No.49/8/13/Th.XVII, 5 Agustus 2014
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II - 2014 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Pengumpulan data STK diintegrasikan dengan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan secara triwulan. Pelaksanaan STK 2014 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II-2014 Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada Triwulan II-2014 sebesar 107,48 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat lebih baik dari pada triwulan sebelumnya. Meningkatnya indeks tendensi konsumen didorong oleh meningkatnya variabel pembentuk ITK, yaitu variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi (indeks = 119,71) dan variabel konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 114,54) sedangkan variabel pendapatan rumah tangga kini dibawah 100 (indeks = 98,19). C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III - 2014 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan III-2014 diperkirakan sebesar 103,74 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan namun tingkat optimisme konsumen diperkirakan sedikit menurun dibandingkan Triwulan II-2014. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2014 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 104,84) dan rencana pembelian barang tahan lama (indeks = 101,78). D.
Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera ITK Triwulan II-2014 Provinsi Sumatera Barat mencapai 107,48 berada di bawah indeks nasional (ITK = 110,70) dan berada di urutan kesembilan sedikit lebih baik dari Provinsi Aceh (ITK= 104,18), diantara 10 provinsi-provinsi lainnya di wilayah Pulau Sumatera. Perkiraan pada Triwulan III - 2014 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksi mencapai 103,74 atau mengalami penurunan dan berada pada urutan ke sepuluh di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera, angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan indeks nasional (ITK = 112,96).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 49/5/13/Th. XVII, 5 Agustus 2014
1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2014 Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat selama triwulan I dan triwulan II 2014. Data menunjukkan bahwa pada triwulan I s/d triwulan II tahun 2014 nilai ITK Sumatera Barat meningkat. Pada triwulan I-2014 nilai ITK Sumatera Barat 111,58, turun menjadi 107,48 pada triwulan II. Dari triwulan I 2014 ke triwulan II 2014 ITK mengalami peningkatan tetapi tidak diikuti dengan meningkatnya optimis konsumen. Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen triwulan I dan triwulan II tahun 2014 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya 2014 Variabel Pembentuk Trw I Trw II (1) Pendapatan rumah tangga kini 2. Pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan 1.
3.
Tingkat konsumsi makanan dan non makanan Indeks Tendensi Konsumen
(2) 101,84
(3) 98,19
112,90
119,71
116,56
114,54
111,58
107,48
Berdasarkan variabel pembentuknya, kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2014 di Sumatera Barat yang meningkat tersebut didorong oleh dua variabel pembentuknya yaitu peningkatan variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan (indeks = 119,71) dan variabel tingkat konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 114,54) sedangkan variabel pendapatan rumah tangga kini turun (indeks = 98,19).
Selama triwulan II-2014 konsumsi rumah tangga untuk komoditi makanan dan bukan makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks total 113,16. Sedangkan masing-masing komoditi makanan dan non makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks 113,66 dan 115,17. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan adanya kenaikan konsumsi pada semua komoditi. Indeksnya secara berturut-turut adalah ; komoditi bahan makanan (indeks = 114,54), makanan jadi (indeks = 117,25), perumahan (indeks = 119,31), baju (indeks = 120,70), kesehatan (indeks = 119,75), pendidikan(indeks = 120,74), rekreasi (indeks = 102,93), transportasi (indeks = 112,75) dan komunikasi (indeks = 117,71).
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.49/5/13/Th.XVII, 5 Agustus 2014
Gambar 1. Indeks Konsumsi Beberapa Komoditi Triwulan II – 2014
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III - 2014 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan III - 2014 diperkirakan mencapai 103,74 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak dibarengi
dengan meningkatnya tingkat kepercayaan atau
optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai perkiraan indeks pada Triwulan III-2014 dibandingkan Triwulan II-2014 yang tercatat sebesar 107,48.
Tabel 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III–2014 Sumatera Barat Variabel Pembentuk
Triwulan III -2014
(1)
(2) 104,84
1.
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang
2.
Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), Kegiatan Pesta/Hajatan dan Rekreasi. Indeks Tendensi Konsumen Mendatang
101,78
103,74
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 49/5/13/Th. XVII, 5 Agustus 2014
3
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2014 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. Perkiraan pendapatan rumah tangga pada Triwulan III-2014 diprediksikan sebesar 104,84. Seiring dengan prediksi meningkatnya pendapatan rumah tangga di Triwulan III-2014 sehingga mendorong konsumen berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dengan nilai indeks sebesar 101,78-. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera
3.
Pada triwulan II-2014 indeks tendensi konsumen provinsi-provinsi di wilayah Pulau Sumatera mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100) yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada bulan April - Juni 2014 lebih baik dibandingkan triwulan I-2014. Dari hasil perhitungan ITK Triwulan II-2014 terdapat ada tiga provinsi di wilayah Pulau Sumatera yang mempunyai nilai indeks di atas ITK nasional (ITK = 110,76) yaitu Provinsi Sumut (ITK = 113,69), Provinsi Kepri (ITK = 113,06), Provinsi Jambi (ITK = 112,17). Provinsi Riau (ITK = 110,41) berada dibawah angka nasional bersama 6 Provinsi lainnya di Sumatera , yaitu Provinsi Lampung (ITK = 109,48), Provinsi Babel (ITK = 108,62), Provinsi Bengkulu (ITK = 108,12), Provinsi Sumatera Selatan (ITK = 107,74), Provinsi Sumatera Barat (ITK = 107,48) dan Provinsi Aceh di posisi terbawah dengan ITK sebesar 104,18. Gambar 2. Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II -2014 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera
Nasional = 110,76
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.49/5/13/Th.XVII, 5 Agustus 2014
Pada Triwulan III-2014, ITK di semua provinsi di Pulau Sumatera diprediksi juga meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada Triwulan III-2014, diperkirakan tujuh Provinsi di Sumatera berada di bawah angka nasional (ITK = 113,13). Tiga Provinsi dimana ITK berada di atas ITK nasional adalah Provinsi Bangka Belitung ( ITK = 118,10 ), Provinsi Sumatera Utara (ITK = 113,76) dan Provinsi kepulauan Riau (ITK = 113,19).
Gambar 3. Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III -2014 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera
Nasional = 113,13
Selanjutnya, pada triwulan III-2014 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksi mencapai 103,74 atau berada pada urutan kesepuluh
di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau
Sumatera, posisi ini turun dari urutan ke sembilan pada triwulan II 2014.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 49/5/13/Th. XVII, 5 Agustus 2014
5