaluran pembiayaan kami sudah mencapai Rp11,5 triliun. Kami optimistis target pembiayaan pada tahun ini dapat tercapai,” katanya. Pembiayaan Oto Multiartha sempat terganggu dengan peristiwa penyerbuan salah satu kantor cabang di Cempaka Mas, Jakarta. Hingga kini pertikaian yang bermula dari penarikan mobil kredit Oto Multiartha dari salah satu anggota sebuah organisasi masyarakat masih diselesaikan oleh pihak yang berwajib. Oto Multiartha menambah 11 cabang pada tahun ini, sehingga total cabang perseroan mencapai 57 cabang. Perluasan cabang itu ditujukan guna mendukung penyaluran pembiayaan mobil baru dan bekas yang menjadi fokus utama bisnis perseroan. Sepanjang tahun ini, katanya, dana perbankan yang diperoleh Oto Multiartha sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Saat ini, manajemen masih mendiskusikan secara intensif untuk menen-
tukan target pembiayaan pada tahun depan.
Total kewajiban Total kewajiban perseroan per 30 September 2010 mencapai Rp9,76 triliun atau naik dari September tahun lalu Rp7,08 triliun. Perincian dari total kewajiban per kuartal III/2010 itu a.l. pinjaman bank sebesar Rp5,9 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu Rp5,29 triliun. Fokus bisnis Oto Multiartha, yaitu pembiayaan kepemilikan mobil baru dan bekas. Per 31 Desember 2009, komposisi pemegang saham Oto Multiartha Sumitomo Corporation sebesar 83,54%, PT Sinar Mas Multiartha Tbk 16,14%, dan PT Summit Auto Group 0,32%. Oto Multiartha berdiri di Jakarta pada 28 Maret 1994 dengan nama PT Manunggal Multi Finance. Pada September 1994, perusahaan mengubah namanya menjadi PT Oto Multiartha. (tahir.
[email protected])
Regulator dorong standardisasi surety bond BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Regulator mendorong standardisasi bisnis surety bond terkait dengan rencana Asosiasi Asuransi Umum Indonesia menggabungkan kapasitas produk penjaminan itu. Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan upaya memperbesar kapasitas surety bond itu merupakan bagian dari upaya asosiasi mendongkrak pertumbuhan bisnis asuransi dari perkembangan sektor infrastruktur. Menurut dia, rencana penggabungan kapasitas tersebut sekaligus merupakan upaya pelaku industri untuk melakukan konsolidasi dan menggabungkan modal. Hal itu mengingat kapasitas surety bond saat ini masih sangat
terbatas dan cenderung belum mampu memenuhi kebutuhan penjaminan dari pelaksanaan berbagai pembangunan proyek yang direncanakan oleh pemerintah dan swasta. Selain itu, pembangunan infrastruktur pada 2011 menjadi isu penting terkait dengan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum mencapai Rp57,2 triliun atau naik 56% dari tahun lalu Rp36 triliun. Surety bond adalah suatu perjanjian dua pihak yaitu, antara surety dan principal. Pihak pertama (surety) berperan memberikan jaminan untuk pihak kedua (principal) bagi kepentingan pihak ketiga (obligee). Apabila principal lalai atau gagal melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan dengan obligee, surety
akan bertanggung jawab terhadap obligee untuk menyelesaikan kewajiban. “Proyek infrastruktur ke depan akan lebih banyak, sehingga memang harus ada kapasitas yang besar dalam bisnis ini guna bersaing dengan bank garansi dalam memberikan penjaminan proyek,” ujarnya, pekan lalu. Isa menuturkan rencana penggabungan kapasitas surety bond tersebut selanjutnya juga akan mengarah pada standardisasi pelaksanaan bisnis, mulai dari manajemen, polis hingga pengelolaan risiko (underwriting). Dia menambahkan pihaknya menilai harus ada kesepahaman antara pelaku usaha agar tidak ada perusahaan yang merasa dibatasi untuk bergerak dalam bisnis ini terkait dengan penggabungan kapasitas tersebut. “Kalau penggabungan tersebut
nantinya dilaporkan kepada regulator, kami akan menjadikan hal itu sebagai best practice dan acuan dari kesepakatan industri,” jelasnya. Guna menjalankan bisnis surety bond, perusahaan asuransi umum harus memenuhi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.124/PMK.01/2008 tentang Penyelenggaraan Lini Usaha Asuransi Kredit dan Surety Ship. Berdasarkan peraturan itu, perusahaan asuransi penyelenggara surety bond harus memiliki rasio modal minimal 120% dan rasio likuiditas 150%. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-565/ KM.10/2010 tertanggal 30 September tercatat sebanyak 38 asuransi umum memiliki izin untuk menyelenggarakan surety bond. Jumlah tersebut bertambah
satu perusahaan dari posisi Juni 2010 sebanyak 37 perusahaan. Penyelenggara bisnis itu tercatat dua pemain baru, yaitu PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Asuransi Recapital, sedangkan satu perusahaan tercatat keluar, yaitu PT Asuransi Sarana Lindung Upaya. Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga AAUI Julian Noor sempat menyatakan rencana penggabungan kapasitas surety bond tersebut kembali dibahas untuk segera dikaji dalam rapat AAUI terakhir beberapa waktu lalu. Namun, rencana penggabungan kapasitas tersebut belum ditentukan bentuknya apakah dalam bentuk pool, atau konsorsium dengan kerja sama seluruh perusahaan asuransi yang memiliki bisnis surety bond. (04/ SYLVIANA PRAVITA R.K.N.)
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
Produksi industri Singapura November 2010* Elektronik
23,1 Farmasi
189 *) Dibandingkan dengan November 2009
Total industri
39,8
Produksi industri Singapura melonjak SINGAPURA: Produksi industri Singapura tumbuh paling tinggi dalam 6 bulan terakhir, seiring dengan peningkatan produksi elektronik dan farmasi di tengah tingginya permintaan. Badan Pembangunan Ekonomi (Economic Development Board) Singapura mengungkapkan sektor manufaktur, yang menyumbang seperempat perekonomian negara, melonjak 39,8% pada November dari setahun lalu, setelah tumbuh 29,8% pada Oktober. Laporan itu menyebutkan produksi elektronik naik 23,1% dibandingkan dengan November 2009, setelah tumbuh 9,4% pada Oktober. Adapun produksi di sektor farmasi melonjak 189% pada November. Sumber: Economic Development Board
KEUNTUNGAN NAIK: Seorang pekerja
mengawasi jalur produksi cat di pabrik Akzo Nobel NV di Sassenheim, Netherland, Belanda, pekan lalu. Produsen cat terbesar di dunia itu melaporkan kenaikan keuntungan 21% atau senilai 238 juta euro pada kuartal III/2010, sesuai dengan prediksi para analis. BLOOMBERG/JOCK FISTICK
Bahan baku hantui industri pangan
BLOOMBERG/HL/ILHAM NESABANA
AKSELERASI SG diminta cantumkan Tuban SURABAYA: PT Semen Gresik (Persero) Tbk diminta mencantumkan nama Tuban dalam kemasan produk semen buatan BUMN itu, karena kegiatan produksinya berlokasi di wilayah kabupaten itu. Bupati Tuban Haeny Relawati mengatakan SG seyogianya mencantumkan Tuban dalam kemasan produknya, setelah perusahaan itu memindahkan sepenuhnya pabrik di Gresik ke Kab. Tuban pada 1990-an. “Kami tidak mempermasalahkan merek Semen Gresik, tetapi pada kemasan produknya perlu disebutkan pabrik di Tuban,” ujarnya saat peresmian peningkatan kapasitas pabrik SG di Tuban, Jawa Timur, pekan lalu. SG menambah kapasitas tahunan tiga unit pabrik di Tuban dari 8,5 juta ton menjadi 10,1 juta ton. Perusahaan itu juga menambah coal mill berkapasitas 80 ton per jam. Kedua proyek ini menelan investasi Rp597,6 miliar. Haeny menambahkan pemkab telah menyetujui pengajuan SG guna menambah areal galian kapur seluas 458 ha dan tanah liat seluas 125 ha, terkait dengan peningkatan kapasitas pabrik. (BISNIS/K22)
China incar pertumbuhan 11% BEIJING: China menargetkan produksi industri tumbuh 11% pada tahun depan, lebih rendah dari perkirakan pertumbuhan pada tahun ini sekitar 15%. Kantor berita resmi Xinhua yang mengutip Li Yizhong, Menteri Industri dan Teknologi Informasi (MITI) China, mengungkapkan investasi di sektor industri, termasuk teknologi informasi, akan naik 19% tahun depan. Li mengungkapkan proyeksi tersebut pada rapat kerja tahunan di kementerian itu. MITI menargetkan penurunan konsumsi energi sebesar 4% per unit dari produksi industri. Kementerian itu juga mematok pertumbuhan produksi tahunan rata-rata 10% hingga 5 tahun ke depan, serta pengurangan 16% dalam penggunaan energi dan emisi per unit produksi. (BLOOMBERG/HL)
Pemerintah diminta tegas terapkan aturan label dan SNI OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Berlanjutnya kenaikan harga komoditas dan bahan baku kemasan dikhawatirkan menghambat pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun depan yang diproyeksikan mencapai 7,9%. Sekjen Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengungkapkan harga bahan baku dan kemasan diprediksi terus menjadi tantangan berat bagi industri ini pada tahun depan. Menurut dia, kenaikan harga bahan baku dan kemasan dipastikan memengaruhi harga produk jadi dengan kenaikan 10%–15% pada 2011. “Tahun depan, tantangan pada harga bahan baku seperti terigu, gula, jagung, kedelai dan komoditas lainnya yang berpotensi naik secara signifikan. Ini salah satu poin penting yang harus menjadi perhatian pemerintah,” katanya pekan lalu. Franky memberikan contoh,
ketika harga kedelai naik industri makanan dan mihingga 40% pada 2008, senuman tetap meningkat Proyeksi industri makanan jumlah produsen makanan pada 2011. Industri di dalam minuman dan tembakau 2010-2011 gulung tikar. Dia khawatir negeri diyakini masih bisa kondisi ini akan terulang, mengisi pasar domestik dan 2010 2011 mengingat harga terigu, kontribusi produk impor gula dan susu cenderung sekitar 5%. Omzet (Rp triliun) 660 700 terus meningkat. Hingga akhir 2010, omzet Selain itu, lanjutnya, inindustri makanan dan Investasi (Rp triliun) 25 38,87 dustri belum memperoleh minuman nasional diperkiPertumbuhan (%) 4,23* 7,92 jaminan pasokan gas pada rakan mencapai Rp660 tri2011 sehingga menghamliun. Dia memproyeksikan Sumber: Gapmmi, Kemenperin, diolah bat ekspansi. “Untuk gas pertumbuhan industri ini *) realisasi per kuartal III ini kelihatannya belum ada pada 2010 masih di bawah titik temu. Masalah lain 5% dan akan mencapai 6% adalah kebijakan soal bahan ba- wasannya. Tapi untuk produk pada 2011. ku, tarif bea masuk yang masih pangan, penegakan hukum belum Berdasarkan data Kementerian banyak di atas 5%, sementara jalan, implementasinya masih Perindustrian, industri makanan produk jadinya 0%–5%,” ungkap setengah hati,” katanya. dan minuman serta tembakau Dia mengatakan deindustriali- pada kuartal III/2010 tumbuh Franky. Untuk mempertahankan daya sasi di sektor makanan dan mi- 4,23%, anjlok dari periode yang saing industri ini, dia juga mende- numan masih mengancam pada sama 2009 sebesar 9,81%. sak pemerintah bertindak lebih tahun depan, terutama usaha skaFranky mengakui lonjakan tegas dalam penerapan label baha- la kecil dan rumah tangga yang yang cukup tinggi pada 2009 dipisa Indonesia dan standar nasional tertekan oleh serbuan produk cu oleh pemulihan industri pasimpor dan lonjakan harga bahan cakrisis ekonomi global 2008. Indonesia (SNI). Tindakan tegas pemerintah di- baku. Memasuki 2010, kata Franky, Adapun industri skala mene- kondisi industri kembali pada perperlukan karena industri makanan dan minuman diandalkan ngah dan besar dinilai masih tumbuhan normal. menjadi salah satu motor peng- memiliki peluang untuk bertahan Kamar Dagang dan Industri gerak pertumbuhan sektor manu- karena didukung oleh kekuatan (Kadin) Indonesia menilai selain faktur nasional pada tahun depan, merek dan modalitas sehingga sektor otomotif, sektor makanan selain industri kendaraan bermo- mampu menopang program pe- dan minuman juga diperkirakan masaran dan inovasi. tor (otomotif). tumbuh pada 2011 karena tingkat “Terkait dengan daya saing, konsumsi masyarakat masih kuat. labelisasi berbahasa Indonesia Omzet meningkat “Konsumsi akan tetap memeproduk nonpangan sudah selesai, Meski menghadapi kendala, gang peran dominan, sebagai tinggal implementasi dan penga- Franky memproyeksikan omzet motor pendorong ekonomi kita.
OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
MAMPU BERSAING: Beberapa pekerja mengendali-
kan mesin produksi semen melalui komputer pengawasan di pabrik Semen Bosowa di Kabupaten Maros, baru-baru ini. Pendiri Bosowa Corporation Aksa Mahmud berharap Semen Bosowa
di bawah bendera Bosowa Corporation tidak hanya merajai pasar di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global. Pada 2012 total kapasitas produksi Semen Bosowa diharapkan mencapai 5 juta ton.
Sritex akan bangun pabrik serat rayon OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Sri Rejeki Isman (Sritex), produsen tekstil dan produk tekstil terintegrasi berbasis di Surakarta, Jawa Tengah, akan membangun pabrik serat rayon pada tahun depan yang ditargetkan beroperasi penuh mulai 2013. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Arryanto Sagala mengungkapkan pembangunan pabrik serat rayon Sritex akan dimulai pada tahun depan dan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. “Bank yang akan memberikan pinjaman untuk mereka mendatangi saya. Mereka menanyakan
(
[email protected])
Saham Inalum akan dilepas ke publik
Ekspor petrokimia Saudi naik JEDDAH: Nilai ekspor petrokimia Arab Saudi tumbuh 32% selama kuartal ketiga tahun ini dibandingkan dengan realisasi ekspor tahun lalu, yang dipicu oleh tingginya permintaan di Asia dan Uni Eropa. Berdasarkan data Departemen Statistik dan Informasi Arab Saudi yang dikutip Bloomberg disebutkan ekspor naik menjadi 9,59 miliar riyal (US$2,56 miliar) dari periode yang sama tahun lalu 7,28 miliar riyal. Arab Saudi yang kini berstatus sebagai pemilik cadangan minyak terbesar dunia mengekspor 5,89 juta ton produk petrokimia hingga kuartal ketiga. Jumlah tersebut lebih tinggi 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (BISNIS/RAF)
Industri manufaktur bisa tumbuh di atas 5% pada 2011, di mana industri otomotif, semen dan makanan minuman bisa menjadi ujung tombak,” ujar Ketua Umum Kadin Suryo B. Sulisto. Kementerian Perindustrian dalam rencana strategis memproyeksikan sektor makanan minuman dan tembakau tumbuh 7,92% pada 2011 dengan kebutuhan investasi Rp38,87 triliun. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kemenperin Arryanto Sagala sebelumnya mengatakan kebutuhan investasi hingga Rp38,87 triliun tersebut sesuai dengan renstra Kemenperin 2010-2014. Sebagian besar investasi diyakini berasal dari sektor makanan minuman, seiring kebijakan pemerintah menekan produksi rokok pada 2015. Kemenperin mencatat realisasi investasi di sektor makanan minuman sepanjang Januari-September 2010 sebesar US$758 juta (penanaman modal asing) dengan 173 proyek, dan Rp10,647 triliun dengan 153 proyek penanaman modal dalam negeri. Gapmmi memproyeksikan realisasi investasi mencapai Rp25 triliun hingga akhir tahun ini. Angka ini lebih rendah dibandingkan target Kemenperin Rp34 triliun.
peluang untuk membangun pabrik tersebut. Kalau proses due diligence selesai, tahun depan akan mulai pembangunan fisiknya,” kata Arryanto pekan lalu. Arryanto tidak mengetahui secara pasti kapasitas pabrik dan nilai investasi yang ditanamkan Sritex untuk proyek serat rayon tersebut. Namun, dia mengatakan kapasitas pabrik itu akan menyamai PT Indo Bharat Rayon yakni sebanyak enam lini produksi. “Kalau dahulu, Indo Bharat memulai dengan tiga lini produksi. Untuk Sritex ini kami belum mengetahui persis pada tahap pertama akan membangun berapa lini,” ujarnya. Saat dikonfirmasi, General Manager Sritex, Halim Sugiarto
mengakui rencana pembangunan pabrik yang akan memproduksi serat rayon pada 2011. Saat ini perusahaan telah menyelesaikan izin lokasi dan perizinan lainnya. “Realisasinya baru tahun depan, lokasinya akan berada di Surakarta [Jawa Tengah],” katanya. Sayangnya, Halim tidak dapat menjelaskan lebih jauh mengenai investasi dan kapasitas produksi pabrik tersebut. “Yang jelas, pabrik ini membutuhkan modal yang cukup besar,” ujarnya.
Produsen terbesar Ekspansi Sritex ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) bahwa negara ini bakal menjadi produsen serat rayon dan poliester ter-
besar di dunia pada 2014. Kapasitas produksi serat rayon dan poliester Indonesia pada 2014 diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahun, dipicu oleh ekspansi sejumlah produsen guna merespons permintaan pasar yang diyakini terus meningkat. Ketua Umum API Ade Sudrajat mengatakan kapasitas produksi serat rayon dan poliester di Indonesia saat ini sekitar 600.000 ton per tahun dan menempati peringkat tiga besar di dunia, dengan China berada di posisi teratas. “Investasi akan terus meningkat khususnya di sektor pemintalan dan pembuat serat. Sektor pembuat serat akan tumbuh luar biasa tahun depan dan dalam 3 tahun mendatang [2014], kita
[Indonesia] akan menjadi produsen serat terbesar di dunia dengan kapasitas 1 juta ton per tahun,” katanya. Menurut Ade, faktor pemicu yang mendorong Indonesia menjadi produsen serat rayon dan poliester terbesar di dunia pada 2014 adalah kondisi negara ini yang tidak memproduksi kapas sehingga bergantung pada impor. Akibatnya, kebutuhan bahan baku tekstil itu diisi oleh rayon dan poliester. “Selama kapas ini menjadi barang langka di dunia karena produksi tidak bisa mengikuti kenaikan permintaan, maka ini akan diisi oleh rayon dan poliester. Para pemain di subsektor ini akan berekspansi,” ujarnya.
JAKARTA: Pemerintah membuka opsi pelepasan saham PT Indonesia Asahan Aluminium ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) pascaberakhirnya kontrak kerja sama dengan Nippon Asahan Aluminium pada 2013. Sumber Bisnis yang mengetahui rencana itu mengungkapkan dalam pembicaraan terakhir antara pemerintah dan NAA muncul opsi baru mengenai mekanisme penguasaan saham Inalum setelah 2013. Menurut dia, dalam skenario yang dibahas terakhir disebutkan kemungkinan investor Jepang untuk masih menguasai sedikit saham di Inalum dengan penguasaan optimal berada di tangan pemerintah. Dengan penguasaan lebih dari 50% saham, tuturnya, Inalum terlebih dahulu akan dijadikan sebagai badan usaha milik negara. Namun, kepemilikan saham akan tergerus setelah dalam perjalanannya Inalum membutuhkan suntikan dana untuk investasi baru. “Jepang akan diberi sedikit saham Inalum pasca 2013. Tetapi, nanti Inalum membutuhkan investasi baru untuk pengembangan pabriknya. Saat itulah diskenariokan Inalum untuk di-IPO-kan guna menghimpun dana publik. Dari IPO itu Jepang akan masuk kembali me-
lalui pihak lain,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan tim perundingan akan fokus terlebih dahulu pada tugas yang diamanatkan melalui Keputusan Presiden No. 27/2010 tentang Tim Perundingan Proyek Asahan. Meskipun mengaku bertugas mengamankan posisi pemerintah dalam perundingan, Ansari yang menjabat sekretaris tim perunding itu mengatakan dalam konteks perundingan kali ini tidak dibahas mengenai persentase yang bisa diberikan kepada pihak luar. “Sesuai dengan isi Keppres, kami akan selesaikan terlebih dahulu mengenai hak dan kewajiban sampai dengan 2013. Januari nanti akan dimulai, posisi mereka ingin memperpanjang, posisi kita sesuai dengan Menteri BUMN tidak ingin memperpanjang. Ini kan dua sisi yang harus diklopkan dan bicaranya dengan cara baik-baik,” ujarnya. Namun, lanjut Ansari, sangat terbuka kemungkinan pemerintah melepas saham Inalum dengan cara IPO. Menurut dia, langkah yang diakui sebagai salah satu opsi yang dibahas itu diambil untuk menciptakan transparansi pengelolaan usaha Inalum di Asahan. “Oh ya, pastilah [IPO]. Namanya bisnis modern harus terbuka sehingga nanti terjadi transparansi.”
NIAGA & JASA
6 Hasil survei wisatawan terhadap penggunaan ATM dikit: 40% Pilih bawa uang se ng tunai ATM, cara akses ua % mendesak: 37 akses mata ATM, cara nyaman uang lokal: 48%
Bea keluar perlu diperluas Pengusaha sawit tolak tarif progresif
tak suka ATM, cara aman & 41% bawa uang tunai:
OLEH MARIA Y. BENYAMIN & DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
Wisatawan cenderung pakai ATM saat berlibur JAKARTA: Survei konsumen Visa menunjukkan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia cenderung menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) sebagai cara cepat mengakses uang tunai saat berlibur. Ellyana Fuad, Country Manager Indonesia Visa, mengatakan survei itu menunjukkan empat dari 10 calon wisatawan responden memilih untuk membawa uang tunai dalam jumlah kecil untuk pengeluaran awal. “Hanya satu dari lima responden memilih untuk membawa tunai sebanyak mungkin untuk perjalanan,” ujarnya, baru – baru ini. Dia mengatakan membawa uang tunai dalam jumlah besar semakin tidak diperlukan oleh wisman, dan mereka menggunakan kartu pembayaran di toko atau restoran. ATM di Indonesia biasanya berada di bandara lokal, dan tempat belanja wisatawan. Sumber: Visa, 2010
BISNIS/HSS/ILHAM NESABANA
KUOTA Layanan RS dikeluhkan JAKARTA: Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan sekitar 70% pasien miskin yang menjadi pemegang kartu Jamkesmas, Jamkesda, Gakin, dan SKTM masih mengeluhkan pelayanan rumah sakit. “Keluhan itu antara lain terkait dengan pelayanan administrasi, perawat, dokter, sarana dan prasarana, uang muka, obat, biaya dan layanan rumah sakit lainnya," kata Peneliti Senior ICW Febri Hendri, pekan lalu. Berdasarkan survei CRC (Citizen Report Cards) 2010, yang dilakukan ICW terhadap 986 pasien miskin di 19 rumah sakit pemerintah dan swasta di Jabodetabek, pasien miskin enggan menggunakan kartu Jamkesmas, Jamkesda dan Gakin di awal pengobatan. Pengurusan administrasi di rumah sakit merupakan layanan paling dikeluhkan, yakni 47,3%, diikuti layanan dokter 18,2%. (ANTARA)
Pengunjung Ancol meningkat JAKARTA: Jumlah pengunjung Taman Impian Jaya Ancol selama hari Natal 2010 mencapai 95.000 orang, naik sedikitnya 20% lebih dibandingkan dengan tahun lalu yang 75.000 pengunjung. Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan pengunjung Ancol diproyeksi membeludak selama Pekan Liburan, 25 Desember 2010 hingga 9 Januari 2011. “Pada 3 hari pertama libur Natal ini, pengunjung terus meningkat,” ujarnya kemarin. Kemudahan transportasi menjadi salah satu kunci peningkatan pengunjung, a.l. sepeda, kendaraan wara-wiri, bus hingga bekerjasama dengan TransJakarta untuk pengoptimalisasian frekuensi armada Trans Jakarta dan kereta wisata. (BISNIS/HSS)
H & M dan Uniqlo jajaki pasar Indonesia BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Dua peritel fashion mancanegara, yakni H & M dan Uniqlo, mulai melakukan penjajakan penetrasi ke pasar Indonesia. H & M merupakan perusahaan dengan bisnis inti fashion serta kosmetik yang berdiri di Vasteras, Swedia pada 1947. Perusahaan yang dibangun oleh Erling Persson itu saat ini memiliki 2.200 toko di seluruh dunia. H & M juga memiliki layanan belanja online di beberapa negara Eropa. Adapun Uniqlo adalah merek yang dimiliki oleh Fast Retailing USA, Inc. Berdiri pada 22 November 2004, saat ini Fast Retailing berkembang di 12 negara, termasuk Thailand dan Malaysia yang paling dekat dengan Indonesia. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Rudi Sumampouw mengatakan dua merek tersebut merupakan sedikit dari banyak merek mancanegara yang berniat penetrasi ke Indonesi pada 2011. “Banyak dari negara tetangga, maupun negara manca lainnya yang melirik pasar Indonesia pada 2011. Mereka akan mera-
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
maikan pasar ritel Indonesia pada tahun depan, karena yang mulai penjajakan pada tahun ini sudah banyak,” ungkap Rudi, pekan lalu. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan siapa saja dan berapa jumlah peritel asing yang mulai melakukan penjajakan. Menurut dia, peritel umumnya melihat peluang di Ibu Kota, meski ada juga yang mengintip perkembangan di daerah lain. Rudi belum mengetahui rencana kerja sama maupun pembukaan gerai karena hal itu bergantung pada proyeksi masing-masing peritel terhadap pasar yang berkembang. “Perkembangan daerah lain juga cukup pesat, terutama ibu kota provinsi. Hal ini tentu menjadi pertimbangan mereka, bukan tidak mungkin pasar di luar Jakarta menjadi pilihan,” tutur dia. Rudi yakin beberapa peritel sudah cukup dalam melakukan penjajakan, termasuk mengunjungi Indonesia. “Kalau mereka ke sini, melihat, menjajaki, sudah ada. Tetapi mulai kerja sama pembukaan representatif, tidak bisa saya ketahui,” tambahnya. (13)
JAKARTA: Pengenaan bea keluar atas komoditas tertentu perlu diperluas karena terbukti merangsang pertumbuhan industri dalam negeri dan mendorong terciptanya investasi baru. Namun, masih banyak pengusaha yang tidak setuju. Fahmi Idris, Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menilai selama ini beberapa komoditas utama yang dihasilkan oleh Indonesia cenderung diekspor sebagai bahan mentah. Bahan mentah itu diolah di luar negeri, kemudian diekspor lagi ke Indonesia menjadi barang jadi. Akibatnya, perolehan nilai tambah terjadi pada negara lain. “Minimnya kebijakan untuk mengatur hal itu menjadi salah satu penyebab barang mentah mudah diekspor. Untuk itu, pengenaan bea keluar atau pajak ekspor itu perlu diperluas pada komoditas lainnya,” ujarnya, pekan lalu. Saat ini, kebijakan bea keluar baru diterapkan pada sawit dan kakao. Mantan Menteri Perindustrian itu meminta agar kebijakan tersebut diperluas ke komoditas lain sehingga tercipta nilai tambah yang lebih besar sebelum diekspor. Di samping itu, pengenaan bea keluar akan merangsang pertumbuhan industri dalam negeri dan mendorong terciptanya investasi baru di Indonesia. Menurut Fahmi, upaya peningkatan nilai tambah di dalam negeri juga menjadi salah satu dari 10 program aksi 2011 yang diusulkan kepada pemerintah dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 7%. “Orientasi pembangunan hendaknya difokuskan pada manufaktur sehingga Indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor bahan baku mentah,” ujarnya tegas. Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Sindra Wijaya menjelaskan sepanjang 2010, kakao yang diolah Indonesia telah mencapai 180.000 ton, dan pada 2011 diproyeksikan meningkat menjadi 280.000 ton. “Bea keluar kakao itu bagus untuk industri, sekaligus bagus untuk petani. Dengan bea keluar, investor masuk dan membangun pabrik, sehingga petani dapat memilih pabrik mana yang harga belinya paling tinggi,” ujar Sindra. Sebelum bea keluar diberlakukan, harga kakao hanya Rp10.000 per kg di tingkat petani, dan saat ini mencapai Rp30.000.
Sindra berpendapat komoditas berbasis perkebunan perlu mengikuti jejak industri kakao yang mengajukan bea keluar agar dapat meningkatkan hilirisasi industri. Industri yang dalam proses pengajuan bea keluar, a.l. kacang mete dan kopi. “Itu baru program 2011, Januari-Februari akan mulai kami bicarakan. Susahnya, kami belum mengadakan konsultasi sama sekali, mudah-mudahan tahun depan,” ujar Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata saat dihubungi Bisnis, kemarin. Rachim belum memiliki gambaran mengenai realisasi kebijakan bea keluar, sehingga akan dilakukan pembicaraan serius dengan pihak industri, terutama menyangkut kemampuan ekspor industri kopi yang selama ini ekspor kopi olahan hanya 4%-5%. Namun, AEKI cenderung menyepakati usulan itu. “Saya optimis tidak akan sampai 8 tahun seperti pada kakao,” ujar Rachim.
Tarif progresif Pendapat berbeda datang dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), yang menilai penerapat bea masuk sawit sebagai tindakan tidak adil kepada pengusaha komoditas itu. Sekretaris Jenderal Gapki Joko Supriyono menyatakan rencana penerapan bea keluar untuk mendorong industri hilir dalam negeri adalah salah besar. “Agar industri hilir berkembang yang dibutuhkan adalah insentif, dan bukan disinsentif ekspor.” Dia beralasan kemampuan serap pasar dalam negeri hanya 5 juta ton, adapun mayoritas minyak sawit mentah yang mencapai 15 juta ton diserap oleh pasar internasional. Gapki secara resmi telah mengusulkan kepada pemerintah untuk mengembalikan semangat pajak ekspor ini seperti waktu pertama kali diterapkan. “Dulu pajak ekspor ini diterapkan dalam rangka stabilisasi minyak goreng.” Oleh karena itu, Gapki mengusulkan tarif flat 3% pada bea keluar dan bukan tarif progresif. “Angka ini cukup untuk menyubsidi harga minyak goreng.” Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsyad juga menentang rencana tarif progresif pada bea keluar sawit, karena petani dirugikan, mengingat bea keluar itu seluruhnya akan dipotong dari harga tandan buah segar. Siswono Yudo Husodo, anggota Komisi IV DPR, menangkap adanya keberatan dari sejumlah pihak, termasuk petani dan eksportir. Oleh sebab itu, kebijakan tersebut diterapkan bertahap dalam jangka panjang dengan persiapan industri dan sosialisasi yang intens. (13) (diena.lestari@bisnis. co.id/
[email protected])
BISNIS/RAHMATULLAH
BANTUAN UNTUK MERAPI: Ketua Dewan Pengurus Mesjid Sunda Kelapa Aksa Mahmud (kiri) menyerahkan bantuan kepada Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (kanan) di Jakarta, Jumat, pekan lalu. Sumbangan sebesar Rp265 juta tersebut merupakan partisipasi jemaah masjid untuk korban bencana letusan Gunung Merapi dan Tsunami di Mentawai.
Pemerintah diminta segera terbitkan juklak 4 jamsos OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah diminta menyegerakan penerbitan juklak (petunjuk pelaksana) empat jaminan sosial dari lima jaminan sosial sebagai upaya realisasi dari UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Juklak itu sangat penting, karena lima jaminan sosial merupakan amanah UU SJSN dan merupakan kewajiban pemerintah dalam upaya memberikan social security for all (jaminan sosial untuk semua). Keempat jaminan sosial yang menunggu terbitnya juklak adalah jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT) dan jaminan pensiun (JP) yang menunggu terbitnya juklak. Untuk jaminan sosial yang kelima, yakni jaminan kesehatan (JK) tinggal menunggu realisasi, karena pemerintah sudah mempersiapkan juklak dari jaminan sosial tersebut. Menurut Ketua Umum Asosiasi Asuransi dan Jaminan Sosial Indonesia (AAJSI) Hotbonar Sinaga, menjadi kewajiban pemerintah untuk menerbitkan petunjuk pelaksana dari jaminan sosial bagi masyarakat. “Jika peraturan pelaksananya tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan program SJSN tidak dapat segera direalisasikan tahun depan, apalagi pelaksanaan sistem itu sudah tertunda lebih dari 5 tahun,” katanya, akhir pekan lalu.
Hotbonar mengakui UU SJSN memiliki sejumlah kelemahan, tapi jangan dilakukan revisi dalam waktu dekat ini, karena tidak akan ada selesainya permasalahan jaminan sosial nasional itu. Dia menuturkan UU SJSN yang menyatakan lima program jaminan sosial sudah benar, tapi masih ada tambahan jaminan yang diperlukan masyarakat, seperti asuransi pengangguran, meski itu bukan merupakan kategori jaminan sosial. Demikian juga jaminan perumahan yang juga bukan jaminan sosial, lanjut Dirut PT Jamsostek itu, tapi idealnya dijadikan sebagai tabungan wajib seperti tabungan perumahan PNS dan para prajurit TNI/Polri yang sudah berjalan dengan baik sampai sekarang walaupun belum optimal. Wakil Ketua Komunitas Jamsosnas Indonesia (KJI) Tjarda Mochtar mengatakan diperlukan juga jaminan sosial pendidikan, karena masalah itu belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. “Selain jaminan sosial perumahan dan jaminan pensiun dimasukkan dalam SJSN, jaminan sosial pendidikan juga seharusnya ada agar biaya pendidikan warga tidak mampu ikut mendapat jaminan oleh negara,” tuturnya. Tjarda menambahkan untuk masa mendatang KJI tetap mengusulkan adanya revisi UU SJSN agar dapat memasukkan poin penting iuran pasti dalam pasal tentang jaminan pensiun, serta dua program jaminan lainnya, yaitu jaminan pendidikan dan jaminan perumahan.
NIKMATI LIBUR NATAL: Sejumlah motor antre memasuki halaman parkir kebun binatang Ragunan di Jakarta, akhir pekan lalu. Liburan panjang menghadapi perayaan Natal dan tahun baru, dimanfaatkan warga Jakarta untuk pergi ke sejumlah tempattempat hiburan. Kondisi ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung di sejumlah lokasi wisata di Ibu Kota. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Apindo & serikat pekerja desak outsourcing dibenahi OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan konfederasi tiga serikat pekerja/ serikat buruh (SP/SB) mendesak pemerintah segera membenahi sistem alih daya dan kontrak kerja. Ketiga konfederasi SP/SB itu adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang memiliki anggota sekitar 4 juta orang, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dengan 2 juta anggota dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dengan 500.000 orang anggota. Pembenahan itu diperlukan karena data Bank Dunia pada 2010 menyebutkan 35% dari 33 juta pekerja formal di Indonesia atau sekitar 11,55 juta orang adalah bekerja sebagai tenaga alih daya (outsourcing). Padahal pada tahun lalu, dari
Pemerintah, diungkapkan laporan itu menunjukkan Kondisi pekerja/buruh di Indonesia Sofjan, bukan hanya Menteri angka 67% dari sekitar 32 Tenaga Kerja dan Transmijuta pekerja formal menjadi Keterangan Jumlah grasi Muhaimin Iskandar, bagian dari tenaga kerja Angkatan kerja 116,5 juta orang melainkan juga Presiden Sualih daya. Jumlah penduduk bekerja 108,2 juta orang silo Bambang Yudhoyono Menurut Ketua Umum Jumlah pengangguran 8,32 juta orang harus secepatnya mengantiDewan Pengurus Nasional Sumber: Badan Pusat Statistik per Agustus 2010. sipasi kondisi ini. (DPN) Apindo Sofjan WaPresiden KSBSI Rekson Sinandi, kondisi tersebut saKondisi pekerja/buruh di Indonesia laban mengakui kondisi sengat rawan dan mengkhaJumal jam kerja per minggu Jumlah makin banyaknya tenaga watirkan, karena hal itu tiBekerja 1-7 jam 1,2 juta orang alih daya sangat merugikan dak hanya akan merugikan Bekerja 8-14 jam 4,59 juta orang pekerja dan itu dapat dikatapara pekerja, tapi juga kaBekerja 15-24 jam 12,48 juta orang kan sebagai pengangguran langan pengusaha. Bekerja 25-34 jam 15 juta orang terselubung. “Para pengusaha itu tetap Bekerja 1-34 jam 33,27 juta orang Jumlah pengangguran teringin pekerja memiliki masa Bekerja di atas 35 jam 74,97 juta orang buka sesuai data Badan Pudepan, tidak bekerja dengan Sumber: Badan Pusat Statistik per Agustus 2010. sat Statistik (BPS) per Fesistem outsourcing, karena bruari 2010 yang tercatat ada berhubungan dengan kiner8,59 juta orang dan penganggurja perusahaan,” katanya seusai pa- untuk pekerjaan inti. Namun, lanjutnya, para peng- an terselubung yang tercatat separan Evaluasi Akhir Tahun Apinusaha menyatakan ketentuan bagai pekerja alih daya bekerja do dan SP/SB, pekan lalu. Dia menyatakan pihaknya se- alih daya diatur dalam UU No. kurang dari 35 jam per minggu. “Pemerintah harus segera bercara terus-menerus melakukan 13/2003 tentang Ketenagakerjakoordinasi dan informasi kepada an, sehingga dapat dikatakan per- tindak cepat dengam kondisi berkalangan pengusaha agar tidak sepsi pengusaha sesuai dengan tambahnya tenaga outsourcing dalam 2 tahun terakhir, padahal menggunakan tenaga alih daya perundangan itu.
dalam UU Ketenagakerjaan mengatur hal itu,” tuturnya. Rekson menuturkan kondisi harus segera berubah, karena jika tidak, maka sangat menganggu produktivitas pekerja secara keseluruhan di negara ini. Sebagai satu upaya memperbaiki kondisi tersebut, lanjutnya, dilakukan revisi UU Ketenagakerjaan, karena perundangan itu selalu menjadi alasan penerapan sistem alih daya oleh kalangan perusahaan. Apabila kondisi pemihakan UU Ketenagakerjaan terus terjadi pada pekerja sistem alih daya dan kontrak kerja, akan terus terjadi pelanggaran dalam sistem itu. Permasalahan alih daya ini, merupakan satu bagian dari tiga masalah ketenagakerjaan yang paling banyak terjadi pada 2010, permasalahan lainnya adalah pengadilan hubungan industrial dan sistem pengawasan ketenagakerjaan.
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
PILAR
Anggaran rumah sejahtera melonjak
Pasar apartemen sewa tumbuh JAKARTA: Menjelang akhir 2010, permintaan pasar apartemen sewa diyakini meningkat dibandingkan dengan kondisi 2009. Keadaan ini diharapkan bisa berdampak pada peningkatan transaksi sewa dan hunian pada 2011. Analis Senior dari Cushman and Wakefield Indonesia (CWI) Elizabeth Tanti mengatakan pasokan kumulatif apartemen sewa pada 2010 meningkat sekitar 7% dibandingkan dengan 2009 menjadi sekitar 39.300 unit. Penambahan pasokan ini terutama berasal dari kondominium sewa yang berjumlah sekitar 2.500 unit. Namun, pasokan apartemen sewa dan apartemen servis turun tipis sebesar 52 unit. “Penurunan ini bisa dimaklumi karena terjadi konversi unit-unit sewa di Menara Budi dan Residence at Puri Casablanca menjadi unit-unit strata-title [hak milik]. Pasokan baru apartemen sewa pada 2011 diperkirakan masih berasal dari apartemen servis atau unit kondotel,” katanya, kemarin. Menurut dia, tingkat hunian fisik unit-unit kondominium sewa yang telah selesai dibangun pada 2010 diperkirakan juga meningkat pada semester II/2011. (BISNIS/YUW)
Zona perumahan diperlukan PONTIANAK: Kota Pontianak membutuhkan zona khusus untuk perumahan mengingat pembangunan yang semakin meningkat. “Pemerintah Kota Pontianak harus membuat zona khusus perumahan karena kota ini sempit,” kata Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak Herman Hoffi, peka lalu. Dia menjelaskan ke depannya tata ruang harus diperhatikan mengingat penduduk semakin bertambah serta pembangunan perumahan juga semakin banyak. (ANTARA)
7
REI desak tabungan perumahan direalisasikan OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Alokasi anggaran proyek rumah sejahtera diperkirakan melonjak pada 2011 dibandingkan dengan 2010 menyusul tingginya asumsi pemerintah mematok target pembangunan rumah tapak dan susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tingginya target tersebut tak lepas dari sikap optimisme Kementerian Perumahan Rakyat tentang implementasi program subsidi baru perumahan dalam Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang diprediksi bergulir efektif pada 2011. Optimisme ini membuat Kemenpera memasang target pembangunan rumah sejahtera tapak mencapai 210.000 unit pada 2011 atau melonjak 75% dibandingkan dengan target 2010 yang hanya 120.000 unit. Jika harga rumah sejahtera tapak pada 2011 tetap sebesar Rp55 juta per unit, dibutuhkan dana sekitar Rp11,55 triliun untuk dapat merealisasikan target tersebut. Dengan asumsi yang sama, nilai proyek rumah sejahtera tapak dari total target yang ditetapkan
pada 2010 hanya sekitar Rp6,6 triliun. Dengan demikian, terdapat lonjakan nilai proyek dalam persentase yang sama. Namun, realisasi pembangunan rumah sejahtera tapak sepanjang 2010 yang dikerjakan seluruh pengembang nasional diyakini tak lebih dari 90.000 unit. Jumlah tersebut sudah mencakup realisasi rumah tapak dan susun dari bantuan FLPP yang pada 13 Desember 2010 hanya sekitar 12.000 unit. Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo mengatakan dengan peningkatan target sekitar 75%, stimulus FLPP yang ditetapkan pada 2011 ikut bertambah sekitar 34,62% dari Rp2,6 triliun pada 2010 menjadi Rp3,5 triliun. Dia menjelaskan alokasi FLPP pada 2010 memang tak bisa seluruhnya terserap. Hingga akhir 2010, penyerapan maksimal stimulus tersebut diprediksi tak lebih dari Rp500 miliar atau setara dengan 16.000 unit, sehingga dana FLPP pada tahun ini masih tersisa sekitar Rp2,1 triliun. “Sisa dana FLPP pada 2010 tetap akan diakumulasikan sebagai carry over pada 2011, sehingga menjadi sekitar Rp5,6 triliun. Pemerintah optimistis penyerapan FLPP akan terus bertambah karena dukungan pembiayaan APBN bertambah,” katanya, pekan lalu. Dia menilai rendahnya penyerapan FLPP pada 2010 bisa dimaklumi karena pemerintah baru meluncurkan program tersebut
pada 1 Oktober 2010, sedangkan sosialisasi di empat kota seperti Pekanbaru, Jakarta, Makassar, dan Surabaya dilakukan setelahnya.
Dapat izin Untuk pembangunan rumah sejahtera susun, pengembang optimistis sekitar 249 menara rusunami akan masuk pasar pada 2011. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyatakan 249 menara tersebut telah mengantongi izin dari Pemprov DKI. Jika 249 menara baru rusunami dapat direalisasikan seluruhnya pada 2011, terdapat lonjakan pertumbuhan yang signifikan atau sekitar 149%-177% dibandingkan
dengan realisasi pada 2010 yang hanya sekitar 90–100 menara. Dengan asumsi nilai proyek setiap menara sekitar Rp50 miliar–Rp60 miliar, target 249 menara tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp12,45 triliun– Rp14,94 triliun. “Itu [249 menara] setara dengan 49.000 unit satuan rumah susun [sarusun]. Proyek 249 menara ini belum termasuk pembangunan rusunami di kota-kota lain seperti Bandung sekitar empat proyek baru, Surabaya, dan Medan. Pada 2011, REI akan berupaya fokus agar masyarakat semakin senang tinggal di rusunami,” kata Ketua Umum Dewan
Pengurus Pusat REI Setyo Maharso. Pada 2011, Kemenpera juga berencana membangun sekitar 100 menara (twin block) rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi anggota TNI/Polri, mahasiswa, pondok pesantren, dan buruh pabrik dengan nilai proyek sekitar Rp1,2 triliun. Dengan banyaknya target pembangunan perumahan baru, terang Setyo, REI mendesak agar usulan pengadaan tabungan perumahan (taperum) bisa secepatnya terlaksana. Adapun, besaran taperum diusulkan sebesar 1% dari penghasilan bersih masyarakat. (
[email protected])
Rumah swadaya kurang diperhatikan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pembangunan rumah swadaya saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, padahal kapasitas suplai dari rumah yang berbasis keswadayaan masyarakat ini mencapai 680.000 unit tiap tahunnya. Pengamat properti, Panangian Simanungkalit menyatakan tiap tahun kebutuhan rumah baru mencapai 1,2 juta unit. Artinya lebih dari separuh kebutuhan rumah didirikan secara swadaya oleh masyarakat dan ini per-
lu mendapat dukungan dari pemerintah. “Rumah swadaya ini rumah yang didirikan secara mandiri oleh masyarakat, misalnya, yang didirikan di desa karena di desa tidak sulit untuk cari tanah, pemerintah harusnya bisa membantu dengan memberikan insentif khusus karena tidak semuanya merupakan kalangan yang mampu,” ujarnya pada Bisnis, belum lama ini. Saat ini, di menilai pemerintah kurang peduli pada masyarakat yang membangun rumahnya secara mandiri. Padahal
paling tidak pemerintah bisa membantu dengan memberi insentif, misalnya, subsidi semen atau menggratiskan izin mendirikan bangunan. Di sisi lain, Paul Marpaung, Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan pemerintah selalu berusaha memberikan perhatian kepada pembangunan rumah swadaya di Tanah Air. Pemerintah memfokuskan pada pemberian edukasi atau pelatihan kepada masyarakat untuk membangun rumah yang memenuhi standar kualitas. (17)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
9
Penjualan mobil di Vietnam turun 9% HANOI: Penjualan mobil di Vietnam pada November turun 9% dibandingkan dengan bulan yang sama 2009. Bulan lalu, 11.198 unit mobil laku di negara Indochina itu, lebih sedikit dari 12.259 unit mobil yang terjual pada November 2009. Impor mobil CBU juga turun 34,3% pada tahun ini minus Desember. Sejak Januari, 45.570 mobil utuh didatangkan perusahaan otomotif negara itu dari luar negeri. Toyota mencetak penjualan terbesar sepanjang Januari-November 2010 yakni 27.532 unit atau tumbuh 6% dari 2009. Adapun total penjualan mobil di Vietnam mencapai 99.798 unit untuk 11 bulan pertama 2010, turun 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
27.532
Toyota
23.327
Truong Hai
11.098
Vinamotor GM Daewoo Ford
8.584 5.590
Sumber: Vietnam Automobile Manufacturers Association
5 Besar penjualan mobil di Vietnam Januari-November 2010 (unit)
PENINGKATAN PENJUALAN: Sebuah mobil Aston Martin DB9 Lagonda terlihat di sebuah ruang pamer yang baru dibuka Mansory Switzerland AG di Moskwa, Rusia, pekan lalu. Bayerische Motoren Werke (BMW) AG dan MercedesBenz Daimler AG, dua produsen mobil mewah terbesar di dunia, berharap dapat meraih peningkatan penjualan 10% tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi global. BLOOMBERG/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO JR.
Otomotif diyakini tetap tumbuh kuat Indonesia dinilai sangat menarik bagi investor
BLOOMBERG/11/AGUS TAUFIK
TRANSMISI Penjualan Daihatsu masih tinggi BANDUNG: Diler resmi Daihatsu di Bandung dan Cirebon, Jawa Barat, menargetkan penjualan mobil baru mencapai 1.000 unit pada Desember, mengingat masih tingginya jumlah pemesanan kendaraan. Teguh Nugroho, Kepala Cabang Astra Internasional-Daihatsu Surya Sumantri Bandung, mengatakan surat pemesanan kendaraan (SPK) yang masuk sepanjang bulan ini naik hingga 40% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Karena SPK yang masuk naik, secara otomatis target penjualan ikut terkerek. Kami optimistis penjualan pada bulan ini lebih bagus dibandingkan dengan November,” katanya kemarin. Berdasarkan catatan diler tersebut, hampir 60% mobil Daihatsu yang terjual di Bandung dan Cirebon adalah tipe Xenia. Sisanya yakni Terios yang berkontribusi sekitar 20% dan Gran Max 15%. (BISNIS/K35)
Produksi Nanjing ditingkatkan
OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pasar otomotif pada tahun depan diyakini tetap tumbuh cukup kuat dan tidak akan terlalu terpengaruh oleh pembatasan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi dan kenaikan pajak kendaraan bermotor. “Masalah-masalah seperti BBM dan pajak, menurut keyakinan saya, hanya gejala sementara, akan ada penyesuaian. Saya optimistis masalah-masalah itu akan selesai,” kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat pekan lalu. Mulai 2011, pemerintah akan membatasi konsumsi BBM subsidi yakni premium. Premium dan solar bersubsidi hanya boleh dikonsumsi oleh mobil pelat kuning, sepeda motor dan roda tiga, serta perahu nelayan. Pembatasan ini akan dilakukan
secara bertahap, dimulai dari kawasan Jabodetabek, lalu Pulau Jawa-Bali secara menyeluruh, sebelum diterapkan di luar Jawa. Selain pembatasan BBM subsidi, isu kenaikan pajak di sektor otomotif oleh pemerintah daerah yakni tarif bea balik nama kendaraan bermotor dan penerapan pajak kendaraan bermotor secara progresif pada 2011, ikut membayangi laju pertumbuhan pasar mobil domestik. Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Fahmi Idris mengatakan pertumbuhan sektor otomotif terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Penjualan mobil pada tahun ini diyakini menembus 700.000 unit dan sepeda motor lebih dari 7 juta unit. “Target penjualan 1 juta mobil semakin dekat, sepeda motor sudah 7 juta unit lebih. Ini satu indikasi yang bagus. Tentunya pemerintah harus membenahi infrastruktur, ini masalah krusial. Kalau tidak, produk otomotif kita tidak akan ke mana-mana,” katanya. Ketua Umum Kadin Suryo B. Sulisto mengatakan sejumlah
sektor industri diperkirakan tum- jak, kemudian mau di-shut-down buh cukup kuat pada tahun de- [matikan] lagi. Kalau ingin mepan, seperti otomotif dan makan- nambah beban industri jangan sekaligus, satu-satu, beri waktu an minuman. “Saya tidak merasa dampaknya bernapas dulu. Kalau ini dila[pembatasan BBM dan kenaikan kukan, akibatnya bisa fatal," pajak] akan begitu signifikan ujarnya belum lama ini. sampai menekan daya tarik di bidang itu [otomotif]. Indonesia sa- Lebih bijaksana ngat menarik bagi investor, janGaikindo meminta pemerintah gan salah,” teuntuk lebih bigasnya. “Kalau ingin menam- jaksana dengan Meski berat, menaikkan bah beban industri tidak Gabungan Intarif perpajakan jangan sekaligus, dustri Kendaradi sektor otomoan Bermotor In- satu-satu, beri waktu tif secara bersadonesia (Gaikinmaan dengan bernapas dulu.” do) menerima implementasi keputusan pekebijakan pemmerintah mengenai pembatasan batasan BBM subsidi pada 2011. konsumsi BBM subsidi. Namun, “Seharusnya pemerintah mekata Ketua III Gaikindo Johnny nyadari sektor ini sebagai mesin Darmawan, kebijakan pemba- pertumbuhan, seharusnya dijaga tasan BBM diikuti dengan per- agar terus tumbuh,” ujarnya. tumbuhan ekonomi yang lebih Johnny memproyeksikan laju baik pada tahun depan. pertumbuhan pasar mobil naDia mengharapkan beban tam- sional pada 2011 tidak akan mebahan di sektor otomotif dihi- nyamai 2010 yang melambung langkan, terutama penerapan pa- 58,6% (Januari-November), akijak-pajak baru yang memperlam- bat adanya faktor kenaikan bat laju pertumbuhan industri. pajak. "Industri otomotif baru menan“Biasanya, ada koreksi setelah
BEIJING: Shanghai Automotive Industry Corp Group, produsen mobil terbesar China, setuju menaikkan produksi tahunan di unit Nanjing Automobile (Group) Corp tiga kali lipat menjadi 1 juta unit dalam 5 tahun. Ekspansi itu akan menelan investasi 10 miliar yuan dan mendorong penjualan tahunan Nanjing Auto menjadi 100 miliar yuan, ungkap kantor berita Xinhua dalam laporannya, mengutip sumber resmi perusahaan itu, pekan lalu. Nanjing Auto, lanjut laporan itu, diperkirakan memproduksi dan menjual sekitar 300.000 kendaraan pada tahun ini, dua kali lipat dari produksi pada 2007. (BLOOMBERG/HL)
OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
BLOOMBERG/TONY AVELAR
PANTAU PENGISIAN LISTRIK: Aplikasi iPhone digunakan untuk memantau status pengisian kendaraan bertenaga listrik Chevrolet Volt, kendaraan hibrida produksi General Motors Co, di San Jose, California, Amerika Serikat, belum lama ini. General Motors, produsen mobil terbesar AS, akan menjual Chevrolet Volt dengan harga mulai dari US$41.000.
Fasilitas bea masuk bahan baku pacu daya saing otomotif BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pembebasan bea masuk 200 produk dan bahan baku komponen kendaraan bermotor dinilai dapat mendorong daya saing dan investasi di industri otomotif nasional. Presiden Direktur Indomobil Sukses Internasional Gunadi Sindhuwinata mengatakan kebijakan tersebut akan menekan harga bahan baku yang belum dapat diproduksi secara lokal. “Penambahan itu akan membuat harga bahan baku jadi lebih murah sehingga harga produk akhir bisa lebih bersaing,” kata Gunadi, yang juga ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indoesia (AISI), kemarin. Dia mengatakan penambahan ini akan lebih memengaruhi industri mobil dibandingkan sepeda motor.“Sepeda motor kandungan lokalnya sudah mencapai 80%, jadi saya rasa lebih banyak pengaruhnya ke produksi mobil,”
nis.co.id)
Sektor komponen mendesak diperkuat
Rusia dorong industri otomotif MOSKOW: Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menjanjikan insentif senilai 17 miliar rubel atau sekitar US$555 juta pada tahun depan untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif negara tersebut. "Kami menawarkan program federal untuk merangsang permintaan mobil tahun depan," ujar Putin kemarin. Jumlah tersebut termasuk 3,5 miliar rubel yang dianggarkan untuk program penggantian mobil lama dengan mobil baru dan 2,8 miliar rubel dalam bentuk pinjaman. Selain itu, 1 miliar rubel untuk memperbaiki transportasi ke dan dari ujung timur Rusia. (BLOOMBERG/11)
pasar meningkat tajam. Isu kenaikan pajak akan menjadi faktor negatif, sedangkan faktor positif yang mendorong pertumbuhan adalah nilai tukar, bunga yang diharapkan stabil, dan gross domestic product yang meningkat,” tuturnya. Kadin memproyeksikan sektor otomotif akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan industri manufaktur pada 2011. Sektor pengangkutan dan komunikasi diprediksi akan tetap mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Pada 2011, pertumbuhan sektor ini diperkirakan 13%--14,3%. Kemenperin dalam rencana strategis pertumbuhan sektor manufaktur 2010-2014, mematok industri alat angkut, mesin dan peralatan (termasuk otomotif) tumbuh 6,4% pada 2011. Bersama dengan sektor makanan minuman dan tembakau (34,35%), industri alat angkut mesin dan peralatan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan industri nasional sepanjang 2010 yaitu 28,13%. (siti.munawaroh@bis-
jelasnya. Chief External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwan Priyantoko belum dapat berkomentar mengenai penambahan item tersebut karena belum mengetahui secara detail tambahan produk yang dibebankan bea masuk. "Saya belum tahu pengaruhnya ke Toyota, karena belum tahu detailnya. Tapi sebagaian besar produksi kami sudah lokal," kata Irwan. Data pada pabrik TMMIN menunjukkan kandungan lokal Avanza mencapai 89,38%, sementara Fortuner 45,8% dan Innova 83,2%. Pemerintah menambah jumlah barang dan bahan baku komponen kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas bebas bea masuk dari 145 item menjadi 200 item (Bisnis, 24 Desember). Penambahan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 214/PKM.011/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah (BMDTP) dan mulai berlaku per 2 Desember 2010. Menurut Gunadi, produksi barang dan bahan baku tersebut dapat dialihkan ke dalam negeri jika iklim investasi diperbaiki melalui pembenahan infrastruktur dan menghilangkan hambatan birokrasi. “Lokalisasi itu akan terjadi sendiri jika dilihat daya saing industri kita lebih baik dari luar,” ujarnya.
Kurang efektif Sementara itu, Ketua II Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Silmy Karim menilai kebijakan itu kurang efektif untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional. Pasalnya, kata Silmy, jarak waktu antara keluarnya kebijakan dengan batas akhir pemanfaatan fasilitas BMDTP terlalu singkat. Alhasil, insentif itu justru menjadi tidak berguna dalam meningkatkan daya saing industri otomotif. "Dana sebesar itu tidak begitu
bermaanfaat meningkatkan daya saing dan perlu ditinjau ulang," ujarnya akhir pekan lalu. Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Kadin bidang UMKM Sandiaga Uno. Dia menilai kebijakan itu merupakan usaha pemerintah untuk menarik minat industri otomotif agar lebih melirik Indonesia. "Namun, efektivitasnya perlu diukur, walaupun saya yakin akan lebih berdampak kalau infrastruktur terbangun dan ekonomi biaya tinggi dieliminir," tuturnya. Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa mengatakan efektivitas kebijakan tersebut harus ditunggu, karena dampaknya tidak langsung. Meski demikian, dia menyambut positif kebijakan tersebut meski waktu pemanfaatannya sempit. "Saya pikir kita tunggu dulu karena memang dampak manfaatnya tidak serta merta. Pemerintah saya pikir sudah berjalan benar dan penuh pertimbangan yang logis," katanya. (11/AGUST SUPRIADI)
JAKARTA: Pemerintah diminta memperkuat infrastruktur dan industri komponen otomotif, termasuk di sektor suku cadang cepat aus (fast moving), guna mengantisipasi penerapan pasar tunggal Asean pada 2015. Komisaris Utama Indomobil Group Subronto Laras mengatakan kunci menghadapi pasar tunggal Asean kembali pada kesiapan pemerintah karena masalah terbesar di negara ini terletak pada infrastruktur. “Kunci kedua adalah kekuatan komponen lokal. Memperkuat infrastruktur dan industri komponen lokal menjadi tantangan supaya negara ini menjadi salah satu industri otomotif terbesar, bukan sebagai pasar,” katanya kepada Bisnis belum lama ini. Dia menuturkan apabila Indonesia tidak memiliki infrastruktur yang bagus dan tidak didukung industri baja yang kuat, potensi pasar yang dimiliki negara ini dapat direbut oleh Thailand. Liberalisasi perdagangan di Asean yang diwujudkan melalui pasar tunggal 2015 melahirkan konsekuensi di mana produk otomotif yang akan dipasarkan antarnegara di kawasan ini harus memenuhi minimal 40% kandungan lokal Asean. “Sekarang kita seolah-olah sudah berha-
sil mengekspor mobil, tetapi tidak pernah dihitung nilai tambah ke dalam negeri. Yang juga menjadi masalah penting, sekarang pasar after market untuk komponen fast moving [cepat aus] harus direbut,” ujarnya. Menurut Subronto, populasi kendaraan roda empat secara nasional yang diperkirakan mencapai 7 juta unit dan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa menjadi pasar potensial bagi penjualan komponen, termasuk di segmen fast moving. “Kebutuhan otomotif adalah suku cadang untuk after market atau produk pengganti. Pasar ini yang harus direbut. Sebanyak 7 juta mobil yang ada sekarang membutuhkan suku cadang. Untuk produk ban, misalnya, nilai tambah dalam negeri terus bertumbuh karena kandungan lokal yang kuat,” katanya. Lebih lanjut, Subronto mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas suku cadang non-genuine yang dinilai masih kurang. “Kalau genuine part diatur oleh prinsipal, tetapi ada non-genuine part yang kualitasnya mesti diperbaiki karena ini akan menjadi pasar yang besar sekali, sama seperti pasar minyak pelumas yang terus berkembang,” ujar Subronto. Bersama dengan Thailand dan Malaysia, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asean.
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
Kasus pailit di Hawaii selama November melonjak JAKARTA: Jumlah permohonan kasus kebangkrutan (pailit) selama November tahun 2010 melonjak 49% bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2009, sebagai indikasi banyak debitur kesulitan memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Menurut dara United States Bankruptcy (USB) Hawaii, selama November tahun ini tercatat sebanyak 327 kasus yang masuk ke pengadilan distrik setempat, sedangkan bulan yang sama tahun 2009 hanya ada 219 perkara. (lihat grafis)
Selama kurun waktu tujuh tahun ini (20042010) kasus pailit yang masuk ke pengadilan pernah mencatat angka terendah yaitu pada November tahun 2005. Pada waktu itu hanya ada 14 kasus, sedangkan angka tertinggi adalah pada November tahun 2010.
Perbandingan kasus pailit di pengadilan distrik Hawaii selama November (2004-2010) 2004 2005 2006
2007
2008 2009
2010
327
GUGATAN TOMMY: Beberapa pesawat Garuda parkir di Bandara SoekarnoHatta, di Jakarta, kemarin. Kuasa hukum PT Garuda Indonesia Eri Hertiawan dalam jawabannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin menilai dua gugatan yang dilayangkan oleh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) terhadap perusahaan penerbangan itu kabur dan tidak jelas mengingat dasar kedua gugatan tersebut keliru. BISNIS/RAHMATULLAH
215
215 215
219
125 82 14
Sengketa JAIC & Istaka ke MA Surat Kementerian BUMN merupakan intervensi proses kepailitan
BISNIS/SU/ILHAM NESABANA
Sumber: USB Hawaii
KLAUSUL SAP meminta keringanan OAKLAND, California: SAP AG mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk tidak membayar bunga senilai US$211,7 juta atas klaim pelanggaran hak cipta milik Oracle Corp senilai US$1,3 miliar yang telah diputuskan juri bulan lalu. SAP yang berbasis di Walldrof, Jerman mengatakan dalam permohonan ke pengadilan federal Oakland, California akhir pekan lalu bahwa perusahaan itu berpendapat bahwa seluruh dakwaan seharusnya dibatalkan. Sementara itu, menurut pihak SAP bunga yang dikenakan dalam kasus itu akan menjadi turunan dari keputusan juri. Oracle, perusahaan yang berbasis di Redwood City, California, dan merupakan pembuat aplikasi perangkat lunak terbesar setelah SAP, menuntut bunga kepada SAP mulai dari tahun 2005 hingga 2006 ketika SAP seharusnya menegosiasikan lisensi hak cipta yang dilanggarnya. (BLOOMBERG/T04)
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perseteruan antara PT JAIC Indonesia dan PT Istaka Karya (Persero) berlanjut ke tingkat Mahkamah Agung setelah pihak pemohon mengajukan kasasi. PT JAIC Indonesia (pemohon pailit) telah mengajukan upaya hukum kasasi atas putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang menolak memailitkan PT Istaka Karya (Persero), BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. Kuasa hukum JAIC Indonesia, Tony Budidjaja, menyebutkan bahwa permohonan pailit terhadap PT Istaka Karya ditolak oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dasar penolakan hakim menolak permohonan PT JAIC Indonesia a.l. adanya surat dari Kementerian BUMN yang menyatakan
bahwa BUMN itu adalah perusahaan potensial yang memberikan kontribusi positif kepada negara. Menurut Tony, surat Kementerian BUMN selaku pemegang saham perseroan itu merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dalam proses perkara kepailitan yang sedang berjalan. Majelis hakim tingkat pertama dalam putusannya memang mempertimbangkan mengenai surat tersebut dan akhirnya menolak permohonan pailit terhadap Istaka Karya. Inilah yang dijadikan salah satu alasan PT JAIC Indonesia dalam mengajukan upaya hukum kasasi. Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, kuasa hukum Istaka Karya, Taufik Hais, mengaku belum mengetahui mengenai upaya hukum yang ditempuh oleh PT JAIC Indonesia ini. “Tetapi, silakan saja ajukan kasasi, itu hak mereka,” katanya, akhir pekan lalu. Kendati demikian, Taufik berkukuh bahwa PT JAIC Indonesia tidak mempunyai legal standing
dalam mengajukan permohonan pailit. Hal itu, katanya, mengacu pada ketentuan Pasal 2 Ayat 5 UU No. 37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Pasal ini pada intinya memuat ketentuan bahwa jika debitur adalah perusahaan asuransi, reasuransi, dana pensiun, atau BUMN yang bergerak di bidang kepentingan umum, permohonan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan. Sebelumnya, JAIC Indonesia mengajukan permohonan pailit terhadap PT Istaka Karya karena BUMN ini dianggap tidak kunjung melaksanakan Putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan BUMN itu membayar kewajibannya US$7,645 juta. Untuk terpenuhinya syarat permohonan pailit sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat 1 UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, PT JAIC juga menyertakan beberapa kreditur lainnya. JAIC Indonesia menyebut-nye-
but ada kreditur lainnya, a.l. PT Saeti Concretindo Wahana, PT Saeti Beton Pracetak, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank International Indonesia Tbk. Menurut pemohon, termohon dapat dinyatakan pailit sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU, karena ada fakta yang jelas di mana perusahaan tersebut belum membayar utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada sejumlah krediturnya, termasuk kepada JAIC Indonesia.
Tolak dipailitkan Akan tetapi, majelis hakim yang dipimpin Tjokorda Rai Swamba yang memeriksa perkara No.73/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST ini menolak permohonan pailit tersebut, dalam sidang pembacaan putusan tertanggal 16 Desember 2010. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menolak permohonan pailit yang dilayangkan oleh PT JAIC Indonesia terhadap PT Istaka Karya
Bank Syariah Bukopin masih buka peluang damai BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Syariah Bukopin mengatakan masih membuka peluang untuk berdamai dengan Dyah Quartasari Rejeki dan Ariando Rivai, mantan nasabah bank itu soal penyelesaian kredit macet, meskipun sidang sudah berjalan. Meskipun saat ini sidang sudah pada tahap replik oleh pembantah (Dyah dan Ariando), pihak bank masih membuka peluang berdamai. “Kami ingin menyelesaikan masalah tanpa masalah,” tambah Bangun Salmon Siagian, kuasa hukum Bank Syariah Bukopin. Dia mengklaim telah memberikan kesempatan menyelesaikan kredit macet pada Dyah Quartasari
Rejeki dan Ariando Rivai, mantan nasabah bank itu hingga adanya surat teguran (aanmaning) terkait dengan eksekusi rumah. Pada saat pengikatan kredit dengan PT Bank Bukopin Syariah di depan notaris, katanya, status penjamin sertifikat adalah masih lajang, belum berumah tangga. “Sejak 2003 hingga 2009 kredit tersebut sudah macet. Pihak kami pun [Bank Syariah Bukopin] sudah memberikan kesempatan hingga adanya aanmaning,” jelas Salmon saat ditemui Bisnis, seusai sidang akhir pekan lalu. Dia menuturkan pada awalnya ada upaya damai dengan Bank Syariah Bukopin dengan membayar sesuai persyaratan yang diajukan pihaknya. “Belakangan sepertinya ada
pihak keluarga yang tidak satu bahasa. Menurut mereka, merasa dirugikan apabila pihak penjamin membayar, sementara mereka tidak ikut menikmati uang yang telah dipinjam debitur.” Sementara itu, kuasa hukum pembantah (mantan nasabah), Jaja Setiadijaya mengatakan bahwa kliennya tidak pernah membuat dan menandatangani akta perjanjian kredit.
Ada pemalsuan Dia menduga ada pemalsuan tanda tangan kliennya dalam akta perjanjian kredit dan pemberian hak tanggungan. “Perdamaian memang tidak pernah terjadi karena pihak debitur melarikan diri dan belum diketemukan. Klien kami pun
tidak pernah menikmati uang yang telah dipinjam debitur, seharusnya Bank Syariah Bukopin mengejar di debitur,” jelas Jaya saat ditemui Bisnis seusai sidang, akhir pekan lalu. Seperti diketahui Dyah dan Ariando mengajukan bantahan penetapan eksekusi rumah miliknya yang dilakukan PT Bank Syariah Bukopin. Bantahan ini diajukan pihaknya setelah pada 16 Juli 2010 dikejutkan dengan adanya aanmaning dari PN Jakarta Selatan beserta berkas lampiran penetapan No. 24/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel tertanggal 6 Juli 2010. Perkara tersebut bermula pada 10 April 2003. Ketika itu, Dyah meminjamkan sertifikat rumah miliknya di Kompleks Perumah-
an Panorama Lebak Bulus kepada Masmarjanto (terbantah II) tanpa sepengetahuan dan seizin suaminya (Ariando). Peminjaman sertifikat itu dengan alasan untuk mendapatkan kredit guna membantu usaha keluarga Dyah. Masmarjanto sendiri memiliki kedekatan khusus dengan keluarga besar Dyah. Pada saat itu Dyah baru kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliah di luar negeri dan tidak menaruh kecurigaan kepada Masmarjanto. Belakangan, setelah mendapatkan aanmaning dari PN Jakarta Selatan, Dyah baru mengetahui adanya perjanjian kredit antara terbantah II (Masmarjanto) dan Bank Syariah Bukopin dengan jaminan rumah miliknya. (08)
(Persero), BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. Penolakan itu diungkapkan oleh Tjokorda Rai Swamba, ketua majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara No.73/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, saat sidang pembacaan putusan, kemarin. Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim berpendapat bahwa JAIC Indonesia selaku pemohon pailit tidak dapat membuktikan dalil-dalil permohonannya sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Utang. Berdasarkan bukti yang diajukan termohon pailit (PT Istaka Karya) dan surat dari Kementerian Negara BUMN, kata majelis hakim, pada intinya disebutkan bahwa perusahaan itu 100% sahamnya dimiliki oleh negara. Selain itu, BUMN itu disebut masih eksis dan potensial di bidang jasa konstruksi, memberikan kontribusi pada pendapatan pajak negara. (08) (elvani@ bisnis.co.id)
IHCS ajukan bukti soal gugatan intervensi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), penggugat intervensi terhadap PT Freeport Indonesia, mengajukan empat bukti ke majelis hakim guna menguatkan bahwa gugatannya dapat diterima oleh pengadilan. Kuasa hukum IHCS, Ecolin Situmorang, mengatakan empat bukti yang diserahkan ke majelis hakim menjelaskan masyarakat Suku Amungme telah melakukan upaya penyelesaian hak ulayat (yang menjadi pokok perkara gugatan ini) pada 2008. "Gugatan intervensi itu diajukan karena kami keberatan Titus tiba-tiba muncul mengajukan gugatan ke PT Freeport,” katanya. Dia menjelaskan bahwa mereka mengklaim tanah ulayat tanpa pernah ada suatu pemberitahuan atau izin dari pemilik tanah itu. Empat bukti yang diserahkan ke pengadilan tersebut yaitu surat keterangan dari Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) yang menjelaskan tentang keseluruhan batas-batas wilayah suku Amungme. Sementara itu Tim Pembela Masyarakat Papua yang mewakili gugatan kelompok (class action) suku Amungme (penggugat awal) yang diwakilkan oleh Titus Natkime menyebutkan batas wilayah suku Natkime. “Hal ini membuktikan bahwa Titus memperjuangkan hak ulayat Natkime dengan melakukan klaim terhadap seluruh hak ulayat Amungme,” tutur Ecoline.
Ecoline menuturkan bukti lainnya adalah menjelaskan bahwa masyarakat suku Amungme telah melakukan upaya penyelesaian masalah hak ulayat sejak 2008, jauh sebelum adanya gugatan yang diajukan oleh Titus. Bukti tersebut yaitu berita pada salah satu surat kabar yang menyebutkan tentang adanya upaya audiensi yang dilakukan oleh masyarakat suku Amungme ke PT Freeport dalam rangka penyelesaian masalah ulayat.
Korespondensi Selain itu juga ada korespondensi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Amungme kepada Thom Beanal (penandatangan MoU pada 2000 dengan PT Freeport terkait dengan kesepakatan rekognisi tambahan secara sukarela (dana perwalian)), serta surat pelaporan kepada Komnas HAM pada 2008. Putusan sela apakah gugatan intervensi dapat masuk ke dalam gugatan awal akan digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 6 Januari 2011. Sementara itu, kuasa hukum Tim Pembela Masyarakat Papua (penggugat awal), Heber Sihombing mengatakan gugatan intervensi oleh IHCS cacat hukum karena tidak dapat membuktikan bahwa pihaknya pernah melakukan mediasi dengan PT Freeport guna menyelesaikan tanah ulayat. “Selain itu, nama kuasa hukum IHCS tidak sesuai dengan data di KTP, nama-nama yang mengajukan gugatan intervensi bukanlah penduduk asli yang tinggal di situ, tetapi mereka telah merantau dan sudah tidak memiliki tanah lagi,” jelasnya. (08)
OPINI
Senin, 27 Desember 2010
Pekerjaan rumah APBN kita
M
enjelang tutup tahun fiskal 2010, kita patut prihatin dengan pengelolaan APBN. Pasalnya, dari tahun ke tahun, pekerjaan rumah pengelola fiskal pemerintah tak pernah bisa tuntas, yakni problem daya serap belanja pemerintah dan penerimaan pajak. Dari sisi belanja, meskipun pada saat perencanaan selalu dirancang anggaran defisit dalam jumlah yang signifikan, yang berkisar 1,5% hingga 2,5% dari produk domestik bruto, dalam realisasinya justru selalu surplus. Tahun ini pun agaknya kondisi serupa akan tetap terjadi, kendati anggaran defisit itu dirancang untuk membiayai stimulus ekonomi melalui subsidi maupun belanja proyek pemerintah. Meski masih beberapa hari lagi tahun fiskal berakhir, beberapa kalangan sudah berhitung kelebihan belanja anggaran yang tidak terserap tahun ini bisa berkisar Rp30 triliun hingga Rp40 triliun. Jika benar angka kelebihan anggaran yang tak terserap sampai sejumlah itu, alangkah sayangnya. Ini sekaligus berarti, efektivitas pengelolaan fiskal pemerintah patut dipertanyakan. Kok tidak ada perbaikan dari tahun ke tahun? Padahal, jelas bahwa perekonomian membutuhkan stimulus untuk tumbuh semakin kencang. Kita semua tahu, salah satu sumber stimulus pertumbuhan adalah dari belanja modal pemerintah maupun belanja rutin dalam APBN. Semakin efektif belanja fiskal, perekonomian akan diuntungkan karena stimulus ekonomi bisa berjalan lebih kencang. Sayangnya, pemerintah tidak mampu melakukan perbaikan dari tahun ke tahun, sehingga daya serap belanja APBN cenderung stagnan. Apalagi jika kita menengok efektivitas pengelolaan fiskal dari sisi penerimaan. Hingga akhir November, penerimaan perpajakan dari sumber nonmigas yang sudah masuk kantong pemerintah baru mencapai 80,7% dari target APBNP 2010 yang dipatok Rp661,49 triliun. Selama 4 tahun terakhir, realisasi penerimaan pajak nonmigas menunjukkan tren memprihatinkan, yang mengalami shortfall kumulatif dibandingkan dengan target APBNP sebesar Rp53 triliun atau rata-rata Rp13 triliun pertahun. Apabila merujuk pada target APBN sebelum diubah menjadi APBN Perubahan, shortfall kumulatif tersebut jauh lebih besar, mencapai Rp123 triliun atau rata-rata Rp31 triliun per tahun. Gambaran itu jelas memprihatinkan. Jika efektivitas belanja tidak berjalan dengan baik, dikombinasikan dengan shortfall dalam penerimaan perpajakan, kita tentu patut khawatir. Apakah itu berarti telah terjadi kemunduran dalam pengelolaan fiskal pemerintah? Pertanyaan itu pantas mengemuka, mengingat volume anggaran, baik dari sisi target penerimaan maupun alokasi belanja, selalu dipatok meningkat dari tahun ke tahun. Namun, pencapaian target yang direncanakan, selalu saja meleset. Jika demikian yang terjadi, pemerintah memiliki pekerjaan rumah besar: membenahi kapasitas perencanaan fiskal dan perekonomian secara keseluruhan, bukan semata-mata mengutak-atik atau memperbaiki model tata buku anggaran!
TAJUK UTAMA
Seberapa mudah berusaha di Indonesia? Biaya menagih piutang sangat tinggi OLEH ACHMAD ZEN UMAR PURBA Dosen Pasca Sarjana FHUI dan Ketua Yayasan ABNR
Mudahkah melakukan bisnis di sini? Entahlah. Tapi dari 183 negara yang disurvei World Bank (WB) untuk penerbitan Doing Business 2011 (DB 2011) yang diluncurkan pada November itu, Indonesia berada pada posisi 121.
P
eringkat ini lebih baik dari 2 tahun sebelumnya, yang masing-masing 122 dan 129. Cuma, kalau disandingkan dengan negara-negara jiran seperti Malaysia, Thailand dan bahkan Vietnam, kita kalah, karena masing-masing mereka berada
P
erjanjian baru atas pelucutan senjata nuklir yang ditujukan untuk mengurangi strategi nuklir AS dan Rusia mulai memasuki tahap validasi. Senat AS, yang sebelumnya enggan meluluskan dan meratifikasinya, akhirnya menyetujui setelah ditandatangani 8 bulan lalu. Dengan prediksi tidak akan ditanggapinya perjanjian tersebut, ide Presiden AS Barack Obama akan “dunia tanpa senjata nuklir” mulai goyah. Jelas terlihat bahwa persetujuan Senat pada detik-detik terakhir mencerminkan sulitnya hal tersebut untuk dijalankan. Pengembangan dari persetujuan tersebut harus memberikan AS momentum untuk meratifikasi Traktat Pelarangan Menyeluruh UjiCoba Nuklir (CTBT) yang sempat disebut Presiden Obama pada “Pidato Praha” April 2009 lalu dan untuk menyerang larangan produksi atas senjata berbahan fisi. AS dan Rusia diminta mengurangi jumlah hulu ledak nuklir mereka menjadi 1.550 atau lebih sedikit lagi dalam waktu 7 tahun sejak perjanjian berlaku. Dalam jangka waktu tersebut, kesempatan kedua negara untuk menghancurkan peradaban masih terbuka lebar. • The Asahi Shimbun, 25 Desember
negara mengurangi modal minimum, tetapi di beberapa negara tetap tinggi sampai US$5.000. Berdasarkan UU Perseroan Terbatas 2007, modal minimum di Indonesia Rp50 juta Urusan pajak masih menjadi isu. Ada 3 komponen penilaian: kekerapan pembayaran, waktu dan tingkat pajak (tax rate). Negara-negara yang lebih buruk dari Indonesia mewajibkan orang berurusan dengan pembayaran pajak sampai 135 kali dengan waktu 2.600 jam setahun, padahal di Swedia cukup dua kali dan di Uni Emirat Arab dalam 12 jam. Mengenai tarif pajak, yang paling tinggi bisa 339,7 %, sementara di Macedonia hanya 10,6% dari keuntungan.
Piutang justru tekor Lepas dari bidang-bidang lain yang jelek, masalah pelaksanaan kontrak atau bidang (8) di Indonesia, sudah waktunya untuk tidak dianggap main-main. Ada tiga komponen, yaitu prosedur, waktu dan
AM
NES ABA
NA
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
“
VERBATIM
”
“Istilahnya doable, reachable.” Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo B. Sulisto tentang target pertumbuhan industri manufaktur 2011 sebesar 6,1%.
• International Herald Tribune, 25 Desember
Pelucutan nuklir
masing 155, 116, 130, 154 dan 142. Tentang bidang (1), terdapat tiga komponen penilaian, yaitu: prosedur, biaya serta persyaratan modal minimum. Ada negara, tentu yang lebih jelek dari Indonesia, yang mengharuskan ditempuhnya sampai 20 langkah dengan masa lebih 694 hari. Becermin pada Kanada yang cukup hanya dengan satu langkah, WB menyebutkan perlunya membangun sistem “one stop shop”. Dalam kaitan Indonesia, WB hanya merujuk one stop shop yang sukses di Solo, sehingga tiada lagi praktik “speed money” – padahal kita tau BKPM sudah lama mencanangkan one stop service. Hanya ditulis bahwa di Jakarta, ”work is under way to set up a one stop shop that will include business registration and licensing.” Mengenai biaya pembukaan usaha, di negara tertentu diperlukan sampai 735,1% dari pendapatan per kapita, sementara di Denmark tanpa biaya. Perihal modal, WB menyebut telah banyak
NIS /ILH
W
TAJUK TAMU
pada kursi 21, 19 dan 78. Tiap tahun sejak 2003, WB menerbitkan DB berdasarkan informasi dari para pemangku kepentingan di negara masingmasing, yakni kalangan usaha, konsultan hukum, akuntan, hakim dan pejabat pemerintah yang untuk DB 2011 berjumlah 8.200 pihak. Fokus survei adalah berbagai peraturan yang menyangkut dunia usaha, dan untuk DB 2011, terdapat sembilan bidang yakni: (1) pembukaan usaha, (2) pengurusan izin konstruksi, (3) pendaftaran properti; (4) pemerolehan kredit, (5) perlindungan investor, (6) pembayaran pajak (7) perdagangan lintas negara, (8) pelaksanaan kontrak (enforcing contracts,) dan (9) penutupan usaha. Masing-masing bidang diberi nilai tersendiri, dan setelah diproses menghasilkan peringkat masing-masing negara dalam wujud kemudahan berusaha (ease of doing business) tadi. Di antara sembilan bidang itu, untuk bidang-bidang (1), (4), (6), (8) dan (9). Angka kita jelek, di atas 100, yakni masing-
biaya. Ambil komponen yang terakhir ini: berapa biaya menagih piutang di Indonesia? Jawabnya 122,7%. Jadi, tekor. Maka untuk aspek biaya menagih piutang ini sejajarlah kita dengan Timor Leste, Kamboja, Zimbabwe, Mozambik, Sierra Leone, Kongo. Menurut WB reformasi pengadilan yang sukses seperti di Rwanda menyumbang pada pelaksanaan kontrak. Bidang (9) diuji dengan tiga komponen, a.l. waktu dan biaya. Ada negara yang memerlukan waktu hingga 8 tahun dan memakan 76 % dari nilai aset untuk biaya. Walaupun tidak spesifik menjabarkan praktik Indonesia , tapi nilai 142 untuk penutupan usah, paralel dengan bidang-bidang lain yang sudah dibicarakan di atas, amat menyedihkan. Lebih menyedihkan karena DB 2011 keluar pada saat kita sedang getol-getolnya menjaring investasi asing. Sekalipun tidak jelas apakah survei WB itu dimaksudkan untuk investasi asing, tapi karena ia beredar global, apa kata dunia? Yang jelas, BKPM telah terpanggil membahasnya. Betapa pun, begitulah kata WB tentang Indonesia yang terefleksi dalam laporannya tentang 183 negara. Kalau isinya tidak benar, bantahlah, tapi kalau betul, ya kita diam saja dan perbaikilah. Nah, kalau para anggota DPR masih ingin “studi banding”, simaklah DB 2011 ini. Cari tahu kenapa di negara-negara lain orang lebih mudah berusaha. Tak usah jauh-jauh, cukup ke Asean.
BIS
Bank & WikiLeaks ikiLeaks belum dituntut sebagai pelaku kejahatan. Departemen Kehakiman AS belum mengajukan tuntutan atas pembocoran dokumen komunikasi rahasia Departemen Luar Negeri. Meskipun demikian, industri keuangan mulai mencoba menutup aksesnya. Visa, MasterCard, PayPal beberapa minggu lalu menyatakan tidak akan memproses transaksi apa pun yang ditujukan untuk WikiLeaks. Bank of America, awal bulan ini, juga melakukan hal yang sama dengan dasar bahwa WikiLeaks mungkin melakukan hal-hal yang ‘bertentangan dengan kebijakan internal bank dalam melakukan pembayaran’. Federal Reserve, regulator perbankan, mengizinkannya. Kemampuan bank untuk memblokir pembayaran ke entitas legal adalah sesuatu yang mengkhawatirkan. Sejumlah bank bisa saja memblok sistem pembayaran organisasi yang tidak mereka sukai, dengan kata lain menghapus mereka dari gerakan ekonomi dunia. Bank berbeda dengan bentuk usaha lainnya. Mereka mengatur sistem pembayaran.
11
“Jangan-jangan malah menghambat.” Ketua Apindo Sofjan Wanandi soal mekanisme yang mengharuskan kebijakan perpajakan dimintakan persetujuan Presiden.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Subsidi tiket final Prestasi yang diukir Timnas menunjukkan bangkitnya persepakbolaan di negeri ini. Keberhasilan ini pun mendatangkan keuntungan tersendiri bagi pedagang untuk mendapatkan keuntungan. Sebuah kemajuan yang patut dibanggakan. Namun di balik kebanggaan tersebut menyimpan kekecewaan yang mendalam, harga tiket yang begitu tinggi tidak disesuaikan dengan fasilitas yang memadai dari panitia. Pertandingan final antara Indonesia Vs Malaysia bukan sekadar pertandingan biasa. Pertandingan ini mengandung kenangan tersendiri bagi bangsa ini, mengapa panitia justru memanfaatkan situasi ini untuk mencari untung sebesar-besarnya. Ini menunjukkan selama ini PSSI di monopoli oleh sekelompok orang yang mencari keuntungan pribadi dari olah raga ini. Imbauan yang disampaikan Presiden terkesan tak berlaku bagi PSSI, keberadaan ketua umum PSSI patut dipertanyakan, dirinya tidak memiliki rasa malu, meski desakan mundur terus menghampiri dirinya. Jika kita melihat harga tiket VVIP Rp 1.000.000, VIP Barat Rp 500.000, VIP Timur Rp 350.000, Kategori I Rp 200.000, Kategori II (belakang gawang) Rp 150.000, dan Kategori III (tribun) Rp 75.000. Namun antusias pendukung Timnas tak memedulikan harga, mereka tetap mendukung Tim kesayangan bangsa ini bertanding. Seharusnya harga tiket tidak semahal yang saat ini diperdagangkan, jika mereka bilang hukum alam, di mana rasa nasionalisme mereka. Seandainya Timnas terpuruk niscaya peminat untuyk mengunjungi Gelora Bung Karno akan berkurang tak sedahsyat seperti saat ini. PSSI selalu berdalil rugi. Timnas dijadikan objek bisnis tanpa memedulikan
PEMBACA MENULIS
rasa kebangsaan, rasa kebersamaan. Nasionalisme dinilai dengan materiil. Tim Merah Putih dimanfaatkan untuk mencari keuntungan segelintir orang yang menamakan diri kepengurusan sepak bola Mestinya tiket disubsidi. Kalau ada subsidi BBM, kenapa tidak ada subsidi karcis. Sepak bola sebagai olah raga populer tidak dipolitisasi. Budi Prasetyo Jln. Betet IX No. 3 Perumnas I Tangerang Banten
Peran Indonesia di Asean Piagam Asean yang disepakati pada 15 Desember 2008, menjadikan Asean salah satu organisasi kawasan yang sama sekali baru, memiliki aturan hukum yang jelas dan memiliki legal personality. Selain itu motto one vision, one identity, one community, Asean terus melangkah menuju terbentuknya suatu Komunitas Asean 2015. Pada Pembukaan Piagam Asean secara tegas menjelaskan komitmen masyarakat (we, the peoples) negara anggota Asean dalam mempercepat pembentukan Komunitas Asean yang didasarkan pada tiga pilar, yaitu kerja sama politik dan keamanan, kerja sama ekonomi, dan kerja sama sosial budaya. Komitmen tersebut sekaligus mempertegas kembali Deklarasi Asean Concord II (Bali Concord II) yang dihasilkan saat KTT Asean ke-9 di Bali, Oktober 2003, saat Indonesia menjadi Ketua Asean. Di bidang ekonomi, secara pasti Indonesia mulai memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari kemampuan Indonesia untuk bertahan dari krisis ekonomi yang lebih besar pada 2008. Jika krisis ekonomi 1997 hanya berdampak ke negara-negara Asia, krisis ekonomi 2008
menerjang hampir seluruh negara di dunia. Bukti bahwa keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi diakui oleh negara-negara lain tampak dari diikutsertakannya Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-20. Semua keberhasilan ini tentu saja merupakan aset berharga untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, tidak hanya di Asean, tetapi juga di forum internasional. Dalam sejarah sejak negara ini berdiri dan sejak lahirnya Asean, baru kali ini kabinet Indonesia dan Sekretaris Jenderal Asean bekerja sama yang bertujuan memastikan keberhasilan Indonesia sebagai pemimpin Asean 2011. Presiden SBY memerintahkan para pembantunya bekerja sama lebih erat dengan Sekretariat Asean di Jakarta. Penekanan yang dilakukan SBY terhadap menterinya dengan cara memberikan penjelasan bahwa Asean saat ini adalah asosiasi yang berpusat pada rakyat, masyarakat harus terlibat dalam semua peristiwa Asean. Selain itu pada tahun 2011, Indonesia akan mengikuti berbagai kegiatan Asean berupa KTT Asia Timur pada bulan April dan Oktober di Jakarta dan Bali. Harapan saya terbesar sebagai rakyat Indonesia adalah dengan peran dan andil yang begitu besar Indonesia di Asean setidaknya dapat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa ini. Memang saya akui bahwa keadaan Indonesia saat ini relatif stabil dari sebelumnya. Krisis moneter yang sempat mencerkam negeri ini sudah terlewati, tetapi alangkah baiknya jika kita bersama-sama mempertahankan situasi dan kondisi saat ini bahkan bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik, menuju Indonesia sejahtera. Fiandra Jl. Lapangan Pors V No. 27 Rt 4 Rw 7, Kemayoran, Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.181,91
3.147,29
2,33 2.121,95
381,40
19,74
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
937,55
1,28
2.976,94
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Aneka industri
383,15
REKOMENDASI
1,01
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
199,96
4,08 1.036,97
Infrastruktur
Properti
1.058,21
904,51
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Industri konsumsi
0,34 205,44
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Keuangan
801,64
8,03
800,70
1,67
469,30
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Manufaktur
463,12
3,26
803,42
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Perdagangan
459,80
459,76
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
1,77 786,61
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
17/12 20/12 21/12 22/12 23/12
Privatisasi BUMN berlanjut
Trimegah Securities ada perdagangan awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi P bergerak pada kisaran 3.591-3.637. Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk transaksi hari ini antara lain ANTM, MYOR dan UNVR. Pada penutupan bursa menjelang libur Natal pekan lalu, indeks mengalami koreksi 0,25% (9,15 poin) ke level 3.611,53. Aktivitas bursa relatif sepi karena keraguan investor terhadap kondisi ekonomi global belum hilang. Indeks masih berpeluang untuk rebound, yang didukung oleh tren naik pada indikator jangka pendeknya.
e-Trading Securities ndeks diprediksi bergerak di kisaran level 3.565-3.650 pada perdagangan hari ini. Pada perdagangan sebelum liburan Natal pekan lalu, indeks ditutup melemah 0,25%, di tengah volume yang kecil. Itu semua disebabkan oleh masa-masa sebelum liburan yang membuat investor cenderung menunggu (wait and see). Investor asing masih membukukan penjualan bersih (net selling) Rp110 milliar.
I
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
4 Perusahaan akan dilepas ke pasar modal OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian BUMN akan melanjutkan privatisasi badan usaha pelat merah pada 2011. Sebelum pelaksanaan privatisasi tahun depan, kementerian akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses itu selama tahun ini sehingga ke depan akan lebih baik lagi. Tahun depan, Kementerian BUMN telah menyiapkan empat BUMN untuk diprivatisasi. Keempat perusahaan itu adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Hutama Karya, PT Semen Baturaja, dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) di luar PT Garuda Indonesia dan Bank Mandiri Tbk. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengemukakan pihaknya sangat puas terhadap pelaksanaan privatisasi perusahaan milik pemerintah sepanjang 2010 sehingga setelah di lepas ke pasar menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan.
“Namun, kami akan terus memperbaiki pola privatisasi dengan menilik pelaksanaan pelepasan kepemilikan ke publik selama 2010. Ke depan, kami mengharapkan privatisasi bisa lebih baik lagi,” ujarnya akhir pekan lalu. Menurut Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto, Rapim Kementerian BUMN sudah memutuskan empat BUMN yang akan masuk penawaran publik perdana (initial public offering/IPO) tahun depan. Namun, lanjutnya, keempat BUMN perlu restrukturisasi untuk menciptakan nilai tambah sebelum dilakukan IPO. Selain membahas IPO BUMN, dia menjelaskan, rapim juga membicarakan mengenai restrukturisasi dan rencana perampingan BUMN. Adapun, untuk program pembentukan induk usaha (holding) BUMN, sebanyak tiga holding akan dibentuk tahun depan. Tiga holding tersebut, yakni holding BUMN Perkebunan, Kehutanan, Karya dan satu penggabungan (merger) BUMN farmasi juga ditargetkan tahun depan. “Hasil itu sudah dilaporkan ke Menteri Koordinator Perekonomian untuk selanjutnya akan dibahas di Komite Privatisasi
BUMN
783,54 (24,86%) Non-BUMN
2.367,75 (75,14%)
Kapitalisasi pasar di pasar modal (Rp triliun)
Ket: Jumlah BUMN di pasar modal 19 perusahaan Jumlah non-BUMN di pasar modal 400 perusahaan Data hingga 23 Desember 2010
Sumber: Bisnis Indonesia Intelligence Unit
bersama dengan Kementerian Keuangan untuk diambil keputusan.” Berkaitan dengan pembentukan holding perkebunan, Deputi Menteri BUMN bidang Industri Primer Megananda Daryono mengemukakan kementerian telah memutuskan untuk tidak melakukan privatisasi terhadap BUMN bidang industri primer. “Saya tidak berani bilang untuk yang lainnya. Di bidang saya tidak ada yang diajukan untuk IPO 2011, termasuk BUMN perkebunan,” ujarnya.
Induk Indonesia BUMN perkebunan, lanjutnya, akan difokuskan melanjutkan proses pembentukan induk usaha (holding) yang sempat tertunda pada tahun ini. Selain itu, hol-
BISNIS/AGUS TAUFIK
ding BUMN kehutanan juga ditargetkan dapat terealisasi pada tahun depan. “Holding BUMN perkebunan sudah tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan, sedangkan holding kehutanan baru pada tahap pembahasan internal.” Dia menyebutkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I – XIV serta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan dijadikan dalam satu holding. Di sektor kehutanan, PT Inhutani I-V serta Perum Perhutani akan membentuk satu holding. Padahal, berdasarkan catatan Bisnis, ada tiga perusahaan BUMN perkebunan yang diminta untuk IPO yakni PTPN III, PTPN IV, dan PTPN VII. Dari total 141 BUMN, sebanyak 19 BUMN sudah go public. Ber-
dasarkan data Bisnis Indonesia Intelligence Unit per 23 Desember 2010, total kapitalisasi BUMN di pasar modal mencapai Rp783 triliun, atau mencapai 24,86% dari total kapitalisasi pasar Rp3.151 triliun. Berbeda dengan Menteri BUMN Mustafa Abubakar yang menyatakan puas terhadap proses privatisasi BUMN selama 2010, terutama yang sukses IPO, Analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai harga privatisasi BUMN sepanjang 2010 masih terlalu murah. Bahkan, lanjutnya, penentuan harga yang terlalu murah itu sangat jelas sekali terlihat ketika PT Krakatau Steel melakukan IPO. Ketika ditentukan harga perdana pada level Rp850, emiten dengan kode saham KRAS itu sempat di posisi tertinggi Rp1.340 per lembar saham pada 11 November 2010 tetapi kinerja saham emiten itu tidak pernah lagi naik dan terakhir berada di level Rp1.150 pada penutupan pasar Kamis pekan lalu. “Pemerintah harus berani mengganti pihak yang tidak baik kinerjanya sehingga program privatisasi yang akan datang bisa mendapatkan dana yang lebih maksimal lagi,” tegas Satrio Utomo. (05/FIRMAN HIDRANTO)(
[email protected])
12
Varia
Senin, 27 Desember 2010
KRONIKA Parpol kian tak dipercaya JAKARTA: Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan gejala penurunan kepercayaan terhadap partai politik atau deparpolisasi semakin menguat di masyarakat. Burhanuddin Muhtadi, pengamat politik dari LSI, mengatakan kemarin tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu cenderung mengalami penurunan dalam tiga kali pemilu yakni 1999 (92%), 2004 (84%) dan 2009 (71%). Menurut dia, penurunan tingkat partisipasi pemilih itu jelas mengindikasikan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. (ANTARA)
Remunerasi bukan obat mujarab JAKARTA: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menegaskan pemberian remunerasi kepada anggota Polri mulai Januari 2011 dapat mengurangi perilaku buruk polisi. "Sekalipun saya optimistis tetapi saya tidak terlalu berharap bahwa remunerasi merupakan panasea atau obat mujarab yang dapat menyembuhkan semua penyakit perilaku buruk sejumlah oknum Polri," ujar Novel Ali, anggota Kompolnas, kemarin. Menurut dia, Kompolnas berharap agar pemberian remunerasi tersebut dapat diimbangi dengan optimalisasi fungsi pengawasan internal Polri, antara lain Inspektur Pengawasan Umum, Divisi Profesi dan Pengamanan dan Inspektorat Pengawasan Daerah. (BISNIS/01)
KPK diminta usut mafia tambang JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak mengusut empat modus dugaan konspirasi pengusaha pertambangan, pejabat daerah dan penegak hukum di Kalimantan Selatan terkait dengan dugaan korupsi di sektor pertambangan di provinsi tersebut. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Hegar Wahyu Hidayat mengatakan pekan lalu bahwa tidak pernah jelasnya penanganan persoalan mendasar pertambangan di Provinsi Kalsel adalah terkait dengan perselingkuhan penguasa dan pengusaha. Walhi mencatat ada empat modus yang dapat sedikitnya ditelusuri oleh KPK dalam sektor pertambangan. Selain itu mafia pertambangan pun bukan hanya sekadar illegal mining, juga bukan hanya sekadar kriminalisasi dan rekayasa kasus di kegiatan pertambangan. (BISNIS/ASA)
Timnas harus pesta gol Presiden Yudhoyono protes aksi teror laser OLEH SUTAN ERIES ADLIN Bisnis Indonesia
OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
KUALA LUMPUR: Perjuangan Indonesia untuk merebut gelar juara Piala AFF semakin berat menyusul kekalahan telak 3-0 dari Malaysia pada pertandingan di Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur, tadi malam. Akibat kekalahan tersebut, skuat yang dilatih Alfred Riedl itu harus menciptakan banyak gol pada pertandingan kedua final yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 29 Desember mendatang. Indonesia yang menjalani partai tandang ini menampilkan Yongki Ariwibowo dan Christian Gonzales di lini depan. Adapun Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim dicadangkan. Sedikitnya 15.000 pendukung timnas yang berkaus merah menonton langsung laga tersebut dari sektor biru stadion itu. Selebihnya didominasi pendukung Harimau Malaka yang berkaus kuning. Malaysia yang ditangani pelatih Rajagobal R. Krishnasamy memasang pemain yang berbeda ketika dikalahkan Indonesia 1-5 pada babak penyisihan. Pada babak pertama yang berakhir imbang, dua kekuatan timnas itu mencoba menguasai lini tengah dengan sesekali melakukan serangan. Pada menit ketiga, Indonesia memiliki peluang umpan dari M. Ridwan (foto) tetapi lewat dari kaki Gonzales. Pemain lini depan Indonesia juga beberapa kali offside. Satu tendangan pojok Firman Utina yang langsung ke gawang Malaysia pada menit ke-20 belum berhasil menembus gawang Khairul Fahmi. Pada babak kedua, Indonesia mencoba menekan lewat kaki Gonzales tetapi sering terjebak offside.
Komisioner KY jamin tak ada suap pilih ketua
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Pertandingan sempat terhenti beberapa menit karena ada teror sinar laser oleh penonton tuan rumah. Setelah melalui perundingan, akhirnya wasit Toma Masaaki dari Jepang melanjutkan kembali pertandingan. Menurut laporan Antara, di papan skor tertulis pengumuman kepada penonton agar tidak menggunakan teror laser atau pertandingan akan ditangguhkan. Saat pertandingan baru dimulai kembali, satu kemelut di gawang Indonesia, tendangan M. Safee mengubah keadaan menjadi 1-0 untuk tuan rumah pada menit ke-61. Tuan rumah makin memberi tekanan sehingga tendangan Mohammad Ashari menggetarkan kembali gawang Indonesia pada menit 67. Malaysia kembali memperbesar gol lewat kaki Safee pada menit ke-73. Skor pun menjadi 3-0.
Peluang kandas Pada menit ke-81, Indonesia memiliki peluang dari tendangan bebas tetapi tendangan Gonzales masih ke atas gawang lawan. Lima menit jelang babak kedua berakhir, pelatih Indonesia Alfred Riedl memasukkan Bambang Pamungkas menggantikan Gonzales.
Sebelumnya dia memasukkan Arif Suyono dan Irfan Bachdim. Kekalahan tersebut tak urung membuat kecewa jutaan penggemar sepak bola di Tanah Air. Sikap penonton Malaysia juga mendapat sorotan keras, karena beberapa kali meneror pemain timnas dengan sinar laser. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan menelepon Menpora Andi Malarangeng untuk melayangkan protes resmi atas gangguan sinar laser tersebut. Kepala Negara menelepon Menpora pada saat laga babak pertama tengah berlangsung. Namun, Presiden meminta agar jangan saling menyalahkan atas kekalahan timnas. "Timnas pasti ingin memberikan yang terbaik. Masih ada pertandingan di Jakarta," kata Presiden seusai menonton pertandingan tersebut di kediamannya di Cikeas, Bogor dengan mengenakan kostum ala timnas bernomor 9. Kepala Negara mengharapkan rakyat terus memberikan dukungan pada timnas agar bisa menang dengan skor lebih besar di kandang sendiri. "Kalau jadi penonton jangan tiru Malaysia, menganggu pemain." (eries.
[email protected]) (IRSAD SATI)
JAKARTA: Sejumlah komisioner Komisi Yudisial (KY) memastikan tidak ada praktik suap dan tekanan politik dalam pemilihan ketua dan wakil ketua lembaga yang akan digelar pada pekan ini. Sebaliknya, KY akan memperkuat kerja sama dengan Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi III DPR. Salah satu komisioner KY, Suparman Marzuki, mengatakan dirinya memastikan tidak ada praktik dugaan suap dalam pemilihan ketua dan wakil ketua KY. Menurut dia, tujuh komisioner terpilih belum sama sekali membicarakan tentang siapa yang akan memimpin lembaga itu. "Saya memastikan praktik dugaan suap itu tidak ada, karena masalah pemilihan ketua dan wakil ketua belum dibicarakan. Hal yang tak kalah penting didiskusikan adalah pemetaan kewenangan KY dulu," ujarnya kemarin. Suparman menjelaskan pihaknya dapat menerima keberatan dari sejumlah kelompok masyarakat sipil tentang penolakannya terhadap mantan hakim agung yang terpilih menjadi komisioner KY, Abbas Said. Koalisi Pemantau Peradilan sebelumnya menyatakan jika Abbas Said terpilih menjadi ketua dikhawatirkan lembaga tersebut akan mengalami pembusukan dari dalam dan hilangnya kepercayaan publik. Dia juga mengakui bahwa pihaknya mendengar
sejumlah kalangan partai politik memiliki calon tertentu untuk dijagokan sebagai ketua dan wakil ketua. Namun, lanjutnya, hal itu dianggap bukanlah sebagai tekanan politik. Taufiqurrahman Syahuri, komisioner KY lainnya, mengatakan pihaknya memiliki komitmen untuk menjadikan KY sebagai lembaga yang independen dan profesional dalam menjaga martabat para hakim. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar KY menjalin koordinasi seerat mungkin dengan MA, MK dan Komisi III DPR sebagai mitra kerja. "Saya ingin tahu tentang aspirasi dari MA, mengapa sejumlah hakim agung tak mau diperiksa di KY. Kalau perlu, kami akan mendatangi di MA untuk melakukan pemeriksaan," tuturnya. Sementara itu, untuk MK, kata Taufiqurrahman, pihaknya mengusulkan agar KY dapat menjadi tim investigasi jika ada dugaan pelanggaran kode etik dari hakim konstitusi. Selama ini, pengawasan eksternal terhadap MK tidak dapat dilakukan oleh KY karena kewenangannya diamputasi melalui keputusan MK pada 2006. Ketua Masyarakat Pemantau Peradilan Hasril Hertanto sebelumnya mengatakan pihaknya menolak figur Abbas Said, salah satu komisioner KY terpilih, sebagai calon ketua lembaga tersebut. Abbas dinilai memiliki banyak konflik kepentingan dan bermasalah dalam jejak rekamnya.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
ULASAN PASAR
IHSG 2010 beri keuntungan 41,3%
Indeks didera koreksi berkelanjutan
Danareksa prediksi indeks tahun depan capai 4.100
OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Di tengah spekulasi mengenai akan terjadinya aksi window dressing oleh sejumlah hedge fund untuk mendongkrak nilai saham pada perdagangan pekan lalu, hal ini tidak membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound dan melaju seperti sebelumnya. Koreksi demi koreksi terus terjadi hingga capaian indeks yang sempat melaju ke level tertingginya 3.786,10 masih belum berbalik arah, walau jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya indeks terus menguat. Krisis Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Selatan menggelar latihan militer besar-besaran. Akibat tindakan itu, Korea Utara menganggap yang dilakukan Korea Selatan sebagai sebuah tindakan provokasi untuk menyerang negaranya. Bila dilihat dari transaksi perdagangan yang minim pada pekan lalu, kini indeks sedang memasuki tahap konsolidasi. Belum ada sentimen positif baru yang mampu menggerakan indeks. Berbagai sentimen yang ada justru semakin membuatnya tertekan. Laporan kuartal III/2010 bank dunia cukup menekan pergerakan indeks. Tingginya arus asing yang masuk ke Indonesia dinilai akan membawa ketidakstabilan bagi perekonomian Indonesia. Imbal hasil surat utang negara (SUN) turun dari 9,9% menjadi 7,1%. Nilai obligasi 10 tahun juga turut turun 8,8% menjadi 6,5%. Apalagi jika kita melihat kenaikan indeks yang cukup pesat telah berhasil menguat lebih dari 40% di tahun ini. Secara fundamental sebenarnya indeks telah berada dalam kondisi titik jenuh jual dan saatnya rebound. Kenaikan bursa dunia dan regional sebenarnya dapat berimbas pada IHSG. Data ritel penjualan AS serta naiknya harga minyak juga dapat membuat indeks melaju dan kembali ke posisi psikologis 3.700. Namun pelaku pasar justru memilih bersikap wait and see menunggu perkembangan lebih lanjut. Sementara yang lainnya sudah mulai libur panjang menyambut hari raya dan tahun baru serta merancang portofolio untuk awal tahun nanti. Jika kita bandingkan dengan pekan sebelumnya, tekanan demi tekanan yang menghambat laju indeks tidak sepenuhnya membuat indeks semakin dalam terjatuh, justru indeks masih sempat menguat. Terbukti dalam pekan kemarin indeks berhasil terangkat 0,83% ke level 3.611,53 pada penutupan akhir pekan dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya. Sementara indeks BISNIS-27 naik 0,76% ke level 315,70.
OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Performa indeks saham di Bursa Efek Indonesia pada sepanjang tahun ini kian kuat setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak gain 41,3% (year to date). Kinerja indeks saham tersebut mencerminkan estimasi price to earning ratio (PER) di 14,9 kali dalam 12 bulan ke depan. Penguatan IHSG itu ditopang oleh pertumbuhan laba emiten yang kuat di tengah maraknya ekspansi ekonomi. Lebih-lebih lagi, siklus ekonomi kita yang saat ini pada tahap awal dari siklus 7 tahunan, yang artinya masa pertumbuhan laba perusahaan yang kuat kemungkinan besar terjadi. “Kami menetapkan target IHSG di level 4.100 pada 2011, berdasarkan pendekatan dari bottom-up, mengimplikasikan 16,3 kali PER 2011,” ungkap laporan Danareksa itu yang diperoleh Bisnis kemarin. Danareksa dalam laporan tersebut menyatakan keyakinan itu didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, sehingga tingkat bunga juga rendah, pertumbuhan laba perusahaan yang berkelanju-
tan di level 24,8% dan kenaikan pertumbuhan investasi asing. Danareksa mengestimasi pertumbuhan domestik produk bruto pada 2011 mencapai 6,4%, ditopang oleh investasi yang besar di samping tingkat konsumsi yang lebih tinggi. Namun demikian, otoritas bursa menilai kenaikan kapitalisasi bursa tahun ini menjadi 69% dari produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp6.000 triliun belum memuaskan. “Pada umumnya, nilai kapitalisasi pasar modal di negara maju mencapai 100% dari PDB mereka,” ujarnya. Ketua Bapepam-LK Fuad A. Rahmany mengatakan indeks saham Indonesia menjadi yang terbaik pada tahun ini, setelah pada 2009 menjadi runner-up di bawah China dari sisi gain. Data Bapepam-LK menyebutkan lonjakan rata-rata transaksi harian saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini nilainya mencapai Rp4,7 triliun, dibandingkan dengan rerata pada tahun lalu sebesar Rp2 triliun. Untuk mengimbangi kenaikan transaksi tersebut, otoritas pasar modal berupaya menggenjot suplai saham yang berkualitas di papan bursa, dengan mengajak perusahaan besar terutama BUMN masuk ke pasar modal. “Kami telah mempercepat proses perizinan IPO menjadi 30 hari. Ini merupakan yang terce-
Penggalian dana di pasar modal (Rp triliun)
87,74
Obligasi pemerintah
136 31,09 (29*) 35,4 (24*)
Obligasi swasta Rights issue Saham perdana (IPO)
2009
2010**
15,67 (15*) 38,56 (27*) 4,08 (13*)
29,3 (22*)
*) Emiten **) Keterangan: per 17 Desember 2010
Sumber: Bapepam-LK
BISNIS/AGUS TAUFIK
pat se-Asean, karena di negara lain seperti Malaysia prosesnya rata-rata membutuhkan waktu 3 bulan,” jelas Fuad. Bapepam-LK juga mencatat nilai dana yang diraup emiten tahun ini melesat 72,66% atau menembus Rp240 triliun, dengan Rp103,26 triliun di antaranya diserap swasta. Fuad mengatakan tingginya aktivitas pasar modal tersebut berujung pada lonjakan kapitalisasi pasar saham dan obligasi sebesar Rp4.140 triliun. Angka tersebut telah melampaui rekor kapitalisasi pada 2007 sebesar Rp2.500 triliun.
Akhir tahun Namun, sejumlah analis memperkirakan IHSG sulit untuk me-
nembus level 3.800 pada akhir tahun ini setelah indeks ditutup melemah 0,46% atau 16,76 poin pada penutupan akhir pekan lalu ke level 3.637,45. Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan perkiraan inflasi yang naik pada bulan ini dan melihat dana asing yang telah banyak keluar, diperlukan kerja keras untuk menaikkan indeks hingga 3.800. Tetapi dia masih menyatakan optimistis jika indeks bisa bergerak hingga di atas 3.750. “Saya agak kurang yakin bisa tembus 3.800 akhir tahun ini. Apalagi pekan depan [pekan ini] bursa hanya 4 hari [masa kerja], bisa membuat transaksi sepi. Naik 200 poin itu harus ekstra keras. Tetapi saya masih yakin
bisa di atas 3.750,” ujarnya. Pada pekan ini, lanjutnya, Praska memperkirakan indeks masih berpotensi menguat dan akan bergerak pada kisaran 3625-3791. Sementara itu, surat utang negara (SUN) diperkirakan bergerak datar (flat) menjelang tutupnya 2010. Dengan keadaan seperti itu Analis PT Trimegah Securities RN Imam memprediksi nilai imbal hasil (yield) hanya akan naik 10bps-15bps untuk semua tenor, baik pendek, menengah, maupun panjang. Head of Research di PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyatakan Jika IHSG bisa menembus level 3650, akhir tahun IHSG masih bisa mencapai level 3.700. “Selama 10 tahun terakhir ini penutupan IHSG akhir tahun selalu di atas level penutupan November,” tambahnya. Sementara itu Analis Panca Global Securities Betrand Raynaldi menyatakan hal senada dimana IHGS masih akan bergerak tidak jauh dari level yang sama pada penutupan pekan kemarin akibat market yang masih sepi pembeli sehingga volume perdagangan tipis. Betrand menambahkan selain minyak bumi dan batu bara, saham dari sektor perbankan juga perlu mendapat perhatian. (05/16/ FAHMI ACHMAD) (wisnu.wijaya@bis-
nis.co.id)
Dian Swastatika kaji ulang IPO anak usaha BISNIS INDONESIA
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
KINERJA SEKURITAS MEROSOT:Sejumlah karyawan berdiri di kantor PT CIMB Securities, di Jakarta, belum lama ini. Sekuritas tersebut menargetkan pertumbuhan 30% perolehan laba bersih dari bisnis penjamin emisi pada 2011. Berdasarkan
data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga akhir kuartal III/ 2010, tercatat ada 46 perusahaan sekuritas yang laba bersihnya merosot. Jumlah itu mencapai sekitar 40% atau hampir separuh dari total AB yang terdaftar di BEI.
Danareksa garap akuisisi Inalum OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah menunjuk PT Danareksa (Persero) menjadi penasihat keuangan untuk pengambilalihan 58,88% saham PT Indonesia Aluminium (Inalum) dari Nippon Asahan Aluminium (NAA). Direktur Danareksa Aloysius Kiik Ro mengatakan penunjukan itu dilakukan beberapa waktu lalu. Sejauh ini penunjukan masih bersifat informal. “Sudah ditunjuk, dan kami akan menjadi penasihat pemerintah untuk mengambil alih Inalum. Yang jelas pemerintah ingin mengambil keseluruhan saham di Inalum,” ujarnya pekan lalu. Menurut Aloysius, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah skema yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengambil alih saham Inalum dari NAA. Saham Inalum sepe-
nuhnya akan dikuasai pemerintah pada 2013 setelah kerja sama dengan konsorsium perusahaan Jepang itu selesai. Pemerintah memilih untuk mengambil alih 100% Inalum, yang sebagian sahamnya dikuasai NAA. Meskipun, konsorsium tersebut mengajukan perpanjangan kontrak pengoperasian Inalum setelah jatuh tempo. Sementara itu, Kementerian BUMN mengajukan opsi mengikutsertakan perusahaan pemerintah dalam pengambilalihan saham Inalum. Sejauh ini perusahaan pelat merah yang dinominasikan untuk mengelola Inalum adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Namun demikian, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai BUMN yang akan digandeng untuk mengelola Inalum. Dalam kesempatan itu, Aloysius
juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu restu dari pemerintah untuk bisa mengelola saham minoritas di sejumlah perusahaan menjadi dana tunai. Potensi dana yang bisa diraih dari saham-saham minoritas itu mencapai Rp8 triliun. “Kepemilikan minoritas di sejumlah perusahaan bisa di-leverage hingga Rp8 triliun. Dana itu bisa dipakai untuk membiayai berbagai keperluan. Kami hanya mengelola, dan pemerintah tetap memiliki hak atas saham tersebut,” lanjut Aloysius. Beberapa perusahaan dengan kepemilikan minoritas pemerintah di antaranya PT Indosat Tbk sebesar sekitar 14%, PT Freeport Indonesia sebesar sekitar 9%, dan PT Bank Bukopin Tbk sebesar 18%. Terkait dengan Danareksa, BUMN jasa keuangan ini mendirikan anak usaha baru, yaitu PT Danareksa Capital yang fokus pada pembiayaan infrastruktur.
JAKARTA: PT Dian Swastatika Sentosa Tbk masih mempertimbangkan kebutuhan dana serta kondisi pasar modal pada 2011, sebelum melakukan initial public offering (IPO) anak usahanya PT Bumi Kencana Eka Sakti. Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa Heri Santoso mengatakan pembicaraan IPO Bumi Kencana Eka Sakti masih dibicarakan oleh manajemen dan perseroan belum memutuskan porsi saham yang akan dilepas melalui aksi korporasi tersebut. “Kita akan lihat dulu kebutuhan dan kondisi pasarnya, kalau market mendukung kemungkinan tahun depan bisa IPO,” ujarnya kepada wartawan, pekan lalu. Bumi Kencana Eka Sakti, holding perusahaan pertambangan yang 100% sahamnya dikendalikan oleh Dian Swastatika Sentosa dikabarkan akan IPO paling lambat kuartal I/2011. Grup usaha Sinarmas ini memiliki enam anak usaha yang bergerak di industri pertambangan, di antaranya PT Trisula Kencana Sakti, PT Wahana Alam Lestari, PT Manggala Alam Lestari, PT Nusantara Indah Lestari, dan PT Kuansing Inti Makmur. Kontribusi pendapatan dari lini bisnis pertambangan batu bara mencapai 42% atau senilai US$65,8 juta dari seluruh penerimaan perseroan yang tercatat sebesar US$156,68 juta sampai dengan kuartal III/2010.
Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas Kokaryadi Chandra sempat menyampaikan pihaknya mengincar sebagai penjamin emisi dari 3—4 perusahaan yang akan menyelenggarakan penawaran umum saham perdana pada 2011 dengan nilai penjaminan lebih dari Rp1 triliun.
Bumi Kencana Perusahaan sekuritas tersebut akan menangani IPO perusahaan yang berada di bawah kendali Sinarmas Group maupun diluar grup usaha tersebut. Salah satu perusahaan yang dia sebutkan tengah dalam proses IPO yakni Bumi Kencana Eka Sakti. “Saat ini yang sudah masuk pipeline kami PT Bumi Kencana Eka Sakti, anak usaha Sinarmas yang bergerak di bidang pertambangan. Mungkin di kuartal pertama 2011 sudah bisa IPO,” katanya. Senada dengan Heri, dia belum bersedia menjelaskan secara terperinci jumlah saham yang akan dilepas serta dana yang diincar perusahaan tersebut dari pasar modal. Namun, Kokaryadi memperkirakan nilai IPO Bumi Kencana Eka Sakti di atas Rp1 triliun. “Mungkin di atas Rp1 triliun, tapi pastinya belum bisa dijelaskan. Saat ini proses strategic partner-nya masih kita siapkan,” ungkapnya. Pelaku pasar berharap IPO perusahaan yang tergabung dalam grup Sinarmas itu dapat dilakukan secara terbuka. (09)
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
f3
EKSPOSE CIG ikut beli Northstar JAKARTA: China Investment Corporation (CIC), perusahaan investasi Pemerintah China, kemarin resmi bergabung dengan konsorsium TPG Capital dan GIC dalam mengakuisisi mayoritas saham tanpa hak suara di Northstar Tambang Persada Ltd (NTP). NTP adalah pemegang saham pengendali PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang menguasai seluruh saham kontraktor batu bara terbesar kedua di Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Dalam penjelasan resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia kemarin, Direktur NTP Glenn T. Sugita mengatakan setelah CIC resmi masuk konsorsium, pemegang saham NTP saat ini terdiri dari empat pihak yakni Northstar Equity Partners, TPG Capital, Government of Singapore Investment Corporation (GIC), dan CIC. “Northstar Equity tetap memiliki hak suara dan menjadi pemegang saham pengendali di NTP,” tutur Glenn Sugita. (BISNIS/WIW)
AAA tangani bond Rp1 triliun JAKARTA: PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Securities) mendapatkan mandat untuk menjamin emisi obligasi baru senilai total Rp1 triliun pada kuartal I/2011 dari tiga calon emiten. “Minimal Rp1 triliun untuk kuartal I/2011, salah satunya BPD NTT [PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur],” ujar Direktur Utama AAA Securities Th. Andri Rukminto akhir pekan lalu. Menurut Andri, penerbitan obligasi pada 2011 masih prospektif mengingat tingkat suku bunga yang masih tinggi. (BISNIS/IAA)
WOM Finance tunjuk OSK JAKARTA: PT OSK Nusadana Securities Indonesia ditunjuk menjadi penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) V/2011 senilai Rp1,5 triliun. Penunjukan itu membuat OSK Nusadana menambah tiga penjamin pelaksana emisi lain yang telah ditunjuk sebelumnya oleh emiten obligasi dan saham itu. Berdasarkan keterangan seorang pelaku pasar modal, WOM Finance memasukkan nama OSK Nusadana setelah perusahaan pembiayaan itu menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT NISP Sekuritas. Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama WOM Finance Suwandi Wiratno membenarkan informasi tersebut. (BISNIS/IAA)
Investor diprediksi lepas saham BANDUNG: Investor di pasar modal diperkirakan cenderung memilih untuk menjual sahamnya pada perdagangan hari ini, sebagai bagian dari langkah menyusun strategi investasi pada 2011. Asep Saepudin, Branch Manager Bandung PT Trimegah Sekuritas, mengatakan aksi jual saham normal terjadi setiap menjelang akhir tahun, karena sebagian investor lebih memilih memegang uang tunai terlebih dahulu. “Transaksi di bursa selalu sepi ketika menjelang akhir tahun. Investor kemungkinan akan memilih menjual dulu portofolionya pada Senin [hari ini],” katanya kepada Bisnis, pekan lalu. (BISNIS/K35)
KREDIT UMKM: Beberapa nasabah melakukan transaksi perbankan di salah satu cabang Bank Jabar Banten (BJB) di Jakarta, belum lama ini. BJB mengungguli 12 bank pembangunan daerah lainnya dalam realisasi penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) hingga periode 14 Desember 2010 dengan total Rp656,9 miliar. BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Go international ala Kalbe Farma Insentif pemerintah dinilai tak berdampak signifikan OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Sebagai emiten farmasi terbesar di negeri berpopulasi terpadat ketiga dunia, PT Kalbe Farma Tbk memperlebar sayap ke luar negeri. Industri farmasi dalam negeri dinilai masih terfragmentasi.
JAKARTA: Produsen batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan memperbesar belanja modal menjadi US$603 juta-US$628 juta pada 2011 yang bersumber dari kas internal, hasil penerbitan obligasi, dan fasilitas pinjaman siaga. Deputy Corporate Secretary Adaro Devindra Ratzarwin mengatakan belanja modal itu nantinya digunakan perseroan untuk membiayai pengeluaran rutin, pembelian alat berat, proyek out of pit crushing conveyor (OPCC) sepanjang 5 km, dan kelanjutan proyek pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x30 megawatt. “Alokasi belanja modal untuk 2011 itu di luar kebutuhan dana untuk proyek barging [angkutan batu bara], proyek IndoMet Coal, proyek pembangkit listrik mandiri, dan potensi akuisisi. Untuk keperlukan barging dan IndoMet Coal diperlukan US$100 juta-US$140 juta, sedangkan untuk akuisisi, kami belum bisa menentukan," tuturnya kepada Bisnis, pekan lalu. Proyek IndoMet Coal, untuk memproduksi cooking coal, merupakan patungan antara anak usaha Adaro yakni PT Alam Tri Abadi sebesar 25% dan selebihnya dimiliki oleh BHP Billiton. Proyek IndoMet Coal terdiri dari tujuh perusahaan patungan yang memegang tujuh konsesi di Kalteng dan Kaltim. Proyek pembangkit listrik mulut tambang saat ini ditangani oleh PT Makmur Sejahtera Wisesa. Menurut Devindra, untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembelian alat berat, Adaro menyiapkan dana US$175 juta dan US$250 juta, sedangkan untuk proyek OPCC diperkirakan US$125 jutaUS$150 juta dan proyek pembangkit listrik sebesar US$53 juta pada 2011. Belanja modal untuk proyek OPCC dalam 2 tahun, yakni 2011 dan 2012, mencapai US$250 juta-US$300 juta, sedangkan untuk pembangkit listrik dalam 2 ta-
Estimasi kinerja Pendapatan (Rp miliar) Laba kotor (Rp miliar) Laba operasional (Rp miliar) Laba sebelum pajak (Rp miliar) Laba setelah pajak (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) EPS (Rp)
2008 7.877 3.804 1.143 1.178 826 707 72
2009 9.087 4.512 1.566 1.471 1.050 929 97
M
hun mencapai US$106 juta. “Dari total biaya pembangkit listrik US$160 juta, kami sudah mengeluarkan US$54 juta dan selebihnya US$106 juta akan dialokasikan dalam 2 tahun ke depan,” tuturnya. Adaro Energy sebelumnya memperkirakan belanja modal pada 2011 mencapai US$464 juta. Namun, angka itu bertambah karena adanya peningkatan kebutuhan belanja modal pada 2011.
Produksi 2011 Adaro Energy menargetkan produksi batu bara mencapai 46 juta-48 juta ton pada 2011. “Hingga akhir tahun ini, kami memperkirakan produksi batu bara mencapai 42 juta ton-43 juta ton setelah direvisi dari estimasi sebelumnya 45 juta ton. Kami yakin bisa mencapai target itu,” ujar Devindra. Harga jual rata-rata (average selling price/asp) batu bara Adaro pada akhir 2010 diperkirakan mencapai US$59 per ton. “ASP pada 2011 diperkirakan tumbuh 10%-15% [US$64,9%-US$67,85] dari estimasi tahun ini US$59 per ton,” katanya. Harga saham emiten berkode ADRO pada Kamis naik 2,02% menjadi Rp2.525 per saham, mencerminkan kapitalisasi pasar Rp80,76 triliun. Saham Adaro diperdagangkan pada 29,32 kali price to earning ratio. Dalam laporan Market Outlook yang diterbitkan oleh PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember, saham Adaro ditargetkan mencapai Rp2.950 dengan rekomendasi beli. “Kami menyukai saham Adaro karena ekspektasi harga batu bara yang lebih tinggi karena hambatan pasokan dan keuntungan relatif dari biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan produsen batu bara lainnya.” Seperti dikutip dari laporan tersebut. Target harga saham dalam 12 bulan dinaikkan menjadi Rp2.950, mencerminkan estimasi P/E 2011-2012 sebesar 1914,5 kali.
2010* 10.199 5.436 2.169 2.124 1.491 1.357 138
2011* 11.607 6.186 2.546 2.504 1.762 1.612 163
Ket: *) proyeksi; EPS: laba per saham.
Data efek ulai memberanikan diri masuk ke pasar internasional pada 2006, Kalbe Farma membangun merek dan infrastruktur, memperkuat fokus bisnis melalui merger dan akuisisi, menggenjot pengembangan produk, dan membangun jaringan serta kerja sama global. Analis PT e-Trading Secuities Andrew Argado mencatat ekspansi itu dimulai bersamaan dengan data belanja kesehatan pemerintah yang hanya 2% dari produk domestik bruto (PDB) per tahun pada 1996Å]2006. Angka tersebut diperebutkan sekitar 200 perusahaan farmasi di Indonesia. Kendati pemerintah kini mengesahkan peraturan baru untuk menggenjot belanja kesehatan dari 2% PDB menjadi 5%, Kalbe Farma dinilai tidak bisa berharap banyak dari kebijakan tersebut. “Kami melihat situasi ini belum berdampak signifikan terhadap kinerja Kalbe karena ren-
Adaro perbesar belanja modal OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
PT Kalbe Farma Tbk
Kode saham Harga penutupan Rekomendasi Target harga Kapitalisasi pasar
Rp3.150
KLBF Rp3.150 jual Rp2.150 Rp31,99 triliun
9 Des.
Kontribusi bisnis
Rp3.775 3.500
3.000
Ket: *) posisi penutupan per 23 Desember 2010
2.500
Pergerakan harga saham 2.000 30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
Sumber: PT E-Trading Securities (2010)
dahnya realisasi PDB dan pangsa pasar perseroan yang relatif stabil dari tahun ke tahun,” tuturnya dalam lapoan riset per 19 Oktober. Beberapa peraturan seputar farmasi diluncurkan tahun ini sepeti penetapan harga obat generik, lewat Permenkes No. HK.03.01/Menkes/146/I/2010 pada 27 Januari 2010, yang menetapkan harga 453 obat generik di pasar ritel dan mengizinkan perusahaan farmasi menambahkan 5%Å]20% biaya distribusi berdasarkan area penjualan. Ada juga Permenkes No.
29 Okt.
saham dengan komposisi 50:50. Targetnya adalah memasarkan produk ExtraJoss dalam kemasan botol di Filipina. Kini, Kalbe membuktikan diri sebagai emiten farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan menggarap pasar farmasi di enam negara ASEAN berpopulasi total 570 juta. Satu-satunya pasar Asia Tenggara yang belum digarap hanyalah Laos, yang baru saja membuka diri terhadap pasar internasional.
30 Nov. 15 Des. BISNIS/AGUS TAUFIK
HK.02.02/Menkes/068/I/2010 pada 14 Januari 2010 yang menyatakan tenaga medis bisa mengubah rekomendasi resep obat generik menjadi nongenerik, jika obat generik tidak tersedia. Namun, insentif pemerintah tersebut tidak menghentikan langkah Kalbe melompat ke pasar luar negeri. Pada November tahun ini, perseroan mengumumkan pembentukan perusahaan patungan bersama ARC Holdings Inc. Di perusahaan bernama Asiawide Kalbe Philippines Inc tersebut, kedua belah pihak memiliki
e-Trading Securities mencatat langkah ekspansi perseroan ke pasar luar negeri tersebut, didukung pembangunan manajemen rantai suplai, serta terintegrasinya sistem teknologi dan informasi. Namun, pasar ekspor per semester I/2010 masih belum bisa mengimbangi pasar domestik. Dari penjualan senilai Rp4,71 triliun, 96% di antaranya berasal dari penjualan domestik dan sisanya ekspor. Kontribusi penjualan tebesar berasal dari distribusi kemasan 34%, disusul obat resep 27%, nutrisi 22%, dan poduk konsumsi 17%. Divisi distribusi kemasan Kalbe saat ini merupakan yang terluas di Indonesia dengan dua pusat distribusi regional dan 65 cabang. Bisnis tersebut dikelola dua anak usahanya yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk (distribusi dan logistik) dengan kepemilikan 83,75% dan PT Kageo Igar Jaya Tbk (kemasan) dengan porsi saham 68,04%. Meski demikian, Kalbe memu-
tuskan menjual 610,06 juta sahamnya di Kageo Igar kepada PT Kingsford Holdings. “Dengan divestasi tersebut, perseroan bisa fokus ke bisnis inti yakni produksi, pemasaran, dan distribusi,” komentar Andrew. Adapun, penguatan rupiah menjadi variabel tambahan yang menopang kinerja keuangan perseroan. Apresiasi rupiah yang terbatas diyakini memperkuat efisiensi dalam beberapa tahun ke depan. “Kami yakin penguatan rupiah yang terbatas akan memicu efisiensi beberapa tahun ke depan. Secara umum, perusahaan ini cukup bagus. Namun, bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis, harga saham perseroan berkode KLBF nilainya telalu mahal,” ujar Andrew. Namun, dia merekomendasikan jual saham Kalbe di pasar, karena harga sahamnya sekarang dinilai terlalu mahal. Dengan menggunakan kombinasi dua metode, yakni arus kas diskonto & model diskon dividen, harga saham KLBF dikalkulasi berada pada level Rp2.150. Proyeksi tersebut telah memasukkan asumsi rasio bebas risiko sebesar 8,5% akibat ketidakpastian ekonomi global dengan rasio harga terhadap laba per saham (PER) 2010 sebesar 17 kali dan PER 2011 sebesar 13 kali. Saat ini, Kalbe merupakan satu dari sedikit emiten dengan saham terlikuid di bursa efek, setelah menjual 0,19% saham dalam portepel ke pasar sekunder untuk menambah saham beredar menjadi 40%. (arif.gunawan@ bisnis.co.id)
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
f5
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-23 DESEMBER 2010 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) N m
▲ ▼
Ku
h m 20 D
23 D
n
T
n
PER
V um
N
20 D
K
P BV
N m
20 D
TMPI ...........AGIS Tbk ..............................................................................................129..................135.................6..................93.037.000 ......................12.228.027.500.........-193,43.........-202,43.............................742.781.246.715..........0,71 TRIL ............Triwira Insanlestari Tbk .....................................................................64...................64..................-..................13.446.500..........................888.625.000............33,32.............33,32...........................76.800.000.000 ........0,32 TURI ...........Tunas Ridean Tbk .............................................................................590 ................590..................-..................22.237.000........................13.133.750.000.............12,23..............12,23 .....................3.292.200.000.000.........2,79 UNTR ..........United Tractors Tbk ....................................................................22.900............23.100............200..................10.895.000...................251.635.400.000 ...............19,3..............19,47....................76.850.865.237.300........4,89 WAPO .........Wahana Phonix Mandiri Tbk ............................................................100 .................100..................-......................................- .................................................- ..........-25,02 ...........-25,02...........................52.000.000.000........0,65 WICO ..........Wicaksana Overseas Int’l Tbk ...........................................................50...................50..................-......................................- .................................................- .............-7,38 ..............-7,38 ...........................63.447.548.850 ........0,96 2.Perdagangan Eceran ACES ..........Ace Hardware Indonesia Tbk ......................................................2.650.............2.650..................-....................2.073.500 .......................5.492.625.000...............28,1 ................28,1 .....................4.544.750.000.000 ........4,67 ALFA ..........Alfa Retailindo Tbk .......................................................................2.600.............2.600..................-......................................- .................................................-...........-37,86............-37,86.......................1.216.800.000.000........4,22 AMRT .........Sumber Alfaria Trijaya Tbk .........................................................2.600 .............2.700.............100 .........................90.000 ...........................232.287.500............43,92..............45,61.......................9.265.797.900.000 ........9,29 CSAP ..........Catur Sentosa Adiprana Tbk ............................................................101 .................100.................-1.....................2.031.500............................202.716.500 ..............9,27 ................9,18 .........................289.503.780.000........0,63 GOLD ..........Golden Retailindo Tbk ......................................................................390 ................380..............-10.....................1.465.500.............................561.180.000.............21,32.............20,78 .........................108.680.000.000 ..........1,91 HERO ..........Hero Supermarket Tbk ................................................................3.800.............4.300............500 ...............................500 ................................2.150.000 ...........65,69 .............74,33.......................1.416.506.000.000 ........9,49 KOIN ...........Kokoh Inti Arebama Tbk ...................................................................187 .................180................-7..........................49.000 ...............................8.949.000 ...........24,54.............23,62 ..........................175.950.454.500 ..........1,41 MAPI ...........Mitra Adiperkasa Tbk ...................................................................2.325.............2.600 ............275....................11.969.500.......................29.901.775.000.............19,52..............21,83......................4.316.000.000.000 ........3,05 MIDI ............Midi Utama Indonesia Tbk ..............................................................380 ................390 ...............10 ...................10.919.000 .......................4.333.372.500 ..........331,99...........340,73 ...........................1.124.117.670.000........4,52 MPPA .........Matahari Putra Prima Tbk .............................................................1.770..............1.830 ..............60..................38.227.000 .....................69.946.770.000 .................1,3................1,34 ...................10.205.080.644.000 .........1,29 MTSM .........Metro Realty Tbk ..............................................................................900 ................900..................-......................................- .................................................-.............33,01..............33,01...........................52.390.800.000 ........0,67 RALS ..........Ramayana Lestari Sentosa Tbk .....................................................860................860..................-...................12.768.500.......................10.884.170.000...............14,4................14,4 ......................6.102.560.000.000...........2,3 RIMO ..........Rimo Catur Lestari Tbk ......................................................................50....................51..................1 ..........................91.000 ................................4.641.000..............-1,26...............-1,28.............................17.340.000.000 .......-0,73 SKYB ..........Skybee Tbk .........................................................................................510 ................500..............-10 .........................68.000.............................34.290.000 ............34,14.............33,47 ........................292.500.000.000 .........2,19 SONA .........Sona Topas Tourism Inds. Tbk .....................................................1.600..............1.600..................-......................................- .................................................-...............11,12................11,12.........................529.920.000.000 ........2,37 TKGA ..........Toko Gunung Agung Tbk .................................................................250 ................250..................-......................................- .................................................-.............-2,57..............-2,57............................13.000.000.000......39,28 TRIO ...........Trikomsel Oke Tbk ............................................................................670.................670..................- ....................2.287.000........................1.488.495.000 ............14,25..............14,25......................2.981.500.000.000 ........3,69 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA ..........Anta Express Tour & Travel S. Tbk..................................................180 .................180..................-..........................75.000..............................13.500.500 ...........20,04 ............20,04 .........................102.600.000.000.........0,81 BAYU ..........Bayu Buana Tbk ................................................................................285.................275..............-10 ...................87.173.000......................27.603.927.500 .............18,81...............18,15...............................97.135.714.500 .........1,05 BUVA ..........Bukit Uluwatu Villa Tbk ...................................................................335.................330 ...............-5................150.385.500.....................48.799.460.000 ...........29,68.............29,24 .........................942.857.025.000 .........2,17 FAST ...........Fast Food Indonesia Tbk ..............................................................9.200.............9.200..................-......................................- .................................................-.............18,78..............18,78......................4.105.500.000.000 ........5,36 GMCW .........Grahamas Citrawisata Tbk .............................................................860................860..................-......................................- .................................................-.....................-......................-...........................50.602.363.880........6,56 HOME .........Hotel Mandarine Regency Tbk ........................................................100 .................100..................-..........................70.000................................7.000.000..........-200,8...........-200,8 ............................121.336.138.800............1,11 ICON ...........Island Concepts Indonesia Tbk ......................................................470.................470..................-......................................- .................................................-..........-118,05...........-118,05 ...........................117.500.000.000 ......48,31 INPP ...........Indonesian Paradise Property Tbk ..................................................179..................179..................-......................................- .................................................-.............55,91..............55,91..........................431.533.844.400 .........0,91 JSPT ...........Jakarta Setiabudi Int’l Tbk ..............................................................700 ................700..................-......................................- .................................................-.............13,87..............13,87.........................1.623.115.200.000 .........1,43 MAMI ..........Mas Murni Indonesia Tbk ...................................................................50...................50..................-............................2.000....................................100.000...........86,46 ............86,46..............................115.361.995.150 ..........0,2 MAMIP .......Mas Murni Tbk (Preferen) ...............................................................600 ................600..................-............... ANR m w D D N m AA m A N R N & A A K m
INDEKS BISNIS-27 Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk.............................................24,400..................24,350 .......................-50 .....................-0.2 ...................512..............................617,000 ................14,937,400,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,475....................2,525.........................50 ....................2.02 ..................694 .......................14,708,500...............36,820,662,500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk...................................2,375....................2,350........................-25 ....................-1.05 ..................439.........................4,735,000...................11,082,187,500 4........ASII ...............Astra International Tbk ...........................................52,400 .................52,550 .......................150 ....................0.29 .................1,175 .........................1,682,500 ..............88,050,950,000 5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk ................................................6,450....................6,350......................-100 ....................-1.55 ................1,794 ........................9,458,000..................60,107,150,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk........................................3,675.....................3,675 ...........................0 ..........................0..................444.......................18,944,000.................69,196,812,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk......................................10,300 ..................10,300 ...........................0 ..........................0 .................1,147.......................14,594,500 ..............148,791,200,000 8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................6,000....................5,850......................-150......................-2.5...................572 ........................3,468,500................20,180,900,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk.......................................6,400....................6,350 .......................-50 ...................-0.78..................885 ........................8,966,500..................57,116,075,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk...................................................1,950......................1,970.........................20......................1.03 ..................252..........................1,303,000 .................2,492,390,000 11........BNII...............Bank International Ind. Tbk............................................810 ........................810 ...........................0 ..........................0 ...................156.........................3,063,000.................2,452,020,000 12.......EXCL.............XL Axiata Tbk...............................................................5,450....................5,400 .......................-50 ...................-0.92.....................65........................2,004,000.................10,816,450,000 13.......GGRM ...........Gudang Garam Tbk....................................................38,750 .................38,400 .....................-350......................-0.9 ...................214............................355,500.................13,616,400,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,800.....................4,725........................-75 ....................-1.56..................448 ..........................1,762,500.................8,299,800,000 15.......INDY .............Indika Energy Tbk........................................................4,400....................4,400 ...........................0 ..........................0 ..................655........................6,846,000 ................30,150,887,500 16.......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................16,350 ..................16,300 .......................-50....................-0.31 ...................391 ..........................1,057,500.................17,024,550,000 17.......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk.................................51,600 .................50,350...................-1,250...................-2.42..................454............................945,500................47,739,250,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk..........................................3,300....................3,300 ...........................0 ..........................0 ....................119 ..........................1,188,500.....................3,911,787,500 19.......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,200 .....................3,150 .......................-50 ....................-1.56..................869 .........................17,107,500................53,857,962,500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk..........................11,850....................11,850 ...........................0 ..........................0....................271.........................2,297,500...............27,386,300,000 21.......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk..............................................1,080 .....................1,070.........................-10 ...................-0.93......................16............................220,500 ....................236,640,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk ........................21,650 ..................21,200.....................-450...................-2.08..................445 ............................795,500................16,879,900,000 23......SMCB............Holcim Indonesia Tbk..................................................2,325....................2,300........................-25....................-1.08....................167 ..........................1,501,500..................3,446,212,500 24......SMGR............Semen Gresik (Persero) Tbk......................................9,200 ....................9,250.........................50 ....................0.54 ..................389..........................1,249,000.................11,548,950,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk. ...................................................2,750.....................2,725........................-25 ....................-0.91...................414.........................6,963,500..................19,091,775,000 26......TLKM............Telekomunikasi Indonesia Tbk ...................................7,900.....................7,900 ...........................0 ..........................0 ..................798 .........................6,813,500...............53,964,450,000 27......UNTR............United Tractors Tbk ..................................................23,450...................23,100 .....................-350 ....................-1.49 ..................366..........................1,334,500 ...............30,736,325,000
Sumber: BEI
Pe kembangan ndeks bu sa g oba h ngga 24 Desembe 20 0 22-12-10 23-12-10
24-12-10
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)............3,620.68 ........3,611.53 ..............libur Kuala Lumpur Composite Index................1,515.05 ........1,514.48..........1,511.58 Strait Times Index (Singapura).................3,144.31 ........3,137.78........3,143.80 SET (Bangkok)............................................1,019.14 ........1,021.27.........1,021.99 PSEi (Manila) .............................................4,113.69 .......4,166.04 ..............libur
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo).................................10,346.48 .............Libur.......10,279.19 Hang Seng (Hong Kong).........................23,045.19 ....22,902.97 ......10,279.19 Kospi (Seoul) .............................................2,038.11 .......2,037.53.......2,029.60 Shanghai ..................................................2,877.90 ......2,855.22........2,835.16 Taipei.......................................................8,860.49 ......8,898.87 ........8,861.10 BSE Sensex-30 (Mumbay) .....................20,015.80 .....19,982.88 ....20,073.66 All Ordinary.............................................4,869.60 .....4,888.20 .....4,868.30 NZX 50 (Wellington)................................3,322.38 .......3,333.76 .......3,329.21
Amerika DJIA.........................................................11,559.49 ......11,573.49 ..............libur
Indeks
22-12-10 23-12-10
24-12-10
S&P 500 Index.........................................1,258.84 .......1,256.77 ..............libur Nasdaq Composite Index .........................2,671.48 ......2,665.60 ..............libur S&P/TSX Comp (Toronto).......................13,380.70 ......13,371,20.......13,383.16 Meksiko Bolsa Index................................38,172.91 ......38,131.47 .....38,081.07 Brazil Bovespa Index....................................68,470.76 ......68,485.96................libur
Eropa
M
22/12
23/12
K
Pertambangan.........3.132,315.......3.127,550........3147.285 Industri Dasar............385,789.........382,679.........381.402 Aneka Industri...........937,820 .........936,541...........937.551
FTSE-100 (London)..................................5,983.49 ......5,996.07.......6,008.92 CAC-40 (Paris)...........................................3,919.71 ........3,911.32.......3,900.39 DAX Index (Frankfurt)...............................7,067.92 .......7,057.69 ..............libur IBEX-35 (Spanyol) ...................................10,183.50 ......10,106.90 ..............libur FTSE MIB Index (Milan)..........................20,733.37 ......20,774.16 ..............libur AEX-Index (Amsterdam)..............................356.17 ..........356.21 .........3,55.92 OMX-30 (Stockholm)..................................1,163.27 ........1,160.55 ..............libur Micex Index (Moskow) ...............................1,682.61 ........1,160.55.........1,675.81
Properti......................200,364..........199,623..........199.963 Infrastruktur................810,715........809,669.........801.642 Keuangan...................467,652........463,062.........459.798 Perdagangan............460,259...........461,451...........463.117 Manufaktur................807,040.........802,471 ........800.703 LQ 45.............................651,981..........647,745.........644.108 JII ..................................521,236..........519,556..........517.606 MBX...........................1.039,594......1.034,872........1031.899 DBX...............................534,718..........531,989..........532.012
Timur Tengah & Afrika
Kompas 100..............845,986.........841,409.........839.036
DFM General Index (Dubai) ......................1,626.07 .......1,623.83 .......1,623.63 FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg).........28,642.11 .....28,609.91 ...28,582.68
Bisnis-27......................319,980...........317,272..........315.695 Pefindo25 Index...........361,116........360,334.........357.809
N M M
m &P O m
D
m m
MA MD P H MR N R RM M A OO
m M m m
M & mR
M
M m A
Jenis transaksi
Volume
P
0 55 459 2 6 4 92
m m
w 20 2 D
m
20 0
2 28 2 260
8 55 5 6 2
9
4 588
2 0 050 2 0 050
92 45 250 92 45 250
8 8
966 490 000 6 5 4 244
04 952 48 000 6 2 965 856
26 6 66
0 4 004 244
05 625
26 8
8 6 8 884 05
8 664 5 5 462 285
Stock
Prev Close
Volume
10 PIALANG TERAKTIF
Value
Code Freq
ABBA.............124..........167.........2,355,500............368,052,500 AHAP..............110 .........139..........1,220,500..............154,081,000 SQMI...............114.........130................10,500..................1,369,500 PLIN............1,760 ....2,000 ..................1,500.................2,970,000 HERO........3,800 ....4,300.....................500..................2,150,000 BYAN.......14,900...16,400.............144,000..........2,313,525,000 MCOR............130 ..........141 ..................1,000......................141,000 IIKP...............630........680...............80,500..............52,580,000 JRPT ...........1,160......1,250................21,000 ..............25,350,000 TGKA............650........700 .................3,000.................2,060,000
Volume
Base rate tertinggi
Base rate terendah
Base rate rata-rata tertimbang
Jangka waktu
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N ...................................................9.070,00 ........9.044,00..........9.053,42 .............2,00..................1,34.......41.500,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next..................................................9.064,00 ........9.064,00 .........9.064,00..............5,00.................5,00........8.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........9.050,00 ........9.043,00...........9.045,91 ..............9,75.................5,40 .....98.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00.........9.049,00..........9.049,44...........43,50 ..............42,00.......18.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00..........128,00.............128,00 ........5.000,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.040,00 ........9.040,00 .........9.040,00 .........188,00.............188,00............582,29 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
1 Bulan
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00...............1,35 ..................1,35........13.785,05 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ..............9.150,00..........9.150,00...........9.150,00.............17,00................17,00 ..............125,41 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ................9.047,00 ........9.045,00 .........9.045,00............74,00...............27,00........10.014,50 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00 ........9.045,00..........9.049,40..........132,00...............47,00 ........3.398,66 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00 .........140,00.............140,00........16.229,95 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Total ..................................................................11,999,192,500
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
TOD ...........................................9.048,00 ................9.039,00 ..................9.043,02..................13.284,20 TOM ...........................................9.040,00................9.040,00..................9.040,00.........................110,62 SPOT .........................................9.050,00................9.045,00 ..................9.049,39 ................151.835,00
Bank luar negeri : TOD............................................9.050,00 ................9.030,65 ..................9.040,45.....................6.170,29 TOM ...........................................9.045,00................9.040,00 ..................9.044,37 ..................19.676,46 SPOT ..........................................9.051,00................9.042,00..................9.048,66 ...................22.691,13
Nasabah dalam negeri asing: TOD .............................................9.130,00 ................8.730,00 ..................8.962,82 ...................4.349,47 TOM...........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00 SPOT .........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.330,00 .................8.710,00....................9.033,18..................70.722,03 TOM ...........................................9.065,00 ................9.030,00 ...................9.048,71..................66.852,18 SPOT .........................................9.060,00 ................9.030,00 ..................9.048,70 ...................4.020,55
Nasabah luar negeri: TOD............................................9.065,00................9.000,00...................9.045,74 ................48.440,30 TOM ...........................................9.053,00 .................9.010,00 ...................9.036,01 ...................6.420,07 SPOT...........................................9.100,00 ................9.025,00...................9.050,78 ....................4.544,17
Sumber: PIPU BI
SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 22 Desember 2010
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk.....................................................5,50/1,25 ............5,50/1,25 ..........6,00/1,25 ...........6,25/1,25...........27/01/10 Bank BTPN ..................................................................7,00......................7,00 ...................7,00.....................7,00...........01/11/09 Bank Bukopin ....................................................6,00/1,50 ............6,25/1,50..........6,50/1,50............6,75/1,50..........21/05/10 Bank Bumi Arta.................................................7,00/1,00.............7,00/1,00 ..........7,00/1,00............7,00/1,00 ..........14/07/10 Bank Central Asia Tbk ....................................5,00/0,20 ...........5,25/0,20 .........5,50/0,20 ...........5,75/0,35..........01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia .............................5,00/1,00............5,00/1,00..........5,00/1,00 ...........5,00/1,00 .........14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk .......................................5,75/1,75.............6,00/1,75.........6,25/2,00 ..........6,50/2,00..........20/11/09 Bank Danamon Tbk .........................................5,25/0,25 ...........5,50/0,25 .........6,00/0,25 ..........6,00/0,25..........01/03/10 Bank DKI ............................................................6,50/1,50............6,50/1,50 ..........6,75/1,50............6,75/1,50..........28/01/10 Bank ICB Bumiputera.......................................7,00/1,00.............7,00/1,00 ..........7,00/1,00............7,00/1,00...........15/11/09 Bank Int'l Indonesia Tbk ..................................5,75/0,75 ............5,75/0,75 ..........5,75/0,75............5,75/0,75.........22/02/10 Bank Jabar Banten ..........................................6,50/1,50............6,50/1,50..........6,50/1,50............6,75/1,50..........01/09/10 Bank Jasa Jakarta.....................................................7,00......................7,00 ...................7,00.....................7,00.........07/09/09 Bank Jateng................................................................7,00......................7,00 ...................7,00.....................7,00...........09/11/10 Bank Kesawan ...................................................5,75/0,75 ............5,75/0,75 ..........5,75/0,75............5,75/0,75 ..........17/06/10 Bank Mandiri.....................................................5,25/0,25 ...........5,25/0,25..........5,75/0,25 ..........6,00/0,50...........01/10/10 Bank Maspion....................................................7,00/6,00............7,00/6,00..........7,00/6,00...........7,00/6,00............11/01/10 Bank Mayapada Tbk.........................................6,50/1,50............6,50/1,50 ..........6,75/1,50............6,75/1,50..........25/01/10 Bank Mutiara.....................................................6,50/0,75............6,50/0,75..........6,50/0,75...........6,50/0,75 .........29/09/10 Bank OCBC NISP..............................................5,75/0,60............5,75/0,40 .........5,75/0,40 ...........5,75/0,20..........20/11/09 Bank Panin Tbk .................................................6,50/1,25 ............6,50/1,25 ..........6,50/1,75............6,50/1,75..........15/07/09 Bank Permata ....................................................5,75/1,25.............5,75/1,25...........5,75/1,25 ............5,75/1,25.........22/04/10 Bank Rakyat Indonesia...................................5,50/0,50 ...........5,50/0,50.........6,00/0,50 ..........6,00/0,50 .........01/08/10 Bank Saudara....................................................7,00/0,25............7,00/0,25..........7,00/0,25 ...........7,00/0,25............14/11/10 Bank Sinarmas .................................................7,00/2,50............7,00/2,50 .........7,00/2,50...........7,00/2,50..........01/03/10 Bank Swadesi Tbk ............................................6,75/2,50............7,00/2,50..........7,25/2,50...........7,25/2,50 ...........19/01/10 Bank Tabungan Negara ............................................6,25 .....................6,25 ...................6,25 ....................6,25.........29/07/09 Bank Yudha Bhakti ....................................................7,00......................7,00 ...................7,00.....................7,00.........15/08/09
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV.........................................5,6000 ...........5,9000 ..........6,3000...........7,0000............7,4000..........7,6000 The Bank of America NT & SA ..................................5,8000 ...........6,0000............6,1500...........6,7000............7,0000..........7,2500 Citibank NA ...................................................................5,5500 ...........5,6900 ..........6,0000 ..........6,5200 ...........6,8200..........7,0500 JP Morgan Chase Bank ...............................................5,7000 ...........5,9000 ..........6,2000 ..........6,6000 .............7,1000..........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ............................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,2000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 PT.Bank Central Asia Tbk ...........................................5,6000............5,7000 ..........6,5000...........6,7500 ............7,2500..........7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk..............................5,6000............5,7000 ..........6,2000..........6,4000............6,7000..........7,0000 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk........................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000..........6,4000 ...........6,8000..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk..................................5,6000............5,7000 ..........6,4000 ..........6,5000............6,7500..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946................................5,5500 ...........5,6500 ...........6,1000 ..........6,3500 ...........6,8500..........7,0000 PT.Bank Permata Tbk..................................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2500..........6,4000............6,7000 .........6,9500 PT.Bank Rakyat Indonesia..........................................5,6000............5,7000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara..........................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,4300..........6,8000............7,0000 ...........7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000...........6,7500 ...........6,8000.........6,8000 Standard Chartered Bank...........................................5,6500............5,7500 ...........6,1000 ..........6,5000............7,0000..........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi....................................5,7500 ...........6,0000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC...................................5,6000 ...........6,0000 ..........6,5000...........7,0000 .............7,1000..........7,2500
JIBOR Tertinggi.........................................................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,5000...........7,0000............7,4000..........7,6000 Terandah ........................................................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,0000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 Rata-rata .......................................................................5,6500 ............5,7852 ..........6,2488 ...........6,6188 ............6,9276 ...........7,1558
Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi....................................................8,0000 .......7,7500.................8,0000....................5,0000 ................10,0000 Terendah.....................................................0,0100 ......0,2500 .................0,2500.....................0,0100..................0,0500 Rata-rata....................................................3,5637.......3,8229..................3,2589 ....................2,7200...................3,6339 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .............................................................................................................................................................................10,25
Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Value
Bank dalam negeri:
Dolar Australia ..............................1 ........8,999.40 ........9,098.46............8,544.58 .........9,553.73 Dolar Brunei...................................1 ........6,893.04 .........6,967.28 ............6,544.67 ...........7,315.91 Dolar Kanada .................................1.........8,887.46 ........8,982.52 ............8,438.30..........9,431.99 Franc Swiss ....................................1.........9,472.85 .........9,572.59...............8,994.11 ........10,051.58 Yuan Cina .......................................1..........1,354.53..........1,368.07............................-........................Kronor Denmark............................1 .........1,583.84 .........1,600.94 ..............1,503.79 ..........1,681.05 Euro .................................................1 ........11,806.53 .........11,927.29 ............11,209.85..........12,524.11 Pound Inggris ................................1 ........13,877.22 ........14,019.59.............13,175.89 ...........14,721.11 Dolar Hongkong.............................1............1,157.36...........1,169.08 .............1,098.87 ..........1,227.58 Yen Jepang ...............................100 ........10,793.67 .......10,905.49 ............10,248.17...........11,451.19 Won Korea ......................................1 ..................7.81 .................7.89............................-........................Ringgit Malaysia............................1 .........2,881.88..........2,913.49............................-........................Kronor Norwegia...........................1..........1,503.63 .........1,520.64 ..............1,427.64 ..........1,596.74 Dolar Selandia ..............................1 ........6,688.33 .........6,760.65..............6,350.31 .........7,098.94 Kina Papua Nugini.........................1 ........3,454.45 .........3,764.50 .............3,279.87.........3,952.87 Peso Philipina ................................1.............204.01 .............206.14............................-........................Kronor Swedia ...............................1 ...........1,312.93 ..........1,327.99..............1,246.57 .........1,394.44 Dolar Singapura ............................1 ........6,893.04 .........6,967.28 ............6,544.67 ...........7,315.91 Baht Thailand ................................1 .............298.31 .............301.69 ................283.23..............316.79 Dolar AS .........................................1 ........9,003.00.........9,093.00............8,548.00 ........9,548.00
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 23 Desember 2010 (% per tahun). Premi Swap tertinggi
Close ▲ / ▼
Date
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 22 Desember 2010 (US$.000).
SUKU BUNGA DEPOSITO Nama bank
Code
KARK-W ..........4/13/2011.........40.........0 .............................0 KBLV-W2 .........5/3/2013........130.........0 .............................0 KBRI-W ..............7/2/2011............7.........-1...........13,872,000 KBRI-W2 ........12/5/2013 ..........14.....-93..................52,000 KOIN-W .............4/8/2011 ..........16..........1...............1,919,000 LAPD-W............4/8/2011 ..........51.........0 .............................0 META-W..........7/26/2013.......250 .......-5 ........139,340,000 MIRA-W2........11/25/2011.............1.........0 .............................0 MLPL-W..........4/12/2013.........119......-14 .....7,626,134,000 POOL-W............7/11/2014.............1.........0 .............................0 RODA-W..........1/26/2013.........85.........0 .............................0 SMMA-W4 ........7/9/2013....1,500.........0 .............................0 TBLA-W............7/13/2011.......330.........0 .............................0 TMPI-W.............3/17/2011 .........59.........4.......296,236,500 TRAM-W............9/9/2011.......435.........5................435,000 UNSP-W2.......2/12/2013........108........-2..........60,225,000 WEHA-W........5/28/2012.........40.........0 .............................0 WINS-W.........11/30/2012.........58........-2........158,660,500
Sumber: BEI
Sumber: Bank Indonesia
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 22 Desember 2010 (US$.000).
Value
KURS BANK DEVISA
Kurs Transaksi Beli Rp
Close ▲ / ▼
Date
AGRO-W .........5/25/2011 ..........41.........-1 .........166,261,500 BABP-W .............1/3/2011.........40.........0 .............................0 BACA-W ...........7/11/2012 .........30.........0 .............................0 BAPA-W............1/11/2013.........80.........0 .............................0 BCIP-W..........12/10/2012........128.........0 .............................0 BIPI-W..............2/11/2013 .........29..........1...........88,179,500 BMSR-W.........11/15/2013.............1.........0 .............................0 BNBR-W.............4/1/2011............3........-2..........217,451,500 BRMS-W..........12/7/2012........102.........-1.......496,995,500 BSIM-W.........12/14/2015........210.........0.....1,839,022,500 BUDI-W ...........7/10/2012.........90.........0 .............................0 BVIC-W ............6/21/2011 .........69.........0 .............................0 BVIC-W2 .........7/10/2013.........98.........0 .............................0 CKRA-W..........1/26/2013 .........33.........0 .............................0 DILD-W...........4/12/2012..........72.........0..........35,796,000 ELTY-W...........1/25/2012 .........35.........-1........510,852,000 ENRG-W ..........1/14/2013 .........29.........0........247,252,000 GREN-W..........7/15/2013 ..........16.........0..........92,938,000 INDX-W ...........6/15/2012.............1.........0 .............................0 INVS-W ............5/8/2015...5,000.........0 .............................0 IPOL-W.............7/10/2013.........86.........2.............7,570,000
Value
AI..............1,670.............286,774,498...........566,554,718,350 KZ............1,878 .............106,785,500...........315,934,326,000 CS..............3,101..............62,550,500 ..........292,987,909,500 ZP..........4,885............238,496,500..........289,232,424,500 HP..............629..........1,663,399,000.........288,692,625,500 DB............1,435.............105,609,028.............263,875,981,100 BK...........2,920...............56,326,500...........221,833,052,000 YU ...........4,164...............124,142,000..............217,137,069,500 DX...........2,923...............73,453,284.............189,541,336,188 OD ...........4,519.............159,388,080............182,424,335,100
Nilai
40 54
Code
10 SAHAM PENCETAK GAIN
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
TRANSAKSI WARAN 23 DESEMBER 2010
Value
BAEK........2,300 ....2,000...............30,000..............60,000,000 INRU.............580.........510.....................500....................255,000 LAMI.............255........230........19,355,000..........5,356,817,500 JPRS............650........600...........11,175,500.........7,052,955,000 SMDM............109 ..........101..........1,280,000..............139,427,500 ALMI.............870.........810 ..................1,000.....................810,000 MDRN .......2,250......2,100................15,500..............32,550,000 FORU..............118............111...............54,000.................6,024,500 PTSN...............85..........80.....................500......................40,000 RODA..............53 ..........50.........2,262,500................113,777,000
Mata uang
856
10 SAHAM PENCETAK LOSS
Value
Volume
Frekuensi
00 86 9 000 55 652 54 9
59 60 26
w w
Volume
Jumlah
Sri-Kehati Index.........189,379..........188,318 ...........187.106
KURS SWAP
P BV
M
Gabungan................3.637,446 ....3.620,684..........3611.531 Pertanian.................2.185,553........2.179,581........2181.909
K 23 D
&M
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 23 Desember 2010.
21/12
20 D
M
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 23 Desember 2010. Sektor
PER N
M
FREN..............50 ..........50....570,658,500 .......28,817,046,500 LAMI.............255........230........19,355,000..........5,356,817,500 BBCA........6,450.....6,350.........9,458,000.........60,107,150,000 MPPA.........1,830......1,830........18,385,000......33,998,480,000 JPRS............650........600...........11,175,500.........7,052,955,000 KRAS...........1,170.......1,150........23,019,000......26,443,000,000 PGAS ........4,350.....4,225........19,023,000.......80,696,987,500 ASII.........52,400..52,550..........1,682,500......88,050,950,000 TMPI..............129 .........135.........46,411,000..........6,189,309,000 BBRI........10,300...10,300........14,594,500......148,791,200,000
Stock Prev Close
n
V um
m P M
Km A
A R N DN
T
n
KURS VALUTA
Ind Konsumsi...........1.069,927......1.062,287......1058.208
Sumber: Bloomberg
Jangka waktu
MN N MA M O
23 D
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Indeks
H
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 23 Desember 2010 No.
HD MM 4A A A MK ORU DKM
▲ ▼
Ku
h m
23 D
SIBOR
6.00
Nama bank
Valas
6.00
1 Bulan
6.00
3 Bulan
6.00
6 Bulan
01/10/2010
12 Bulan
Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01 ..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00 Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75 EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00 Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75
US$ (21 Des'10) ...........................................................0,26541 .........0,28689........0,30440 .........0,46219 ..........0,61843........0,78708 SIN$ (21 Des'10)...........................................................0,31472.........0,38056........0,44028........0,56389.........0,68000 ........0,77722 SWAP (Sin$, 21 Des'10) ..............................................0,21097...........0,26176 ........0,28795.........0,46861 ..........0,62814........0,80100 Libor ($ 21 Des'10) .....................................................0,26063 .........0,28250 .........0,30281 .........0,45719 ..........0,61594........0,78325
EURO 3 MG 1 Bln 2 Bln 3 Bln 5 Bln 6 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 12 Bln Euribor (03 Des'10).........0,752......0,816.......0,916 ........1,027 ..........1,161........1,256.....1,340........1,394 ........1,434 ..........1,526 Euribor (06 Des'10) ........0,754......0,819.......0,917 ........1,028 .........1,162........1,256 ......1,341........1,392 ........1,432 ..........1,524 Euribor (07 Des'10).........0,762......0,821.......0,918 ........1,029 .........1,163........1,258 ......1,341........1,394 ........1,434..........1,525 Euribor (08 Des'10) ........0,764.....0,822.......0,918 ........1,030 .........1,165........1,260 .....1,343........1,396 ........1,435 ..........1,527 Euribor (09 Des'10).........0,766.....0,822.......0,917 ........1,029 .........1,162 ........1,259 .....1,343 .......1,398 ........1,438..........1,528 Euribor (10 Des'10)..........0,763.....0,822.......0,917 ........1,028 .........1,162 ........1,257.....1,344 .......1,400 ........1,440..........1,530 Euribor (13 Des'10) ..........0,762......0,819.......0,915 ........1,026 .........1,162 ........1,257.....1,346 .......1,403 ........1,442 ..........1,533 Euribor (14 Des'10) .........0,758......0,819.......0,913 ........1,026 .........1,160........1,254 .....1,343........1,399 ........1,440..........1,530 Euribor (15 Des'10) ..........0,749......0,813.......0,913 ........1,025 .........1,159........1,254 .....1,343........1,399 .........1,441 ...........1,531 Euribor (16 Des'10)..........0,744......0,813.......0,912 ........1,024 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (17 Des'10) ..........0,739.......0,811........0,911 ........1,023 .........1,160........1,254 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533 Euribor (20 Des'10).........0,736 ....0,809 .....0,909 ........1,022 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (21 Des'10)..........0,735 .....0,810 .....0,909 ........1,022 .........1,160 ........1,253 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533 AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH:
Tertinggi ..................................................................20,0000 .........17,0000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,6108............6,6719 ..........6,7780 ...........6,8266..............6,5654 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0300 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................- ...............1,1116......................- ............0,9155 ...............0,9155 JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp)......................................12,0378 ....................9,7678 .....................10,1146 .....................10,6410 Rata-rata seluruh bank (US$) .....................................5,0421....................4,4737 .....................5,2160.......................7,0762
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
Nama /jenis Reksadana
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
IDR Regular Income Plan I (03/12/10).........................................................................1.337,38..................0,60 ...............6,98 ...............6,98 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/11/10) .................................................................1.013,38...................0,51 ...............-0,10 ................-1,10 Samuel Dana Obl Terproteksi (30/11/10) ......................................................................806,60...................1,02..............-8,04 ..............-8,96 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/11/10)..................................................................1.500,48..................0,90 ..............12,29 ..............12,29 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/11/10).................................................................1.440,00....................1,10................12,12................12,12 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/11/10)................................................................1.350,80...................1,30..............13,84..............13,84 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/11/10) .................................................................1.147,09 ..................0,96....................--....................-Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/11/10).................................................................1.078,58 ..................0,93....................--....................-Trim Gebyar Terproteksi I 13/12/2010.......................................................................... 1,367.91 ...................0.19................9.07...............8.53
N
• KUSTODIAN BNI
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 23 Desember 2010
Nm
Nama /jenis Reksadana
Big Dana Likuid Satu.................................................................................................1.491,62...................0,78 ..............10,02 ..............10,02 Big Dana Muamalah..................................................................................................1.667,22 ...................1,03..............14,05..............14,05 Nikko Kalbar Fund......................................................................................................990,31 .................-0,96................7,98................7,98 Saham
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
Nikko Saham Nusantara ...........................................................................................1.585,76..................-0,81..............16,20..............16,20
R
n
Saham
Terproteksi
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Bond Fund 2....................................................................................................1.246,70..................0,83 ...............10,61................7,32 Bahana Dana Arjuna................................................................................................1.802,85 ..................-1,59 ..............12,87..............10,64 BNI Dana Syariah......................................................................................................1.881,41..................0,54................9,90................8,81 Brent Dana Tetap.....................................................................................................1.614,60..................0,69 ...............3,30 ...............2,28 Danamas Pasti.......................................................................................................2.268,29..................0,58 ...............9,05...............6,88 Danamas Stabil........................................................................................................1.867,07...................0,76 ...............10,21................7,48 Danareksa Pendapatan Prima Plus............................................................................1.057,48..................-1,04....................--....................-I - Hajj Syariah Fund..................................................................................................1.940,77..................0,86.................11,13 ...............9,48 Jisawi Pendapatan Tetap...........................................................................................1.235,17..................0,80...............10,92 ...............9,82 Lautandhana Fixed Income........................................................................................1.741,50..................-3,07...............19,95................18,17 Mega Dana Ori Dua..................................................................................................1.382,62..................0,58................11,96................9,74 Mega Dana Pendapatan Tetap...................................................................................1.224,08..................-0,41..............15,08 ...............11,69 Pacific Fixed Fund.....................................................................................................1.089,17 ..................0,96 ................8,31.................5,13 Paramitra Platinum B ...............................................................................................1.010,50..................0,46.................1,95.................1,95 Pavillion Dana Anugrah.............................................................................................1.183,64..................0,48..............-11,00 .............-12,98 Prospera Obligasi....................................................................................................2.016,39..................-0,16...............11,68................9,47 Prospera Obligasi Plus .............................................................................................2.478,14 ...................1,24...............16,74 ...............12,16 Reksa Pg Sejahtera..................................................................................................1.886,51 ..................0,07...............11,50................9,29 Reksadana Dana Berbunga Tiga................................................................................1.340,92 ..................0,35...............11,54..............10,44 Reksadana Ori..........................................................................................................1.399,18 ...................1,32 ...............10,10................7,92 Reksadana Rido Dua................................................................................................1.878,56..................-1,30..............18,45 ................16,11 Reksadana Syariah Batasa Sukuk................................................................................1.139,31..................0,63 ...............5,52................3,95 Riau Income Fund.....................................................................................................1.518,95..................0,48 ...............6,30 ................4,19 Sam Sukuk Syariah Sejahtera...................................................................................1.098,09.................-0,23....................--....................-Simas Danamas Instrumen Negara............................................................................1.281,09..................0,62 ................7,70 ................7,70 Simas Danamas Mantap Plus.....................................................................................1.416,02..................0,82..............10,89 ...............8,69 Tiga Pilar Dana Tetap ...............................................................................................2.075,16..................-1,84 ..............19,56 ...............17,78 Trim Dana Tetap 2......................................................................................................1.341,17...................0,72...............9,80.................8,71
AAA Reksa Premium Proteksi V (30/11/10).................................................................1.000,99.......................--....................--....................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/11/10).................................................................1.001,05.......................--....................--....................-AIM TRUST MONARCH (30/11/10).............................................................................1.096,23...................0,74..................9,11..................9,11 Gani Proteksi 1 (30/11/10)..........................................................................................1.096,64...................0,76.................9,14.................9,14 Gani Proteksi 2 (30/11/10)..........................................................................................1.094,19...................0,76................9,27................9,27 Gani Proteksi 3 (30/11/10).........................................................................................1.050,93..................0,69....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/11/10).................................................................................1,0067 ..................0,33....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/11/10)........................................................................1,0085 ..................0,27....................--....................-Lautandhana Proteksi VII (30/11/10) ..........................................................................1.005,67..................0,50....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/11/10)..........................................................................1.121,50...................0,77................9,23................9,23 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/11/10).........................................................................1.115,85...................0,75 ...............8,96 ...............8,96 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/11/10)......................................................................1,0782...................0,51 ................6,21 ................6,21 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/11/10).....................................................................1,0837..................0,54 ................6,61 ................6,61 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/11/10)................................................................1.252,24 ...................1,33................13,14................13,14
Campuran
Pasar Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10)............................................5.679.316.444,19..............-0,08....................--....................--
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap Saham Pasar uang
Campuran
Saham AAA Blue Chip Value Fund........................................................................................1.498,93..................-2,37 .............28,83...............26,91 AAA Equity Fund .......................................................................................................743,96 ...............-25,06....................--....................-BNI Dana Berkembang............................................................................................2.134,53..................-1,55 .............32,56...............31,25 Dana Ekuitas Andalan.............................................................................................3.383,20 ..................-2,51 ..............31,06..............15,64 Euro Peregrine Equity (15/06/10)..................................................................................1.110,91...................1,84 ..............14,02 ..............14,02 Jisawi Saham ..........................................................................................................1.723,42..................-2,93..............36,27..............30,92 Lautandhana Equity .................................................................................................1.481,90 ..................-2,18..............24,69.............22,84 Lautandhana Equity Progresif .....................................................................................610,22.................-0,59..............-31,83 ............-32,84 Makinta Growth Fund...............................................................................................1.052,67...................3,79 .............32,46 .............32,46 Makinta Mantap.......................................................................................................4.175,44..................4,68...............31,78 .............28,55 Mega Dana Ekuitas.....................................................................................................899,15.................-4,60 ..............14,23 ..............10,87 Mega Dana Saham Syariah.......................................................................................2.069,73..................-1,50 .............26,30...............20,17 Reksa Dana Bahana Equity Smart .............................................................................1.279,26 .................-2,52...............29,10...............27,18 Reksa Dana Millenium Equity.....................................................................................1.501,63..................-1,69................7,88................7,88 Reksa Dana Pratama Equity.....................................................................................1.284,05...................-1,21....................--....................-Simas Danamas Saham............................................................................................1.644,79.................-0,62..............28,07..............28,07 Trim Kapital............................................................................................................6.074,83...................1,98..............37,03 .............32,30 Trim Kapital Plus......................................................................................................2.311,58..................2,34.............40,20..............35,36
Pasar Uang Terproteksi
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah............................................................................... 1,357.27 ................-2.00..............12.44................3.62
Saham BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah) ......................................... 1,683.78 ..................-1.23..............35.94...............31.92 First State Dividend Yield Fund ............................................................................... 3,008.53 .................-3.85..............29.26 .............24.20 Mandiri Investa Atraktif ........................................................................................... 3,592.01 ..................-1.32..............33.62...............32.12 Manulife Saham Andalan.......................................................................................... 1,499.79 ..................-2.12...............37.31...............35.61 Manulife Syariah Sektoral Amanah............................................................................ 2,754.21 ................-2.43...............32.15...............30.17 PNM Ekuitas Syariah................................................................................................ 1,587.79 .................-2.70 .............20.55 .............20.55 Reliance Equity Fund ................................................................................................ 1,819.18 ..................1.88..............23.05...............21.70 Schroder Dana Istimewa......................................................................................... 4,572.52 .................-2.36...............39.19 .............38.49
Campuran AAA Amanah Syariah Fund........................................................................................1.921,95.................-2,50...............23,91..............22,07 AAA Balanced Fund ...................................................................................................3.131,17..................-2,01..............27,04..............24,53 Bahana Kombinasi Arjuna.......................................................................................2.583,38..................-1,43..............24,57..............21,50 BNI Dana Plus Syariah...............................................................................................1.293,21 .................-0,96................19,61..............18,42 Brent Dana Fleksi....................................................................................................2.371,85................58,94..............78,29 ..............74,79 Capital Syariah Fleksi................................................................................................1.281,44..................-1,86 ..............14,23 ..............13,09 Cipta Dinamika.........................................................................................................1.079,97..................-1,48....................--....................-Danamas Fleksi........................................................................................................2.101,98 ..................0,99...............12,75................9,96 Jakarta Flexi Plus.......................................................................................................554,91 ..................-1,27..............-5,50...............-8,31 Jisawi Flexi............................................................................................................2.060,33.................-2,38 .............30,34..............25,23 Lautandhana Balanced Fund......................................................................................1.791,09 ..................-2,51 ..............15,36 ..............13,08 Lautandhana Ugm Fund.....................................................
Campuran Batavia USD Balanced Asia..................................................................................... 0.9908 ......................--....................--....................-BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Fortis Equitra Amanah).......................................... 1,363.03 .................-0.51..................6.11.................1.95 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus)............................................. 1,196.33 ................-0.43 .............20.45...............15.73 First State Indonesian Liquid Plus Fund..................................................................... 1,462.85 ..................-0.11 .................1.21...............-2.76 First State MultiStrategy Fund.................................................................................. 2,788.21 .................-3.45..............27.09 ..............22.10 Manulife Dana Stabil Berimbang............................................................................... 1,372.52 .................-1.86..............18.34..............16.88 Manulife Dana Tumbuh Berimbang........................................................................... 1,524.68 ..................-1.92..............28.74...............27.15 NISP Flexigrowth...................................................................................................... 1,318.31 ................-2.68..............23.92..............21.46 Schroder Dana Kombinasi.......................................................................................... 2,181.15 ..................-1.01 ..............12.53................9.77
Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus.......................................................................................... 1,000.00 .................0.22................3.94................3.94 Nikko Kas Management .......................................................................................... 1,000.00 .................0.65 ................8.12 ................8.12
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus)......................................2.229,29 ................-2,38..............35,09..............30,79 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris).....................................................................1.664,88 ................-0,39.............46,43.............40,69 Dana Ekuitas Prima..................................................................................................3.287,41 .................-1,83 .............32,46..............23,98 Danareksa Mawar....................................................................................................6.431,45 .................-2,94 .............35,64..............33,62 Danareksa Mawar Agresif...........................................................................................1,024,11 .................-3,43...............26,12 ..............21,83 Danareksa Mawar Fokus 10...................................................................................1,399,5939 ................-4,00....................--....................-First State IndoEquity Peka Fund ...............................................................................1,220,81 .................-3,58....................-- .................... NISP Indeks Saham Progresif....................................................................................1.567,93 .................-3,52 ...............31,61 .............29,00 Schroder 90 Plus Equity Fund...................................................................................1.285,29 .................-1,82....................--....................--
mm mm
m m
Campuran Bahana Quant Strategy.............................................................................................1.051,87 .................-3,58....................--....................-Danareksa Anggrek................................................................................................4.505,33 .................-3,66..............18,68...............16,92 Danareksa Anggrek Fleksibel...................................................................................2.935,62 ................-4,55 .............24,60...............22,15 Danareksa Syariah Berimbang..................................................................................4.591,85 .................-1,89 .............26,64..............24,75 MRS FLEX KRESNA ................................................................................................1.550,56 .................-3,35...............25,51 .............20,59 NISP Dana Handal.....................................................................................................1.851,10 ................-0,62...............14,41 ..............13,56 Schroder Dana Prestasi ..........................................................................................20.731,78 .................-2,59..............36,94..............33,90 Pasar Uang
m M
m
M m m m
Danareksa Seruni Pasar Uang II................................................................................1.000,00 .................0,50...............6 ,07...............6 ,07 Danareksa Seruni Pasar Uang III...............................................................................1.000,00 .................0,45....................--....................--
m m
Terproteksi Bahana B Optima Protected Fund 28 (30/11/10) .............................................................1.002,34 ..................0,77.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29 (01/12/10)...............................................................1.016,77...................0,65.....................–.....................– Bahana B Optima Protected Fund 31 (30/11/10).................................................................994,73 ..................0,82.....................-.....................-
Bahana B Optima Protected Fund 33.....................................................................1.014,92 .................-1,59....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (30/11/10)...............................................................1.032,18 ...................2,12.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 36 (30/11/10)................................................................993,94 ..................0,24.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (30/11/10)......................................................1,00751424...................0,53.....................–.....................– Bahana Optima Protected Fund 8...............................................................................1.126,97 ...................1,23..............10,82 ...............2,38
Bahana Reksa Panin Terproteksi VI........................................................................1.133,48 .................0,57..............12,83...............4,24 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (30/11/10).................................................................1.118,64 ..................0,77..............20,54................11,35 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (30/11/10)...............................................................1.090,95 ...................0,91................8,78................0,49 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (30/11/10).................................................................1.065,92 ..................0,78..............20,99................11,78
m
Bahana Reksa Panin Terproteksi XI.......................................................................1.059,75 .................0,49....................--....................-m m m m
m m m m
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi ............................................................................................1.364,78 ..................-1,32 ...............11,30 ...............8,03 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)....................................................1.488,50.................-0,06...............5,54...............5,54 First State Ind. Bond Fund.........................................................................................2.017,26 .................-2,23..............14,44................9,95 Gmt Dana Obligasi Plus.............................................................................................1.890,01...................1,25 .............22,39 .............22,39 Gmt Dana Pasti 2....................................................................................................1.346,20...................0,75 ..............12,62 ..............12,62 Maestrodollar ............................................................................................................1,3435..................-1,08................5,59...............2,48 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II............................................................................960,97 ..................-1,26 ..............14,35 ..............14,35 Mandiri Investa Dana Syariah....................................................................................1.553,84.................-0,39...............8,82...............6,40 Mandiri Investa Dana Utama......................................................................................1.144,46.................-0,69 ................11,10 ...............8,90 Mandiri Investa Keluarga...........................................................................................1.104,48..................-1,09...............8,20 ...............6,06 Manulife Obligasi Negara Indonesia II.........................................................................1.320,94..................-1,84................11,92 ..............10,52 Manulife Obligasi Unggulan........................................................................................1.543,16..................-1,98 ................6,61 ...............5,28 Manulife Pendapatan Bulanan II...............................................................................1.088,83..................-0,73 ...............8,35................6,99 Mr Dollar (USD)..........................................................................................................1,9635.................-0,02...............4,82................2,74 Panin Dana Utama Plus 2.........................................................................................1.468,83 ...................-1,16 ..............13,58 ..............13,58 PNM Dana Sejahtera II..............................................................................................1.210,55...................-1,01................7,20................7,20 Reksa Dana PNM Amanah Syariah .............................................................................1.514,72 ..................0,67................9,32.................7,15 Schroder Dana Andalan II..........................................................................................1.051,39.................-0,43 ...............4,39................3,87 Schroder Dana Mantap Plus.....................................................................................2.493,37 .................-2,39...............17,34 ...............15,01 Schroder Dana Mantap Plus II...................................................................................1.540,95..................-2,21 ...............16,61..............14,30 Schroder Dana Obligasi Ekstra...................................................................................1.250,16 ..................0,95................7,89................5,75 Schroder USD Bond Fund (USD).....................................................................................1,247 .................-2,53.................7,76.................7,76
Saham Bahana Dana Prima................................................................................................11.472,85.................-2,83...............30,16...............26,31 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas )..................................................................13.416,79 ..................-2,18 .............38,90 .............33,50 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )....................................................1.312,46.................-2,58....................--....................-Batavia Dana Saham .............................................................................................37.880,73..................-3,22...............32,71...............30,10 Batavia Dana Saham Agro.........................................................................................1.165,55.................-2,48..............33,78...............27,91 Batavia Dana Saham Optimal ....................................................................................1.722,79 .................-2,36 .............36,50................31,12 Batavia Dana Saham Syariah .....................................................................................1.470,12.................-2,86..............23,98 ..............21,53 CIMB-Principal Equity Aggressive.............................................................................2.754,87..................-4,21...............26,71..............23,90 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah..............................................................1.374,71.................-2,58..............25,29..............25,29 Cipta Syariah Equity .................................................................................................1.351,20.................-0,89..............33,20..............33,20 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) .........................................................5.843,64.................-0,84..............32,99 ..............31,00 First State Indoequity Sectoral Fund.........................................................................4.048,99 .................-3,46 ..............31,49..............26,33 First State Indoequity Value Select Fund....................................................................1.203,07.................-4,00..............24,29 ...............19,41 Gmt Dana Ekuitas...................................................................................................2.459,84 ..................-1,22 .............34,90 .............34,90 Mandiri Investa Atraktif Syariah .................................................................................1.213,25...................-1,73 .............26,82 .............24,00 Mandiri Investa UGM.................................................................................................2.184,31 .................-2,03...............36,12..............33,09 Manulife Dana Saham.............................................................................................9.084,62..................-3,53 .............33,08 ..............31,42 Panin Dana Maksima...............................................................................................48.115,69...................-1,70............100,60 .............96,62 Phinisi Dana Saham...............................................................................................16.099,86 .................-3,66 ..............31,55...............29,91 Pratama Saham......................................................................................................3.823,37.................-0,35..............37,59 .............34,87 Reksa Dana Axa Citradinamis ..................................................................................3.494,51.................-4,03...............25,71...............24,16 Reksa Dana Grow-2-Prosper.....................................................................................2.072,79..................-1,83..............39,96.............34,44 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................1.050,43...................-1,70....................--....................-Rencana Cerdas......................................................................................................9.934,93..................-2,27 .............38,56...............33,18 Schroder Dana Prestasi Plus..................................................................................20.222,43.................-2,86...............32,91..............29,65
• KUSTODIAN BANK DANAMON
Terproteksi
Pendapatan Tetap
Terproteksi
Penyertaan Terbatas
ABF IBI Fund.........................................................................................................20,053.41 ................-2.09...............19.22...............19.22
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus)...................................................1.254 ,08 ................-4,42 ............20 ,40...............8 ,93 BNP Paribas Prima Asia USD ....................................................................................0 ,9999 ......................--....................--....................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)..................................................................1.432 ,94 .................-2,24..............18 04..............15 ,73 BNP Paribas Prima USD............................................................................................0 ,9732 ................-2,20....................--....................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)..................................................1.216 ,92 .................-1,08.................9,14...............8,06 CIMB-Principal Income Fund A..................................................................................1.726 ,98 .................-1,42 ..............13,64 ...............12,51 Danareksa JS Optima ...............................................................................................1.251 ,14 ...................-1,15...............13,57 ...............11,32 Danareksa Melati Dollar (US$)...........................................................................0,1551079974 .................-2,28.................5,13................3,57 Danareksa Melati Dollar (Rp).....................................................................................1.403 ,41 .......................-....................--....................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap.........................................................................1.043 ,03 .................-0,74....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$).....................................................0,9834360909 .......................-....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp).................................................................8.898 ,13 .......................-....................--....................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$)............................................................1,1262092784 ..................-2,19................7,42 ...............4,26 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp).....................................................................10.189 ,94 .......................-....................--.....................MRS BOND KRESNA ..............................................................................................1.282 ,08 .................0,34 ..............15,02 ...............10,51 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2...............................................................996 ,94 .......................-....................--.....................Saham
Pasar Uang
Indeks
Exchange Traded Fund (ETF)
• KUSTODIAN CITIBANK
Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (30/11/10)................................................................1.026,65 ..................0,95.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (30/11/10)................................................................1.004,71 ..................0,88.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (30/11/10)................................................................991,554........................–.....................–.....................– Brent Dana Terproteksi I.............................................................................................1.194,81 .................0,85................10,71................10,71 Danareka Proteksi Melati III .........................................................................................1.084,15....................1,27.................9,61.................9,61 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/12/10)....................1,1001210776..................-0,79 ................7,39 ................7,39 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/12/10)............................9.946,19.......................--....................-- .....--Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (13/12/10).......................................................................1.025,71..................-2,26....................--....................-Danareksa Proteksi Global Protektif II............................................................................1.170,38 ..................5,84..............25,92...............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/10/10).................................................................1.079,53 ..................0,57.................9,10.................9,10 Danareksa Proteksi Melati Optima V............................................................................1.129,51 ..................4,70 ..............16,49 ..............16,49 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (13/12/10) ..............................................................1.053,73....................0,15 ...............8,84 ...............8,84 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10) .............................................................1.028,73 ...................1,72 ....................— ....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/10/10).............................................................1.001,36...................1,88................6,57................6,57 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/12/10)...............................................................1.053,47..................-0,36................11,24................11,24 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/11/10) .............................................................1.004,06....................1,03.....................–.....................– Fortis ProtekPlus IX(30/09/09) ....................................................................................1.036,16...................0,90................9,48.................5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009) .................................................................................1.013,49...................0,39................9,83................5,48 Mandiri Dana Protected Berkala................................................................................1.085,62 ..................0,79...............17,37...............16,79 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (29/10/10)............................................................1.015,27 .................-0,40.....................–.....................– Schroder Regular Income Plan IV (13/12/10)...................................................................1.069,97 ..................0,83................9,40 ...............8,86 Schroder Regular Income Plan VII (15/12/10)......................................................1.153,64 .................0,38 ............22,99............22,38 Schroder Regular Income Plan VIII (15/12/10).....................................................1.165,56..................0,95.............23,32.............23,32 Schroder Regular Income Plan IX (15/12/10)......................................................1.045,43...................0,15....................--....................-Brent Dana Terproteksi I ..............................................................................................1.187,09 ..................0,88................10,71................10,71 Mandiri Dana Protected Berkala ...............................................................................1.084,25...................0,70...............17,42..............16,83 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/11/10) ............................................................1.033,73 ...................1,82.....................-.....................–
Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (13/12/10) ............................................................. 1,037.25 ................-0.25 ...............-1.65 ...............-1.65 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (13/12/10) ............................................................ 1,040.46 .................-0.75 ................1.35 ................1.35 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (13/12/10)............................................................. 1,039.54 .................-0.75................1.34...............-3.72 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (23/12/10) ..................... 1,028.16 .................-2.72....................--....................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/11/10)......................................... 1,061.68 .................-0.57 ...............0.25 ...............0.25 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/11/10) ........................................ 1,035.25 ................-0.56................1.86................1.86 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (15/12/10)........................................ 1,043.43 .................-1.02................2.81................2.81 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (13/12/10).......................................... 986.34 .................2.38....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (15/12/10).......................................... 1,049.81 .................-0.70.................3.14.................3.14 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/11/10)........................................... 1.13940 ..................1.34 ...............9.04 ...............9.04 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (3/12/10)...........................................1.07839 .................0.90................7.84................7.84 NISP Proteksi Income Plus III (26/11/10) .................................................................... 1,326.42 .................0.86 ..............21.62 ..............21.62 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/12/10)..................................................... 1,065.10 ..................0.93 ................0.51 ................0.51 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan ............................................................ 2,212.27 .................-3.66..............23.53..............23.53 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (17/12/10)......................................1.06987 ..................1.05................3.97................3.97 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (16/12/10).................................. 1,023.24 ...................0.17 ...............2.32 ...............2.32 RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/11/10)......................................................... 1.12941 ..................0.41 ...............11.65.................7.76 Reksadana Terproteksi Batavia Proteksi Utama 8 (16/12/10)........................................ 1,000.13 ..................0.01....................--....................-Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/11/10) .................................. 1,070.32 ...................-1.17....................--....................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (13/12/10)................................................ 1,124.14 .................0.29...............0.89..............-2.54
•
Saham Campuran Terproteksi
KUSTODIAN DBS INDONESIA •Campuran Pasar Uang Terproteksi
KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap Danamas Dollar (Rp) ..............................................................................................12.100,80 ..................0,26...............3,88...............3,88 Danamas Dollar (USD) ............................................................................................1,337400 ..................0,26...............3,88...............3,88 Investasi Reksa Premium .........................................................................................1.652,25.................-4,84..............31,88..............31,88 Trim Dana Stabil ......................................................................................................1.673,22...................0,76..............10,04..............10,04 Campuran Harvestindo Istimewa ...............................................................................................1.061,87..................-0,14............527,94............527,94 Makara Prima ..........................................................................................................1.470,73.................-0,44...............11,08...............11,08 Reksadana Keraton..................................................................................................1.959,27...................0,61 .............52,45 .............52,45
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (13/12/10)......................................................1.041,90 ..................-1,39 .................1,61 .................1,61 Danareksa Proteksi Melati IX (29/11/10) .......................................................................1.011,66 ....................0,11 ................1,56 ................1,56
• KUSTODIAN BANK PERMATA
• KUSTODIAN BANK MEGA
Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD (US$)........................................................................................0,9585 ..................-1,57 ...............0,06 ...............0,06
Saham Reksa Dana Mncapital Nusantara Saham ..................................................................1.468,86 .................-3,58................9,74................5,97 Schroder Indo Equity Fund.........................................................................................1.418,76 ..................-3,41..............35,99..............35,99
Campuran Nikko Bumn Plus .....................................................................................................1.432,93 .................-2,35..............23,63..............23,63 Ins Dana Kombinasi...................................................................................................1.249,01...................0,76................11,77................11,77
Saham Campuran Terproteksi
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/12/10).........................................................1,0044.................-0,25 ...............0,02 ...............0,02 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/11/10)..............................................................1.037,20 ..................-0,13 ...............6,52 ...............6,52 Batavia Proteksi Sriwijaya (29/11/10).............................................................................1.119,81...................-0,11................7,06................7,06 NISP Proteksi Income Plus I (17/12/10) .......................................................................1.254,03...................0,72 ...............12,61 ...............12,61 RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (13/12/10) .............................................1.037,44 ..................0,26................3,02................3,02 Batavia Proteksi Utama 1 (30/11/10)...........................................................................1.008,22...................0,73....................--....................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/11/10) .........................................................................1.004,54 ...................-1,15....................--....................-Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/11/10).....................................................................1.151,71 ..................0,95...............11,46...............11,46 NISP Proteksi Income Plus VIIII..................................................................................1.018,63.................-0,06....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XVII(22/12/10) .....................................................................1.010,52...................0,73................0,93................0,93
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
Penyertaan Terbatas
Pendapatan Tetap Campuran
Terproteksi
Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45..........................................................................................644,9651323 ................-4,24..............33,20..............33,20
Indeks Danareksa Indeks Syariah.........................................................................................2.147,60 .................-3,63..............23,66.............20,06
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
Saham Pasar Uang
Te p o eks
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
H
n
m
h un
Pendapatan Tetap Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
n
30 h h
hun R h
h h
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-23 DESEMBER 2010 N m
▲ ▼
Ku
h m 20 D
23 D
n
T
n
V um
PER N
20 D
K
P BV
N m
PERTANIAN
20 D
1.Palawija/Tanaman Pangan BISI .............BISI International Tbk ...................................................................1.880..............1.890 ...............10....................4.553.500 .........................8.711.365.000............35,57 .............35,76 .....................5.670.000.000.000........4,99 2.Perkebunan AALI ...........Astra Agro Lestari Tbk ..............................................................23.650...........24.350............700 ....................3.744.000.......................91.154.750.000 ............22,74.............23,42...................38.345.040.750.000...........5,7 BWPT .........BW Plantation Tbk ...........................................................................1.150...............1.210 ..............60 ..................32.100.000 .....................37.529.650.000 ...........24,48 .............25,76 .....................4.884.869.752.400.........4,76 GZCO ..........Gozco Plantations Tbk ....................................................................400................400..................- .................63.499.000.....................25.339.002.500.............14,92..............14,92.....................2.000.000.000.000 ...........1,8 LSIP ............PP London Sumatra Indonesia Tbk ...........................................11.450 ............11.850 ...........400 ...................6.660.500 ....................78.020.500.000 ............18,26 ................18,9 ........................16.170.187.597.050........3,88 SGRO ..........Sampoerna Agro Tbk ....................................................................3.025.............3.050 ..............25....................4.470.500 .......................13.531.375.000 .............17,23...............17,37 .....................5.764.500.000.000 ........2,99 SMAR .........SMART Tbk .....................................................................................4.975.............4.950 .............-25...........................61.500.............................311.050.000..............14,18................14,11 .........................14.217.357.161.700 ........2,67 TBLA ..........Tunas Baru Lampung Tbk ...............................................................420 ................425.................5.....................4.192.000 .........................1.783.907.500 ............12,02...............12,17.........................2.012.401.912.700.........1,68 UNSP ..........Bakrie Sumatra Plantations Tbk ...................................................385 ................380 ...............-5.................145.184.000 ....................55.643.202.500.............15,95 ..............15,75........................5.150.433.616.880 ........0,67 3.Peternakan CPDW .........Cipendawa Tbk ..................................................................................229.................229..................-......................................- .................................................-...............-1,14................-1,14................................7.831.368.335 ..........1,31 MBAI ...........Multibreeder Adirama Ind. Tbk .................................................15.500............13.300.......-2.200 .........................90.000.........................1.255.675.000 ..............5,79 ...............4,97.........................997.500.000.000............1,7 4.Perikanan CPRO ..........Central Proteinaprima Tbk ................................................................53...................53..................-......................................- .................................................-..............-5,19...............-5,19........................2.144.948.941.538.........0,74 DSFI ............Dharma Samudera Fishing Int’l Tbk ................................................50...................50..................- ........................170.000...............................8.500.000..............12,61...............12,61............................92.856.775.000.........4,41 IIKP .............Inti Agri Resources Tbk ...................................................................680................680..................-........................168.500 ............................106.100.000 .......-906,42 ........-906,42.....................2.284.800.000.000........5,62 5.Lainnya BTEK ..........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ......................................................700 ................700..................-......................................- .................................................- ..........-175,31 ...........-175,31.........................772.084.250.000........10,14
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO .........Adaro Energy Tbk .........................................................................2.500.............2.525 ..............25.................83.882.500.....................211.247.550.000............35,36 ..............35,71...................80.764.554.050.000 ..........4,4 ATPK ..........ATPK Resources Tbk .......................................................................200 .................188 ..............-12 ...................2.364.500...........................466.407.000 ........-156,86 ..........-147,45............................156.266.477.772 .........1,23 BORN .........Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk ........................................1.290..............1.280..............-10 .................63.704.000.......................81.512.975.000.....................-......................-...................22.647.040.000.000...446,35 BRAU ..........Berau Coal Energy Tbk .....................................................................510 .................510..................- ...............281.608.500 ....................145.506.165.000 ............33,72 .............33,72.....................17.799.000.000.000 .........3,51 BUMI ...........Bumi Resources Tbk .....................................................................2.925 .............2.975 ..............50 ...............136.444.500 ....................405.193.737.500..............26,11.............26,55 ...................61.800.865.000.000 ........4,93 BYAN ..........Bayan Resources Tbk ..................................................................12.900 ...........16.400 ........3.500......................1.416.500 .....................19.400.550.000 .................66..............83,91 ..................54.666.669.400.000.......18,77 DEWA .........Darma Henwa Tbk ...............................................................................74 ...................72................-2...................61.307.500.......................4.473.582.500.............-10,13..............-9,86.......................1.573.468.833.024........0,54 DOID ...........Delta Dunia Makmur Tbk ..............................................................1.340..............1.460.............120................194.826.500 ..................272.562.830.000.............19,39...............21,13.........................9.914.001.315.600.......15,35 GTBO ..........Garda Tujuh Buana Tbk ......................................................................59...................60..................1........................413.500..............................24.367.500.............-5,03...............-5,12 .........................150.000.000.000........0,65 HRUM .........Harum Energy Tbk .........................................................................7.950.............8.250............300...................13.708.000 .....................111.444.700.000.....................-......................-...................22.275.000.000.000.......21,98 ITMG ...........Indo Tambangraya Megah Tbk ..................................................51.000 ..........50.350 ..........-650....................3.283.500.....................169.616.525.000 ...........26,06 .............25,73.....................56.891.723.750.000........8,88 KKGI ...........Resource Alam Indonesia Tbk .....................................................2.750 .............2.925 .............175 .....................9.147.000.....................26.323.350.000...............17,71 .............18,83 .....................2.925.000.000.000 ........11,37 PKPK ..........Perdana Karya Perkasa Tbk ............................................................183 .................182.................-1...................16.497.000 ........................3.037.728.000.............13,45..............13,37..........................109.200.000.000 ........0,57 PTBA ..........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk .........................................21.300 ...........21.200 ...........-100 ...................6.460.000...................138.600.450.000............27,02 ...............26,9 ...................48.847.595.220.000..............9 PTRO ..........Petrosea Tbk ...............................................................................26.000 ..........26.000..................-......................................- .................................................- ..............7,59................7,59......................2.622.373.000.000.........2,73 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ...........Ratu Prabu Energi Tbk .....................................................................275.................275..................-........................812.500 ............................217.035.000..............19,12...............19,12 .........................431.200.000.000 ........0,97 BIPI .............Benakat Petroleum Energy Tbk ......................................................102..................103..................1...................37.661.500........................3.867.303.000 ..........-23,89.............-24,12.......................3.097.801.632.000 ........0,93 ELSA ..........Elnusa Tbk ..........................................................................................335.................335..................- ................118.068.500 ....................39.892.405.000..........158,63...........158,63 .....................2.444.997.500.000............1,3 ENRG ..........Energi Mega Persada Tbk ................................................................126..................126..................- ................370.661.000.....................46.853.929.500 ..........-25,49 ...........-25,49 ............................5.113.597.911.912........0,89 MEDC .........Medco Energi International Tbk ...................................................3.125 ..............3.125..................- ...................24.311.500 .......................76.715.537.500...........48,66 ............48,66........................10.413.910.781.250 .........1,62 RUIS ...........Radiant Utama Interinsco Tbk ........................................................188..................192.................4.......................525.500 ...........................100.638.500.............12,75..............13,02..........................147.840.000.000...........0,7 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM .........Aneka Tambang (Persero) Tbk ....................................................2.325.............2.350 ..............25 .................35.863.500.....................83.804.775.000................17,5 ..............17,69.....................22.415.380.412.500........2,54 CITA ............Cita Mineral Investindo Tbk .............................................................317..................317..................-......................................- .................................................- ..............8,78 ...............8,78.......................1.068.522.963.300............1,6 DKFT ..........Central Omega Resources Tbk .......................................................550 ................550..................-......................................- .................................................-...........-14,58 ............-14,58..............................60.117.200.000 ......57,28 INCO ...........International Nickel Indonesia Tbk. ...........................................4.500 .............4.725............225...................22.417.000...................104.998.225.000 .............11,44...............12,01...................46.949.200.452.000 ........3,35 TINS ...........Timah (Persero) Tbk ......................................................................2.675..............2.725 ..............50 ..................49.148.500 ....................133.334.037.500.............21,24 .............21,64......................13.714.979.500.000........3,68 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO ..........Exploitasi Energi Indonesia Tbk ......................................................155 .................154.................-1..................33.793.500 ........................5.250.195.000..............11,63...............11,56 .........................653.968.788.088 ........0,94 CTTH ..........Citatah Tbk ...........................................................................................75 ...................72................-3.....................3.516.000 ..........................262.083.000.............13,63..............13,08 ..............................88.620.467.112 .........1,32 MITI ............Mitra Investindo Tbk ...........................................................................54...................54..................- ..................16.332.500 ...........................881.622.500 ...........38,99.............38,99..........................138.588.624.000...........4,7
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ...........Indocement Tunggal Prakasa Tbk ............................................16.300 ...........16.300..................-....................10.751.000 .....................174.251.975.000 ............18,89 .............18,89....................60.004.076.693.700...........4,9 SMCB .........Holcim Indonesia Tbk ...................................................................2.275.............2.300 ..............25..................25.375.500.....................58.263.887.500...............21,11 .............21,34.....................17.624.670.000.000........4,48 SMGR .........Semen Gresik (Persero) Tbk .......................................................9.300.............9.250.............-50....................11.374.500...................105.638.300.000..............16,18..............16,09 ..................54.866.560.000.000 .........4,91 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG ..........Asahimas Flat Glass Tbk ..............................................................4.975.............5.400............425.....................1.366.500 ........................7.412.600.000................7,18................7,79.....................2.343.600.000.000 .........1,35 ARNA .........Arwana Citramulia Tbk ....................................................................290 ................280..............-10 .......................932.000 ..........................266.835.000..............5,66...............5,46 ...........................513.900.168.320............1,4 IKAI ............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk .......................................................140..................138................-2..........................72.000...............................10.021.500..............-1,69...............-1,66...........................90.252.000.000........0,34 KIAS ...........Keramika Indonesia Assosiasi Tbk..................................................100...................94 ...............-6 ....................5.297.500............................516.233.500 ...........136,61...........128,42..........................791.950.000.000 .........5,14 MLIA ...........Mulia Industrindo Tbk ......................................................................420 ................420..................-..........................26.000 ...............................11.025.000 ..............0,78 ...............0,78.........................555.660.000.000........-0,19 TOTO ..........Surya Toto Indonesia Tbk ..........................................................39.000...........39.000..................-......................................- .................................................- ................12,1 .................12,1........................1.931.904.000.000........2,98 3.Logam & Sejenisnya ALKA ..........Alakasa Industrindo Tbk .................................................................800................800..................-......................................- .................................................- ...........-381,3 ............-381,3............................81.226.408.800........2,38 ALMI ...........Alumindo Light Metal Inds. Tbk .....................................................860 .................810.............-50............................6.500 ...............................5.545.000 ..............4,75...............4,48.........................249.480.000.000 .........0,51 BTON ..........Betonjaya Manunggal Tbk ...............................................................370.................355 ..............-15 .........................171.500.............................62.260.000..............9,26...............8,88...........................63.900.000.000 .........0,91 CTBN ..........Citra Tubindo Tbk ..........................................................................2.500.............2.500..................-......................................- .................................................- ............12,89..............12,89.....................2.000.000.000.000........2,08 GDST ..........Gunawan Dianjaya Steel Tbk ...........................................................155 .................154.................-1 ...................14.219.000.......................2.262.803.000..............6,27 ...............6,23......................1.262.800.000.000........2,02 INAI ............Indal Aluminium Industry Tbk ........................................................355 ................350 ...............-5 .......................270.000..............................93.597.500 ................4,5...............4,44...........................55.440.000.000.........0,76 ITMA ...........Itamaraya Tbk ...................................................................................680 .................510............-170.............................1.000....................................510.000...............-6,5 .............-4,88.............................17.340.000.000 .........2,51 JKSW ..........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk ........................................................161...................161..................-......................................- .................................................-..............3,59 ...............3,59 ............................24.150.000.000.......-0,06 JPRS ..........Jaya Pari Steel Tbk ..........................................................................570 ................600 ..............30..................33.874.500.......................21.513.845.000..............5,54...............5,83 ........................450.000.000.000.........1,45 KRAS ..........Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................................................1.160 ...............1.150..............-10..................71.668.500 ....................82.869.350.000............36,99.............36,67......................18.141.250.000.000 ........3,33 LION ...........Lion Metal Works Tbk ...................................................................4.000.............4.000..................-......................................- .................................................-..............5,65...............5,65 ........................208.064.000.000........0,84 LMSH ..........Lionmesh Prima Tbk ....................................................................4.800 ............4.800..................-......................................- .................................................-..............6,39...............6,39...........................46.080.000.000 .........1,03 NIKL ...........Pelat Timah Nusantara Tbk ............................................................420 ................425.................5 .................49.330.000 .....................21.343.582.500..............9,59..................9,7 .......................1.072.423.750.000........2,29 PICO ...........Pelangi Indah Canindo Tbk ..............................................................190 .................190..................-......................................- .................................................-....................9.....................9............................107.991.250.000........0,63 TBMS ..........Tembaga Mulia Semanan Tbk .....................................................9.000.............9.000..................-......................................- .................................................-............29,28.............29,28..........................165.303.000.000 .........1,37 4.Kimia BRPT ..........Barito Pacific Tbk ............................................................................1.170 ...............1.160..............-10...................19.276.000 ......................22.616.745.000...........-224,9.........-222,98......................8.096.675.629.440 .........1,29 BUDI ...........Budi Acid Jaya Tbk ............................................................................215 ................230 ...............15.....................1.529.500 .............................345.117.500............24,47..............26,18............................867.345.179.770 ..........1,18 DPNS ..........Duta Pertiwi Nusantara Tbk ...........................................................400................400..................-........................186.000...............................74.150.000.....................-......................-...........................132.451.980.800 ..........1,12 EKAD ..........Ekadharma International Tbk .........................................................255.................255..................- ....................2.301.000...........................583.627.500 ................5,5 .................5,5...........................142.550.100.000.........1,38 ETWA ..........Eterindo Wahanatama Tbk ..............................................................235 ................230 ...............-5.........................114.000.............................25.660.000 ............13,86..............13,57 ..........................222.708.310.000.........0,81 INCI .............Intanwijaya Internasional Tbk ........................................................240 ................240..................-...................14.799.000 .......................3.804.037.500 .............-1,86...............-1,86...........................43.448.533.440 ........0,33 SOBI ...........Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ................................................3.350.............3.350..................-..................14.250.500 .....................47.539.825.000............33,96.............33,96 ........................3.062.761.787.500........4,54 SRSN ..........Indo Acidatama Tbk .............................................................................61...................60.................-1 ...................3.406.500 ...........................207.847.500............75,38 ..............74,15..........................361.200.000.000 .........1,62 TPIA ...........Tri Polyta Indonesia Tbk ...............................................................3.075.............3.200.............125.....................2.831.500.........................9.053.175.000..............8,97 ...............9,33.....................2.330.883.200.000............1,2 UNIC ...........Unggul Indah Cahaya Tbk .............................................................1.820..............1.820..................-......................................- .................................................- .............12,76 ..............12,76 .........................697.663.080.660........0,58 5.Plastik & Kemasan AKKU .........Aneka Kemasindo Utama Tbk .........................................................107...................101 ...............-6............................2.000....................................212.000 ............-9,89..............-9,34 ...........................23.230.000.000 .........1,32 AKPI ...........Argha Karya Prima Inds. Tbk .........................................................960 ................960..................-......................................- .................................................-...............12,2................12,2 ........................652.800.000.000 .........1,02 APLI ...........Asiaplast Industries Tbk ....................................................................90...................90..................-.......................424.000..............................37.824.500..................5,1...................5,1..........................135.000.000.000 ..........0,6 BRNA .........Berlina Tbk ......................................................................................1.620 ..............1.530.............-90 ........................312.000...........................487.205.000..............6,66...............6,29............................211.140.000.000.............1,1 DYNA ..........Dynaplast Tbk ................................................................................3.500.............3.500..................-......................................- .................................................-.............13,67..............13,67.........................1.101.469.040.000 ........2,26 FPNI ...........Titan Kimia Nusantara Tbk ...............................................................141..................147.................6 .......................378.000 .............................53.573.000.............-3,24..............-3,38 .........................818.262.858.000........0,63 IGAR ...........Champion Pacific Indonesia Tbk ...................................................200..................193................-7..................18.480.000 .......................3.623.420.000 ..............7,05 .................6,8 ........................202.650.000.000...........0,9 IPOL ...........Indopoly Swakarsa Industry Tbk ....................................................245 ................260 ...............15...................55.731.000 .....................14.055.042.500.....................-......................-.......................1.674.530.202.800............3,1 SIAP ...........Sekawan Intipratama Tbk ..................................................................86...................86..................-......................................- .................................................-...............8,18................8,18............................51.600.000.000 ........0,67 SIMA ...........Siwani Makmur Tbk ...........................................................................128..................128..................-......................................- .................................................-...............-1,18................-1,18.............................11.840.000.000........0,59 TRST ..........Trias Sentosa Tbk .............................................................................280.................275 ...............-5....................2.376.500 ..........................660.980.000..............11,39................11,19.........................772.200.000.000 ........0,67 YPAS ..........Yanaprima Hastapersada Tbk ........................................................640 ................640..................-.....................3.749.000 .......................2.375.525.000.............18,77..............18,77..........................427.520.056.960 .........3,51 6.Pakan Ternak CPIN ...........Charoen Pokphand Indonesia Tbk ...............................................1.670 ..............1.670..................-.................84.646.000...................144.203.445.000...............2,51 ................2,51 ....................27.426.087.756.800........6,98 JPFA ...........Japfa Comfeed Indonesia Tbk .....................................................3.100 ..............3.150 ..............50.....................8.138.500 .....................25.204.787.500...............7,99 ................8,12.......................6.525.957.879.000 ..........2,4 MAIN ..........Malindo Feedmill Tbk ....................................................................3.250.............2.825 ..........-425........................997.000.........................3.080.137.500...............7,37................6,41..........................957.675.000.000........4,48 SIPD ...........Sierad Produce Tbk .............................................................................73...................70................-3.................133.601.500.......................9.483.568.000...............10,5..............10,07............................657.377.594.510........0,54 7.Kayu & Pengolahannya SULI ............Sumalindo Lestari Jaya Tbk .............................................................131 .................134.................3 ...................27.176.500.......................3.665.620.500.............15,25 ................15,6...........................331.253.979.348 ........0,92 TIRT ............Tirta Mahakam Resources Tbk .........................................................82 ...................78 ...............-4 ...............541.202.500.....................55.009.709.000..............-3,15..............-2,99 ............................78.918.430.500........0,64 8.Pulp & Kertas FASW ..........Fajar Surya Wisesa Tbk ................................................................2.900.............2.850.............-50 ....................4.414.000 .......................12.792.150.000..............21,01.............20,65 .......................7.061.983.042.950 ........3,96 INKP ...........Indah Kiat Pulp and Paper Tbk ....................................................1.630..............1.660 ..............30 ....................16.181.500.....................26.762.405.000.............15,03...............15,31 .......................9.081.831.682.060 ..........0,5 INRU ...........Toba Pulp Lestari Tbk. .....................................................................500 .................510 ...............10......................1.010.500 ..........................560.965.000 ............120,6 ............123,01 ............................700.476.973.110........0,62 KBRI ...........Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. ..........................................96...................94................-2 ..................12.620.500...........................1.212.124.000...............7,67.................7,51 ...........................181.422.703.440...........0,3 SAIP ...........Surabaya Agung Industry P. Tbk ....................................................104 .................104..................-......................................- .................................................-..............3,32 ...............3,32..........................358.863.189.880.......-0,47 SPMA .........Suparma Tbk .....................................................................................245.................245..................- ...........................17.000 .................................4.177.500.............10,77 ..............10,77 ............................365.551.431.210 .........0,51 TKIM ...........Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ....................................................3.000 ..............3.125.............125.....................1.670.500..........................5.137.837.500..............4,57................4,76.......................4.174.069.500.000........0,65
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII .............Astra International Tbk ..............................................................51.250 ..........52.550 .........1.300 ..................13.385.500...................695.852.100.000.............15,02................15,4......................212.741.071.750.700.........4,51 AUTO ..........Astra Otoparts Tbk .....................................................................14.300.............14.100 ..........-200 ........................519.500 ........................7.461.450.000..............9,94 .................9,8......................10.873.317.648.000 ........2,96 BRAM .........Indo Kordsa Tbk ............................................................................2.000.............2.400 ...........400 ...............................500 ................................1.200.000...............7,37...............8,84......................1.080.000.000.000 .........1,05 GDYR ..........Goodyear Indonesia Tbk ............................................................10.600 ...........10.200..........-400 ...............................500 ................................5.100.000..............8,23.................7,91 .........................418.200.000.000 .........1,06 GJTL ...........Gajah Tunggal Tbk ........................................................................2.200.............2.350.............150.................52.286.500....................122.473.975.000..............8,66 ...............9,25 ......................8.189.280.000.000........2,45 IMAS ...........Indomobil Sukses Int’l Tbk ...........................................................7.800 .............7.600 ..........-200 .......................233.000.........................1.827.700.000...............16,11.................15,7 ......................7.573.420.368.000........9,04 INDS ...........Indospring Tbk ..............................................................................11.000 ...........10.500 ..........-500............................8.000.............................84.425.000..............4,55...............4,34 .........................393.750.000.000..........1,76 LPIN ...........Multi Prima Sejahtera Tbk ...........................................................3.550.............3.500.............-50...........................51.500 ............................178.087.500..............5,82................5,73............................74.375.000.000.........0,73 MASA .........Multistrada Arah Sarana Tbk ..........................................................325.................325..................- .................23.266.000.........................7.472.377.500 ............12,98..............12,98.......................1.989.638.504.750 .........1,27 NIPS ...........Nipress Tbk ....................................................................................3.550.............3.600 ..............50.............................1.000................................3.575.000 ...............5,12 ................5,19...........................72.000.000.000........0,54 PRAS ..........Prima Alloy Steel Tbk .........................................................................93...................94..................1 .......................724.000 .............................70.655.000 .............-1,84...............-1,86 ...........................55.272.000.000 ........0,78 SMSM .........Selamat Sempurna Tbk ................................................................1.050..............1.060 ...............10.....................2.747.000 .......................2.926.225.000..............11,06 ................11,17 .......................1.526.048.991.600 .........3,01 SUGI ...........Sugih Energy Tbk ...............................................................................157..................157..................-......................................- .................................................-..............-12,6...............-12,6.............................63.512.387.500............1,9 2.Tekstil & Garmen ADMG .........Polychem Indonesia Tbk .................................................................230 ................220..............-10....................9.655.000.........................2.173.262.500.............16,72..............15,99 ..........................855.619.502.980.........0,77 ARGO .........Argo Pantes Tbk .............................................................................1.300..............1.300..................-......................................- .................................................-.............-11,76 ..............-11,76.........................436.224.685.000.......15,89 CNTB ..........Saham Seri B (Centex) Tbk .........................................................5.000.............5.000..................-......................................- .................................................- ............14,54 .............14,54...........................32.500.000.000........0,22 CNTX ..........Centex (Preferen) Tbk ..................................................................2.650.............2.650..................-......................................- .................................................- ............-5,22..............-5,22..............................9.275.000.000........0,34 ERTX ..........Eratex Djaja Tbk ..................................................................................55...................59.................4.............................1.000 .....................................59.000..............-0,19................-0,2...............................5.795.924.000.......-0,03 ESTI ............Ever Shine Tex Tbk ..............................................................................95...................95..................-......................................- .................................................-...........48,82 ............48,82 ..........................191.444.828.400.........0,75 HDTX ..........Panasia Indosyntec Tbk ..................................................................250 ................250..................-......................................- .................................................- ............-6,66 .............-6,66...........................383.142.750.000.........0,76 INDR ...........Indo-Rama Synthetics Tbk ...........................................................1.620 ...............1.710 ..............90 ...................6.022.000.......................10.254.415.000...............7,94...............8,39 ...........................1.118.941.418.970........0,46 KARW .........Karwell Indonesia Tbk .......................................................................145 .................145..................-......................................- .................................................- ...........-19,24.............-19,24................................85.137.141.500.......-0,92 MYRX .........Hanson International Tbk ................................................................188 .................190.................2 .................35.034.000 ......................6.584.308.500.............199,3...........201,42............................990.736.981.160........-7,53 MYRXP .......Saham Seri B Hanson Int’l Tbk..........................................................66...................64................-2.....................8.165.500.............................531.816.000............-18,72 .............-18,16.............................71.743.680.000 .........0,21 MYTX ..........Apac Citra Centertex Tbk ..................................................................68...................68..................- .......................678.000.............................46.453.000 ............-0,64 .............-0,64 .............................99.733.327.236........0,83 PAFI ............Panasia Filament Inti Tbk ...............................................................250 ................250..................-......................................- .................................................-.............-4,97..............-4,97..........................402.766.750.000 ......-4,09 PBRX ..........Pan Brothers Tbk ...........................................................................1.380..............1.480.............100..................70.972.500...................100.804.035.000.............15,36..............16,47..........................659.251.200.000........4,08 POLY ..........Asia Pacific Fibers Tbk ....................................................................230.................225 ...............-5 ...................8.934.000........................2.058.145.000...............1,05 ................1,02.........................534.804.285.825.......-0,07 RICY ...........Ricky Putra Globalindo Tbk .............................................................180 .................180..................-.....................1.459.500.............................264.110.000..............9,48...............9,48 .............................115.509.151.800 ........0,35 SSTM ..........Sunson Textile Manufacture Tbk ...................................................220 ................220..................-..........................59.500 ...............................13.105.000.............19,09..............19,09...........................257.600.019.820 ..........0,8 TFCO ..........Tifico Fiber Indonesia Tbk ................................................................510 .................510..................-......................................- .................................................-..........-102,14...........-102,14......................2.459.768.964.000 ........3,24 UNIT ...........Nusantara Inti Corpora Tbk .............................................................165..................165..................-............................2.500....................................412.500.............19,98..............19,98............................12.444.663.000............0,1 UNTX ..........Unitex Tbk .......................................................................................3.700 .............3.700..................-......................................- .................................................-.....................-......................- ...........................29.853.450.000.........-0,2 3.Alas Kaki BATA ..........Sepatu Bata Tbk ..........................................................................61.000 ..........69.000........8.000.............................1.500 ...........................102.500.000..............12,01..............13,59.........................897.000.000.000........2,66 BIMA ...........Primarindo Asia Infrastr. Tbk .........................................................900 ................900..................-......................................- .................................................-..............5,09...............5,09............................77.400.000.000........-0,41 SIMM ..........Surya Intrindo Makmur Tbk .............................................................148 .................148..................-......................................- .................................................-............-17,93 .............-17,93 .........................148.000.000.000.........-5,4 4.Kabel IKBI .............Sumi Indo Kabel Tbk ......................................................................1.200..............1.200..................-......................................- .................................................- .........328,92 ..........328,92 .........................367.200.000.000.........0,75 JECC ...........Jembo Cable Company Tbk ............................................................570.................570..................- .........................28.000..............................15.960.000..............15,91...............15,91............................86.184.000.000........0,83 KBLI ...........KMI Wire & Cable Tbk .........................................................................76 ...................79.................3....................6.039.500 ...........................474.778.500..............5,63...............5,85............................316.571.573.453...........1,17 KBLM .........Kabelindo Murni Tbk ..........................................................................110...................110..................-......................................- .................................................-.............29,61..............29,61..........................123.200.000.000........0,55 SCCO ..........Supreme Cable Manufacturing Corp. Tbk ..................................1.950..............1.950..................-......................................- .................................................-..............6,25...............6,25.........................400.887.630.000 ........0,96 VOKS ..........Voksel Electric Tbk ..........................................................................480 ................450 .............-30..........................25.500 ...............................11.950.000..........-45,88 ............-43,01..........................374.004.233.550 ..........1,01 5.Elektronika PTSN ..........Sat Nusapersada Tbk .........................................................................86...................80 ...............-6..........................24.500.................................2.017.500.............-17,18 ............-15,98............................141.715.840.000 .........0,31 6.Lainnya ASIA ...........Asia Natural Resources Tbk ..............................................................79....................81.................2...................19.223.500.........................1.594.427.000...........46,54...............47,71...........................184.275.768.690........3,58 KBLV ..........First Media Tbk .................................................................................940 ................900.............-40 .........................110.000...........................100.440.000 ...........45,46.............43,52 .......................1.567.705.860.000 ........2,07 MYOH .........Myoh Technology Tbk ........................................................................50...................50..................-......................................- .................................................-.....................-......................-...........................84.050.000.000 .....89,04
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES ..........Akasha Wira International Tbk ....................................................1.680..............1.660.............-20.......................346.500...........................586.750.000 .............77,61.............76,69.........................979.228.688.000.......12,59 AISA ...........Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ........................................................800................800..................-.................52.390.500.....................42.807.690.000..............43,11...............43,11.......................1.337.600.000.000 ........2,96 AQUA .........Aqua Golden Mississippi Tbk .................................................244.800........244.800..................-......................................- .................................................- ...........25,04 ............25,04 .......................3.222.173.390.400.........4,41 CEKA ..........Cahaya Kalbar Tbk ..........................................................................1.100 ...............1.100..................-......................................- .................................................-...............6,61 ................6,61 .........................327.250.000.000 .........1,09 DAVO ..........Davomas Abadi Tbk ............................................................................76 ...................76..................- ....................9.755.000 ............................747.001.000..............6,52...............6,52.........................942.682.060.320 .........1,96 DLTA ...........Delta Djakarta Tbk ....................................................................108.000.........108.000..................-......................................- .................................................-.............12,73 ..............12,73.......................1.729.423.548.000 .........3,21 ICBP ...........Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ............................................4.550.............4.500.............-50 ..................33.577.000 ...................153.992.550.000............124,71 ...........123,34 ...................26.239.293.000.000.......20,51 INDF ...........Indofood Sukses Makmur Tbk .....................................................4.475.............4.650 .............175..................48.001.000....................219.840.337.500...............13,11..............13,62...................40.828.983.225.000 .........3,51 MLBI ...........Multi Bintang Indonesia Tbk ...................................................261.000.........261.000..................-......................................- .................................................-...............14,11................14,11......................5.499.270.000.000.........17,16 MYOR .........Mayora Indah Tbk ........................................................................10.900 ...........10.600...........-300 ...................2.830.500.....................30.320.550.000 .............19,76...............19,21.......................8.125.790.400.000........4,53 PSDN ..........Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................................85...................85..................-......................................- .................................................-..............5,88...............5,88 .........................122.400.000.000........0,87 ROTI ...........Nippon Indosari Corpindo Tbk ....................................................2.300.............2.500............200....................3.303.000.......................8.028.462.500............27,62.............30,02 .....................2.530.900.000.000........6,04 SKLT ...........Sekar Laut Tbk ...................................................................................140 .................140..................-......................................- .................................................- ................13,1..................13,1 ............................96.703.670.000.........0,81 STTP ...........Siantar TOP Tbk ................................................................................370 ................380 ...............10 .......................735.000............................287.387.500..............33,3...............34,2.........................497.800.000.000 ..........1,21 ULTJ ...........Ultra Jaya Milk Tbk ...................... 2R RM m HM HM m RM A m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M
YA
m
Q Q
23 D
n
T
n
V um
PER N
20 D
K
P BV
23 D
m
m m m &B K M R M m U Rm K w K M m
4K m MRA D UNVR P KD K M
▲ ▼
Ku
h m
23 D
Rm
PROPERTI DAN REAL ESTAT P A N AR AA
&R A A m
m R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM
m D m
m K
Dm A m m
R
w D D D
A
R m
D D
w D
m
M w M
mD m &D
H R Kw D m
m
N
K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD
R R
MDM MRA 2K ADH D K KON
m m D m m mm A B A K D K M
K w M M
R K m D
Nw
m m
w W
D A O W KA
m M
V
D
A m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI A D A 2 MN MR M A
N P
B N
M M
&
N m m A
RN NV A KM 4 A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA WN RA K NDY R NA
M
m m m
A
m O M
Hm
m A
M R R
R R m m M m m m O N
W
K
m M
U m m M N A mM
w OWR RU
KEUANGAN B A RO A AA AK A K N N R N DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2 m ADM D N N D N M N RU VRNA WOM P AK HAD KR N O A AN R RM YU 4A A DA AHA AMA A A DM A A RM MR NN N A AR A A M
A m mR A N N R N M D
m m
m m w N V A M W M O
K N
Hm Pm A D m
M
D M
M
V W
O O m
M
M HD K NA R m Y A A A A A A A
D A Am A
H M D
M
Rm
M
R
A D M
M N RODA MMA
D
K w M mA M N
m m
D
m R
O D M M
m
A
PERDAGANGAN JASA DAN NVESTAS P AM AKRA M R D A M H MA RN H A NA ND KARK KON MDRN M OKA D QM KA RA
B
B
A AKR
P M m
M D
m
m
w M
K M m H
A A
D D
R
M M A M A
R m m M m U A • Bersambung ke Hal. f5
f8 Yen(100)/Rp
13.948,50
50,69
20/12
11.866,98
56,48
10.768,33
14.131,09 21/12
22/12 23/12
17/12
21/12
22/12
23/12
Harga minyak naik jadi US$100 JAKARTA: Harga minyak mentah diproyeksikan akan mencapai US$100 per barel dan dinilai wajar dan adil untuk semua pihak. Hal itu dikemukakan Menteri Perminyakan Irak Abdul Kareem al-Luaibi seusai menghadiri pertemuan Organization of Arab Petroleum Exporting Countries (OAPEC), akhir pekan lalu. “Harga minyak mentah di level US$100 per barel cukup adil untuk semua pihak,” katanya seperti dikutip Bloomberg. Harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman Februari naik US$1,03 menjadi US$91,51 per barel di bursa New York Mercantile akhir pekan lalu. Posisi itu merupakan level tertinggi sejak 3 Oktober 2008. Harga minyak mentah
sepanjang tahun ini naik sebesar 15%. Al Luaibi menambahkan Irak sedang dalam proses menyelesaikan kontrak yang tertunda untuk lapangan gas Akkas. Penyelesaian kontrak itu diharapkan selesai dalam beberapa hari ke depan. Pihaknya telah berencana menandatangani perjanjian kerja sama untuk lapangan gas Akkas dengan Korea Gas Corp atau lebih dikenal dengan Kogas dan KazMunaiGaz National Co., produsen bahan bakar asal Kazakhstan. Irak menunda perjanjian kerja sama untuk Akkas untuk meluruskan kesalahpahaman mengenai rencana penggunaan US$91,51 bahan bakar tersebut pada November 2010.
90
85
80
Pergerakan harga minyak (US$/barel)
24 Agt.
75
US$74,60 30 Jun. 30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
29 Okt.
Sumber: Bloomberg
9,44
30 Nov. 15 Des.
BLOOMBERG/02/AGUS TAUFIK
17/12
20/12
0,99 1.161,71
21/12
22/12
23/12
17/12
20/12
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.380,00
1.163,23
11.990,98
20/12
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.849,68
17/12
Komoditas
Senin, 27 Desember 2010
3.730,00
6,80
22/12
23/12
17/12
20/12
22/12 23/12
20/12
21/12
22/12
23/12 24/12
17/12
JAKARTA: Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia memproyeksikan harga gula sulit turun dari level US$850 per ton hingga semester II/2011. Proyeksi tersebut terkait dengan perkiraan harga gula yang akan terus merangkak sejak pekan ini, menyusul kondisi anomali cuaca yang mengganggu pasokan gula di sejumlah negara produsen. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur memperkirakan harga gula akan bergerak di kisaran US$800-US$850 pada pekan ini terkait dengan kondisi pasokan gula di sejumlah negara produsen. Negara produsen tersebut a.l. Brasil, India, Thailand, termasuk Indonesia yang masuk posisi 10 besar produsen gula dunia. “Saya memperkirakan harga gula dunia sulit turun hingga 6 bulan ke depan atau musim produksi mendatang, yaitu semester II/2011,” katanya kepada Bisnis, kemarin.
9.940,00
20/12
21/12
22/12
23/12
17/12
20/12
21/12
22/12
23/12
Akses hambat pengembangan produk BISNIS INDONESIA
Pasokan terganggu akibat anomali cuaca Sebelumnya, Natsir memperkirakan harga gula dunia dapat menembus US$800 per ton pada akhir tahun atau naik lebih dari US$50 per ton dari posisi per 10 Desember sebesar US$743 per ton. “Saat ini terjadi pengurangan produksi di negara-negara produsen gula, sehingga mendorong kenaikan harga gula. Anomali cuaca yang menyebabkan penurunan produksi dan pasokan itu diikuti oleh permintaan yang tinggi. Jadi, harga gula sulit turun,” ujarnya. Pada 24 Desember 2010 di bursa London, harga gula putih sempat naik sebesar 0,3% menjadi US$823 per metrik ton. Harga tersebut merupakan posisi tertinggi dibandingkan perdagangan sejak 1989. Harga turun sebesar 0,1% menjadi US$820 per metrik ton. Nilai kontrak berjangka gula di bursa New York dan London diperkirakan naik pada pekan ini menyusul kemungkinan pasokan gula dari Brasil tidak akan mencukupi permintaan akan komoditas tersebut. Sebanyak delapan pedagang dari 11 pedagang, analis, dan broker yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan harga gula kasar pada bursa New York akan naik.
80,00
88,02
Harga gula diproyeksi capai US$850 BISNIS INDONESIA
10.000,00
1,03
3.575,00 21/12
Olein BBJ (Rp/kg)
91,51
10,00
1.378,60 21/12
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
terutama dari pemerintah,” katanya, pekan lalu. Dia menuturkan penyelenggara bursa berjangka di India, Multi Commodity Exchange of India, dapat berkembang pesat, karena mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. “Contoh dukungan pemerintah India kepada bursa berjangka adalah bantuan dana sosialisasi dan edukasi, serta koordinasi antarkementerian dalam pemerintahan,” ujarnya. Selain itu, bentuk dukungan lain berupa dorongan kepada pemangku kepentingan terkait, seperti perbankan, pemilik gudang, perusahaan uji mutu, dan perusahaan swasta yang berkepentingan lainnya untuk menjadi pemegang saham bursa di India. Dia memaparkan BBJ berencana mengembangkan produk perdagangan berjangka komoditas primer melalui produk perdagangan berjangka batu bara dan timah pada tahun depan. Made mengakui kontribusi perdagangan multilateral atau komoditas primer perlu ditingkatkan. (02)
JAKARTA: Sulitnya akses dan koordinasi dengan pemerintah dinilai menjadi kendala pengembangan produk perdagangan berjangka bagi bursa berjangka. Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Made Sukarwo mengatakan pengembangan sebuah produk sering mengalami kendala, karena BBJ sulit mendapatkan akses kepada pemerintah. Dia mencontohkan pihaknya harus mendapatkan dukungan dari setidaknya empat kementerian dan pemerintah daerah untuk mengembangkan pasar fisik dan kontrak berjangka timah. Sebanyak empat kementerian itu a.l. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan. “Pengembangan produk berjangka mengalami kesulitan akibat keterbatasan kondisi modal dan dukungan. Perlu ada dukungan,
Sebanyak dua pelaku pasar memproyeksikan ada sedikit perubahan harga gula, sedangkan satu orang memperkirakan harga gula akan turun. Analis OTCex Group Jonathan Bouchet mengatakan pasar akan sepi, karena liburan dan kondisi komoditas tersebut yang tidak tersedia di pasar. “Siapa yang akan melakukan penjualan sekarang ketika fundamental pasar menjadi bullish,” ujar Jonathan.
Kontrak perdagangan Pada pekan lalu, harga gula pada perdagangan ICE Futures US di New York naik sebesar 4,6% menjadi 33,98 sen per pound. Pertengahan pekan lalu, kontrak perdagangan teraktif menyentuh 34,06 sen atau tertinggi sejak 1980. Sebanyak tujuh dari 11 pedagang, analis, dan broker yang disurvei memperkirakan harga gula rafinasi pada NYSE Liffe di London akan naik. Sebanyak satu orang memprediksi adanya penurunan harga gula dan tiga orang memperkirakan ada sedikit perubahan harga. Pada pekan lalu, harga kontrak gula berjangka naik 3,8% menjadi US$820,90 per metrik ton. (02) (
[email protected])
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 24 Desember 2010 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Jan’11....................3.730,00..............+10,00 .............3.730,00...........3.699,00..............259........3.720,00 Feb’11....................3.696,00...............+6,00..............3.707,00............3.675,00...........1.890 .......3.690,00 Mar’11...................3.665,00................+7,00..............3.677,00...........3.643,00............7.801 .......3.658,00 Apr’11...................3.646,00...............+8,00.............3.652,00...........3.626,00 .............944 .......3.638,00 Mei’11....................3.628,00...............+5,00..............3.631,00...........3.606,00 .............505........3.623,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
TSR20 (US$cent/kg): Jan’11.........................494,50...................+2,30.............496,00.............493,00................29 ...........492,20 Feb’11..........................494,50 ..................+5,50...........................-..........................-....................-...........489,00 Mar’11..........................491,00..................+4,50.............494,00..............491,00 .................21...........486,50 Apr’11.........................489,00...................+3,00.............488,00............488,00................20...........486,00
Sumber: Bloomberg
Ttp
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
ASIA
Mar’11.....................614,00..............+5,00 ...............614,75 ..............606,50................72.025 .........609,00 Mei’11.....................622,00..............+5,00..............622,75.................614,75....................12.113 ...........617,00 Jul’11.......................625,75 .............+4,50..............626,25.................618,75.................19.004...........621,25 Sep’11.....................578,50..............+5,25...............577,75 ................571,00 ..................2.098..........573,25
Kedelai (US$c/bushel): Jan’11..................1.349,50............+20,75...........1.355,00 ............1.328,00 ..................57.193........1.328,75 Mar’11..................1.360,00 ...........+20,25............1.365,75.............1.339,00................66.347........1.339,75 Mei’11 ...................1.367,00 ...........+20,25............1.372,25.............1.345,75....................8.120 .......1.346,75 Jul’11....................1.369,25 ...........+20,25.............1.374,75............1.348,00...................8.267.......1.349,00
Bungkil Kedelai (US$/ton): Jan’11 ....................360,00...............+7,30 .............360,50................350,70 .................10.224..........352,70 Mar’11....................363,40...............+7,00 .............364,30...............354,00..................17.432 .........356,40 Mei’11.....................364,30...............+7,00 .............365,00................355,70...................4.437 ..........357,30 Jul’11......................364,90..............+6,90 .............366,00...............356,40...................2.788 .........358,00
Sumber: Bloomberg
PT Aneka Tambang Emas Murni (23 Desember)..................Rp408.000/gram Perak Murni (23 Desember) ....................Rp8.615.000/kg Sumber: Antam
BBJ
Ttp
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, 23 Desember 2010.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Bulan
Harga Penyelesaian
OLE .....................................JAN 11............................10000 OLE ......................................FEB 11..............................9960 OLE .....................................MAR 11..............................9920 OLE .....................................APR 11..............................9850 OLE10 .................................JAN 11............................10000 OLE10 ..................................FEB 11..............................9960 OLE10 ................................MAR 11..............................9920 OLE10 .................................APR 11..............................9850 KIE...................................................-..............................9047 GOL ....................................DEC 10........................402500
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Bulan
Volume
HKJ50 ...............................DEC 10................................1675 HKJ5U ...............................DEC 10................................468 KRJ35 ...............................MAR 11..................................813 KRJ5U ...............................MAR 11...................................23
Harga lada di pasar Asia pada 24 Desember 2010 sebagai berikut: Pntp Sbl
Jan’11.............21.505,00 ...........-452,00.....22.340,00...........21.505,00 ............4.045 ..........21.957,00 Feb’11..............21.860,00............-378,00......22.599,00...........21.860,00 ............4.083........22.238,00 Mar’11 ...........22.540,00.............+88,00.....22.540,00 .........22.540,00 ...............1.012........22.452,00 Apr’11 .............22.612,00...........+334,00.......22.612,00...........22.612,00 ...................711 ........22.278,00
Bulan
Sumber: BBJ
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 24 Desember 2010 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 23 Desember 2010
Bulan Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mar’11 ........................2.036.................-4,00.............2.050.................2.014...............2.400 ................2.040 Mei’11.........................2.042 ..................-7,00.............2.046 ...............2.020.....................551.................2.049 Jul’11..........................2.056 .................-5,00........................-..........................-..........................-..................2.061 Sep’11.........................2.062................-10,00.............2.055.................2.041.....................471.................2.072
Gula Putih (US$/ton): Mar’11.....................820,40 .................-0,50 ..........823,00..............819,00......................116..............820,90 Mei’11 ......................784,30.................-0,80........................-..........................-..........................-................785,10 Ags’11......................700,00..................+1,50........................-..........................-..........................-..............698,50 Okt’11......................636,50..................+1,50........................-..........................-..........................-..............635,00
Sumber: Bloomberg
Bln
Prb
Pntp
Prbh
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Januari, 2011 .......................................10,765 ........................0 Februari, 2011.....................................10,680 ...................579 Maret, 2011..........................................10,605 ..................1,321 April, 2011............................................10,605 ........................0 May, 2011............................................ 10,605 ........................0
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Jan’11.....................407,00...................+2,10 ...................407,00 ................402,40........................19 ...................404,90 Feb’11 ......................410,00.................+3,50....................410,00.................404,70.....................153...................406,50 Mar’11......................412,50.................+2,90 ....................412,90.................407,40....................267 ...................409,60
Jan’11..............................9.388,00........................+47,00 Feb’11................................9.375,00........................+47,00 Mar’11...............................9.357,00........................+47,00 Apr’11...............................9.338,00........................+47,00 Mei’11................................9.321,00.......................+46,00 Jun’11................................9.301,00.......................+46,00
Emas (yen/kg): Feb’11........................3.699...............-45,00........................3.741....................3.694....................293.......................3.744 Apr’11 .........................3.701................-4500.......................3.743....................3.692 .......................91 .......................3.746 Jun’11........................3.702...............-43,00.......................3.770....................3.695.....................519 .......................3.745
Alumunium (US$/metric ton): Jan’11..............................2.403,50..........................-19,50 Feb’11 ..............................2.408,50..........................-19,50 Mar’11 ...............................2.413,50..........................-19,50 Apr’11 ...............................2.418,50.........................-20,00 Mei’11...............................2.423,00.........................-20,00 Jun’11................................2.427,75.........................-20,00
Perak (yen/kg): Feb’11........................78,40..................-0,30.......................78,70.....................78,10........................16.......................78,70 Apr’11........................78,00 ...................-1,50......................79,00....................78,00 .......................10.......................79,50 Jun’11 .......................78,40..................-0,80......................78,40....................78,30........................17.......................79,20
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Sumber: Bloomberg
Jan’11 ..............................2.294,00.........................+10,00 Feb’11................................2.274,00.........................+10,00 Mar’11..............................2.260,00.........................+10,00 Apr’11 ..............................2.244,00.........................+10,00 Mei’11...............................2.232,00.........................+10,00 Jun’11 ..............................2.220,00.........................+10,00
Bln
Ttp
Prb
Nikel (US$/metric ton): Jan’11...............................24.114,00.....................+545,00 Feb’11..............................24.134,00.....................+545,00 Mar’11..............................24.147,00.....................+545,00 Apr’11..............................24.157,00.....................+545,00 Mei’11 .............................24.144,00 .....................+547,00
Seng (US$/metric ton): Jan’11...............................2.298,75.........................+10,00 Feb’11 ................................2.301,25.........................+10,00 Mar’11...............................2.307,50.........................+10,00 Apr’11................................2.314,25...........................+9,75 Mei’11...............................2.320,25...........................+9,75 Jun’11...............................2.326,25 ..........................+9,25 Jul’11................................2.332,25..........................+9,00
Timah Hitam (US$/metric ton): Jan’11...............................2.433,00.........................-25,00 Feb’11...............................2.432,00..........................-21,50
Bln
Ttp
Prb
Mar’11...............................2.431,50..........................-21,50 Apr’11...............................2.429,50..........................-19,50 Mei’11...............................2.425,00..........................-19,00
Timah (US$/metric ton): Jan’11............................26.878,00.........................-72,00 Feb’11.............................26.878,00.........................-72,00 Mar’11 ............................26.818,00.........................-72,00 Apr’11.............................26.770,00.........................-75,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO • Astra Agro Lestari 23 Desember 2010 Penjual
Lokasi pabrik
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
ICDX
Ttp
Ttp
Volume
HKJ50 ...............................DEC 10 ................................1319 HKJ5U ...............................DEC 10.................................278 KRJ35 ...............................MAR 11................................883
LONDON
Bln
Bln
Transaksi PALN Produk
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel):
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 24 Desember 2010 sebagai berikut:
Produk
Gandum (US$c/bushel): Mar’11 ....................783,00...............-0,50..............788,25 ...............776,00 .................19.396..........783,00 Mei’11......................810,25..............+0,50................813,75...............803,00 ...................4.749..........809,75 Jul’11......................823,00..............+0,50..............827,00................816,00 ..................2.662.........822,50 Sep’11.....................836,75.............+,0,50 ..............841,50 ...............830,75......................288 .........836,25
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Transaksi OTC Melalui SPA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 23 Desember 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Des’10 ..........1.380,00..............-6,80......1.388,40........1.373,70 .................101........1.386,80 Jan’11.............1.380,10..............-6,90......1.388,20.......1.372,30 ...............353.........1.387,00 Feb’11............1.380,50..............-6,90 ......1.389,00.......1.372,60 .........70.998.........1.387,40 Apr’11 ...........1.382,60..............-6,90.......1.390,70.......1.374,80..............1.314 ........1.389,50
Bln
CHICAGO
TOKYO
Komoditas
Jan’11 ................4.083 ...........-0,069.............4.174 ...........4.052.........55.644 ..............4.152 Feb’11 ..................4.133 ...........-0,055............4.212 ...........4.093 .........42.874 ..............4.188 Mar’11 .................4.149 ...........-0,047............4.212 ............4.105 ..........15.009 ..............4.196 Apr’11..................4.152 ...........-0,039............4.210 ............4.105 ...........12.681 ...............4.191
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Jan’11.........................496,00 ..................+2,00.............496,00.............495,50...................11...........494,00 Feb’11..........................496,00...................+2,50.............496,00 ............496,00...................4 ...........493,50 Mar’11.........................495,00....................+1,00...........................-..........................-....................-...........494,00 Apr’11.........................495,00....................+1,00...........................-..........................-....................-...........494,00
LONDON Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 24 Desember 2010 di London Metal Exchange(LME), sebagai berikut:
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 24 Desember 2010 sebagai berikut: Ttp
Feb’11 ...................91,51 ..............+1,03 ............91,63 ...........90,33...........127.611.............90,48 Mar’11 .................92,16 .............+0,95 ...........92,29 .............91,01 .........38.269 ...............91,21 Apr’11 ................92,69.............+0,88 ............92,81 ............91,60 ..........16.493 ...............91,81 Mei’11 ..................93,10.............+0,85 ............93,21 ...........92,02 ............11.341 .............92,25 Jan’11..............254,08 ..............+1,23 ........254,86 .........252,35 ...........11.244...........252,85 Feb’11................255,15................+1,13 ........255,86.........253,40 ..........23.019...........254,02 Mar’11 ..............255,27 ...............+1,12 ........255,86 .........253,69 ...........4.469............254,15 Apr’11 ..............253,95 ..............+1,24 ........254,45 .........252,36..............2.311 ............252,71
Sumber: Bloomberg
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 23 Desember 2010 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau Dumai......................Dumai......................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................WNI..................9.590,00 ..................FOB Dumai........................................05 Jan 2011 Paket Medan Belawan..................Medan.....................................FFA Max 5%........1.000..................CPO....................Withdrawn......9.590,00 ..................FOB Belawan...................................05 Jan 2010 Paket Jambi SAL..........................Bungo Tebo/Bangko ............FFA Max 5%........1.500..................CPO....................Withdrawn .............9.410 ..................Franco Tangki Timbun......................18 Jan 2011 Pembeli Teluk Bayur Paket Timur Tg. Bakau................Mamuju...................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................WNI ...................9.315,00 ..................FOB Tg. Bakau....................................11 Jan. 2011 Kumai......................Kotawaringin .........................FFA Max 3%........2.000 ................PKO Super........SAP..................9,390,00 ..................FOB Bumihardjo .............................05 Jan 2010 Buluminung ...........Pasir Kaltim...........................FFA Max 5%........1.500..................CPO....................WNI ...................9.315,00 ..................FOB Buluminung...............................11 Jan 2010 Tender PKO Paket Timur Tg. Bakau................Mamuju...................................FFA Max 3%........1.000..................PKO Super........Withdrawn .....$1.720,00 ..................FOB Tg. Bakau............................01-05 Jan. 2011 Grand Total CPO.....................................................................................10.000 Grand Total PKO.....................................................................................1.000
• KPB Nusantara 21 Desember 2010 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Desember, 2010................. January, 2011....................... Febuary, 2011......................... Maret, 2011........................... April, 2011..............................
406,000 ........................0 407,000 ........................0 407,100 .........................1 407,200 ........................2 407,700 ........................2
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I...................................500..............................Max 5% ............................Franco PP Medan ........................................SMART...............................9.400,00 PTPN II...............................1.000..............................Max 5% ............................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn...............................SMART...............................9.400,00 PTPN III..............................1.000..............................Max 5% ............................Franco PT SAN Blwn..................................SMART...............................9.400,00 PTPN IV.............................1.500..............................Max 5% ............................Franco PT SAN Blwn..................................SMART...............................9.400,00 PTPN IV............................2.000..............................Max 5% ............................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT.........................SMART...............................9.400,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
ISAT
EXCL
5.100 100 5.150 17/12 20/12
ASGR 670
22/12
23/12
17/12 20/12
22/12
23/12
17/12 20/12
Kontraktor terancam denda
Jalan pelabuhan tuntas 60% PASAMAN BARAT: Pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, mulai menunjukkan perkembangan. Bupati Pasbar Baharuddin mengatakan progres tersebut dapat dilihat a.l. pembangunan jalan menuju Air Bangis ke Pelabuhan Teluk Tapang yang sudah mencapai 60%. Menurut Bupati, tahap awal dilakukan membuka jalan 26 kilometer dari pelabuhan menuju Air Bangis. “Pembangunan jalan tersebut saat ini sudah sekitar 60 persen. Dalam waktu dekat akan selesai. Tahapan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang dikerjakan sesuai petunjuk pemerintah pusat dan saat ini kita berupaya meminta bantuan tahap selanjutnya ke pemerintah pusat.” (ANTARA)
23/12
6/ 1 23/12
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) selama tahun ini memperoleh kontrak baru sebesar Rp4,5 triliun, sehingga perusahaan optimistis laba bersih bisa terdongkrak 23,3% menjadi Rp207,63 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun lalu. Dirut PTPP Musyanif mengemukakan perseroan optimistis kinerja laba bersih semakin terdongkrak setelah mendapatkan kontrak konstruksi baru Rp3,7 triliun selama Desember 2010. Target order book perseroan hingga akhir tahun sebesar Rp11,5 triliun. “Kami berharap dengan perolehan kontrak-kontrak baru tersebut nantinya akan menambah pendapatan perseroan pada tahun ini dan sebagai carry over pada 2011,” katanya, akhir pekan lalu. Musyanif menuturkan dengan penambahan kontrak baru yang mendorong pencapaian target pendapatan dan didukung dengan dan efisiensi perusahaan. Untuk target margin laba bersih, perusahaan mematok 4,45% atau naik sebesar 14,69% dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut dia, adanya perbaikan
21/12
22/12
23/12
17/12 20/12
340 21/12
22/12
JAKARTA: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melelang proyek jalan tol MedanKualanamu di Sumatra Utara tahun depan dengan skema pembiayaan 55% dibiayai oleh swasta dan 45% sisanya oleh pemerintah. Kepala BPJT Ahmad Ghani Gazali mengatakan proses pelelangan sedang dalam proses menunggu jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang akan memberikan jaminan pada proyek senilai Rp4,39 triliun tersebut. Dia mengatakan jaminan tersebut merupakan jaminan berupa cash seperti asuransi yang akan menjamin pembiayaan proyek jika sewaktu-waktu terjadi keterlambatan pembayaran. “Saat ini kita masih tunggu jaminan dari PII sebelum lelang tahun depan, dan kemungkinan besar ruas tol ini yang akan satusatunya menjadi proyek jalan tol yang akan dilelang pada 2011,” ujar Ghani, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan adapun pem-
Profil proyek jalan tol Medan-Kualanamu Panjang Investasi
Proyek pemerintah Musyanif mengakui perolehan kontrak baru dan pendapatan perseroan saat ini masih didominasi oleh proyek pemerintah dan proyek konstruksi yang diselenggarakan BUMN. “Memang benar, sebagian besar kontrak proyek yang diperoleh dari
RRp750 miliar
Share PPP: 55% (swasta) dan 45% (pemerintah)
Sumber: Dari berbagai sumber diolah Sumb BISNIS/T. PURNAMA
bagian pelaksanaan proyek ruas jalan tol itu yakni pemerintah akan melaksanakan bagian ruas jalan tol dari Medan-Lubuk Pakam–Kualanamu, sedangkan dari Kualanamu hingga Tebing Tinggi akan digarap oleh investor swasta pemenang lelang nantinya. Sementara itu, pembagian persentase biaya yang akan dibebankan yakni diperkirakan untuk swasta sekitar Rp2,6 triliun, dan pemerintah Rp1,75 triliun sisanya. Dengan pelaksanaan lelang tersebut diharapkan pelaksanaan fisik jalan tol bisa dimulai paling lambat akhir 2011, sehingga bisa difungsionalkan secepatnya.
dalam tahap pengerasan tanah itu merupakan salah satu titik potensi kemacetan arus lalu lintas untuk jalur ke Surabaya dan ke Tuban.
margin laba bersih ini menunjukkan keberhasilan efisiensi dan inovasi yang secara terus-menerus dilakukan sebagai perwujudan strategi cost leadership selain perolehan kontrak-kontrak konstruksi terutama dari proyek pemerintah. Khusus kontrak baru selama Desember, lanjutnya, perseroan telah memperoleh kontrak di antaranya pembangunan Gedung Kejaksaan Ceger, Jakarta, Gedung BPPT Serpong senilai Rp289 miliar, pembangunan Jalan Tanah Tidung di Kalimantan Timur sepanjang 12 km dengan nilai kontrak Rp78 miliar. PP juga menggarap proyek pembangunan Hotel Natour di Kuta Bali dengan nilai kontrak Rp158 miliar, dan beberapa proyek gedung lainnya. “Kami tengah menunggu keputusan kontrak proyek untuk pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jembatan, jalan tol dan pembangkit listrik.”
km
Rp4,39 triliun Rp
Pengadaan tanah
PP raih kontrak Rp4,5 triliun selama 2010 BISNIS INDONESIA
17/12 20/12
169
5
23/12
17/12 20/12
630 21/12
22/12
23/12
17/12 20/12
21/12
22/12
23/12
Tender dibuka tahun depan
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
POTENSI KEMACETAN: Sejumlah kendaraan melintas di samping proyek pelebaran jalan di Lamongan, Jawa Timur, belum lama ini. Proyek pelebaran jalan yang masih
600
1 65
24/ 12 20/12 26/ 12 21/12 30/ 12 22/12 5/ 1 17/12
BMTR 315
Swasta biayai 55% tol Kualanamu
PONDASI LOMBOK BARAT: Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat akan menjatuhkan denda terhadap kontraktor yang melewati kontrak kerja, sedangkan proyek yang ditanganinya belum tuntas. “Tidak ada maaf bagi kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak,” kata Bupati Lombok Barat Zaini Arony, kemarin. Bupati mengakui akibat cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini sejumlah proyek pembangunan di Lombok Barat yang ditargetkan rampung akhir Desember 2010 tampaknya tidak bisa rampung. Berkaitan dengan itu, pihaknya telah mengumpulkan semua kepala satuan pengkat kerja daerah yang memiliki tanggung jawab pembangunan agar segera melakukan koordinasi dengan para kontraktor.(ANTARA)
22/12
MLPL 163
2 128
21/12
BHIT 68
10 680
21/12
BNBR 129
50 5.350
21/12
MTDL
5.400
proyek pemerintah dan BUMN.” Sebelumnya, perusahaan pelat merah tersebut berencana merealisasikan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik di Jakarta Industrial Pulo Gadung senilai Rp2,6 triliun pada 2011. Direktur Keuangan PP Tumiyana mengatakan pembangkit listrik tersebut mampu memproduksi listrik sekitar 2x100 MW per tahun dengan waktu pengerjaan proyeknya hingga 3 tahun ke depan. Menurut dia, perseroan telah merealisasikan pembangunan pembangkit listrik Krakatau Steel dengan nilai investasi Rp3,6 triliun dengan kapasitas produksi daya diperkirakan mencapai 2x150 MW per tahun. “Progres kami pada 2011 dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan akan membangun pembangkit listrik di kawasan Pulo Gadung, Jakarta dengan nilai investasi sekitar Rp2,6 triliun,” ujarnya. Selain proyek pembangkit listrik Krakatau Steel, pihaknya juga mengembangkan perluasan terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dengan nilai investasi Rp5,2 triliun tahun ini. “Proyek perluasan pelabuhan tersebut direalisasikan pada Desember 2010, dengan investasi Rp5,2 triliun.” (06)
Dia mengharapkan fungsional jalan tol tersebut bisa bersamaan dengan dioperasikannya Bandara Kualanamu yakni ditargetkan rampung 2012. Pasalnya, jalan tol tersebut merupakan akses pendukung infrastruktur dari bandara internasional tersebut.
China terlibat Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan proyek jalan tol Medan-Kualanamu merupakan proyek yang masuk dalam kerja sama ke-PU-an antara Indonesia & China. Pemerintah China sendiri,
mengharapkan agar proyek jalan tol Kualanamu Medan dan tiga proyek lainnya yang dikerjasamakan dengan mereka segera digarap dengan swasta dan dirampungkan secepatnya. Adapun empat proyek infrastruktur kerja sama IndonesiaChina itu yakni pembangunan jembatan Musi III, jembatan Tayan, jembatan Kendari, jalan tol Medan-Kualanamu, dan jalan tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan. Jika proyek tersebut bisa dilaksanakan dengan lancar, Pemerintah China bersedia untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek-proyek infrastruktur lainnya. Pembangunan jalan tol MedanKualanamu merupakan proyek tol sepanjang kurang lebih 60 kilometer yang akan melalui rute Medan-Lubuk Pakam–Kualanamu hingga Tebing Tinggi. Proyek tersebut, merupakan salah satu proyek prioritas yang diserahkan pelaksanaannya pada Kementerian Pekerjaan Umum dengan lokasi di Sumatra Utara. Pembangunan jalan tol tersebut sempat ditender, tetapi tidak diminati investor, sehingga tertunda dalam beberapa tahun terakhir. Selanjutnya, pemerintah melaksanakan evaluasi kelayakan proyek dengan dukungan pemerintah, sehingga diperoleh hasil-
nya jika pemerintah akan memberikan bantuan berupa proses penawaran pengadaan tanah dan bantuan konstruksi dari pemerintah pusat. Pemerintah saat ini terus berupaya untuk merealisasikan pembangunan proyek jalan tol. Ghani pernah mengatakan pengembangan infrastruktur jalan tol akan mengarah ke luar Jawa terutama di 13 daerah. Dia menilai 13 daerah tersebut memiliki prospek yang bagus dalam pengembangan infrastruktur jalan tol, khususnya wilayah luar Jawa. Ke-13 daerah itu berada di Sumbar, Riau, Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, dan Sulut. “Ke-13 daerah itu memiliki peluang yang bagus untuk pengembangan jalan tol, seiring dengan meningkatnya perekonomian yang membutuhkan dukungan infrastruktur dan pemerataan pembangunan,” katanya. Adapun jumlah proyek di 13 daerah yang sedang disiapkan itu berjumlah 24 dan merupakan proyek prioritas yang segera ditawarkan kepada swasta. “Proyek jalan tol yang menjadi prioritas masih banyak yakni sekitar 24 ruas, akan tetapi baru Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang dinilai siap ditenderkan dalam waktu dekat,” tutur Ghani.(
[email protected])
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
PLN Kalbar genjot rasio elektrifikasi PONTIANAK: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menargetkan rasio elektrifikasi di provinsi itu meningkat 10% pada 2011. Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar Andreas Heru Sumaryanto mengatakan saat ini rasio elektrifikasi di Kalbar di kisaran 50%. Salah satu sulitnya upaya peningkatan rasio ini karena wilayah Kalbar yang sangat luas dan penyebaran penduduk belum merata. "Untuk mencapai penambahan 10%, merupakan pencapaian yang luar biasa kalau melihat kondisi di Kalbar," kata dia kemarin. Akan tetapi, lanjut dia, PLN tetap berusaha dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang ada. Persiapan itu untuk
mendapatkan pembangkit yang andal dan mampu melayani konsumen. Menurut rencana, pada tahun depan akan disewa pembangkit listrik dengan kapasitas total 10 MW hingga 20 MW yang disebar ke sejumlah lokasi. Selain itu, PLN juga akan memperbaiki mesin-mesin pembangkit yang kemampuannya sudah menurun agar kembali optimal. PLN menargetkan pembangkit baru mulai beroperasi pada akhir 2011 di Desa Parit Baru, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak dengan kapasitas 2 x 50 MW.
Rasio elektrifikasi* PLN di Kalimantan (%)
BEROPERASI OKTOBER 2011: Proses pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon dengan kapasitas 1 x 660 MW terlihat di Desa Kanci Kulon, Cirebon, Jawa Barat, pekan lalu. Proyek PT Cirebon Electric Power yang pemegang sahamnya terdiri dari PT Indika Energy Tbk (20%), Samtan Co. Ltd (20%), Korea Midland Power Co (27,5%) dan Marubeni Corporation (32,5%) itu, memasuki tahap pembangunan 94% dan dijadwalkan mulai beroperasi Oktober 2011. BISNIS/FIRMAN WIBOWO
Kaltim Kalbar
53,9
49,5
Kalselteng
Butuh komitmen untuk genjot lifting
56,3
*) Jumlah rumah tangga yang sudah teraliri listrik Sumber: PLN
Investasi migas terhalang ketidakjelasan cost recovery
ANTARA/T. PURNAMA
EKSPLORASI PLTS di Sultra 15.500 unit KENDARI: Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan jumlah bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Sultra untuk tahun anggaran 2011 dialokasikan 15.550 unit. Kepala Bidang Kelistrikan Dinas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara Andi Asis mengatakan penyaluran bantuan itu akan dilaksanakan mulai Agustus sampai Desember 2011. Menurut dia, bantuan PLTS itu akan disalurkan kepada 10 kabupaten yang ada di Sultra. Adapun dua kota di Sultra tidak mendapat bantuan PLTS itu yakni Kota Kendari dan Kota Baubau. "Kota Kendari dan Kota Baubau dianggap daerah yang sudah mendapatkan listrik dari PLN secara keseluruhan," katanya akhir pekan lalu. Besaran investasi dari bantuan itu diperkirakan Rp108,5 miliar dengan perhitungan setiap unit PLTS biaya pengadaannya sebesar Rp7 juta. Bantuan PLTS diberikan pada daerah-daerah terpencil dan terisolasi yang ada di setiap kabupaten yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh PLN. (ANTARA)
OLEH APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Upaya mengembalikan posisi lifting minyak Indonesia di atas 1 juta barel per hari memerlukan keseriusan dan komitmen pemerintah untuk menjaga investasi sektor hulu migas agar semakin kondusif. Anggota Komisi VII DPR dari FPPP M. Romahurmuziy meyakini produksi minyak dan kondensat di Tanah Air tidak akan mencapai 1 juta barel per hari hingga 20122013. Pasalnya, hingga saat ini belum ada tambahan produksi signifikan dari sumber baru atau optimalisasi sumur lama. “Indonesia baru bisa mencapai lifting 1 juta barel per hari sekitar 2012 jika blok Cepu sudah beroperasi penuh sebesar 165.000 barel per hari. Saat ini, Cepu yang masuk tahap EPC [engineering,
memberi tenggang procurement, and Perkembangan cost recovery, gross revenue dan waktu selama 2 taconstruction] baru government share sektor migas, 2005-2009 hun kepada konmencapai 20.000 % Cost recovery thd Gr Gross revenue (GR) traktor kontrak kerbarel per hari. ItuGovernment share (GS) ja sama lama untuk pun masih ada 30% menyesuaikan diri masalah pada peCost recovery dengan ketentuan nerimanya dan ju50 25% baru cost recovery. ga persoalan ukur20% 40 Akan tetapi, an pipa,” katanya hingga kini PP tenkepada Bisnis ke15% 30 tang cost recovery marin. 10% 20 tidak juga diterbitMenurut Romakan. hurmuziy, peker10 5% Pekan lalu, Kejaan rumah peme0% pala Badan Pelakrintah yang terkait 2005 2006 2007 2008 2009 sana Kegiatan Usadengan kepastian Sumber: Kementerian Keuangan ha Hulu Minyak iklim investasi BISNIS/T. PURNAMA dan Gas Bumi (BP sektor migas yaitu cara negosiasi sehingga sangat Migas) R. Priyono memastikan kejelasan aturan cost recovery. realisasi lifiting minyak tahun Selama ini, penyelesaian per- terbuka unsur subjektivitas.” Akibat ketidakjelasan aturan ini tidak akan mencapai target aturan pemerintah (PP) tentang cost recovery tidak kunjung sele- ini, parlemen dan pemerintah yang ditetapkan dalam APBN-P sai sehingga para kontraktor mi- telah bersepakat membatasi be- 2010. Lifting minyak mentah diperhigas tidak juga menambah inves- saran cost recovery karena lifting minyak tidak memperlihatkan tungkan hanya akan mencapai tasi. 954.000 barel per hari dari sa“PP ini sudah 2 tahun tidak ju- peningkatan. “Cost recovery naik terus, tetapi saran 965.000 bph. (Bisnis, 24 ga selesai sehingga BP Migas tidak mempunyai acuan untuk lifting justru turun pada saat atur- Desember) memilah-milah yang dapat dibe- an penentuan biaya belum jelas. bankan sebagai cost dan mana Karena itu, cost recovery kami ba- Realisasi biaya yang tidak. Selama ini penentuan tasi.” BP Migas juga mencatatkan Bahkan, pemerintah telah realisasi cost recovery tahun ini cost recovery cenderung dengan
Pertamina menang kontrak BBM & pelumas Rp6 triliun BISNIS INDONESIA
BISNIS/RAHMATULLAH
PENGATURAN BBM BERSUBSIDI: Seorang petugas melintas di dekat sejumlah tangki bahan bakar minyak di Depo Plumpang, Jakarta, belum lama ini. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan pihaknya saat ini terus menggenjot persiapan infrastruktur untuk kawasan Jabodetabek terkait rencana pengaturan BBM subsidi yang akan dilaksanakan pada akhir kuartal I/2011, dengan catatan hal tersebut harus mendapat persetujuan dari DPR.
JAKARTA: PT Pertamina (Persero) memenangi tender terbuka untuk memasok bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas senilai Rp 6 triliun per tahun ke PT Pamapersada Nusantara Group, anak usaha PT United Tractors Tbk. VP Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan BBM dan pelumas tersebut akan digunakan untuk operasional kendaraan berat pengangkut batu bara Pamapersada. Kesepakatan ini merupakan perpanjangan kerja sama antara pihaknya dengan Pamapersada. Pertamina sebelumnya sudah dipercaya untuk memasok BBM dan pelumas ke Pamapersada. Kini Pamapersada dan Pertamina sepakat untuk memperpanjang kerja sama tersebut hingga 31 Januari 2012. “Dalam perjanjian ini, Pertamina akan memenuhi kebutuhan BBM dan pelumas sebagai bahan dasar utama operasi penambangan dengan rata-rata kebutuhan 552.000 kiloliter per tahun,” ujarnya kemarin. Harun menjelaskan layanan yang diberikan pihaknya ke Pamapersada dalam kerja sama ini terbilang lengkap. Mulai dari layanan after sales service dan technical support, pengisian menggunakan surveyor independen, hingga penyelesaian masalah serta penggantian losses BBM. Layanan tersebut ditambah lagi dukungan jaringan distribusi yang kuat dengan alternatif pola suplai untuk menjamin pasokan. Adapun rencana pelayanan tambahan
dalam waktu dekat, kata dia, yakni tersedianya Vendor Held Stock (VHS) dan sistem penyerahan BBM konsinyasi untuk site-site utama Pamapersada. Sepanjang tahun ini, Pertamina sudah memenangi beberapa tender pasokan BBM dan pelumas antara lain, pada Januari 2010, BUMN migas ini memenangi tender pasokan BBM untuk PT Newmont setelah menyisihkan dua kompetitor yaitu Shell dan Aneka Kimia Raya. Selain Newmont, Pertamina selama ini juga sudah menjadi pemasok BBM untuk sejumlah perusahaan tambang berskala besar. Untuk tambang batu bara, Pertamina memasok BBM di antaranya ke KPC, Arutmin, Kideco, Banpu, Berau, Adaro, Asmin Coalindo Tuhup, dan PT Bukit Asam Tbk. Untuk perusahaan mineral, Pertamina mensuplai BBM ke Newmont, Nusa Halmahera Minerals, PT Aneka Tambang Tbk, dan INCO. Khusus di bisnis pelumas, Pertamina sudah memenangi tender pasokan pelumas untuk mesin-mesin pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) senilai Rp176 miliar dengan total volume 9.338 kl setahun. Produk-produk ini akan dipasok ke wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, NTB, NTT, dan Kalimantan Barat dengan total volume 4.025 kl senilai Rp70,8 milliar. Untuk wilayah Indonesia akan dipasok ke wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua dengan total volume 5.313 kl selama setahun senilai Rp105,9 milliar. (10)
Pukuafu siap tebus obligasi dari Newmont BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pukuafu Indah mengklaim siap menebus kembali bond senilai US$200 juta yang semula telah dibeli Newmont Indonesia Limited (NIL) dari enam pemegang bond sebelumnya. Manager Government & Public Relation Pukuafu Alexander Yopi mengatakan rencana penebusan kembali bond senilai US$200 juta sudah siap dijalankan. Akan tetapi, kata Yopi, pihak NIL tidak kunjung menyiapkan escrow bond tersebut ke BNP Paribas sesuai kesepakatan. “Kami telah meminta NIL un-
tuk segera meng-escrow bond tersebut di BNP Paribas, tetapi hingga kini NIL belum melakukan hal tersebut. Padahal, kami siap untuk menebus kembali bond itu sejak kesepakatan 16 Juli 2010 lalu,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini. Yopi menjelaskan kesepakatan tertanggal 16 Juli 2010 yang dimaksudkan antara Pukuafu dan NIL terkait kesiapan Pukuafu menebus kembali bond senilai US$200 juta. Kesepakatan itu antara lain menyebutkan bahwa NIL menyetujui Pukuafu membeli kembali bond-nya yang sekarang dikuasai NIL. “Persetujuan
itu mengikat NIL untuk memberitahukan secara tertulis outstanding loan dari Pukuafu Indah kepada NIL.” Lebih lanjut, kata dia, bond yang dibeli NIL itu kemudian diserahkan kepada BNP Paribas untuk disimpan. Pukuafu Indah pun akan membayar pokok pinjaman kepada NIL melalui BNP Paribas dalam waktu 30 hari sejak bond disimpan, sedangkan bunga dan penalti dibayar dalam waktu 6 bulan. Sebelumnya, VP and Deputy General Legal Counsel Newmont (NMC) Blake Rhodes menyatakan Jusuf Merukh selaku CEO
Pukuafu telah ingkar janji terkait dengan perjanjian pinjaman dana dari Newmont sebesar ratusan dolar AS untuk keperluan pembayaran surat hutang milik Pukuafu. Sayangnya, Blake enggan menyebutkan angka pinjaman yang diberikan tersebut. "Salah satu syarat yang disetujui kedua pihak dalam pinjaman itu adalah mereka [Jusuf dan Pukuafu] akan mencabut dan tidak akan mengajukan segala dan semua tuntutan yang terkait 31% saham divestasi NNT. Namun setelah mendapatkan dananya, pihak Jusuf Merukh malah tidak menepati perjanjian tersebut,"
ujar Blake. Ketika dikonfirmasi kembali, Blake menjelaskan sehubungan dengan pemberian pinjaman pembiayaan oleh perusahaan kepada Pukuafu pada Desember 2009, Pukuaftu telah menandatangani perjanjian untuk menghentikan gugatannya terkait saham divestasi, termasuk gugatan yang telah diputuskan. Pada Agustus lalu sebagai upaya untuk memberlakukan perjanjian pelepasan tuntutan. Newmont telah mengajukan gugatan arbitrase terhadap Pukuafu ke Singapore International Arbitration Centre. (10)
sebesar US$11,95 miliar dari target yang ditetapkan sebesar US$12,19 miliar, sedangkan untuk laju penurunan produksi, BP Migas membukukan realisasi sebesar 0,25% dari target yang ditetapkan yang kurang dari 12%. Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha mengatakan revisi UU Migas masih memerlukan waktu yang tidak sebentar. Saat ini perkembangan revisi UU No. 22/ 2001 tentang Migas baru pada tahap penyelesaian naskah akademik yang disusun berdasarkan masukan dari para stakeholder migas. Dia menjelaskan pada Januari 2011, pihaknya akan menjadwalkan draf tersebut untuk disahkan di sidang paripurna sebagai RUU atas inisiatif DPR. Untuk kemudian ketua DPR akan meminta presiden menugaskan menteri terkait untuk membahasnya bersama DPR. “Targetnya dua kali masa sidang. Ya berarti akan makan waktu sekitar 6 bulan,” ujar Satya kepada Bisnis. (10) (aprilian.
[email protected])
Adaro incar tambang batu bara 300 juta ton BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Adaro Energy Tbk berharap bisa mengakuisisi tambang batu bara di Tanah Air yang memiliki cadangan minimal 300 juta ton. Deputy Corporate Secretary Adaro Energy Devindra Ratzarwin mengatakan untuk akuisisi tambang batu bara pihaknya masih memiliki dana yang mencukupi. Dengan begitu, Adaro belum menyiapkan opsi pendanaan tambahan untuk rencana tersebut. “Dana kami masih cukup. Adaro masih terus lihat-lihatlah mana yang cocok. Semua tambang di Tanah Air kami lihat misalnya Kalimantan dan Sumatra. Kami inginnya tambang yang punya reserves minimal 300 juta ton,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. Devindra menjelaskan sumber pendanaan akuisisi tersebut bisa saja diambil dari standby facility dari beberapa bank sekitar US$500 juta, sisa dana bond yang sekitar US$340 juta, serta kocek kas internal yang masih sebesar Rp6 triliun. Sayangnya, Devindra masih enggan membuka identitas tambang-tambang mana saja yang sudah dilirik. Ketika ditanya mengenai jumlah dan kapan target akuisisi tambang batu bara tersebut, dia pun enggan membeberkannya. Begitu pula, soal kabar akuisisi terhadap PT Bhakti Energi Persada, dia enggan menjelaskan perkembangannya. Terkait dengan produksi pada tahun depan, Adaro menargetkan bisa memproduksi batu bara
sebanyak 46 juta-48 juta ton. Akan tetapi, Devindra menyebutkan target itu bisa saja direvisi jika tingkat curah hujan ternyata tinggi. Untuk tahun ini, Adaro membidik volume produksi pada angka 42 juta43 juta ton. Dari angka tersebut Adaro memasok batu bara untuk pasar domestik sekitar 25% atau sekitar 11 juta ton tahun ini. Perusahaan juga mencanangkan target produksi sebesar 80 juta ton pada 2014.
Pasok PLN Tahun depan, Adaro berencana menambah pasokan batu bara ke PT Perusahaan Listrik (Persero) sebanyak 2 juta ton. Adapun saat ini, Adaro sudah memasok kebutuhan batu bara untuk PLN sekitar 6 juta-11 juta ton. Guna menggenjot peningkatan produksinya, Adaro berencana menggelontorkan US$464 juta untuk belanja modalnya. Anggaran tersebut diambil dari kas internal. Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir sempat mengungkapkan niat untuk membangun overland conveyor sepanjang 68 km yang diperkirakan mampu menghemat biaya hingga US$1,5 per ton. Akan tetapi, pelaksanaannya bakal dilakukan setelah kajian menyeluruh terutama menyangkut dampak sosialnya. Selain itu, perseroan juga tengah mengkaji transportasi yang sudah ada yakni dari area penambangan di sekitar Tanjung Kalimantan Selatan, sampai dengan fasilitas pemorosesan akhir di terminal Sungai Kelanis. (10)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
DPR belum bahas pajak operator telekomunikasi JAKARTA: Komisi I DPR menyatakan belum mengagendakan rencana penarikan pajak 5% terhadap total pendapatan operator telekomunikasi karena masih fokus pada rancangan undangundang lainnya. Roy Suryo, anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi, mengatakan Komisi I DPR sedang fokus pada revitalisasi alutsista dan beberapa RUU yang menjadi program legislasi nasional seperti RUU Konvergensi, RUU Penyiaran, RUU Intelijen, RUU KomCad, revisi UU ITE dan RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi (Tipiti). "Kami masih fokus ke revitalisasi alutsista dan menyelesaikan beberapa RUU yang menjadi prolegnas, jadi soal-soal
telekomunikasi masih belum [pembahasan]," ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Dia menjelaskan ada beberapa pembahasan RUU yang bersamaan, sehingga dibuat skala prioritas seperti RUU Konvergensi dan revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sedangkan RUU Tipiti belum menjadi pembahasan di komisi tersebut. "Kami mendahulukan RUU Penyiaran dan revisi UU ITE terlebih dahulu, baru kemudian RUU Konvergensi dan Tipiti," jelasnya.
Operator telekomunikasi & jumlah pelanggan Operator Jumlah pelanggan (juta) Telkomsel 93 Indosat 37,7 XL Axiata 35,2 Natrindo Telepon Seluler (Axis) 7,5 Hutchison CP Telecom (Tri) 7,5 Mobile-8 Telecom (Fren) 2,5 Smart Telecom (Smart) 3 Bakrie Telecom (Esia) 11,1 Telkom (Flexi) 16,2 Sampoerna Telecom Indonesia (Ceria) n.a Batam Bintan Telecom (BBT) n.a Sumber: Kemenkominfo
BISNIS/SEP/T. PURNAMA
KLIK Lenovo ekspansi PC all-in-one JAKARTA: Lenovo mulai melakukan penetrasi pasar PC kategori all-in-one yang diklaim vendor itu sebagai usaha yang mulai menjanjikan pertumbuhan. Irene Santosa, Country Manager Home and Small-Medium Business unit Lenovo Indonesia, mengatakan PC all-in-one mulai diterima luas di Indonesia. “Secara global, pasar all-in-one PC semakin berkembang karena konsumer ingin menggabungkan tower desktop, monitor dan kabel yang digunakan oleh seluruh keluarga untuk bekerja, bermain dan belajar,” ujarnya pekan lalu. Menurut Irene, di Indonesia, Lenovo akan bekerja sama dengan dua situs blog lokal terkemuka, Chickenstrip dan Dailysocial, untuk menggelar aktivitas kampanye penggunaan all-in-one PC bertajuk What’s Your Idea of Fun. Dalam kampanye itu, paserta diundang untuk berbagi ide kegemaran mereka dan pada saat yang sama memenangi hadiah dari Lenovo. Lenovo juga meluncurkan IdeaCentre B310 dengan harga mulai US$1.049 per unit yang diklaim didukung dengan fitur khusus untuk film, game, musik dan interaksi online. (BISNIS/ROY)
Trafik data saat Natal naik di atas 10% Kualitas layanan jelang tahun baru diawasi OLEH FITA INDAH MAULANI & RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Trafik layanan data pada puncak perayaan Natal 2010 mengalami lonjakan di atas 10% dibandingkan dengan hari biasa. Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, mengatakan dari hasil pemantauan pada saat puncak libur Natal 2010, hampir sebagian besar operator penyelenggara telekomunikasi mencatat kenaikan trafik secara beragam. “Khususnya pada tanggal 25 Desember 2010, komunikasi data [Internet] berkisar antara 10% sampai dengan 12%,” ujarnya kemarin. Adapun trafik percakapan (voice) dibandingkan rata-rata di hari-hari biasa mencatat kenaikan antara 5% dan 8%. Pengiriman SMS lonjakannya berkisar 7% dan 9% dari hari biasa. Menurut Gatot, berdasarkan pantauan instansinya, layanan telekomunikasi berlangsung lancar dengan tingkat kualitas layanan yang cukup baik dan tidak mengalami gangguan berarti, baik di layanan suara, SMS maupun penggunaan Internet. Anky A. Priyagung, Vice President Network & Service Quality Telkomsel, mengatakan pada libur dan perayaan Natal tahun ini terjadi peningkatan lonjakan trafik data sampai sekitar 5% dibandingkan hari-hari biasa. “Kami mencatat kenaikan lonjakan trafik data sekitar 5% yang paling banyak dikontribusi dari layanan Blackberry,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut Anky, lonjakan trafik komunikasi seperti percakapan dan SMS tidak terlalu besar dan cenderung seperti lonjakan pada akhir pekan biasanya. Triana Mulyatsa, Executive General Manager Divisi Telkom Flexi, mengatakan animo masyarakat untuk menggunakan layanan data Telkom Flexi yaitu FlexiNet cukup besar. “Khususnya pada hari libur dan periode Natal 2010 dan menjelang Tahun Baru 2011. Ini terlihat dari kenaikan trafik sekitar 2 [megabit per second/Mbps] setiap harinya.” Saat ini, paparnya, pengguna aktif layanan FlexiNet mencapai sekitar 400.000 pengguna dari total 16,8 juta pelanggan Flexi yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Lonjakan trafik telekomunikasi libur Natal 2010 Indikator
Lonjakan
Komunikasi data (Internet)
10%-12%
Percakapan (voice)
5%-8%
Pengiriman SMS
7%-9%
Sumber: Kemenkominfo BISNIS/T. PURNAMA
Febriati Nadira, Head of Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, mengatakan jaringan XL aman dan sukses melayani pelanggan pada hari Natal 2010. “Lonjakan trafik percakapan dan SMS tertinggi terjadi pada hari Natal dengan peningkatan trafik percakapan 6% menjadi 635 juta menit, SMS naik 7% [695 juta SMS] dan data [24 Desember] naik 11% menjadi 18,9 terrabytes per hari dibandingkan hari biasa,” paparnya.
Persiapan tahun baru Gatot menegaskan pihaknya akan memantau secara ketat kualitas layanan menjelang pergantian tahun dengan sanksi ganti rugi kepada pelanggan jika terjadi kerugian di pihak konsumen akibat kelalaian operator sendiri. Sanksi ini sesuai ketentuan Pasal 15, UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Berdasarkan perkiraan Kemenkominfo, lonjakan trafik penggunaan telepon, pengiriman SMS dan penggunaan Internet akan meningkat meskipun tidak setinggi seperti pada saat suasana Lebaran. Kemenkominfo, lanjutnya, meminta operator mempertahankan kualitas layanan dan menekan kemungkinan buruknya kualitas layanan. “Jangan sampai terjadi dropped call yang cukup lama yang dapat mengganggu kenikmatan para pengguna layanan telekomunikasi,” tegasnya. Secara umum, instansi itu memetakan konsentrasi penggunaan layanan suara dan pengiriman SMS tertinggi secara umum tercatat di wilayah Jabodetabek, kemudian dari dan ke arah sebagian Jawa, Sumut, Kalteng, Sulut, sebagian Sulteng dan Sulsel, sebagian Maluku, Papua, Irian Jaya Barat, dan Nusa Tenggara Timur. (roni.
[email protected])
BISNIS/RAHMATULLAH
BELANJA ONLINE: Seorang karyawati mengamati salah satu produk kecantikan Ristra di sela-sela peluncuran situs belanja online di Jakarta, Jumat pekan lalu Situs belanja online tersebut bertujuan untuk memudahkan pe-
langgan memesan sejumlah 161 ragam produk kosmetik dan kecantikan lainnya melalui Internet.
‘BHP Frekuensi perlu disederhanakan’ OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah perlu menyederhanakan sistem perpajakan yang berlaku di industri telekomunikasi agar tidak memberatkan industri, sehingga dapat melakukan ekspansi jaringan dan peningakatan kualitas layanan kepada konsumen. Pengamat perpajakan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Haula Rosdiana mengatakan beban BHP Frekuensi bertambah jika operator mengembangkan jaringan seperti menambah BTS. Itu disebabkan beban BHP Frekuensi yang harus dibayar dihitung berdasarkan utilisasi kanal di setiap BTS. “Pengembangan jaringan atau perbaikan kualitas jaringan berarti penambahan biaya bagi operator jaringan bergerak tanpa kabel/nir-
i3
kabel [wireless],” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Frekuensi atau spektrum merupakan sumber daya yang produktif karena merupakan input untuk memproduksi berbagai barang dan jasa. Pungutan yang termasuk dalam kategori penerimaan negara bukan pajak (PNBP) disebut Bea Hak pakai penggunaan frekuensi (BHP frekuensi). Besaran pungutan BHP Frekuensi yang berlaku bagi operator sistem seluler global system for mobile communication (GSM) ditetapkan berdasarkan Izin Stasiun Radio pada setiap kanal di dalam base transceiver station (BTS). Berbagai regulatory charges tersebut, kata dia, akan menambah biaya operasional operator secara keseluruhan, khususnya biaya perpajakan. Penasihat ahli Masyarakat Tele-
matika Indonesia (Mastel) itu mengatakan biaya yang tinggi dapat mendistorsi perkembangan industri telekomunikasi dan menghalangi terciptanya ketersediaan pelayanan telekomunikasi yang lebih terjangkau. Menurut Haula, kendati spectrum charges dan licence fee tidak sebesar di India, di Indonesia biayabiaya lain yang terkait dengan penyelenggaraan jastel relatif besar, misalnya biaya-biaya perizinan untuk mendirikan BTS serta kompensasi yang harus diberikan oleh penyelenggara jastel kepada masyarakat yang berada di wilayah sekitar BTS yang akan didirikan. “Secara keseluruhan, regulatory charges yang dilakukan oleh pemerintah atas industri telekomunikasi relatif banyak dan beragam baik jenis, tarif maupun dasar pengenaannya,” jelasnya. Regulatory charges pungutan ter-
sebut terdiri dari pajak dan nonpajak (PNBP) serta retribusi yang dipungut oleh dua otoritas pemajakan yang berbeda, yaitu pemerintah pusat dan daerah. "Karena itu, dibandingkan negara-negara lain yang menjadi pembanding dalam penelitian ini, regulatory charges di Indonesia relatif lebih banyak." Dia berpendapat regulatory charges industri telekomunikasi di Indonesia beragam dan mengakibatkan pajak berganda bahkan multiple taxation dalam arti luas, karena pembebanan pajak dan pungutan lainnya dikenakan lebih dari satu kali terhadap suatu fakta fiskal. Keberagaman regulatory charges atas industri telekomunikasi, menurut Haula, menyebabkan cost of taxation yang relatif tinggi sehingga tidak mendorong optimalisasi pertumbuhan industri telekomunikasi.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
SISTEM ANDROID: Seorang wanita mengoperasikan ponsel LG Optimus seri GT540 di Jakarta, belum lama ini. Ponsel tersebut menggunakan sistem operasi Android dengan 50.000 aplikasi yang bisa diunduh langsung tanpa komputer. Saat ini segmen pasar Android sebesar 10% dari pasar ponsel pintar atau mengalahkan Windows Mobile dengan penetrasi pasar di bawah 5%.
10 Kota jadi pasar kunci Blackberry OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Operator seluler Telkomsel memetakan 10 kota di Indonesia menjadi pasar utama layanan Blackberry. Gideon Purnomo, VP Channel Management PT Telkomsel, mengatakan animo masyarakat menggunakan layanan Blackberry sepanjang 2010 mengalami peningkatan terutama di 10 kota di Indonesia. “Animo besar layanan Blackberry terjadi di 10 kota. Kami secara kontinu hampir setiap pekan menyiapkan acara penjualan di kota-kota tersebut bahkan sampai penutupan sebelum liburan [akhir tahun],” ujarnya di sela-sela Blackberry Christmas Year End Sale, pekan lalu. Menurut Gideon, 10 kota utama pasar Blackberry itu di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Adapun untuk meraih pertumbuhan dan basis pelanggan, operator mengandalkan dan mempertahankan strategi internal dan eksternal. Telkomsel, misalnya, akan memperluas kerja sama dengan Research in Motion selaku vendor prinsipal Blackberry dan seluruh distributor resminya di Indonesia. Kerja sama itu juga diperluas dengan menggandeng PT Comtech Cellular Indonesia, PT Selular Media Infotama (selular shop) dan PT Teletama Artha Mandiri yang akan mencakup area 300 titik layanan di 29 kota besar di Indonesia.
Jaringan distribusi Blackberry di Indonesia diperkuat dengan hadirnya PT Research In Motion Indonesia yang akan fokus mengembangkan bisnis di Indonesia melalui dukungan penuh penjualan dan pemasaran kepada para mitra operator dan distributornya di seluruh Indonesia. Pendirian PT RIM Indonesia juga menyusul rencana penggelaran 36 pusat layanan pelanggan resmi Blackberry yang akan mulai beroperasi pada akhir 2010. Telkomsel juga bekerjasama dengan Brightpoint selaku penyalur global Blackberry smartphone. Selain Telkomsel, pasar Blackberry lokal juga diperebutkan operator Indosat, XL Axiata, Hutchison CP Telecommunication (Tri), Natrindo Telepon Seluler (Axis), dan Smart Telecom. Gideon mengklaim pelanggan Blackberry yang menggunakan layanannya meningkat 140 % dibandingkan awal tahun atau menjadi 960.000. Menurut Gideon, penyerapan Blackberry juga didukung mekanisme pembiayaan atau harga khusus misalnya cicilan dengan diskon tertentu bagi pemegang kartu kredit Citibank, BCA, Mandiri, BNI, HSBC, Mega dan UOB. Bahkan, distributor mulai mengembangkan model layanan penukaran smartphone Blackberry yang lama dengan model terbaru yang dihargai sesuai dengan tipe, kondisi fisik dan kelengkapan syarat garansi.
Microsoft perbesar pasar software OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Microsoft Indonesia memperkuat jaringan distribusi dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) untuk memperbesar pasar software asli. Elizabeth Wirapranata, Genuine Software Initiative Lead PT Microsoft Indonesia, mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan Apkomindo untuk mengembangkan dan memperluas pasar. “Kami sedang menjalankan beberapa program untuk meningkatkan keterampilan para penjual komputer di sektor ritel serta upaya untuk mempromosikan bisnis ke para vendor PC yang jujur,” ujarnya pekan lalu. Menurut Elizabeth, salah satu terobosan adalah menggelar program Star Shop Awards yang diklaim Microsoft akan membantu konsumen mengidentifikasi toko penjual PC yang menyediakan software asli. Dia mengatakan pengalaman terbaik menggunakan PC hanya dapat terjadi dengan dukungan software asli. Suhanda Wijaya, Ketua Apkomindo, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Microsoft dalam membantu mengedukasi diler komputer dan konsumen mengenai pentingnya membeli software asli. “Software adalah jantung dari
komputer artinya jika pengguna memilih software bajakan maka mereka menerima risiko kehilangan data berharga, informasi pribadi dan kegagalan sistem yang tidak sebanding dengan biaya yang keluar.” Star Shop Award adalah program baru yang mulai digelar Juni 2010 yang pada ketika itu sebanyak 200 penjual ritel PC di Mal Mangga Dua Jakarta disurvei dan terseleksi 12 penjual PC memenuhi kriteria penghargaan. Pekan lalu, Microsoft memberikan Star Shop Award kepada sembilan peritel komputer baru untuk bergabung. Ke-9 toko itu terpilih dari 600 toko komputer yang disurvei oleh Microsoft bulan lalu di Jakarta dan Bandung. Toko-toko ritel ini juga merupakan anggota dari program Microsoft untuk channel IT, Microsoft Partner Network (MPN) yaitu program berbasis komunitas dengan lebih dari 640.000 organisasi partner di seluruh dunia. Program Star Shop juga berhubungan dengan kampanye baru Microsoft untuk memerangi pembajakan dalam komputer baru yang dijual oleh penjual. Sebanyak 20 penjual PC di Bandung, Jakarta, Makassar, Surabaya dan Medan telah diproses oleh pengacara Microsoft yang ditunjuk untuk membahas tindakan pelanggaran yang mereka lakukan.
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 17 Desember 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi T
0 00
0
95
2 3 4 5 6 7 8 9 0
9
%
85
Y ELD
8 75 7 65
2 3 4 5
6 55
Y % T 23 D 0 22 D 0 6 6 5027 6 5098 7 5 5804 5 9305 8 6 570 6 3037 9 6 6079 6 6396 6 8507 6 8580 20 7 0 56 7 0329 2 7 788 7 2 24 22 7 3640 7 4 2 23 7 5695 7 6264 24 7 7863 7 8492 25 8 0044 8 0707 26 8 2 62 8 2839 27 8 4 63 8 4840 28 8 60 5 8 6680 29 8 770 8 8347 30 8 92 7 8 9839
Y % 23 D 0 22 D 0 9 0566 9 59 9 756 9 23 9 9 2798 9 3330 9 3705 9 4206 9 4490 9 4962 9 5 67 9 56 9 5749 9 6 65 9 6246 9 6637 9 6670 9 7038 9 7030 9 7378 9 7336 9 7665 9 7595 9 7907 9 78 4 98 0 9 7998 9 828 9 8 53 9 8424
Seri
45
0
5
0
5
20
25
T S 4 48 FR0027 9 90 FR003 4 74 FR0040 9 66 FR0052 27 58 FR0050
30
T 23 D
0
22 D
0
% 09 7345 22 0458 6 20 09 5280 07 386
YTM % 6 9332 77642 8 9993 9 4234 9 7238
K % 9 5000 0000 0000 0 5000 0 5000
Ob gas Nega a R e & Sukuk Nega a R e K
K
J %
OR 003 OR 004 OR 005 OR 006 OR 007 SR00 SR002
TTM
m 2S 2M 5S 5A 5A 25 0
9 4000 9 5000 4500 9 3500 79500 2 0000 8 7000
0 72 22 2 73 2 65 3 2 65 2 8 3 2 4 2 3
H P W % 23 D 0 22 D 0 C 02 7 42 02 4599 25 43 03 5686 03 2885 28 0 0 9907 6439 65 32 03 9753 03 8099 6 55 02 2 50 02 909 24 06 2077 06 29 4 8 37 02 8863 02 6406 24 57
23 D 0 5 5424 6 4488 70 3 6 7880 70295 6 4860 7 2346
YTM % 22 D 0 C % 59 8 0 3694 6 6900 0 24 3 6 7674 0 2439 6 8964 0 083 70403 0 0 08 6 4264 0 0596 7 359 0 245
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 23 Desember 2010 Bond Name
A O N O A O O O O A A A A A A A O O O O
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR AA
M N
AA
O M m M N A m m m m m m m
AA AA A AA AA AA AA AA AA AA
A
A
A A
A A A
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 23 Desember 2010 Bond Name
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N N
Trade Date
R R R R R
Value *) (Bio) IDR
Yield
Coupon
OR OR OR OR OR N R R
O O O A A A A A A A O O O O A A O O O O O O
R R N
N R R R R R R R R R
R R
R R
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
23/12/10
22/12/10
m m M
Commonwea h L e
N N N N N N N N N N N N N N N N
R R R R R
M
22/12/10 mm mm mm
21/12/10
AJ Manu e ndones a
23/12/10 Jual
Beli
22/12/10 Jual
Beli
m m
PT Av s Assu ance
22/ 2/ 0
2 / 2/ 0
N N N N N O M
R R R R R
Bond ID
AA N R R AA
N N N N
R R R R m m m
R R R R R M
A
N
AA AA
A N
N N
R R A m m m m m m m
M M M M M M M
A AA AA AA AA AA AA AA
A
A A
A A A
m m
A
A O A O A A A A
A A
A AA AA AA AA
22/12/10
21/12/10
Panin Rp Cash Fund.....................................................................................................1.737,12...................................................1.736,97 Panin USD Cash Fund ................................................................................................0,13443...................................................0,13443 Panin Rp Managed Fund..........................................................................................4.564,68.................................................4.579,62 Panin USD Managed Fund .........................................................................................0,18346 ..................................................0,18344 Panin Rp Equity Fund................................................................................................12.146,21.................................................12.193,90 Panin Rp Fixed Income Fund.....................................................................................1.355,86 ...................................................1.355,13 Panin Syariah Rp Cash Fund......................................................................................1.370,46 ...................................................1.370,21 Panin Syariah Rp Managed Fund ..............................................................................1.644,95..................................................1.645,85 Panin Syariah USD Manage Fund ..............................................................................0,01068 ..................................................0,01068 Panin Syariah Rp Equity Fund..................................................................................2.035,20 ................................................2.038,44 Panin MUL Rp Conservative Fund.............................................................................1.706,49 ..................................................1.706,96 Panin MUL Rp Moderate Fund.....................................................................................2.211,61..................................................2.216,48 Panin MUL Rp Aggressive Fund ................................................................................2.671,39..................................................2.677,64 Panin MUL USD Aggressive Fund.............................................................................11,55850..................................................11,57520
23/12/10
22/12/10
MAA Equity Fund.....................................................................................................2.564,66...................................................2.571,74 MAA Cash Fund.........................................................................................................1.985,90..................................................1.985,65 MAA Managed Fund...................................................................................................1.677,79..................................................1.682,97 MAA Income Fund .....................................................................................................1.537,60...................................................1.537,53 MAA USD Managed Fund........................................................................................1,089096 ................................................1,088279
22/12/10
Beli
Jual
21/12/10
Beli
Jual
Secure Money US$.....................................................................................13,0473.................13,6997.................13,0125................13,6631 Secure Money..........................................................................................193,0792..............202,7332..............192,9669.............202,6152 Progressive Money.................................................................................529,6040.............556,0842..............531,2969 .............557,8617 Dynamic Money ........................................................................................931,4931..............978,0678 .............935,2577............982,0206 Money Market Rp......................................................................................115,4325................121,2041................115,4149...............121,1856 Syariah Progressive Rp ............................................................................143,5479...............150,7253 .............143,4560.............150,6288 Syariah Dynamic Rp....................................................................................162,1161................170,2219..............162,0876..............170,1920
Sun Life Financial Indonesia
22/12/10
21/12/10
Brilliance Aggressive................................................................................................9.690,90 ..................................................9.729,74 Brilliance Moderate ..................................................................................................5.457,43 .................................................5.474,56 Brilliance Conservative.............................................................................................2.212,58..................................................2.213,02 Brilliance Xtra Aggressive...........................................................................................1.376,12...................................................1.377,90 Brilliance Xtra Dynamic..............................................................................................1.457,72...................................................1.457,76 Brilliance Xtra Prima.................................................................................................1.504,73..................................................1.503,28 Brilliance Xtra Progressive........................................................................................1.205,36...................................................1.206,61 Brilliance USD Managed Fund......................................................................................2,2107 .....................................................2,1979 Optima Pricipal Value..................................................................................................1.127,42...................................................1.126,00 Brilliance Aggressive Multi Plus Fund.........................................................................1.818,10..................................................1.823,08 Brilliance Hasanah Balanced Fund..............................................................................1.072,12 ..................................................1.072,47 Brilliance Hasanah Equity Fund.................................................................................1.296,39..................................................1.298,54 Salam Equity Fund....................................................................................................1.020,34..................................................1.020,93 Salam Balanced Fund..................................................................................................999,63...................................................1.000,10 Maxi Fund 1................................................................................................................1.000,70..................................................1.000,57
m
21/12/10
20/12/10
Sequis Life Rupiah Equity Fund ............................................................. M
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
m m
22/12/10
21/12/10
WM
m
Harga per unit 23/12/10 22/12/10
m m M
JS LINK JIWASRAYA
22/12/10
21/12/10
M
22/12/10
N N N N N N
Jual
Beli
N
M
21/12/10
21/12/10
17/12/10
22/12/10
21/12/10
Jual
Beli
Smartlink Rupiah Money Market Fund .......................................................2.024,98.................1.923,73................2.024,71...............1.923,47 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund.........................................................2.464,72 ...............2.341,48...............2.463,77.............2.340,58 Smartlink Rupiah Balanced Fund...............................................................2.494,60...............2.369,87...............2.500,19...............2.375,18 Smartlink Rupiah Equity Fund....................................................................1.844,03.................1.751,83................1.855,76...............1.762,97 Smartlink Dollar Managed Fund....................................................................1,6580....................1,5751...................1,6515.................1,5690 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund.........................................................1.392,07................1.322,47 ...............1.396,93...............1.327,08 Smartlink Rupiah Deposit Fund...................................................................1.007,76..................957,37 ...............1.007,66 ................957,28 Allisya Money Market Fund ........................................................................1.244,07..................1.181,87...............1.243,88................1.181,69 Allisya Rupiah Fixed Income Fund...............................................................1.443,73.................1.371,55...............1.446,83...............1.374,49 Allisya Rupiah Balance Fund.......................................................................1.673,87.................1.590,18................1.679,37..............1.595,40 Allisya Rupiah Equity Fund..........................................................................1.329,81................1.263,32................1.331,44..............1.264,87 SmartWealth Equity Performa Fund ............................................................1.271,69..................1.208,11................1.276,59................1.212,76
22/12/10
21/12/10
SmartWealth Money Market Fund..............................................................................1.154,09 ...................................................1.153,95 SmartWealth Fixed Income Fund..............................................................................1.204,99..................................................1.204,75 SmartWealth Balanced Fund......................................................................................1.373,76...................................................1.378,77 SmartWealth Equity Fund..........................................................................................1.740,65...................................................1.746,75 SmartWealth Sectoral Equity Fund...............................................................................1.187,11...................................................1.190,32 GroupLink Corporate Fund A .....................................................................................1.168,66....................................................1.168,41 GroupLink Money Market Fund .................................................................................1.023,24..................................................1.023,09 GroupLink Fixed Income Fund...................................................................................1.028,79..................................................1.028,53 GroupLink Equity Fund...............................................................................................1.126,43 ....................................................1.130,31 Allianz Protected Fund A...........................................................................................1.479,75...................................................1.480,13 Allianz Protected Fund B............................................................................................1.319,96....................................................1.312,14 Allianz Protected Fund C............................................................................................1.013,59...................................................1.014,26 Global Investa Protected Fund A................................................................................1.313,80....................................................1.313,21 Global Investa Protected Fund B...............................................................................1.029,30 ..................................................1.029,96 Global Investa Protected Fund C Rupiah.....................................................................1.017,96 ...................................................1.016,79 Primavest Protected Fund A.....................................................................................1.059,25...................................................1.057,35
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
Equity Stable Link(Rp) .............................................................................3.315,959.............3.282,799...................-1,632...................11,134 Equity Safe Link Plus(Rp).........................................................................1.329,705..............1.329,705..................-0,553...................11,361 Flexi Safe Steady(Rp)...............................................................................2.351,576..............2.351,576.....................-1,411.................10,892 Flexi Safe Steady(US$)...............................................................................0,15482 ................0,15482..................-0,928...................5,148 Flexi Managed Fund(Rp)............................................................................1.815,674...............1.815,674..................-3,066.................19,644 Flexi Safe Equity Fund(US$) ......................................................................1.124,337...............1.124,337..................-3,268 ................24,987
23/12/10
Jual
Beli
22/12/10
22/12/10
21/12/10
Jual m
Beli
21/12/10
Jual
Beli
(Bio) IDR
A A
Stable Fund Rupiah ................................................................................................1.470,7210...............................................1.470,2189 Stable Fund Dollar......................................................................................................1,29340...................................................1,29300
Allianz Life Indonesia
Tot. Val.*)
M M M
23/12/10
22/12/10
Tot. Vol. (Bio) IDR
N A M
22/12/10
Jual
Beli
21/12/10
MaestroLink/MaestroLink Plus: m
Freq.
A
20/12/10
PT AXA Financial Indonesia
M
Last
M
Signature Link Adventurous.....................................................................10.219,84...............9.708,85.............10.256,60 ..............9.743,77 Signature Link Balanced............................................................................5.723,20...............5.437,04...............5.732,24.............5.445,63 Signature Link Cautious.............................................................................1.803,73.................1.713,54...............1.802,68 ...............1.712,55
m m
Low
M N
BPPI Plus Fund-1 .....................................................................................................897,3585................................................897,3585 BPPI Plus Fund-2....................................................................................................770,0000 ...............................................770,0000
PT Asuransi Jiwa John Hancock
M m
High
O
22/12/10
22/12/10
M m m m
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
Terendah
M
Ekalink Aggressive.....................................................................................................1.725,92...................................................1.732,95 Ekalink Dynamic .......................................................................................................1.440,26..................................................1.444,63 Ekalink Fixed Income...................................................................................................1.174,92....................................................1.174,59
Jual
m m m
Tertinggi
A M
22/12/10
Equity Life Indonesia
PT BNI Life Insurance
Maturity
Arthalink-Aggressive...............................................................................................1.121,7687...............................................1.126,3402 Arthalink-Dynamic................................................................................................1.604,2249..............................................1.609,3764 Arthalink-Fixed Income ..........................................................................................1.012,2081 ...............................................1.011,6654 EKALINK SUPER AGGRESSIVE............................................................................1.377,9980...............................................1.379,9120 EKALINK SUPER DYNAMIC.................................................................................1.253,6590..............................................1.257,6490 Excellink-Aggressive Fund...................................................................................2.930,4090..............................................2.936,9140 Excellink-Dynamic ................................................................................................2.936,1680............................................2.943,5860 Excellink-Dynamic Dollar Fund.......................................................................................1,1501.......................................................1,1501 Excellink-Fixed Income Fund................................................................................2.086,7070.............................................2.086,2510 Excellink-Secure Dollar Income Fund............................................................................1,0421.....................................................1,0420 Excellink-Aggressive Syariah................................................................................1.348,2308...............................................1.350,5149 Excellink-Dynamic Syariah.....................................................................................1.398,5341..............................................1.399,2539 Excellink-Fixed Income Syariah.............................................................................1.024,8353..............................................1.024,8353
m M
WM
A M A N A N A N R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R M A OR OR OR OR OR OR OR OR O MA N N N A N N R R R
OR OR OR OR OR
R R m M
PT AJ Sequis Life
m m m m
Harga
Total volume terakhir
DR
R
K
M
Volume transaksi terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 23 Desember 2010 R
AA
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
M
B
C
R R R R R
m
m
M
DR
Y
R R R R R R R R R R R
PT AXA Life-Indonesia m
V
AA
PT MAA Life Assurance Ha ga pe un 22/ 2/ 0 2 / 2/ 0
V B
M N
PT Panin Life
INSURANCE LINKED
M M
A O N O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N
R R R
N N N N N N N N N N N
P D
O O O
R R R R
NR NR
Nm
NR NR
N
N N N N m m m
B
A O O O O O O O
R
R R
Transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 23 Desembe 20 0
N
R R R R R
N N
Da a se u uh
N N
R R R R R
m
O O O O O O O O O O O
Volume (Bio) IDR
R R R R R R R R R R R
N N N N N
O O O O O O O
Price
Jual
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
A
M M M M M M M
Beli
Harga transaksi terakhir
Sumber: HIMDASUN
AA AA M
Jatuh Tempo
Yield penutupan
ZC3 ........................................0......................11/20/2012 ...............88.735 ...........88.890 ..............88.813 ...........................6.382 .................................64.50 .............................29-Feb-08.............................105....................................140.............................64.50 ................64.50 ZC5 ........................................0 ......................2/20/2013.................87.312............87.484..............87.398 ...........................6.404....................................0.00 .............................29-Feb-08................................. - ..................................... - ............................0.00...................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011 ..............101.304 ...........101.304.............101.304 ...........................4.560 ................................104.30 ...............................2-Sep-08 ...............................10 ......................................10 ...........................104.30...............104.30 FR16................................13.45 ........................8/15/2011 .............104.993 ..........105.060 ............105.026............................5.470..................................93.94 ..............................31-Oct-08.................................5 ......................................10 .............................93.94 .................93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012..............107.650 ...........107.750.............107.700 ............................5.610..................................94.97 ............................26-Nov-08 ................................8........................................8 .............................94.97 ................94.00 FR18...............................13.175........................7/15/2012 ..............110.630............110.788 .............110.709............................5.920 ................................104.90 ...............................2-Sep-08.................................9........................................9 ...........................104.90 ...............104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ...............117.968 ...........118.220.............118.094............................6.270 .................................115.05 ................................1-Sep-09 ...............................10 .....................................20.............................115.05 ................115.00 FR20 ............................14.275......................12/15/2013 .............120.665...........120.965 .............120.815 ...........................6.490 .................................119.80 .................................7-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................119.80 .................119.75 FR22.....................................12 ........................9/15/2011 .............104.622 ..........104.696............104.659............................5.396 ................................106.35 ...............................19-Apr-10.................................3........................................6............................106.35...............106.00 FR23......................................11......................12/15/2012 .............108.969............109.164............109.066............................6.078................................108.50 ...............................19-Apr-10.................................7 ......................................14 ...........................108.50...............108.45 FR25.....................................10.......................10/15/2011...............103.491...........103.572 .............103.531 ...........................5.495 .................................104.10 ...............................21-Jun-10.................................2........................................4.............................104.10...............104.00 FR26......................................11......................10/15/2014...............113.996 ...........114.356...............114.176............................6.720..................................93.60...............................11-Mar-09.................................3........................................6 .............................93.60.................93.57 FR27................................9 1/2 .......................6/15/2015..............109.798 ...........110.202.............110.000............................6.870 ................................104.45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ...........................104.45...............104.40 FR28 ....................................10 ........................7/15/2017...............113.225 ............113.725..............113.475.............................7.373 ................................106.25 ................................5-Mar-10 ...............................10 .....................................20 ...........................106.25 ...............106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016................115.319 ...........115.800 .............115.559 .............................7.217 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .....................................20.............................110.28 ................110.20 FR31 .......................................11......................11/15/2020 ...............121.729...........122.229..............121.979 .............................7.774 .................................112.85.................................6-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................112.85 ................112.80 FR32.....................................15........................7/15/2018..............142.027...........142.527 ............142.277 ............................7.559.................................135.25..............................25-Mar-10.................................5 ......................................10............................135.25 ...............135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013...............113.007............113.230................113.119..............................6.112 ...................................111.78.................................9-Jun-10.................................9 .....................................20 ..............................111.78 ..................111.75 FR34.................................12.8 .......................6/15/2021 ..............134.104 ..........134.604............134.354 .............................7.916 ................................126.25.................................8-Apr-10 ..............................50....................................100............................126.25 ...............126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ..............133.724...........134.224.............133.974 ...........................8.262 .................................90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .....................................80.............................90.50 ................90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019..............123.559...........124.059............123.809 ............................7.700 ................................103.80.............................27-May-09 ...............................10 .....................................20 ...........................103.80................103.75 FR37 .....................................12 ......................9/15/2026...............123.513............124.013 .............123.763.............................9.122..................................114.70 ..............................14-Sep-07 ...............................10 ......................................10 .............................114.70.................114.70 FR38 ..................................11.6.......................8/15/2018 .............122.463...........122.963..............122.713 ............................7.624 .................................115.00................................12-Jan-10 ..............................20 .....................................20.............................115.00 ................115.00 FR39...............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............121.500 ..........122.000..............121.750 ...........................8.854..................................95.00 ...............................4-Sep-08.................................2........................................4.............................95.00.................94.90 FR40 .....................................11 ......................9/15/2025...............115.479 ............115.979..............115.729 ...........................9.043 ................................103.45 .............................23-Oct-09 ..............................20 .....................................40............................103.45 ...............103.40 FR42 ..............................10 1/4 .......................7/15/2027 ..............108.185..........108.685............108.435............................9.244 ................................103.65................................12-Apr-10 ...............................10 ......................................10............................103.65 ...............103.65 FR43 ..............................10 1/4.......................7/15/2022................113.414.............113.914 .............113.664 ............................8.381.................................107.05 .................................7-Apr-10 ...............................15 .....................................30 ............................107.05................107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024 ...............107.614 ............108.114 ............107.864 ...........................8.988 ................................100.05 ................................9-Mar-10 ...............................15 .....................................50 ...........................100.05 .................99.75 FR45...............................9 3/4 ......................5/15/2037 ..............101.062 ...........101.562 ..............101.312..............................9.611 ..................................97.50................................13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ............................107.50 .................97.50 FR46 ...............................9 1/2 .......................7/15/2023 .............104.583 ..........105.083............104.833 ...........................8.853 .................................82.00 ..............................24-Jul-08 ...............................10 .....................................20.............................82.00 .................81.50 FR47.....................................10 ......................2/15/2028 ..............105.819 ...........106.319............106.069............................9.283 ................................103.95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8............................103.95................103.92 FR48......................................9 .......................9/15/2018 ..............107.825 ..........108.325 ............108.075 ............................7.596 .................................101.00 .................................7-Apr-10..................................1........................................3 ............................101.00 ...............100.90 FR49......................................9 .......................9/15/2013...............106.197 ..........106.453 ............106.325.............................6.431 .................................95.80 ..............................18-Jun-09 ...............................10 .....................................20.............................95.80 .................95.75 FR50..............................10 1/2.......................7/15/2038 ..............107.750 ..........108.250 ...........108.000 ...........................9.664 ..................................97.05...............................22-Feb-10 ..............................50....................................100 .............................97.05 .................97.00 FR51.................................11 1/4 .......................5/15/2014...............113.594.............113.919..............113.756 ...........................6.658 .................................94.50 .............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12.............................94.50 .................93.70 FR52 ..............................10 1/2......................8/15/2030 .............109.569 ...........110.069 .............109.819............................9.393 ................................102.50................................5-May-10 ...............................10 .....................................40 ...........................104.80 ...............102.45 FR53................................8 1/4 ........................7/15/2021 ..............101.830 ..........102.330............102.080 ............................7.954 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR54 ...............................9 1/2 ........................7/15/2031 ...............101.301 ............101.801 ..............101.551............................9.328 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR55...............................7 3/8 .......................9/15/2016 .............100.326...........100.790............100.558 .............................7.251 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026...............99.349............99.849..............99.599 ............................8.419 ................................106.85.................................11-Oct-10.................................5 ......................................10 ...........................106.85................106.75 VR17........................................- .......................6/25/2011 ..............100.501.............101.183............100.842 ............................6.581..................................99.87..............................17-Mar-08 ..............................39 .....................................39 .............................99.87.................99.87 VR18........................................-.....................10/25/2012..............100.790 ............101.144 ............100.967 ...........................6.309..................................99.00.............................22-Aug-07 ..............................30 .....................................30.............................99.00.................99.00 VR19........................................-.....................12/25/2014 .............100.890.............101.185 .............101.037 ...........................6.569 .................................99.80 .............................14-Mar-08 ...............................91 ......................................91.............................99.80 ................99.80 VR20.......................................- ......................4/25/2015 .............100.446 ...........101.400 ............100.923..............................6.311..................................99.33 ..............................18-Feb-08.............................198 ...................................396 .............................99.33.................99.27 VR21........................................-......................11/25/2015 .............100.964.............101.017 .............100.991 ...........................6.307 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR22.......................................- ......................3/25/2016 ..............101.000.............101.031 ..............101.016............................6.570 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR23.......................................-.....................10/25/2016...............100.135.............101.021 ............100.578............................6.333 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR24.......................................- ......................2/25/2017 ..............101.000 ...........101.063 ..............101.031 ...........................6.305 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR25.......................................-.......................9/25/2017 ..............101.000.............101.031 ..............101.016............................6.570 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR26.......................................- .......................1/25/2018................101.162 ...........101.369 .............101.266 ...........................6.290 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR27.......................................-.......................7/25/2018................101.331 ............101.461 .............101.396 ...........................6.282 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR28.......................................- ......................8/25/2018 ................101.175 ...........101.388 ..............101.281 ...........................6.289 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR29.......................................- ......................8/25/2019 ..............101.240 ............101.510 .............101.375 ...........................6.283 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR30.......................................-.....................12/25/2019...............101.266............101.578 .............101.422 ...........................6.544 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR31........................................-......................7/25/2020...............101.266............101.578 .............101.422 ...........................6.280 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................-
Benchma k Sun
5
Kupon
Harga penutupan
Fixed Income Plus(USD) ...............................................................................................1,2767 .....................................................1,2733 Fixed Income Plus(IDR).........................................................................................1.702,2083..............................................1.703,0507 Cash Plus(IDR) ......................................................................................................1.524,5749..............................................1.524,3837 Equity Plus(IDR) ...................................................................................................4.226,2910 ............................................4.232,0055 Balanced (IDR)......................................................................................................2.136,6502 .............................................2.144,4833 Dynamic (IDR).........................................................................................................1.122,2781 ...............................................1.127,9558 Dollar Protection Plus Fixed Income 03 ......................................................................1,2905.....................................................1,2903 Maestropiece Platinum(USD)........................................................................................1,1856......................................................1,1838 Maestropiece Platinum 02(USD)...................................................................................1,1773.......................................................1,1755 Maestro Equity Syariah Rupiah.............................................................................1.560,8976 .............................................1.560,6228 Maestro Balanced Syariah Rupiah........................................................................1.285,0667..............................................1.284,2764
AXA Mandiri Financial Services
22/12/10
Beli
Jual
21/12/10
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$..........................................................................11,7033................12,2885.................11,6527...............12,2353 Mandiri Fixed Money................................................................................155,2946 ..............163,0593..............155,3263.............163,0926 Mandiri Secure Money................................................................................191,6431 ..............201,2253...............191,5384...............201,1153 Mandiri Progressive Money......................................................................432,3067..............453,9220.............433,6554............455,3382 Mandiri Dynamic Money ..........................................................................697,5086.............732,3840 ..............700,2671............735,2805 Mandiri Attractive Money .........................................................................138,3925 ................145,3121..............138,6954.............145,6302 Mandiri Active Money...............................................................................130,2896...............136,8041..............130,5548 .............137,0825 Mandiri Money Market ..............................................................................115,8849.................121,6791...............115,8673..............121,6607 Mandiri Attractive Money Syariah..............................................................156,6746..............164,5083..............156,6473.............164,4797 Mandiri Active Money Syariah.....................................................................134,7191................141,4551..............134,6336..............141,3653
PT A.J. Central Asia Raya
22/12/10
21/12/10
CARLink Pro-Fixed...............................................................................................1.878,4800..............................................1.878,0330 CARLink Pro-Mixed ...............................................................................................2.071,2810.............................................2.074,3590 CARLink Pro-Safe..................................................................................................1.541,2820.............................................1.540,9950 Century Pro-Fixed...................................................................................................1.311,7320................................................1.311,4070 Century Pro-Mixed...............................................................................................1.504,5540 .............................................1.505,6700
22/12/10
21/12/10
Carlisya Pro Safe...................................................................................................1.025,6532..............................................1.025,4736 Carlisya Pro Mixed................................................................................................1.046,3738.............................................1.050,4543 Carlisya Pro Fixed.................................................................................................1.032,9965..............................................1.032,8081
PT Asuransi Takaful Keluarga
22/12/10
21/12/10
Takafulink Ahsan....................................................................................................1.075,1269..............................................1.075,7858 Takafulink Alia ......................................................................................................1.425,9900...............................................1.427,9747 Takafulink Istiqomah.............................................................................................1.478,6532..............................................1.478,7204 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link...................................................................1.780,1153..............................................1.780,7200
PT Great Eastern Life Indonesia
22/12/10
21/12/10
GreatLink Bond Fund (IDR)....................................................................................1.495,0310...............................................1.494,1567 GreatLink Equity Fund (IDR) ................................................................................2.389,9228.............................................2.399,5567 GreatLink Optimum Fund (IDR)..............................................................................1.943,7129..............................................1.949,9068 GreatLink Cash Fund (IDR) ...................................................................................1.253,8994..............................................1.253,9024 GreatLink Fixed Income Fund (IDR)........................................................................1.471,6615 .............................................1.470,8030 GreatLink Dynamic Fund (IDR)............................................................................2.258,4356 .............................................2.267,5557 GreatLink Balance Fund (IDR)..............................................................................1.888,0798 ..............................................1.894,1099
PT Asuransi Mega Life
23/12/10
22/12/10
Wealth Maxima Fixed............................................................................................1.229,0833..............................................1.227,3847 Wealth Maxima Mixed.............................................................................................1.349,1201...............................................1.349,9143
22/12/10
21/12/10
Mega Link Agressive Fund....................................................................................1.272,4630...............................................1.275,5188 Mega Link Balance Fund .......................................................................................1.470,3702...............................................1.475,1690 Mega Link Protected Fund.....................................................................................1.405,7316..............................................1.405,9188
PT Asuransi Jiwa Recapital
22/12/10
Jual
Beli
21/12/10
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund....................................................................1.450,6345.............1.378,1028 ...........1.450,4742...........1.377,9505 Relife Primelink Balanced Fund ..............................................................1.473,3666............1.399,6983............1.473,1054...........1.399,4501 Relife Primelink Equity Fund...................................................................1.704,5787 ............1.619,3498.............1.706,7771...........1.621,4382 Relife Primelink Fixed Fund......................................................................1.196,7105.............1.136,8750.............1.197,2383 ............1.137,3764
PT AJ Bumi Asih Jaya
21/12/10
20/12/10
Asih Fixed Income.....................................................................................................2.901,47.................................................2.900,87 Asih Mixed Fund .........................................................................................................3.128,15..................................................3.105,88 Asih Equity Fund.......................................................................................................2.812,84 .................................................2.790,33 Asih Student Fund ....................................................................................................2.919,84 .................................................2.897,57
PT Asuransi CIGNA
22/12/10
21/12/10
CIGNA Money Market ...............................................................................................1.328,68..................................................1.330,44 CIGNA Fixed Income.................................................................................................1.439,84...................................................1.438,41 CIGNA Equity...........................................................................................................2.046,58.................................................2.049,33 CIGNA Structure Fund................................................................................................1.213,74...................................................1.213,52
PT ACE Life Assurance
22/12/10
21/12/10
ACE Rupiah Equity Fund .......................................................................................2.139,9694.............................................2.148,5980 ACE Rupiah Managed Fund....................................................................................1.696,1587...............................................1.701,5647 ACE Rupiah Stable Fund ........................................................................................1.210,7400................................................1.210,0310
Generali Indonesia
22/12/10
21/12/10
Generali Equity ..........................................................................................................1.279,26..................................................1.280,99 Generali Fixed Income................................................................................................1.059,10..................................................1.058,08 Generali Money Market .............................................................................................1.025,26...................................................1.025,14 Generali Equity I.........................................................................................................1.109,89 .....................................................1.111,39 Generali Fixed Income I...............................................................................................999,08.....................................................998,16 Generali Money Market I............................................................................................1.015,08...................................................1.014,96 Generali Equity II..........................................................................................................989,75.....................................................991,02 Generali Fixed Income II...............................................................................................976,75 ....................................................975,99 Generali Money Market II............................................................................................999,66....................................................999,59
CIMB Sun Life
22/12/10
21/12/10
CSL Link Ekuitas...........................................................................................................1.169,11.....................................................1.173,31 CSL Link Berimbang...................................................................................................1.103,95....................................................1.107,50 CSL Link Pasar Uang.................................................................................................1.026,49..................................................1.026,32 CSL Link Ekuitas Syariah............................................................................................1.152,78...................................................1.152,89
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
MULTIMODA Penumpang KA naik 0,5% BANDUNG: Manajemen Daerah Operasi (Daops) II Bandung PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan jumlah penumpang KA pada libur Natal dan Tahun Baru 2010 sebanyak 156.577 orang, naik sebanyak 805 orang (0,5%) dari tahun sebelumnya 155.772 orang. Kepala Humas Daops II Bandung PT KAI Bambang S Prayitno mengemukakan kenaikan penumpang terjadi semua kelas (eksekutif, bisnis, dan ekonomi), terutama pada kelas bisnis dan ekonomi. Menurut dia, sebetulnya kenaikan penumpang akan jauh lebih tinggi jika masa libur Natal maupun tahun baru jatuh pada hari Senin. “Kalau pada tahun ini hari libur Natal dan tahun baru jatuh pada Sabtu sehingga tidak terlalu menaikkan jumlah penumpang,” katanya kepada Bisnis kemarin. Hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, PT KAI menambah jumlah rangkaian kereta api mengingat adanya lonjakan jumlah penumpang, terutama yang ke arah timur (Yogyakarta dan Surabaya) dengan penambahan antara satu hingga tiga buah gerbong per rangkaian. (BISNIS/K45)
Feri ke Enggano ditambah BENGKULU: Kantor Cabang Bengkulu PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry akan menambah jadwal atau trip penyeberangan ke Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Dadan Hermawan, Kepala Cabang Bengkulu PT ASDP Indonesia Ferry, mengatakan penambahan jadwal penyeberangan itu untuk memperlancar transportasi di pulau berpenduduk 2.700 jiwa itu “Kami rencanakan pada 2011 trip penyeberanngan akan bertambah empat hingga enam trip,” ujarnya kemarin. Dia menambahkan jumlah trip di lintasan penyeberangan Pulau Enggano tahun ini hanya sebanyak 154 penyeberangan selama setahun. Dengan penambahan tersebut, maka jumlah trip feri di lintasan itu tahun depan menjadi 160 trip. (ANTARA)
TARGET PENUMPANG KA: Sebuah kereta api jurusan Bandung melintas di atas jembatan di daerah Purwakarta, Jawa Barat, belum lama ini. Manajemen Daerah Operasi (Daops) II Bandung PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan jumlah penumpang KA pada libur Natal dan Tahun Baru 2011 sebanyak 156.577 orang, naik sebanyak 805 orang (0,5%) dari tahun sebelumnya 155.772 orang. BISNIS/DEDI GUNAWAN
5 Maskapai ajukan izin layanan carter Layanan sewa disinergikan dengan penerbangan reguler OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lima maskapai berjadwal mengajukan surat izin usaha penerbangan (SIUP) tidak berjadwal sebagai persiapan jika ingin melebarkan sayap ke bisnis pesawat carter. Maskapai-maskapai itu adalah Sriwijaya Air, Mandala, Indonesia AirAsia, Merpati Nusantara Airlines, dan Kalstar Aviation. Hemi Pamuraharjo, Kasubdit Angkutan Udara Berjadwal Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan pihaknya tengah memproses perizinan SIUP tidak berjadwal yang diajukan maskapai tersebut. Menurut dia, SIUP tidak berjadwal dibutuhkan maskapai jika ingin menyeriusi bisnis pener-
bangan pesawat sewa. “Pengajuan perizinan penerbangan tidak berjadwal itu biasanya untuk jangka panjang. Maskapai berjadwal sebetulnya sudah bisa melakukan penerbangan sewa secara ad hoc [untuk tujuan tertentu]. Tapi, kalau memang untuk jangka panjang, biasanya maskapai akan meminta SIUP tidak berjadwal,” jelasnya kemarin. Sementara itu, lanjutnya, maskapai berjadwal yang sudah mendapatkan SIUP tidak berjadwal adalah Wings Air, anak usaha dari Lion Air. Dihubungi terpisah, juru bicara Sriwijaya Air Ruth Hanna mengatakan pihaknya belum bisa memublikasikan alasan pengajuan perizinan SIUP tidak berjadwal. “Belum bisa dipublikasikan rencana Sriwijaya terkait dari pengajuan SIUP tidak berjadwal itu,” jelasnya. Kendati demikian, Ruth menu-
Ketentuan jenis layanan maskapai niaga tak berjadwal menurut UU No. 1/2009 Pasal 92 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal dapat berupa: a. rombongan tertentu yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama bukan untuk tujuan wisata (affinity group); b. kelompok penumpang yang membeli seluruh atau sebagian kapasitas pesawat untuk melakukan paket perjalanan termasuk pengaturan akomodasi dan transportasi lokal (inclusive tour charter); c. seseorang yang membeli seluruh kapasitas pesawat udara untuk kepentingan sendiri (own use charter); d. taksi udara (air taxi); atau e. kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal lainnya. Sumber: UU No. 1/2009 tentang Penerbangan, diolah
turkan SIUP penerbangan tidak berjadwal memang untuk digunakan sebagai syarat menjalankan bisnis pesawat sewa.
SIUP berjadwal Perkembangan lainnya, Hemi mengungkapkan saat ini ada empat perusahaan penerbangan yang mengajukan SIUP berjadwal. “Perusahaan itu adalah PT Asia
Link, PT LCNC, PT ASI Pujiastuti, dan Jatayu. Perizinannya SIUP berjadwal sedang diproses,” jelasnya. ASI Pujiastuti atau Susi Air yang saat ini bergerak di bisnis penerbangan sewa pernah mengajukan SIUP berjadwal pada tahun lalu. Presdir Susi Air Susi Pujiastuti pernah mengatakan pihaknya
menjajaki pembukaan rute penerbangan di sejumlah daerah di Jawa, Sulawesi, Sumatra, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Sebetulnya, dengan mengantongi air operator certificate (AOC) 135, Susi Air sudah bisa melayani penerbangan berjadwal, tetapi perusahaan swasta nasional itu menginginkan adanya perubahan status. Saat ini Susi Air sudah melayani penerbangan berjadwal Jakarta—Pangandaran, Jakarta— Bandung, dan Bandung—Pangandaran. “Tetap AOC [air certificate operator] 135, hanya saja kami mengajukan SIUP untuk penerbangan berjadwal. Pengajuan izin ini salah satunya agar kami dipermudah untuk membuka pusat pelayanan di bandara,” jelasnya. Hemi juga menuturkan pada tahun ini pihaknya sudah menerbitkan SIUP berjadwal untuk Aviastar dan Tri M.G Intra Asia Airlines. (
[email protected])
Ojek jadi andalan angkutan pengungsi Selama 4 hari, 22—26 Desember 2010, atas undangan Kementerian Perhubungan, Bisnis dan sejumlah media dari Jakarta berkesempatan melihat kondisi terakhir Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama pasca bencana banjir bandang 4 Oktober lalu. Berikut laporannya. OLEH TULARJI Wartawan Bisnis Indonesia
ejak hari nahas peristiwa banjir bandang pada 4 Oktober 2010, kondisi Wasior, sebuah distrik di Kabupaten Teluk Wondama masih belum pulih. Kota itu memang mulai berbenah, aktivitas sosial sudah menggeliat tetapi pengungsi tetap merasakan perih. Malam itu, Jum’at, 24 Desember 2010, Tiras Moning, 36, berusaha menutupi keperihannya pada malam Natal pascabanjir bandang. Di gereja darurat yang dibangun untuk para pengungsi di Rado, pria beristri ini tampak pasrah. Selama hampir 3 bulan sejak bencana terjadi, Tiras dan para
S
pengungsi ingin kembali hidup normal, melakukan interaksi dengan dunia yang lebih luas, tetapi harapan itu sulit segera tercapai. Salah satu penyebabnya adalah miskinnya sarana dan prasarana transportasi. Pascabencana itu, akses yang menghubungkan satu kawasan permukiman dengan kawasan permukiman lainnya nyaris lumpuh, jalan banyak yang rusak yakni sejauh 35 km demikian juga dengan jembatan. Sementara itu, satu lokasi yang sudah menjadi terminal angkutan umum darat dan biasa digunakan oleh operator angkutan desa untuk menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang juga rusak berat bahkan kini tidak bisa digunakan lagi. Sebelum bencana itu terjadi, pemerintah sudah membangun terminal baru beserta pasarnya untuk menggantikan terminal dan pasar lama, tetapi bangunan tersebut juga hancur. “Angdes [angkutan desa] sekarang memanfaatkan badan jalan,” kata Mulyo, salah seorang warga di Wasior. Mulyo menjelaskan jumlah Andes memang terbatas, tetapi
berperan penting karena menghubungkan satu kawasan permukiman dengan permukiman lainnya. Di dalam Kota Wasior sendiri, masyarakat tidak memiliki pilihan selain mengandalkan ojek. Sebab, di pusat Kota Wasior tidak ada angkutan massal yang melayani rute antarkawasan permukiman, termasuk dari pengungsian menuju kota. “Masyarakat mengandalkan ojek dengan biaya mahal. Sekarang belum ada angkutan umum. Ojek dari Kampung Rado menuju pusat kota mencapai Rp10.000 dengan jarak 7 KM. Harga bensin eceran juga mahal yakni Rp7.500 per liter,” tambah Mulyo. Kondisi ini juga dikeluhkan para pengungsi, yang menempati penampungan di Kampung Kabau sejauh 10 km dari pusat kota. Meta Mambor, salah seorang pengungsi mengatakan untuk menuju Kota Wasior, pada pengungsi harus merogoh koceknya hingga mencapai Rp40.000. “Kita terpaksa naik objek. Sekali jalan Rp20.000. Untuk pulang pergi sudah Rp40.000. Sementara kita tidak punya
BISNIS/TULARJI
Proses pengiriman bantuan berjalan lancar, tetapi lalu lintas penduduk Wasior terkendala sarana angkutan
uang. Buat ambil air juga kita jauh, tidak ada kendaraan,” katanya. Para pengungsi mengharapkan ada angkutan yang disiapkan oleh pemerintah supaya akses dari penampungan pengungsi ke pusat kota lebih mudah, sehingga biaya transportasi lebih murah. Kapolres Kabupaten Teluk Wondama Gatot Aris Purbaya mengakui para pengungsi kesulitan transportasi, terutama dari permukiman
pengungsi menuju pusat kota. “Ojek menjadi satu-satunya pilihan.” Kapolres yang akrab dipanggil Aris itu mengharapkan agar ada bantuan alat transportasi supaya biaya mobilitas pengungsi dan masyarakat Wasior turun sehingga perekonomian masyarakat segera menggeliat.
Angkutan Damri Selain transportasi darat, transportasi laut juga sangat
dibutuhkan terutama untuk menghubungkan Kota Wasior dengan distrik atau permukiman lainnya supaya interaksi antarmasyarakat semakin lebih dinamis. Plt. (pelaksana tugas) Bupati Teluk Wondama Derek Ampnir mengatakan infrastruktur transportasi merupakan fasilitas publik yang pertama diselamatkan dalam penanganan bencana di Wasior. “Sekarang bandara sudah memadai, pelabuhan laut juga sudah,” katanya. Pihaknya mengharapkan landasan pacu bandara Wasior yang sekarang hanya 600 meter bisa diperpanjang. “Sementara infrastruktur jalan yang rusak mencapai 35 kilometer. Kini, jalan tersebut sudah dinormalkan setelah bencana,” ujarnya. Syamsul Gayang, Kepala Cabang Manokwari Perum Damri mengatakan Dinas Perhubungan Kabupaten Telok Wondama sudah pernah membicarakan masalah penyediaan alat transportasi massal dengan Perum Damri. Dia menjelaskan Damri sedang mempersiapkan rencana membuka layanan angkutan umum di Wasior,
Teluk Wondama tersebut. “Ada beberapa rute yang rencananya akan dilayani.” Pemda, katanya, pada pembicaraan dengan Perum Damri tersebut sudah menjanjikan akan menyediakan fasilitas lahan untuk pool armada yang dioperasilan Damri di samping terminal, tetapi terminal tersebut kini rusak berat diterjang banjir bandang. Untuk itu, pada Januari 2011 pihaknya akan melakukan survei ke Wasior untuk melihat langsung rute-rute yang dilayani. “Kami siap jika menerima penugasan dari pemerintah,” tegas Syamsul. Ketersediaan alat transportasi, baik bersubsidi yang disediakan pemerintah maupun bukan, di Wasior menjadi salah satu yang memerlukan perhatian serius pemerintah saat ini. Sebab alat transportasi inilah yang kini dinanti masyarakat Wasior, termasuk para pengungsi supaya kota yang berpenduduk sekitar 26.000 jiwa tersebut segera kembali hidup seperti saat sebelum bencana banjir bandang menerjang. (
[email protected])
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Aset Pelindo tak dilelang
Profil Bandara Wasior, Papua Barat Panjang landasan pacu 600 meter Target perpanjangan landasan 200 meter Jenis pesawat Twin Otter Kapasitas angkut rata-rata 1.000 kilogram
Pelindo I inginkan operasional Dermaga B Dumai BISNIS INDONESIA
Landasan pacu di Wasior perlu diperpanjang WASIOR, Papua Barat: Pengelola Bandara Wasior, Kabupaten Teluk Wondama mengharapkan pemerintah dapat memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Wasior dari 600 meter menjadi 800 meter. Kepala Bandar Udara Wasior, Kabupaten Teluk Wondama Baharun Ompu mengatakan perpanjangan landasan pacu bandara diperlukan supaya bandara tersebut bisa lebih aman didarati oleh pesawat-pesawat Twin Otter berkapasitas sekitar 1.000 kg. Saat ini, katanya, hanya maskapai swasta Susi Air yang melayani rute penerbangan ke Wasior-
i5
-Manokwari. “Baru Susi Air dengan dua kali penerbangan dalam sehari yang melayani Wasior. Kadang-kadang ada juga pesawat Merpati,” katanya akhir pekan lalu. Pemda Teluk Wondama diketahui sudah mewacanakan untuk merelokasi bandara Wasior ke Rado, kawasan yang dianggap paling aman dari ancaman bencana banjir bandang.
Sumber: diolah
BISNIS/AJI/T. PURNAMA
TRANSIT Biaya angkutan mahal WASIOR, Papua Barat: Pascabanjir bandang, Wasior di Kabupaten Teluk Wondama memerlukan angkutan perdesaan dan perkotaan menyusul mahalnya biaya transportasi masyarakat di daerah itu. Meta Mambor, salah seorang pengungsi mengatakan untuk menuju Kota Wasior, warga harus merogoh kocek hingga Rp40.000. ”Ini mau ke kota sulit. Kita terpaksa naik ojek. Sekali jalan Rp20.000. Untuk pulang pergi sudah Rp40.000. Sementara kita tidak punya uang. Buat ambil air juga kita jauh, tidak ada kendaraan,” katanya pekan lalu. Tiras Moning, korban banjir bandang di tinggal di pengungsian Rado mengatakan ojek menjadi andalan pengungsi karena dari kawasan tempat dia mengungsi tidak tersedia alat angkutan. Para pengungsi mengharapkan ada angkutan yang disiapkan oleh pemerintah supaya akses dari pengungsian menuju pusat kota lebih mudah sehingga biaya untuk kegiatan transportasi masyarakat tidak semahal dibandingkan naik ojek. (BISNIS/AJI)
JAKARTA: Pemerintah tidak akan melelang aset pelabuhan yang dibangun dan dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Menko Perekonomian M. Hatta Rajasa menegaskan dalam implementasi UU No.17/2008 tentang Pelayaran, yang akan dilelang oleh pemerintah bukan aset PT Pelindo. “BUMN itu tetap dapat mengelola seperti sekarang ini,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. Dia menegaskan hal tersebut setelah mendapat laporan dari direksi PT Pelindo I terkait rencana Kementerian Perhubungan yang akan melelang fasilitas dermaga sepanjang 400 meter di Terminal Curah Cair Pelabuhan Dumai. ”Saya baru saja menerima laporan dari direksi PT Pelindo I soal rencana Kementerian Perhu-
bungan itu. Namun pihaknya akan segera mempertanyakan kepada Menhub,” tuturnya. Sebab, lanjut dia, pemerintah hanya dapat melelang untuk pembangunan pelabuhan baru dan pelabuhan yang ada sebelum UU Pelayaran No.17/2008 diterbitkan masih tetap dikelola oleh PT Pelindo. Dia mengatakan terminal curah cair di Pelabuhan Dumai itu tetap dikelola PT Pelindo I dan investasi yang menggunakan anggaran pemerintah untuk membangun infrastruktur dapat dimasukkan sebagai penyertaan modal. “Jadi yang benar adalah penyertaan modal dan bukan diambilalih oleh pemerintah untuk dilelang,” tegasnya. Menurut Hatta, Pelabuhan Dumai itu adalah merupakan salah satu hub port yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk Sumatera setelah Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Palembang. Sementara itu, Dirut PT Pela-
buhan Indonesia I Harry Susanto untuk komoditas CPO dan turunmengatakan pembangunan pe- annya, terminal curah kering unngembangan fasilitas Pelabuhan tuk PKE, cangkang dan pupuk Dumai tahap satu dan dua sudah serta terminal peti kemas. selesai dibaDia mengatangun dan telah kan Pelindo I “Jadi yang benar d i o p e ra s i k a n berharap dapat menjadi Termiadalah penyertaan meng ope ra si kan Dermaga B nal Curah Cair modal dan bukan di- phase III di Pesepanjang 400 labuhan Dumai meter dengan ambil alih oleh itu sehingga dameng ha bis kan biaya sekitar pemerintah untuk di- lam menjadi satu kesatuan deRp400 miliar. lelang,” tegasnya. ngan operasioKini, kata dia, nal Cabang Petengah dipersiapkan untuk membangunan labuhan Dumai. Pelindo I, kata dia, mengharaptahap ketiga sepanjang 600 meter untuk melayani liquid cargo kan kepada pemerintah untuk se(CPO), dry bulk cargo, general gera melakukan penyerahan aset tersebut kepada PT Pelindo I Cacargo, dan penumpang. bang Dumai. Hal ini sejalan dengan rencana penambahan pemCurah cair General Manager PT Pelabuhan bangunan Dermaga 600 meter Indonesia I Cabang Dumai Zainul pada 2010-2011 yang selanjutnya Bahri menambahkan arah pe- akan menjadikan Pelabuhan Dungembangan pelabuhan Dumai mai sebagai hub port CPO Indoneterutama difokuskan kepada ke- sia. Menurut dia, terkait dengan giatan terminal curah cair, khusus
dana investasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat dilakukan secondary loan agreement (SLA) kepada PT Pelindo I, dengan mengalihkan pinjaman pemerintah menjadi kewajiban PT Pelindo I. Harry mengatakan jika pengelolaan Dermaga B ini diserahkan kepada swasta, negara akan dirugikan dan akan sangat menguntungkan pihak swasta serta fungsi pelayan publik tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Di sisi lain, tidak fair jika pengoperasian Dermaga B dilakukan pihak lain (swasta) sementara infrastruktur pendukung lainnya dibangun oleh PT Pelindo I, yaitu jalan, drainase, electric system dan keamanan. Penyerahan Dermaga B ke PT Pelindo I juga sejalan dengan penetapan tarif pipanisasi yang diusulkan oleh PT Pelindo I, sekaligus terkait upaya yang dilakukan PT Pelindo I dalam menerapkan system pelayanan single operator. (K47) (
[email protected])
Priok bangun fasilitas behandle modern BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelabuhan Tanjung Priok akan memiliki fasilitas pemeriksaan peti kemas impor jalur merah atau behandle berbasis pelayanan satu atap kepabeanan, kepelabuhanan dan sistem teknologi informasi modern pada April 2011. Saat ini pengelolaan fasilitas behandle di pelabuhan Priok dilakukan dengan pola kerja sama operasikan dengan PT Graha Segara untuk mendukung kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas impor dari Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti kemas Koja, di lahan seluas 5 hektare (ha) dengan daya tampung 1.800 TEUs. Amir Syarifuddin Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha PT Graha Segara mengatakan perseroan sedang melakukan pengembangan meliputi pembangunan ruang kantor tiga lantai, peninggian lapangan penumpukan peti kemas hingga 1,2 meter dari saat ini, serta menyiapkan empat blok lokasi pemeriksaan peti kemas impor. “Progres pembangunan ruang kantor sudah lebih 50%. Ruang kantor itu disiapkan
selain untuk pengurusan penyelesaian dokumen behandle berbasis layanan satu atap, informasi dan tehnologi, juga untuk sarana kerja petugas unit pelaksana pemeriksa peti kemas dari instansi Bea dan Cukai,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela ekspos peninjauan pembangunan ruang kantor dan fasilitas behandle peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat 24 November lalu. Dia mengatakan seluruh kegiatan pengembangan fasilitas behandle di Pelabuhan Tanjung Priok itu ditargetkan rampung pada April 2011 dengan investasi internal perseroan mencapai Rp40 milliar. Amir menambahkan peninggian lapangan penumpukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan peti kemas impor akibat terendam air laut maupun saat datang musim penghujan karena permukaan tanah di sekitar pelabuhan cukup labil. “Seluruh peti kemas yang keluar masuk lokasi behandle harus dalam kondisi baik,” ujarnya. Dia mengatakan pengaturan lalu lintas kendaraan pengangkut peti kemas dari dan ke lokasi behandle juga akan ditata ulang supaya tidak terjadi antrean dan kepadatan di area lapangan penumpukan. (K1)
ANTARA/ERIC IRENG
PENGAMANAN BANDARA: Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan Unit K-9 Polisi Militer TNI AL (Pomal), melakukan patroli pengamanan di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jumat pekan lalu. Pengamanan tersebut merupakan bagian dari pelayanan Bandara Internasional Juanda Surabaya bersama Pangkalan Udara TNI AL, menghadapi Natal 2010 dan Tahun baru 2011.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Dana bagi hasil hutan Rp3,8 triliun
Luas panen jagung Tanggamus bertambah TANGGAMUS: Produksi jagung pipilan di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung meningkat seiring musim panen sepekan ini dengan harga yang masih stabil. Kadinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Tanggamus Soni Isnaini mengatakan memasuki akhir 2010, luas area panen jagung sudah mencapai 5.181 hektare "Tahun lalu dengan luas tanaman yang sama, luas panen hanya 3.047 ha dan total produksi 13.112 ton," katanya, kemarin. Musim panen
Pemerintah daerah diminta serius kelola hutan
jagung saat ini diperkirakan terus berlangsung hingga awal 2011, dan stok jagung pipilan di daerah ini aman. Adapun harga jual jagung juga masih stabil, jagung pipilan di tingkat petani saat ini pada kisaran Rp2.500-Rp3.000 per kg, sedangkan jagung manis Rp4.500-Rp5.500 per kg.
Area budi daya jagung Tanggamus (ha) 5.283
5.283
5.181
Luas lahan Luas panen
3 3.047
20 009 9 2009
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah pusat mengucurkan dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp3,8 triliun sepanjang 2008-2010 kepada pemerintah provinsi untuk dimanfaatkan dalam mengelola sumber daya hutan. Hadi Daryanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, mengungkapkan DBH kehutanan itu berasal dari setoran dana reboisasi (DR) dari seluruh provinsi yang mengutip provisi sumber daya hutan (PSDH) dan izin usaha pemanfaatan hutan (IIUPH) sejak 2008 hingga kuartal ketiga 2010. “DBH yang disalurkan kepada pemprov harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan
mang cukup keras mempehutan. Misalnya, untuk ringatkan agar pemerintah penghijauan, pemeliharaan Perincian dana bagi hasil kehutanan daerah memanfatkannya tanaman, pengayaan tanamNo. Uraian Nilai 2008 Nilai 2009 Nilai kuartal III/2010 Jumlah sesuai dengan ketentuan. an, dan penerapan teknis Saat Menteri Kehutanan konservasi tanah pada lahan PSDH (Rp) 890.887.614.609 580.400.342.717 418.224.777.712 1.889.512.735.038 dijabat M.S. Kaban, kritis,” ujarnya kemarin. DR (Rp) 661.793.812.230 661.307.530.582 477.478.465.027 1.800.579.807.839 Kemenhut bahkan meDana tersebut, sambungIIUPH (Rp) 69.631.493.600 32.287.224.718 56.194.879.421 158.113.597.739 nengarai dana bagi hasil nya, juga bisa dimanfaatTotal (Rp) 1.622.312.920.439 1.273.995.098.017 951.918.122.160 3.848.226.140.616 yang ngendon di perbankan kan untuk kegiatan pendupaling sedikit Rp1 triliun. kung pembangunan hutan, Sumber: Kemenhut Kementerian Kehutanan seperti pencegahan dan pekemudian mengusulkan agar nanggulangan kebakaran hutan, penataan batas kawasan, tujuan dari pencadangan dana untuk provinsi penghasil dan Badan Pengawasan Keuangan dan penelitian dan pengembangan, tersebut tidak tepat sasaran. 64% untuk kabupaten/kota Pembangunan (BPKP) melakukan Perincian dana bagi hasil kehu- penghasil. evaluasi terhadap porsi mana saja pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan dan pemberdayaan tanan yang disalurkan sejak Sementara itu, DBH yang ber- dari dana bagi hasil yang dapat dimasyarakat setempat dalam ke- 2008 hingga kuartal ketiga 2010, asal dari PSDH akan disalurkan awasi oleh pemerintah pusat. yakni sebesar Rp1,62 triliuan pa- 80% untuk kas daerah dengan "Dengan demikian dana kehugiatan rehabilitasi hutan. Menurut Hadi, sesuai dengan da 2008, senilai Rp1,27 triliun pa- perincian 16% untuk provinsi tanan yang dialokasikan untuk Peraturan Pemerintah da 2009, dan per kuartal ketiga penghasil, 32% untuk kabupa- sejumlah daerah dapat dipertangNo.35/2002, DBH harus diman- 2010 sebesar Rp951,91 miliar. ten/kota. gungjawabkan. Sebaliknya daefaatan untuk kegiatan pemba“Adapun untuk dana bagi hasil rah harus mampu mengolah hungunan kehutanan. yang berasal dari dana reboisasi tan secara berkelanjutan," ungDikembalikan ke daerah “Jangan malah diinvestasikan Berdasarkan Peraturan Peme- akan disalurkan sebesar 40% un- kap Hadi. ke sektor lain apalagi hanya di- rintah No.55/2005 tentang Dana tuk kabupaten/kota penghasil,” Padahal, sambungnya, dana simpan di bank.” pemerintah pusat telah diperhiPerimbangan, sebesar 80% setor- jelas Hadi. Dia menjelaskan jika dana bagi an dari IIUPH yang diterima puDia menjelaskan terkait de- tungkan sesuai dengan kebutuhhasil yang dialokasikan ke dae- sat akan disalurkan kembali se- ngan penggunaan dana bagi ha- an setiap daerah. (erwin.tambunrah tidak dimanfaatkan optimal, bagai DBH. Perinciannya, 16% sil, Kementerian Kehutanan me-
[email protected])
20 010 0 2010
Kontribusi ekspor UMKM dipatok naik
Produktivitas (kuintal/ha) 49
49 Sumber: Antara, diolah
BISNIS/RA/T. PURNAMA
BERDIKARI
OLEH MULIA GINTING MUNTHE & FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
IKM kemasan sepatu full order Akses UKM perlu dipermudah SURABAYA: JAKARTA: Pemerintah Industri kecil diminta produsen membuka inner box akses pendanaan bagiberbahan usaha kecil dan me/kemasan sepatu baku karton nengah (UKM) yang akan masuk keproduksi pasar di Surabaya meningkatkan volume China.memenuhi kebutuhan pabrikan sepatu guna Ketuadengan Umumpeningkatan Lembaga Kerjasama seiring order. Ekonomi,Namun, Sosial, maraknya dan Budaya Indonesia-China demo pekerja bisa (LIC) Sukamdani Sahid Gitosardjono mengatakan menimbulkan keraguan di kalangan pembeli selama inipenyelesaian fokus pemerintah pada perusahaasing atas kontrak produk an skalasehingga besar, padahal sebagianorder besar pesepatu, kelangsungan laku usaha yang masuk ke pasar China adadikhawatirkan terancam. lahHandiyono UKM. Goetomo, pimpinan CV Sumber “Pendanaan UKM sangat penting Jaya –IKM inneruntuk box di Tanjung Sari, dan kami harapkan akses untuk mempermuSurabaya—mengakui meningkatnya daya dah pelaku UKM itu dipermudah, miserap pasarusaha atas produk sepatu berdampak salnya terhadap dalam halIKM pendanaan,” Sukampositif inner box,kata mengingat dani, di sela-sela Prospek Hubungan rata-rata industri Seminar sepatu tidak memproduksi sendiri kemasan tersebut. “Order inner box pun mengalir dan pekerja mendapat tambahan upah,” ujarnya, kemarin. (BISNIS/K22)
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
AKSESORI TIMNAS: Sejumlah calon pembeli memilih aksesori Tim Sepak Bola Nasional bergambar burung garuda di Pasar Senen Jakarta, akhir pekan lalu. Para pedagang di tempat tersebut mengaku kebanjiran pesanan dari berbagai dae-
Syariah Mandiri beri UMKM Awards OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
Sorong butuh BUMN perikanan
JAKARTA: Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan penghargaan UMKM Awards 2010 ke 12 kelompok yang terkait dengan peningkatan kapasitas dan pembiayaan sektor riil. Selain itu penghargaan khusus yakni Education Awards kepada tiga pendidik yang secara totalitas mencurahkan dedikasinya bagi pendidikan meski kondisi kesehatan terbatas. Yuslam Fauzi, Direktur Utama BSM, mengatakan penghargaan ini wujud misi mengutamakan penghimpunan dana konsumen dan penyaluran pembiayaan kembali ke UMKM. ”Tujuan lainnya untuk mening-
SURABAYA: Pemkab Sorong, Papua meminta Kementerian BUMN agar mengoperasikan kembali PT Perikanan Nusantara (Persero) untuk meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut. Wakil Bupati Sorong Tri Budiarto mengatakan pembangunan di Papua masih sangat ketinggalan karena pemerintah pusat belum optimal mengembangkan a.l potensi perikanan laut di Kab. Sorong. “BUMN PT Perikanan Nusantara perlu dihidupkan lagi untuk menggairahkan perekonomian di wilayah kami,” ujarnya di Tuban, kemarin. (BISNIS/K22)
JAKARTA ABSENSI SIDIK JARI
rah di Indonesia berupa kaus, jaket, baju dan syal merah putih Timnas. Aksesori tersebut dijual dengan harga sekitar Rp10.000Rp250.000.
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
KAMERA INTERNET
katkan kesejahteraan masyarakat UMKM,” kata Yuslan Fauzi pada acara gathering dengan para pemenang, akhir pekan lalu. BSM berusaha memperbesar portofolio pembiayaan serta mengapresiasi UMKM. Penghargaan ini ketiga kali dilakukan BSM sejak 2007. Penerima penghargaan a.l. BPR Muamalat Harkat dari Bengkulu, BMT Sidogiri dari Sidoarjo, Koperasi Tankers Pertamina di Tanjung Priok, dan Koperasi Karyawan United Trators. Sunarto dari Lampung, Nurasiah Harahap dari Padang Sidempuan, dan Tukiyem dari Jakarta adalah tiga pelaku UMKM individu yang sukses dalam program Kredit Usaha Rakyat, SUP-005, dan DNS Lingkungan Hidup.
Sementara pada 2011, menurut Yuslan, BSM tetap fokus pada pembiayaan UMKM meski persaingan semakin kompetitif dengan meningkatnya jumlah perbankan yang turut membiayai sektor riil. “Menghadapi persaingan itu, kami positif saja. Selain itu masih banyak calon debitur yang setia dengan kami.” Dia menilai pasar pembiayaan terhadap sektor riil memang masih besar potensinya. Kemungkinan tahun depan, beberapa bank menghadapi besarnya permintaan pembiayaan. Portofolio pembiayaan BSM terhadap UMKM hingga November 2010, tercatat 68,97% senilai Rp15,72 triliun. Sisanya 31,03% atau Rp7,07 triliun disalurkan ke sektor korporasi.
OTOMOTIF
KUNCI OTOMATIS
PELUANG BISNIS
MOBIL DISEWAKAN
(OI/208/11/2010)
FILTER AIR
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 02163875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 . (OI/474/07/2010)
ANTENA
AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559 (OI/676/12/2010)
HEWAN QURBAN
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 /
[email protected] (OI/476/07/2010)
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)
KEAMANAN
KARTU KREDIT
Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356
Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728 (OI/736/12/2010)
P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)
PENERJEMAH K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PAGAR OTOMATIS
(OI/277/03/2010)
Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657
Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)
PROPERTI Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404
APARTEMEN F o r R e n t ! ! ! B E L L A G I O : 1+1BR=$850 : 2BR+1=$1000 : 3BR=$1400 :4BR=$2700. Rasuna : 1BR=4,5jt : 2BR=5jt :3BR=6,5jt.Call: 0815 - 85252000 / 021 - 92696686.
(OI/734/12/2010)
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/029/10/2010)
(OI/278/03/2010)
MESIN-MESIN "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
(OI/911/12/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
(OI/735/12/2010)
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/207/11/2010)
Hanya dgn 5 Juta sudah punya isuzu Elf 4/6 ban + pu gratis box/bak, Berhadiah Hp: BB, Laptob, Camera, dll Hub: Darmanto (021) 99671644 / (021) 6240410 (OI/609/11/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
CCTV SPECIALIST. CCTV Specialist. CCTV Specialist. Distributor system keamanan 24jam. Sistem packet. Garansi hub. Shootcam (Henry) 0815 8855971 - 021 98912043
KULIT
BENGKEL
MOBIL KREDIT
LOWONGAN
(OI/479/11/2010)
"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se (OI/238/11/2010) Jabodetabek
(OI/580/04/2010)
MAHARATNA TRANSPORT. Jasa Antr Jmpt Krywn Dr Rmh, Kntr Anda (PP) Fas mbl, TV, MP3 & DVD. Mlai Dr 15.000 Antr Jmpt Bndra. Djmn Amn, Nymn & Trprcya. Doni 93891816 - 0856 93639591 (OI/461/11/2010)
PAKAIAN
INDEKOS DIJUAL
BTH P/W 26 - 65thn jalankan hak usaha haji & umroh, pensiunan, PNS, pelaut, IRT, kywn, eks PHK, ustd/ah. Guntur 0813 99315899 - 0857 80753537 - 95347688. (OI/563/11/2010)
PENGEMUDI
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. (OI/505/11/2010)
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
JAKARTA: Pemerintah berharap nilai ekspor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tahun depan meningkat hingga 20% dari total ekspor Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengatakan capaian ekspor produk UMKM nasional pada periode 2009 tercatat 17,02% dengan rincian kontribusi usaha mikro sebesar 1,51%, usaha kecil 3,87%, dan kontribusi usaha menengah sebesar 11,65%. ”Kementerian Koperasi dan UKM berkepentingan memacu kontribusi ekspor UMKM sekurang-kurangnya 20%. Target ini seharusnya bisa dilakukan hingga 2014,” ujarnya, pekan lalu. Namun, Sjarifudin tidak memerinci sektor usaha mana yang potensi ekspornya bisa didorong. “Yang jelas, berdasarkan geliat dan perkembangan UMKM kami optimistis target itu bisa tercapai.” Apalagi gerakan koperasi dan sektor riil telah mendapat dukungan dari Asosiasi Pengusaha Indo-
nesia (Apindo) untuk melakukan peningkatan kapasitas koperasi dan UMKM melalui pendampingan dan pelatihan. Seluruh dinas provinsi/daerah istimewa/daerah khusus dan kabupaten/kota, menurut Menkop, diminta membuka diri agar akses data koperasi dan UMKM yang diperlukan Apindo bisa membantu program Kemenkop dan UKM. “Karena itu setiap dinas provinsi, kabupaten/kota wajib memberi usulan program yang dimaksud,” ujar Menkop. Sementara itu, Kadin meminta pemerintah memberi berbagai insentif ekonomi bagi UMKM agar memiliki tingkat daya saing lebih baik terhadap produsen luar negeri terutama menghadapi perdagangan bebas. “Tuntutan peningkatan daya saing sektor UMKM harus diikuti dengan kondisi dan lingkungan bisnis yang kondusif,” ujar Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto pada dialog bisnis akhir tahun 2010 HKI, belum lama ini. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan bisnis kondusif, misalnya biaya logistik yang lebih murah.
INDEKOS
T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll.Telp/Fax: 6017381 - 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265
(OI/642/12/2010)
(OI/515/09/2010)
Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT. 400 LB. 1000, 3 tkt, 26 km + 2 VVIP, Jl. Bendungan Jatiluhur 43. (OI/619/11/2010) Hub Sonny 0811 109777
VILLA SEWA VILLA LOKASI CIPANAS Kap 22 Orang, View bagus , Fas Kolam Renang, Jakuzi , R Kel Besar, Hub 3 4 3 1 4 2 0 1 0858 11227711 (OI/038/12/2010)
TAILOR Dapatkan F R E E 1 celana / 1 kemeja di HARIOM'S TAILOR u/pembuatan 1 stel jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811, (OI/024/11/2010) Vanessa.
JAWA TIMUR Dijual segera PUSAT PERBELANJAAN 3 Lt di BANYUWANGI PLAZA pusat kota strategis LB. 8897,43M2 LT .7860M2 Hrg 36M/Nego JEMBER PLAZA LB.7485M2 LT.1831M2 Hrg 21M BANYUWANGI SQUARE LB.6290M2 LT. 14100M2 Sangat strategis pusat kotaHrg 27M PROBOLINGGO PLAZA LB.4863M2 LT.6707M2 Pusat kota Hrg 23M/Nego Hub Dian/Made Hp 0811 1888143 / 0811 3854157 atau email:
[email protected] Hrg nego!!
i7
Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
HOTEL & RESTORAN
BAHAN BANGUNAN
OTOMOTIF
RUPA-RUPA
SEMINAR & WORKSHOP
PERJALANAN
RUPA-RUPA
TEKNIK
PERANTI KERJA
PERANTI KERJA
REGIONAL Bisnis Indonesia, Senin, 27 Desember 2010
DGIK
ELTY
145
APLN
159
1 134
2 162
17/ 12 20/ 12
21/ 12 22/ 12 23/ 12
17/ 12 20/ 12
21/ 12 22/ 12 23/ 12
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta menyalurkan dana bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK) kepada 199 koperasi jasa keuangan dengan alokasi mencapai Rp119,5 miliar. Desember 2010 kepada 28 koperasi jasa keuangan dengan jumlah dana sebesar Rp14,7 miliar. “Jumlah penerima manfaat dana bergulir tahap akhir itu diproyeksikan sebanyak 6.100 orang. Sehingga total pemanfaat hingga akhir tahun ini mencapai 55.192 orang,” katanya seperti dikutip beritajakarta.com, situs berita resmi Pemprov DKI Jakarta, akhir pekan lalu.
Rekapitulasi penyaluran dana bergulir di DKI Jakarta (hingga November 2010) Uraian
Jumlah
Koperasi jasa keuangan
199
Kelurahan
199
Jumlah dana (Rp miliar) Pemanfaat (orang)
119,5 49.092
Sumber: Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Desember 2010 BISNIS /HWI/T PURNAMA
TRUB 290
5 400
199 Koperasi di DKI manfaatkan dana bergulir
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta mencatat dana bergulir itu telah dimanfaatkan oleh 49.092 orang yang tersebar di 199 kelurahan sejak Oktober 2009 hingga November 2010. Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta Reynalda Madjid menyatakan pihaknya segera menyalurkan dana PEMK tahap terakhir pada 29
ASRI 390
5 305
17/ 12 20/ 12
21/ 12 22/ 12 23/ 12
BLTA 78
2 80
24/ 12 20/ 26/ 12 12 30/ 12 22/ 5/ 112 23/6/121 17/ 12 21/ 12
17/ 12 20/ 12
META 305
10 315
21/ 12 22/ 12 23/ 12
CMNP 325
17/ 12 20/ 12
5 330
21/ 12 22/ 12 23/ 12
1.330
17/ 12 20/ 12
20 1.370
21/ 12 22/ 12 23/ 12
17/ 12 20/ 12
21/ 12 22/ 12 23/ 12
Dibentuk otoritas atasi macet Pembatalan KRL Jabodetabek berkurang menjadi 16 perjalanan per hari OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah segera membentuk otoritas transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Direktur Perhubungan dan Transportasi Kementerian PPN/Bappenas Bambang Prihantono mengatakan nantinya otoritas transportasi Jobodetabek langsung bertanggung jawab kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Otoritas baru itu, menurut dia, mengoordinasikan penyelesaian masalah di sektor transportasi yang selama ini ditangani secara sektoral oleh Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Banten, dan Pemprov Jawa Barat. Menurut dia, pembentukan otoritas tranportasi Jabodetabek
mengatasi masalah kemacetakan dilakukan bersamaan 17 Instruksi Wapres atasi kemacetan DKI Jakarta an lalu lintas secara terpadu. dengan pembuatan “Walaupun bobot pembarencana induk transportasi Uraian Target Realisasi hasan mengenai transportaterpadu Jabodetabek. September 2010 Gagal Berlakukan electronic road pricing (ERP) si, tetapi tidak bisa tidak “Tahapan pembentukanSterilisasi busway Kontinu masalah rencana tata ruang nya terus kami laksanakan Pemprov DKI Jakarta diminta revisi aturan perparkiran Kontinu wilayah harus juga dibadalam rapat steering Kontinu Perbaiki jalan dengan multiyears contract Penambahan 4 koridor busway 2010 dan 2011 Direvisi has,” ujar Alviansyah. committee, termasuk menSediakan BBG yang murah untuk kendaraan umum setup aktivitasnya hingga Restrukturisasi angkutan umum nanti terbentuk badan KRL Jabodetabek Optimalkan KA Jabodetabek Kepolisian diminta menertibkan angkutan liar Kontinu setelah melalui proses,” Dalam perkembangan lain, Percepat pembangunan MRT dan KA Bandara Soekarno-Hatta Mulai 2011 katanya, kemarin. pembatalan jadwal perjalanBentuk otoritas transportasi Jabodetabek Dia menjelaskan status an kereta rel listrik (KRL) JaRevisi rencana induk transportasi terpadu otoritas itu nantinya sama bodetabek kembali berkuRealisasikan proyek double-double track jalur KA Manggarai-Cikarang Percepat KA lingkar dalam kota terintegrasi dengan angkutan massal dengan Badan Rerang menjadi 16 perjalanan Bangun enam ruas jalan tol dalam kota setelah izin Kementerian PU konstruksi dan Rehabilitasi dari sebelumnya 25 perjaBatasi penggunaan kendaraan bermotor Menengah dan panjang (BRR) Aceh dan Nias yang lanan mulai 23 Desember. Sediakan parkir dekat stasiun KA Jabodetabek 2010 kedudukannya berada di Manajer Humas PT Kereta Sumber: Rapat Transportasi Massal Jakarta, 2 September 2010 atas para gubernur dan berApi Indonesia (KAI) Daop I tanggung jawab langsung Jakarta Mateta Rijalulhaq kepada Presiden. Namun, imbuh Jabodetabek merupakan insBambang memaparkan pem- menyatakan pengurangan pemdia, otoritas transportasi secara truksi Wapres Boediono kepada bentukan otoritas transportasi batalan perjalanan kereta menyuprinsip berbeda dengan BRR Unit kerja Presiden untuk Peng- merupakan prioritas dari hasil sul beroperasinya satu rangkaian Aceh dan Nias karena badan baru awasan dan Pengendalian Pem- pertemuan antarinstansi pemerin- KRL yang sebelumnya sempat diitu bersifat permanen. bangunan (UKP4) tentang Jabo- tah dalam focus group discussion perbaiki. “Dengan keluarnya satu “Semangat pembentukannya detabek Urban Transportation Po- dan joint coordinating committee rangkaian ini, rangkaian KRL yang melibatkan pihak JICA. yang berada di dipo tinggal 2 bukan untuk situasi darurat teta- licy Integration (JUTPI). Sementara itu, ahli transportasi unit,” ujar Mateta. JUTPI merupakan hasil kerja pi karena urgensinya, jika BRR Dua rangkaian KRL yang Aceh dan Nias bersifat temporary sama antara pemerintah dan Ja- dari Universitas Indonesia Almaka badan itu nanti untuk jang- pan International Cooperation viansyah mengatakan pemben- masih berada di dipo ditargetkan Agency (JICA) yang dilaksana- tukan otoritas dan rencana induk selesai diperiksa pada 31 Desemka panjang,” ungkap Bambang. Pembentukan otoritas dan ren- kan Kantor Kementerian Koordi- transportasi terpadu Jabodetabek ber. (18/HENDRA WIBAWA) (nurumendesak dibentuk untuk
[email protected]) cana induk transportasi terpadu nator Bidang Perekonomian.
NUSANTARA 5 Pengolah sampah dibangun JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta akan membangun lima sentra pengolahan sampah dengan konsep reduce, reuse, dan recycle. Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan pembangunan itu akan dilakukan di wilayah hulu dengan tujuan mendidik masyarakat mengolah sampah dengan cara sederhana. “Sentra itu nantinya akan menerima sampah dari masyarakat yang sudah dipilah sampah organik dan nonorganik,” ujarnya, kemarin. (BISNIS/TDW)
BBG Transjakarta satu harga JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta akhirnya setuju menetapkan harga bahan bakar gas (BBG) untuk bus Transjakarta menjadi Rp3.100 per liter setara premium (lsp). Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menuturkan penetapan harga itu berdasarkan surat keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 15 Desember 2010. “Dalam waktu seminggu kemudian ketetapan ini sudah akan diberlakukan,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, penetapan BBG satu harga itu akan diberlakukan di semua pusat pengisian bahan bakar BBG (SPBG) yang ada di Ibu Kota. (BISNIS/TDW)
ANTRE TIKET FINAL AFF: Ratusan suporter Tim Nasional Indonesia, antre untuk mendapatkan tiket jelang pertandingan final leg kedua Piala AFF 2010 antara Indonesia-Malaysia yang akan berlangsung pada 29 Desember di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, kemarin. Setelah sempat ricuh, ribuan calon penonton final Piala AFF 2010 di Stadion (GBK) tersebut akhirnya berhasil mendapatkan tiket. BISNIS/RAHMATULLAH
Pencairan JHT Jabar diproyeksikan Rp1,6 triliun BISNIS INDONESIA
Daerah pakai lelang elektronik BANDUNG: Semua daerah di Jawa Barat (Jabar) ditargetkan menerapkan sistem lelang elektronik mulai 2011 untuk mempercepat elektronisasi pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengemukakan sampai dengan saat ini sebanyak 15 daerah sudah menerapkan lelang elektronik, dengan perincian 14 daerah menginduk kepada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jabar sedangkan hanya Kota Depok membangun LPSE tersendiri dan terkoneksi secara nasional. (BISNIS/K45)
BANDUNG: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Kanwil Jabar Banten memproyeksikan pencairan santunan jaminan hari tua (JHT) hingga akhir tahun ini mencapai Rp1,6 triliun, atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp2 triliun. Kepala Kantor Wilayah Jamsostek Jabar Banten E. Ilyas Lubis mengatakan realisasi pencairan santunan JHT sampai akhir November 2010 mencapai Rp1,24 triliun untuk 30.460 peserta. “Kami perkirakan pencairan santunan sepanjang bulan ini
masih cukup tinggi, tetapi masih tetap di bawah prediksi pada awal tahun,” katanya, akhir pekan lalu. Perusahaan asuransi pelat merah itu menganggarkan santunan klaim sepanjang tahun ini di Jabar sebesar Rp2 triliun untuk mengantisipasi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal akibat pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA). Namun, kata Ilyas, realisasi santunan JHT hingga November tahun ini tidak mengalami lonjakan berarti. ”JHT merupakan kontributor
terbesar pencairan santunan. Per November 2010 saja, penyaluran JHT mencapai 78% dari total santunan sebesar Rp Rp1,58 triliun,” ujarnya. Sebagian besar pencairan JHT berasal dari tenaga kerja yang telah menjadi peserta minimal 5 tahun 6 bulan, bukan tenaga kerja yang berusia di atas 55 tahun atau yang telah memasuki masa pensiun. Dia menjelaskan santunan JHT pada prinsipnya merupakan tabungan peserta untuk kepentingan hari tua. Namun, dia menyatakan yang terjadi justru pencairan klaim oleh peserta yang me-
masuki masa pensiun persentasenya relatif kecil, yaitu sekitar 10% terhadap total pencairan santunan. Laporan keuangan PT Jamsostek Kanwil Jabar dan Banten mencatat pencairan santunan terbesar kedua hingga November yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar Rp85,97 miliar bagi 30.460 peserta. “Realisasi pencairan JKK pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan 2009 sebesar Rp82,6 miliar,” katanya. Ilyas mengharapkan perusahaan lebih aktif menginformasikan jika terjadi kecelakaan kerja
untuk mempercepat pengurusan dan pencairan santunan. Dia menegaskan hingga saat ini masih ada perusahaan yang terlambat memberikan informasi mengenai kecelakaan kerja, sehingga penanganan klaimnya menjadi terlambat. “Bahkan kami sering mengetahui terjadi kecelakaan kerja dari media terlebih dahulu, bukan dari pemberi kerja,” ujar Ilyas. Jumlah pekerja yang menjadi peserta Jamsostek Jabar-Banten hingga Oktober 2010 mencapai 7 juta orang, atau naik 5,36% dibandingkan dengan akhir 2009 sebanyak 6,65 juta peserta. (K35)
Ekspor paprika ke Singapura anjlok 66% BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Ekspor buah paprika dari kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar ke Singapura turun 66% setelah merosotnya produksi akibat cuaca buruk yang terjadi selama beberapa bulan ini. Deden Wahyu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dewa Family Cisarua Lembang Kabupaten Bandung Barat, mengatakan saat ini pihaknya hanya mampu mengekspor komoditas itu ke Singapura 1 ton per minggu dari biasanya mencapai 3 ton per minggu. “Distributor banyak yang mengeluh karena kuota ekspor ternyata tidak terpenuhi, tetapi mau bagaimana lagi. Ini karena gangguan cuaca sejak November lalu,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Melorotnya volume ekspor pap-
rika, menurut dia, dipicu cuaca buruk yang menurunkan produksi komoditas itu hingga 30%, dari rata-rata 1 ton per hari menjadi 700 kg per hari. Deden menjelaskan cuaca ekstrem menyebabkan buah paprika cepat membusuk sebelum masuk usia panen. Selain itu, serangan virus dan hama terhadap tanaman paprika yang makin agresif juga menyebabkan kerugian bagi petani akibat gagal panen. “Kami berharap cuaca ekstrem tidak terus berlarut-larut hingga bulan Januari,” ujar dia. Deden mengungkapkan penurunan produksi buah paprika memicu harga komoditas itu melonjak rata-rata sebesar 42% untuk semua jenis buah, baik yang berwarna merah, kuning, maupun hijau. Harga paprika merah, papar dia,
saat ini telah naik menjadi Rp20.000 per kg dari harga normal sebesar Rp14.000 per kg, sedangkan paprika kuning menjadi Rp19.000 per kg dari sebelumnya Rp13.000 per kg. “Dan paprika hijau menjadi Rp16.000 per kg dari harga normal Rp10.000 per kg.”
Proyeksi Menurut informasi yang diterima petani, ungkap Deden, harga paprika diproyeksikan akan terus naik hingga awal 2011 seperti paprika merah yang diperkirakan akan mencapai Rp30.000 per kg. “Menurut informasi yang kami terima, produksi paprika, baru akan pulih atau normal kembali pada akhir Januari 2011,” jelas dia. Dia menegaskan kenaikan harga paprika tersebut sangat berpengaruh terutama pada stok dan harga paprika di pasar lokal. Menurut dia, sejumlah distribu-
tor lokal mengeluhkan kenaikan harga dan keterbatasan stok paprika di pasaran. “Mereka cukup kebingungan untuk mencari stok yang lain,” katanya. Untuk keperluan ekspor, Deden mengatakan harga komoditas tersebut dipatok sesuai kesepakatan atau kontrak kendati pasokan merosot. “Tetapi, yang jelas pasokan untuk keperluan ekspor juga turun akibat cuaca buruk ini meskipun harganya tetap,” tuturnya. Pasar buah paprika dari dataran tinggi Bandung ditujukan untuk pasar ekspor sebesar 50% terutama ke Singapura, dan pasar lokal 50% untuk memenuhi kebutuhan lokal seperti supermarket dan pasar tradisional. Jumlah petani di kawasan Lembang yang menanam paprika mencapai 30 orang dengan lahan garapan seluas 5 ha. (K45)