BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2011 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. STK dilakukan setiap triwulan di wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah sampel 850 rumah tangga. Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2011
¾ Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada triwulan I-2011 sebesar 105,55, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 109,52).
¾ Dilihat menurut kelompok kelompok rata-rata pendapatan rumah tangga sebulan, peningkatan ITK DKI Jakarta utamanya terjadi pada konsumen berpendapatan Rp 2 juta keatas. ITK untuk konsumen berpendapatan kurang dari Rp 2 juta sebulan hampir sama atau meningkat tipis. Pendapatan yang mereka peroleh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya namun tingkat inflasi berdampak pada penurunan tingkat konsumsi, baik makanan maupun non-makanan.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2011 Nilai ITK di DKI Jakarta pada triwulan II-2011 diperkirakan sebesar 109,59, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2011 (nilai ITK sebesar 105,55).
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
1
1.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I Tahun 2011
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada Triwulan I-2011 sebesar 105,55, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks 109,52). Tingkat inflasi yang relatif kecil selama bulan Januari-Februari 2011, dan deflasi pada bulan Maret 2011 tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 102,88).
Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2011 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
ITK Triwulan I - 20111) Menurut Kelompok Rata-rata Pendapatan Rumahtangga Sebulan < Rp. 2 juta ≥ Rp. 2 juta
(1)
Total
(2)
(3)
(4)
Pendapatan rumah tangga
110,32
109,44
109,52
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari
88,79
104,24
102,88
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, dan buah-buahan) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan rekreasi)
90,27
99,68
98,85
100,53
106,04
105,55
Indeks Tendensi Konsumen Keterangan: 1)
ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Dilihat menurut kelompok kelompok rata-rata pendapatan rumah tangga sebulan, peningkatan ITK DKI Jakarta terjadi pada kedua golongan pendapatan. Pendapatan rumah tangga pada kedua golongan meningkat dengan nilai indeks yang relatif hampir sama, yaitu 110,32 untuk golongan pendapatan dibawah Rp. 2 juta dan untuk golongan pendapatan diatas 2 juta rupiah sebesar 109,44. Pada golongan pendapatan dibawah Rp. 2 juta, tingkat inflasi selama bulan Januari-Maret 2011 mempengaruhi konsumsi makanan, dimana terjadi penurunan pada konsumsi makanan sehar-harii (nilai indeks 88,79). Sebaliknya pada golongan pendapatan lebih dari Rp. 2 juta inflasi tidak mempengaruhi konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 104,24).
2
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan pada kedua golongan pendapatan mengalami penurunan ITK, dimana penurunan golongan pendapatan dibawah Rp. 2 juta lebih besar (nilai indeks 90,27) dari pada golongan pendapatan diatas Rp. 2 juta yang sedikit menurun dibandingkan triwulan IV-2010 (nilai indeks 99,68). Namun demikian, tingkat konsumsi beberapa komoditi non makanan masih terjadi peningkatan, seperti listrik, air dan telepon (nilai indeks 105,67), perumahan (nilai indeks 104,35), pendidikan (nilai indeks 107,68) dan transportasi (nilai indeks 114,21).
Gambar 1. Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan I-2011
Makanan
91,67
Pulsa HP
99,32
Listrik, Air, & Telp
105,67
Bahan Bakar
94,40
Koran
83,94
Perumahan
104,35
Kesehatan
81,05
Pendidikan
107,67
Transportasi
114,21
Rekreasi
79,24
Pakaian
69,77 50
2.
60
70
80
90
100
110
120
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II Tahun 2011
Nilai ITK di DKI Jakarta pada Triwulan II-2011 diperkirakan sebesar 109,59, artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen diperkirakan juga akan meningkat dibandingkan Triwulan I-2011 (nilai ITK sebesar 105,55). Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2011 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks sebesar 111,54) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 105,56). Perbaikan ekonomi konsumen pada Triwulan II-2011 diprediksi hanya terjadi pada rumahtangga berpendapatan Rp. 2 juta keatas. Kondisi ekonomi konsumen untuk rumahtangga berpendapatan kurang dari Rp. 2 juta. diperkirakan sedikit menurun (nilai indeks 99,1) karena mereka memperkirakan pendapatan rumahtangganya menurun (nilai indeks 98,28).
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
3
Tabel 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2011 Menurut Variabel Pembentuknya ITK Triwulan II-20111) Menurut Kelompok Rata-rata Pendapatan Rumahtangga Sebulan
Variabel Pembentuk
< Rp. 2 juta ≥ Rp. 2 juta (2) (3)
(1)
Total (4)
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
98,28
112,81
111,54
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/ DVD player, Radio, Tape/Compo, komputer, HP, meberair, kompor/tabung gas, kulkas, mesin cuci, oven/microwave, AC, perhiasan berharga, kendaraan bermotor)
100,81
106,01
105,56
Indeks Tendensi Konsumen
99,10
110,60
109,59
1)
Angka perkiraan ITK Triwulan II-2011
3.
Perbandingan ITK DKI Jakarta Dengan 9 Provinsi Lain di Indonesia
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi hampir di seluruh provinsi di Indonesia (32 dari 33 provinsi). Diantara 10 provinsi di Indonesia perkiraan nilai ITK Provinsi DKI Jakarta merupakan yang tertinggi (109,59), sedangkan yang terendah adalah Provinsi Sumatra Utara (nilai indeks 105,31). Perbandingan perkiraan nilai ITK Triwulan II-2011 tingkat nasional dan 10 provinsi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2011 Tingkat Nasional dan 10 Provinsi 115 110 105 100 95 90
Indonesia
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
DKI
Bali
Sumsel
Jateng
Jatim
Sulsel
DI Yogya
Jabar
Banten
Sumut
4
BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dwi Paramita Dewi, ME Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Telepon Fax e-mail Homepage
: : : :
021-42877301, ext 4040 021-42877350
[email protected] http://jakarta.bps.go.id/
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 21/05/31/Th. XIII, 5 Mei 2011
5