No. 31 / VII / 24 Mei 2004
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN KEADAAN TRIWULAN I-2004 DAN PROSPEK TRIWULAN II-2004 PENJELASAN UMUM INDEKS TENDENSI BISNIS Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan melalui Survei Tendensi Bisnis oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia. Survei ini dilakukan setiap triwulan di wilayah Jabotabek dan Luar Jabotabek. Jumlah responden dalam Survei Tendensi Bisnis triwulan I-2004 (Januari-Maret 2004) sebanyak 1056 perusahaan besar dan sedang, yang terdiri dari 189 perusahaan di Jabotabek dan 867 perusahaan di Luar Jabotabek. Responden Survei Tendensi Bisnis adalah pimpinan perusahaan. HASIL PENGHITUNGAN INDEKS TENDENSI BISNIS Kondisi Bisnis Triwulan I-2004 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I-2004 (Januari-Maret 2004) untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia berada di atas angka 100, yaitu 109,53 untuk Jabotabek, 102,20 untuk Luar Jabotabek, dan 103,84 untuk Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi bisnis untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia pada triwulan I-2004 lebih baik/meningkat dibanding triwulan IV-2003 (OktoberDesember 2003) Prospek Bisnis Triwulan II-2004 Perkiraan ITB triwulan II-2004 (April-Juni 2004) untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia juga berada di atas 100, yaitu 112,10 untuk Jabotabek, 102,60 untuk Luar Jabotabek, dan 104,88 untuk Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek bisnis untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia pada triwulan II-2004 diperkirakan lebih baik/meningkat dibanding triwulan I-2004.
I.
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan I-2004 Kondisi bisnis pada triwulan I-2004 untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia secara keseluruhan lebih baik/meningkat dibanding triwulan IV-2003, dengan nilai ITB di atas angka 100, yaitu 109,53 untuk Jabotabek, 102,20 untuk Luar Jabotabek, dan 103,84 untuk Indonesia.
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.
1
ITB triwulan I-2004 dihitung berdasarkan nilai rata-rata tertimbang dari nilai indeks variabel-variabel ITB pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Indeks dari Variabel-Variabel ITB Triwulan I-2004 menurut Variabel di Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia
Variabel
Jabotabek
Luar Jabotabek
Indonesia
a. Pendapatan usaha
116,59
99,94
103,65
b. Penggunaan kapasitas produksi
110,26
106,54
107,38
c. Jumlah tenaga kerja/jam kerja
101,74
100,13
100,49
ITB Triwulan I-2004
109,53
102,20
103,84
Dari Tabel 1 di atas tampak bahwa peningkatan kondisi bisnis pada triwulan I-2004 untuk Jabotabek dan Indonesia dipengaruhi oleh semua variabel. Sedangkan peningkatan kondisi bisnis di Luar Jabotabek dipengaruhi oleh penggunaan kapasitas produksi.
II. Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2004 Prospek bisnis pada triwulan II-2004 dapat ditunjukkan oleh perkiraan ITB triwulan II-2004. Perkiraan ITB pada triwulan II-2004 untuk Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia diperkirakan lebih baik/meningkat dibanding triwulan I-2004, dengan perkiraan ITB di atas angka 100, yaitu 112,10 untuk Jabotabek, 102.60 untuk Luar Jabotabek, dan 104.88 untuk Indonesia. Angka perkiraan ITB untuk triwulan II-2004 disusun berdasarkan nilai rata-rata tertimbang dari indeks beberapa variabel pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Indeks dari Variabel-Variabel Perkiraan ITB Triwulan II-2004 menurut Variabel di Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia Variabel a. Order dari dalam negeri
Jabotabek
Luar Jabotabek
Indonesia
110,14
99,19
101,91
b. Order dari luar negeri
96,35
100,99
99,82
c. Harga jual saat ini
93,93
106,60
103,73
d. Order barang input
117,82
105,75
108,53
Perkiraan ITB triwulan II-2004
112,10
102,60
104,88
Dari Tabel 2 di atas tampak bahwa peningkatan perkiraan ITB untuk Jabotabek dipengaruhi oleh variabel order dari dalam negeri dan order barang input. Sementara itu untuk Luar Jabotabek peningkatan perkiraan kondisi bisnis dipengaruhi oleh seluruh variabel kecuali order dari dalam negeri. Secara keseluruhan peningkatan perkiraan kondisi bisnis di Indonesia dipengaruhi oleh seluruh variabel kecuali order dari luar negeri.
2
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.
Perkembangan nilai ITB per triwulan (dari triwulan IV-2001 s.d triwulan I-2004) dan perkiraan ITB triwulan II-2004 dapat dilihat pada Grafik 1 dan Tabel 3 berikut: G r a f ik 1 . I n d e k s T e n d e n s i B is n is ( I T B ) 125 120 115
Indeks
110 105 100 95 90
II-2004
I-2004
IV-2003
III-2003
II-2003
I-2003
IV-2002
III-2002
II-2002
I-2002
IV-2001
85 0
T r iw u la n
Catatan :
Jabotabek Luar Jabotabek - - - - - - -- Indonesia
Tabel 3. Indeks Tendensi Bisnis1) Triwulan IV-2001 s/d Triwulan I-2004 dan Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2004 Wilayah (1)
Jabotabek Luar
2001
2002
2003
2004
T-IV
T-I
T-II
T-III
T-IV
T-I
T-II
T-III
T-IV
T-I
T-II2)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
101,03 100,03 119,86 114,24 100,11
99,63
111,55
116,33
125,23 109,53 112,10
-
-
112,07 107,57 102,86
94,22
102,73
110,21
111,67 102,20
102,60
-
-
113,38 108,77 102,37
95,11
105,16
111,41
114,13 103,84 104,88
Jabotabek Indonesia Keterangan
1) ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut : a. Nilai ITB > 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik/meningkat dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITB = 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITB < 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. 2) Perkiraan ITB Triwulan II-2004
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.
3
PENJELASAN UMUM INDEKS TENDENSI KONSUMEN Indeks Tendensi Konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). Survei ini dilakukan setiap triwulan di wilayah Jabotabek dengan responden rumahtangga berpendapatan menengah keatas. Jumlah sampel dalam survei ini terdiri dari 1.000 rumahtangga. HASIL PENGHITUNGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2004 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan I-2004 (Januari-Maret 2004) di Jabotabek di atas angka 100, yaitu 113,31. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2004 di Jabotabek lebih baik/meningkat dibanding triwulan IV-2003 (Oktober-Desember 2003). Prospek Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II-2004 Perkiraan ITK triwulan II-2004 (April-Juni 2004) berada di atas angka 100, yaitu 104,94. Hal ini mengindikasikan bahwa perkiraan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2004 di Jabotabek lebih baik/meningkat dibanding triwulan I-2004 (Januari-Maret 2004).
III. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2004 Kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2004 di Jabotabek lebih baik/meningkat dibanding triwulan sebelumnya, dengan nilai ITK di atas angka 100 yaitu 113,31. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2004 di Jabotabek lebih baik/meningkat dibanding triwulan IV-2003. ITK triwulan I-2004 dihitung berdasarkan nilai rata-rata tertimbang dari indeks beberapa variabel berikut: 1) Pendapatan rumahtangga sebesar 123,59 2) Inflasi tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan sehari-hari sebesar 123,80 3) Tingkat konsumsi beberapa komoditi bukan kebutuhan pokok (daging segar, pakaian/sepatu, buku/majalah/koran, rekreasi/bioskop, restoran, dan makanan jajanan) sebesar 71,98. Dari data tersebut ditunjukkan bahwa peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2004 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pendapatan rumahtangga dan tidak adanya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan yang mempengaruhi nilai ITK. 4
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.
IV. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2004 Perkiraan kondisi konsumen triwulan II-2004 dapat ditunjukkan dengan perkiraan ITK triwulan II-2004. Berdasarkan hasil pendataan STK diperkirakan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2004 lebih baik/meningkat dibanding triwulan I2004. Hal ini terlihat dari perkiraan nilai ITK triwulan II-2004 di Jabotabek yang berada di atas 100, yaitu 104,94. Namun demikian nilai indeksnya semakin menurun, yaitu dari 113,31 pada triwulan I-2004 menjadi 104,94 pada triwulan II-2004. Angka perkiraan ITK triwulan II-2004 dihitung berdasarkan nilai rata-rata tertimbang dari indeks beberapa variabel berikut: 1) Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang sebesar 124,55 dan 2) Rencana pembelian barang-barang tahan lama (televisi, lemari es, mesin cuci, meubel, CD/VCD player, sepeda motor, AC, microwave, computer) sebesar 85,32. Dari data di atas ditunjukkan bahwa perkiraan pendapatan rumahtangga meningkat sedangkan rencana pembelian barang tahan lama cenderung menurun. Perkembangan nilai ITK pertriwulan (dari triwulan IV-2001 s.d triwulan I-2004) dan perkiraan ITK triwulan II-2004 dapat dilihat pada Grafik 2 dan Tabel 4 berikut:
Grafik 2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Jabotabek 130 125 120 Indeks
115 110 105 100 95
II-2004
I-2004
IV-2003
III-2003
II-2003
I-2003
IV-2002
III-2002
II-2002
I-2002
IV-2001
90
Triwulan
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.
5
Tabel 4. Indeks Tendensi Konsumen 1) Triwulan IV-2001 s/d Triwulan I-2004 dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2004 di Jabotabek
Indeks (1) ITK Perkiraan
2001
2002
2003
2004
T-IV
T-I
T-II
T-III
T-IV
T-I
T-II
T-III
T-IV
T-I
T-II
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
125,19 113,75 116,65 119,96 120,28 105,87 117,28 114,17 121,73 113,31 -
-
-
-
-
-
-
-
-
104,94
ITK
Keterangan : 1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut : a.
Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan lebih baik/meningkat dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya
6
Berita Resmi Statistik No. 31 / VII / 24 Mei 2004.