Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Bulletin Board (Penelitian Tindakan pada Anak Kelompok B TK Sehati Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, 2016-2017) Indah Dwi Sartika1, Myrnawati Crie Handini2, dan Sofia Hartati3
Abstract
The aim of this study is to describe the process and results of improve early reading ability children in group B TK Sehati Kalideres District, Jakarta Barat through media bulletin board. The subjects of this study were 16 children. This research method is based on the Research Action Class Action Research model Kemmis and Mc. Taggart which includes four stages: planning, action and observation, reflection. This action research was conducted in two cycles and each cycle consisted of 8 meetings. The collected data used in this action research was interview, observation and documentation. Teknik data analysis used in this research is the analysis of qualitative and quantitative data. The result of study revealed that the increase of early reading ability children through media bulletin board. The development level of the achievement of the focused attention gained by the children in pre-cycle was 44. At the first cycle, the score was 52. Additionally, in the second cycle, the result was 62,125. This study revealed that the media-bulletin board constitutes as one of the means to increase the children’s early reading ability. Keywords: Early Reading Ability, Bulletin Board, Action Research
Abstrak
Penelitian tindakan ini bertujuan untuk menggambarkan proses dan hasil dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B TK Sehati Kecamatan Kalideres Jakarta Barat melalui penerapan media bulletin board. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan model Kemmis dan Taggart, yang meliputi perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Sehati yang berjumlah 16 orang anak. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari delapan pertemuan pada setiap siklus.. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan setelah diterapkan media bulletin board. Skor kemampuan membaca permulaan anak pada pra siklus sebesar 44, siklus I sebesar 52, dan siklus II sebesar 62,125. Hasil tersebut memberikan implisasi bahwa kemampuan membaca permulaan dapat ditingkatkan melalui penerapan media bulletin board. Kata Kunci: Kemampuan Membaca Permulaan, Bulletin Board, Penelitian Tindakan
1
Indah Dwi Sartika, Mahasiswa Pascasarjana Prodi PAUD, Universitas Negri Jakarta, Email:
[email protected] 2 Myrnawati Crie Handini, Dosen Universitas Negeri Jakarta 3 Sofia Hartati, Dosen Universitas Negeri Jakarta ISSN 2086 – 1397 Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |46
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
kepada
PENDAHULUAN Membaca
dilakukan
untuk
371
Penelitiannya
pasangan
anak
menunjukkan
kembar.
bahwa
factor
memperoleh informasi dari lingkungan sekitar
genetic masih sangat unik jika dikatakan
dan dapat memberikan informasi kepada orang
sebagai
lain. Namun pada kenyataannya menurut hasil
membaca, pengaruh yang sangat kuat pada
penelitian oleh USAID yang dilakukan pada
kemampuan membaca pada anak adalah factor
anak kelas III SD, menyebutkan siswa
lingkungan.
Indonesia lancar membaca, namun kurang memahami
makna
kemampuan
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bagaimana lingkungan sangat berpengaruh
kemampuan
terhadap perkembangan kemampuan membaca
membaca pada anak Indonesia memerlukan
permulaan pada anak, karena pada dasarnya
perhatian yang khusus, dimana pengembangan
anak belajar dari lingkungan disekitarnya dan
kemampuan membaca tidak hanya dalam
yang terdekat olehnya. Dalam pembelajaran
lancar
pada anak usia dini, anak belajar melalui
bagaimana
membaca,
melainkan
Hal
terhadap
ini
membuktikan
bacaannya.
pengaruh
memahamii
makna bacaannya.
bermain
Membaca
lingkungan
sekitarnya. Kegiatan pembelajaran pada anak
dini,
dirancang sesuai hakikat belajar anak. Anak
sebagaimana di sampaikan oleh Sue Hamilton
harus memperoleh pengalaman yang berharga
Smith & Dan georgeson (2015 : 36) dalam
dari lingkungannya.
pada
penelitiannya
anak
yang
dasarnya
mengeksplor
harus
dikenalkan
pada
dengan
sejak
usia
bahwa
Sarah Mc Geown (2015 : 31-36)
sebuah komunitas professional language to
menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran
literacy
yang
berfokus
menyebutkan
pada
pengembangan
dilakukan
dalam
pengembangan
kemampuan bahasa lisan dan keterampilan
kemampuan membaca permulaan memiliki
membaca pada anak 0-5 tahun. Pada anak usia
pengaruh antara pendekatan pada kelas kontrol
dini membaca mulai dikembangkan dengan
dan kelas eksperimen. Pembelajaran dalam
mengenalkan anak akan simbol-simbol tulisan
pengembangan
serta makna dari tulisan, oleh sebab itu
permulaan pada dasarnya harus menerapkan
kemampuan membaca pada anak usia dini
strategi yang tepat dan sesuai bagi anak.
disebut
dengan
kemampuan
membaca
permulaan.
kemampuan
membaca
Ulu, H & Akhyol H (2016 : 225-242) dalam
penelitiannya
menyebutkan
bahwa
Kegiatan pengembangan kemampuan
adanya pengaruh membaca berulang dan
membaca permulaan pada anak hendaknya
strategi PQRS ada perkembangan kemampuan
menekankan pada adanya interaksi antara
membaca
lingkungan sekitarnya. Jessica AR Logan, at al
tersebut, maka dapat diketahui bahwa anak
(2013 : 2131-2144). penelitiannya dilakukan
belajar secara berulang dan dengan strategi
ISSN 2086 – 1397
anak.
Berdasarkan
penelitian
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |47
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
yang menuntut anak untuk aktif dalam
pembelajaran
yang
klasikal.
Berdasarkan
pembelajaran.
observasi yang dilaksanakan, peneliti melihat
Dari beberapa penelitian terdahulu
bagaimana pembelajaran membaca dilakukan
yang telah diuraikan di atas, mengenai
secara bergantian dan dengan cara mengeja,
kemampuan
bahwa
serta mengajarkan pengenalan huruf secara
keterampilan membaca dapat dikembangkan
abstrak bagi anak. Kemampuan membaca pada
pada anak usia 0-5 tahun, faktor lingkungan
anak kelompok B TK Sehati masih belum
lebih
berkembang dengan optimal.
membaca
berperan
permulaan,
dalam
mengembangkan
kemampuan
membaca,
pendekatan
pembelajaran
mempengaruhi
kemampuan
berjumlah 16 orang anak terdiri dari 8 anak
membaca
perempuan dan 8 anak laki-laki. Kelemahan
membaca
kemampuan membaca pemulaan pada anak
permulaan. Oleh sebab itu, peneliti ingin
kelompok B TK Sehati, dapat diukur dari
melakukan penelitian menggunakan media
jumlah anak yang mengalami permasalahan
bulletin
membaca permulaan, yaitu: 1) terdapat 12
membaca
permulaan,
mempengaruhi
kemamuan
board
kemampuan
strategi
dalam
membaca
peningkatkan
permulaan
anak.
Anak
kelompok
B
TK
Sehati
orang anak atau 75% dari jumlah seluruh anak,
Dimana penelitian ini dilakukan di Kelompok
belum
B TK Sehati Kecamatan Kalideres Jakarta
penggabungan huruf vokal dan konsonan; 2)
Barat.
penting
terdapat 14 orang anak atau 87% dari jumlah
dilakukan melihat belum adanya penelitian
seluruh anak, belum mampu membaca kata;
terdahulu yang menggunakan media bulletin
dan 3) terdapat 13 orang anak atau 81% dari
board
kemampuan
jumlah
itu,
menyebutkan makna kata yang dibacanya.
Penelitian
dalam
membaca
ini
dianggap
peningkatan
permulaan.
Selain
untuk
mampu
seluruh
menyebutkan
anak,
belum
bunyi
mampu
mengubah strategi pembelajaran di sekolah,
NAEYC “National Association for the
dengan memanfaatkan media bulletin board.
Education of Young Children” (1998: 1-16)
Sehingga anak belajar sambil bermain dengan
menyebutkan bahwa buku cerita bukanlah
keadaan senang dan tanpa paksaan. Dimana
satu-satunya media yang dapat digunakan
pada hasil observasi awal telah terlihat
untuk anak-anak dengan paparan bahasa
bagaimana kegiatan pembelajaran di sekolah
tertulis. Anak-anak belajar membaca dari
yang menekankan pada kegiatan baca, tulis,
label, tanda-tanda dan jenis lain yang tercetak.
dan berhitung.
Salah satu media yang berisikan label atau
Kegiatan pembelajaran pada anak kelompok B TK Sehati Kalideres Jakarta Barat
tanda dan jenis-jenis yang tercetak adalah bulletin board.
menekankan pada kemampuan anak dalam
Buletin board merupakan mejalah
membaca, menulis dan berhitung, serta bentuk
dinding yang berisi karya-karya anak. Bulletin
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |48
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
board merupakan media pembelajaran yang
huruf, dan pemahaman huruf cetak adalah tiga
dapat digunakan diberbagai situasi sesuai
kemampuan penting yang perlu dicapai anak-
dengan
pembelajaran.
anak agar mereka siap menerima manfaat dari
Dengan buletin board, anak belajar akan kata-
instruksi membaca yang formal. Hal tersebut
kata disetiap majalah dinding dan dapat secara
jelas bahwa kemampuan membaca awal pada
langsung membuatnya. Bulletin board dalam
dasarnya yang harus dikuasai oleh anak yaitu
pembelajaran membaca pada anak didesain
kemampuan
sesuai dengan kebutuhan anak akan mengenal
pengenalan huruf dan pemahaman huruf cetak.
huruf-huruf dan makna dalam sebuah kata.
Hal
kebutuhan
dalam
Berdasarkan
hal-hal
yang
telah
dikemukakan atas, maka tujuan penelitian ini
akan
tersebut
pemahaman
erat
hubungannya
bunyi,
dengan
kegiatan keseharian yang dilakukan anak, yang erat dengan dunia baca.
adalah sebagai berikut:
Hacer Ulu dan Hayati Akyol (2016:
1. Mengetahui bagaimana proses penggunaan
223) mengungkapkan bahwa proses yang
media bulletin board untuk meningkatkan
biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal
kemampuan
anak
yaitu proses recording dan decoding, yang
kelompok B TK Sehati, Kecamatan Kalideres
dikenal dengan membaca permulaan. Proses
Jakarta Barat.
ini dimana mengartikan bawa proses dimulai
membaca
permulaan
2. Mengetahui apakah dengan penggunaan media bulletin
board
dapat
dari munculnya kata-kata dan kalimat yang
meningkatkan
kemudian diasosiasikan dengan bunyi-bunyian
kemampuan membaca permulaan pada anak
yang sesuai dengan sistem tulisan yang
kelompok B TK Sehati Kecamatan Kalideres
digunakan,
Jakarta Barat.
rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses
KAJIAN PUSTAKA
dalam membaca permulaan lebih menekankan
1. Kemampuan Membaca Permulaan Brittany R. Cooper mengemukakan membaca
bahwa
diantaranya
mendengarkan
(2014: 1249)
serta
proses
penerjemahan
pada pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.
kemampuan
awal
Robert e. Ownest, JR (2012: 369)
bahasa
lisan,
menyatakan bahwa beberapa anak-anak belajar
kesadaran
untuk mengenali kata dengan bentuk kata,
pemahaman,
fonologi, keterampilan cetak, dan pengetahuan
sementara
abjad yangdijadikan dasar untuk belajar
berdasarkan huruf pertama dan terakhir dari
membaca dan keberhasilan akademik dimasa
sebuah kata. Meskipun banyak anak TK tahu
yang akan datang.
nama huruf, pemahaman mereka tidak lengkap
Seefeldt dan Barbara (2008: 323)
untuk
yang
suara
lain
vokal
mulai
dan
"membaca"
banyak
suara
mengungkapkan bahwa kesadaran fonemik
konsonan. Dalam mencoba untuk membaca,
(bunyi), perkembangan pengetahuan tentang
mereka menggunakan kombinasi hafal bentuk
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |49
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
kata, nama huruf, dan menebak-nebak. Hal
Michael Gravois (2003: 4) yang dapat
tersebut terlihat bahwa pemahaman anak
dipahami bahwa anak belajar banyak tentang
dalam membaca masih mengalami kesulitan
membaca dari label, tanda-tanda, dan jenis lain
dalam memahami bentuk huruf dan bunyi.
dari cetak yang mereka lihat di sekitar mereka.
Tahapan perkembangan prereading misalkan
Label cetak sangat terlihat pada objek, tanda-
pemahaman cetak, pengenalan huruf, awal dan
tanda, dan bulletin board di ruang kelas
akhir suara, menciptakan kata-kata berima,
menunjukkan penggunaan praktis dari bahasa
pengenalan kata. Jelas terlihat bahwa pada
tertulis.
tahap perkembangan kemampuan membaca
Dari beberapa penjelasan mengenai
permulaan pada anak, pada dasarnya hanya
media
menekankan anak untuk mengenal kata demi
menggunakan media bulletin board dengan
kata.
harapan kemampuan membaca permulaan Berdasarkan beberapa teori yang telah
bulletin
anak dapat
board,
ditingkatkan.
peneliti
berniat
Bulletin
board
dikemukakan, maka dapat disintesiskan bahwa
didesain sesuai dengan kebutuhan anak,
kemampuan membaca permulaan merupakan
mengandung gambar dan kata yang dapat
kesanggupan anak untuk 1) memahami bunyi-
mendorong minat baca anak, dan pemahaman
bunyi, 3) memahami bentuk huruf dan
anak akan kata yang dijumpainya.
bunyinya, serta 3) memahami makna dari kata
METODOLOGI PENELITIAN
yang dibaca.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research). Desain
2. Media Bulletin Board Bulletin board merupakan salah satu media
visual
yang
digunakan
dalam
penelitian tindakan yang digunakan adalah model
Kemmis
dan
Taggart
menggunakan
digunakan di bidang pendidikan karena dapat
perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi.
dimana permasalahan terjadi.
bulletin
Instrumen pengumpulan data yang
wawancara, 3) Catatan lapangan dan 4)
meningkatkan
Dokumentasi, dengan menggunakan teknik
kesadaran, merangsang minat, dan memotivasi
pengumpulan data berupa observasi dan
individu untuk bertindak. Mereka juga dapat
wawancara.
informasi,
digunakan
yaitu: 1) Lembar observasi, 2) Catatan
untuk
memberikan
board
meliputi,
digunakan dalam penelitian ini adalah non tes,
Stein (2009: 440) mengungkapkan bahwa
komponen
yang
pembelajaran. Bulletin board sangat efektif
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
empat
Mc
digunakan untuk menginspirasi. Misalnya,
Teknik analisis data yang dilakukan
kutipan yang berlaku, salam liburan, dan
dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data
ekspresi terima kasih dapat diposting.
kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Teknik tersebut menggunakan pendapat Mills
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |50
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
dan
Huberment
yang
terdiri
dari:
data
Jakarta Barat sudah mulai meningkat dari pra-
collection, data reduction, data display dan
intervensi
data conclusing drawing/verification.
perbandingan data hasil kemampuan membaca
HASIL DAN PEMBAHASAN
permulaan anak pada pra-Intervensi, siklus I
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
membaca
permulaan
anak
kelompok B TK Sehati Kecamatan Kalideres
sampai
siklus
II.
Berikut
dan siklus II. Berikut data hasil kemampuan membaca permulaan anak kelompok B TK Sehati:
Tabel 1. Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Tk Sehati Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, 2016-2017 No
Nama Anak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
It Pt Mr Eg Cr Wn Rv Ry As Nc Jv Iq Rf Ay An Am
pra-intervensi TCP Anak 42 35 23 62 62 45 42 56 46 44 46 43 35 44 34 45
Rata-rata
Ket MB MB BB BSB BSB MB MB BSH MB MB MB MB MB MB MB MB
44
Hasil analisis yang telah dilakukan,
Siklus 1 TCP Anak 52 47 25 66 65 55 54 60 55 55 57 51 41 55 40 54
Siklus II Ket BSH MB BB BSB BSB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH MB BSH MB BSH
52
TCP Anak 64 59 34 71 73 60 59 70 68 70 61 63 56 65 56 65
Ket BSB BSH MB BSB BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSH BSB BSH BSB BSH BSB
62,125
rata-rata
tingkat
capaian
perkembangan
menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-
kemampuan membaca anak secara menyeluruh
rata
perkembangan
sebesar 8. Pada siklus II nilai rata-rata tingkat
kemampuan membaca permulaan anak TK
capaian perkembangan anak pada kemampuan
Sehati Kalideres yaitu sebesar 52 yang berada
membaca secara keseluruhan yaitu sebesar
pada kategori berkembang sesuai harapan,
62,125 yang berada pada kategori berkembang
dengan nilai tingkat capaian perkembangan
sangat baik. Adapun besarnya peningkatan
rata-rata pra-intervensi sebesar 44. Dalam
pada siklus II sebesar 10,125.
tingkat
capaian
pelaksanaan siklus I terlihat peningkatan skor ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |51
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
Berdasarkan
kesepakatan
antara
capaian perkembangan anak pada indikator
peneliti dengan kolabolator bahwa penelitian
membaca kata pada siklus I yaitu sebesar 6,56,
dikatakan berhasil jika 71% dari jumlah anak
sebelumnya pada pra-intervensi skor rata-rata
atau 12 dari 16 orang anak mencapai 75% dari
tingkat capaian perkembangan anak sebesar 5.
TCP maksimal, atau sebesar 57. Dari hasil
Besarnya peningkatan antara pra-intervensi
pengamatan yang dilakukan pada siklus I, TCP
dan siklus I sebesar 1,56. Adapun rata-rata
anak secara keseluruhan belum mencapai TCP
tingkat capaian perkembangan kemampuan
minimal, sehingga penelitian dilanjutkan pada
membaca anak pada indikator membaca kata
siklus selanjutnya.
pada siklus II, secara keseluruhan yaitu 9,06.
Pada siklus II nilai rata-rata tingkat
Peningkatan
rata-rata
tingkat
capaian
capaian perkembangan anak yaitu sebesar
perkembangan anak yaitu sebesar 2,5.
62,125 yang berada pada kategori berkembang
Indikator menyebutkan makna kata yang
sangat baik. Terdapat 13 orang anak yang
dibaca
mencapai TCP minimal yaitu 57, dengan
perkembangan anak siklus I pada indikator
begitu penelitian ini dikatakan telah berhasil.
tersebut secara menyeluruh yaitu sebesar 6,43
rata-rata
skor
tingkat
capaian
Pada indikator menyebutkan bunyi
dengan kategori mulai berkembang, dan skor
penggabungan huruf vokal dan konsonan, pada
tingkat capaian perkembangan anak pada pra-
siklus I sebesar 7,06
yang berada pada
intervensi sebesar 4,94 dengan kategori belum
kategori mulai berkembang. Adapun selesih
berkembang. Adapun besarnya peningkatan
skor rata-rata tingkat capaian perkembangan
tingkat capaian perkembangan anak yaitu
pada indikator ini di Siklus I dengan Pra-
sebesar 1,49. Rata-rata nilai keseluruhan
intervensi sebesar 1,81. Rata-rata skor tingkat
kemampuan
capaian perkembangan anak pada indikator ini
menyebutkan makna kata yang dibaca pada
sebesar 9,06 dengan kategori berkembang
siklus II sebesar 8,81
sesuai harapan. Adapun peningkatan skor rata-
kategori mulai berkembang. Adapun selesih
rata tingkat capaian perkembangan anak
skor rata-rata tingkat capaian perkembangan
sebesar 2.
pada indikator ini di Siklus II dengan siklus I
membaca
pada
indikator
yang berada pada
Dari hasil pengamatan pra-intervensi,
sebesar 2,38. Berdasarkan hasil analisis pada
terdapat beberapa indikator yang bermasalah,
siklus I dan II, terlihat bahwa kemampuan
yaitu 1) menyebutkan penggabungan huruf
membaca permulaan anak telah mangalami
vokal dan konsonan; 2) membaca kata; dan 3)
peningkatan. Karena pada dasarnya anak usia
menyebutkan
dibaca.
dini atau tepatnya anak taman kanak-kanak
mengalami
merupakan masa dimana anak harus dapat
Masing-masing
makna
kata
indikator
yang
peningkatan di setiap siklusnya. Indikator
belajar
membaca kata memiliki skor rata-rata tingkat
Adapun data kemampuan membaca permulaan
ISSN 2086 – 1397
membaca
dengan
penuh
makna.
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |52
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
anak, dapat digambarkan pada grafik di bawah
ini:
Grafik 1. Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B TK Sehati Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, 2016-2017 76 57 38 19 0
It
Pt
Mr
Eg
Cr
Wn
Rv
Ry
As
Nc
Jv
Iq
Rf
Ay
An
Am
prasiklus 42
35
23
62
62
45
42
56
46
44
46
43
35
44
34
45
siklus I
52
47
25
66
65
55
54
60
55
55
57
51
41
55
40
54
siklus II
64
59
34
71
73
60
59
70
68
70
61
63
56
65
56
65
Grafik di atas, menunjukkan bahwa skor tertinggi tingkat capaian perkembangan
sebagaimana bahwa konsep anak belajar melalui benda konkrit.
anak pada kemampuan membaca permulaan
Piaget dalam Papalia (2014: 244)
yaitu Cr dengan skor sebesar 73 yang berada
menyebutkan bahwa perkembangan anak usia
pada kategori berkembang sangat baik. Skor
dini usia 2-7 tahun sebagai tahap praoprasional
terendah tingkat capaian perkembangan anak
dalam perkembangan kognitif, karena anak-
yaitu Mr dengan skor sebesar 34 dengan
anak pada usia tersebut belum siap untuk
kategori mulai berkembang. Permasalahan
terlibat dalam operasi mental logis. Dari
rendahnya
pendapat tersebut, diketahui bahwa anak
anak,
tingkat
didasarkan
capaian pada
perkembangan
berbagai
aspek
belajar
melalui
pendukung peningkatan kemampuan anak
memanfaatkan
yang akan dibahas selanjutnya.
penelitian
Dalam
penelitian
ini
ini,
benda
alat
konkrit
indera
seluruh
alat
nya. indra
dan Dalam anak
terdapat
dilibatkan kecara aktif, seperti anak harus
peningkatan kemampuan membaca permulaan
dapat mendengarkan berbagai perintah yang
anak di berbagai aspek, diantaranya aspek
diberikan guru mengenai bulletin board,
mengenal bentuk huruf. Dalam pengenalan
melihat bagaimana huruf-huruf akan dirangkai
huruf, pada penelitian ini memanfaatkan
menjadi kata, dan bahkan merasakan dengan
berbagai kartu huruf dan kartu gambar. Anak
dapat mempraktekkan beberapa informasi
mengenal kata melalui gambar-gambar yang
yang ia peroleh dari bulletin board seperti
dijumpainya, mengetahui berbagai huruf yang
menggosok gigi.
ada pada setiap kata. Hal tersebut dilakukan
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |53
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
Memahami bunyi huruf, pada aspek
2012 : 369) menyatakan bahwa beberapa anak-
ini anak belajar bagaimana bunyi setiap huruf
anak belajar untuk mengenali kata dengan
yang telah dijumpai. Memahami bagaimana
bentuk kata, sementara yang lain mulai
bunyi huruf yang telah digabungkan. Kegiatan
"membaca" berdasarkan huruf pertama dan
ini dapat dilakukan dengan menyebutkan huruf
terakhir dari sebuah kata. Meskipun banyak
awal pada kata, menyebutkan kata dengan
anak TK tahu nama huruf, pemahaman mereka
awalan yang sama, dan menyebutkan berbagai
tidak lengkap untuk suara vokal dan banyak
huruf yang didenngarnya.
suara
Brittant Rhoades Cooper (2014:1254) menyebutkan prereading
tahapan misalkan
perkembangan
mencoba
untuk
membaca, mereka menggunakan kombinasi hafal bentuk kata, nama huruf, dan menebak-
cetak,
nebak. Keseuaian pendapat tersebut dengan
pengenalan huruf, awal dan akhir suara,
kenyataan yang terjadi di lapangan, dimana
menciptakan kata-kata berirama, pengenalan
terdapat beberapa anak yang merangkai kata
kata.
dengan
Jelas
terlihat
perkembangan
pemahaman
konsonan. Dalam
bahwa
pada
menyemakan
dasarnya
menghafal dan membacanya secara langsung.
bagaimana anak belajar huruf dan kata dengan
Dalam kegiatan menggunakan media bulletin
menekankan bunyi-bunyi di setiap huruf dan
board, guru memberikan anak kesempatan
kata. Dalam penerapan media bulletin board,
untuk bereksplorasi langsung dengan berbagai
danak dapat mengenal dan menyebutkan huruf
alat bantu dalam pengreasian bulletin board.
dengan bantuan kartu huruf, kartu gambar, dan
Kegiatan dilakukan guru dengan memancing
kartu kata. Beberapa kegiatan permainan
anak untuk merangkai huruf dan merangkai
dilakukan, seperti tebak huruf, menunjukkan
kata.
anak
pada
huruf, menrangkai huruf menjadi kata dan menyebutkan huruf pada gambar. Pada aspek membaca kata, diketahui bahwa
anak
mengalami
peningkatan
secara
awal,
menyamakan
pada
huruf
huruf-hurf
membaca
permulaan
kemampuan
tahap
keseluruhan,
Media bulletin board dirasakan dapat membantu
anak
kemampuan
membaca
penerapannya
dalam
media
meningkatkan
permulaan.
Dalam
bulletin
board
kemampuan. Pelaksanaan penerapan media
memberikan kesempatan kepada anak untuk
bulletin
meningkatkan
mengenal huruf dan kata secara utuh. Anak
kemampuan anak membaca kata dilaksanakan
memperoleh pemahamannya dari berbagai
dengan menyebutkan berbagai huruf yang
kata yang ia jumpai yang disertai gambar,
ditemui, hingga anak mengeja dan membaca
sehingga konsep anak belajar tidak secara
kata secara utuh bahkan secara kalimat, untuk
abstrak. Anak dapat menebak terlebih dahulu
memperoleh makna bacaannya. Hal tersebut
kata pada gambar, sehingga dikemudian waktu
sesuai dengan pendapat Robert e. Ownest, JR
anak memahami kata yang menerangkan suatu
board
ISSN 2086 – 1397
dalam
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |54
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
gambar. Kegiatan lain pada penerapan media
Dalam
kemampuan
membaca
bulletin board didukung dengan aktivitas anak
permulaan anak, masih terdapat banyak faktor
bernyanyi
lain
dan
bergerak
bersama
untuk
yang
mempengaruhi,
karena
pada
membangun konsep anak lebih dahulu dalam
dasarnya kemampuan membaca terkait dengan
mengenal mengenal materi pembelajaran.
disiplin ilmu lain. Dapat digambarkan pada
Beberapa kegiatan lain dilakukan dengan
bagan berikut:
menyelipkan permainan tebak huruf, sebut huruf dan menunjukkan huruf.
Bagan 1. Kaitan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Multidisiplin Dan Interdisiplin Ilmu Lainnya Ditinjau
dari
segi
neurosains,
berbagai benda sekitar anak untuk menjadi
membaca merupakan kegiatan yang erat
bahan pembelajaran. Dalam kegiatan, anak
hubungannya dengan memori anak. Einat
memanfaatkan media bulletin board dengan
Nevo dan Irit Bar-Kochva (154) menyebutkan
menyebutkan bunyi-bunyi yang ditemui anak.
bahwa “working memory has been linked to
Anak dapat bermain bersama untuk menebak
the development of various academic skills,
bunyi huruf dan merangkai huruf.
incLuding reading”. Dapat dipahami bahwa kemampuan
erat
(2015: 880) membaca terkait erat dengan
tersebut
tingkat perkembangan berbicara anak, tingkat
menunjukkan bagaimana membaca memang
kosa kata mereka, kemampuan berkomunikasi,
dipengaruhi oleh kemampuan kognitif lainnya,
mendengarkan,
seperti pemahaman anak akan lambang dan
benar, dll. Dengan begitu terlihat bagaimana
bunyi-bunyi. Media bulletin board digunakan
kemampuan
dalam pembelajaran dengan memanfaatkan
dengan komunikasi anak. Dalam penggunaan
dengan
membaca
kerja
berhubungan
Radka Wildova & Jana Kropackova
memori.
ISSN 2086 – 1397
Hal
mengartikulasikan
membaca
dengan
berhubungan
erat
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |55
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
media bulletin board, anak belajar membaca
Pembelajaran
membaca
dapat
dan menambah kosakata melalui komunikasi
dilakukan melalui kegiatan yang berhubungan
yang dilakukan anak dengan lingkungan
dengan
sekitarnya. Anak menyebutkan beberapa kata
mengungkapkan bahwa kesenian merupakan
yang ia temui dan dapat berdiskusi bersama
alat ampuh dalam mengembangkan pikiran,
untuk memahami makna kata yang dibacanya.
bahasa lisan dan tulisan, dan cara-cara anak-
Komunikasi pada anak diperoleh dari lingkungan
sekitarnya.
Seefeldt
(2008:
265)
anak mengetahui dan memahami diri dan
anak
dunia mereka. Dari penjelasan tersebut, bahwa
berkomunikasi dengan orang tua, guru dan
dalam pembelajaran membaca dapat dilakukan
teman
melalui
sebayanya.
Hal
Bagaimana
seni.
ini
menunjukkan
kegiatan
mengenal
membaca anak dengan ilmu sosial. Dimana
kegiatan mewarnai atau merangkai huruf
ilmu sosial atau sosiologi menurut Roucek dan
dengan berbagai media. Hal tersebut sesuai
Warren dalam Soekanto (2012: 18) diartikan
dengan
sebagai ilmu yang mempelajari hubungan
dilakukan, guru dan peneliti merencanakan
antara manusia dalam kelompok-kelompok.
dan melaksanakan tindakan penelitian dengan
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
menerapkan media bulletin board
bagaimana ilmu sosial membahas bagaimana
menyelipkan
hubungan individu dengan individu lain dalam
bulletin board di desain semenarik mungkin
kelompok. Hal ini terjadi disemua kalangan
bagi anak, mulai dari kartu gambar, kartu kata
usia,
Anak
dan hiasan pada bulletin board. Dengan begitu
memperoleh pengalamannya dari bagaimana
anak tertarik untuk memainkan bulletin board
interaksi anak dilakukan dengan lingkungan.
dalam kegiatan pembelaran di sekolah.
Dalam
SIMPULAN
pada
kegiatan
usia
yang
dini.
telah
dilakukan,
kegiatan
penggunaan media bulletin board mendukung kegiatan
anak
dilakukan
membaca
penelitian
kegiatan
Peningatan
melalui
yang
dengan
bernyanyi.
kemampuan
telah
Media
membaca
secara
permulaan anak kelompok B TK Sehati
pembelajaran
Kecamatan Kalideres Jakarta Barat melalui
menciptakan suasana yang komunikatif dan
media bulletin board menunjukkan hasil
interaktif.
analisis
berkelompok.
untuk
atau
menyanyi,
bagaimana adanya hubungan kemampuan
termasuk
huruf
seni seperti
Sehingga
Anak
secara
mengkreasikan bulletin board
bersama pada setiap
rata-rata
perkembangan
tingkat
kemampuan
capaian membaca
kelompoknya. Anak bermain bersama dalam
permulaan anak pada siklus I yaitu sebesar 52
merangkai
Serta
yang berada pada kategori berkembang sesuai
mengkomunikasikan hasil bulletin board pada
harapan. Dalam pelaksanaan siklus I terlihat
setiap kelompoknya.
peningkatan skor rata-rata tingkat capaian
huruf
dan
kata.
perkembangan kemampuan membaca anak ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |56
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
secara menyeluruh sebesar 8, dengan nilai
anak. Anak yang biasanya belajar membaca
tingkat capaian perkembangan rata-rata pra-
menggunakan buku seri, akan lebih tertarik
intervensi sebesar 44. Pada siklus II nilai rata-
untuk membaca menggunakan media bulletin
rata tingkat capaian perkembangan anak pada
board. Penerapan media bulletin board dapat
kemampuan membaca secara keseluruhan
disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
yaitu sebesar 62,125 yang berada pada
Dapat memanfaatkan benda sekitar anak
kategori berkembang sangat baik. Adapun
sebagai
besarnya peningkatan pada siklus II sebesar
menggunakan berbagai metode belajar yang
10,125. Maka pada akhir siklus II, penelitian
menyenangkan bagi anak, seperti bercerita
dikatakan berhasil karena telah mencapai
menggunakan media bulletin board, bernyanyi
kriteria keberhasilan yang telah disepakati
dalam mengkreasikan bulletin board, dan
antara peneliti dan kolaborator.
bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan
Media bulletin board dapat digunakan dalam
bermain media bulletin board.
bahan
belajar.
Serta
dapat
peningkatan kemampuan membaca permulaan
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |57
Indah Dwi Sartika, Myrnawati Crie Handini, dan Sofia Hartati, Peningkatan Kemampuan Membaca...
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Brittant Rhoades, et al. Patterns of Early Reading and Social Skills Associated With Academic Success in Elementary School,. Early Education and Development: Routledge. ISSN: 1556-6935 online. 2014. Gravois, Michael. 20 Totally Awesome & Totally Easy Language Arts Bulletin Board. USA: Scholastic Teaching Resources. 2003. Jessica A.R Logan, et al. reading development in young children: genetic and environmental influence. Child Development: November/Desember 2013, Volume 84, Number 6 Owens, Robert E. JR. Language Development An Introduction. New Jersey: Pearson, 2012. NAEYC.Learning to Read and Write: Developmentally Appropriate Practices for Young Children. May 1998. Nevo, Eniat dan Bar Kochva, The Relations Between Early Working Abilities And Later Developing Reading Skills: A Longitudinal Study From Kindergarden To Fifth Grade, (international Mind, Brain, and Education), volume 9, number 3. Papalia, Diane E. dan Ruth Duskin Feldman, Menyelami Perkembangan Manisia.Jakarta: Salemba Humanika. 2014. Sarah MC Geown. “Synthetic Phonics Vs. An Eclectic Approach To Reading Instruction: Implications For The Skills Predicting Early Reading Acquisition And Development”. The Psicology Of Education Review, Volume 39, Number 2, Autumn 2015 Seefeldt, Carol dan Barbara A. Wasik. Pendidikan Anak Usia Dini, Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, Dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. 2008. Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Stein, Donna L. Bulletin Board Basics. the Journal of continuing education in nursing. vol 40, no 10.October, 2009. Sue Hamilton Smith & Dan Georgeson. Language to Literacy: Profesional Development for the Early Learning Sector 0-5 years. Volume 20, Number 1, Februari 2015. ULU Hacer & Hayati AKYOL.The Effect Of Repetitive Reading And PQRS Strategy In The Development Of Reading Skill. Eurasian Journal Of Education Research, Isuue 63, 2016. Wildova, Radka & Jana Kropackova.Early Childhood Pre-reading Literacy Development.Elsevier: Journal Procedia- Social and Behacioral Science, 2015.
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |58