PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016/ As of and For The Year Ended December 31, 2016 Dan / And LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Halaman / Pages Surat Pernyataan Direksi
Director Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
Financial Statement As of and For The Year Ended December 31, 2016
Laporan Posisi Keuangan
1- 2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
6 - 106
Notes to Financial Statements
fi rst$ndofinance NO : 0 I 6/ACT/SKDINIV/20 I
NO : 016/ACT/SKDIR/IV/2017 SURAT PERNYATAAN DIREKSI
D I RECTO
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 3I DESEMBER 2016 PT FIRST INDO AMERICAN LEASING Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
: :
Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuai
KTP Nomor Telepon Jabatan
: :
Nama
Alamat kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor Telepon Jabatan
1.
2.
: : :
: : :
7
P*'' STATEMENT LETTER RELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS FORTHE YEAR ENDED DECEMBER 3], 20]6 PT FIRST INDO AMERICAN LEASING I(e, the undersigned:
Sumartono Mardjuki
'. :
Name
Jl Batu Ceper No. 36
Office address
Jl Logam blok 83, Jakarta Selatan
Domicile as stated in ID Card
021-2312088
Phone Number
Direktur Utama
Position
Erinawaty Iskandar
Name
Jl Batu Ceper No.36
Ofiice address
: : : : :
Komp Green Ville Blok B/4,
Domicile as stated in
Jakarta barat
ID Card
021-2312088
Phone Number
Direktur Keuangan
Position
: : '.
Sumartono Mardjuki
Jl BatuCeper No.36 Jl Logam blok E3, Jakarta Selatan 021-2312088
President Director Erinawaty Iskandar JI Batu Ceper No.36 Komp Green Ville Blok B/4, Jakarta Barat 021-2312088
Finance Director
menyatakan bahwa:
state that:
Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan PT First Indo American
presentation
Leasing;
Leasing;
Laporan Keuangan PT First Indo American Leasing telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
The PT First Indo American Leasing financial stalements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standard in Indonesia:
3. a.
b.
Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT First Indo American Leasing telah dibuat secara lengkap dan benar; Laporan Keuangan PT First Indo American
I|e are
for the preparation and of the PT First Indo American
responsible
a.
All information contained in
b.
American Leasing financial statements is complete and cotect; The PT First Indo American Leasingftnancial
the PT First Indo
Leasing tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak
stalements do not contain misleading material information of facts, and do no omit material
menghilangkan informasi atau fakta material;
information andfact,
4. Bertanggung
jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT First Indo American Leasing.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 27
Direktur Utama/
l-.:.--
v
P re s i de
PT.IJ
Sumartono Mardi
Ile are responsible for the PT First Indo American Leasing internal control system. This statements letter is made truthfully.
April20lTlApril
nt D i re c I or
27, 2017
Direktur Keuangan/ Fi na nce D ire c t or
i.i-ASING
Erinawaty Iskandar
PT. First Indo American Leasing Jl. Batu Ceper No.36. Lantai 3 Jakarta Pusat 10120 Tel. 02L-2312088 Fax. 02I-2312118 fial@firstindo,co.id
J{ENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA €/ TANZIL
.
4:
I
A
KRESTON
member of Kreston International I A global network of independent accounting firms
Registered Public Accountants License No. 775/KM.1/ 2Ot4
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No : 004/01/TSiII/FIAL-2/
INDE PE ND ENT AUD ITO RS' RE PORT
l7
Report No : 004/0 I ITS/II/FIAL-2/ I 7
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Slwreholders, Board ofCorwnissioners and
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
Kami telah mengaudit laporan
keuangan
Directors
lVe have audited the accompanying fi.nancial statements
of
PT First Indo American Leasing terlampir yang terdiri dari
PT First Indo
laporan posisi keuangan tanggal 3 I Desember 2016,2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal t€rsebut, dan suatu
statement offinancial position as of December 31, 2016, 2015
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi
American Leasing, which comprise the
and 2014, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity and cash Jlows for the years then ended, and a sunmary ofsigniJicant accounting policies and other explanatory information.
penjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
Managemenl's Responsibilily For The Financial Slalements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesi4 dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
Managenent is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statenents in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due tofraud or etor.
oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung Jawab Auditor
Au dito
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit unfuk
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the
rs'
Respo nsibility
Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free
keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
from material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur
untuk
An audit involves performing procedures to obtain audit
angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors'
memperoleh
bukti audit tentang
kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian intemal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisiny4 tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi
yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian
atas
judgment, including the assessment of the risl<s of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to
design audit procedures that
are appropriate in
the
the purpose of expressing an opinion on the efectiveness ofthe entity's internal control. An
circumstances, but not
for
audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation ofthe financial statements.
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Iile believe that the audit evidence we have obtained is a basis for our audit
sufJicient and appropriate to provide opinion.
www. kreston-i ndonesia.co. id
ry d.IS. r
+IENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA A TANZIL
KRESTON
I
A
member of Kreston International I A global network of independent accounting firms
LAPORAN AUDITOR II{DEPENDEN
INDEPENDENT AADITORS' REPORT
Laporan No : 004/01/TSllWlAL-2117
Report No : 004/0 I /TS/II/FIAL-2/ I 7
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Slwreholders,
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
PT FIRST INDOAMERICAN LEASING
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
PT First Indo American Leasing tanggal 3l Desember 2016, 2015 dan 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Bmrd of Comnissioners and Drectors
In our opinion, the accompanyingfinancial statements present
fairly, in all material respects, the financial position of PT First Indo American Leasing as of December 31, 2016, 2015 and 2014, and their financial performance and cash
/lows for the years then ended in accordance with Indonesian F inanc i al Ac c ount ing St andards.
Hal lain
Other matter
Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospekfus sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana saham PT First Indo American Leasing di
This report has been prepared solely for inclusion in the prospectus in connection with the proposed intial public offering of PT First Indo American Leasing on Bursa Efek Indonesia, as disclosed in Note 35 to thefinancial statenents, and is not intended to be and should not be used for anv other
Bursa Efek Indonesi4 seperti yang dijelaskan Catatan
dalam
35 atas laporan keuangan terlampir, serta tidak
ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk
purposes.
tujuan lain. Sebelum laporan ini, kami telah menerbitkan laporan auditor independen No. 004/01/TStlWlN--2/17 bertanggal 9 Maret 2017 atas laporan keuangan PT First Indo American Leasing untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 3l Desember 2016, 2015 dan 2014, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dalam rangka penawaran umum perdana saham Entitas, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 36 atas laporan
keuangan, Entitas menerbitkan kembali laporan keuangan
keuangan
untuk tahun-tahun yang berakhir
tanggal
I
Desember 2016, 2015 dan 2014 dengan beberapa tambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan terdahulu. 3
Previously, we hove issued an independent auditor's report No. 004/TS/IAFIAL-2/17 dated March 9, 2017 on the financial statements of PT First Indo American Leasing for the years
ended December 31, 2016, 2015 and 2014, with an
unqualified opinion. In the frarnework of the Initial Public Offering of an the Entity, as desuibed in Note 36 to the financial statements, the Entity has reissued the financial statenents for the years ended 3l December 2016, 2015 and 2014 with several additional in disclosures on the notes to the previous financial statements.
HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
Tan Siddharta
AP.Olll 27 April20l7 | April 27,2017
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 31 Desember/December 31
Catatan/ Notes
2016
2015
2014 ASSETS
ASET 3d,3e,3m, Kas dan bank Piutang sewa pembiayaan
5,25
8.702.697.506
21.069.372.986
20.662.288.197
Cash and banks
3d,3j,6,25
1.275.761.397
1.921.782.993
-
Finance lease receivables
Penyisihan penurunan nilai
Allowances for impairment of
piutang sewa pembiayaan keuangan
(26.819.690)
Bersih Piutang pembiayaan konsumen
3d,3j,7,25
(26.819.690)
-
Finance lease receivables
1.248.941.707
1.894.963.303
-
Net
848.447.473.909
762.878.590.928
897.731.584.027
Consumer financing receivables
(11.523.507.775)
(10.437.828.699)
(10.081.018.005)
consumer finance receivables
836.923.966.134
752.440.762.229
887.650.566.022
Net
48.837.260
74.860.856
-
Other receivables
Penyisihan penurunan nilai
Allowance for impairment of
piutang sewa pembiayaan konsumen Bersih Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka
3f,8
12.337.646.652
17.444.898.870
20.188.701.793
Prepaid expenses
Aset tetap - bersih
3g,9
6.776.966.661
7.948.055.853
11.825.576.072
Property and equipment - net
Aset takberwujud - bersih
3h,10
9.226.889
24.410.334
39.593.810
Intangible assets - net
159.305.000
152.705.000
166.955.000
Deposit
753.750.000
-
-
Other Asset
866.961.337.809
801.050.029.431
940.533.680.894
TOTAL ASSETS
Uang jaminan Aset lain-lain JUMLAH ASET
11
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement taken as a whole 1
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan 331 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 31 Desember/December 31
Catatan / Notes
2016
2015
2014
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES
LIABILITAS Utang bank
3d,12,31
678.451.955.555
620.167.833.751
748.298.476.309
Bank loans
Biaya yang masih harus dibayar
3d,14,31
7.174.135.314
9.799.399.687
5.710.786.114
Accrued expenses
830.114.360
811.361.074
925.046.125
Utang pajak Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi
3l,15a 3d,3m,31
Taxes payable Other payables
16
10.558.353.287
7.092.693.798
15.120.719.642
Third parties
16,3
4.550.582.588
5.252.125.798
18.010.923.083
Related parties
Liabilitas pajak tangguhan
3l,15d
32.697.420
31.398.448
88.022.298
Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja
3i,27
3.244.699.253
4.093.767.375
4.711.144.210
Employee benefit liabilities
3c,13,30
25.000.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
Subordinated loan
729.842.537.777
672.248.579.931
817.865.117.781
Total Liabilities
Utang subordinasi Jumlah Liabilitas
EQUITY
EKUITAS Modal saham - nilai nominal
Capital stock - Rp 1,000 par
Rp 1.000 per saham
value per share Authorized -
Modal dasar - 75.000.000 saham
75,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 57.250.000 saham
Issued and fully paid 17
57.250.000.000
18
610.000.000
10.000.000
10.000.000
(4.481.205.328)
(4.561.289.600)
(2.895.983.155)
-
-
-
Appropriated
83.740.005.360
76.102.739.100
68.304.546.268
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
137.118.800.032
128.801.449.500
122.668.563.113
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
866.961.337.809
801.050.029.431
940.533.680.894 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Tambahan modal disetor Komponen lainnya dari ekuitas
57.250.000.000
57.250.000.000
Saldo laba
Other component of equity Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
57,250,000 shares Addition paid-in capital
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Total Equity
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement taken as a whole 2
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah) 31 Desember/December 31
Catatan / Notes Pendapatan
2016
2015
2014
3j,3k
Income
Pembiayaan konsumen
19
151.711.575.094
148.762.247.050
156.611.523.717
Sewa pembiayaan
20
360.238.404
188.995.043
-
Consumer financing Finance lease
Pendapatan operasi lain
21
23.436.009.625
33.750.357.195
75.679.905.662
Other Operation Income
Pendapatan keuangan
24
92.005.772
121.072.304
238.268.912
Finance income
Pendapatan lain-lain
3j,26
142.458.329
123.296.039
436.347.934
Other Income
175.742.287.224
182.945.967.631
232.966.046.225
Total Income
Jumlah Pendapatan
Expenses
Beban
General and administrative Beban umum dan administrasi
3j,22
(77.270.847.530)
(84.800.774.424)
(117.592.813.019)
Beban bunga dan keuangan
3j,23
(74.220.989.386)
(68.936.520.183)
(69.226.044.865)
Interest and financial expenses
Beban lain-Lain
3j,25
(13.914.419.834)
(18.508.366.144)
(33.127.629.308)
Other operating expenses
(165.406.256.750)
(172.245.660.751)
(219.946.487.192)
Total Expenses
10.336.030.474
10.700.306.880
13.019.559.033
Income Before Income Tax
(2.698.764.214)
(2.902.114.048)
(3.375.257.662)
Income Tax Expense
7.637.266.260
7.798.192.832
9.644.301.371
Net Income For The Year
Jumlah Beban
expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan
3l,15b
Laba Bersih Tahun berjalan
Other Comprehensive Income
Penghasilan Komprehensif Lain Pos-pos yang tidak akan
Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi
subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas
Remeasurement employee
imbalan kerja Pajak tangguhan terkait
106.779.030
(2.220.408.593)
(458.045.324)
benefits liabilities
(26.694.758)
555.102.148
114.511.331
Related deferred tax
7.717.350.532
6.132.886.387
9.300.767.378
133
136
168
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR
3p,33
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
INCOME FOR THE YEAR
BASIC EARNING PER SHARE
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement taken as a whole 3
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
Tambahan Modal
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014
Agio Saham /
Saldo Laba / Retained Earnings Telah ditentukan Belum ditentukan
Komponen Lainnya
Modal Disetor /
Disetor/ Addition
Paid in Capital
dari Ekuitas / Other
penggunaannya/
penggunaannya/
Paid in Capital Stock
Paid in Capital
excess of par value
Component of Equity
Appropriated
Unappropriated
Jumlah Ekuitas / Total Equity
57.250.000.000
-
10.000.000
-
-
58.567.270.087
115.827.270.087
-
-
-
(2.552.449.162)
-
92.974.810
57.250.000.000
-
10.000.000
(2.552.449.162)
-
58.660.244.897
113.367.795.735
-
-
-
9.644.301.371
9.644.301.371
Penyesuaian bersih yang timbul dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)
Net adjustments arising from adoption (2.459.474.352)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 (Disajikan kembali)
-
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
(343.533.993)
-
-
57.250.000.000
-
10.000.000
(2.895.983.155)
-
68.304.546.268
122.668.563.113
-
-
-
7.798.192.832
7.798.192.832
(343.533.993)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
(As restated) Net income for the year Other comprehensive income Balance as of December 31, 2014
Laba tahun berjalan
-
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
(1.665.306.445)
-
-
57.250.000.000
-
10.000.000
(4.561.289.600)
-
76.102.739.100
128.801.449.500
600.000.000
-
-
-
-
600.000.000
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
of PSAK No. 24 (Revised 2013) Balance as of January 1, 2014
Laba tahun berjalan
(Disajikan kembali)
Balance as of January 1, 2014
(1.665.306.445)
Selisih antara aset dan liabilitas
(As Restated) Net income for the year Other comprehensive income Balance as of December 31, 2015 Difference between tax amnesty
pengampunan pajak
assets and liabilities
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
-
7.637.266.260
7.637.266.260
Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
80.084.272
-
-
80.084.272
Other comprehensive income
57.250.000.000
600.000.000
10.000.000
(4.481.205.328)
-
83.740.005.360
137.118.800.032
Balance as of December 31, 2016
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement taken as a whole 4
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Transaksi pembiayaan konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Jasa administrasi dan operasional lainnya Transaksi sewa Pendapatan non operasional lainnya Pengeluaran kas untuk : Transaksi pembiayaan konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pembayaran kepada karyawan Pengeluaran non operasional Pembayaran pajak Penambahan (pembayaran) lainnya Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
31 Desember/December 31 2015
2016
2014
13.201.926.749 1.006.260.000
11.017.617.995 (1.705.968.260)
45.728.187.319 -
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Consumer financing transactions Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation Administration fees and other operating income Lease transactions
10.468.546.977
22.977.107.543
30.626.335.189
Non-operating income others
611.949.133.039
892.309.257.673
1.351.983.514.518
153.565.666.634
132.108.859.796
468.724.671.245
(520.117.290.683)
(404.907.698.423)
(1.100.700.027.205)
(255.200.207.010) (39.090.575.544) (45.770.013.133) (2.705.406.714)
(400.006.326.383) (46.355.049.083) (54.812.490.364) (2.517.320.801)
(764.162.649.535) (58.790.600.216) (90.428.052.244) (4.116.196.035)
2.764.116.279
(20.786.823.129)
(69.927.843.406)
127.321.166.564
1.510.584.274
(119.624.232.689)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Cash disbursements for : Consumer financing transactions Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation Payments to employees Payments of non-operating Tax payments Proceeds from (repayment of) others Net Cash provided by (Used In) Operating Activities
Hasil penjualan aset tetap
9
1.071.384.092
2.778.277.002
2.908.634.983
Penambahan aset tetap
9
(1.794.337.970)
(1.561.716.219)
(5.173.799.364)
Penambahan aset takberwujud
10
-
-
(33.764.700)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment Acquisition of intangible assets
(2.298.929.081)
Net Cash Provide by (Used in) Investing Activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(722.953.878)
1.216.560.783
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pembayaran) utang bank
58.284.121.804
(128.130.642.558)
115.734.337.248
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (repayment of) bank loan
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
58.284.121.804
(128.130.642.558)
115.734.337.248
Net Cash Provided by (used in) Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas
(12.366.675.480)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
21.069.372.986
20.662.288.197
26.851.112.719
Cash and Cash Equivalents, Beginning of Year
8.702.697.506
21.069.372.986
20.662.288.197
Cash and Cash Equivalents End of Year
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
407.084.789
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
(6.188.824.522)
Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement taken as a whole 5
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM
1. GENERAL a. The Entity’s Establishment
a. Pendirian Entitas PT First Indo American Leasing (“Entitas”) didirikan pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta No. 30, dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta, dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal 20 Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1982.
PT First Indo American Leasing (“The Entity”) was established based on Deed No. 30 dated July 03, 1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and the deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated November 20, 1981 and was published in the Supplement No. 370 of State Gazette No. 25 dated March 26, 1982.
Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.
The Entities obtained a license to operate asa financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in itsDecision Letter No. KEP-192/KM.6/2004 dated May 24,2004.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha yang disesuaikan dengan peraturan OJK No.29/POJK/05/2014 tentang penyelengaraan usaha pembiayaan, yang dinyatakan dalam Akta No.26 tanggal 18 februari 2016, dibuat dihadapan Linda Herawati, SH, Notaris di Jakarta yang telah disetujui Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-0003724. AH.01.02. Tahun 2016 tanggal 24 Februari 2016 dan diumumkan dalam BNRI No. 41 tanggal 24 Mei 2016.
The Articles of Association have been amended several times. change the intent and purpose of business that are OJK No. 29/POJK/05/2014 of the organization of the finance business, which is stated in the No.26 dated February 18, 2016, made before Linda Herawati, SH, Notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Law and Human Rights No. AHU-0003724. AH.01.02. 2016 dated February 24, 2016 and announced in BNRI No. 41 dated May 24, 2016.
Saat ini, Entitas menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan multiguna. Entitas berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36 (tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Currently, the Entity’s activity multipurpose financing. The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, and it has 36 (thirtysix) branches offices located in, among others, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West Java, Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta, East Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.
Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan sebesar 63%. Pemegang saham utama ISD adalah PT Multidana Venturindo Kapitanusa.
The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas (‘’ISD’’) with ownership percentage of 63%. The ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo Kapitanusa.
6
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
1. UMUM - Lanjutan
1. GENERAL - Continued
b. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
b. The Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan akta No. 22 dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal 22 Agustus 2014, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Based on the Deed No. 22 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, dated Agustus 22, 2014, the Board of Commissioners and Directors of the Entity as of December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:
Presiden Komisaris Komisaris
Kiwantara Mardjuki Junaidi
President Commissioner Commissioner
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
Sumartono Mardjuki Herman Suwinta Sutjiati Sudirgo Wiwik Atmadja
President Director Director Director Director
Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebanyak 615, 451 dan 651 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the Entity has 615, 451 and 651 permanent employees respectively (unaudited).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017 dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017, Entitas mengangkat Sdr. Apolo Samuel sebagai Komite Audit terhitung sejak tanggal 7 April 2017, serta Pengangkatan Sdr. Erik Harison Setiawan sebagai Manager Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-RD/II/2012, terhitung sejak tanggal 14 Februari 2012.
Based on the Decree of the Board of Directors of the Company No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, the Entity hires Br. Yoga T. Halim as the Company's Secretary since February 7, 2017 and based on the Decree of the Board of Commissioners of the Company No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017, the Entity hires Br. Apolo Samuel as Audit Committee as of April 7, 2017, and Appointment of Mr. Erik Harison Setiawan as Internal Audit Manager based on Decision Letter No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-HRD/II/2012, as of the date February 14, 2012.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016)
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016)
Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
In the current year, the Entity has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) including amendments and annual improvements issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and affected to the financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2016.
7
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016) - Continued
SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs including amendments and annual improvements effective in the current year are as follows:
•
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tesendiri”. Amandemen PSAK No. 4 ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.
•
Amendment to PSAK No. 4, “Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements”. This Amendment to PSAK No. 4 allows the use of the equity method as a method of recording in subsidiaries, joint ventures and associates in the separate financial statements.
•
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) ini menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomi memiliki karakteristik yang serupa.
•
PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating Segments”. This PSAK No. 5 (Improvement 2015) adds a brief description of the disclosure operating segments that have been combined and economic indicators have similar characteristics.
•
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan memberikan klarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
•
PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party Disclosures”. This PSAK No. 7 (Improvement 2015) adds the requirements related party disclosures and clarifications remuneration paid by the management entity.
•
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
•
PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment Property”. This PSAK No. 13 (Improvement 2015) clarifies that PSAK No. 13 and PSAK No. 22 are interaction. Entity can refer to PSAK No. 13 to distinguish between investment property and owner-occupied property. Entity may also refer to PSAK No. 22 as a guide whether the acquisition of an investment property is a business combination.
•
Amandemen PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 15 ini memberikan klarifikasi pada paragraph 36A tentang pengecualian konsolidasi untuk investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
•
Amendment to PSAK No. 15 “Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Associates: Application Consolidation Exception”. This Amendment to PSAK No. 15 provides clarification on the consolidation of paragraph 36A of exceptions for certain investments when certain criteria are met.
8
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016) - Continued
•
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
•
PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Property, Plant and Equipment”. This PSAK No. 16 (Improvement 2015) provides clarification of paragraph 35 related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated on its revaluation amount.
•
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK No. 16 ini memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
•
Amendment to PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment on Clarification Method Received for Depreciation and Amortization”. This Amendment to PSAK No. 16 provides an additional explanation of the approximate indication of technical or commercial obsolescence of an asset and also clarifies that the use of the depreciation method based on income is not appropriate.
•
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
•
PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible Assets”. This PSAK No. 19 (Improvement 2015) provides clarification on paragraph 80 related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated on its revaluation amount.
•
Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK No.19 ini memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu.
•
Amendment to PSAK No. 19, “Intangible Assets on Clarification Method Received for Depreciation and Amortization”. This Amendment to PSAK No. 19 provides clarification on the assumption that the revenue base is not appropriate in measuring the use of economic benefits of the intangible assets can be debated in certain limited circumstances.
•
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
•
PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business Combinations”. This PSAK No. 22 (Improvement 2015) clarifies the scope and the obligation to pay contingent consideration that meet the definition of financial instruments are recognized as financial liabilities or equity. This PSAK No. 22 (Improvement 2015) also impacts to improvement to PSAK No. 55, "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK No. 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets".
•
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”. Amandemen PSAK No. 24 ini menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
•
Amendment to PSAK No. 24, “Employee Benefits on a Defined Benefit Program: Workers Contribution”. This Amendment to PSAK No. 24 simplifies accounting for dues contributions from employees or third parties that do not depend on the number of years of service, for example, worker contributions are calculated based on a fixed percentage of salary.
9
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016) - Continued
•
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah memberikan definisi kondisi kinerja dan kondisi jasa.
•
PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Share-based Payments”. This PSAK No. 53 (Improvement 2015) clarifies the definition of vesting conditions and separately provides a definition of performance conditions and service conditions.
•
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 65 ini memberikan klarifikasi tentang Pengecualian Konsolidasi untuk Entitas Investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
•
Amendment to PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements on Investment Entity: Application Consolidation Exception”. Amendment of PSAK No. 65 is to provide clarification on Exceptions Consolidation for Investment Entities when certain criteria are met.
•
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dan Operasi Bersama”. Amandemen PSAK No. 66 ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk kepentingan akuisisi tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK No. 66.
•
Amendment to PSAK No. 66, “Joint Arrangements on the Accounting Acquisition of Interest and Joint Operations”. This Amendment to PSAK No. 66 requires the that all business combinations principles under PSAK No. 22, "Business Combinations" and other PSAKs along with disclosure requirements applicable to the acquisition of the initial interest in joint operations and for the acquisition of additional interests in joint operations, to the extent not contradictory with the guidelines contained in PSAK No. 66.
•
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 67 ini memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
•
Amendment to PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities on Investment Entity: Application Consolidation Exception”. This Amendment to PSAK No. 67 provides clarification on the consolidation exception for investment entity when certain criteria are met.
•
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
•
PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value Measurements”. This PSAK No. 68 (Improvement 2015) clarifies that the portfolio exception, which permits entity to measure the fair value of the group's financial assets and financial liabilities on a net basis, applied to all contracts (including non-financial contracts) within the scope of PSAK No. 55.
•
PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” yang berlaku efektif sejak tanggal pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak yaitu 1 Juli 2016. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan libailitas pengampunan pajak sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak.
•
PSAK No. 70, “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” which is effective from the date of enactment of the Tax Amnesty Law that is July 1, 2016. This PSAK is to provide specific accounting treatment for tax amnesty assets and liabilities related to the application of the Tax Amnesty Law.
10
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016) - Continued
•
ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” yang memberikan klarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain dari pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran perundangundangan kepada Pemerintah.
•
ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is an interpretation to PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” which provides clarification of accounting liability to pay the levy, apart from the income tax that are within the scope of PSAK No. 46, “Income Taxes” and other penalties for violations of law to the Government.
•
Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengukapan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. Amandemen PSAK No 1 ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
•
Amendment to PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements on Initiative Disclosures” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This Amendment to PSAK No. 1 provides clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility systematic sequence of notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
•
Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.
•
Amendment to PSAK No. 2, “Cash Flow Statements on Initiative Disclosures” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This Amendement to PSAK No. 2 requires entity to provide disclosures that enable users of financial statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including changes arising from cash flow and changes in noncash.
•
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.
•
PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim Financial Reporting” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 3 (Improvement 2016) clarifies that interim disclosures are required to be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements as management commentary or risk report that is available to users of the interim financial statements and at the same time. If the users of financial statements can not access the information on the cross-reference to the requirements and the same time the interim financial statements of the entity is considered incomplete.
11
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018)
b. Standards Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018)
•
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap.
•
Amendment to PSAK No. 16, “Fixed Assets on Agriculture: Productive Plants” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This amendment to PSAK No. 16 clarifies that biological assets that meet the definition of productive plants (plants bearer) included in the scope of IAS 16: Fixed Assets. Definitions, recognition and measurement of productive plants follow the existing requirements in PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment.
•
PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.
•
PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee Benefits” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK SFAS No. 24 (Improvement 2016) clarifies that the high-quality corporate bond market is valued based on currency denominated on such bonds and not based on the country in which the bonds are.
•
Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK No. 46:
•
Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the Recognition of deferred tax assets for unrealized losses” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. Amendments to PSAK No. 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan keduanya.
a. Adding illustrative examples to clarify that the temporary differences are deductible arise when the carrying amount of assets debt instruments measured at fair value and the fair value is less than the taxable base, regardless of whether the entity estimates to recover the carrying amount of a debt instrument through sale or use of, for example, to have and receive contractual cash flows, or a combination of both.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
a. Clarifying that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized, the valuation deductible temporary differences would be in line with tax regulations.
12
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan
b. Standards Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018) Conitnued
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang memadai.
b. Adding that the tax reduction from the reversal of deferred tax assets is excluded from the estimate of future taxable income. Then the entity compares deductible temporary differences to the estimated future taxable income that does not include tax reduction resulting from the reversal of deferred tax assets to assess whether the entity has a sufficient future taxable income.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut.
c.
Estimate of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount if there is sufficient evidence that it is likely that the entity will achieve.
•
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.
•
PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 58 (Improvement 2016) clarifies that the change from one method of disposal to other disposal methods to be regarded as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the method of this disposal does not change the date of classification as an asset or disposal group.
•
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
•
PSAK No. 60 (Improvement 2016), "Financial Instruments: Disclosures", which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 60 (Improvement 2016) clarifies that an entity must assess the nature of the contract in exchange for services as provided in paragraph PP30 and paragraphs 42C to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to continuing involvement are met.
13
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan
b. Standards Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018) Conitnued
•
PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK No. 69 ini mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK No. 69 juga memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup. Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK No.16: Aset Tetap. PSAK No. 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen.
•
PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This PSAK No. 69 stipulates that a biological asset or agricultural products are recognized when fulfilling some of the same criteria as the criteria for asset recognition. Such assets are measured at initial recognition and at the end of each financial reporting period at fair value less costs to sell. Differences arising from changes in fair value of assets recognized in profit and loss incurred. Exceptions are granted if the fair value clearly can not be measured reliably. PSAK No. 69 also provides an exception for assets which are excluded from scope. Accounting arrangements for such productive assets refers to PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment”. PSAK No. 69 does not regulate the processing of agricultural products after harvest.
•
ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK No. 31 ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan dengan suatu bangunan pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
•
ISAK No. 31, “Interpretation to Scope under PSAK No. 13, “Investment Property” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This ISAK No. 31 provides an interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property under PSAK No. 13, “Investment Property”. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building on its walls, floors, and roofs embedded to the asset.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting.
Several SAKs and ISAKs including amendments and annual improvements that became effective in the current year and are relevant to the Entity’s operation have been adopted as disclosed in the “Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Entity’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the financial statements.
14
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
a. Compliance Statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesia Financial Accounting Standards (SAK) as issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the apendix of the Decision of the Chairman of BAPEPAM-LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b. Basis for the Preparation of Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Entitas.
Effective January 1, 2015, the financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This revised PSAK changes the grouping of items presented in OCI. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. The adoption of this PSAK affects presentation only and has no impact on the Entity’s financial position or performance.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Entitas.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Rupiah (Rp) which also represents functional currency of the Entity.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
15
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi
ACCOUNTING
c. Transaction With Related Parties
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Entity deals transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the financial statements and applies to individual financial statements. The amendment separate financial statements of the parent entity also also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the entity that prepares financial statements (the reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Entitas yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Entitas, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). (iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
16
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan c. Transaksi Lanjutan
Dengan
AKUNTANSI
Pihak-pihak
YANG
Berelasi
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
-
ACCOUNTING
c. Transaction With Related Parties - Continued
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. (vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the financial statements.
(vii) a person identified in a (1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
d. Instrumen Keuangan
d. Financial Instruments
Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revised 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the Entity also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan / kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat di saling hapus.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, outlines the accounting requirements for the presentation of financial instruments, particularly as to the classification of such instruments into financial assets, financial liabilities and equity instruments. The standard also provide guidance on the classification of related interest, dividends and gains/losses, and when financial assets and financial liabilities can be offset.
17
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and for disclosing information about them in PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other things, initial recognition of financial assets and liabilities, measurement subsequent to initial recognition, impairment, derecognition, and hedge accounting.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.
PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
ISAK No. 26 (Revisi 2014) yang menggantikan ISAK No. 26 (Revisi 2009) kembali menegaskan perlakuan di PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak tersebut.
ISAK No. 26 (Revised 2014) which superseded ISAK No. 26 (Revised 2009) re-confirms the treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an embedded derivative is required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative when the entity first becomes a party to the contract.
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Financial assets are recognized on the financial position when the entity becomes a party to the contractual provision of the instrument.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets.
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.
The Entity determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of the assets at each reporting date.
18
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
(1) Financial Assets - Continued
Pengakuan dan Pengukuran Awal - Lanjutan
Initial Recognition Continued
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan.
Financial assets are initially measured at fair value, in the case of investments not classified as at FVTPL, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows
•
•
•
Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)
and
Measurement
-
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh untuk diperdagangan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as FVTPL when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lainnya.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal. •
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Entitas mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Held-to-Maturity Investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified as held-to-maturity investments when the Entity has the positive intention and ability to hold them until maturity.
19
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan Pengukuran Lanjutan •
•
•
Setelah
Pengakuan
ACCOUNTING
(1) Financial Assets - Continued Awal
-
Subsequent Measurement - Continued •
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Lanjutan
Held-to-Maturity Investments - Continued
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. •
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
•
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets Available-for-sale (AFS) financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the financial position.
20
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
(1) Financial Assets - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Lanjutan
Subsequent Measurement - Continued
•
•
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Lanjutan
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets Continued
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian komponen yang belum terealisasi diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized as OCI in equity component until the investment is derecognized.
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai penyesuaian reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the statement of profit or loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan
(2) Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen. Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilitas are recognized on the financial position when the entity becomes a party to the contractual provision of the instrument. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss (FVTPL), financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which appropriate). The Entity determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
21
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan
(2) Financial Liabilities - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
•
Liabilitas Keuangan pada Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Nilai
Wajar
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income. •
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya maupun melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
22
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
(3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan salinghapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
(4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or other valuation models as required in PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”.
Penyesuaian Risiko Kredit
Credit Risk Adjustment
Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan (counterparty) antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Entity adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the instruments being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liabilities position, the Entity’s credit risk associated with the instrument should be taken into account.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(5) Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas asset keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
23
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan
(5) Impairment of Financial Assets - Continued
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yangtidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukanpenilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on thesignificant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default dimasa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that were assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Company uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (loss given default), and by considering for management’s judgement of current economic and credit conditions.
24
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan
(5) Impairment of Financial Assets - Continued
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individual belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on allowance for collective impairment cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables and multipurpose financing receivables with similar economic characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for collective impairment losses, management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
The Company determines evidence of impairment for consumer financing receivables and multipurpose financing receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables have similar credit risk characteristics.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll rate dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses roll rate method of historical trends of the probability of default, timing of recoveries, and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna termasuk pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer financing receivables and multipurpose financing receivables impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
25
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan
(5) Impairment of Financial Assets - Continued
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized as profit in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(6) Derecongnition of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Entitas telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Entitas secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a Entity of similar financial assets) are derecognized when: (1) the contractual rights to receive the cash flows from the asset have ceased to exist; or (2) the Entity has transferred their contractual rights to receive the cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant delay to a third party in the pass-through; and either (a) the Entity has transferred substantially all the risks and rewards of the assets, or (b) the Entity has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
26
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan - Lanjutan
(6) Derecongnition of Financial Assets and Financial Liabilities - Continued
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired. When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
(7) Instrumen Derivatif
(7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi nilainya.
Derivative financial instruments are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is initiated and subsequently remeasured at fair value. The method of recognizing the resulting gain or loss is dependent whether the derivative is intended for derivative instruments and the nature of the item being hedged.
Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai arus kas).
The Entity classifies the objectives of the derivative as (1) a hedge against exposure to changes in fair value of assets or liabilities that have been recognized or unrecognized definite commitment, or an identified portion of an asset, liability or definite commitment, which is attributable to the particular risk and could affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a hedge of the exposure to variability in cash flows that (i) are attributable to a particular risk associated with a recognized asset or liability or are attributable to a particular risk associated with the forecast transactions likely to occur, and (ii) could affect profit or loss (cash flow hedge).
Pada saat terjadinya transaksi, Entitas mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Entitas juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
At the time of the transaction, the Entity documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as the risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Entity also documents its judgment, at the time of occurrence and continuously, whether the derivatives used to hedge transactions have a high effectiveness in order to mutually eliminate changes in fair value or cash flows of hedged items.
27
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan
(7) Derivative Instruments - Continued
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is classified as non-current asset or liability if the maturity of the hedged item is more than 12 (twelve) months and as a current asset or liability if the maturity of the hedged item is less than 12 (twelve) months.
(i) lindung nilai atas nilai wajar
(i) fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada resiko yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai atas nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “keuntungan/ (kerugian) lain-lain bersih”.
Changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges are recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income, along with changes in the fair value of the hedged asset or liability value attributable to the hedged risk. Gains or losses related to the effective portion of fair value hedges are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the same line with changes in the fair value of the hedged item. Gains or losses related to the ineffective portion are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the account "Gain/(Loss) other net".
(ii) lindung nilai arus kas
(ii) cash flow hedges
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan Bersih Nilai Wajar – Lindung Nilai Arus Kas.
The effective portion of changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognized in equity, in the account "Net Changes in Fair Value of Cash Flow Hedges".
Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui segera di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset nonkeuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di dalam pengukuran awal biaya perolehan aset tersebut. Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai.
Gains or losses related to the ineffective portion are recognized immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the account “Gain/(Loss) other-Net”. However, when the forecast transaction that is hedged raises non-financial assets, gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of that asset. Accumulated amounts in equity are reclassified to the statement of profit or loss and other comprehensive income when the hedged item affects profit or loss. Gains or losses related to the effective portion of cash flow hedges are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the same line as the hedged item.
28
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan
(7) Derivative Instrument - Continued
(ii) lindung nilai arus kas - Lanjutan
(ii) cash flow hedges - Continued
Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
When a hedging instrument is expired or sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction ultimately is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. If the forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif apapun yang tidak ditujukan atau tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lainbersih”.
Changes in the fair value of any derivative instruments that are not designated or do not qualify for hedge accounting are recognized immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
(8) Reclassification of Financial Instruments
Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi HTM, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi HTM), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Entity does not classify financial assets as HTM investments, if in the current year or during the two previous years, sold or reclassified as HTM investments in amounts of more than an insignificant amount before maturity (more than the insignificant amount compared to the total value of investments HTM), except for sales or reclassifications that:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
- done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
- terjadi setelah Entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau
- occurred after the Entiy has acquired substantially all of the principal amount of the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or - associated with certain events that are beyond the control of the Entity, non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Entity.
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Entitas.
29
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
d. Financial Instruments - Continued
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan - Lanjutan
(8) Reclassification of Financial Instruments Continued
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Reclassification of financial assets HTM to AFS is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
e. Kas dan Bank
e. Cash and Banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan bank. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Entitas. f.
ACCOUNTING
Cash and banks consist of cash dan bank. Cash is the means of payment that ready and free to be used to finance the activities of the Entity.
Biaya Dibayar Di muka
f.
Biaya dibayar dimuka diamortisasikan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
g. Aset Tetap
g. Property and Equipment
Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Selain itu Entitas juga menerapkan ISAK No.25, “Hak Atas Tanah”.
Entity applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”. Entity also applied ISAK No. 25 “Land Rights”.
Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap.
Entity has chosen to use the cost model as property and equipment accounting policy for measurement.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Property and equipment are stated at cost less acumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut :
Depreciation is computed using the straight-line method over the usefull life of the assets. Estimated usefull lives as follows :
Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Tahun / Years 4-8 4-8
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Persentase/Percentage 25% - 12,5% 25% - 12,5%
Office equipment Vehicles
At the end of each financial year, management reviewed the residual values, useful lives and methods of depreciation, and if appropriate, adjusted prospectively.
30
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
g. Aset Tetap - Lanjutan
ACCOUNTING
g. Property and Equipment - Continued
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future economic benefits associated with the item will flow to the Entity, and the cost of the asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.
h. Aset Takberwujud
h. Intangible Assets
Entitas menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010). Selain itu Entitas juga menerapkan ISAK No. 14 (2011), “Biaya Situs Web”.
The Entity adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. Besides, the Entity also adopted ISAK No. 14 (2011), “Web Site Cost”.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila: i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
Intangible assets can be recognized only if: i. likely to obtain the future economic benefits of the asset, and ii. cost of that asset can be measured reliably.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Intangible assets are initially recognized at cost or the amount attributable to the item when it was first recognized, where applicable. Estimated useful lives as follows:
Jenis Aset takberwujud
Taksiran Masa Manfaat (Tahun)/Estimated Useful Life (Year)
Program komputer
Type of intangible assets
4
Computer programe
Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset takberwujudnya.
The Entity has chosen the measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas (finite) diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi, namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized systematically over the useful life. Intangible assets with indefinite life are not necessarily amortized, but must be done on an annual basis the comparison between the carrying value and the recoverable amount.
31
cost
model
for
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
h. Aset Takberwujud - Lanjutan
h. Intangible Assets - Continued
Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi selama taksiran masa manfaat ekonomis dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). i.
ACCOUNTING
Other deferred charges that have benefit economic in the future are amortized over the estimated future useful lives using the straight-line method.
Imbalan Kerja
i.
Employee Benefits
Efektif 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Entitas juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
Effective January 1, 2015, the Entity adopted PSAK No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits” retrospectively. Besides, the Entity also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (vested), dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully recognize changes in the net defined benefit liability (asset) including immediate recognition of defined benefit costs including unvested past service cost, and require disaggregation of the overall defined benefit cost into components and requiring the recognition of remeasurements in OCI (eliminating the “corridor” approach), enhancing disclosures about defined benefit plans, modifications to the accounting for termination benefits, including distinguishing between benefits provided in exchange for service and benefits provided in exchange for the termination of employment, and changing the recognition and measurement of termination benefits.
Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.
The Entity adopts an unfunded defined benefit plan and records employee benefits to cover adequately the benefits under the Law No. 13 year 2003.
Pengakuan
Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be recognized in the period in which the benefit is earned by the employee, rather than when it is paid or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut: 1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi; 2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;
The components of defined benefit cost are recognized as follows: 1. Serivece cost attributable to the current and past periods is recognized in profit or loss; 2. Net interest on the net defined benefit liability or asset, determined using the discount rate at the beginning of the period is recognized in profit or loss;
32
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan i.
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
Imbalan Kerja - Lanjutan
i.
ACCOUNTING
Employee Benefits - Continued
Pengakuan - Lanjutan
Recognition - Continued
3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari: - Keuntungan dan kerugian aktuarial; - Imbal balik aset program; - Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).
3. Remeasurements of the net defined benefit liability or asset, comprising: - actuarial gains and losses; - return on plan assets; - Any changes in the effect of the asset ceiling, excluding amounts included in net interest on the net defined benefit liability (asset). is recognized in OCI (not reclassified to profit or loss in a subsequent period).
Pengukuran
Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or assets requires the application of an actuarial valuation method, the attribution of benefits to periods of service, and the use of actuarial assumptions. The fair value of any plan assets is deducted from the present value of the defined benefit obligation in determining the net deficit or surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.
The present value of an entity's defined benefit obligations and related service costs is determined using the “Projected Unit Credit” method, which sees each period of service as giving rise to an additional unit of benefit entitlement and measures each unit separately in building up the final obligation. This requires an entity to attribute benefit to the current period (to determine current service cost) and the current and prior periods (to determine the present value of defined benefit obligations). Benefit is attributed to periods of service using the plan's benefit formula, unless an employee's service in later years will lead to a materially higher of benefit than in earlier years, in which case a straight-line basis is used.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi".
Past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when a plan amendment or curtailment occurs and the date when an entity recognizes any termination benefits, or related restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
33
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan i.
j.
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
Imbalan Kerja - Lanjutan
i.
ACCOUNTING
Employee Benefits - Continued
Pengukuran - Lanjutan
Measurement - Continued
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined benefit plan are recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersamasama.
Before past service costs are determined, or a gain or loss on settlement is recognized, the net defined benefit liability or asset is required to be remeasured, however an entity is not required to distinguish between past service costs resulting from curtailments and gains and losses on settlement where these transactions occur together.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen, dan Sewa
j.
1) Akuntansi pembiayaan konsumen
Accounting For Consumer Financing,and Leases 1) Accounting for consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing receivables are classified as loans and receivables, and subsequent to initial recognition, are carried at amortized cost using the effective interest method.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai Entitas.
Consumer financing receivables which installments are overdue classified as nonperforming receivable and the related consumer financing income is recognized only when it is actually collected (cash basis). In the events of default, consumer financing receivables could be settled by selling their vehicle that financed by the Entity.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain is recognized in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Entitas melakukan penghapusbukuan terhadap sisa piutang konsumen yang sudah tidak bisa ditagih kembali. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima. Perusahaan tidak melakukan penilaian atas aset yang diambil.
The entity do write-off of the remaining consumers receivable that have been nonrecoverable. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt. The Company did not assess the assets taken.
2) Akuntansi sewa
2) Accounting for leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance leases if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
34
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan j.
Akuntansi Lanjutan
Pembiayaan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
Konsumen,
YANG
Sewa
3.
-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued j.
2) Akuntansi sewa - Lanjutan
Accounting For Consumer Financing, Leases Continued 2) Accounting for leases - Continued
Entitas mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
The Entity recognized assets held under a financing lease in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease
Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Entitas sebagai lessor dalam sewa pembiayaan
Lease payment receivable is treated as repayment of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Entity’s net investment in the financing lease.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized in the relevant year (accrual basis).
k. Pembiayaan Bersama
l.
ACCOUNTING
k. Joint Financing
Dalam pembiayaan bersama antara Entitas dan penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Entitas berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements between the Entity and the joint financing facility provider, the Entity has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rated stated in the joint financing agreement with the joint financing facility provider.
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Entitas merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah piutang yang dibiayai Entitas yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.
All joint financing contract entered by the Entity are joint financing without recourse in which only the Entity’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.
Pajak Penghasilan
l.
Income Tax
Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.
The Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the Entity also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax Status of an Enterprise or its Shareholders”.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan.
Current tax expense is determined based on estimated taxable income for the period.
35
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan l.
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
Pajak Penghasilan - Lanjutan
l.
ACCOUNTING
Income Tax - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal Pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes each reporting date. Future tax benefits, such as the balance of unused tax losses, are recognized to the extent that realization of such benefits.
Aset dan liabilitas pajak tanguhan diukur dari tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at tax rates expected to apply in the period when the asset is realized or the liability settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date of the statement of financial position.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/ atau, jika Entitas mengajukan keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
Changes to the tax liability are recognized when an assessment (“SKP”) is received and / or, if the Entity filed an objection and/or appeal is determined.
Pengakuan
Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periodeperiode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the extent unpaid, is recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess is recognized as an asset.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable temporary differences unless the deferred tax liability arises from :
a. pengakuan awal goodwill; atau b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak). c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui.
a. initial recognition of goodwill; b. the initial recognition of an asset/liability
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible temporary differences, unused tax losses and unused tax credits to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized unless the deferred tax asset arises from:
i. ii.
other than in a business combination which, at the time of the transaction, does not affect either the accounting or the taxable profit. c. temporary differences associated with investments in subsidiaries, branches, and associates, and interests in joint arrangements, but only to the extent that the entity is able to control the timing of the reversal of the differences and it is probable that the reversal will not occur in the foreseeable future.
36
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan l.
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
Pajak Penghasilan - Lanjutan
l.
ACCOUNTING
Income Tax - Continued
a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang: i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak).
a. the initial recognition of an asset or liability
b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura bersama sepanjang dan hanya sepanjang kemungkinan besar terjadi perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat diperkirakan; dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
b. deductible temporary differences arising from investments in subsidiaries, branches and associates, and interests in joint arrangements, are only recognized to the extent that it is probable that the temporary difference will reverse in the foreseeable future and that taxable profit will be available against which the temporary difference will be utilized.
Pengukuran
Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods is measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall be reviewed at the end of each reporting period. An entity shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
i. other than in a business combination, ii. at the time of the transaction, does not affect accounting profit or taxable profit.
37
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan l.
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
Pajak Penghasilan - Lanjutan
l.
ACCOUNTING
Income Tax - Continued
Pengukuran - Lanjutan
Measurement - Continued
Alokasi
Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masingmasing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
For transactions and other events recognized in profit or loss, any related tax effects are also recognized in profit or loss. For transactions and other events recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity), any related tax effects are also recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity, respectively). Similarly, the recognition of deferred tax assets and liabilities in a business combination affects the amount of goodwill arising in that business combination or the amount of the bargain purchase gain recognized.
Saling Hapus
Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak yang sama, atau Kelompok Usaha berniat untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current tax assets and liabilities on a net basis.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
m. Foreign Currencies Transactions and Balances
Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Entity applied PSAK No. 10 (Revised 2010),“The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah based on the exchange rate at the transaction incurred. On the statement of financial position date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last date of banking transactions in that period. Profits and losses are credited or charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Entitas menggunakan nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah:
The Entity applied exchange rate as of December 31, 2016, 2015 and 2014 are:
2016 1 USD
2015 13.436
38
2014 13.795
12.440
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
ACCOUNTING
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities
Entitas menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
The Entity applied PSAK No. 70,“Accounting Treatment for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.
PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan akuntansi untuk entitas yang mengakui aset dan kewajiban sesuai dengan Undang-Undang Pengampunan Pajak berdasarkan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) atau Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP).
PSAK No. 70 provides accounting policy options for an entity who recognizes assets and liabilities in accordance with provisions of the Tax Amnesty Law based on its Assets Declaration Letter for Tax Amnesty (ADLTA) or Tax Amnesty Approval Letter (TAAL).
Pilihan akuntansi alternatif adalah: a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah ada dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 6 dari PSAK No. 70; atau b. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam paragraf 10-23 dari PSAK No. 70 (Pendekatan Opsional).
The alternative accounting options are: a. To use the existing applicable standards under Indonesia Financial Accounting Standards (“PSAK”) (General Approach) as regulated in paragraph 6 PSAK No.70; or
Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor (APIC). Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba kemudian.
Initially the entity recognizes the difference between the tax amnesty assets and the related tax amnesty liabilities as additional paid-in capital (APIC) account in equity. The amount shall not be recycled to profit or loss or reclassify to retained earnings subsequently.
Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar sesuai dengan UU Pengampunan Pajak) dalam laba rugi pada periode SKPP diterima.
The entity recognizes the redemption money (the amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty Law) directly to profit or loss in the period when the SKPP is received.
Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan (klaim), aset pajak tangguhan dan provisi dalam laba rugi pada periode SKPP diterima sesuai UU Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak sebelum menerapkan PSAK ini.
The entity adjusts any balances of claim, deferred tax assets and provisions into proft and loss in the period when SKPP received according to Tax Amnesty Law as a result of waivers of tax dues that have been recognized as a claim for tax refund, deferred tax assets on accumulated tax losses that have not been compensated and tax provison before applying this PSAK.
b. To use the specific provisions in paragraphs 10-23 of the PSAK No. 70 (Optional Approach).
a. Pendekatan Umum
a. a. General Approach
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Entitas mengakui dan mengukur, baik pada pengukuran awal maupun pengukuran setelah pengukuran awal serta penghentian pengakuan dan penyajian atas aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika pengakuan aset dan liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar Akuntansi keuangan (SAK) yang relevan dan pengukuran, penghentian dan penyajian mengikuti masing-masing SAK terkait yang relevan.
The entity recognizes and measures, either initial or subsequent measurement as well as derecognition and presentation on tax amnesty assets and liabilities if such assets and liabilities recognition criteria are required by relevant Financial Accounting Standards (SAK) and measurement, derecognize and presentation apply each associated relevant SAK .
39
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Lanjutan
ACCOUNTING
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
a. Pendekatan Umum - Lanjutan
a. General Approach - Continued
Pengakuan dan Pengukuran - Lanjutan
Recognition and Measurement - Continued
Pada pendekatan ini, ketentuan dalam paragraf 41-53 dari PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” harus diterapkan.
Under this approach, the provision of paragraph 41-53 of PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” shall be applied.
b. Pendekatan Opsional
b. Optional Approach
Pengakuan
Recognition
Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada standar akuntansi harus diterapkan pada aset dan liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang serupa dengan Pendekatan Umum. Pendekatan ini memberikan pengecualian spesifik, alternatif, dan persyaratan tertentu dalam hal pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 10-23 pada PSAK No. 70.
The recognition criteria in accordance with that of the accounting standards to be applied to the tax amnesty assets and liabilities in a similar way to the General Approach. This approach provides an exception specific, alternative, and the specific requirements in terms of measurement, presentation and disclosure of tax amnesty assets and liabilities in accordance with the provisions in paragraph 10-23 of PSAK No.70.
Pengukuran Awal
Initial Measurement
Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak, jumlah yang dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan merupakan biaya perolehan awal (deemed cost).
Tax amnesty assets are measured at cost of tax amnesty assets, the amount reported in SPHPP or SKPP and constituting as deemed cost.
Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar biaya kontraktual untuk menyerahkan kas dan bank untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
Tax amnesty liabilities are measured at contractual obligation to deliver cash and banks to settle the obligations directly related to the acquisition of assets of tax amnesty.
Pengukuran Awal
Subsequent Measurement
i.
Kembali
Setelah
Pengakuan
Pengukuran kembali opsional
i.
Entitas dapat, namun tidak disyaratkan, untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada tanggal SKPP. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal SKPP dengan biaya perolehan aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor. Nilai pengukuran kembali tersebut menjadi dasar baru bagi entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran setelah pengakuan awal.
Optional Re-measurement The entity is allowed, but is not required, to re-measure tax amnesty assets and liabilities at fair value in accordance with Financial Accounting Standards (SAK) as at the date of the SKPPP. The difference remeasurement between the fair value on the date of the SKPP and the cost of tax amnesty assets and liabilities that has been recognized previously is adjusted into the balance of the additional paid-in capital. The re-measurement amount becomes a new basis for the entity in applying the provisions of measurement subsequent to initial recognition.
40
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Lanjutan
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
b. Pendekatan Opsional - Lanjutan Pengukuran Kembali Awal - Lanjutan ii.
Setelah
ACCOUNTING
b. Optional Approach - Continued Pengakuan
Subsequent Measurement - Continued
Pengukuran Kembali Mandatory
ii.
Mandatory Re-measurement
Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan pajak ini mengakibatkan entitas memperoleh pengendalian atas investee sesuai dengan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan konsolidasian”, entitas disyaratkan untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak pada tanggal SKPP, selama periode pengukuran kembali yaitu dimulai setelah tanggal SKPP sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK No. 65 sejak dilakukannya pengukuran kembali. Sejak tanggal SKPP sampai dengan pengukuran kembali dilakukan, entitas disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak dengan menggunakan metode biaya.
If the entity concludes that the tax amnesty has resulted in obtaining control over the investee in accordance with PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, the entity is required to re-measure assets and liabilities at the date of the SKPP, during the re-measurement period that begins after the date of Tax Amnesty Approval Letter (SKPP) until December 31, 2017. The entity applies consolidation procedures in accordance with PSAK No. 65 once the remeasurement is performed. During the date of the SKPP until the re-measurement is made, the entity is required to measure investments in subsidiaries using the cost method.
Dalam hal investee bukan merupakan entitas sepengandali maka entitas menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” pada tanggal SKPP.
In the event that the investee is not an entity under common control, it shall apply the provisions of measurement under PSAK No. 22, “Business Combinations” on the date of SKPP.
Jika investee merupakan entitas sepengendali maka entitas menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” pada tanggal SKPP.
If the investee is an entity under common control, it applies the provisions of measurement under PSAK No. 38, “Business Combinations Under Common Control” on the date of SKPP.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Aset dan liabilitas pengampunan pajak dihentikan pengakuannya sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masing-masing jenis aset dan liabilitas tersebut.
Tax amnesty assets and liabilities are derecognized in accordance with the provisions of Financial Accounting Standards (SAK) for each type of asset and the liability.
Penyajian
Presentation
Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak menerapkan pengukuran kembali, disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya (baris yang berbeda dengan akun aset dan liabilitas lain) dalam laporan posisi keuangan.
Tax amnesty assets and liabilities, if it does not implement the re-measurement, are presented separately from other assets and liabilities (different line items for assets and liabilities) in the statement of financial position.
41
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING - Lanjutan n. Aset dan Lanjutan
Liabilitas
AKUNTANSI Pengampunan
YANG Pajak
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
-
ACCOUNTING
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
b. Pendekatan Opsional - Lanjutan
b. Optional Approach - Continued
Penyajian - Lanjutan
Presentation - Continued
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka entitas dapat menyajikan secara terpisah aset pengampunan pajak lancar dan tidak lancar serta liabilitas pengampunan pajak jangka pendek dan jangka panjang, jika, dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi tersebut. Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut bersifat arbitrer, maka entitas menyajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang dalam laporan posisi keuangan.
The entity presents current assets and noncurrent and short-term and long-term as a separate classification in its statement of financial position, an entity can present separately tax amnesty assets - current and noncurrent and tax amnesty liability - short term and long term, if, and only if, the entity has sufficient information to carry out the separation of the classification. If the basis for selecting these classifications are arbitrary, then the entity presents as part of non-current assets and longterm liabilities in the statement of financial position.
Jika entitas menerapkan pengukuran kembali baik pengukuran kembali opsional maupun pengukuran kembali mandatory, maka entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak yang sebelumnya disajikan secara terpisah, kedalam pos aset dan liabilitas serupa. Entitas menyajikan kembali laporan keuangan periode terdekat sebelumnya, hanya jika laporan keuangan tersebut adalah setelah tanggal Surat Keterangan.
If an entity applies re-measurement either optional remeasurement or mandatory remeasurement, then entity reclassifies tax amnesty assets and liabilities which previously presented separately, into similar assets and liabilities. Entity restates the nearest period of previous financial statements, only if such financial statements are after the date of the SKPP.
Entitas tidak melakukan saling hapus Antara aset dan liabilitas pengampunan pajak
The entity shall not offset between tax amnesty assets and liabilities.
Pada pendekatan opsional ini, penerapan ketentuan dalam PSAK No. 70 diterapkan secara prospektif dan penyajian kembali laporan keuangan untuk periode sebelumnya tidak diperlukan.
Under this optional approach, the application provisions of PSAK No. 70 is prospective and restatement of the pior period financial statements is not required.
Entitas telah memilih pendekatan opsional dan tidak mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak dan meyimpulkan tidak adanya perolehan pengendalian atas investee, kombinasi bisnis ataupun kombinasi bisnis entitas sepengendali yang timbul dari pengampunan pajak.
The Entity has chosen optional approach and did not re-measure the tax amnesty assets and liabilities and concluded the absence of acquisition of control over investee, business combination or business combination under common control arising from tax amnesty.
o. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
o. Events after the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that provide additional information about the Company's financial position on the date of the statement of financial position (adjusting events), if any, have been reflected in the financial statements.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that do not require adjustment (non-adjusting events), if the amount of material, are disclosed in the financial statements.
42
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) AKUNTANSI
YANG
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - Continued
p. Laba per Saham Dasar
ACCOUNTING
p. Earnings per Share
Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
The Entity adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. This PSAK establishes the principle of the determination and presentation of earnings per share, thus increasing the comparability of performance between different entities in the same reporting period and between different reporting periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Company (Parent Entity) by the weighted average number of shares outstanding during the period net of repurchased shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang disajikan.
Common shares may be issued or the number of shares of common stock may be reduced, without accompanying changes in cash flows or other assets or liabilities. These changes may take the form of stock dividends, bonus shares, stock splits or stock merger. For the calculation of earnings per share, the change is considered as if it had occurred at the beginning of the consolidated financial statements presented.
q. Informasi Segmen
q. Segment Information
Entitas menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.
The Entity applying PSAK No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments" which replaces PSAK No. 5 (Revised 2000), "Segment Reporting". This revised PSAK enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which entities involved and the economic environment in which the entity operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari entitas yang:
An operating segment is a component of an entity that:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a. engages in business activities which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. whose operating results are regularly reviewed by the chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
c. tersedia informasi dipisahkan.
dapat
c. financial information is available that can be separated.
Entitas melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Entity reporting segment is based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating segment performance and allocating its resources. Segmentation is based on the activity of each legal entity operating activities in the Entities. All transactions between segments have been eliminated.
keuangan
yang
43
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan Entitas mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires management of the Entity to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions could result in material adjustments to the carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Entity bases its estimates and assumptions on the parameters available at the time the financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Entity. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the Entity has the most significant effect on the amount recognized in the financial statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada catatan 3d dan catatan 30.
The Entity determines classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Entity’s accounting policies as disclosed in the note 3d and note 30.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost Amortization of Financial Instruments
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Entitas. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 24.
The Entity records certain assets and financial liabilities at fair value and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and assumptions used in the calculation of cost amortization is determined using verifiable objective evidence, the amount of the fair value or amortized cost may differ if the Entity uses different valuation methodologies or assumptions. These changes directly affect the Entity’s profit or loss. More detailed information is disclosed in note 24.
44
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
4.
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan Menentukan Keuangan
Jumlah
Terpulihkan
dari
ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - Continued Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
Aset
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 30.
The Entity evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Entity uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Entity expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in note 30.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset NonKeuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventory on hand, the selling price of the market, estimated costs of completion and the estimated costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and adjusted if additional information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property and equipment are based on estimates and assumptions especially about market prospects and cash flows associated with the asset. Estimates of future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of recoverable amount and could result in adjustments to the allowance for impairment already booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.
The Entity estimates the useful lives of property and equipment based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Entitas terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
Estimation of useful lives of property and equipment are provided based on the Entity’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments.
45
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - Continued
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap - Lanjutan
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment - Continued
Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 9 untuk aset tetap.
The cost of property and equipment are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property, plant and equipment between 4 to 8 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Group does business. More detailed information disclosed in the note 9 for property and equipment.
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Entity recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Entity cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Entity applies the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Entity makes the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Entitas menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Entitas juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 15.
The Entity reviews the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Entity also reviews the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 15.
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Entity’s obligation and cost for pension and employee benefits depends on the choice of assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts.
46
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - Continued
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The assumptions include, among others, the discount rate, the rate of annual salary increases, annual employee resignation rate, degree of disability, retirement age and mortality.
Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 26.
While the Entity believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Entity can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense. More detailed information disclosed in the note 26.
5. KAS DAN BANK
5. CASH AND BANKS 2016
Kas
2015
1.071.152.565
2014
4.668.151.514
6.689.589.000
Bank (Rupiah)
Cash in banks (Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia 1.662.608.035
4.350.617.522
1.381.881.716
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (Persero), Tbk
Cash on hand
(Persero),Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
1.075.764.156
1.322.234.068
479.207.499
PT Bank Negara Indonesia
1.037.188.269
489.594.964
1.170.978.411
PT Bank Central Asia, Tbk
636.623.106
6.396.042.006
1.917.203.194
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
541.050.252
1.109.481.760
1.317.023.745
PT Bank Victoria Internasional,Tbk
PT Bank Mega, Tbk
476.350.483
223.036.904
1.122.517.389
PT Bank MNC Internasional, Tbk
PT Bank Mega, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk
(dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
(Persero),Tbk PT Bank Negara Indonesia
(formerly PT Bank ICB 447.292.905
664.000.682
1.237.748.661
PT Bank Sahabat Sampoerna
446.651.273
198.309.938
205.119.202
PT Bank Sinarmas, Tbk
416.951.589
251.739.624
759.457.191
PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Harda Internasional
350.784.312
215.654.313
1.250.673.396
PT Bank Harda Internasional
192.461.847
187.420.828
128.475.461
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (dahulu PT Bank Mutiara, Tbk)
Bumiputera, Tbk) PT Bank Sahabat Sampoerna
Jawa Barat & Banten, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk
168.879.322
508.699.270
732.989.020
PT Bank Bukopin, Tbk
-
308.814.213
1.737.256.773
PT Bank Bukopin, Tbk
PT Bank Resona Perdania
-
-
422.411.095
PT Bank Resona Perdania
155.701.964
150.889.365
86.748.788
Others (each below Rp 100 million)
23.237.428
24.686.015
23.007.656
PT Bank Central Asia, Tbk
8.702.697.506
21.069.372.986
20.662.288.197
Lain-lain (masing-masing dibawah
(formerly PT Bank Mutiara, Tbk)
Rp 100 juta) Bank (Dollar US) PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah
Bank (US Dollar)
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
Total
Accounts in bank have floating interest rate based on offering of each banks.
47
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
6. FINANCE LEASE RECEIVABLES
Rincian piutang sewa pembiayaan:
Details of finance lease receivables are as follow : 2016
Piutang sewa pembiayaan
2015
2014
1.509.390.000
2.515.650.000
-
Finance lease receivables
958.250.550
958.250.550
-
Guaranteed residual value
belum diakui
(233.628.603)
(593.867.007)
-
Unearned finance lease income
Simpanan jaminan
(958.250.550)
(958.250.550)
-
Security deposits
-
total
Garansi nilai residu Pendapatan sewa yang
Jumlah
1.275.761.397
1.921.782.993
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan Piutang sewa pembiayaan - bersih
Allowances for impairment losses on (26.819.690) 1.248.941.707
(26.819.690) 1.894.963.303
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut : 2016 Saldo awal tahun
-
finance lease receivables
-
Finance lease receivables - net
The changes of allowances for impairment losses on finance lease receivables follows: 2015
2014
26.819.690
-
-
Beginning balance of the year
-
26.819.690
-
-
-
-
Write-off during the period
26.819.690
26.819.690
-
Ending balance of the year
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama
Provisions on impairment losses
periode berjalan
during the period
Penghapusan piutang tak tertagih selama periode berjalan Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment losses on finance lease receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.
Angsuran pokok piutang sewa pembiayaan yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installment on finance lease receivables which will be collected from consumers in accordance with the settlement is as follows:
2016 Telah jatuh tempo
2015
2014
-
-
-
Kurang dari 1 tahun
803.402.020
646.021.596
-
Less than 1 year/s
> 1 - 2 tahun
472.359.377
803.402.020
-
> 1 - 2 years
> 2 - 3 tahun
-
472.359.377
-
> 2 - 3 years
> 3 tahun
-
-
-
> 3 years
1.275.761.397
1.921.782.993
-
Tahun jatuh tempo
Jumlah piutang sewa pembiayaan
Due Maturity year
48
Total finance lease receivables
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Rincian piutang pembiayaan konsumen:
Details of financing receivables are as follow: 2016
2015
2014
Pihak ketiga
Third parties
Rupiah
Rupiah
Piutang pembiayaan konsumen - bruto
Consumer financing 1.481.559.146.469
1.560.144.993.078
2.247.392.475.811
Dikurangi bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan (Catatan 27) Pihak ketiga
relating to the joint financing (406.843.168.267)
(615.109.949.105)
(1.142.810.305.717)
1.074.715.978.202
945.035.043.973
1.104.582.170.094
(226.268.504.293)
(182.156.453.045)
(206.850.586.067)
848.447.473.909
762.878.590.928
897.731.584.027
(11.523.507.775)
(10.437.828.699)
(10.081.018.005)
836.923.966.134
752.440.762.229
887.650.566.022
Pendapatan konsumen yang belum diakui Piutang pembiayaan konsumen
Tingkat suku bunga efektif rata-rata tahunan - Rupiah
income Consumer financing receivables
consumer financing receivable Consumer financing
20%
20%
Akun ini mewakili piutang yang timbul dari kegiatan pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan barang konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran konsumen didenominasi dalam rupiah dan dikenakan bunga. 2015 Telah jatuh tempo
Third parties
Allowances for impairment losses on
Piutang pembiayaan konsumen - bersih
transaction (notes 27)
Unearned consumer financing
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
receivables - gross Less amounts financed by bank
20%
receivables - net
Average effective annual interest rates - Rupiah
This account represents receivables arises from consumer financing activity by in the form of supply of consumer goods to the end user. All consumer financing are denominated in Rupiah and charged with interest.
2015
2014
15.371.049.416
20.988.434.657
29.837.660.952
Kurang dari 1 tahun
377.931.787.215
336.288.196.458
330.136.649.347
Less than 1 year
> 1 - 2 tahun
277.243.822.812
266.630.583.524
283.030.010.658
> 1 - 2 year/s
> 2 - 3 tahun
144.738.891.361
114.699.686.100
222.426.925.976
> 2 - 3 years
33.161.923.105
24.271.690.189
32.300.337.094
> 3 years
848.447.473.909
762.878.590.928
897.731.584.027
Tahun jatuh tempo
> 3 tahun Jumlah piutang pembiayaan konsumen
Due Maturity year
Rincian piutang yang mengalami dan tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Total Consumer financing receivables
The details of receivables that are experiencing impaired and unimpaired are as follows:
49
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan
7. CONSUMER Continued
2016
2015
FINANCING
Third parties impaired receivables 848.447.473.909
762.878.590.928
897.731.584.027
-
-
-
(11.523.507.775)
(10.437.828.699)
(10.081.018.005)
836.923.966.134
752.440.762.229
887.650.566.022
Piutang yang mengalami
Unimpaired receivables
penurunan nilai Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen - bersih
Allowances for impairment losses on
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal tahun
-
2014
Pihak ketiga Piutang yang tidak mengalami penurunan nilai
RECEIVABLES
consumer financing receivable Consumer financing receivables - net
The changes of allowances for impairment losses on consumer financing receivables are as follows: 2015
2014
10.437.828.699
10.081.018.005
7.738.124.946
Beginning balance of the year
13.914.419.834
18.481.546.454
33.127.629.308
(12.828.740.758)
(18.124.735.760)
(30.784.736.249)
Write-off during the period
11.523.507.775
10.437.828.699
10.081.018.005
Ending balance of the year
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama periode berjalan
Provisions on impairment losses during the period
Penghapusan piutang tak tertagih selama periode berjalan Saldo akhir tahun
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh obyek pembiayaan konsumen yang diberikan kepada debitur adalah kendaraan bermotor.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all object of consumer financing are vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada debitur dinilai secara kolektif atas penurunan nilai.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all consumer financing receivables were collectively assessed for impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for impairment losses on consumer financing receivables is adequate to cover possible losses that may arise from non-collectible of consumer financing receivables.
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Entitas menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai.
As collateral to the consumer financing receivables, the Entity receives the ownership certificates (“BPKB”) of the financed vehicle.
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8. PREPAID EXPENSES 2016
2015
2014
Renovasi kantor
6.101.082.974
8.082.110.319
9.040.795.589
Office renovations
Transportasi
2.842.077.144
5.330.489.944
6.640.069.149
Transportation
Sewa
3.012.570.430
3.449.992.859
3.681.663.525
Rental
381.916.104
582.305.748
826.173.530
Insurance
12.337.646.652
17.444.898.870
20.188.701.793
Total
Asuransi Jumlah
50
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
9. ASET TETAP
9. PROPERTY AND EQUIPMENT
Aset tetap kepemilikan langsung:
Direct ownership of property and equipment: 2016
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan :
At cost :
Peralatan dan perlengkapan kantor
Furniture and Office 15.573.004.128
447.168.750
438.691.550
15.581.481.328
Kendaraan
12.634.074.689
1.347.169.220
1.700.390.847
12.280.853.062
Vehicles
Jumlah
28.207.078.817
1.794.337.970
2.139.082.397
27.862.334.390
Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated depreciation :
Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Jumlah Nilai tercatat
equipment
Furniture and Office 14.643.853.185
552.526.710
495.929.560
14.700.450.335
5.615.169.779
1.477.849.260
708.101.645
6.384.917.394
Vehicles
20.259.022.964
2.030.375.970
1.204.031.205
21.085.367.729
Total
6.776.966.661
Carrying value
7.948.055.853
equipment
2015 Biaya perolehan :
At cost :
Peralatan dan perlengkapan kantor
Furniture and Office 15.581.323.828
109.884.800
118.204.500
15.573.004.128
Kendaraan
15.764.088.233
1.451.831.419
4.581.844.963
12.634.074.689
Vehicles
Jumlah
31.345.412.061
1.561.716.219
4.700.049.463
28.207.078.817
Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated depreciation :
Peralatan dan perlengkapan kantor
equipment
Furniture and Office 13.751.218.244
990.647.297
98.012.356
14.643.853.185
5.768.617.745
1.775.142.892
1.928.590.858
5.615.169.779
Vehicles
Jumlah
19.519.835.989
2.765.790.189
2.026.603.214
20.259.022.964
Total
Nilai tercatat
11.825.576.072
7.948.055.853
Carrying value
Kendaraan
equipment
2014 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan :
At cost :
Peralatan dan perlengkapan kantor
Furniture and office 16.463.919.028
350.113.535
1.232.708.735
15.581.323.828
Kendaraan
15.349.270.804
4.823.685.829
4.408.868.400
15.764.088.233
Vehicles
Jumlah
31.813.189.832
5.173.799.364
5.641.577.135
31.345.412.061
Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated depreciation :
Peralatan dan perlengkapan kantor
equipment
Furniture and office 12.979.258.275
1.894.708.069
1.122.748.100
13.751.218.244
5.925.416.655
1.831.307.195
1.988.106.105
5.768.617.745
Vehicles
Jumlah
18.904.674.930
3.726.015.264
3.110.854.205
19.519.835.989
Total
Nilai tercatat
12.908.514.902
11.825.576.072
Carrying value
Kendaraan
51
equipment
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
9. ASET TETAP - Lanjutan
9. PROPERTY AND EQUIPMENT - Continued
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp2.030.375.970, Rp2.765.790.189 dan Rp3.726.015.264 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
Depreciation charged to general and administration expenses is amounted to Rp2,030,375,970, Rp2,765,790,189 and Rp3,726,015,264 for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively.
Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut :
Details of gain on disposal of property and equipment are as follows :
2016
2015
2014 Proceeds from disposal of property
Hasil penjualan aset tetap
1.071.384.092
Nilai buku aset tetap
(935.051.192)
2.778.277.002
2.908.634.983
(2.673.446.249)
(2.530.722.930)
and equipment Book value of property and equipment
Keuntungan atas
Gain on disposal of property
penjualan aset tetap
136.332.900
104.830.753
377.912.053
and equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gain on sale of property and equipment is recorded as part of “Other Revenues - Others” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas asset tetap, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak terpulihkan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
Based on the assestment for impairment of the property and equipment, the Entities management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2016, 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh aset tetap telah diasuransikan kepada PT Pan Pasific Insurance yang merupakan pihak berelasi, asuransi terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas asset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2016, were insured with, PT Pan Pasific Insurance represents related party againts fire and other risks and Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the property and equipment insured.
Beberapa aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjang operasional Perusahaan.
Some fixed assets are fully depreciated but still used to support the Company's operations.
10. ASET TAKBERWUJUD
10. INTANGIBLE ASSETS 2016 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan : Software komputer
At cost : 572.333.903
-
-
572.333.903
547.923.569
15.183.445
-
563.107.014
Akumulasi amortisasi : Software komputer Nilai tercatat
Computer software Accumulated amortization :
24.410.334
9.226.889 TRUE
52
Computer software Carrying value
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
10. ASET TAKBERWUJUD - Lanjutan
10. INTANGIBLE ASSETS - Continued 2015
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan :
At cost :
Software komputer
572.333.903
-
-
572.333.903
532.740.093
15.183.476
-
547.923.569
Akumulasi amortisasi :
Computer software Accumulated amortization :
Software komputer Nilai tercatat
39.593.810
24.410.334
Computer software Carrying value
2014 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan : Software komputer
At cost : 538.569.203
33.764.700
-
572.333.903
518.342.336
14.397.757
-
532.740.093
Akumulasi amortisasi : Software komputer Nilai tercatat
Computer software Accumulated amortization :
20.226.867
39.593.810
Jumlah amortisasi yang dibebankan sebagai beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp15.183.445, Rp15.183.476 dan Rp14.397.757.
Computer software Carrying value
Amortization charged to operating expenses for the years ended December 31, 2016, 2015 dan 2014 are amounted to Rp15,183,445, Rp15,183,476 and Rp14,397,757.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSET 2016
2015
2014
Aset pengampunan pajak - aset tetap
600.000.000
Akumulasi penyusutan
(25.000.000)
-
-
Tax amnesty assets - Fix Asset
Nilai Tercatat
575.000.000
Biaya IPO Yang Ditangguhkan
178.750.000
-
-
IPO Deffered Expense
Jumlah
753.750.000
-
-
Total
Accumulated depreciation Carrying Value
Entitas telah memanfaatkan program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) sebagaimana diatur dalam UndangUndang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.
The Entity has made use of Tax Amnesty program as stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning Tax Amnesty.
Entitas telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) berupa aset tetap kendaraan pada tanggal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) dengan No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal 27 September 2016.
The Entity has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty etter/Statement of Assets (ADTAL) in the form of fixed assets of vehicle on September 20, 2016 and has obtained Tax Amnesty Approval Letter/Approval Letter (TAAL) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27, 2016.
53
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
11. ASET LAIN-LAIN - Lanjutan
11. OTHER ASSET- Continued
Berdasarkan SPHPP dan SKPP, Entitas mendeklarasikan aset pengampunan pajak sebesar Rp600.000.000 dengan uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan Undang-Undang Pengampunan Pajak) sebesar Rp12.000.000.
Based on the SPHPP or SKPP, Entity declared tax amnesty assets of Rp600,000,000 with a redemption money (the amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty Law) of Rp12,000,000.
Aset tetap pengampunan pajak tersebut telah disusutkan sejak tanggal diperolehnya SKPP.
The tax remuneration has been depreciated from the date of obtaining SKPP.
12. UTANG BANK
12. BANK LOAN 2016
2015
2014
PT Bank Sinarmas, Tbk
235.101.795.421
127.812.710.552
19.047.286.864
PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
138.310.273.212
133.712.346.103
111.530.472.031
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
108.947.255.761
153.119.124.123
240.534.051.902
98.825.617.149
27.999.914.198
58.393.520.545
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank MNC Internasional, Tbk
PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB
(dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
31.305.322.658
70.750.212.926
125.170.756.458
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
Bumiputera, Tbk) PT Bank Pembangunan Daerah
31.007.127.914
25.757.437.914
17.162.566.719
PT Bank Harda Internasional
17.426.944.713
9.456.372.272
24.202.039.892
PT Bank Resona Perdania
14.097.222.200
67.430.555.520
130.236.107.394
PT Bank Mestika Dharma
3.430.396.527
-
-
-
4.129.160.143
22.021.674.504
678.451.955.555
620.167.833.751
748.298.476.309
PT Bank Rakyat Indonesia
Jawa Barat dan Banten, Tbk PT Bank Harda Internanional PT Bank Resona Perdania PT Bank Mestika Dharma PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk Jumlah
(Persero), Tbk PT Bank Sahaban Sampoerna
Agroniaga, Tbk Total
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk as follows:
a. Pada tanggal 6 Mei 2010 berdasarkan Akta No. 7, dihadapan Syafran, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas kredit yang semula Rp90.000.000.000 menjadi Rp155.000.000.000 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2010 sampai dengan 5 Mei 2011. Dengan suku bunga pinjaman 13% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
a. On May 6, 2010 based on the Deed. 7, before Syafran, S.H, Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility which was initially Addition of Rp90,000,000,000 becomes Rp155,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, with the change of the loan period from May 6, 2010 until May 5, 2011. With interest loan rates at 13% for credit withdrawal period of 1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of 4 (four) years.
b. Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No. 24, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas kredit yang semula Rp155.000.000.000 menjadi Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2011 sampai dengan 5 Mei 2012. Dengan suku bunga pinjaman 13% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
b. On October 17, 2011 based on the Deed. 24, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility which was initially Addition of Rp155,000,000,000 becomes Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, with the change of the loan period from May 6, 2011 until May 5, 2012. With interest loan rates at 13% for credit withdrawal period of 1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of 4 (four) years. 54
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued
c. Pada tanggal 31 Juli 2012 berdasarkan Akta No. 58 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di Jakarta, Entitas memperpanjang fasilitas kredit senilai Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2012 sampai dengan 6 Mei 2013. Dengan suku bunga pinjaman 12,5% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
c. On July 31, 2012 based on the Deed. 58, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the Entity extended a credit facility amounted Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, with the change of the loan period from May 6, 2012 until May 6, 2013. With interest loan rates at 12,5% for credit withdrawal period of 1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of 4 (four) years.
d. Pada tanggal 17 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 32 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2013 sampai dengan 5 Mei 2014. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
d. On June 17, 2013 based on thhe Deed No. 32, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the Entity received an extension of the loan period from the date of May 6, 2013 until May 5, 2014. With l interest oan rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one) to 3 (three) years and 13% for a period of 4 (four) years.
e. Pada tanggal 19 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 01 dihadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2014 sampai dengan 5 Mei 2015. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13% untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) tahun.
e. On June 19, 2014 based on the Deed No. 01, before Syafran, S.H., M.Hum., Notary in Jakarta, the Entity received an extension of the loan period from the date of May 6, 2014 until May 5, 2015. With interest loan rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one) year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two) year and 13% for credit withdrawal period of 3 (three) to 4 (four) years.
f.
f.
Pada tanggal 28 Juli 2015 berdasarkan Akta No. 14 dihadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 5 Mei 2016. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13% untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) tahun.
On Juli 28, 2015 based on the Deed No. 14, before Gamal Wahidin, S.H., Notary in Jakarta, the Entity received an extension of the loan period from the date of May 6, 2015 until May 5, 2016. With interest loan rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one) year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two) year and 13% for credit withdrawal period of 3 (three) to 4 (four) years.
Loan’s Collaterals from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk are as follows: 1. Finance lease receivables of motor vehicles which are financed based on this agreement are to be bounded by fiduciary maximum of 105% of the total facility; 2. Notarial power of cessie (with retro cessie) in the form of transfer of finance lease receivables of motor vehicles, included the accompanying privilege of credit recipients at 100% receivables if there are installments in arrears on account over 90; and
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai berikut: 1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan diikat secara fidusia maksimum 105% dari total fasilitas; 2. Cessie (dengan retro cessie) secara notarial berupa pengalihan piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor, beserta hak istimewa yang menyertainya dari penerima kredit sebesar 100% piutang apabila terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening di atas 90 hari; dan 3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit sebesar maksimum fasilitas kredit.
3.
55
Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at maximum amount of the credit facility.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued
Bank kovenan: Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas tidak diperbolehkan: a. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang dibiayai oleh fasilitas kredit kepada Bank lain; b. melakukan merger, akuisisi untuk mengubah core business; c. memindahkan dan/atau menyewakan perusahaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain; d. mengubah status perusahaan; e. membayar hutang perusahaan kepada pemegang sahamnya; f. memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang normal yang berkaitan langsung dengan usahanya; g. melakukan investasi atau penyertaan, dengan pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka pendek; h. menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang normal yang berkaitan dengan usahanya;dan i. membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit.
Bank’s covenant: Without the prior written consent of the Bank, the Entity is not allowed to: a. assign BPKB collaterals on receivables financed by this credit facility to other banks; b. carry out mergers, acquisitions to change the core business; c. transfer and/or lease out the company in any forms and by any purposes to the other parties; d. change the status of the company; e. debt repayment to its shareholders;
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. menerbitkan surat sanggup bayar sebagai jaminan atau hutang kepada Bank yang menjadi krediturnya; b. membagi laba dan membayar deviden, pelunasan/penurunan hutang pemegang saham;dan c. menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.
Without prior written concent of the Bank, the Entity is not allowed to:
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar Rp108.947.255.761, Rp153.119.124.123, dan Rp240.534.051.902.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of facility used are amounted to Rp108,947,255,761, Rp153,119,124,123 and Rp240,534,051,902.
Berdasarkan Surat No. SLN/6/808 tanggal 6 Februari 2017, Bank telah menyetujui (i) perubahan status perusahaan menjadi Perusahan Terbuka (Tbk), (ii) pengkonversian Pinjaman Subordinasi, serta telah mengetahui rencana pembagian dividen saham Entitas.
Based on the letter No. SLN / 6/808 dated February 6, 2017, the Bank has approved (i) the changes in the status of the company as Listed Company (Tbk), (ii) the conversion of the Subordinated Loan, as well as has acknowledged the Entity’s plans to distribute stock dividend.
f.
grant loans to anyone, including to shareholders, except if the loan is given in respect of normal commercial transactions directly related to its business;
g. have investments or investments, with financing using short-term funding sources; h. receive loans from other parties, unless the loan is received in respect of normal commercial transactions relating to its business; and i. dissolve the company or file for bankruptcy.
a. issue he promissory notes as collateral or pay the debt to the creditor Bank; b. distribute profits and pay dividends, repayment / reduction of shareholders’s loan; and c. guarantee property in any forms and by any purposes to other parties.
56
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Resona Perdania
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Resona Perdania dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Resona Perdania as follows:
a. Pada tanggal 23 Juni 2011 berdasarkan perjanjian kredit No. 110048RLH, antara Akihiro Miyamoto atas nama Presiden Direktur dari PT Bank Resona Perdana dengan Herman Suwinta atas nama Presiden Direktur PT First Indo American Leasing, Entitas mendapat pemberian fasilitas kredit Rp40.000.000.000 jenis fasilitas Non -Plafond / NonRevolving dengan tingkat suku bunga 12% dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun.
a. On June 23, 2011 under the credit agreemen No. 110048RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of the President Director of PT Bank Resona Perdania with Herman Suwinta on behalf of the President Director of PT First Indo American Leasing, the Entity obtained a credit Non Plafond / Non Revolving of Rp40,000,000,000 12% interest rate with a term loan period of 3 (three) years.
b. Pada tanggal 02 Pebruari 2012 berdasarkan perjanjian kredit No. 120016RLH, antara Akihiro Miyamoto selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona Perdania dengan Sumartono Mardjuki selaku Presiden Direktur PT First Indo American Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar Rp37.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/ Non-Revolving.
b. On February 02, 2012 under the credit agreement No. 120016RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of the President Director of PT Bank Resona Perdania and Sumartono Mardjuki on behalf of the President Director of PT First Indo American Leasing, the Entity obtained a credit facility of Non Plafond / Non Revolving of Rp37,000,000,000.
c. Pada tanggal 13 Agustus 2012 berdasarkan perjanjian kredit No. 120068RLH, antara Akihiro Miyamoto selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar Rp30.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/NonRevolving.
c. On August 13, 2012 under the credit agreement No. 120068RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of the President Director of PT Bank Resona Perdania and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja on behalf of Director of PT, the Entity obtained a credit facility of Non-Plafond / Non-Revolving of Rp30,000,000,000.
d. Pada tanggal 16 Desember 2013 berdasarkan perjanjian kredit No. 130088RLH, antara Akihiro Miyamoto selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar Rp100.000.000.000 berupa fasilitas Non Plafond / Non Revolving. Perjanjian ini telah dibuat akta Pengakuan Utang No. 84 tanggal 16 Desember 2013 oleh Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta.
d. On December 16, 2013 under the credit agreement No. 130088RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of the President Director of PT Bank Resona Perdania and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja on behalf of Director of PT First Indo American Leasing, the Entity obtained a credit facility of NonPlafond / Non-Revolving of Rp100,000,000,000. This agreement has been notarized Debt Acknowledgement deed No. 84 dated December 16, 2013 by Rusnaldy, SH, notary in Jakarta.
e. Berdasarkan Akta No. 17 tentang pengakuan utang tanggal 26 Juni 2014 dari Rusnaldy, S.H, notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pinjaman sebesar Rp60.000.000.000 dari PT Bank Resona Perdania dengan jenis fasilitas non plafond/ non revolving dengan suku bunga Cost of Loanable Fund (COLF) + 2.75% dengan jenis bunga Floating Rate, jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 27 September 2017.
e. Based on the Deed No. 17 on the debt acknowledgement dated June 26, 2014 from Rusnaldy, SH., notary in Jakarta, the Entity received a loan facility of Rp60,000,000,000 from PT Bank Resona Perdania by non ceiling type facility/ nonrevolving with floating interest rate at Cost of Loanable Fund (COLF) + 2.75%, the loan term will be due on September 27, 2017.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania adalah pengalihan fidusia atas tagihan piutang Entitas kepada pihak ketiga, minimal senilai 105% dari total fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas dari Bank.
Loan’s collateral from PT Bank Resona Perdania is fiduciary transfer of Entity’s receivable from third parties, amounting to a minimum of 105% of the total loan obtained by the Entity from the Bank.
57
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Resona Perdania - Lanjutan
PT Bank Resona Perdania - Lanjutan
Bank kovenan: Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank: a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain kecuali dari bank lain dan/atau pemegang saham Entitas; b. Meminjamkan uang, mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau menggunakan harta kekayaan Entitas kepada pihak lain, termasuk namun tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan Entitas, maupun kepada pihak ketiga yang tidak terikat dengan Entitas, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; c. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, penyertaan modal, pembubaran/likuidasi atau meminta perusahaannya dinyatakan pailit; d. Mengubah status kelembagaan; e. Melakukan transaksi dengan pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi atau kepada pemegang saham debitur, dengan cara-cara selain praktek kebiasaan.
Bank’s covenant: Entity is not allowed to do things below, without the prior written consent of the Bank: a. Obtaining loans/new loans from other parties except from other banks and/or Entity’s shareholders;
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp14.097.222.200, Rp67.430.555.520 dan Rp130.236.107.394.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of facility used are amounted to Rp14,097,222,200 Rp67,430,555,520 and Rp130,236,107,394.
Berdasarkan Surat Persetujuan Bersyarat Bank dengan No. 003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 tanggal 25 Januari 2017, Bank Resona Perdania telah menyetujui rencana penawaran umum perdana saham Entitas.
Based on the Bank’s Conditional Approval Letter No. 003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 dated January 25, 2017, Bank Resona Perdania has approved plans on initial public offering of Entity’s shares.
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities plafond from PT Bank MNC Internasional, Tbk (previously PT Bank ICB Bumiputera, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 22 Desember 2011, Entitas melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta No. 13, dihadapan Olvia Afiaty, S.H., M.H., notaris di Jakarta. Memberikan fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus yang bersifat non-revolving dengan jumlah maksimum Rp55.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 13% untuk jangka waktu pinjaman 1 (satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13,25% untuk jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.
a. On December 22, 2011, the Entity had a credit agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 13, of Olvia Afiaty, SH, MH, notary in Jakarta. Giving special loan transaction credit facility of a non-revolving with maximum amount of Rp55,000,000,000, with 13% interest rate for the loan period of 1 (one) to 3 (three) years and 13.25% for the term of the loan 4 (four) years.
b. Granting loan, binding itself as guarantor/surety in any form and in any other name and/or using Entity’s property to other parties, including but not limited to its affiliated companies either associated directly or indirectly with the Entity, as well as to third parties who are not related with Entity, except to run the daily business;
c. Doing amalgamation, merger, acquisition, equity participation, dissolution/ liquidation or filing bankruptcy; d. Changing the status of the institution; e. Doing transactions with other parties, including but not limited to affiliates or to the debtors’ shareholders, in ways other than the common practice.
58
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan
PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) - Continued
b. Pada tanggal 30 November 2012, Entitas melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta No. 168, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan jumlah maksimum Rp50.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 11,5% untuk jangka waktu pinjaman 1 (satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 12% untuk jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.
b. On November 30, 2012, the Entity had a credit agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 168, of Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.H., notary in Jakarta. The Entity obtained special transaction loan credit facility that is uncommited with the maximum amount of Rp50,000,000,000, with 11.5% interest rate for the loan period of 1 (one) to 3 (three) years and 12% for the loan periode of 4 (four) years.
c. Pada tanggal 2 Mei 2014, Entitas melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta No. 01, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan jumlah maksimum Rp45.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12,5%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 2 Agustus 2018.
c. On May 2, 2014, the Entity had a credit agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 01, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., notary in Jakarta. The Entity obtained special transaction loan credit facility that is uncommited with the maximum amount Rp45,000,000,000, with an interest rate of 12.5%. This facility is due on August 2, 2018.
d. Pada tanggal 29 September 2014, Entitas melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta No. 62, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan jumlah maksimum Rp60.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 14%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 29 Maret 2019.
d. On September 29, 2014, Entity had a credit agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 62, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., notary in Jakarta. The Entity obtained special transaction loan credit facility that is uncommited with the maximum amount Rp60,000,000,000, with an interest rate of 14%. This facility is due on March 29, 2019.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk adalah pengalihan fidusia atas tagihan piutang Entitas kepada Pihak Ketiga, minimal senilai 105% dari total fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas dari Bank.
Loan’s collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk is fiduciary transfer Entity’s receivable to third parties, amounting to a minimum of 105% of the total loan obtained by the Entity from the Bank.
Bank kovenan: Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank: I. kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas untuk melaksanakan perjanjian kredit: a. menjual dan/atau dengan cara lain mengalihkan hak milik atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan milik Entitas baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak; b. mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak ketiga, termasuk memberikan jaminan secara langsung maupun tidak langsung atas kewajiban pihak ketiga; c. memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jaminan atau tidak.
Bank’s covenant: Entity is not allowed to do things below, except without the prior written consent of the Bank: I. except running the Entity’s business to execute credit agreement: a. sell and/or otherwise transfer the property or lease/ usage surrender either whole or partly of the Entity’s property either movable or immovable goods; b. entering into an agreement which may give rise to obligation to pay to third parties, including any warranty, directly or indirectly, of third party’s obligation; c. granting loan to or accept loan from other parties either directly or indirectly, with or without guarantee.
59
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan
PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: II. menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Entitas kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Jaminan III. melakukan transaksi dan/atau tindakan lainnya sebagaimana diatur dan dicantumkan dalam ketentuan tentang ‘Pembatasan’ dalam syarat dan ketentuan umum fasilitas kredit.
Bank’s covenant - Continued: II. guaranteeing /pledging in any manner whatsoever of the Entity’s property /to other parties, unless the guaranteeing /pledging the property to the Bank as set forth in the Guarantee Agreement
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp31.305.322.658, Rp70.750.212.926 dan Rp125.170.756.458.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of facility used are amounted to Rp31,305,322,658, Rp70,750,212,926 and Rp125,170,756,458.
III. conducting transactions and / or any other actions as ruled and listed in requirements on 'Restricted' in the general terms and conditions of the credit facility.
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Victoria Internasional, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities PT Bank Victoria Internasional, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Agustus 2011 berdasarkan Akta No. 105, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga sebesar 12,5%.
a. On August 19, 2011, based on the Deed No. 105 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received an additional working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 with a period of 36 (thirty-six) months with interest at 12.5%.
b. Pada tanggal 2 April 2012 berdasarkan Akta No. 02, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga sebesar 12%.
b. On April 2, 2012, based on the Deed No. 02 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received an additional working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 with a period of 36 (thirty-six) months with interest at 12%.
c. Pada tanggal 30 Nopember 2012 berdasarkan Akta No. 232, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga sebesar 12%.
c. On November 30, 2012, based on the Deed No. 232 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received an additional working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 with a period of 36 (thirty-six) months with interest at 12%.
d. Pada tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 01, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp175.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga sebesar 11,50% per tahun.
d. On March 1, 2013, based on the Deed No. 01 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility amounting to Rp175,000,000,000 with a repayment period of 12 months, 24 months or 36 months after the date of withdrawal of the credit depends on the time period selected by the Entity with interest at 11.50% per annum.
60
from
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
e. Pada tanggal 3 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 12, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga sebesar 14,50%, 14,75% or 15% per tahun.
e. On October 3, 2014, based on the Deed No. 12 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility amounting to Rp100,000,000,000 with a repayment period of 12 months, 24 months or 36 months after the date of withdrawal of the credit depends on the time period selected by the Entity with interest at 14.50%, 14.75% or 15% per annum.
f.
f.
Pada tanggal 11 Nopember 2015 berdasarkan Akta No. 23, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga sebesar 13,50% per tahun.
On Nopember 11, 2015, based on the Deed No. 12 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12 months, 24 months or 36 months after the date of withdrawal of the credit depends on the time period selected by the Entity with interest at 13.50% per annum.
g. Pada tanggal 01 April 2016 berdasarkan Akta No. 01, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir pada tanggal 01 April 2017 dan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun.
g. On April 01, 2016, based on the Deed No. 01 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 which will due on April 01, 2017 and interest rate 13.50% per annum.
h. Pada tanggal 19 Juli 2016 berdasarkan Akta No. 07, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga sebesar 13,00% per tahun.
h. On Juli 19, 2016, based on the Deed No. 07 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility amounting to Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12 months, 24 months or 36 months after the date of withdrawal of the credit depends on the time period selected by the Entity with interest at 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Victoria Internasional, Tbk adalah sebagai berikut: 1. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak dan piutang dari End User Entitas berikut turutannya yakni, BPKB dan kelengkapan lainnya serta sertipikat fidusia atas BPKB end user yang menjadi satu kesatuan dan kelengkapan untuk disimpan di Bank;
Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional, Tbk is as follows: 1. Granting fiduciary on all charges, rights and receivables from Entity’s End User including its consecution, namely, BPKB and other supporting as well as the certificate of fiduciary on BPKB end user as one unity and supporting to be kept in the Bank;
2. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak dan piutang yang dimiliki Entitas terhadap pihak ketiga yang nilainya minimal 105% dari besarnya outstanding fasilitas kredit; 3. Letter of comfort dari Tuan Sumartono Mardjuki dan Tuan Kiwantara Mardjuki tertanggal 15 Juli 2016; 4. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun juga.
2. Granting fiduciary on all Entity’s charges, rights and receivables against third parties a minimum value of 105% of the amount outstanding credit facilities; 3. The letter of comfort from Mr. Sumartono Mardjuki and Mr. Kiwantara Mardjuki dated July 15, 2016; 4. Guarantees that has been and/or will be provided by the Entity and / or any other parties as well.
61
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan, Entitas tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlbih dahulu dari bank: 1. menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati; 2. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak ketiga, kecuali untuk transaksi umum Entitas; 3. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Entitas; 4. menerima pinjaman/kredit baru dari Bank lain atau pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan pada ratio covenant; 5. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya di mana keseluruhannya jumlah tersebut melebihi 25% dari total ekuitas, kecuali dalam rangka usaha normal Entitas; 6. membubarkan atau melikuidasi Entitas; 7. mengubah anggaran dasar selain tentang maksud, tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK;
Bank’s covenant, The Entity is not allowed to do the following things, without the prior written consent of the bank 1. utilizing the loan obtained from other than the objectives and purposes other than agreed; 2. Binding it self as guarantor against any third party, except for the general transaction Entity; 3. doing business other than those mentioned in the Entity’s statutes; 4. obtaining receive a loan / new loan from other banks or third parties, or issuing securities which can lead to the violation of financial ratios in the ratio covenants; 5. granting loans or credits to those who have affiliations (except employees of the Entity) or other third parties where the whole amount exceeding 25% of the total equity, except in the normal course of business of the Entity; 6. dissolving or liquidating the Entity; 7. Changing the articles of association other than on goals, objectives, and business activities and the compliance with FSA rules; 8. filing for bankruptcy or the postponement of installment payments; 9. changing legal form or legal status of the debtor; 10. transferring the Company in any forms and by any purposes to third parties;
8. mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran atas hutang; 9. mengubah bentuk hukum atau status hukum Debitor; 10. memindahtangankan Perseroan dalam bentuk apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak ketiga; 11. membayar hutangnya kepada para pemegang saham dan/atau para perseroannya (kecuali bunga atas pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari, kecuali hutang yang timbul dari kegiatan usaha normal Debitor; 12. melakukan merger atau penggabungan usaha sehingga merubah komposisi pemilikan saham; 13. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian besar asset Debitor kecuali untuk transaksi umum perseroan; 14. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Debitor; 15. membagikan deviden lebih dari 50% dari laba bersih Debitor untuk setiap tahun berjalan; 16. memperbolehkan pemegang saham untuk menarik kembali modal disetor dan menjaminkan atau menggadaikan saham Perseroan; 17. Debitor memberitahukan secara tertulis kepada Bank selambat-lambatnya 30 hari setelah debitor melakukan: a. Menerbitkan surat berharga; b. Mengubah susunan pengurus Debitor;dan
11. paying its shareholders’ loan and / or their company (except interest on loans) in any forms that now exist or will arise in the future, unless the loans arising from normal business activities of the debtor;
12. Doing merger or business combination that alters the composition of share ownership; 13. selling or leasing, whole or partly all Debtor’s assets except for common corporate transactions; 14. entering into management agreement or other similar agreements which resulting in a material adverse effect on the business activities of the Debtor; 15. distributing dividends of more than 50% of net income for each current year; 16. allowing shareholders to withdraw the paid-up capital and securing or mortgaging shares of the Company; 17. the debtor shall notify in writing to the Bank no later than 30 days after the debtor do: a. Issuing securities; b. Changing the composition of Debtor’s management; and c. Changing the statutes other than on goals, objectives, and business activities and the compliance with the FSA rules.
c. Mengubah anggaran dasar selain tentang maksud, tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK
62
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan:
Bank’s covenant - Continued:
18. Sebelum seluruh pokok pinjaman serta bunga dan biaya-biaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka debitor berjanji dan mengikat diri untuk menjaga rasio keuangan Debitor berupa total hutang dibagi total ekuitas tidak melebihi 8 kali di mana (i) total hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani bunga dan (ii) total ekuitas adalah penjumlahan dari modal ditempatkan dan disetor penuh agio saham dan saldo laba ditahan.
18. Before the entire principal and interest and other costs owed is repaid, then the debtor promise and commit to bind itself to ensuring that the debtor's financial ratios such as total debt divided by total equity does not exceed 8 times in which (i) the total debt is the entire bank loan, bonds, debentures, other bearing interest debt instruments and (ii) total equity is the sum of the issued and fully paid in capital and retained earnings.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp138.310.273.212, Rp133.712.346.103 dan Rp111.530.472.031.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of facility used are amounted to Rp138,310,273,212, Rp133,712,346,103 and Rp111,530,472,031.
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian Dividen Saham PT First Indo American Leasing No. 094/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 tertanggal 9 Desember 2016, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham Entitas per tanggal 30 Desember 2016.
Based on the Application for Approval of the conversion of the Subordinated Loan and Stock Dividend Distribution of PT First Indo American Leasing No. 094 / DIR/ CORP.LEGAL/XII/2016 dated December 9, 2016, Bank Victoria has approved (i) the conversion of the Subordinated Loan and (ii) the stock dividend of the Entity as at December 30, 2016.
Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan atas Rencana Penawaran Umum Perdana No. 014/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari 2017, Bank Victoria per tanggal 20 Januari 2017 telah menyetujui; (i) Perubahan status Entitas menjadi Tbk; dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam Perjanjian Kredit khususnya mengenai kewajiban persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas pembagian dividen Entitas dan pemberian jaminan perusahaan dari entitas kepada Pihak Ketiga.
Based on the Supplement Application for Approval to the Initial Public Offering Plan No. 014/DIR/ CORP.LEGAL/I/2017 dated January 16, 2017, Bank Victoria as at January 20, 2017 has approved; (I) Changes in the Entity status becomes Tbk; and (ii) Waiver provisions of the Loan Agreement in particular regarding the obligations of prior written approval of the Bank on the dividend distribution of the Entity and the provision of corporate guarantees of the entity to third parties.
Syarat-syarat lainnya: 1. Rasio sisa oustanding masing-masing fasilitas kredit fixed loan IX line limit (FL IX Line Limit) terhadap jaminan piutang minimal 105%. 2. Memelihara perbandingan antara nilai agunan dengan outstanding pinjaman (security coverage ratio) dari waktu ke waktu tidak kurang dari 105% 3. Memelihara NPL (tunggakan diatas 90 hari) tidak lebih dari 2%.
Other conditions: 1. The remaining oustanding ratio of each fixed line IX line limit (FL IX Line Limit) loan facility to the receivable guarantee at a minimum of 105%. 2. Maintain a comparison between the value of collateral with the outstanding loan (security coverage ratio) from time to time not less than 105% 3. Maintain NPL (arrears over 90 days) not more than 2%.
4. Memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan Debitor) ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhannya jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi 25% dari total ekuitas Debitor, kecuali dalam rangka usaha normal Debitor. 5. Sebelum seluruh pokok pinjaman, bunga dan biayabiaya lainnya yang terhutang dilunasi maka Debitor berjanji dan mengikat diri untuk menjaga rasio keuangan Debitor berupa total utang dibagi total ekuitas tidak melebihi 8 kali.
4. Giving credit or credit to affiliated parties (except Debitor employees) or other third parties where the total amount of all such loans exceeds 25% of the total Debtor's equity, except in the normal course of the Debtor's business. 5. Before all principal of the loan, interest and other costs owed are settled, the Debtor promises and binds himself to maintain the Debitor's financial ratio in the form of total debt divided by total equity not exceeding 8 times.
63
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Sahabat Sampoerna
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Sahabat Sampoerna dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities PT Bank Sahabat Sampoerna as follows:
a. Pada tanggal 25 Pebruari 2013, berdasarkan Akta No. 83 dihadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir pada tanggal 25 Agustus 2016 dan tingkat bunga sebesar 11,50% per tahun.
a. On February 25, 2013, based on the Deed No. 83 witnessed by Rusnaldy, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained a working capital credit facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting Rp50,000,000,000 which will due on August 25, 2016 and interest rate 11.50% per annum.
b. Pada tanggal 26 Februari 2014, berdasarkan Akta No. 49 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir pada tanggal 26 Agustus 2017 dan tingkat bunga sebesar 13,75% per tahun.
b. On February 26, 2014, based on the Deed No. 49 witnessed by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Entity obtained a working capital credit facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting Rp40,000,000,000 which will due on August 26, 2017 and interest rate 13.75% per annum.
c. Pada tanggal 15 Agustus 2016, berdasarkan Akta No. 26 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jngka waktu yang berkahir pada tanggal 15 Februari 2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.
c. On Agustus 15, 2016, based on the Deed No. 26 before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Entity obtained a working capital credit facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting Rp50,000,000,000 which will due on February 15, 2020 and interest rate 14.00% per annum.
d. Pada tanggal 26 September 2016, berdasarkan Akta No. 64 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang berkahir pada tanggal 26 Maret 2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.
d. On September 26, 2016, based on the Deed No. 64 before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Entity obtained a working capital credit facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting Rp50,000,000,000 which will due on March 26, 2020 and interest rate 14.00% per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna adalah piutang/hak atas tagihan end user minimal 100% dari outstanding kredit dengan minimal penjaminan fidusia sebesar 100%.
Loan’s Collateral from PT Bank Sahabat Sampoerna is receivable/claims of end user at the minimum 100% of the outstanding credit with a minimum of fiduciary guarantee of 100%.
Bank kovenan: Entitas tidak diperkenankan melakukan hal-hal di bawah ini, kecuali tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank: a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan asset entitas, kecuali dalam rangka usaha debitur sehari-hari; b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modal disetor; c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis kegiatan usahanya; d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya hutang baru, baik secara langsung atau tidak langsung, dengan jaminan atau tidak,baik dari bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perusahaan entitas;
Bank’s covenant: Entity is not allowed to do the things below, except without the prior written consent of the Bank: a. Selling or otherwise transferring the rights or lease the use of whole or partly of the property of the entity, except in respect of the debtor's business daily;
from
b. Performing or giving rise to capital withdrawal; c. Making changes to core business sectors or types of business activities; d. Obtaining new loan or giving rise to new loan, either directly or indirectly, with or without guarantee, either from banks, financial institutions or other parties, except for subordinated loans from shareholders or commonm borrowing and should be done in respect of the entity’s operational activities;
64
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK – Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan
PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: e. Mengalihkan perusahaan; f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun pembayaran lain atas hutang pemegang saham; g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan usaha debitur; h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan entitas kepada pihak lain, kecuali kepada Bank; i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban debitur untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari; j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksitransaksi lain yang lazim; k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari l. Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi; m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Entitas baik jumlah pokok, bunga dan biaya lainnya;dan n. Perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus, susunan para pemegang saham, harus memperoleh persetujuan Bank.
Bank’s covenant - Continued: e. Diverting company; f. Doing payment either principal, interest or other payments on the shareholder's loan; g. Purchasing immoveable goods, except those related to the debtor’s business activities; h. Securing by any means, the entity’s assets to other parties, except to the Bank; i. Entering into an agreement which may lead to the debtor's obligations to pay to third parties, except in respect to run the debtor's daily business;
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp98.825.617.149, Rp27.999.914.198 dan Rp58.393.520.545.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of facility used are amounted to Rp98,825,617,149, Rp27,999,914,198 and Rp58,393,520,545.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Perubahan Struktur Permodalan dan Saham atas PT First Indo American Leasing No. 009/142-MF/BSS/FI/VII/2016, PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan persetujuan pengkonversian Pinjaman Subordinasi yang diperoleh Entitas dari PT Inti Sukses Danamas menjadi tambahan saham baru PT Inti Sukses Danamas di Entitas serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terkait dengan perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham per tanggal 27 Desember 2016.
Based on the Letter of Approval of Change in Capital Structure and Shares in PT. First Indo American Leasing No. 009/142-MF / BSS / FI / VII / 2016, PT Bank Sahabat Sampoerna has given approval conversion of subordinated loans obtained by the Entity from PT Inti Sukses Danamas to become additional new shares of PT Inti Sukses Danamas in the Entity as well as changes to the Articles of Association related to the change in capital structure and shareholding structure as of December 27, 2016.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action PT First Indo American Leasing No. 009/012MF/BSS/FI/III/2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan persetujuan untuk perubahan status Entitas menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk), termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebagai hasil pelaksanaan IPO, serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas per tanggal 3 Maret 2017.
Based on the Letter of Approval of the Corporate Action PT First Indo American Leasing No. 009/012-MF / BSS / FI / III / 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given approval for the change of status of the Entity to become Listed Company (Tbk) and to amend the Articles of Association to conform with the Statutes of the Listed Company (Tbk), including changes capital structure and shareholding structure as a result of the IPO, as well as the changes in the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Entity as at March 3, 2017.
j.
Guaranteeing, directly or indirectly other third parties, unless doing endorsements on marketable securities for the purpose of payment or billing uncommon other transactions;
k. Granting loans to or accepting loans from other parties except in respect to run the Entity’s daily business. l. Doing merger, consolidation, and acquisitions; m. Payment or repayment bills or receivables in any forms which current and/or in the future will be provided by the Entity’s shareholders either principal, interest or other costs; and n. Amendments to the Articles of Association, board of management, the composition of the shareholders, subject to the approval of the Bank.
65
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan
PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Syarat-syarat lainnya: Peminjam agar menjaga rasio sebagai berikut: 1. Tunggakan diatas 90 gari (NPL) maksimum 3% 2. Tunggakan diatas 60 hari maksimum 4% 3. Tunggakan diatas 30 hari maksimum 5% 4. Gearing ratio maksimum 8 kali 5. Laba bersih dalam kondisi surplus
Other conditions: The borrower in order to keep the ratio as follows: 1. The above Arrears 90 gari (NPL) maximum 3% 2. Above the maximum 60 days in arrears 4% 3. Above 30 days in arrears to a maximum 5% 4. Gearing ratio of maximum 8 times 5. Net profit in conditions of surplus
PT Bank Harda Internasional, Tbk
PT Bank Harda Internasional, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Harda Internasional, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities plafond PT Bank Harda Internasional, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 9 Juni 2011 berdasarkan Akta No. 28, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian fasilitas kredit Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 13% per tahun.
a. On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 28 of Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional loan facility amounted Rp10,000,000,000, with a 3 (three) year period and interest rate 13% per annum.
b. Pada tanggal 6 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian fasilitas kredit Rp15.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 12% per tahun.
b. On June 6, 2012, based on Notarial Deed No. 18 of Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional loan facility amounted Rp15,000,000,000, with a 3 (three) year period and interest rate 12% per annum.
c. Pada tanggal 11 September 2014 berdasarkan Akta No. 45, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda Internasional, Tbk sebesar Rp25.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 15%.
c. On September 11, 2014 pursuant to the Deed No. 45, before Tjoa Karina Juwita, SH, Notary in Jakarta, Entity obtain Descending Loan Acceptance (PAM) credit facility from PT Bank International Harda, Tbk amounted Rp25,000,000,000 with a 3 (three) years, and interest rate 15% per annum.
d. Pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Akta No. 101, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda Internasional, Tbk sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 15%.
d. On June 27, 2016, based on Notarial Deed No. 101 of Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained credit facilities Descending Loan Acceptance (PAM) from PT Bank Harda Internasional, Tbk amounted Rp20,000,000,000, with a 3 (three) year period and interest rate 15% per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Harda Internasional, Tbk adalah sebagai berikut: 1. Piutang dagang entitas yang berasal dari konsumen minimal sebesar 110% dari plafond kredit;dan
Loan’s collateral from PT Bank Harda International, Tbk as follows: 1. The Entity’s Accounts receivable which are derived from consumer at a minimum of 110% of the credit limit; and 2. Buyback guarantee from Entity.
2. Buyback guarantee dari Entitas.
from
The Entity’s obligations: The Entity shall inform the Bank not later than 7 days after: 1. Obtaining additional loan in any forms from other parties; 2. Binding itself as guarantor for the interet benefit of others parties and pledging and / or transferring to other parties or the obligation which arising from the decisions that have the power of law; and
Kewajiban Entitas: Entitas wajib memberitahukan kepada Bank selambatlambatnya 7 hari setelah: 1. Memperoleh tambahan hutang dalam bentuk apapun dari pihak lain; 2. Mengikat diri sebagai penanggung untuk kepentingan pihak lain dan menjaminkan dan/atau mengalihkan kepada pihak lain atau kewajiban tersebut timbul atas dasar keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum; dan 3. Mengadakan perubahan susunan pengurus Entitas.
3. Making changes compositions. 66
in
the
Entity’s
management
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK – Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
Entitas wajib menjaga kondisi keuangan dengan kriteria sebagai berikut:
The Entity shall maintain financial condition with the following criteria:
Gearing Ratio
:
Maksimum/Maximum 10x (Toer 1 + Tier 2)
:
Gearing Ratio
NPL
:
Maksimum/Maximum 2% netto
:
NPL
ROA
:
Minimum/Minimum 2%
:
ROA
ROE
:
Minimum/Minimum 15%
:
ROE
BOPO
:
Minimum/Minimum 90%
:
BOPO
NPM
:
Minimum/Minimum 10%
:
NPM
Current Ratio
:
Minimum/Minimum 1,1% x
:
Current Ratio
Cash Ratio
:
Minimum/Minimum 0,5% x
:
Cash Ratio
Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka Entitas dalam waktu selambat-lambatnya 5 hari kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank.
If the above provisions are not met, then the Entity shall notify in writing to the Bank at within 5 working days.
Bank kovenan: Selama pinjaman belum dibayar lunas, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dan/atau Penjamin tidak boleh: 1. Mengadakan penjualan atau pemindahtanganan atas harta kekayaan Entitas dan/atau Penjamin; 2. Melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian perusahaan atau kekayaannya; 3. Menjaminkan menjual atau dengan cara lain melepaskan barang jaminan kepada pihak lain; 4. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya; 5. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain atau pada bidang usaha lainnya yang dapat mengakibatkan atau membawa dampak negatif terhadap pengelolaan usaha entitas dan/atau pemberi jaminan; 6. Mengalihkan pinjaman atau fasilitas pinjaman kepada pihak manapun; 7. Mengalihkan usaha Entitas dan/atau Penjamin kepada pihak lain dengan cara apapun juga;
Bank’s covenant: On condition the loan has not been repaid fully, without written approval from the Bank, Entity and/or the Guarantor is not allowed to: 1. sale or handover of the property of the Entity and/or the Guarantor; 2. Perform mergers, acquisitions or sell part of the Entity’s property; 3. Pledge to sell or otherwise release the collateral to other parties; 4. Apply for file for bankruptcy or delay in payment of debts; 5. Investing in other companies or in other business sectors that could result or bring a negative impact on the management of the entity and / or the guarantor; 6. Switch the loan or loans to any other parties; 7. Transfer of business of the Entity and/or the Guarantor to any other parties in any manner whatsoever; 8. Permit to third parties to occupy the building that used as collateral to the Bank, including assets and income that would later be acquired by the Entity that used as collateral to the Bank under this Agreement, guarantees and guarantors documentation;
8. Memberi ijin kapada pihak ketiga untuk menempati bangunan yang dijaminkan kepada Bank termasuk asset dan pendapatan yang di kemudian hari akan diperoleh oleh Entitas yang dijaminkan kepada Bank berdasarkan Perjanjian ini, dokumen jaminan dan penjamin; 9. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas kepada maksud dan tujuan Perusahaan, perubahan struktur permodalan atau modal dasar Debitur dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba yang ditahan;dan 10. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
9. Make changes in the statute of the Entity and/or the Guarantor including, but not limited to the purposes and objectives of the Company, changes in the capital structure or the authorized capital of the Debtor and/or the Guarantor except to increase additional paid in capital and/or retained earnings; and 10. Make changes in the Entity’s structure of shareholders and/or as the Guarantor.
67
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp17.426.944.713, Rp9.456.372.272 and Rp24.202.039.892.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of facility used are amounted to Rp17,426,944,713, Rp9,456,372,272 and Rp24,202,039,892.
Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT First Indo American Leasing No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda Internasional, Tbk telah menyetujui perubahan struktur permodalan dan kepemilikan saham serta perubahan Anggaran Dasar Entitas yang terkait dengan perubahan struktur permodalan per tanggal 29 Desember 2016.
Based on the Letter of Approval of Change of Articles of Association of PT First Indo American Leasing No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda International, Tbk has approved the changes in the capital structure and shares ownership as well as changes in the Articles of Association related to the change in capital structure as of December 29, 2016.
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Aksi Korporasi dan Pemberitahuan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 12 Januari 2017, Bank Harda telah menyetujui; (i) Perubahan seluruh Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk) termasuk di dalamnya perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebagai hasil pelaksanaan IPO; (ii) Pengesampingan ketentuan dalam Perjanjian Kredit khususnya yang mengenai kewajiban persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas perubahan susunan pemegang saham dan kewajiban pemberitahuan tertulis kepada Bank atas pemberian jaminan perusahaan dari Entitas kepada Pihak Ketiga. Dalam surat tersebut, Bank Harda juga telah menerima pemberitahuan rencana perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas.
Based on the Application for Approval of Corporate Actions and Notice on Boards of Directors and Board of Commissioners No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 dated January 12, 2017, Bank Harda has approved; (i) Change in the Articles of Association to conform with the Statutes of the Listed Company (Tbk) including changes to the capital and shareholders structures and as a result of the IPO; (ii) Waiver provisions of the Credit Agreement especially regarding obligations having prior written approval from the Bank on the change of shareholder structure and obligations written notice to the Bank for providing corporate guarantee of the Entity to third parties. In the letter, Bank Harda has also received notice of the plan to change the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners.
PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Sinarmas, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit Sinarmas, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 75 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar Rp25.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan tingkat suku bunga 11% per tahun.
a. On June 19, 2013, based on Notarial Deed No. 75 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained credit facility amounted Rp25,000,000,000 as term loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year period and interest rate 11% per annum.
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta No. 704 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar Rp200.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan tingkat suku bunga 14% per tahun.
b. On December 18, 2014, based on Notarial Deed No. 704 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained credit facility amounted Rp200,000,000,000 as term loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate 14% per annum.
c. Pada tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-036/TL2/XII/2015-2, Entitas memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp225.000.000.000 bersifat term loan dengan kelonggaran tarik Rp70.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan tingkat suku bunga 14,5% per tahun.
c. On December 7, 2015, based on Credit Agreement Addendum No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, the Entity obtained a credit facility amounted Rp225,000,000,000 as term loan with pull allowances Rp70,000,000,000 from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate 14,5% per annum.
68
facilities
from
PT
Bank
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sinarmas, Tbk - Lanjutan
PT Bank Sinarmas, Tbk - Continued
d. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta No. 423 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar Rp100.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.
d. On September 22, 2016, based on Notarial Deed No. 423 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained a credit facility amounted Rp100,000,000,000 as term loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate 14.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Sinarmas, Tbk adalah sebagai berikut: 1. Penambahan objek jaminan berupa Piutang Usaha Lancar atas pembiayaan kendaraan bermotor roda empat Entitas sebesar 125% dari Outstanding kredit atas pembiayaan kendaraan bermotor roda empat dengan BPKB beserta kelengkapannya. 2. Jaminan-jaminan lainnya yang mungkin akan ada di kemudian hari dan/atau telah dan/atau akan diberikan oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun juga.
Loan’s Collateral from PT Bank Sinarmas, Tbk as follows: 1. The addition of collateral of the Entity’Current Accounts Receivable Lease financing for four wheeled vehicles at 125% of the credit with BPKB along with the supporting.
Bank kovenan: Selama entitas belum membayar lunas hutang atau batas waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit belum berakhir, entitas/penjamin dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank diperkenakan melakukan hal-hal Merubah anggaran dasar, susunan pengurus dan susunan pemegang saham.
Bank’s covenant: On condition the entity has not repaid the loan or withdrawal deadline and or use of the credit facility is not over, the entity/guarantor with prior written notification to the Bank is allowed to do things as changing the statutes, composition of management and shareholder structure.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp235.101.795.421, Rp127.812.710.552 dan Rp19.047.286.864.
As of December 31, 2016 ,2015 and 2014 the balance of facility used are amounted to Rp235,101,795,421, Rp127,812,710,552 and Rp19,047,286,864.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan Anggaran Dasar No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 tertanggal 9 Desember 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk telah menerima pemberitahuan rencana perubahan Anggaran Dasar dan susunan pemegang saham tertanggal 3 Januari 2017.
Based on the Notification Letter of Statute Amendment Plan No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 dated December 9, 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk has received such notice of amendment plan of Statute and composition of shareholders dated January 3, 2017.
Berdasarkan surat No.OL.022/2017/CM/CR-AO/TH tertanggal 6 Februari 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk telah setuju untuk merubah ketentuan terkait hal yang dilarang menjadi selama fasilitas kredit masih terutang, debitur tidak diperkenankan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan susunan pemegang saham mayoritas tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank.
Based on the letter No.OL.022 / 2017 / CM / CR-AO / TH dated February 6, 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk has agreed to amend the provisions related such not allowed things to become so long as the credit facility is still outstanding, debtor is not allowed to alter the articles of association and the composition of management and shareholding structure of the majority without written notice to the Bank.
Syarat lainnya: Gearing Ratio (rasio utang Bank terhadap modal) maksimal 8 kali.
Other condition: Gearing Ratio (Bank debt ratio to capital) up to 8 times.
2. Other collaterals that may be arised in the future and/or have been and/or will be provided by the Entity and/or any other parties as well.
69
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 4 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 1 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat nonrevolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan, jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36 bulan, dan tingkat suku bunga 12,50 % per tahun.
a.
On June 4, 2014 based on Deed No. 1 of Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the Entity obtained a non-revolving working capital credit facility amounting to Rp20,000,000,000 of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk with a period of 42 months since the credit contract including a period of withdrawal, the period after thawing credit maximum 36 months, and interest rates 12.50% per annum.
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta No. 3 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat nonrevolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan, jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36 bulan, dan tingkat suku bunga 12,75 % per tahun.
b.
On December 18, 2014 based on Deed No. 3 of Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta Entities obtained a non-revolving working capital credit facility amounting to Rp20,000,000,000 of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk with a period of 42 months from the credit contract including a period of withdrawal, the period after thawing credit maximum 36 months, and interest rates 12.75% per annum.
c. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat nonrevolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 40 bulan sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan, jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36 bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.
c.
On September 22, 2016 based on Deed No. 06 of Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta Entities obtained a non-revolving working capital credit facility amounting to Rp20,000,000,000 of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk with a period of 40 months from the credit contract including a period of withdrawal, the period after thawing credit maximum 36 months, and interest rates 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah sebagai berikut: 1. Segala harta kekayaan penerima kredit, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pelunasan jumlah kredit yang timbul karena perjanjian kredit ini. 2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali kredit, Entitas menyerahkan kepada Bank jaminan berupa Daftar Hak Tagih kepada end user dengan kategori lancar minimal 110% dari outstanding atau senilai Rp22.000.000.000.
Loan’s Collateral from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk are as follows: 1. All properties of the credit recipient, whether movable or immovable, either already exist or will exist in the future become a guarantee for repayment of the amount of credit arising from this agreement. 2. In order to secure the repayment of the credit, the Entity shall submit to the Bank guarantee in the form of List of Rights to Claim to the end users with a minimum of 110% of outstanding with current category or Rp22,000,000,000.
70
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk - Lanjutan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk - Continued
Bank kovenan: 1. Tanpa pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, entitas tidak diperbolehkan: a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat pembayaran; b. menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga yang dapat mengurangi/mempengaruhi kemampuan Entitas dalam melaksanakan kewajiban angsuran kecuali dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya; c. menjual/memindahtangankan atau dengan cara apapun melepaskan sebagian atau seluruh harta Entitas selain dalam rangka aktivitas usahanya; d. memberikan pinjaman termasuk kepada para pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan usahanya sehari-hari; e. mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban Bank kepada pihak ketiga; f. membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran; g. memindahtangankan perusahaan dalam bentuk atau nama apapun kepada pihak ketiga; h. menjual atau memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan entitas yang sudah diserahkan sebagai agunan kepada Bank, selain dalam rangka aktivitas usahanya; i. menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Entity atas fasilitas kredit kepada pihak lain; j. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan entitas yang dibiayai kepada pihak lain.
Bank’s covenant: 1. Without prior written notification and consent of the Bank, the entity is not allowed to: a. do mergers, acquisitions that could obstruct the payments; b. sign an agreement with a third party that can reduce/affect the ability of the Entity in carrying out the installment obligation, except to in respect to run its business activities;
2. menyampaikan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya 14 hari kerja dalam hal: a. melakukan investasi yang material lebih dari 50% dari laba bersih entitas untuk setiap tahun buku berjalan, dan/atau di luar aktivitas usaha perusahaan; b. membayarkan/membagikan dividen kepada para pemegang saham debitur lebih dari 50% dari laba bersih entitas untuk setiap tahun buku berjalan sampai dengan pelunasan fasilitas kredit; c. mengubah susunan pengurus dan pemegang saham selama sesuai ketentuan yang berlaku.
2. submit a written notice within 14 working days in case of: a. having material investment of more than 50% of entity’s net income for each fiscal year, and/or outside of the company's business activities;
c. sell / transfer or in any manner to waive whole or partly of the Entity’s property other than in respect of its business activities; d. grant loans, including to shareholders, except in respect of daily business activities; e. transfer whole/partly of the rights and obligations to the Bank to third parties; f. dissolve the company, file for bankruptcy; g. handover company in any forms or any name whatsoever to third parties; h. sell or handover or dispose whole or partly of the entity’s property that has been submitted as collateral to the Bank, other than in respect of its business activities; i.
handover whole or partly of the Entity’s rights and/or obligations for the loan to other parties;
j.
bind itself as use as guarantee of the entity’s property to other parties.
b. payment/distribution of dividends to the shareholders of the debtor more than 50% of entity’s net income for each fiscal year up to repayment of the credit facility; c. changing the composition of management and shareholders according to the appropriate regulations.
71
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK - Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk - Lanjutan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan:
Banks covenant - Continued:
3. segera melaporkan kepada Bank secara tertulis paling lambat 7 hari kerja tentang adanya kejadian di bawah ini berikut upaya penyelesaiannya; a. adanya perkara atau tuntutan atau somasi yang bersifat material dan dapat mengganggu aktivitas usaha entitas, baik perdata maupun pidana; b. adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan atas harta kekayaan entitas serta barang-barang jaminan yang bersifat material; c. adanya pengurus entitas yang melanggar Anggaran Dasar; d. setiap informasi penting dan dapat mempengaruhi kemampuan entitas dalam membayar kewajiban kepada Bank dalam menjalankan usahanya; e. perubahan atas setiap pernyataan dan jaminan.
3. immediately report to the Bank in writing within 7 working days of the following events below including the settlement efforts; a. existing signficant cases or claims or subpoena and can interfere with the entity’s business activity, either civil or criminal; b. any damage, loss, or extinction, of the entity’s property as well as material collateralized items;
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp31.007.127.914 Rp25.757.437.914 dan Rp17.162.566.719.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of facility used are amounted to Rp31,007,127,914, Rp25,757,437,914 and Rp17,162,566,719.
Berdasarkan Surat No. 0096/JBR-KOM/2017 tertanggal 17 Januari 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk telah menyetujui untuk mengesampingkan secara tertulis ketentuan mengenai kewajiban pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari perseroan kepada Pihak Ketiga.
Based on the letter No. 0096/JBR-KOM/2017 dated January 17, 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat an Banten, Tbk has agreed to waive in writing the provisions regarding the obligation of notification and prior written approval of the Bank on giving company’s guarantee (corporate guarantee) to third parties.
Syarat-syarat lainnya: 1. Mempertahankan rasio-rasio keuangan Debitur dengan menjaga Rasio Keuangan: 2. Debt to Equity (DER) atau Gearing Ratio maksimal sebesar 10 kali 3. Rasio antara piutang pembiayaan dengan hutang bank lebih dari 1 kali 4. Menjaga NPL Up 90 hari tidak lebih dari 3 % dari total pembiayaan. Apabila kondisi NPL 90 Up lebih dari 3%, maka pencairan ditangguhkan sampai dnegan diperbaikinya NPL Perseroan sesuai dengan ketentuan bank.
Other conditions: 1. Maintain the Debtor's financial ratios by maintaining the Financial Ratios: 2. Debt to Equity (DER) or Gearing Ratio maximum of 10 times 3. Ratio between financing receivables and bank loans more than 1 time 4. Keeping NPL Up 90 days is not more than 3% of total financing. If the NPL condition of 90 Up is more than 3%, then the withdrawal is deferred until the revised NPL of the Company in accordance with the provisions of the bank.
PT Bank Mestika Dharma, Tbk
PT Bank Mestika Dharma, Tbk
Pada tanggal 21 Desember 2016 berdasarkan Akta No. 58, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar Rp80.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5 (lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5%.
On December 21, 2016, based on Notarial Deed No. 58 of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained a loan working capital credit facility from PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted Rp80,000,000,000, with a 5 (five) year period and interest rate 11,5% per annum.
c. any violations in the Entity’s Statute by the board of management; d. any significant information and can affect the ability of entity to pay its obligation to the Bank in running the operations; e. any changes to representations and warranties.
72
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK – Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Lanjutan
PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mestika Dharma, Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan minimal sebesar 111,11% dari nilai outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Mestika Dharma, Tbk in the form of fiduciary of receivables with a minimum of 111.11% of the outstanding balance of the loan.
Bank kovenan: Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, entitas dilarang: a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat pembayaran; b. menjamin kepada Bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun juga, piutang-piutang yg telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank; c. menarik melampaui batas plafond; d. melakukan fasilitas selain daripada yang ditentukan; e. mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit; f. melakukan transaksi kepada satu pihak tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya di luar cara-cara kebiasaan dagang yang ada;
Bank’s covenant: Without the prior written consent of the Bank, the entity is not allowed to: a. do mergers, acquisitions that could obstruct the payments; b. guarantee to the other Banks and/or any other third parties, receivables that have been submitted as collateral to the Bank; c. withdraw exceeding the ceiling; d. do the facilities other than those specified; e. apply for and/or encourages other parties to file for bankruptcy;
Syarat-syarat lainnya: 1. Wajib memiliki rasio piutang pembiayaan netto terhadap total aset paling rendah 40% 2. Gearing rasio maksimum 8 atau currnet ratio dibawah angka 1 3. Non Performing Loan (NPL) wajib dimaintain < 5% berdasarkan outstanding piutang menunggak > 90 hari terhadap total piutang pembiayaan 4. Total Write Off dan Loan On Ayda berada diatas 3% dari nilai piutnag kotor
Other conditions: 1. Must have ratio of net financing receivables to total assets at least 40% 2. Gearing maximum ratio of 8 or currnet ratio below number 1 3. Non Performing Loan (NPL) shall be maintained <5% based on outstanding receivables arising from> 90 days to total financing receivables 4. Total Write Off and Loan On Ayda are above 3% of the gross receipt value
Bank kovenan - Lanjutan Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. memperoleh pinjaman baru; dan b. mengubah susunan pengurus perusahaan dan pemegang saham mayoritas.
Bank’s covenant - Continued: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to: a. obtain a new loan; and b. change the composition of management of the company and the majority shareholder.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp3.430.396.527, nihil dan nihil.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of facility used are amounted to Rp3,430,396,527, nil and nil.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017 tanggal 6 Februari 2017, per tanggal 10 Februari 2017 Bank telah menerima pemberitahuan diawal atas rencana perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perseroan.
Based on the Notice Letter of Change of Directors and the Board of Commissioners Plan in the frame of Initial Public Offering No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017 dated February 6, 2017, as of February 10, 2017 the Bank had received early notification of of the changes plan in the composition of the Board of Directors and Commissioners of the Company.
f.
73
make transactions to one party that is not limited to affiliated companies outside the common practice of business;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
12. UTANG BANK – Lanjutan
12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk
Pada tanggal 11 September 2012, Entitas melakukan perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk., dengan Akta No. 5, dihadapan Ny. Anne Meyanne Alwie, SH, notaris di Jakarta. Memberikan kredit Modal Kerja dengan fasilitas Pinjaman Angsuran Tetap (PTA) dengan jumlah maksimum Rp 50.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 11,5% per tahun dan jangka waktu selama 4 tahun atau 48 bulan yang terhitung sejak tanggal pencairan pertama.
On September 11, 2012, the Entity has entered a credit agreement with PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk., By Deed. No. 5, before Ny. Anne Meyanne Alwie, SH, notary in Jakarta. Granting working capital credit with fixed installment loan facility for the maximum amount of Rp 50,000,000,000, with 11.5% interest rate per annum and period of 4 years or 48 months from the date of first withdrawal.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk adalah tagihan/piutang kepada end user minimal sebesar 10% dari outstanding dengan nilai penjaminan fidusia minimal sebesar 100% dari plafond.
Loan’s Collaterals from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk are as follows: bills / debts to the end user at least 10% of the outstanding value of fiduciary guarantee a minimum of 100% of the plafond.
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. merubah Anggaran Dasar dan atau merubah susunan pengurus atau pemegang saham dan komposisi permodalan. b. mengingatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain c. menyerahkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian hak dan atau kewajiban Entitas d. memberikan pinjaman kepada pihak terkait e. mengadakan transaksi dengan seseorang atau pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar prkatek - praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembeliaan yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. f. melakukan penyertaan saham atau investasi baru g. mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari Entitas sendiri.
Bank’s covenant: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to: a. change the Statutes and or the composition of the board or the shareholders and the composition of capital. b. bind itself as guarantor against other parties and or pledge entity’s property to other parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar nihil, Rp 4.129.160.143 dan Rp 22.021.674.504.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of facility used are amounted to nil, Rp 4,129,160,143 and Rp 22,021,674,504.
Pada tanggal 17 Juni 2016 Entitas telah melunasi pinjaman tersebut.
On June 17, 2016 Entity has repaid fully the loan.
c. submit to the other parties whole all or partly of the Entity’s rights and or obligations d. granting loans to related parties e. enter into transactions with any other people or party, including but not limited to the affiliated company, in any manners that are beyond the common practices and do the more expensive purchasing and cheaper selling than the market price. f. doing investments in shares or new investment g. filing for bankruptcy declaration to the Commercial Court to declare the bankruptcy of the Entity own.
74
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
13. UTANG SUBORDINASI
13. SUBORDINATED LOAN 2016
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Inti Sukses Danamas
25.000.000.000
2015
2014
25.000.000.000
25.000.000.000
Related party (Note 29) PT Inti Sukses Danamas
PT Inti Sukses Danamas
PT Inti Sukses Danamas
PT Inti Sukses Danamas merupakan pemegang saham Entitas.
PT Inti Sukses Danamas is the Entity’s shareholder.
Berdasarkan perjanjian pinjaman subordinasi tanggal 26 September 2011, Entitas menerima pinjaman subordinasi dari PT Inti Sukses Danamas sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Bunga dibayarkan setiap bulan dan akan berakhir pada tanggal 26 September 2016.
Based on the subordinated loan agreement, dated September 26, 2011, the Entity receive subordinated loan from PT Inti Sukses Danamas amounted Rp 25,000,000,000 which was used for strengthening the Entities capital structure. Interest paid every month and will be due on September 26, 2016.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.10 tanggal 5 Januari 2017 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2021.
Based on Credit Agreement Deed No.10 dated January 5, 2017 this loan was extended until September 26, 2021.
Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp1.525.000.000, Rp1.520.833.336 dan Rp1.520.833.336 untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
Interest incurred for this facility is amounting to Rp1,525,000,000, Rp1,520,833,336 and Rp1,520,833,336 for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.
14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2016 Bunga Lain-lain Jumlah
14. ACCRUED EXPENSES 2015
2014
6.986.720.964
9.796.800.787
5.328.238.783
Interest
187.414.350
2.598.900
382.547.331
Others
7.174.135.314
9.799.399.687
5.710.786.114
Total
Biaya bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga atas pinjaman kepada Bank sehubungan dengan pembiayaan konsumen.
The accrued interest cost represents interest on the loan to the Bank in connection with consumer financing.
15. PERPAJAKAN
15. TAXATION
a. Utang pajak
a. Taxes payable 2016
2015
2014
185.984.692
199.368.889
348.050.041
Article 21
Pajak Penghasilan Pasal 21
Income Tax
Pasal 23
34.391.182
30.577.688
25.379.681
Article 23
Pasal 25
226.297.012
152.376.871
301.835.884
Article 25
Pasal 29
367.830.364
425.370.959
238.669.409
Article 29
15.611.110
3.666.667
11.111.110
Article 4 (2)
830.114.360
811.361.074
925.046.125
Pasal 4 ayat 2 Jumlah
75
Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
15. PERPAJAKAN - Lanjutan
15. TAXATION - Continued
b. Beban pajak
b. Tax expenses 2016
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
2015
2014
(2.724.160.000)
(2.403.635.750)
(3.585.368.750)
Current tax
25.395.786
(498.478.298)
210.111.088
Deferred tax
(2.698.764.214)
(2.902.114.048)
(3.375.257.662)
Total
c. Pajak Kini
c. Current Tax 2016
2015
2014
Laba sebelum pajak menurut
Income before tax per
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
statement of profit or loss and 10.336.030.474
10.700.306.880
13.019.559.033
Penyisihan imbalan kerja
1.229.013.420
1.034.682.699
1.151.153.996
Pembayaran imbalan kerja
(1.971.302.512)
(3.872.468.127)
(1.154.581.879)
Perbedaan temporer :
Amortisasi
Temporary differences :
843.872.235
843.872.235
843.872.235
Pengaruh pajak atas beban (penghasilan)
employment benefit Employee benefit allowance Amortization Tax effect of
yang tidak dapat diperhitungkan
non-deductible expense
menurut fiskal (perbedaan tetap): Penghasilan bunga
other comprehensive income
(permanent differences): (92.005.772)
(121.072.304)
(238.268.912)
Interest income Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap
233.546.874
194.233.855
169.306.250
Lain-lain
317.485.325
834.988.723
550.435.086
459.026.427
908.150.274
481.472.424
Total permanent difference
Laba Fiskal
10.896.640.044
9.614.543.961
14.341.475.809
Fiscal income
Laba Fiskal - pembulatan
10.896.640.000
9.614.543.000
14.341.475.000
Fiscal income - rounded
Beban Pajak Penghasilan
2.724.160.000
2.403.635.750
3.585.368.750
Income Tax Expense
Pajak dibayar dimuka - pasal 25
(2.356.329.636)
(1.978.264.791)
(3.346.699.341)
Jumlah perbedaan tetap
Utang pasal 29
367.830.364
425.370.959
238.669.409
equipment Other
Prepaid tax article 25 Tax payable article 29
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2016 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2016 ke Kantor Pajak.
The amount of the Company’s taxable income and current income tax expenses for 2016, as stated in the foregoing, and the related income tax payables will be reported by the Company in its 2016 annual income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office.
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2015 dan 2014 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait telah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPT PPh badan tahun 2015 dan 2014 ke Kantor Pajak.
The amount of the Company’s taxable income and current income tax expenses for 2015 and 2014, as stated in the foregoing, and the related income tax payables have been reported by the Company in its 2015 and 2014 SPT as submitted to the Tax Office.
Entitas telah memanfaatkan Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan dengan itu, tidak terdapat klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan (lihat catatan 11).
Entity has made use of Tax Amnesty Program as stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning the Tax Amnesty. In relation to that, there are no claims for overpaid taxes, deferred tax assets on accumulated tax losses that have not been compensated, and the provision of tax to be adjusted or written-off (see note 11). 76
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
15. PERPAJAKAN - Lanjutan
15. TAXATION - Continued
c. Pajak Kini - Lanjutan
c. Current Tax - Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A Reconciliation between net income before tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Entity is as follows:
2016
2015
2014
Laba sebelum pajak menurut
Income before tax
laporan laba rugi dan penghasilan
per statement of profit or loss and
komprehensif lain
10.336.030.474
10.700.306.880
13.019.559.033
Tarif pajak yang berlaku
(2.584.007.607)
(2.675.076.479)
(3.254.889.556)
other comprehensif income Tax rate
Pengaruh pajak atas beban
Tax effect of non-
(penghasilan) yang tidak dapat
deductible expense :
diperhitungkan menurut fiskal : Depreciation of property and Penyusutan aset tetap
(58.386.719)
(48.558.464)
(42.326.563)
equipment
Penghasilan bunga
23.001.443
30.268.076
59.567.228
Interest income
Biaya lain-lain
(79.371.331)
(208.747.181)
(137.608.772)
(114.756.607)
(227.037.569)
(120.368.106)
Total
(2.698.764.214)
(2.902.114.048)
(3.375.257.662)
Total tax expense
Jumlah Jumlah beban pajak
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
1 Januari 2016/ January 1, 2016 Aset (liabilitas) pajak tangguhan : Imbalan kerja Amortisasi Aset (liabilitas) pajak tangguhan
1.023.441.845 (1.054.840.293) (31.398.448)
1 Januari 2015/ January 1, 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan : Imbalan kerja Amortisasi Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Other
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi (charged)/ credited to Income statement
(Dibebankan)/ dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain / (charged)/ credited to other comprehensive income
31 Desember 2016/ December 31, 2016
(185.572.273) 210.968.059
(26.694.758) -
811.174.814 (843.872.234)
25.395.786
(26.694.758)
(32.697.420)
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi (charged)/ credited to Income statement
(Dibebankan)/ dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain / (charged)/ credited to other comprehensive income
31 Desember 2015/ December 31, 2015
1.177.786.054 (1.265.808.352)
(709.446.357) 210.968.059
555.102.148 -
1.023.441.845 (1.054.840.293)
(88.022.298)
(498.478.298)
555.102.148
(31.398.448)
77
Deferred tax assets (liabilities) : Employee benefits Amortization Deferred tax assets (liabilities)
Deferred tax assets (liabilities) : Employee benefits Amortization Deferred tax assets (liabilities)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
15. PERPAJAKAN - Lanjutan
15. TAXATION - Continued
d. Pajak tangguhan - Lanjutan
d. Deferred tax - Continued
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi (charged)/ credited to Income statement
1 Januari 2014/ January 1, 2014 Aset (liabilitas) pajak tangguhan : Imbalan kerja Amortisasi Aset (liabilitas) pajak tangguhan
(Dibebankan)/ dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain / (charged)/ credited to other comprehensive income
1.064.131.694 (1.476.776.411) (412.644.717)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
(856.971) 210.968.059
114.511.331 -
1.177.786.054 (1.265.808.352)
210.111.088
114.511.331
(88.022.298)
16. UTANG LAIN-LAIN
Deferred tax assets (liabilities) : Employee benefits Amortization Deferred tax assets (liabilities)
16. OTHERS PAYABLE 2016
2015
2014
Third parties
Pihak ketiga Dealer
5.036.470.084
696.917.775
5.458.827.204
Dealer
BCA Finance
3.590.315.492
3.606.081.214
6.997.439.234
BCA financing
Asuransi
744.673.167
124.479.780
554.629.095
Insurance
Uang muka konsumen
314.955.292
563.080.972
673.024.062
Consumer advance
Lain-lain
871.939.252
2.102.134.057
1.436.800.047
Others
10.558.353.287
7.092.693.798
15.120.719.642
Sub total
Sub jumlah Pihak berelasi
Related parties
Utang atas transaksi premi asuransi (Catatan 29) Jumlah
Debt for the transaction of 4.550.582.588
5.252.125.798
18.010.923.083
15.108.935.875
12.344.819.596
33.131.642.725
insurance premiums (Note 29) Total
Utang asuransi merupakan premi asuransi terhadap resiko kerugian kebakaran dan resiko lainnya yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi PT Pan Pasific Insurance yang juga merupakan pihak berelasi.
The payable insurance is insurance premiums against fire loss risk and other risks that have not been paid to the insurance company PT Pan Pacific Insurance which is also related parties.
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda empat oleh Entitas untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables in connection with purchase transactions of four wheeled motor vehicles by the Entity for consumer financing.
Utang kepada PT Bank Central Asia, Tbk finance merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan entitas. Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut.
Payable to PT Bank Central Asia, Tbk represents vehicles entity’s financing facilities obtained. These facilities are collateralized by fiduciary tranfers of ownership on the assets financed.
Uang muka konsumen merupakan utang yang timbul sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen.
Consumers’ advances represent payables in connection with the installment payment from consumers.
78
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK
Berdasarkan akta No. 48, tanggal 28 Juli 2011, dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.10-26992 tertanggal 19 Agustus 2011 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp55.000.000.000 menjadi Rp57.250.000.000.
Based on the Deed No. 48, dated July 28, 2011, of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-26992 dated August 19, 2011 concerning the increase in issued and paid-in capital from Rp55,000,000,000 to Rp57,250,000,000.
Berdasarkan akta No. 30, tanggal 18 September 2012, dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.10-35880 tanggal 3 Oktober 2012 mengenai perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham.
Based on the Deed No. 30, dated September 18, 2012, Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-35880 dated October 3, 2012 concerning changes of ownership shares by shareholders.
Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Issued and fully paid shares as of December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:
Saham/ Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
Nama Pemegang Saham PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
36.070.000 14.025.000 7.155.000
63% 24,5% 12,5%
Jumlah
57.250.000
100%
Tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi dan Komisaris Perusahaan.
Shareholders 36.070.000.000 14.025.000.000 7.155.000.000 57.250.000.000
2016
Details of additional paid-in capital account are as follows:
2015
10.000.000
2014
10.000.000
10.000.000
Selisih antara aset
Paid in capital
Difference between tax
dan liabilitas
Jumlah
Total
18. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL STOCK
Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:
pengampunan pajak
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
No Company's share ownership by the Company's Board of Directors and Commissioners.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham
Jumlah/ Amount
amnesty assets and 600.000.000
-
-
610.000.000
10.000.000
10.000.000
Entitas telah mendeklarasikan aset dan liabilitas pengampunan pajak sehubungan dengan program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 melalui Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) tertangal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal 27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang dideklarasi berjumlah Rp600.000.000 dan liabilitas pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset pengampunan pajak berjumlah nihil, selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak sejumlah Rp600.000.000 diakui di ekuitas sebagai tambahan modal disetor.
liabilities Total
Entity has declared tax amnesty assets and liabilities in connection with the Tax Amnesty program in accordance with Law No. 11 Year 2016 through the Assets Declaration for Tax Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta or SPHPP) dated September 20, 2016 and has obtained Tax Amnesty Approval Letter (Surat Keterangan Pengampunan Pajak / Surat Keterangan or SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27, 2016. The assets declared for tax amnesty amounted to Rp60,000,000 and the liabilities declared associated with the acquisition of tax amnesty assets amounted to nil, the difference between tax amnesty assets and liabilities amounted to Rp600,000,000 is recognized in the equity as additional paid in capital. 79
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
19. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
19. FINANCE LEASE INCOME
Akun ini rnerupakan pendapatan yang berasal dari transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan, transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
This account represents income arising from finance leases involving various capital goods for construction, mining, agricultural, plantation, transpolfation and other sectors. No income from single customer of more than 10% of the total income for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have financing lease income originated from related party.
20. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
20. CONSUMER FINANCE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dan transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
This account represents income arising from financing transactions for consumer goods. No income from single customer of more than 10% of total income for the years then ended December 31, 2016, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have consumer financing income from related party.
21. PENDAPATAN OPERASI LAIN
21. OTHER INCOME OPERATION 2016
Administrasi
2015
2014
13.201.926.749
11.017.617.995
45.728.187.319
Denda
7.173.564.503
11.236.575.395
11.780.754.084
Penalty
Asuransi
3.060.518.373
11.496.163.805
18.170.964.259
Insurance
23.436.009.625
33.750.357.195
75.679.905.662
Total
Jumlah
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016 Gaji dan tunjangan
Administration
2015
2014
39.090.575.544
46.355.049.083
58.790.600.216
Salaries and allowances
Perjalanan dan transportasi
9.357.929.863
6.538.754.711
18.305.813.560
Travelling and transportation
Biaya sewa
7.018.174.788
6.859.888.876
6.944.007.133
Rent
Perbaikan dan pemeliharaan
4.531.075.366
4.640.278.300
4.713.503.624
Repairs and maintenance
Perlengkapan
3.927.912.584
4.310.436.771
5.292.352.044
Utilities
Jasa tenaga ahli
3.382.528.291
4.520.783.681
4.108.172.788
Professional fees
Biaya penyusutan dan amortisasi
2.070.559.415
2.780.973.665
3.740.413.021
Depreciation and amortization
Perijinan
1.674.677.425
1.623.237.248
3.045.593.274
License and permit
Penyisihan imbalan kerja
1.229.013.420
1.034.682.699
1.278.308.263
Employee benefit
Pelatihan
976.021.534
73.057.821
83.455.462
Training
Peralatan kantor
839.231.102
953.461.458
2.004.798.452
Office supplies
Pengecekan BPKB
489.935.000
1.255.380.000
4.574.083.400
BPKB checking
Representasi
443.686.882
674.836.009
1.118.103.326
Entertainment
Pengiriman dokumen
438.947.207
568.576.830
856.546.922
Freight paid
Asuransi kendaraan
328.608.602
346.405.191
155.015.800
Insurance vehicle
Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah
64.568.034
68.613.865
87.358.645
Advertisement and promotion
1.407.402.473
2.196.358.216
2.494.687.089
Miscellaneous
77.270.847.530
84.800.774.424
117.592.813.019
Total
80
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
23. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
23. INTEREST EXPENSES 2016
Beban bunga Administrasi bank Jumlah
2015
2014
68.857.500.172
65.620.100.529
62.522.839.494
Interest expenses
5.363.489.214
3.316.419.654
6.703.205.371
Bank administration
74.220.989.386
68.936.520.183
69.226.044.865
Total
24. PENDAPATAN KEUANGAN
24. FINANCE INCOME 2016
2015
2014
Pendapatan bunga
92.005.772
121.072.304
238.268.912
Interest income
Jumlah
92.005.772
121.072.304
238.268.912
Total
25. BEBAN LAIN-LAIN
25. OTHER EXPENSES 2016
2015
2014
Penyisihan kerugian penurunan piutang Jumlah
Allowance for impairment losses 13.914.419.834
18.508.366.144
33.127.629.308
13.914.419.834
18.508.366.144
33.127.629.308
26. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Laba penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah
of receivables Total
26. OTHERS INCOME 2016
2015
2014
136.332.900
104.830.753
377.912.053
Gain on sales of fixed assets
6.125.429
18.465.286
58.435.881
Others
142.458.329
123.296.039
436.347.934
Total
27. LIABILITAS IMBALAN KERJA
27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY
Entitas membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 615, 451 dan 651 karyawan di tahun 2016, 2015 dan 2014.
The Entity provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The numbers of employees entitled to the benefits are 615, 451 and 651employeesin 2016, 2015 and 2014.
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputra Jaga Hikmah dengan menggunakan metode project unit credit biaya aktuaris.
The liability for employee benefits is calculated by independent actuary PT Binaputra Jaga Hikmah which used the projected unit credit actuarial cost method.
81
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
27. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan Asumsi-asumsi dasar yang digunakan independen adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat Pengunduran diri
27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY - Conintinued aktuaris
The principal actuarial assumptions used by the independent actuary were as follows:
8,50 dan/and 8,50 per tahun/per annum 5% per tahun/per annum TMI II-99 TMI-III-2011 1 - 17 = 0 % 18 - 29 = 10% 30 - 39 = 5% 40 - 44 = 3% 45 - 49 = 2% 50 - 54 = 1% 55 - 99 = 0%
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2016
Employment benefits liabilities at the statements of financial position are as follows: 2015
2014
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan
Jumlah
Discount Rate Salary incrementt rate Rate of mortality Rate of disability Rate of resignations
The present of liabilities for employment 3.244.699.253
4.093.767.375
4.711.144.210
3.244.699.253
4.093.767.375
4.711.144.210
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
benefits obligation
Total
The employment benefits expenses are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income is:
2016
2015
2014
Biaya jasa kini
943.999.172
798.815.337
815.975.612
Current service cost
Biaya bunga
285.014.248
235.867.362
335.178.384
Interest cost
1.229.013.420
1.034.682.699
1.151.153.996
Sub total
Diakui pada laba rugi
Sub jumlah
Recognized in profit or loss
Diakui pada penghasilan komprehensif
Recodnized in other comprehensive
lain
income
Pengukuran kembali program imbalan pasti - bersih Sub jumlah Jumlah
Re-measurement employment benefit 106.779.030
(2.220.408.593)
(458.045.325)
106.779.030
(2.220.408.593)
(458.045.325)
1.335.792.450
(1.185.725.894)
693.108.672
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2016
programe Sub total Total
The movements in net liabilities in the statements of financial position are as follows: 2015
2014
Saldo awal
4.093.767.375
4.711.144.210
4.256.526.768
Begining balance
Perubahan yang dibebankan ke laba rugi
1.229.013.420
1.034.682.699
1.151.153.996
Changes charged to profit or loss
(106.779.030)
2.220.408.593
458.045.325
Pembayaran imbalan kerja
(1.971.302.512)
(3.872.468.127)
(1.154.581.879)
Payment of employement benefit
Jumlah
3.244.699.253
4.093.767.375
4.711.144.210
Total
Pengukuran kembali (laba) rugi yang dibebankan ke penghasilan komprehensif lain
Re-measurement (gains) loss charged
82
to other comprehensive income
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk)
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Entitas memperpanjang perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas Revolving sebesar Rp105.000.000.000 dengan suku bunga 12,5% untuk jangka waktu pinjaman 1(satu) sampai dengan 4 (empat) tahun yang bersifat tetap sesuai dengan waktu pinjaman. Sebagai imbalannya, Entitas diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk.
On October 21, 2010, the Entity extended agreement to sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC Internasional, Tbk for maxmimum facility of Rp105,000,000,000 with interest rate 12.5% for maturities of 1(one) to 4 (four) years, wich is fixed according to the terms of the loan. The Entity is permitted to charge a certain interest rate to the customers over an interest rate paid to PT Bank MNC Internasional, Tbk.
Pada tanggal 17 September 2015, Entitas mengadakan perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta No. 71, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., notaris di Jakarta. Entitas mengadakan perjanjian menjual piutang pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp25.000.000.000 dengan suku bunga 13% per tahun, dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) tahun sejak penanda-tanganan perjanjian.
On September 17, 2015, the Entity entered agreement to sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 71, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notary in Jakarta. The Entity entered into an agreement to sell consumer financing to with PT Bank MNC Internasional, Tbk., for maxmimum facility of Rp25,000,000,000 with interest rate 13%, the facility should be used within 1 (one) to 4 (four) years after agreement signed.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) the vehicle is financed and tied in fiduciary compliance with the provisions in force.
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba yang ditahan;dan 2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
Bank’s covenant: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to: 1. To amend the articles of association of the Entity and / or the Guarantor including but not limited to the intent and purpose of the Entity, changes in the capital structure or authorized capital of the Entity and / or the Guarantor except to add to the agio and / or retained earnings; 2. To change the composition of shareholders of Entities and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo fasilitas adalah sebesar Rp15.659.550.463, Rp8.718.415.381 dan nihil.
On December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of facility is amounted to Rp15,659,550,463, Rp8,718,415,381 and nil.
PT Bank Bukopin, Tbk
PT Bank Bukopin, Tbk
Pada tanggal 9 Agustus 2011, Entitas melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 7, dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum Rp50.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 11,50% untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun, 11,75% untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, 12% untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, 12,25% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
On August 9, 2011, the Entity entered into a joint financing agreement providing financing along with PT Bank Bukopin, Tbk., by Deed No. 7, before Herawati, SH., Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration between the vendors and the banks in providing financing to the debtor to finance the purchase of objects through the provision of car loan facilities, with a maximum of Rp50,000,000,000, with rate of 11.50% interest rate for installment payment period of 1 (one) year , 11.75% for a period of 2 (two) years, 12% for a period of 3 (three) years, 12.25% for a period of 4 (four) years and 12.50% for a period of 5 (five) years.
83
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Bukopin, Tbk - Lanjutan
PT Bank Bukopin, Tbk - Continued
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Entitas melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 25, dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum Rp100.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 10,75% untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, 11,50% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan 11,75% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
On August 31, 2012, the Entity entered into a joint financing agreement providing financing along with PT Bank Bukopin, Tbk., By Deed. 25, before Herawati, SH, Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration between the vendors and the banks in providing financing to the debtor to finance the purchase of objects through car loan facilities, with a maximum of Rp100,000,000,000, with a 10.75% interest rate for installment payment period of 1 (one) up to 3 (three) years, 11.50% for a period of 4 (four) years and 11.75% for a period of 5 (five) years.
Pada tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan Akta No. 4 dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian fasilitas KPM. Jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak tanggal 10 Juli 2013 sampai dengan 10 Juli 2015.
On July 10, 2013 based on Deed No. 4 by Herawati, S.H., notary in Jakarta, the Entity entered into a joint financing agreement PT Bank Bukopin, Tbk., This agreement pertains to a collaboration between vendors and bank in providing financing to the borrower to purchase the financing object through car loan facilities. The term loan of this agreement starting from July 10, 2013 until July 10, 2015.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 6 dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan suatu kerjasama antara Entitas dan bank dalam yang bertujuan untuk mengalihkan pembiayaan Entitas kepada bank, sebagian atau seluruhnya sesuai yang ditentukan dalam ketentuan khusus. Jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan 17 Oktober 2016.
On October 17, 2014 based on Deed No. 6 by Herawati, S.H., Notary in Jakarta, the Entitiy entered into an agreement providing joint financing with PT Bank Bukopin, Tbk., This is a cooperation agreement between the Entity and the bank in which aims to transfer financing Entity, to the bank in part or in ful in accordance with stipulated special provisions. The term loan of this agreement starting from October 17, 2014 until October 17, 2016.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 7 dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Berdasarkan perjanjian ini, Entitas mendapat jumlah pembiayaan bersama sebesar Rp100,000,000,000. Jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan 17 Oktober 2016.
On October 17, 2014 based on deed No. 7 before Herawati, S.H., Notary in Jakarta, the Entity entered into an agreement of joint financing with PT Bank Bukopin, Tbk. Based on the agreement, the Entity obtained joint financing of Rp100,000,000,000. The term loan of this agreement starting from October 17, 2014 until October 17, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo pembiayaan bersama adalah sebesar Rp29.133.745.482 Rp132.569.288.646 dan Rp291.390.502.085.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the balance of joint financing is amounted to Rp29,133,745,482, Rp132,569,288,646 and Rp291,390,502,085.
84
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (dahulu PT Bank Mutiara, Tbk)
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (formerly PT Bank Mutiara, Tbk)
Pada tanggal 22 April 2014, berdasarkan akta No. 26 dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp150.000.000.000 dengan sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user on liquidations.
On April 22, 2014, based on Deed No. 26 of Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity obtained joint financing of ceiling revolving and end user liquidation facilities amounting to Rp150,000,000,000.
Pada tanggal 18 Februari 2015, berdasarkan akta No. 31 dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp100.000.000.000 dengan sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user on liquidations.
On February 18, 2015, based on Deed No. 31 of Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity obtained joint financing of ceiling revolving and end user liquidation facilities amounting to Rp100,000,000,000.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (formerly PT Bank Mutiara, Tbk) the vehicle is financed and tied in fiduciary compliance with the provisions in force. Bank’s covenant:
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba yang ditahan; dan 2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
Without prior written notice from the Bank, Entities are prohibited from doing the following: 1. To amend the articles of association of the Entity and/or the Guarantor including but not limited to the intent and purpose of the Entity, changes in the capital structure or authorized capital of the Entity and / or the Guarantor except to add to the agio and / or retained earnings; 2. To change the composition of shareholders of Entities and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo pembiayaan bersama adalah sebesar Rp81.587.159.567, Rp181.798.139.612 dan Rp239.982.080.426.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of joint financing is amounted to Rp81,587,159,567, Rp181.798.139.612 and Rp239,982,080,426.
PT Bank Sinarmas, Tbk
PT. Bank Sinarmas, Tbk
Pada tanggal 16 September 2011 berdasarkan Akta No. 08, dihadapan Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk., dengan jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.
On September 16, 2011, based on Notarial Deed No. 08 of Dahlia, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained additional channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas,Tbk., with a 4 (four) year period and interest rate 11,5% per annum.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk.
On March 22, 2013, the Entity obtained additional channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas, Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo pembiayaan bersama adalah sebesar Rp12.865.435.407, Rp43.227.270.287 dan Rp109.305.544.889.
As of December 31,2016, 2015 and 2014, the balance of joint financing is amounted to Rp12,865,435,407, Rp43,227,270,287 and Rp109,305,544,889.
85
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No. 21, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman 54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan pejanjian kerjasama.
On October 17, 2011 based on the Deed. 21, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility of Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, with the term of the loan period of 54 (fifty-four) months since the agreement has been signed.
Pada tanggal 1 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 02, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman 54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama, dan merubah limit dan sifat fasilitas pembiayaan. Dimana bank telah menyetujui untuk memberikan tambahan Plafond Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) kepada konsumen/end user untuk Joint Financing (Pembiayaan Bersama) kepada konsumen/end user perorangan untuk mobil baru dan bekas dengan sifat pembiayaan limit kerjasama bersifat Revolving dan tiap batch penarikan bersifat Non Revolving.
On June 1, 2012 based on the Deed No. 02, before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility of Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, with the loan period of 54 (fifty-four) months since agreement signing, and change the limits and nature of financing facilities. Which Bank has approved to provide additional plafond for Joint Financing Facility (Pembiayaan Bersama) to the consumer / end user for Joint Financing (Pembiayaan Bersama) to the consumer / end user individual for new and used car financing limit cooperation with Revolving nature and each withdrawal batch is Non-Revolving.
Pada tanggal 22 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 93 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas pembiayaan Rp100.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman 54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan pejanjian kerjasama, dan merubah limit dan sifat fasilitas pembiayaan. Bunga kredit untuk kendaraan bermotor dengan umur kendaraan sampai dengan 12 (dua belas) tahun suku bunga pinjaman 11%. Sedangkan untuk kendaraan bermotor dengan umur kendaraan lebih dari 12 (dua belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun, suku bunga pinjaman 12%.
On March 22, 2013 based on Deed No. 93 by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility of Rp100.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk with the loan period 54 (fifty four) months since agreement signing, and change the limits and nature of financing facilities. Interest loans for motor vehicles with vehicle age to 12 (twelve) years, loan interest rates 11% and for age vehicles with age more than 12 (twelve) years up to 15 (fifteen) years, loan interest rates is 12%.
Pada tanggal 23 Desember 2013 berdasarkan Akta No. 38 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas pembiayaan sebesar Rp75.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan jangka waktu penarikan pinjaman 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama.
On December 23, 2013, based on Deed No. 38 by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the Entity obtained an additional credit facility of Rp75,000,000,000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk with the withdrawal loan period 18 (eighteen) months since agreement signing.
Pada tanggal 9 September 2014 berdasarkan Akta No. 07 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar Rp80.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan jangka waktu penarikan pinjaman 54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama.
On September 9, 2014, based on Deed No. 07 by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the Entity obtained a credit facility of Rp80,000,000,000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk with the withdrawal loan period 54 (fifty four) months since agreement signing.
86
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Lanjutan
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mandiri, Tbk berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent vehicles that are financed and tied in fiduciary according to the applicable provisions.
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba yang ditahan;dan 2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
Bank’s covenant: Without prior written notice from the Bank, Entities are prohibited from doing the following: 1. To amend the articles of association of the Entity and / or the Guarantor including but not limited to the intent and purpose of the Entity, changes in the capital structure or authorized capital of the Entity and / or the Guarantor except to add to the agio and / or retained earnings; 2. To change the composition of shareholders of Entities and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo pembiayaan bersama adalah Rp20.819.302.058, Rp92.488.451.168 dan Rp196.552.725.523.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of joint financing is amounted to Rp20,819,302,058, Rp92,488,451,168 and Rp196,552,725,523.
PT Bank Mega, Tbk
PT Bank Mega, Tbk
Pada tanggal 28 Agustus 2009, Entitas mendapat tambahan jumlah pembiayaan sesuai dengan perjanjian No. 024/ADD-MOJF/LEGD-CRL/09 dari PT Bank Mega, Tbk sebesar Rp100.000.000.000 dan minimum pencairan Perkelompok (batch) sebesar Rp250.000.000 dengan bunga fixed 16,75% untuk jangka 1 (satu) tahun sampai 2 (dua) tahun, 17% untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, 17,5% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan 18% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
On August 28, 2009, the Entity received an additional amount of financing in accordance with the agreement No. 024/ADD-MOJF/LEGD- CRL/09 from PT Bank Mega, Tbk amounted to Rp100,000,000,000 and the minimum disbursement (batch) amounted Rp250,000,000 with a fixed interest rate of 16.75% for 1 (one) until 2 (two) years period, 17% for 3 (three) years period, 17.5% for 4 (four) years period and 18% for 5 (five) years period.
Pada tanggal 12 Mei 2011 berdasarkan perubahan kelima perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing, nomor: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11. Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50% untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, fixed 14% untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, fixed 14,50% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan fixed 15% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
On May 12, 2011 based on the fifth amendment of financing agreement with Mega Oto Joint Financing, number: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11., the Entity obtained joint financing facilities of Rp100,000,000,000 Mega Oto Joint Financing facility with interest rate of 13.50% fixed for the withdrawal of credit with installment payment period of 1 (one) year, 13.75% fixed for a period of 2 (two) year, 14% fixed for a period of 3 (three) years, 14.50% fixed for a period of 4 (four) years and 15% fixed for a period of 5 (five) years.
Pada tanggal 26 Maret 2012 berdasarkan perubahan keenam perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing, nomor: 006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12. Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50% untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan fixed 14% untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
On March 26, 2012 based on the sixth joint financing agreement with Mega Oto Joint Financing, number: 006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12. The Entity obtained joint financing facilities of Rp100,000,000,000 Mega Oto Joint Financing facility with interest rate of 13.50% fixed for the withdrawal of credit with installment payment period of 1 (one) year, 13.75% fixed for a period of 2 (two) years and 14% fixed for a period of 3 (three) years.
87
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan
28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan
PT Bank Mega, Tbk - Continued
Pada tanggal 29 April 2013 berdasarkan perubahan kedelapan perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing, nomor 026/ADD-MOJF/COLGLCL/13, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing berakhir tanggal 26 Maret 2014.
On April 29, 2013 based on the eighth amendmend of financing agreement of the Mega Oto Joint Financing number: 026/ADD-MOJF/COLG-LCL/13, the Entity obtained the extension of withdrawal period so that Mega Oto Joint Financing facility expires on March 26, 2014.
Pada tanggal 28 Oktober 2014 berdasarkan perubahan kesebelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing, nomor 141/ADD-MOJF/COLGLCL/14, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing berakhir tanggal 28 Oktober 2015 dengan alokasi dana Rp100.000.000.000.
On October 28, 2014 based on the eleventh amendmend of financing agreement of the Mega Oto Joint Financing number: 141/ADD-MOJF/COLG-LCL/14, the Entity obtained the extension of withdrawal period so that Mega Oto Joint Financing facility expires on October 28, 2015 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .
Pada tanggal 07 September 2016 berdasarkan perubahan keempatbelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing, nomor 082/ADD-MOJF/COLGLCCL/16, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing berakhir tanggal 07 September 2017 dengan alokasi dana Rp100.000.000.000.
On September 07, 2016 based on eleven changes in the financing agreement of the Mega Oto Joint Financing number: 082/ADD-MOJF/COLG-LCL/16, the Entity obtained the extension of withdrawal period so that Mega Oto Joint Financing facility expires on September 07, 2017 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent vehicle financed and tied in fiduciary compliance with the provisions in force.
Bank kovenan: 1. Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 2. Entitas wajib mengambil alih atas A/R yang sudah overdue >90 hari; 3. Entitas wajib mempertahankan prosentase TBO Dokumen jaminan (BPKB) sebesar maksimal 5% dari total NOA aktif di Bank Mega; 4. Dalam hal pelunasan dipercepat, Perseroan akan dikenakan denda penalty sebesar 2% dari total outstanding pokok yang dilunasi apabila dana pelunasan yang dipakai bukan berasal dari dana end user, namun berasal dari dana Perseroan atau dana milik pihak ketiga, atau end user di take over oleh Bank atau lembaga keuangan lain, atau tidak dikarenakan oleh hal-hal yang dianggap tidak wajar oleh Bank Mega; 5. Overdue di atas 90 hari maksimal 2% dari total NOA aktif di Bank Mega dan NOA aktif Perseroan secara nasional, dan bila melebihi batas maksimum tersebut, maka Bank Mega berhak melakukan stop booking samapai dengan kondisi TBO BPKB dan overdue tersebut diturunkan kembali.
Bank’s covenant: 1. Without prior written notice from the Bank, Entities are prohibited from doing the following:
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo pembiayaan bersama adalah sebesar Rp170.124.482.755, Rp55.640.825.846 dan Rp76.397.159.353.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of joint financing is amounted to Rp170,124,482,755, Rp55.640.825.846 and Rp76,397,159,353.
2. The Entity shall take over A/R overdue> 90 days; 3. Entities shall maintain the percentage of TBO Documents guarantees (BPKB) of a maximum of 5% of the total active NOA at Bank Mega; 4. In the event of an accelerated settlement, the Company shall be liable to a penalty penalty of 2% of the total outstanding principal paid if the redemption fund used is not derived from end user funds but derived from the Company's funds or third party funds, or the end user is taken over By the Bank or other financial institution, or not due to matters deemed unnatural by Bank Mega; 5. Overdue above 90 days up to 2% of total NOA is active in Bank Mega and NOA actively of the Company nationally, and if exceeding the maximum limit, Bank Mega is entitled to stop booking until the condition of TBO BPKB and overdue is reversed.
88
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) MANAJEMEN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES - Continued
Liabilitas keuangan utama Entitas meliputi utang bank, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Entitas. Entitas juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang pembiayaan serta kas dan bank, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, kebijakan Entitas adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The financial liabilities of the Entity include bank loan, other payables and accrued expenses. These financial liabilities are primarily intended to raise funds or arise directly from the Entity’s operations. The Entity also has various financial assets such as lease receivables and cash and banks, which arise directly from its operations. During the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the Entity’s policy is that no hedging in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Entitas adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directions reviews and agrees policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga Entitas terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Entitas.
The Entity’s interest rate risk mainly arises from bank loans. Bank loans at variable rates expose the Entity to fair value interest rate risk. There are no bank loans of the Group that bore interest at fixed rate.
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Entitas. Dalam perencanaan usaha Entitas, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Entitas adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates, exchange rate of Rupiah currency, the price of capital or loans, which could incur risks to the Entity. In the Entity's business planning, market risk with direct impact to the Entity is in terms of interest rates management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point of change, especially when the interest rate is raised, which would cause losses to the Entity, hence resulting in increased Entity's credit risk. Therefore, the Entity implements fixed interest rate management consistently by doing adjustment on lending interest rate and cost of funds.
Risiko kredit
Credit Risk
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Entitas bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana Entitas menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara langsung, Entitas menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Entitas.
Credit risk is a major risk because the Entity is engaged in consumer financing activity, in which the Entity offers credit services to public who would like to own motor vehicles. Directly, the Entity faces risks when consumers are not able to fulfill their obligations in paying off loans that already agreed upon in the contract between consumers and Entity.
89
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) MANAJEMEN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES - Continued
Risiko kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit.
Entitas telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehatihatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit.
The Entity already has a policy in order to deal with this risk. Starting from the beginning of the process in receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process in order to be approved subsequently by the Credit Committee.
Entitas juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.
The Entity also implemented the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended with the Ministry of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Entity should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Esposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk The Entity’s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Entitas terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
ii. Concentration of risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya. Entitas bergerak dibidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. The Entity is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Risiko Likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Entitas tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Meningat Entitas memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk, whereby the Entity does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities. As the Entity receives strong financial support from Parent Entity through joint financing scheme, hence this risk could be managed properly.
90
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah) 29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan
(Expressed in Rupiah) MANAJEMEN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES - Continued
Risiko operasional
Operational risk
Entitas juga sangat peduli terhadap risiko operasional, karena jika terdapat permasalahan yang timbul sehubungan dengan risiko ini bisa berdampak dan berpengaruh luas bagi kinerja Entitas secara keseluruhan. Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi Entitas.
The Entity is also very concerned about the operational risk, because if there are problems arise in relation with this risk, it could bring large impact and affect the overall Entity’s performance. In general, operational risk is the risk caused by shortcomings and failures of internal processes, human errors, system failures or problems that could bring impact to the Entity's operations.
Penanganan risiko operasional dalam Entitas dilakukan dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:
The handling of operational risks in Entity consist of 3 (three) steps as follows:
-
-
Pengidentifikasian risiko Pengukuran risiko Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko
30. SALDO DAN BERELASI
TRANSAKSI
Risk Indentification Risk Measurement Risk management supervision and control
PIHAK-PIHAK
30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Diluar dan didalam kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak berelasi (catatan 13 dan 16). Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan.
Outside and inside the normal course of business, the Entity engaged in transactions with related parties (note 13 and 16). All material transactions with related parties are disclosed in the financial statements.
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Pihak berelasi/Related Party
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Inti Sukses Danamas
Pemegang Saham Mayoritas Entitas/the majority shareholders of the Entity
Utang loan
PT Pan Pacific Insurance
Pemegang saham yang sama/the same of shareholder
Utang lain-lain/Others payable
Ringkasan saldo dengan pihak berelasi dan persentase saldo dengan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebagai berikut: 2016
subordinasi/subordinated
The summary of related party balances and percentages of related party balance to total liabilities as follows: 2015
2014
Liabilitas
Liabilities
Utang lain-lain (Catatan 16)
4.550.582.588
5.252.125.798
18.010.923.083
Utang subordinasi (Catatan 13)
25.000.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
Utang lain-lain
0,62%
0,78%
2,20%
Other payable
Utang subordinasi
3,43%
3,72%
3,06%
Subordinated loan
Persentase terhadap total liabilitas
Other payable (Note 16) Subordinated loan (Note 13) Percentage to total liabilities
91
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
30. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI - Lanjutan
PIHAK-PIHAK
30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES - Continued
Gaji dan tunjangan lainnya berupa imbalan kerja jangka pendek yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Entitas adalah sebagai berikut:
Salaries and other benefits in the form of short-term employee benefits received by the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are as follows:
2016 Imbalan kerja jangka pendek - gaji
2015
3.531.900.200
2014
3.735.761.708
31. INSTRUMEN KEUANGAN
Short term employment benefits - salaries
3.764.374.803
31. FINANCIAL INSTRUMENT
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the statement of financial position (balance sheet) are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.
Consumer financing receivables are presented at cost or amortized using the SBE, and the discount rate used in reference to the loan rates current market for similar loans.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with approximately at fair value
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lainlain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta utang bank sebesar nilai wajarnya.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) in cash and banks, other receivables, other payables and accrued expenses, as well as bank loan of approximately at fair value.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instruments
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lainlain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta utang bank dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
Management has determined that the carrying value (based on nominal amount) of cash and banks, other receivables, other payables and accrued expenses with floating interest rate approximately equal to their fair value due to be reassessed regularly.
92
carring
value
of
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan
31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued
Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan
Classification of financial instruments - Lanjutan
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang dicatat di laporan keuangan:
The following table lists the comparison between the carrying amount and fair value of financial instruments The entity is recorded in the financial statements:
Nilai tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
2016
2016
Aset keuangan
Financial assets
Kas dan bank
8.702.697.506
8.702.697.506
Cash and banks
P iutang sewa pembiayaan-bersih
1.248.941.707
1.248.941.707
Finance lease receivables-net
836.923.966.134
836.923.966.134
Consumer financing receivables-net
48.837.260
48.837.260
Other receivables
846.924.442.607
846.924.442.607
Total finacial assets
P iutang pembiayaan konsumen-bersih P iutang lain-lain Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Utang bank Beban bunga yang masih harus dibayar Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas keuangan
Financial liabilities 678.451.955.555
678.451.955.555
Bank loan
7.174.135.314
7.174.135.314
Accrued interest expenses
35.558.353.287
35.558.353.287
Other payables
721.184.444.156
721.184.444.156
Total financial liabilities
Nilai tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
2015
2015
Aset keuangan
Kas dan bank P iutang sewa pembiayaan-bersih P iutang pembiayaan konsumen-bersih P iutang lain-lain
Jumlah aset keuangan
Financial assets
21.069.372.986
21.069.372.986
Cash and banks
1.894.963.303
1.894.963.303
Finance lease receivables-net
752.440.762.229
752.440.762.229
Consumer financing receivables-net
74.860.856
74.860.856
Other receivables
775.479.959.374
775.479.959.374
Total finacial assets
Liabilitas keuangan
Utang bank Beban bunga yang masih harus dibayar Utang Lain-lain
Jumlah Liabilitas keuangan
Financial liabilities
620.167.833.751
620.167.833.751
Bank loan
9.799.399.687
9.799.399.687
Accrued interest expenses
32.092.693.798
32.092.693.798
Other payables
662.059.927.236
662.059.927.236
Total financial liabilities
93
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan
31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued
Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan
Classification of financial instruments - Continued
Nilai tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
2014
2014
Aset keuangan
Financial assets
Kas dan setara kas
20.662.288.197
20.662.288.197
Cash and cash equivalents
P iutang pembiayaan konsumen-bersih
887.650.566.022
887.650.566.022
Consumer financing receivables-net
Jumlah aset keuangan
908.312.854.219
908.312.854.219
Total finacial assets
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang bank Bunga yang masih harus dibayar Utang Lain-lain
Jumlah Liabilitas keuangan
748.298.476.309
748.298.476.309
Bank loan
5.710.786.114
5.710.786.114
Accrued interest expenses
40.120.719.642
40.120.719.642
Other payables
794.129.982.065
794.129.982.065
Total financial liabilities
32. ASET DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY
Entitas memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut: 2016
The Entity assets in foreign currency as follows:
2015
2014
Mata Uang asing/
Ekuivalen Rp /
Mata Uang asing/
Ekuivalen Rp /
Mata Uang asing/
Ekuivalen Rp /
Foreign currency
Equivalent Rp
Foreign currency
Equivalent Rp
Foreign currency
Equivalent Rp
Aset
Assets Cash and cash
Kas dan
equivalent
setara kas USD Jumlah aset - bersih
1.729,49
23.237.428
1.789,49
23.237.428
24.686.015 24.686.015
94
1.849,49
23.007.656 23.007.656
USD Tolal assets - net
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
33. LABA PER SAHAM DASAR
33. BASIC EARNING PER SHARE 2016
Laba Bersih Tahun berjalan
2015
7.637.266.260
2014
7.798.192.832
9.644.301.371
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar Jumlah
Net Income For The Year Average number of ordinary
57.250.000
57.250.000
57.250.000
133
136
168
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
share Total
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Entity by the weighted average number of shares outstanding during the year.
34. SEGMEN OPERASI
34. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal Entitas yang disiapkan untuk mengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan penilaian atas performanya. Entitas melakukan kegiatan pembiayaan konsumen dibeberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi) untuk kendaraan roda empat baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker which is responsible for allocating resources to certain segments and performance assessments. The Entity has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi) for new and used four-wheeled motor vehicles. Therefore, geographical operating segmentsis presented as the primary basis of segment reporting.
Segmen operasi menurut wilayah pemasaran adalah sebagai berikut:
The operating segment based on marketing geographical areas are as follows:
95
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SEGMEN OPERASI – Lanjutan
34. OPERATING SEGMENT - Continued 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Jabodetabek/
Jawa/
Kalimantan/
Sulawesi/
Sumatera/
Total/
Jabodetabek/
Java
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Total
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Sewa Pembiayaan Pendapatan Operasional Lain Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan
Income 38.846.369.008
38.970.041.200
14.430.358.720
21.262.270.536
38.202.535.631
151.711.575.094
360.238.404
-
-
-
-
360.238.404
Finance lease Operation Income Other Income
6.992.048.191
5.454.695.991
1.727.352.926
2.748.646.546
6.513.265.970
23.436.009.625
79.585.594
57.630.749
(19.057.412)
34.286.568
82.018.603
234.464.101
46.278.241.196
44.482.367.940
24.045.203.650
44.797.820.204
16.138.654.234
175.742.287.224
Beban
Consumer financing
Total Income Expenses
Beban Umum dan Administrasi
(20.393.574.865)
(19.961.895.262)
(7.941.891.320)
(10.840.597.662)
(18.132.888.423)
(77.270.847.530) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan
(18.895.942.402)
(19.287.551.233)
(6.559.006.810)
(11.117.085.814)
(18.361.403.127)
(74.220.989.386)
Interest & Financial Expenses Other operating income Total Expenses
Beban Operasi Lain Jumlah Beban
(3.918.214.469)
(1.726.441.769)
(1.032.933.958)
(323.190.510)
(6.913.639.129)
(13.914.419.834)
(43.207.731.735)
(40.975.888.264)
(15.533.832.088)
(22.280.873.986)
(43.407.930.678)
(165.406.256.750)
3.070.509.461
3.506.479.676
1.764.329.664
1.389.889.526
10.336.030.474
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
604.822.147
Beban pajak penghasilan
(2.698.764.214)
Laba Bersih Tahun berjalan
7.637.266.260
Penghasilan Komprehensif Lain
Income Before Income Tax Income Tax Expense Net Income For The Year Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement employee
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak tangguhan terkait
106.779.030
benefits liabilities
(26.694.758)
Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN
7.717.350.532
96
TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan
34. OPERATING SEGMENT - Continued 31 Desember 2015/ December 31, 2015 Jabodetabek/
Jawa/
Kalimantan/
Sulawesi/
Sumatera/
Total/
Jabodetabek/
Java
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Total
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Sewa Pembiayaan Pendapatan Operasional Lain Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan
Income 33.365.395.939
35.917.600.436
18.147.190.046
24.032.657.184
37.299.403.445
148.762.247.050
188.995.043
-
-
-
-
188.995.043
Finance lease
7.540.418.306
7.933.253.520
4.298.616.877
4.857.683.961
9.120.384.530
33.750.357.195
Operation Income
9.755.796
(11.303.520)
49.072.179
40.789.391
156.054.497
244.368.343
Other Income
22.494.879.102
28.931.130.536
46.575.842.472
41.104.565.084
43.839.550.437
182.945.967.631
Beban
Consumer financing
Total Income Expenses
Beban Umum dan Administrasi
(18.502.353.750)
(21.424.545.989)
(10.657.330.080)
(13.339.228.473)
(20.877.316.132)
(84.800.774.424) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan
(15.281.633.897)
(16.722.517.221)
(8.516.386.546)
(11.654.171.592)
(16.761.810.927)
(68.936.520.183)
Interest & Financial Expenses
(5.144.233.821)
(2.176.579.511)
(1.942.282.157)
(1.501.710.381)
(7.743.560.275)
(18.508.366.144)
Other operating income
(38.928.221.468)
(40.323.642.720)
(21.115.998.783)
(26.495.110.447)
(45.382.687.334)
(172.245.660.751)
Total Expenses
2.176.343.616
3.515.907.716
1.378.880.319
2.436.020.089
1.193.155.139
10.700.306.880
Beban Operasi Lain Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan
(2.902.114.048)
Laba Bersih Tahun berjalan
7.798.192.832
Penghasilan Komprehensif Lain
Income Before Income Tax Income Tax Expense Net Income For The Year Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement employee
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
(2.220.408.593)
Pajak tangguhan terkait
555.102.148
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN
6.132.886.387
97
benefits liabilities Related deferred tax TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan
34. OPERATING SEGMENT - Continued 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Jabodetabek/
Jawa/
Kalimantan/
Sulawesi/
Sumatera/
Total/
Jabodetabek/
Java
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Total
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Sewa Pembiayaan Pendapatan Operasional Lain Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan
Income 35.988.342.549
36.358.334.648
20.343.358.762
23.313.876.513
40.607.611.245
156.611.523.717
-
-
-
-
-
-
Consumer financing Finance lease Operation Income
17.224.231.228
17.360.582.422
10.714.776.672
10.644.286.618
19.736.028.721
75.679.905.662
357.601.932
192.158.145
97.801.376
64.021.224
(36.965.831)
674.616.846
Other Income
53.570.175.709
53.911.075.215
31.155.936.811
34.022.184.355
232.966.046.225
Total Income
60.306.674.135
Beban
Expenses
Beban Umum dan Administrasi
(28.331.330.762)
(28.659.042.220)
(15.464.986.111)
(17.043.630.099)
(28.093.823.828)
Beban Bunga dan Keuangan
(15.862.110.162)
(16.135.528.934)
(9.095.321.469)
(10.477.439.395)
(17.655.644.904)
(69.226.044.865)
Interest & Financial Expenses
(5.461.924.570)
(5.695.149.532)
(4.594.299.369)
(3.706.775.013)
(13.669.480.824)
(33.127.629.308)
Other operating income
(49.655.365.494)
(50.489.720.687)
(29.154.606.949)
(31.227.844.507)
(59.418.949.555)
(219.946.487.192)
Total Expenses
3.914.810.215
3.421.354.528
2.001.329.862
2.794.339.848
Beban Operasi Lain Jumlah Beban
(117.592.813.019) General & Administrative Expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
887.724.580
13.019.559.033
Beban pajak penghasilan
(3.375.257.662)
Laba Bersih Tahun berjalan
9.644.301.371
Penghasilan Komprehensif Lain
Income Before Income Tax Income Tax Expense Net Income For The Year Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement employee
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak tangguhan terkait
(458.045.324)
benefits liabilities
114.511.331
Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN
9.300.767.378
98
TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
35. SUBSEQUENT EVENT
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 10 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, telah sepakat memberikan persetujuan kepada PT Inti Sukses Danamas untuk menjual sebagian sahamnya yakni 1.145.000 saham kepada PT Multikem Suplindo, dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0063676. Tahun 2017 tanggal 13 Februari 2017. Sehingga setelah penjualan tersebut dilaksanakan, maka susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut: Saham/ Shares Nama Pemegang Saham
Based on the Deed No. 16 dated February 10, 2017 by notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of Shareholders, has agreed to give approval to PT Inti Sukses Danamas to sell some shares 1,145,000 shares to PT Multikem Suplindo, and has been approved by the Minister of Justice and human rights No.AHU-AH.01.03-0063676. 2017 dated February 13, 2017. So that after the sale is executed, then the shareholder structure is as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
Jumlah/ Amount Shareholders
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
34.925.000 15.170.000 7.155.000
61% 26,5% 12,5%
34.925.000.000 15.170.000.000 7.155.000.000
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
Jumlah
57.250.000
100%
57.250.000.000
Total
Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 13 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Entitas telah sepakat: 1. untuk meningkatkan modal dasar Entitas semula sebesar Rp70.000.000.000 menjadi sebesar Rp450.000.000.000 terbagi atas 450.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.
Based on the Deed No. 18 dated February 13, 2017 by notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of Shareholders, Entities have agreed to:
2. melakukan pembagian dividen saham sebesar Rp60.000.000.000 yang merupakan 78,84% dari saldo laba entitas tahun 2015 yang seluruhnya sejumlah Rp76.102.739.100, yang dibagikan secara proporsional kepada para pemegang saham, hasil pembagian dividen saham tersebut akan ditempatkan /disetor kembali ke dalam perseroan oleh para pemegang saham sebagai peningkatan Modal Ditempatkan/Modal Disetor, dengan rincian sebagai berikut:
2. make the distribution of the stock dividend Rp60,000,000,000 which is 78.84% of the retained earnings of the entity which in total amount of 2015 Rp76,102,739,100, which is distributed proportionally to the shareholders, the result of the stock dividend will be placed / deposited back into the company by the shareholders voted to increase the issued / paid up capital, with details as follows:
1. Entities increasing the authorized capital from Rp70,000,000,000 to Rp450,000,000,000 divided into 450,000,000 shares, each share having a nominal value of Rp1,000.
Nama Pemegang Saham
Jumlah/ Amount
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
36.650.000.000 15.875.000.000 7.475.000.000
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
Jumlah
60.000.000.000
Total
3. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp60.000.000.0000 menjadi sebesar Rp117.250.000.000 yang terbagi atas 117.250.000 saham, sehingga susunan susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut: Saham/ Shares Nama Pemegang Saham PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A Jumlah
Shareholders
3. Increase the issued and paid-up capital from Rp60,000,000,000 to Rp117,250,000,000 divided into 117,250,000 shares, so the composition of shareholder is as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
Jumlah/ Amount Shareholders
71.575.000 31.045.000 14.630.000
61% 26,5% 12,5%
71.575.000.000 31.045.000.000 14.630.000.000
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
117.250.000
100%
117.250.000.000
Total
99
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0065085. Tahun 2017 tanggal 14 Februari 2017.
Where the change has been approved by the Minister of Justice and human rights No.AHU-AH.01.03-0065085. 2017 dated February 14, 2017.
Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah sepakat dan menyetujui: 1. Konversi utang kepada PT Inti Sukses Danamas menjadi setoran modal sebesar Rp 25.000.000.000 dan; 2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor semula Rp 117.250.000.000 menjadi Rp 142.250.000.000.
Based on the Deed No. 33 dated February 16, 2017 by notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of Shareholders has been agreed and approved:
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0073793. Tahun 2017 tanggal 20 Februari 2017. Sehingga susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut:
Where the change has been approved by the Minister of Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0073793. 2017 dated February 20, 2017. So the shareholder structure is as follows:
Saham/ Shares Nama Pemegang Saham
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
96.575.000 31.045.000 14.630.000
67,90% 21,82% 10,28%
Jumlah
142.250.000
100%
Berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 21 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham mengenai perubahan nilai nominal saham semula Rp 1.000 menjadi Rp 100 per sahamnya, dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHUAH.01.03-0079576. Tahun 2017 tanggal 22 Februari 2017. Sehingga anggaran dasar perseroan menjadi sebagai berikut: Modal dasar sebesar Rp 450.000.000.000 semula terbagi atas 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham, modal ditempatkan dan disetor semula 142.250.000 saham menjadi 1.422.500.000, sehingga susunan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebagai berikut: Saham/ Shares Nama Pemegang Saham PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A Jumlah
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
965.750.000 310.450.000 146.300.000
67,90% 21,82% 10,28%
1.422.500.000
100%
100
1. Tthe conversion of the debt to PT Inti Sukses Danamas be a capital injection amount Rp 25,000,000,000; 2. and increased its issued and paid-up from Rp 117,250,000,000 to Rp 142,250,000,000.
Jumlah/ Amount Shareholders 96.575.000.000 31.045.000.000 14.630.000.000
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
142.250.000.000
Total
Based on the Deed No. 42 dated February 21, 2017 by notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of Shareholders regarding the change of the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 100 per shares, where such changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights No.AHU-AH.01.03-0079576. 2017 dated February 22, 2017. So that the company's articles of association as follows: Authorized amount Rp 450,000,000,000 divided into from 450,000,000 shares to the 4,500,000,000 shares, issued and paid from 142,250,000 shares to 1,422,500,000, so the composition of the capital subscribed and paid up as follows:
Jumlah/ Amount Shareholders 96.575.000.000 31.045.000.000 14.630.000.000
PT Inti Sukses Danamas PT Multikem Suplindo Sakuma International S.A
142.250.000.000
Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 6 Maret 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah sepakat dan menyetujui: 1. Perubahan status Perseroan yang semula Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka; 2. Rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) 3. Mengeluarkan saham dalam simpanan atau portepel Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 766.000.000 saham baru untuk ditawarkan kepada Masyarakat dalam Initial Public Offering; 4. Melepaskan dan mengesampingkan hak masingmasing pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian terlebih dahulu (right of first refusal) atas Saham Baru yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan; 5. Rencana Perseroan untuk melakukan pencatatan saham - saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia; 6. Memberikan kuasa dan wewenang penuh dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan; 7. Merubah seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan Bapepam dan LX No. IX.J.1.
Based on the Deed No. 22 dated March 6, 2017 by notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of Shareholders has been agreed and approved:
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0114107. Tahun 2017 tanggal 7 Maret 2017.
Where the change has been approved by the Minister of Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0114107. 2017 dated March 7, 2017.
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk
Pada tanggal 11 Januari 2017 berdasarkan Akta No. 05, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa fasilitas Kredit Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving (Uncommitted) dari PT Bank Victoria Internasional, Tbk sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga sebesar 13,00% per tahun.
On January 11, 2017, based on the Deed No. 05 before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity received a working capital facility in the form of Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving (Uncommitted) from PT Bank Victoria Internasional, Tbk amounting to Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12 months, 24 months or 36 months after the date of withdrawal of the credit depends on the time period selected by the Entity with interest at 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Victoria Internasional, Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan minimal sebesar 105% dari nilai outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional, Tbk in the form of fiduciary of receivables with a minimum of 105% of the outstanding balance of the loan.
101
1. Change of status Company from limited liability company into a public limited liability company Closed; 2. The Company plans to conduct Initial Public Offering (Initial Public Offering) 3. Removing deposits or treasury shares in the Company in the amount of as much as 766,000,000 new shares to be offered to the public in an Initial Public Offering; 4. Removing and excluding the right of individual shareholders to take part in advance (right of first refusal) of New Shares specified in the Articles of Association of the Company; 5. The Company plans to conduct the listing of shares Company shares in the Indonesia Stock Exchange; 6. Provide full power and authority with the right of substitution, to the Board of Directors; 7. Changing the entire provisions of the Articles of Association, the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company to conform with the Financial Services Authority Regulation No. 32 / POJK.04 / 2014 and No. 33 / POJK.04 / 2014 dated December 8, 2014, as well as the Bapepam and LX No. IX.J.1.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan; b. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhannya jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi 25% dari total ekuitas Entitas, kecuali dalam rangka usaha normal Entitas; c. mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap pihak ketiga, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Entitas; d. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Entitas pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kredit;
Bank’s covenant: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to: a. Receiving new loans / credits from other banks or third parties or issuing securities that may result in violation of financial ratios b. Provide loans or credits to affiliated parties (except employees of the Company) or other third parties in which the total amount of all such loans exceeds 25% of the total equity of the Entity, except in the normal course of the entity
e. membubarkan atau melikuidasi Entitas; f. mengubah bidang/jenis usaha dan anggaran dasar tentang maksud dan tujuan, kecuali dikarenakan mengikuti peraturan Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya akan disebut juga: “OJ K”); g. mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya (surseance van betaling); h. mengubah bentuk hukum atau status hukum Entitas; i. memindahtangankan piutang yang dipergunakan sebagai jaminan baik barang bergerak maupun yang tidak bergerak; j. memindahtangankan Entitas dalam bentuk apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak keliga; k. membayar hutangnya kepada para pemegang saham dan atau para perseronya (kecuali bunga atas pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari, kecuali hutang usaha yang timbul dari kegiatan usaha normal Entitas; l. melakukan merger atau penggabungan usaha sehingga merubah komposisi ke pemilikan saham; m. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian besar aset Entitas kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Entitas; n. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha Entitas dikendalikan oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Entitas; o. membagikan dividen lebih dari 50% (lima puluh persen) dan laba bersih Entitas untuk setiap tahun buku berjalan, sampai dengan pelunasan pinjaman, dan menahan sisa laba bersih yang tidak dibagikan tersebut sebagai laba ditahan; p. Memperbolehkan pemegang saham untuk: menarik kembali modal yang telah disetor; menjaminkan atau menggadaikan saham Entitas.
102
c. Binding on a third party, except for transactions common to Entities; d. Engage in business activities other than those mentioned in the Articles of Association of the Company at the time of signing of the Credit Agreement; e. Dissolve or liquidate Entities; f. Change the field / type of business and articles of association of intent and purpose, except for following the rules of the Financial Services Authority (hereinafter: "OJ K"); g. Applying for declaring bankruptcy or delaying payment of its debts (surseance vans betaling); h. Changing the legal or legal status of the Entity; i. Transferring receivables used as collateral for both movable and immovable goods; j.
Transfer any entity in any form whatsoever and with any intent to the third party;
k. To pay its debt to its shareholders and / or its Persons (except interest on the loan) in any form whatsoever now or will arise in the future, except for accounts payable arising from the normal business activities of the entity; l.
Conduct a merger or business combination so as to change the composition to share ownership; m. Sell or rent all or most of the Entity's assets except for general transactions in the Entity; n. Enter into management agreements or other similar agreements which result in the operations of the entity being controlled by another party which may have a material adverse effect on the entity's business activities; o. Distributes a dividend of more than 50% (fifty percent) and the net income of the Company for each fiscal year, up to the repayment of the loan, and holds the remainder of the undistributed net income as retained earnings; p. Allowing shareholders to: withdraw capital already paid; Pledge or pawn the shares of the entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Syarat-syarat lainnya: Sebelum semua pokok pinjaman serta bunga dan biayabiaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka Entitas berjanji dan mengikatkan diri untuk menjaga rasio keuangan Entitas berupa total hutang dibagi total ekuitas tidak melebihi 8 (delapan) kali, dimana: 1. Total hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani bunga (yang tercatat di neraca Entitas); 2. total ekuitas adalah penjumlahan dari modal ditempatkan dan disetor penuh, agio saham, saldo laba ditahan.
Other conditions: Before all principal and interest and other costs owed are settled, the Entity pledges and binds to maintain the Company's financial ratios in the form of total debt divided by total equity not exceeding 8 (eight) times, whereby:
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Kembali Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian Dividen Saham PT First Indo American Leasing No. 013/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari 2017, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham Perseroan per tanggal 19 Januari 2017.
Based on the Application for Approval of Conversion of Subordinated Loans and Shares of Dividend Shares of PT First Indo American Leasing No. 013/DIR /CORP.LEGAL /I/2017 dated January 16, 2017, Bank Victoria has approved (i) Conversion of Subordinated Loans and (ii) the distribution of the Company's share dividend as of January 19, 2017.
Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan atas Rencana Penawaran Umum Perdana No. 075/SKMKPP/VIC/IV/2017 tertanggal 12 April 2017, Bank Victoria telah menyetujui; (i) Perubahan status Perseroan menjadi Tbk; dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam Perjanjian Kredit khususnya mengenai kewajiban persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas pembagian dividen Perseroan dan pemberian jaminan perusahaan dari Perseroan kepada Pihak Ketiga.
Based on the Supplemental Approval Letter for the Primary Public Offering Plan No. 075/SKM-KPP/VIC/ IV/2017 dated April 12, 2017, Bank Victoria has approved; (I) Changes in the status of the Company to Tbk; And (ii) A waiver of provisions in the Loan Agreement, particularly concerning the prior written approval of the Bank for the distribution of the Company's dividends and the granting of corporate guarantees from the Company to the Third Party.
PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Sahabat Sampoerna
Pada tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Akta No. 25 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa Pinjaman Angsuran (PA) V (executing) bersifat NonRevolving dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir pada tanggal 20 Februari 2021 dan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun.
On February 20, 2017, by Deed No. 25 before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of NonRevolving Installment Loan (PA) V (PT) of PT Bank Sahabat Sampoerna Rp100,000,000,000 for the period ended February 20, 2021 and an interest rate of 13.50% per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna adalah sebagai berikut: 1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan diikat secara fidusia maksimum 100% dari total fasilitas; 2. Seluruh jaminan tersebut diatas juga terikat secara ”Cross Collateralized” terhadap Fasilitas Kredit yang diberikan oleh Bank kepada Entitas; 3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit sebesar maksimum fasilitas kredit.
Loan’s Collaterals from PT Bank Sahabat Sampoerna are as follows: 1. Finance lease receivables of motor vehicles which are financed based on this agreement are to be bounded by fiduciary maximum of 100% of the total facility;
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Bank’s covenant: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to:
103
1. total debt is all bank loans, bonds, debt instruments, other debt instruments burdened with interest (recorded on the balance sheet of the Entity); 2. total equity is the sum of the issued and fully paid capital, share premium, retained earnings balance.
2. All of the above collaterals are also bound by "Cross Collateralized" to the Credit Facility provided by the Bank to the Entity; 3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at maximum amount of the credit facility.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan
PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/asset Entitas, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Entitas, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari. b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modal disetor. c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis kegiatan usahanya. d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perusahaan Entitas. e. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha kepada siapapun. f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun pembayaran lain atas hutang pemegang saham. g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas. h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan Entitas kepada pihak lain, kecuali menjaminkan harta kekayaan kepada Bank. i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari. j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksitransaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha. k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari. l. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi (peleburan) dan akuisisi (pengambilalihan) (dalam hal Entitas berbentuk badan hukum/badan usaha). m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Entitas baik berupa jumlah pokok, bunga dan biaya lainnya. n. Dalam hal Entitas berbentuk badan hukum/badan usaha, maka Entitas hanya dapat melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para pemegang saham Entitas setelah mendapat persetujuan atau pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu dari Bank.
a. Sell or otherwise transfer the right or lease / assign the use of all or any of the Entity's property or assets, whether movable or immovable property of the Entity, except in the course of carrying on the day-to-day business of the Subsidiary. b. Conducting or causing the withdrawal of paid up capital. c. Make changes to the business field or type of business activities. d. Obtain a new loan or cause new indebtedness, either directly or indirectly, on bail or not, from banks, financial institutions or other parties, except for subordinated loans from shareholders or borrowings which are normal and must be done in the framework of the operations of the Entity.
104
e. Redirect or cause the switch to anyone. f.
Make payments of both principal, interest and other payments on shareholder debt. g. Make a purchase of immovable property, except those related to the entity's business activities. h. Guarantee in any way, the assets of the Company to any other party, except to pledge the assets to the Bank. i. To enter into an agreement which may result in an Entity's obligation to pay to a third party, except in the course of conducting the day-to-day business of the Subsidiary. j. Ensure, directly or indirectly, other third parties, except to make endorsements of tradable documents for the purposes of payment or collection of other transactions that are commonly done in conducting business. k. Provide loans to or receive loans from other parties except in the course of running the day-to-day business entity. l. Perform mergers, consolidations (consolidations) and acquisitions (expropriation) (in the case of an Entity in the form of a legal entity / business entity). m. Paying or paying back any existing receivables or receivables that are now and / or in the future will be provided by the shareholders of the Company either amount of principal, interest and other charges. n. In the case of an Entity in the form of a legal entity / entity, the entity may only amend the articles of association, board composition (Board of Directors / Board of Directors / Board of Commissioners / Supervisors), the composition of the shareholders of the Company upon approval or written notification in advance of the Bank.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan
PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Syarat-syarat lainnya: 1. Debitur agar menjaga rasio-rasio sebagai berikut : a. Tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari (NPL) maksimum 3% (tiga persen); b. Tunggakan diatas 30 (tiga puluh) hari maksimum 8% (delapan persen); c. Gearing Ratio maksimum sebesar 8 (delapan) kali; d. Net Profit dalam kondisi surplus; e. ROE minimum 1% (satu persen).
Other conditions: 1. Debtor to maintain the following ratios: a. Unpaid over 90 (ninety) days (NPL) maximum 3% (three percent); b. Unpaid over 30 (thirty) days maximum 8% (eight percent); c. Maximum Gearing Ratio of 8 (eight) times; d. Net Profit in surplus condition; e. ROE is at least 1% (one percent).
2. Selama masa available period wajib memenuhi rasiorasio keuangan diatas, jika melebihi ketentuan diatas maka sisa fasilitas yang masih tersedia harus di hold. Namun jika harus dilakukan pencairan dengan kondisi tidak terpenuhi rasio-rasio diatas maka unit kerja FI Early Warning & CQC harus memberikan rekomendasi akan pencairan tersebut.
2. During the period of the available period must fulfill the above financial ratios, if it exceeds the above provisions, the remaining available facilities must be held. However, if the liquefaction has not been fulfilled with the above ratios, then the FI Early Warning & CQC work units should recommend the disbursement.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action PT First Indo American Leasing No. 038/DIR/CORP.LEGAL/III/2017 tanggal 16 Maret 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan persetujuan untuk perubahan status Entitas menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk), termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebagai hasil pelaksanaan IPO, serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas per tanggal 31 Maret 2017.
Based on the Letter of Approval of the Corporate Action PT First Indo American Leasing No. 038/DIR/CORP.LEGAL/ III / 2017 dated March 16, 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given approval for the change of status of the Entity to become Listed Company (Tbk) and to amend the Articles of Association to conform with the Statutes of the Listed Company (Tbk), including changes capital structure and shareholding structure as a result of the IPO, as well as the changes in the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Entity as at March 31, 2017.
PT Bank Mega, Tbk
PT Bank Mega, Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 7 Maret 2017, Entitas mendapat fasilitas Fixed Loan dari PT Bank Mega, Tbk sejumlah Rp250.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir pada tanggal 7 Maret 2022 dan tingkat bunga sebesar 13% per tahun.
Based on the Credit Agreement dated March 7, 2017, the Entity obtained Fixed Loan facility from PT Bank Mega, Tbk amounting Rp250,000,000,000 which will due on March 7, 2022 and interest rate 13% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk in the form of fiduciary of receivables with a minimum of 100% of the outstanding balance of the loan.
Bank kovenan: Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan modal disetor. b. mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya mengubah atau menyebabkan dilakukannya perubahan anggaran dasar, struktur modal, susunan pemegang saham atau sususnan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. c. melakukan perubahan bidang atau jenis kegiatan usahanya. d. mengajukan permohonan kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran hutang, membubarkan entitas, dan melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan penggabungan usaha, peleburan usaha atau konsolidasi.
Bank’s covenant: Without prior written notification to the Bank, the Entity is not allowed to: a. Conduct or cause the withdrawal of paid up capital.
105
b. Holds a general meeting of shareholders whose events alter or cause the amendment of the articles of association, capital structure, composition of shareholders or members of the Board of Directors and Board of Commissioners. c. Make changes to the field or type of business activity. d. Applying for bankruptcy or postponement of debt obligations, dismissing entities, and committing or permitting a business combination, consolidation or merger.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended December 31, 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Lanjutan
35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan
PT Bank Mega, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: e. memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk kepada Pemegang Saham, entitas anak dan entitas afiliasinya, kecuali pinjaman kepada karyawan, pengusaha kecil dan koperasi yang ditentukan oleh pemerintah, atau pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional normal entitas sehari-hari yang wajar. f. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, memberikan garansi atau menjaminkan harta kekayaannya untuk kepentingan pihak lain. g. melakukan penyertaan modal, pengambilanalihan saham, investasi baru di dalam entitas lain atau membuat anak entitas. h. menyatakan, membayar atau membagikan deviden baik dari pendapatan maupun modal. i. memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional normal usaha entitas sehari-hari yang wajar. j. menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham entitas kepada pihak lain. k. membuat atau mengijinkan atas seluruh atau sebagai assetnya (termasuk asset yang akan didapatkan dimasa mendatang) untuk dijual, dijaminkan, disewakan kecuali kegiatan usaha operasional Entitas, atau dengan cara lain mengalihkan harta kekayaannya. l. menjual, mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha atau agunan kepada siapapun. m. melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun pembayaran lain atas utang Pemegang Saham. n. melakukan pembelian harta tetap kecuali yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas. o. melakukan pembayaran dipercepat atas suatu hutang atau pembayaran kewajiban lainnya yang belum jatuh tempo kepada pihak lain, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas dan tidak mempengaruhi kewajiban Entitas pada Bank.
Bank’s covenant - Continued: e. provide loans to other parties, including to the shareholders, subsidiaries and affiliated entities, except loans to employees, small entrepreneurs and cooperatives as determined by the government, or borrowings which are normal and shall be made in the ordinary course of normal daily operations of normal entities. f. bind themselves as the guarantor of the debt, provide warranty or pledge his property for the benefit of others. g. carry out equity participation, takeover of shares, new investments in other entities or create subsidiary entities. h. states, pays or distributes dividends from both income and capital. i. obtaining new loans or causing new indebtedness, directly or indirectly, under warranty or not, from banks, financial institutions or other parties, except for normal loans and should be made in the ordinary course of normal business activities of a reasonable day-to-day business entity.
36. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
j.
mortgaging, pledge, transfer or otherwise make the transfer of shares of the entity to another party.
k. make or permit all or any of its assets (including assets to be acquired in the future) to be sold, pledged, leased except for the operations of the entity's operations, or otherwise by transferring its assets.
l.
sell, transfer or cause the transfer of business or collateral to any person. m. making payment of principal, interest or other payment of Shareholder's debt. n. make purchases of fixed assets except those related to the entity's business activities. o. make an accelerated payment of any outstanding debt or other obligation payments to other parties, except those related to the entity's business activities and shall not affect the obligations of the Entity at the Bank. 36. REISSUED FINANCIAL STATEMENTS
Dalam rangka Penawaran Umum Saham, Entitas telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas dan beberapa tambahan penyajian dan pengungkapan Catatan 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35. 37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
In connection with the Entity public offering, the Entity has reissued the financial statements for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 with cahnges in statements of financial position, Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, statements of cash flows and several additional presentation and disclosures Notes 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35. 37. MANAGEMENT RESPONSIBILITY
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas laporan keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal 27 April 2017.
106
The management of the Entity is responsible for the preparation of the financial statements which were completed on April 27, 2017.