BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A.
INDEKS TENDENSI BISNIS
A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia. ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. STB dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan I-2015 sebesar 3.153 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. B. Kondisi Bisnis Triwulan I-2015
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I-2015 sebesar 96,30 berarti kondisi bisnis menurun dari triwulan sebelumnya. Pelaku bisnis lebih pesimis jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (nilai ITB sebesar 104,07).
Penurunan kondisi bisnis pada triwulan I-2015 terjadi pada 10 lapangan usaha, sedangkan 7 lapangan usaha lainnya mengalami peningkatan kondisi bisnis. Penurunan terendah terjadi pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 87,16), sedangkan peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (nilai ITB sebesar 106,75).
Kondisi bisnis pada triwulan I-2015 menurun karena adanya penurunan pendapatan perusahaan (nilai indeks sebesar 95,06), kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 95,13), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai indeks sebesar 97,83).
C. Prospek Bisnis Triwulan II-2015
Nilai ITB pada triwulan II-2015 diprediksi sebesar 109,65 berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan I-2015 (nilai ITB sebesar 96,30).
Kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan II-2015 diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang justru menurun (nilai ITB 96,00). Peningkatan bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Jasa Perusahaan (nilai ITB sebesar 116,05), dan peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 104,44).
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
1
1.
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan I-2015
Lapangan Usaha (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya Total
2
ITB Triwulan I-2015
Variabel Pembentuk ITB Triwulan I-2015 Penggunaan Rata-Rata Pendapatan Kapasitas Jumlah Jam Usaha Produksi/ Usaha Kerja
(2)
(3)
(4)
(5)
106,75 87,16 89,95 98,70 102,16 96,95 97,84
– 92,13 86,33 98,10 104,17 95,93 96,19
106,75 62,92 85,66 100,62 102,41 98,26 98,05
– 93,26 94,76 98,39 100,38 97,25 99,11
93,48 98,22
98,68 98,50
84,03 95,55
93,15 99,11
104,87 105,14 102,34 99,64 98,29
103,89 105,80 104,76 94,69 98,08
100,18 108,14 103,09 98,96 99,23
107,67 103,33 100,00 104,05 98,08
100,16 102,11 95,13
102,04 102,41 100,00
98,70 102,83 94,67
99,22 101,55 91,28
96,30
95,06
95,13
97,83
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
2.
Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2015
Lapangan Usaha (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya Total
Variabel Pembentuk Perkiraan ITB Triwulan II-2015 Order Order dari Order dari Harga Jual Barang Dalam Negeri Luar Negeri Produk Input (2) (3) (4) (5)
Perkiraan ITB Triwulan II-2015 (6)
116,01 98,41 115,28 110,40 102,22 110,51 114,09
103,57 89,81 97,80 – – – 95,61
125,30 92,13 112,39 121,05 114,33 112,81 114,51
– 98,78 111,89 103,09 104,76 107,97 110,00
115,73 96,00 110,77 109,68 106,05 109,94 109,80
– –
– –
109,03 108,10
– –
109,03 108,10
– – – – –
– – – – –
104,44 112,22 114,29 116,05 113,08
– – – – –
104,44 112,22 114,29 116,05 113,08
– –
– –
107,02 107,07 111,07
– – –
107,02 107,07 111,07
113,41
97,90
113,31
109,75
109,65
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
3
116,00 112,00
104,22
Indeks
108,00
107,43
104,83
103,88
106,12
104,72
105,64
109,65
107,24 104,07
104,00 100,00
103,89
102,23
102,34
96,00
96,30
92,00
II-2015
I-2015
IV-2014
III-2014
II-2014
I-2014
IV-2013
III-2013
II-2013
I-2013
IV-2012
III-2012
II-2012
I-2012
88,00
Triwulan
Keterangan: 1)
ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITB < 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya, b. Nilai ITB = 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya, c. Nilai ITB > 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik (meningkat) dibanding triwulan sebelumnya,
2)
Angka perkiraan ITB triwulan II-2015
4
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
B. INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. Jumlah sampel STK pada triwulan I-2015 sebanyak 14.021 rumah tangga di seluruh provinsi di Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Mulai Triwulan I-2015 dilakukan penyempurnaan metode pencacahan dan penghitungan ITK. Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya. B. Kondisi Konsumen Triwulan I-2015
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan I-2015 sebesar 100,87 berarti kondisi ekonomi konsumen sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen disebabkan oleh rendahnya pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi dan tingkat konsumsi yang juga sedikit meningkat, meskipun diikuti oleh penurunan pendapatan. Tingkat optimisme konsumen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar 107,62).
Sedikit meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena adanya peningkatan kondisi ekonomi konsumen di 13 provinsi (39,39 persen) meskipun terjadi penurunan kondisi ekonomi konsumen di 20 propinsi lainnya. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Jawa Barat (nilai ITK sebesar 104,43), sementara provinsi Riau tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 90,72.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2015
1.
Nilai ITK nasional pada triwulan II-2015 diperkirakan sebesar 107,91 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2015 (nilai ITK sebesar 100,87).
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia (33 provinsi), dimana 18 provinsi diantaranya ( 54,54 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah DI Yogyakarta (nilai ITK sebesar 116,94), dan terendah di Sumatera Utara (nilai ITK sebesar 100,60).
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2015
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
5
Variabel Pembentuk (1)
ITK Triw IV-2014 (2)
ITK Triw I-2015 (3)
Pendapatan rumah tangga
106,10
96,63
Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi
106,32
109,00
Tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, rekreasi)
112,96
100,65
Indeks Tendensi Konsumen
107,62
100,87
105
ITK Nasional
100,87
110
104,43
115
90,72
100 95 90
Jabar Banten DKI Jakarta Malut Bali Maluku Kepri Kaltim Nasional Jatim Sulbar Sumut Kalbar Aceh Sumsel Papua Barat Jateng NTB DI Yogyakarta Bengkulu Sulsel Gorontalo Kalteng Sumbar Kalsel Papua NTT Lampung Sulut Sultra Kep. Babel Sulteng Jambi Riau
85
2.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2015
6
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
Perkiraan ITK Triw II-2015 (2)
Variabel Pembentuk (1) Perkiraan pendapatan rumah tangga
112,13
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan
100,49
115 110
ITK Nasional
105
100,60
120
107,91
107,91
125
116,94
Indeks Tendensi Konsumen
100 95 90 DI Yogyakarta Bali Sulbar Maluku Kalteng Malut DKI Jakarta Sultra Kepri NTT Sulut Sulteng Gorontalo Kalsel Jatim Jateng Kalbar Riau Nasional Kep. Babel Sulsel Sumsel Banten Jabar NTB Papua Bengkulu Sumbar Kaltim Jambi Papua Barat Aceh Lampung Sumut
85
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
7
−
No,
Provinsi
(1)
(2)
Triwulan I-2014
Triwulan II-2014
Triwulan III-2014
Triwulan IV-2014
Triwulan I-2015
Perkiraan Triwulan II-2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Aceh
107,22
104,18
107,18
105,77
100,33
101,21
2 3
Sumatera Utara Sumatera Barat
113,28 111,58
113,69 107,48
114,27 108,91
105,69 106,14
100,48 94,58
100,60 103,63
4 5
Riau Jambi
110,69 105,66
110,41 112,17
114,69 114,68
101,96 104,81
90,72 91,66
108,14 101,50
6 7
Sumatera Selatan Bengkulu
107,69 107,63
107,74 108,12
112,65 113,23
102,78 106,26
99,97 96,54
106,95 103,95
8 9
Lampung Kepulauan Bangka Belitung
108,16 105,13
109,48 108,62
112,64 108,89
106,41 105,15
93,38 92,19
100,91 107,88
10 11
Kepulauan Riau DKI Jakarta
110,46 117,56
113,06 117,79
113,18 118,75
107,29 109,93
101,80 103,97
111,66 113,20
12 13
Jawa Barat Jawa Tengah
112,42 112,53
112,95 114,80
113,72 116,00
107,09 106,02
104,43 99,71
105,15 109,60
14 15
DI Yogyakarta Jawa Timur
118,18 111,84
114,56 112,86
115,89 115,99
108,03 110,23
97,18 100,75
116,94 110,10
16 17
Banten Bali
115,41 114,98
115,89 116,75
116,09 111,90
107,83 113,13
104,07 102,36
106,77 116,45
18 19
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
111,57 100,51
110,72 102,65
111,54 103,74
108,11 106,20
97,50 93,45
104,66 111,49
20 21
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
114,80 106,64
110,02 110,32
112,27 112,33
107,29 105,54
100,44 94,98
109,35 113,95
22 23
Kalimantan Selatan Kalimantan Timur
111,47 119,52
107,86 117,84
109,41 118,79
103,32 111,73
94,25 101,03
110,68 103,15
24 25
Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
100,49 106,29
105,65 110,04
107,16 112,79
108,91 108,16
93,15 91,78
111,32 111,09
26 27
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
111,13 103,71
110,09 110,85
110,67 114,21
108,19 108,69
96,29 92,52
107,73 112,50
28 29
Gorontalo Sulawesi Barat
106,42 104,82
108,70 100,84
111,25 111,30
105,50 104,57
95,18 100,69
110,75 115,78
30 31
Maluku Maluku Utara
116,85 111,00
115,66 110,14
115,41 113,85
102,23 103,28
102,18 103,19
115,49 113,76
32
Papua Barat
106,47
110,49
110,02
108,71
99,77
101,40
33
Papua
108,99
105,65
107,21
111,62
93,88
104,49
Indonesia
110,03
110,76
112,44
107,62
100,87
107,91
Keterangan: 1)
ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. b. c.
8
Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Berita Resmi Statistik No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015
Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Telepon: 3810291-5, Pesawat 7300 E-mail:
[email protected]