No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN 2 TAHUN 2011 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. STK dilaksanakan setiap triwulan dengan responden merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II-2011
¾ Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada Triwulan II-2011 sebesar 109,02, artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2011 meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat kepercayaan konsumen juga meningkat dibandingkan Triwulan I-2011 (ITK sebesar 105,55).
¾ Membaiknya Kondisi ekonomi konsumen didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 112,74) dan didukung oleh pengaruh inflasi yang relatif rendah (nilai indeks 113,75). Sedangkan tingkat konsumsi makanan dan non makanan mengalami penurunan dengan nilai indeks 98,04.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III-2011
¾ Nilai ITK di DKI Jakarta pada triwulan III-2011 diperkirakan sebesar 112,21, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2011 (nilai ITK sebesar 109,90).
¾ Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2011 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pada pendapatan rumahtangga.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
1
1.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II Tahun 2011
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada Triwulan II-2011 sebesar 109,90, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen pada Triwulan II-2011 yang lebih baik dibandingkan pada Triwulan I-2011 ditandai dengan peningkatan nilai ITK dibanding Triwulan I-2011 sebesar 4,4 poin. Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2011 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
Triwulan I-20111)
Triwulan II-20111)
(1)
(2)
(3)
Pendapatan rumah tangga
109,52
112,74
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari
102,88
113,75
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, dan buah-buahan) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan rekreasi)
98,85
98,04
105,55
109,90
Indeks Tendensi Konsumen Keterangan: 1)
ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Berdasarkan variabel pembentuk ITK, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 113,75) dan juga peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks 112,74). Namun demikian pengaruh inflasi yang relatif kecil selama bulan April-Juni 2011, masih berdampak terhadap sedikit menurunnya tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan (nilai indeks sebesar 98,04). Penurunan tingkat konsumsi rumahtangga pada bulan April-Juni dibandingkan bulan Januari-Maret 2011 terjadi pada konsumsi makanan dengan nilai indeks 92,33, sedangkan konsumsi non makanan sedikit meningkat dengan nilai indeks 100,12. Penurunan volume konsumsi makanan cukup tinggi terjadi pada konsumsi daging sapi dan mie, sedangkan yang meningkat adalah konsumsi sayuran dan tempe. Untuk konsumsi non makanan, komoditi yang mengalami penurunan adalah kesehatan, rekreasi dan pakaian, sementara pada komoditi perumahan, pendidikan, dan transportasi terjadi kenaikan (Gambar 1.)
2
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
Gambar 1. Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan II-2011
2.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III Tahun 2011
Nilai ITK di DKI Jakarta pada Triwulan III-2011 diperkirakan sebesar 112,21, artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen diperkirakan juga akan meningkat dibandingkan Triwulan II-2011 (nilai ITK sebesar 109,90). Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2011 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks sebesar 117,98) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 102,20). Tabel 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2011 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
ITK Triwulan III-20111)
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
117,03
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/ DVD player, Radio, Tape/Compo, komputer, HP, meberair, kompor/tabung gas, kulkas, mesin cuci, oven/microwave, AC, perhiasan berharga, kendaraan bermotor)
102,20
Indeks Tendensi Konsumen
112,21
1)
Angka perkiraan ITK Triwulan III-2011
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
3
3.
Perbandingan ITK DKI Jakarta Dengan Provinsi Lain di Indonesia
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2011 juga terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Diantara 9 provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara, provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka indeks tertingggi (109,90), sedangkan yang terendah adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (Gambar 2). Gambar 2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2011 Tingkat Nasional dan 9 Provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2011 terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Diantara 9 provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara, provinsi Bali merupakan provinsi dengan angka indeks tertingggi (112,56), diikuti provinsi DKI Jakarta (nilai indeks 112,21), sedangkan yang terendah adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (Gambar 3). Gambar 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2011 Tingkat Nasional dan 9 Provinsi di Jawa Bali dan Nusa Tenggara
4
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dwi Paramita Dewi, ME Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Telepon Fax e-mail Homepage
: : : :
021-42877301 021-42877350
[email protected] http://jakarta.bps.go.id/
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/08/31/Th. XIII, 5 Agustus 2011
5