No. 47/08/63/Th. III, 2 Agustus 2013
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2013 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi konsumen yang dikumpulkan datanya setiap triwulanan. Pada tahun 2013 ini STK dilakukan setiap triwulan dengan jumlah sampel triwulan II-2013 sebesar 219 rumah tangga. Responden STK merupakan subsampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan (responden sama untuk setiap triwulan) untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II 2013
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 sebesar 107,91 artinya secara umum persepsi konsumen menganggap bahwa kondisi ekonomi masyarakat umumnya lebih baik dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2013 (nilai ITK 107,91 lebih besar dibandingkan ITK Triwulan I -2013 yang menghasilkan ITK sebesar 106,42).
Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III -2013
Nilai ITK Kalimantan Selatan triwulan III-2013 diperkirakan sebesar 109,21 artinya konsumen masih optimis bahwa kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan tetap baik.
Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20131
Indeks Tendensi Konsumen Dinamika makro ekonomi Kalimantan Selatan yang cukup terjaga selama triwulan
kedua tahun 2013 tampaknya mendorong ekspektasi positif masyarakat terhadap perekonomian lokal, baik kondisi saat ini maupun ekspektasi kondisi perekonomian pada
triwulan selanjutnya (ketiga). Persepsi tersebut terekam dalam hasil survei tendensi konsumen yang dilaksanakan di daerah perkotaan yang tersebar di lima daerah kabupaten/kota di wilayah
Kalimantan Selatan (Kota Banjarmasin; Kota Banjarbaru; Kabupaten Tabalong; Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan).
I.
Indikator Kini Hasil survei tendensi konsumen menunjukkan bahwa pada triwulan II-2013, nilai
indeks tendensi konsumen Kalimantan Selatan sebesar 107,91. Jika dibandingkan dengan nilai
indeks pada triwulan sebelumnya, terjadi kenaikan 7,49 poin. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum, masyarakat menganggap kondisi perekonomian masyarakat Kalimantan Selatan selama triwulan kedua dinilai lebih baik dibandingkan pada triwulan sebelumnya.
Pembentukan persepsi ini tidak terlepas dari kinerja tiga komponen penyusun indeks, yaitu
komponen pendapatan; komponen pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan serta
komponen konsumsi makanan dan nonmakanan. Pencapaian indeks ketiga komponen tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. a. Komponen pendapatan rumah tangga (Indeks=110,34).
Meningkatnya nilai indeks komponen pendapatan rumah tangga tidak lepas dari membaiknya kondisi perekonomian Kalimantan Selatan selama triwulan kedua.
Indikator ini tampak dari pertumbuhan sektor-sektor pendorong mesin perekonomian Kalimantan Selatan di triwulan bersangkutan, terutama sektor tersier. Salah satu
diantaranya adalah sektor perdagangan yang tumbuh sebesar 6,44% serta jasa tumbuh 6,5%. Hal ini dikuatkan juga dengan tumbuhnya komponen konsumsi di triwulan kedua
pada PDRB penggunaan, yang mencapai 0,57%. Pertumbuhan PDRB sektor
perdagangan dan jasa tersebut pada akhirnya mendorong peningkatan pendapatan, terutama masyarakat perkotaan.
b. Komponen pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan (Indeks=106,99).
Selama triwulan kedua, inflasi bulanan di Kalimantan Selatan tampak lebih rendah jika
dibandingkan dengan inflasi bulanan di triwulan pertama (gambar 1). Besarnya inflasi
pada triwulan II-2013 tersebut, menyebabkan tidak adanya pengaruh inflasi terhadap
konsumsi makanan, meskipun ada bayang-bayang kehawatiran lonjakan harga akibat
isu kenaikan harga BBM dan pelemahan harga beberapa komoditas. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai indeks yang lebih dari 100, yaitu sebesar 106,99.
Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20132
Gambar 1. Perkembangan Inflasi bulanan kota Banjarmasin Jan 2011-Juni 2013
c. Komponen konsumsi makanan dan nonmakanan.
Meningkatnya pendapatan masyarakat pada triwulan kedua turut mendorong
peningkatan konsumsi makanan dan nonmakanan di Kalimantan Selatan. Hal ini tampak dari peningkatan nilai indeks konsumsi makanan dan nonmakanan yang mencapai
103,30. Adanya peringatan beberapa momen penting (hari jadi beberapa kabupaten; kegiatan keagamaan; hari libur sekolah) daerah juga turut berkontribusi pada
peningkatan konsumsi makanan dan nonmakanan pada triwulan II-2013.
Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Kini Menurut Komponen Pembentuknya Komponen Pembentuk (1) Pendapatan Rumah tangga Pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan Konsumsi makanan dan nonmakanan ITK Kini
Tw I2012 (2) 110,76 111,71
Tw II2012 (3) 106,13 122,24
ITK Tw III- Tw IV2012 2012 (4) (5) 108,27 112,37 119,12 104,93
Tw I2013 (6) 107,34 109,06
Tw II2013 (7) 110,34 106,99
108,76
109,51
110,93
106,42
107,91
100,41
101,92
107,26
98,72
107,45
100,83
103,30
Perbandingan nilai ITK secara regional menunjukkan bahwa persepsi
masyarakat Kalimantan lebih kecil dibandingkan nilai ITK nasional kecuali masyarakat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat (gambar 2). Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum, pada triwulan II-2013, masyarakat Indonesia lebih optimis dalam Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20133
memandang perekonomian dibandingkan masyarakat Kalimantan dalam memandang perekonomian (kecuali Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat). Nilai ITK kini untuk
provinsi Kalimantan Selatan; Kalimantan Tengah; Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat berturut-turut sebesar 107,21; 107,54; 109,21; dan 108,21.
Gambar 2. Perbandingan ITK Kini Regional Kalimantan
109.5
109.21
109
108.5 108.12 108
107.91 107.54
107.5
107
106.5 Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah ITK kini
II.
Perkiraan
Indeks
Tendensi
Kalimantan Timur Kalimantan Barat
ITK kini nasional
Konsumen
Triwulan
III-2013
(Indikator
Mendatang) Ekspektasi konsumen Kalimantan Selatan terhadap kondisi ekonomi mereka pada
triwulan ke depan cukup tinggi. Mereka beranggapan bahwa pada triwulan ke depan, kinerja perekonomian daerah mampu mendorong peningkatan perekonomian keluarga juga. Hal ini
tercermin dari hasil survei tendensi konsumen pada triwulan II-2013, khususnya dari indeks
pendapatan rumah tangga mendatang dan rencana pembelian barang tahan lama. Dari
komponen penyusun indeks, tampak bahwa komponen pendapatan rumah tangga pada
triwulan mendatang, menunjukkan nilai di atas 100. Hal ini berarti masyarakat manganggap
pendapatan mereka di triwulan mendatang akan naik. Sementara itu, komponen rencana
pembelian barang tahan lama juga diperkirakan akan meningkat juga yang ditunjukkan oleh besarnya indeks yang lebih besar dari 100.
Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20134
Tabel 2. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2013 Menurut Komponennya Komponen Pembentuk (1) Pedapatan Rumah Tangga Rencana Pembelian Barang Tahan Lama ITK Mendatang
a. Komponen pendapatan rumah tangga.
ITK mendatang (2) 109,20 109,22 109,21
Nilai indeks komponen pendapatan rumah tangga mencapai 109,20. Hal ini berarti,
secara umum masyarakat menganggap bahwa pada triwulan berikutnya (depan), pendapatan mereka akan lebih baik dibandingkan triwulan ini. Faktor yang ditengarai melatarbelakanginya adalah, adanya anggota rumahtangga yang memasuki dunia kerja dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, terutama sektor tersier pada triwulan mendatang.
b. Komponen pembelian barang tahan lama.
Hasil survei tendensi konsumen di triwulan II-2013 juga menunjukkan nilai indeks untuk komponen pembelian barang tahan lama sebesar 109,22. Hal ini
mencerminkan, bahwa secara umum masyarakat Kalimantan Selatan berencana
akan meningkatkan aset mereka pada triwulan mendatang, dengan melakukan
pembelian barang tahan lama.
Perbandingan regional nilai indeks tendensi konsumen mendatang, menunjukkan bahwa secara
umum, masyarakat Kalimantan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu yang mempunyai persepsi terhadap perekonomian lebih tinggi dibandingkan persepsi masyarakat Indonesia pada
umumnya (Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat) serta kelompok yang mempunyai persepsi
terhadap perekonomian lebih rendah dibandingkan persepsi masyarakat Indonesia (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah), seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.
Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20135
Gambar 3. Perbandingan Nilai ITK Mendatang Regional Kalimantan 112.5
112.03
112
111.56
111.5 111 110.28
110.5 110 109.5
109.21
109 108.5 108 107.5 Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah ITK mendatang
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
ITK mendatang nasional
Berita Resmi Statistik No.//63/Th II, 2 Agustus 20136