C MYK Visi dan Misi
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
VISI PT Perkebunanan Nusantara VII (Persero) menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global. MISI 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan mengunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa, sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan.
1
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
Indeks Kembali Sumbang 90 Kantong Darah Di penghujung tahun 2015, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar kegiatan sosial donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lampung.
Hal.3
Ikut Pameran di Abu Dhabi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII kembali mengikuti pameran bertaraf internasional. Pada 7—9 Desember 2015 Pabrik Gula Bungamayang ikut buka stan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Buka Sadap Perdana Karet Generasi Kedua
Hal.5
Tanggal 19 November 2015 menjadi momentum bersejarah bagi Unit Beringin yang berlokasi di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
C MYK
Hal.9
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
2
dariREDAKSI
Mengapa Orang Lain Lebih Sejahtera? Pernahkan kita bertanya kepada diri sendiri tentang posisi kita saat ini. Ketika orang lain mencapai sukses, sementara kita seolah berjalan di tempat. Membandingkan diri kita dengan orang lain merupakan hal yang sia-sia, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, sama dengan kita.
T
etapi, tidak ada ruginya mengambil pelajaran dari kesuksesan orang lain. Setidaknya, ada sejumlah alasan inti mengapa seseorang bisa lebih sukses dan berhasil menjalani kehidupan lebih sejatera dibandingkan dengan kita. Berikut beberapa alasan tersebut.
1. Mebuat rencana Kalau punya perencanaan, kita akan bekerja secara sinergis. Orang-orang sukses mengetahui pentingnya perencanaan. Dengan rencana kerja, kita bisa mempertimbangkan dana yang akan didapatkan dan untuk apa digunakan, bagaimana menyimpannya, bagaimana menginvestasikannya, dan (yang paling penting) seberapa banyak pendapatan yang akan kita dapatkan ketika pensiun. Rencana akan membantu menentukan hal prioritas dan memberikan persfektif jangka panjang.
2.
Mengatasi ketakutan
Beberapa orang tidak melakukan investasi karena berpikir bahwa tidak memiliki cukup dana untuk melakukannya. Sebenarnya, kita dapat memulai melakukan usaha dengan dana yang dimiliki pada saat itu (semisal Rp 5 juta). Namun, pada umumnya yang paling menonjol pada setiap diri adalah ketakutan dan ketidakpercayaan akan berhasil setelah investasi.
3.
Fokus dan optimistis
Orang sukses ialah mereka yang bisa fokus terhadap apa yang dianggap terbaik dan mampu membuat nilai tambah secara optimal. Jika kita memiliki pekerjaan atau bisnis dengan potensi besar, lakukan tugas (baik pekerjaan atau bisnis) secara profesional. Tentu saja, juga tak harus mengabaikan keseimbangan hidup antara bisnis dan keluarga, misalnya. Dalam hal ini jangan membuang waktu untuk hal yang sia-sia. Kita juga harus selalu optimistis dengan apa yang sedang kita kerjakan. Tentu saja akan sia-sia apa yang kita kerjakan jika selalu pesimistis. Dengan sikap optimis, kita pun akan memiliki percaya diri yang tinggi, karena seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.
4.
Sabar dan tahan uji
Salah satu masalah tersulit yang pada setiap orang adalah kesabaran, khususnya mereka yang masih muda. Kebanyakan menginginkan hasil yang langsung dan cepat. Jika kita tidak memiliki kesabaran dan menginginkan hasil yang cepat maka boleh jadi kita sedang menuju masa depan yang suram. Orang kaya mampu memahami bahwa kesuksesan memerlukan waktu yang tidak sebentar, kerja keras yang panjang, dan berkesinambungan untuk membangunnya. Jadi,
bersabarlah karena kesuksesan membutuhkan waktu yang banyak.
5. Memelihara pertemanan Seorang yang memiliki teman banyak dan pintar memelihara pertemanan adalah salah satu ciri atau tanda bahwa orang tersebut memiliki masa depan yang cerah. Jaringan teman yang luas ini bisa dikatakan salah satu investasi yang nantinya akan membantu dalam menggapai kesuksesan.
6. Mau belajar Rasa ingin tahu membuat kita selalu ingin belajar. Orang yang tak pernah berhenti belajar termasuk salah satu tanda yang akan mempunyai masa depan cerah. Biasanya tipe orang seperti ini tidak akan pernah puas dengan apa yang telah dikerjakan dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik serta selalu belajar dari kesalahan sehingga keahlian atau kemampuannya akan terus berkembang dari hari ke hari.
7.
Gaya hidup sehat
Seseorang yang selalu memperhatikan gaya hidupnya dan tidak terjerumus pada gaya hidup yang buruk, karena tahu bahwa tubuh yang sehat merupakan salah satu harta paling berharga dari apapun, itulah kunci sukses. Bayangkan jika kita hanya fokus pada pekerjaan demi menggapai kesuksesan hingga melupakan kesehatan, berarti kita melakukan hal sia-sia, karena uang yang kita peroleh akan habis juga untuk biaya berobat. Jadi, jagalah kesehatan agar tetap bisa bekerja dan berkarya hingga sukses.
SELAMAT DATANG 2016 Hidup adalah kesempatan yang harus di ambil, jalan yang harus dilalui, dan teka-teki yang harus dipecahkan. Selamat memulai tantangan baru di tahun 2016. Jangan pernah menyerah dan temukanlah ribuan alasan untuk tetap berjuang menyambut masa depan yang cemerlang. Apalah arti datangnya tahun baru jika tanpa semangat dan tantangan baru serta pencapaian dan kesuksesan. Mari kita jadikan tahun 2016 sebagai ajang pembuktian atas segala usaha yang kita lakukan sepenuh hati. Kebohongan hanya akan menyelamatkanmu sebentar lalu menghancurkanmu selamanya. Di balik kesabaran tersimpan benihbenih kebijaksanaan. Jadikan kesabaran sebagai awal menapaki tahun 2016. Hari ini adalah hadiah atas usaha kita kemarin. Semoga di tahun 2016 usaha kita akan semakin tinggi sehingga makin banyak kebaikan yang akan kita terima. Jadikan hati adalah sebagai kompas saat kita tersesat dalam roda kehidupan. Hidup adalah seni dalam menggambar dan tanpa peluang bagi penghapus. Setiap mata yang tertutup bukan berarti buta dan setiap mata yang terbuka bukan berarti melihat. Mari kita fungsikan indera kita untuk mampu melihat setiap peluang yang membawa pada kesuksesan. Hidup bukanlah perlombaan melainkan perjalanan yang harus dijalani dan dinikmati. Mari jalani dan nikmati setiap perjalanan menuju pembaharuan. Jangan menunggu waktu yang sempurna, sebab setiap saat adalah kesempurnaan bagi yang berusaha. Jika kita ingin terbang tinggi, satu-satunya yang kita butuhkan adalah dukungan dalam kerja sama. Kita punya kesempatan hidup setiap hari untuk mengukir warna dan sejarah. Selamat tahun baru dan mari kita ukir sejarah baru yang membanggakan. Selamat tahun baru 2016. Redaksi.
8. Potensi yang produktif Seberapa banyak yang kita dapatkan bukanlah hal terpenting dalam menciptakan kesejahteraan. Yang paling penting adalah pemasukan dan pengeluaran yang seimbang agar kita dapat menabung dan melakukan investasi dari dana yang diperoleh. Memang, tanpa pemasukan yang cukup kita akan mengalami kesulitan untuk menabung untuk masa depan. Kuncinya dalam poin ini adalah potensi penghasilan. Jika pekerjaan kita sekarang tidak memberikan solusi lebih, kita bisa lakukan sesuatu untuk membuat perubahan. Jika tidak dapat beralih ke posisi yang lain, kita bisa ciptakan pekerjaan sampingan atau mendukung pasangan kita untuk melakukannya. Jangan terlampau hirau dan khawatir dengan hasil yang akan didapat. Sebab, setiap usaha perlu waktu untuk memberikan masa panen. Jika kita buat keputusan dan mulai melakukan pada hari ini, berarti kita membuka peluang untuk mendapatkan pemasukan yang kita butuhkan di masa depan. (sumber: www.businessinsider.com).
Redaksi menerima sumbangan artikel, cerita pendek, humor, puisi, kartun, foto-foto, berita kegiatan, dan lainnya yang sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Naskah diketik rapi, bisa dikirim hasil printout, tetapi lebih dihargai dalam disket. Khusus untuk artikel maksimal 5 halaman folio spasi ganda. Kami juga menerima keluhan, saran, kritik, nasihat, atau informasi untuk sesama di lingkungan perusahaan yang akan kami muat di Surat Pembaca. Atau kirim SMS ke no. 0813 69782555. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi Tabloid Media Agro 7, Kantor Direksi PTPN VII Jl. Teuku Umar No. 300, Bandarlampung. Naskah disertai dengan identitas dan alamat yang jelas. Pengirim yang tulisannya dimuat (kecuali surat pembaca), sebagai ucapan terima kasih, Redaksi akan memberikan cinderamata.
PENERBIT PT Perkebunan Nusantara VII PEMBINA Direksi PT Perkebunan Nusantara VII PEMIMPIN REDAKSI Sukarnoto WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Sofian Machmud SEKRETARIS REDAKSI Andi Firmansyah STAF REDAKSI Singgih Larsito, Sasmika D.S., Willy Mulyawan, Sultan M.R., R. Uliati Sidabutar, Hasanuddin Z. Arifin, Nurjanah, Ketut Oktabayuna, Saidan, Marhaidi Effendi BIRO-BIRO Distrik dan Unit Kebun/Pabrik DISTRIBUSI Ja’far, Das’ad Gani ALAMAT REDAKSI Kantor Direksi PTPN VII Jln. Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandarlampung Telp. (0721) 702233, Faksimili (0721) 702775 Email:
[email protected] dan
[email protected] twiter: @ptpn7 facebook: tabloid karyawan
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
3
AKTUALITA
Berupaya Meneladani Akhlak Nabi SAW Guna meningkatkan keimanan dan menjalin tali silaturahmi antarkaryawan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1437 Hijriah, di Ruang Rapat Lantai I Kantor Direksi, Rabu (30/12/2015). cara yang mengambil tema “Meraih hikmah Maulid Nabi Muhammad dengan meneladani Rasulullah SAW” untuk meningkatkan kapasitas diri menjadi karyawan profesional yang beriman dan bertakwa, dihadiri Direktur SDM dan Umum PTPN VII Budi Santoso, Kepala Bagian dan karyawan di Kantor Direksi. Kaur Protokoler, Humas, dan Biro Direksi, Sofian Machmud mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun dan biasanya dilaksanakan pada malam hari di Masjid Baitun Nabat. Namun, kali ini digelar pada siang hari, agar dapat
A
dihadiri seluruh karyawan yang ada di Kantor Direksi. Direktur SDM dan Umum PTPN VII Budi Santoso mengajak seluruh karyawan untuk terus memperbaiki diri dengan mencontoh akhlak Rasulullah SAW. “Setiap tahun kita memperingati Maulid Nabi maka selayaknyalah jika setiap tahun pula terjadi perubahan dalam diri kita untuk makin dekat kepada perilaku Rasulullah SAW,” katanya. Artinya, momentum peringatan Maulid Nabi yang diisi dengan pembelajaran berupa ceramah agama hendaknya membekas ke dalam hati untuk selanjutnya dijalankan, sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih
baik. “Kita akan menjadi profesional jika semua tugas kita jalankan secara tepat, cepat, dan sebaik-baiknya,” tegasnya. Sementara Ustad Taufik Edison dalam ceramahnya menguraikan tentang perlunya mengambil Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan dalam menjalani kehidupan ini. “Kita memperingati Maulid Nabi adalah untuk mencari hikmah dan membawa diri kita untuk meneladani sikap, perbuatan, perilaku, atau akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan ini,” katanya Jadi, peringatan jangan hanya menjadi seremonial belaka, tetapi semestinya diresapi dalam hati yang
begitu dalam dan mencoba dan terus mencoba untuk mempraktikkan akhlak mulia yang Nabi SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukan, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. “Kita tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal
terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat. Tanamkan pula keteladanan terhadap Rasul ini kepada putra-putri kita, melalui kisahkisah sebelum tidur, misalnya. Sehingga mereka tidak menjadi pemuja dan pengidola figur publik berakhlak rusak yang mereka tonton melalui televisi,” katanya. Sudah saatnya generasi Islam memaknai Maulid Nabi SAW sebagai momentum spiritual untuk merenungkan kemulian akhlak dan mencari suri teladan yang diwariskan Rasulullah SAW kepada umatnya, menetapkan Rasulullah SAW sebagai figur tunggal yang mengisi pikiran, hati, dan pandangan hidup. “Peringatan Maulid Nabi bukan lagi dipandang semata sebagai kesemarakan seremonial, tapi perenungan dan pengisian batin agar tokoh sejarah tidak menjadi fiktif dalam diri kita, tapi betulbetul secara kongkret tertanam, mengakar, menggerakkan detak-detak jantung dan aliran darah ini,” katanya. (tim)
Kembali Sumbang 90 Kantong Darah
D
i penghujung tahun 2015, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar kegiatan sosial donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lampung. Kegiatan yang dilaksanakan Rabu (16/12/ 2015) tersebut berhasil mengumpulkan 90 kantong darah dari 95 pendonor. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Pertemuan PTPN VII diikuti karyawan Kantor Direksi dan unit kebun yang ada di wilayah Lampung. Sekretaris Perusahaan PTPN VII Sukarnoto mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PTPN VII terhadap pasien yang membutuhkan suplai darah. Agenda ini dilaksanakan secara rutin setiap tiga bulan sekali sejak beberapa tahun yang lalu. Selain donor darah rutin di Kantor Direksi, pada momentum tertentu juga dilaksanakan di
setiap unit usaha, baik di Lampung, Sumatera Selatan, maupun Bengkulu. “Diharapkan kegiatan ini dapat membantu kebutuhan darah di PMI. Apalagi hingga saat ini kebutuhan darah untuk pasien rumah sakit di Bandarlampung masih kurang,” katanya. Pada kesempatan itu, Sukarnoto juga menyampaikan terima kasih kepada para karyawan yang selama ini telah dengan sukarela mendonorkan darahnya. Sementara Dokter Nicky dari PMI
Cabang Lampung menjelaskan setiap hari permintaan darah dari seluruh rumah sakit di Kota Bandarlampung mencapai 100 kantong lebih. “Permintaan itu hanya dapat dipenuhi dari donor sukarela dan donor keluarga pasien. Untuk itu PMI terus melakukan sosialisasi melalui media cetak dan elektronik mengajak masyarakat Lampung untuk mendonorkan darahnya,” jelasnya. Dia berharap kegiatan rutin donor darah yang dilaksanakan PTPN VII terus dilanjutkan, karena sangat
membantu PMI dalam menyediakan stok darah. “PMI juga terus melakukan sosialisasi tentang manfaat donor darah bagi si pendonor,” katanya. PMI Cabang Lampung siap mendatangi perusahaan, instansi, atau kelompok masyarakat yang ingin melakukan donor darah. “Jika pendonornya 50 orang lebih, kami siap melakukan kegiatan pengambilan donor darah,” katanya. (dbs)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
4
LaporanUTAMA
Memborong Penghargaan Industri Hijau Kementerian Perindustrian tahun ini kembali memberikan penghargaan Industri Hijau 2015 kepada perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip industri hijau pada proses produksinya.
P
enghargaan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kemenperin untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memajukan industri hijau. Tahun 2015 ini, lebih banyak perusahaan yang mendapatkan penghargaan dibandingkan dengan tahun lalu yaitu dari 74 perusahaan menjadi 102 perusahaan. PT Perkebunan Nusantara(PTPN) VII sebagai salah satu perusahaan agroindustri di Indonesia kembali menerima penghargaan Industri Hijau Level 5 dan 4. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, di Istana Wakil Presiden, Rabu (16/12/2015). Ada delapan unit kerja di PTPN VII yang meraih penghargaan Industri Hijau, yaitu Pabrik Gula Bungamayang, Unit Kedaton, Unit Tulungbuyut, Unit Bekri, Unit Padang Pelawi (memperoleh penghargaan level 5), Unit Pematangkiwah, Betung, dan Unit Wayberulu (memperoleh penghargaan level 4). Khusus PG Bungamayang, penghargaan kali ini merupakan yang ketiga kalinya diperoleh tiga tahun berturutturut. “Pada penilaian Industri Hijau ini setiap industri harus memenuhi kriteria penilaian dengan menempati klasifikasi mulai dari Level 1 sampai 5. Level 5 merupakan level tertinggi,” ujar Sekretaris Perusahaan PTPN VII Sukarnoto. Perusahaan industri yang menempati level 5 dengan interval nilai 90,1–100, sedangkan level 4 dengan interval nilai 80,1–90. “Lima unit industri di perusahaan kita patut dibanggakan, karena telah memenuhi kriteria penilaian level 5,” katanya. Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan Industri Hijau diberikan kepada perusahaan industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Berdasarkan data Kemenperin, jumlah peserta yang mendaftar untuk mengikuti penilaian penghargaan Industri Hijau pada 2015 sebanyak 112 perusahaan, yang terdiri atas industri semen, peleburan baja, tekstil, crumb rubber, makanan dan minuman, pulp dan kertas, keramik, oleokimia, petrokimia, pupuk, crude palm oil (CPO), crude coconut oil (CCO), pelumas, kosmetika, gula, herbisida, dan otomotif. Berdasarkan hasil penilaian, dari 112 perusahaan industri yang berpartisipasi sebanyak 102 perusahaan mendapatkan penghargaan, 59 perusahaan pada level 5 dan 43 perusahaan pada level 4. Secara umum, kriteria tiga aspek penilaian, yakni aspek input, energi, air, teknologi, SDM, dan lingkungan kerja dengan bobot 70 persen,
Manajer Unit Pawi menerima piala industri hijau.
Manajer Unit Betung saat menerima penghargaan.
penurunan emisi CO2 dan pengolahan limbah 20 persen, dan aspek manajemen perusahaan 10 persen. Kemudian, kinerja pengelolaan limbah meliputi penurunan emisi CO2 (untuk industri besar), pemenuhan bahan baku mutu lingkungan (industri sedang), serta manajemen perusahaan. Husin mengatakan, penghargaan Industri Hijau merupakan salah satu bentuk insentif yang diharapkan dapat mendorong pelaku industri mewujudkan industri hijau. Industri hijau merupakan sebuah ikon industri yang menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Penerapan konsep ini diharapkan terjadi efiensi pemakaian bahan baku, energi dan air, sehingga limbah maupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal. Sejak 2010 hingga saat ini, tercatat 458 perusahaan industri yang mengajukan diri mengikuti penghargaan ini.
Kemudian, 358 di antaranya berhasil memperoleh penghargaan. “Penghargaan ini sebagai apresiasi dan insentif pemerintah bagi perusahaan industri, meskipun kita tahu masih banyak industri lain yang sudah menerapkan prinsip industri hijau,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin. Sementara Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya penerapan industri hijau bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri di Tanah Air. Bahkan, JK menegaskan tahun depan semua perusahaan harus berbasis industri hijau dan itu akan diatur dalam suatu peraturan khusus. Kemudian akan diterapkan sanksi bagi perusahaan yang melanggar aturan industri hijau, seperti membayar pajak lebih atau membayar emisi yang dikeluarkan. Industri hijau yang dimaksud ialah memperhitungkan aspek
proses produksi, yaitu efisiensi produksi, penggunaan material input, energi, air, teknologi proses, sumber daya manusia dan lingkungan kerja. Selanjutnya, aspek kinerja pengelolaan limbah atau emisi, meliputi penilaian program penurunan emisi karbon, pemenuhan baku mutu lingkungan dan sarana pengelolaan limbah atau emisi. Juga, aspek manajemen perusahaan, yang meliputi penilaian sertifikasi, corporate social responsibility (CSR), penghargaan dan kesehatan karyawan. “Apabila sebelumnya menerapkan (industri hijau) merupakan kesukarelaan, maka mulai tahun depan menjadi keharusan. Semua industri harus mencapai level yang ditentukan,” kata JK usai memberi penghargaan kepada perusahaan yang mendapatkan penghargaan industri hijau, di Istana Wapres, Jakarta. Menurut JK, industri hijau sama
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
5
LaporanUTAMA
Manajer unit Bekri menerima penghargaan industri hijau.
pentingnya dengan memperbaiki hutan. Sebab, selain memperbaiki hutan untuk menyerap emisi juga harus menerapkan industri hijau agar tidak membuang emisi. Sehingga, akan diatur dalam
aturan khusus. “Indonesia harus punya suatu skala yang dipenuhi semua pihak agar kita tidak kena aturan-aturan tentang emisi atau lingkungan yang salah pada masa
datang,” ujar JK. Apalagi dengan menerapkan industri hijau maka produksi yang dihasilkan akan lebih efisien dan menguntungkan. Ditambah lagi tren dunia berubah,
kota maju tidak lagi digambarkan dengan industri yang memiliki cerobong asap hitam, melainkan kota dengan industri yang bersih dan ramah lingkungan. Lebih lanjut Wapres JK mengingatkan agar semua perusahaan lebih efisien dalam menggunakan energi air. Mengingat air adalah sumber energi yang jumlahnya hanya 5 persen sehingga akan habis jika terus-menerus dieksploitasi. “Selama ini seakan-akan air itu tak terbatas sehingga kita boros. Padahal, hanya 5 persen, makin lama air makin terbatas. Maka semuanya punya ukuranukuran baik pemakaian air, pemakaian energi, dan lainnya,” kata JK. Beberapa perusahaan yang mendapatkan penghargaan industri hijau level 5 bersama 5 unit PTPN VII, antara lain PT Pindad (pabrik manufaktur) Bandung; PT Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap; PT Semen Indonesia, pabrik Tuban; PT Nestle Indonesia, Kejayan Factory; dan PT Petrokimia Gresik. (tim)
Ikut Pameran di Abu Dhabi
P
T Perkebunan Nusantara (PTPN) VII kembali mengikuti pameran bertaraf internasional. Setelah pada September lalu mengikuti pameran China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) di Xiamen, pada 7—9 Desember 2015 Pabrik Gula Bungamayang ikut buka stan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pameran dan Bussiness Forum tersebut diselenggarakan oleh Salon International de I Alimentiton (SIAL) bertempat di Abu Dhabi National Exibition Center. Keikutsertaan PG Bungamayang dalam pameran tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan industri hijau. Perusahaan yang meraih penghargaan industri hijau diikutsertakan dalam pameranpameran bertaraf internasional. Selain sebagai penghargaan, juga merupakan salah satu bentuk insentif nonfiskal yang diharapkan dapat mendorong pelaku industri untuk terus mewujudkan penerapan industri hijau dalam operasional perusahaannya. Sekretaris Perusahaan PTPN
VII Sukarnoto yang ikut serta dalam rombongan pameran tersebut mengatakan ada 10 perusahaan yang mewakili Indonesia mengikuti pameran tersebut. “Pameran ini diikuti oleh berbagai produsen makanan dan minuman dari berbagai negara di Afrika, Asia, Eropa, dan Australia,” katanya. Dalam pameran ini, papar Sukarnoto, para peserta menampilkan produk-produk food and beverage berupa olahan bahan agroindustri dan perikanan. Khusus PTPN VII menampilkan produk teh celup, teh hitam, dan gula kristal merek G7 dengan standar SNI 3140.3.210 LsPro 035-IDN. Menurut Sukarnoto, yang menarik pada acara tersebut adalah PTPN VII diberi kesempatan untuk memberikan presentasi. Pada kesempatan itu PTPN VII menyampaikan presentasi dengan tema “Green Industry and Investment Opportunities in Indonesia” di hadapan seluruh undangan. Dalam presentasinya, Sukarnoto menyampaikan materi feeding the planet, energy for life dengan tema saving energy with 3-R (reuse, reduce, dan reclye) pada proses pengolahan tebu menjadi produk gula kristal putih. “PG Bungamayang melakukan penghematan energi dengan
menerapkan prinsip 3-R pada proses produksi untuk mengurangi limbah, sekaligus meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar dan bahan penunjang lainnya,” jelasnya. Sampai saat ini, PG Bungamayang merupakan salah satu pabrik gula di Indonesia yang berinovasi menerapkan sistem pemurnian gula kristal menggunakan bahan koagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi yang pada umumnya diterapkan di beberapa pabrik gula.
Sistem ini dapat menghemat 10,3 persen pemakaian belerang juga terjadi penurunan SO2. Konversi dan efisiensi energi menggunakan bahan bakar ampas tebu (baggase) sebagai komitmen mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Dengan cara itu terjadi penurunan konsumsi uap (steam) sebesar 5,4 persen selama 3 tahun. Kemudian juga melakukan peremajaan diesel generator yang menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 20,05 persen. Dalam penggunaan dan pemenuhan air untuk proses produksi (air proses dan air boiler), 80 persen memanfaatkan kembali air kondesat dari evarator dan vacuum pan. Air yang digunakan sebagai media pendingin kondesor didinginkan pada cooling tower dan spraypond. Suplesi kebutuhan air pendingin diambilkan dari effluent untuk pengolahan limbah. (dbs)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
WARTA
6
Tim Holding Asesmen KPKU 2015 Tim Evaluasi dan Monitor (Evaluator) Holding BUMN Perkebunan menyelenggarakan asesmen Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) 2015 pada tanggal 6 sampai dengan 11 Desember 2015, bertempat di ruang rapat lantai I Kantor Direksi PTPN VII.
K
egiatan diawali dengan sesi tanya jawab (high level question) Tim Evaluator dengan Direksi PTPN VII dan dilanjutkan dengan asesmen 7 katagori meliputi: kepemimpinan, perencanaan strategi, fokus pelanggan, pengukuran analisis dan manajemen pengetahuan, fokus tenaga kerja, fokus operasi, dan fokus hasil. Tim KPKU PTPN VII menargetkan pada tahun 2015 sebesar 417 (early improvment) meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 377,25. Hal ini dikarenakan PTPN VII telah mengupayakan pemenuhan terhadap temuan KPKU tahun sebelumnya yang tertuang dalam opportunity for improvment (OFI). Asesmen KPKU merupakan alat yang dapat membantu manajemen PTPN VII untuk memperbaiki dan menyempurnakan tata kelola dan proses bisnisnya agar senantiasa mampu memberikan sumbangan terbaik dalam lingkungan bisnis yang terus menerus berubah. Pelaksanaan asemen dilakukan melalui metode wawancara dengan melihat dokumen pendukung untuk dilakukan penelaahan (desk study) dan dilakukan site visit ke kebun untuk melihat efektivitas implementasi di lapangan. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Raffel P. Sibagariang mengatakan sejak tahun 2013 PTPN VII telah
merancang Sistem Manajemen Terpadu (SMT), yaitu mengitegrasikan sekaligus tujuh standar sistem yang ada, yaitu ISO 9001, ISO 14001, OHK 8001, ISO 2200 , Isbook dan ITE, termasuk di dalamnya KPKU. “Dalam sistem tersebut prosedur persyaratan standar yang ada menyatu, jadi tidak terpisah-pisah. Sistem ini dilaunching pada bulan April 2014. Tujuannya meningkatkan daya saing perusahaan dengan mengintensifkan operasi perusahaan. Jadi kalau dulu kami melakukan masing-masing per item, sekarang hanya satu korporasi saja. Ke depan akan gabungkan lagi sertifikasi yang ada,” ujarnya. Setelah SMT di-launching selanjutnya membentuk struktur dokumen. Yang pertama level I, prosedur manajemen terpadu. “Di sana menggambarkan bisnis profesional PTPN VII itu seperti apa, itu yang memiliki direksi,” katanya. Bisnis proses PTPN VII terdiri dari core proses, perencanaan, tinjauan dan perbaikan. Manajemen terdiri atas manajemen pemasaran, manajemen produksi tanaman, dan manajemen pengolahan. Ketika manajemen pemasaran itu dirinci lagi, ada analisis pasar dan lain sebagainya. “Itu yang disebut diagram kontek,” katanya. Kemudian, level 2 adalah prosedur. Misalnya di manajemen pemasaran ada ana-
lisis pasar, berarti ada prosedur analisis pasar. Contoh lain di manajemen tanaman ada pembibitan, berarti ada prosedur pembibitan. Sedangkan level 3, lebih berisi pedoman teknis dan level 4 adalah pengendalian catatan. Sebelum dilaksanakan asesmen dari Tim Holding, Tim PTPN VII menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung selama satu hari, Selasa (1/2/2015). Kegiatan tersebutdiikuti oleh PIC dan anggota Tim penyusun Dokumen Apliksi Implementasi KPKU PTPN VII 2015 sebanyak 44 peserta. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendukung kegiatan Asesmen KPKU yang dilaksanakan oleh Tim Asesor BUMN Holding Perkebunan. Untuk mendukung kegiatan tersebut Asesmen Internal KPKU telah melakukan asesemen dengan hasil skor sementara 430. Berdasarkan hasil evaluasi internal, diidentifikasi beberapa opportunity for oiprovement (OFI) dari setiap proses dalam
kategori 1—6 yang kemudian ditindaklanjuti menjadi action for improvement (AFI). Ketika membuka acara, Direktur Pemasaran dan Renbang Raffel P. Sibagariang mengatakan bahwa Focus Group Discussion (FGD) merupakan persiapan untuk menghadapi asesmen eksternal KPKU tahun 2015 oleh Tim Holding Perkebunan, berupa tips, triks, saran, masukan, atas hal-hal yang belum dipahami dan perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, PTPN VII sudah memiliki metode/sistem terdokumentasi yang digunakan untuk melaksanakan setiap proses dalam setiap kegiatan perusahaan yaitu dokumen elektronik SMTN7. “Dalam Malcolm Baldiridge, yang diperhatikan adalah bagaimana seseorang menyelesaikan sebuah pekerjaan berdasarkan tahapan prosesnya, bukan dari hasil dari proses tersebut. Proses tersebut juga diselaraskan dengan tata nilai
yang ada,” katanya. Salah satu satu kunci sukses pengelolaan perusahaan adalah dengan menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan, memelihara dan memperbaiki sistem secara konsisten, dimana setiap insan melaksanakan proses sesuai dengan yang telah ditetapkan, melakukan evaluasi dan menyusun rencana perbaikan. KPKU adalah salah satu alat yang digunakan oleh Perusahaan Holding yang merupakan mandat dari Kementerian BUMN untuk menilai kinerja perusahaan secara menyeluruh dengan menilai kriteria Proses dan Hasil. Implementasi KPKU menjadi salah satu KPI Direksi yang sudah berjalan sejak tahun 2011 dan tahun ini merupakan tahun ke empat dilaksanakan asesmen KPKU dengan capaian skor tiap tahun: 2012 perolehan skor 351, tahun 2013 dengan skor 416, tahun 2014 skor 377,25 dan RKAP 2015 meraih skor 417. (tim)
Sosialisasi Kamus Kompetensi dan Pengukuran CLI
B
agian SDM PTPN VII melaksanakan kegiatan sosialisasi Model Kamus Kompetensi PTPN VII dan Pengukuran CLI. Kegiatan diadakan selama 2 hari, yaitu pada 7—8 Desember 2015, yang dikuti oleh General Manager, Manajer Unit wilayah Lampung, staf bagian SDM dan Umum, asisten tanaman wilayah Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Untuk tingkat GM, manajer unit, asmen dan asisten, diadakan selama 2 hari. Sedangkan bagi karyawan setingkat krani kepala dan mabes diadakan selama 1 hari. Pelaksanaan sosilisasi
karyawan tingkat krani dan mandor besar dibagi dalam 2 angkatan. Angkatan pertama tanggal 7 Desember 2015 dan angkatan kedua tanggal 8 Desember 2015. Kepala Urusan Asessment Centre Ina Hotria Sitompul dalan paparannya
menjelaskan dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, yang perlu diingat adalah apa yang sudah dilakukan tentang kompetensi. Competensi Level Indek (CLI) memang sesuatu yang diukur setiap tahun. Kenapa harus diukur setiap tahun, karena menjadi salah satu indikator atau sebagai rapor bayangan. “Hasil pengukuran itu setiap tahun dilaporkan ke Kementerian BUMN untuk memonitor seluruh karyawan BUMN di seluruh Indonesia itu seperti apa kompetensinya. CLI menunjukkan level atau tingkat seseorang atau kelompok karyawan,” jelas Ina Sitompul. Menurutnya, bila sudah melakukan
pengukuran, karyawan bisa membaca hasil CLI-nya ada diangka berapa. “Untuk tahun ini kita baru melakukan pengukuran asisten atau staf. Semakin banyak yang diukur semakin menggambarkan tingkat kompetensi karyawan PTPN VII,” katanya. Menurutnya, hasil pengukuran itu manfaatnya bisa cukup banyak. CLI sendiri memiliki indeks agak terbatas, karena memakai angka. “Bila kita hanya melihat angka saja kita bisa salah paham. Makanya kami mengadakan sosialisasi ini agar semua bisa memahami arti angka tersebut,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
7
WARTA Sebanyak 17 pelajar dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung mengikuti program pertukaran pelajar yang digagas Kementerian BUMN melalui Program Siswa Mengenal Nusantara. Program tersebut menjangkau wilayah kerja di 34 provinsi seluruh Indonesia. Di Lampung program ini didukung Waskita Karya, PT Perkebunan Nusatara (PTPN) VII, dan PT Airnav. Pelepasan ke-17 pelajar dilaksanakan di Ruang Abung Pemprov Lampung, Senin (21/12/2015) oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan Teresia Sormin. Para pelajar tersebut akan belajar selama dua minggu di Medan Sumatera Utara. Sekretaris Perusahaan PT Wakista Karya Hadi Susilo mengatakan selain melakukan pelepasan pelajar ke Sumatera Utara, pihaknya juga menerima sebanyak 17 pelajar dari Kalimantan Timur yang akan belajar di Provinsi Lampung. “Nantinya, para pelajar ini akan belajar mengenal tentang seni budaya, sejarah,
pariwisata, perekonomian dan UKM diprovinsi yang mereka kunjungi,” katanya. Para pelajar yang mengikuti program ini merupakan hasil seleksi yang dilaksanakan oleh Tim yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, sehingga terpilih 17 pelajar yang mewakili Lampung. Para pelajar tersebut berasal dari sekolah-sekolah di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Waykanan, Menggala, Kota Metro, dan Kota Bandarlampung. Menurut Hadi, program bertujuan mengenalkan nusantara kepada para pelajar. Melalui program ini
Pelajar Ikut Program Mengenal Nusantara
Sementara Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM
diharapkan para pelajar dapat saling mengenal keanekaragaman budaya maupun alam provinsi lain sehingga nantinya mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan dan sekaligus memajukan peradaban bangsa Indonesia. “Selain itu, diharapkan di kemudian hari nanti para pelajar tersebut dapat membangun nusantara dan bisa membantu membangun BUMN yang ada di seluruh Indonesia,” katanya.
Teresia Sormin mengharapkan Kementerian BUMN dapat meneruskan dan memperluas program tersebut. Program ini berguna dalam membangun para pelajar yang ada di Lampung. Ia juga meminta kepada para siswa yang mengikuti program ini agar dapat belajar dengan baik dan sungguhsungguh, sehingga mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bisa digunakan untuk membangun Provinsi Lampung. (tim)
Distrik Bengkulu Simulasi Kebakaran
U
ntuk mengatasi bahaya kebakaran yang sering kali terjadi, Distrik Bengkulu PTPN VII melakukan simulasi penanggulangan kebakaran. Kegiatan simulasi dipusatkan di Komplek Perumahan Distrik Bengkulu, Sabtu (5/12/2015). Staf Umum, Hukum, dan Pertanahan Distrik Bengkulu, Ahmad Rijal, mengatakan kegiatan simulasi ini dilaksanakan bertujuan untuk mengantisipasi bila terjadi bencana kebaran sehingga tidak ada kerugian. Kegiatan dilaksanakan Sabtu pagi setelah senam bersama karyarwan Distrik Bengkulu. Dalam kegiatan simulasi tersebut, tambah Ahmad Rijal, dijelaskan tentang tata cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Dibantu Parjianto, Waka Satpam Distrik Bengkulu, memperagakan penggunaan APAR. Sebelum digunakan, pertama angkat tabung lalu diguncang (dibolak-balik/atas taruh di bawah-
bawah taruh di atas) sedikitnya 3 kali. Setelah itu buka segel tabung. Apabila segel telah dibuka hati-hati, karena tabung APAR sudah siap dioperasikan. Selang agar diarahkan ke depan dan siap untuk ditembakkan. Selanjutnya, setelah segel dilepas, cabut kunci penutupnya tekan valve dan arahkan selang ke api. Yang perlu diingat bahwa selang ditembakkan ke titik api dan perhatikan arah angin. Tembakan (semprotan) selang ke titik
api searah dengan arah angin. “Yang perlu diperhatikan bahwa APAR ini hanya dapat digunakan sekali pakai. Jadi begitu digunakan harus habis,” katanya. Dia juga berpesan agar APAR digunakan seoptimal mungkin, karena apabila segel dan kunci telah terbuka harus dipakai. “Dan apabila sudah dipakai tidak dapat digunakan lagi, harus diganti atau tabung diisi lagi dengan yang baru,”
demikian lanjut Ahmad Rijal. Setelah penjelasan yang diberikan cukup, seluruh karyawan menuju komplek perumahan untuk memadamkan api. Karyawan berlarian, sibuk dengan caranya masing-masing. Dengan hitungan detik api dapat dipadamkan. Seluruh karyawan bersorak kegirangan karena api dapat dipadamkan dalam waktu yang singkat. (tim)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
8
AKTIVITAS
IKI Dukung Pelestarian Budaya Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII berkomitmen untuk mendukung dan ikut serta melestarikan budaya daerah Lampung. Salah satunya dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang aturan perkawinan adat masyarakat Lampung sebambangan.
K
egiatan sosialisasi tersebut dikemas dalam acara pertemuan rutin dan silaturahmi yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan PTPN VII, Selasa (15/12/2015), dengan menghadirkan N. Maryani dari UPTD Museum Lampung untuk menyampaikan materi tentang perkawinan adat sembambangan. Pada kesempatan itu juga diserahkan cindermata kepada para ibu yang suaminya memasuki masa purnabakti. Ketua Umum IKI Ny. Tina Kusumandaru dalam sambutannya mengatakan pentingnya mengenal adat istiadat di setiap wilayah sebagai sarana untuk berinteraksi dan saling memahami agar tidak timbul salah pengertian. Seperti pepatah mengatakan di mana bumi di pijak, di situ langit dijunjung. “Dengan mengenal dan memahami adat istiadat setiap suku bangsa, kita bisa saling menghargai dan menghormati. Karena kita semua tinggal di Provinsi Lampung, sudah selayaknyalah kita juga harus mengenal dan mengerti adat istiadat masyarakat Lampung,” ujarnya. Apalagi bagi pengurus dan anggota IKI PTPN VII, pengetahuan tentang adat istiadat tersebut bisa menjadi sarana untuk melaksanakan program dan kegiatan agar berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. “Karena itulah kita perlu lebih banyak lagi menggali agar lebih paham tentang adat istiadat, yang bisa menjadi sarana untuk menyatukan kita semua,” katanya. Ketua Umum IKI juga mengingatkan kepada seluruh pengurus untuk memanfaatkan akhir tahun 2015 dan tahun baru 2016 sebagai momentum untuk memperbarui niat dan tekad dengan menetapkan resolusi. “Dalam hidup kita pasti memiliki cita-cita atau keinginan. Resolusi hidup adalah keinginan untuk mencapai cita-cita. Resolusi itu penting dalam kehidupan seharihari, dan bisa untuk belajar setiap tahunnya,” katanya. Dalam kehidupan sehari-hari resolusi tidak harus ditargetkan dalam hal-hal yang besar. Menurut Ny. Tina ada beberapa tips agar bisa mencapai resolusi, yakni jangan hanya mengikuti tren, resolusi hanya yang dibutuhkan, hindari resolusi yang sama, mencari dukungan, menghindari target yang muluk-muluk, dipikir terlebih dahulu sebelum melakukan, membuat target kecil, mencatat keberhasilan yang diperoleh sekecil apapun, dan menghibur diri sendiri. “Dalam menjalani hidup kita harus selalu optimistis, bersemangat, dan mau berubah. Dengan demikian hidup kita bisa
menjadi lebih baik setiap harinya” tambahnya. Sementara N. Maryani dalam uraiannya tentang adat sebambangan menjelaskan bahwa “sebambangan” sering disalahartikan dengan nama “kawin lari”. Padahal, sebambangan adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut. Sedangkan “kawin lari” dapat diartikan sebagai pelarian gadis oleh bujang dan langsung terjadi perkawinan tanpa musyawarah adat dan persetujuan orang tua si gadis. Cara seperti ini jelas bertentangan dengan aturan agama, yang tentu saja adat istiadat juga melarang hal tersebut. Menurut Maryani, sebambangan diatur oleh hukum adat dan perangkat adat, tidak bertentangan dengan agama, bahkan memberikan keadilan kepada bujang gadis untuk memilih jodohnya untuk dimusyawarahkan sampai diambil keputusan dan persetujuan kedua orang tua bujang gadis. Adapun peraturan “ngebambang” dalam adat masyarakat Lampung adalah sebagai berikut: 1. Gadis dilarikan oleh bujang (meskipun dalam satu kampung atau dekat rumahnya) ke rumah kepala adat si bujang. Dalam melarikan itu si bujang biasanya dibantu oleh beberapa orang dari keluarga si bujang dengan secara rahasia, sedang perempuan jika jaraknya jauh (keluar kampung) biasanya membawa kawan gadis yang dinamakan “penakau”. 2. Ketika gadis akan pergi harus meninggalkan uang yang diberikan oleh si bujang sebanyak yang diminta oleh si gadis yang dina-
3.
4.
5.
6.
makan “pangluahan” dan meninggalkan surat sebagai isyarat bahwa si gadis telah pergi “nyakak” (dilarikan oleh si bujang). Sesampainya gadis di rumah kepala adat si bujang, pihak keluarga bujang menyampaikan pemberitahuan sambil membawa uang beberapa rupiah kepada kepala adat pihak perempuan yang dinamakan “uang penekhangan”. Jika gadis sudah berada di rumah kepala adat pihak si bujang, gadis tersebut diberi perlindungan dan tidak boleh diganggu oleh keluarga si gadis atau untuk diambil kembali. Jika terjadi pengambilan kembali maka telah melanggar adat. Lama gadis itu berdiam di rumah kepala adat si bujang biasanya menurut hitungan hari ganjil, yaitu 1, 3, 5, atau 7 hari (malam). Biasanya keluarga si gadis akan mencari anak gadisnya (meskipun sudah tahu) ke tempat di mana bunyi surat anaknya menunjukkan ia dilarikan si bujang. Ini dinamakan “nyussui luut” (mencari jejak). Hal itu dilakukan dalam jangka paling lama 7 malam (jika tempat si gadis dan si bujang berjauhan). Jika dalam tempo 7 malam keluarga si gadis tidak mencari anaknya (nyussui luut) maka keluarga bu-
janglah yang datang ke rumah si gadis menerangkan kesalahan-kesalahan karena melarikan anaknya. Biasanya keluarga si gadis akan menuntut denda atas pelarian anaknya (sebenarnya permintaan denda tersebut sebagai istilah atau basa basi saja, karena denda tersebut akhirnya akan kembali juga kepada kedua mempelai, baik digunakan untuk hajatan “manjau pedom” (pesta pernerimaan tamu dari pihak si bujang lepas perkawinan) maupun digunakan untuk pembeli alatalat rumah tangga sebagai “banatok” (perabot rumah tangga yang dibawa oleh pengantin wanita/maju). 7. Jika perundingan antara keluarga pihak bujang dan si gadis telah cukup maka ditentukanlah waktu perkawinan (akad pernikahan). “Adat sebambangan sepertinya juga dikenal di luar suku Lampung, seperti yang terdapat dalam adat salah satu suku di Nusa Tenggara (mungkin Lombok, Sumba atau Flores). Hanya namanya saja yang berbeda, tetapi hukum dan halhal yang diatur dalam adat ngebambang hampir sama,” kata N. Maryani. (tim)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
9
AKTIVITAS
Tim Unit Beringin siap mengawal karet generasi kedua.
Buka Sadap Perdana Karet Generasi Kedua
B
anyak tantangan internal dan eksternal yang dihadapi oleh para karyawan yang berada di Unit Beringin dalam rangka mengawal tanaman karet tersebut hingga sampai pada persiapan dan pelaksanaan buka sadap perdana. Buka sadap perdana terebut secara resmi dibuka oleh Manajer Unit Beringin Wiyoso, S.P. dan dihadiri oleh Staf Tanaman Distrik Muaraenim mewakili GM Sumsel, Asisten Kepala Tanaman Unit Beringin, Asisten Kepala TUK, Seluruh Asisten Tanaman Afdeling, Asisten Teknik dan Pengolahan, Asisten SDM dan Umum, Mandor Besar Tanaman, Mandor Sadap, Petugas Keamanan, dan Penyadap. Dalam sambutannya Manajer Unit Beringin Wiyoso
Tanggal 19 November 2015 menjadi momentum bersejarah bagi Unit Beringin yang berlokasi di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan. Areal seluas 99 hektar di Afdeling V, sesuai persetujuan Direksi, dibuka sadap dan sebagai tanda dimulainya eksploitasi getah karet generasi kedua. menyampaikan beberapa hal, terutama tentang perjuangan yang dihadapi untuk mengawal areal 99 ha itu. Pertama adanya okupasi lahan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat sehingga menyebabkan tanaman karet tersebut tidak terpelihara hampir setahun pada tahun 2011. Kemudian adanya peristiwa pada bulan Agustus 2015, ketika sekelompok penjarah melakukan penyadapan di areal yang akan dibuka sadap itu. “Kita masih harus bersama-sama menjaga aset perusahaan generasi kedua ini agar bisa memberikan hasil yang lebih baik,” katanya.
Manajer Unit Beringin Wiyoso memotong nasi tumpeng dan diserahkan kepada Asisten Tanaman Afdeling V Gatot Sunarto.
Menurutnya, pengamanan yang paling efektif adalah pengamanan yang dilakukan oleh setiap karyawan terhadap aset perusahaan berupa tanaman karet itu. “Jadi, kita harus menyadari dan terus berusaha agar aset perusahaan ini terpelihara dan memberikan hasil terbaik hingga berakhir masa siklusnya,” katanya. Acara buka sadap diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Manajer Unit yang potongan pertamanya diberikan kepada Asisten Tanaman Afdeling V Gatot Sunarto, dilanjutkan dengan doa bersama dan buka sadap perdana. (tim)
Manajer Unit Beringin Wiyoso melakukan sadap perdana.
Memanjatkan doa agar Tuhan memberikan perlindungan dari berbagai gangguan eksternal dan internal.
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
10
WARTA
SPPN VII Bantu Korban Kebakaran Ketua Umun SPPN VII Ir. Vedy Pudiansyah menyerahkan bantuan dana sebesar Rp57,5 juta kepada empat karyawan Unit Tebenan Distrik Sumatera Selatan (DSSL) yang rumahnya terkena musibah kebakaran. Para korban kebakaran tersebut adalah Junainah, M. Sobirin, M. Basri, dan Miarto.
P
enyerahan bantuan yang disaksikan oleh seluruh General Manager se-PTPN 7 tersebut dilaksanakan pada Jumat, 18 Desember 2015, di Palembang. Pada kesempatan tersebut Ketua SPPN VII menyampaikan turut berduka atas musibah yang dialami para karyawan Unit Tebenan. “Saya mewakili temanteman menyampaikan turut berduka terhadap musibah yang dialami oleh bapakbapak dan ibu-ibu. Seharusnya kami datang langsung ke lokasi musibah untuk menyerahkan bantuan ini. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas dari teman-teman di Distrik Sumatera Selatan. Tolong jangan dilihat jumlahnya, tapi nilailah dari niat tulus teman-teman. Semoga dapat sedikit meringankan beban Bapak dan Ibu,” katanya. Sementara General Manager (GM) DSSL Ir. Robert Simanjuntak, M.M,
dalam sambutannya menyatakan bahwa kalau dilihat dari jumlahnya, bantuan tersebut tidak terlalu banyak. “Tapi paling tidak bantuan tersebut dapat membangkitkan kembali semangat kerja Bapak dan Ibu. Dalam waktu dekat ini saya akan melihat ke lokasi Bapak dan Ibu,” katanya. Musibah kebakaran yang menimpa para karyawan Unit Tebenan tersebut terjadi pada Minggu, 25 Oktober 2015, sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka menempati rumah yang berada di komplek Perumahan Sentral Nomor RK. 38,39, RK. 381, dan 382. Menurut Basri, pada saat kejadian dia melihat asap tebal mengepul dari rumah M.Sobirin. Pada saat itu rumah kosong dan terkunci karena Sobirin sedang bekerja dan keluarganya sedang ke pasar. “Kemudian saya mengintip dari celah dinding dapur rumah Sobirin. Ternyata api sudah membesar. Seketika itu saya memanggil warga sekitar untuk
membantu memadamkan kobaran api. Saya menghidupkan pompa air dan teman-teman lainnya mendobrak pintu rumah untuk masuk dan memadamkan api. Tapi api dengan cepat membesar hingga membakar
rumah saya, rumah Junainah, dan rumah Miarto,” kata Basri. Selanjutnya M. Basri menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan teman-teman karyawan PTPN 7. “Saya dan kawan-kawan
yang mendapat musibah kebakaran ini merasa senang dan haru atas solidaritas teman-teman. Bantuan ini sangat membantu kami, terutama untuk membeli kembali kebutuhan rumah tangga kami,” katanya. (tim)
Jadi Satpam Terbaik Kota Bengkulu arjianto, Wakil Kepala Satuan Pengamanan (Waka Satpam) Distrik Bengkulu, kembali mengukir prestasi dengan memperoleh predikat sebagai Satpam terbaik Kota Bengkulu tahun 2015. Penyerahan piagam penghargaan kepada Parjianto bersamaan dengan Upacara Peringatan HUT ke-35 Satpam tingkat Kota Bengkulu beberapa waktu lalu. Bertindak sebagai Inspektur Upacara AKBP Andrian Indra Nurita, Kapolresta Bengkulu. Dalam sambutanya Kapolresta Bengkulu mengatakan bahwa pelaksanaan upacara HUT Satpam kali ini sangat baik dan patut diberikan apresiasi yang tinggi. Polri sebagai pembina Satpam sangat bangga atas prestasi dan karya nyata yang dilakukan Satpam di Kota Bengkulu. Peserta upacara terdiri atas anggota TNI, Polri, Sapol PP, Dishub, Lapas, Basarnas, Sipil Polri, Sekolah Menengah atas dan dihadiri SKPD, undangan dari perusahaan. “Kami bangga peringatan ini dilaksanakan oleh, dari, dan untuk Satpam. Terima kasih juga kepada perusahaan yang telah mendukung. Kami juga bangga para Satpam dapat berbagi dengan melaksanakan bakti sosial ke panti asuhan,” katanya. Pada kesempatan tersebut Kapolresta Bengkulu mengumumkan bahwa terpilih sebagai Satpam Terbaik tahun 2015 adalah Parjianto dari PTPN VII. Piagam penghargaan diserahkan oleh Dirbinmas Polda Bengkulu AKBP Habib Prawira. Menurutnya, pemilihan dan penilaian Satpam terbaik Kota Bengkulu tahun ini melalui seleksi yang ketat. “Saya berharap Saudara Parjianto dapat menularkan pengalaman dan pengetahuanya kepada Satpam yang ada di
P
Bengkulu, bahkan bila memungkinkan se Provinsi Bengkulu,” katanya. Kasat Binmas Polresta Bengkulu AKP Algadafi pada kesempatan lain mengatakan bahwa semula para penilai mengira Parjianto berlatar belakang Polri atau TNI karena dari postur tubuh dan penampilanya. Namun setelah ditanyakan ternyata Parjianto memang sejak awal berlatar belakang dari anggota Satpam dan memperoleh pendidikan dan pelatihan di
PTPN VII. Terpilihnya Parjianto sebagai Satpam terbaik se Kota Bengkulu tahun 2015 sangat membanggakan PTPN VII. Karena ini merupakan yang kedua kalinya. Pada tahun 2014 Parjianto juga mendapat predikat Satpam Terbaik. Menurut Parjianto, penghargaan dan predikat tersebut menjadi pendorong dan motivasi untuk terus belajar guna memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Kunci keberhasilanya adalah selalu belajar dan rajin bertanya. Setelah memperoleh ilmu disebarkan kepada rekan-rekan Satpam yang ada di Wilayah Distrik Bengkulu melalui pembinaan yang dilakukan secara rutin. Ketika ditanyakan apakah tidak takut tersaingi bila berbagi ilmu kepada sesama anggota Satpam, Parjianto mengatakan justru bangga dan senang jika semua anggota Satpam di PTPN VII bisa berprestasi. “Saya masih harus banyak belajar dan terus ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada teman-teman,” katanya. Menurut Ahmad Rizal, Staf Umum Distrik Bengkulu, dan Ambar Anuso, Kabid SDM dan Umum Distrik Bengklulu, prestasi Parjiyanto sangat membanggakan. “Kita ingin semua karyawan berpretasi sebaik-baiknya. Parjianto bisa menjadi contoh bagi yang lainnya,” ujar Ahmad Rizal. Keberhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari bimbingan dan arahan Budi Firman selaku General Manajer Distrik Bengkulu. Karena pada setiap doa pagi, Budi Firman selalu menekankan perlunya bidang SDM membuat program pembinaan dan berbagi ilmu (sharing knowlegde) kepada seluruh karyawan. (tim)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
11
PROFIL
Asep Jayanti, S.E.
Bisnis Gula Jawa setelah Pensiun Pensiun bukan berarti berhenti berkarya dan hanya berpangku tangan, melainkan harus lebih aktif dan kreatif. Boleh jadi justru pada masa pensiun seseorang menemukan dunianya yang sebenarnya, dunia yang sudah lama ingin digelutinya, tetapi tak kesampaian lantaran terikat pada aturan ketat yang melilitnya sebagai pekerja.
B
egitulah yang dirasakan Asep Jayanti, S.E. yang sejak Oktober 2015 memasuki masa bebas tugas (MBT) dan resmi pensiun per 1 Januari 2016. Selama MBT, Asep Jayanti yang terakhir bertugas sebagai General Manager GM Cintamanis, kesibukannya malah meningkat. Kini Asep bebas memasuki dunia yang telah lama diidamkannya, yaitu menjadi pemilik sekaligus pengelola usahanya sendiri. Jika sebelum pensiun Asep Jayanti mengelola pabrik gula berkapasitas 5.000 ton tebu per hari dengan kebun seluas sekitar 18 ribu hektare, kini mengurus dan menjalankan pabrik gula dengan kapasitas hanya 10 ton per hari dengan kebun seluas 10 ha. Kalau dulu menghasilkan gula putih, sekarang dia memproduksi gula merah atau yang terkenal dengan sebutan gula jawa. Kalau dulu sehari bisa menghasilkan 400 ton gula putih, kini paling banyak 1,3 ton. “Tapi dulu semuanya milik PTPN VII, sekarang punya saya sendiri,” katanya. Asep Jayanti bercerita bahwa sejak setahun lalu memang sudah merancang dan memulai usahanya, yaitu dengan menanam tebu pada lahan 10 ha di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Juga membuat pabrik gula mini dengan penggerak mesin diesel. “Begitu MBT, saya langsung action, membuat gula merah. Mesin penggilingnya sederhana saja. Pengolahannya juga masih pakai cara lama, nira dimasak dengan panci besar dan diaduk secara manual. Bahkan cetakan gulanya juga
Asep Jayanti, S.E.
pakai bambu yang dipotongpotong,” kata Asep sambil tertawa. Menurut Asep, prospek gula jawa sangat bagus. Pasarnya juga terbuka luas, terutama untuk bahan home industry pangan dan minuman, termasuk pabrik kecap. Harganya juga bagus, saat ini berkisar Rp9 ribu—Rp 10 ribu per kg. “Kalau gula jawa dari nira kelapa harganya lebih tinggi, saat ini sekitar Rp12 ribu per kg,” katanya. Melihat prospek tersebut, Asep Jayanti berencana mengembangkan bisnis gula jawanya dengan masyarakat dan kelompok tani di Kecamatan Ciemas. Selama ini Ciemas memang sentra penghasil gula merah. Namun, bahan bakunya nira kelapa. Sayangnya, saat ini tanaman kelapa banyak yang sudah tua dan populasinya juga banyak berkurang. “Kalau harus menanam kelapa lagi, perlu waktu 5 tahun untuk bisa menghasilkan gula,” katanya. Karena itulah Asep Jayanti berinisiatif mengembangkan gula jawa berbahan baku tebu, dengan melibatkan petani setempat. Tahun 2016 hingga 2017 sasarannya bisa menanam tebu seluas 300 ha dan menambah kapasitas gilingan. “Sekarang sudah ada
beberapa kelompok tani yang ingin bergabung,” katanya. Sebelumnya memang banyak yang pesimistis, karena berpendapat bahwa lahan di Sukabumi tidak cocok untuk tebu. Selain curah hujan terbatas, sumber air di wilayah itu juga terbatas. Ternyata, produktivitas tebu yang ditanam Asep lumayan tinggi, mencapai 100 ton per ha.
Menurut Asep, memproduksi gula jawa atau gula merah jauh lebih mudah dibandingkan menghasilkan gula putih. Tebu digiling, kemudian niranya dimasak hingga mengental dan selanjutnya dicetak menjadi gula. “Jadi tak ada limbahnya, semua jadi gula. Ampas tebunya dipakai untuk bahan bakar,” terangnya. Karena itu, rendemen gulanya juga tinggi, rata-rata 13 persen. Jadi, kalau 1 hektar protasnya 100 ton tebu, bisa menghasilkan 13 ton gula merah. Jika harga gula Rp9 ribu per kg maka
diperoleh hasil Rp117 juta per ha per tahun. “Ambillah biaya produksi separonya, 1 ha lahan masih menghasilkan Rp55 juta lebih setiap tahunnya,” katanya. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan dengan jika ditanam kelapa, yang rata-rata setiap tahun hanya menghasilkan 500 kg sampai dengan 1 ton gula merah. Tak heran jika banyak petani yang tertarik dan menyatakan siap bergabung dan ikut program yang ditawarkan Asep Jayanti. Untuk jangka menengah dan jangka panjang, Asep juga punya program mengintegrasikan bisnis gula jawanya dengan pengembangan kedelai untuk tanaman tumpangsari tebu dan ternak sapi. “Sesuai dengan program pemerintah, yaitu ketahanan pangan dan energi di setiap desa. Produk utama gula merah, kemudian kedelai, pucuk tebu dan batang kedelai untuk pakan ternak sapi, kotoran sapi untuk biogas dan pupuk kompos,” katanya. Untuk mengembangkan agrobisnisnya itu, Asep Jayanti berusaha merangkul sebanyak-banyaknya petani, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan. Bahkan, Asep sudah menuangkan konsep bisnisnya ke dalam proposal dengan judul “Grand strategy pengembangan agrobisnis komoditas tebu dan produk diversifikasi lainnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat”. Mimpi Asep Jayanti adalah nantinya di setiap kecamatan ada satu pabrik gula jawa yang didukung paling tidak 300—500 ha kebun tebu rakyat yang terintegrasi dengan budidaya komoditas pangan lainnya, seperti kedelai, jagung, padi, dan ternak sapi. “Juga mengembangkan industri dari diversivikasi gula jawa dan lainnya,” katanya. Yang pasti, dalam masa pensiun Asep mengaku tetap sibuk. Selain menghasilkan uang, kesibukan itu juga mencegah munculnya post power syndrome dan dampak buruk lainnya yang sering dialami para pensiunan. “Kalau dulu digaji perusahaan, sekarang harus mandiri, bahkan jika mungkin bisa menggaji karyawan,” ujarnya. Menurut Asep, setiap karyawan atau pegawai perlu mempersiapkan diri sejak dini sebelum memasuki masa pensiun. “Ya, tapi semua tergantung pada pribadi masing-masing. Memang ada juga yang memilih istirahat setelah pensiun, ada yang ingin fakus ke kegiatan sosial kemasyarakatan, ada yang juga yang masih ingin berbisnis,” ujarnya. Apapun pilihannya, kata Asep, yang penting bisa menikmati hidup dengan senang dan bahagia. Sebab, pensiun bukanlah akhir dari segala-galanya. Masih banyak peluang untuk berkarya, baik yang bersifat sosial-kemasyarakatan maupun yang bercorak bisnis. (dbs)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
12
WARTA
Indonesia-Malaysia-Thailand Sepakat Bentuk Bursa Karet Guna memberikan transparansi perdagangan dan memperbaiki tingkat harga, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Thailand dan Malaysia sepakat membentuk bursa komoditas karet regional (Regional Rubber Market/RRM) pada tahun 2016.
K
omitmen tersebut disepakati dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Karet Tripartit Internasional (International Tripartite Rubber Council/ITRC) 2015 yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Thomas Trikasih Lembong, Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand Chatchai Sarikulya, dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Amar Douglas Uggah Embas di Jakarta, Kamis (03/12/2015). Mendag RI Thomas Lembong mengatakan Indonesia, Malaysia, dan Thailand sangat menaruh perhatian pada rendahnya harga karet global. Saat ini, harga karet alam lebih rendah dari biaya produksinya, yaitu sekitar US$ 1,2 per kilogram. Padahal, tahun 2012 harga karet alam bisa menembus US$ 4,9 per kilogram. Melalui bursa karet alam regional, harga karet di tiga negara yang 67 persen pangsa produksi global menjadi transparan sehingga baik untuk menciptakan pasar yang kompetitif. Platform tersebut juga memberikan fungsi perlindungan nilai komoditas karet yang efektif dan akan menguntungkan bagi produsen, konsumen, dan pelaku pasar seluruh dunia. “Pembentukan bursa pasar karet regional ditargetkan pada Juni 2016 atau bahkan lebih awal jika mungkin,” kata Thomas dalam konferensi pers di acara tersebut. “Mudah-mudahan inisiatif ini bisa membentuk pasar karet menjadi lebih baik,” katanya. Menurut Thomas Lembong, untuk mengerek harga komoditas karet, tiga negara ini juga terus mendorong konsumsi karet alam. Tahun depan ITRC yang beranggotakan Indonesia, Malaysia, dan Thailand sepakat bersamasama akan meningkatkan total konsumsi karet alam sebanyak 300 ribu ton per tahun, terutama untuk proyek pembangunan jalan. “Indonesia, Malaysia, dan Thailand terus berusaha mendorong konsumsi karet alam di masyarakat seperti untuk bahan pembangunan jalan,” kata Thomas Lembong. Ketiga negara ini ke depan akan saling bertukar keahlian dan teknologi dalam hal penggunaan karet alam untuk konstruksi jalan baru dan pelapisan jalan. Tak hanya untuk pembangunan jalan, penggunaan karet alam juga akan ditingkatkan pada proyek pembangunan
infrastruktur lain seperti bantalan rel kereta dan bantalan dermaga (dock fenders). Thomas Lembong menyebut total konsumsi karet alam di ketiga negara tahun ini mencapai 1,67 juta ton atau naik 5,9 persen dari konsumsi tahun lalu yang 1,58 juta ton. Naiknya konsumsi terutama disebabkan oleh penggunaan karet alam pada konstruksi jalan dan berbagai produk berbasis karet.
Thomas T. Lembong Mendag RI
Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag RI Bachrul Chairi menambahkan pembentukan RRM akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, dimulai pada 1 Januari 2016, ketiga negara akan menyajikan publikasi harga karet di pasar regional. Publikasi itu akan disampaikan secara rutin sembari mempersiapkan platform elektronik pendukung. “Pada Juni 2016 itu semua informasi perdagangan karet di tiga negara ini secara platform-nya sama. Platform eletroniknya dijadikan satu sehingga nanti bisa centralized. Jadi itu tingkatan kedua,” kata Bachrul Chairi. Dengan adanya platform tersebut, ketiga negara akan menyamakan standar, aturan, kualitas, dan arbitrase dalam perdagangan komoditas karet di tingkat regional. “Platform kita untuk seterusnya bisa memperkuat pembuatan future market karet di tiga negara ini,” kata Bachrul. Menurut Bachrul, Indonesia juga ingin meniru langkah Thailand dan Malaysia dalam mencampurkan bahan karet dalam proyek infrastruktur. Langkah ini merupakan upaya untuk menggenjot penyerapan karet domestik. “Kita ingin karet bisa digunakan untuk pem-
bangunan jalan-jalan baru, misalnya karet dicampur dengan aspal,” ujar Bachrul, Berkaca pada Thailand, pembangunan jalan-jalan di sana menggunakan aspal yang telah bercampur karet. Harganya lebih mahal 20 persen daripada aspal biasa. Tak hanya itu, Bachrul mengatakan bahkan stadion bola di Thailand juga menggunakan karet sebagai mayoritas bahan baku bangunannya. Malaysia juga sudah menggunakan bahan baku karet alam dalam pembangunan infrastruktur mass rapid transportation (MRT). “Jadi, slipper untuk MRT di Malaysia tidak lagi pakai kayu atau beton, melainkan sudah pakai karet,” kata Bachrul. Di Indonesia, ada berbagai proyek
pembangunan yang bisa menggunakan bahan baku karet. Di antaranya, komponen pembuatan pintu air, campuran aspal, dock fender, dan pembangunan bendungan. Dengan adanya diversifikasi tersebut, Bachrul meyakini akan terjadi peningkatan konsumsi karet domestik sebesar 10 persen. “Karena itulah, pemerintah ingin agar penggunaan bahan karet dalam proyek-proyek infrastruktur bisa digalakkan,” katanya. Dengan demikian, pasar karet makin luas karena kebutuhannya meningkat. Sebagai informasi, berdasarkan Kelompok Studi Karet Internasional (International Rubber Study Group/IRSG) total persediaan (stock) karet alam global per September 2015 mencapai 2,8 juta ton atau merosot dari capaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,2 juta ton. Sementara berdasarkan data Asosiasi Negara Produsen Karet Alam (Association of Natural Rubber Producing Countries/ANRPC) yang menguasai 92 persen pangsa produksi global, total produksi karet alam tahun ini diperkirakan sebesar 10,94 juta ton atau turun 0,1 persen dari sebelumnya, 10,95 juta ton. (tim)
Harga Karet Anjlok Hingga 75 persen Harga karet dunia yang sempat bertengger di US$ 4,9 per kg pada tahun 2011, terus menurun seiring dengan berakhirnya era booming commodity. Saat ini harga karet tinggal US$ 1,2 per kg alias tinggal seperempat dari tingkat harga pada tahun 2011. Permintaan karet alam menurun tajam belakangan ini karena konsumen beralih menggunakan karet sintetis. Karet sintetis yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan baku menjadi murahý karena harga minyak bumi berada di bawah US$ 50 per barrel. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 2011 saat harga minyak dunia masih US$ 100 per barrel, sehingga konsumen lebih banyak menggunakan karet alam. “Penyebab anjloknya harga karet alam adalah banyak yang beralih ke karet sintetis. Harga minyak mentah sekarang murah. Kalau harga minyak mentah di atas US$ 100 per barrel, mereka pasti beralih ke karet alam,” kata Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkrindo), Lukman Zakaria, di Jakarta, Jumat (4/12/2015). ýHarga karet saat ini, sambungnya, sudah tidak wajar. Petani karet tidak lagi mendapat untung dari hasil kebun. “Tidak wajar kalau harga karet sekarang ini, nggak logis,” ujarnya. Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah agar segera merealisasikan program-program untuk meningkatkan penggunaan karet di dalam negeri supaya harga karet bisa terkerek naik.ý “Pemerintah harus memberikan jalan supaya petani bisa menikmati hasil kebunnya,” tutupnya. Salah satunya dengan meningkatkan penggunaan bahan karet untuk proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan raya, irigasi, bendungan, bantalan rek kereta api, dan lain sebagainya. Hingga pertengahan Desember 2015, harga karet di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) semakin rendah seiring dengan kelesuan harga minyak dan stok yang melimpah. Kontrak karet untuk pengiriman Mei 2016 di Tocom pada 15 Desember 2015 ditutup turun 2,47 persen ke harga 162,10 yen atau Rp18.736 per kilogram. Harga tersebut berfluktuasi antara harga 161,90 hingga 166,90 yen per kilogram setelah dibuka stagnan di harga 166,20 yen per kilogram. Aksi jual kontrak karet berlanjut di tengah kelesuan harga minyak mentah. Minyak WTI masih tertekan, bergerak melemah 0,17% ke harga US$ 36,25 per barel. Kondisi over supply minyak dunia juga membuat harga karet tertekan. Stok karet di China melonjak 9,3 persen, kenaikan tertajam sejak November 2012, menjadi 220.316 ton per akhir pekan kedua bulan Desember 2015. (tim)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
WAWASAN
MENGENAL “PROPER” LEBIH DEKAT Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Oleh Hendri A. Bahsan PROPER dimulai sejak tahun 1996, penghargaan PROPER diberikan berlandaskan pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 tentang PROPER.
Prinsip dasar Penilaian PROPER adalah: 1. Mendorong ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui insentif reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik dan disinsentif reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang buruk. Reputasi buruk ini juga akan berpengaruh pada proses kredit perbankan. 2. Mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi bersih (cleaner production) dan berperan aktif dalam pengembangan masyarakat. Kriteria penilaian PROPER dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar dan dicerminkan dalam lima peringkat warna, yaitu: 1. Kriteria penilaian ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup dicerminkan dengan peringkat Hitam, Merah, dan Biru. 2. Kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) yang dicerminkan dengan peringkat Hijau dan Emas. Dalam penilaian PROPER, peraturan lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar penilaian ketaatan adalah peraturan yang berkaitan dengan:
1. Persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya. Perusahaan dianggap memenuhi kriteria ini jika seluruh aktivitasnya sudah dinaungi dengan dokumen pengelolaan lingkungan, baik berupa dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dokumen pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan (UKL/ UPL), dan dokumen pengelolaan lain yang relevan. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam melakukan pelaporan terhadap pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan dalam AMDAL dan UKL/UPL. Dalam dokumen AMDAL, legal aspek perusahaan seperti izin lokasi dan hak guna usaha (HGU) menjadi persyaratan dasar dalam proses penyusunannya.
2. Pengendalian pencemaran air. Pada prinsipnya ketaatan terhadap pengendalian pencemaran air dinilai
berdasarkan ketentuan bahwa semua pembuangan air limbah ke lingkungan harus memiliki izin, dibuang melalui titik penaatan yang telah ditetapkan dan memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Selain itu juga harus melaksanakan ketaatan terhadap persyaratan-persyaratan teknis seperti pemisahan parit air limbah dan air hujan, pemasangan alat pengukur debit, titik penatan, dan lain-lain.
produksi dan jasa, pemakaian bahan bakar yang ramah lingkungan dan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis. 4. Reduce, reuse, recycle limbah B-3. Penekanan kriteria ini adalah semakin banyak upaya untuk mengurangi terjadinya limbah B-3 maka semakin tinggi nilainya. Selain itu, semakin besar jumlah limbah yang dimanfaatkan kembali maka semakin besar pula nilai yang diperoleh perusahaan.
3. Pengendalian pencemaran udara.
5. Reduce, Reuse Recycle limbah padat non B-3 (sampah).
Ketaatan terhadap pengendalian pencemaran udara didasarkan atas prinsip bahwa semua sumber emisi harus diidentifikasi dan dilakukan pemantauan untuk memastikan emisi yang dibuang ke lingkungan tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan. Frekuensi dan parameter yang dipantau juga harus memenuhi ketentuan dalam peraturan. Selain itu juga harus melaksanakan ketaatan terhadap persyaratan-persyaratan teknis seperti titik penatan, lubang sampling, platform, tangga pengambilan sampel, dan lain-lain.
4. Pengelolaan Limbah B-3. Ketaatan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3) dinilai sejak tahapan pendataan jenis dan volumenya. Setelah dilakukan pendataan maka dilakukan penyimpanan sementara atau pengelolaan lanjutan. Penyimpanan sementara maupun pengelolaan lanjutan harus dilengkapi dengan izin pengelolaan limbah B-3. Ketaatan terhadap ketentuan izin pengelolaan limbah B-3 merupakan komponen utama untuk menilai ketaatan perusahaan. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kriteria beyond compliance meliputi: 1. Sistem manajemen lingkungan. Penerapan sistem manajemen lingkungan, termasuk bagaimana perusahaan memiliki sistem yang dapat mempengaruhi supplier dan konsumennya untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan baik, apakah sistem yang diterapkan telah disertifikasi oleh pihak ketiga atau belum. 2. Efisiensi energi. Upaya efisiensi energi yang dinilai apakah perusahaan telah melakukan upaya-upaya efisiensi energi yang sistematis dari tahun ke tahun, dimulai dari kebijakan, perencanaan, implementasi program, pelaksanaan audit energi, dan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis. 3. Penurunan emisi dan gas rumah kaca. Upaya penurunan emisi, baik berupa emisi kriteria polutan maupun emisi dari gas rumah kaca dan bahan perusak ozon. Termasuk dalam lingkup penilaian ini adalah persentase pemakaian energi terbarukan dalam proses
13
Implementasi reduce, reuse dan recycle limbah padat non B-3 kriterianya sama dengan 3-R untuk limbah B-3, yaitu semakin besar jumlah limbah yang dimanfaatkan kembali maka semakin besar pula nilai yang diperoleh.
6. Konservasi air dan penurunan beban pencemaran. Semakin kecil intensitas pemakaian air per produk maka akan semakin besar nilai yang diperoleh. Demikian juga semakin besar upaya untuk menurunkan beban pencemaran di dalam air limbah yang dibuang ke lingkungan maka akan semakin besar nilai yang diperoleh.
7. Perlindungan keanekaragaman hayati. Pada dasarnya bukan jumlah pohon yang dinilai, tetapi lebih diutamakan pada upaya pemeliharaan dan perawatan keanekaragaman hayati. Salah satu bukti bahwa perusahaan peduli terhadap keanekaragaman hayati adalah: a) Memiliki sistem informasi yang dapat mengumpulkan dan mengevaluasi status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola. b) Memiliki data tentang status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola minimal selama dua tahun terakhir. c) Memiliki publikasi yang disampaikan kepada publik atau instansi pemerintah yang relevan tentang status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola minimal diterbitkan dua tahun terakhir.
8. Program pengembangan masyarakat. Program pengembangan masyarakat yang ideal adalah program yang mendorong masyarakat mampu menyelesaikan masalah kehidupaannya sehari-hari berbasis potensi lokal dengan membangun kesepakatan bersama dan pada saat yang sama turut aktif dalam menyelesaikan masalah global. Untuk memperoleh nilai yang baik dalam aspek ini perusahaan harus
memiliki program sratetegis untuk pengembangan masyarakat yang didesain untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Program ini didasarkan atas pemetaan sosial untuk menggambarkan jaringan sosial yang memberikan penjelasan tentang garis-garis hubungan antar kelompok/individu. Pemetaan sosial memberikan informasi mengenai siapa, kepentingannya, jaringannya dengan siapa, dan posisi sosial dan analisis jaringan sosial dan derajat kepentingan setiap pemangku kepentingan. Identifikasi masalah sosial, identifikasi potensi (modal sosial), perumusan kebutuhan masyarakat yang akan ditangani dalam program community development dan identifikasi kelompok rentan yang akan menjadi sasaran program pengembangan masyarakat. Rencana strategis pengembangan masyarakat harus bersifat jangka panjang dan dirinci dengan program tahunan, menjawab kebutuhan kelompok rentan dan terdapat indikator untuk mengukur kinerja capaian program yang terukur dan tentu saja proses perencanaan melibatkan anggota masyarakat. Setiap peringkat dalam PROPER dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Emas: untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Pada peringkat ini penekanan penilaian lebih kepada keunggulan dalam pelaksanaan coorporate social responsibility (CSR) dan pengembangan masyarakat dengan memperhatikan kearifan lokal. 2. Hijau: untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien, dan melakukan upaya tanggung jawab sosial dengan baik. 3. Biru: untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan. 4. Merah: upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. 5. Hitam: untuk usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. Pada periode penilaian PROPER 2014-2015, satu Unit PTPN VII mendapatkan peringkat Hijau (PG Bungamayang), sedangkan Unit lainnya, yaitu Kedaton, Wayberulu, Pematangkiwah, Bekri, Tulngbuyut (Lampung), Baturaja, Sungailengi, Musilandas, Tebenan, Betung, Talangsawit (Sumatera Selatan), Padangpelawi, Ketahun, dan Talopino (Bengkulu) mendapat peringkat Biru. (*)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
14
BINA ROHANI
Menjadi Pribadi Bermanfaat Suatu hari, sahabat Abu Hurairah r.a. beri’tikaf di Masjid Nabawi. Ia tertarik ketika melihat ada seseorang duduk bersila di pojok masjid dengan wajah sedih. Abu Hurairah pun menghampirinya, menanyakan ada apa gerangan yang membuatnya bersedih. Setelah mengetahui masalah yang menimpa orang itu, Abu Hurairah pun segera menawarkan bantuan. Oleh Drs. Fatahuddin Harahap Petugas Kerohanian PHBI Kantor Direksi
M
ari keluar bersamaku wahai saudara, aku akan membantu memenuhi keperluanmu,” ajaknya. “Apakah engkau akan meninggalkan i’tikaf demi menolongku?” tanya orang tersebut terkejut. “Ya. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sungguh, tindakan seseorang di antara kamu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, itu lebih baik baginya daripada i’tikaf di masjidku ini selama sebulan.” Sabda Rasulullah SAW itu diriwayatkan oleh Thabrani dan Ibnu Asakir, dishahihkan Al Albani dalamAsSilsilah As-Shahihah. Sebagaimana Abu Hurairah, seorang Muslim seharusnya juga memiliki empati dan terpanggil untuk menolong saudaranya yang mengalami kesulitan, memiliki jiwa dan semangat memberi manfaat kepada sesama, memiliki karakter nafi’un li ghairihi (bermanfaat untuk orang lain). Kebaikan seseorang, salah satu indikatornya adalah kemanfaatannya bagi orang lain. Keterpanggilan nuraninya untuk memberikan kontribusi menyelesaikan problem orang lain. Jadi, manusia terbaik adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana sambda Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni, dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah). Seorang Muslim, setelah ia membingkai kehidupannya dengan misi ibadah kepada Allah SWT, sebagaimana petunjuk Allah dalam surat Adz Dzariyat ayat 56, orientasi hidupnya adalah memberikan manfaat kepada orang lain, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, nafi’un li ghairihi. Karenanya, Hasan Al Banna memasukkan nafi’un li ghairihi sebagai salah satu karakter, sifat, muwashafat, yang harus ada pada setiap diri seorang Muslim. Siapapun Muslim itu, di manapun ia berada, apapun profesinya, ia harus memiliki orientasi untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Seorang Muslim bukanlah manusia egoistis yang hanya mementingkan diri sendiri. Ia harus peduli kepada orang lain dan selalu berusaha memberikan manfaat kepada orang lain. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa seharusnya setiap persendian manusia mengeluarkan sedekah setiap harinya. Ternyata yang dimaksud dengan sedekah di sini adalah kebaikan, utamanya kebaikan yang memberikan kemanfaatan kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda: setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap harinya mulai matahari terbit. Berbuat adil antara dua
“
orang adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik adalah sedekah. Begitu pula setiap langkah kaki untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Menyingkirkan satu duri atau rintangan dari jalan juga sedekah. (HR. Bukhari). Begitulah Muslim. Demikianlah Mukmin. Ia senantiasa terpanggil untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, nafi’un li ghairihi. Seorang Muslim yang menjadi pedagang atau pebisnis, orientasinya bukan sekadar meraup untung sebesar-besarnya, tetapi bagaimana bisa memberikan manfaat kepada orang lain, membantu mereka memperoleh apa yang mereka butuhkan. Dengan demikian, pedagang dan pebisnis Muslim pantang menipu pelanggannya. Bahkan, ia memberikan yang terbaik kepada mereka, dan pada saat dibutuhkan menjadi konsultan serta memberikan pilihan-pilihan yang lebih baik. Seorang Muslim yang menjadi guru, orientasinya bukanlah sekadar mengajar lalu setiap bulan mendapatkan gaji, tetapi bagaimana memberikan manfaat terbaik kepada peserta didiknya. Ia mengasihi mereka seperti mengasihi anak-anaknya sendiri, dan ia selalu memikirkan bagaimana cara terbaik dalam mewariskan ilmu sehingg peserta didiknya lebih cerdas, lebih kompeten, dan berkarakter. Seorang Muslim yang menjadi dokter, orientasinya adalah bagaimana ia memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya, sangat berharap kesembuhan dan kesehatan mereka, melakukan yang terbaik bagi kesembuhan dan kesehatan mereka. Seorang Muslim yang menjadi pegawai perusahaan, orientasinya bukan semata-mata memperoleh kedudukan tinggi dan gaji yang besar, bukan semata-mata memenuhi kewajiban tugasnya, melainkan tekad untuk membangun perusahaan secara bersama-sama agar perusahaan menjadi sehat, besar, dan tangguh, sehingga dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak. Bukan hanya bermanfaat bagi karyawan, melainkan juga buat masyarakat dan negara. Kelihatannya, memberikan manfaat kepada orang lain, membantu dan menolong sesama itu membuat waktu kita tersita, harta kita berkurang, tenaga dan pikiran kita terforsir. Namun sesungguhnya, saat kita memberikan manfaat kepada orang lain, pada hakikatnya kita sedang menanam kebaikan untuk diri kita sendiri. Jika kita menolong orang lain, Allah akan menolong kita. Allah SWT berfirman, “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. 17:7). Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq ‘alaih). Jika kita menolong dan membantu sesama, pertolongan dari Allah SWT bukan hanya ketika di dunia, tetapi juga di akhirat. Jika kita memberikan manfaat
kepada orang lain, Allah memudahkan kita bukan hanya dalam urusan dunia, tetapi juga pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda: siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitankesulitannya di hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR. Muslim). Lalu, dengan apa kita memberikan manfaat kepada orang lain? Dalam bentuk apa nafi’un li ghairihi kita wujudkan? Sesungguhnya setiap manusia memiliki banyak potensi untuk itu. Pertama, dengan ilmu. Yakni ilmu yang dianugerahkan Allah kepada kita, kita bagikan kepada orang lain. Kita mengajari orang lain, melatih orang lain, dan memberdayakan mereka. Ilmu ini tidak terbatas pada ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia baik berupa pengetahuan, keterampilan hidup, serta keahlian dan profesi. Kedua, dengan harta. Kita manfaatkan harta yang dianugerahkan Allah untuk membantu sesama. Yang wajib tentu saja adalah membayar zakat ketika harta itu telah mencapai nishab dan haul-nya. Setelah zakat ada infak
dan sedekah yang memiliki ruang lebih luas dan tak terbatas. Ketiga, dengan waktu dan tenaga. Yakni ketika kita mendengar keluhan orang lain, segera membantu mereka dengan melakukan sesuatu, membantu menyelesaikan urusan mereka, membantu kesulitan mereka, dan sebagainya. Keempat, dengan tutur kata, yakni perkataan kita yang baik, yang memotivasi, yang menenangkan, dan mengajak kepada kebaikan. Sepertinya mudah, tetapi kadang-kadang untuk sekadar berkata yang baik pun berat. Banyak di antara kita yang jangankan membantu kesulitan yang dialami orang lain, malah kata-kata buruk dan menyakitkan yang kita kemaukakan. Kelima, dengan sikap kita. Sikap yang paling mudah adalah keramahan kita kepada sesama, serta senyum kita di hadapan orang lain. Sederhana, mudah dilakukan, dan itu termasuk memberikan kemanfaatan kepada orang lain. Kelima hal nafi’un li ghairihi itu, jika kita lakukan dengan ikhlas, Allah SWT akan membalasnya dengan kebaikan dan pahala. Firman-Nya dalam Surah Al Zalzalah ayat: 7, “Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun, ia akan mendapatkan balasannya.” (dari berbagai sumber)
TINGKATAN DALAM BERBUAT BAIK Pertama: tidak mengganggu dan tidak menyusahkan orang lain. Inilah fase awal dalam berbuat baik. Jika seseorang belum mampu berbuat kebaikan maka paling tidak janganlah mengganggu atau menyusahkan orang lain. Tidak mengganggu atau tidak menyusahkan orang lain juga termasuk sebagai kebaikan. Kedua: melakukan yang bermanfaat bagi orang lain. Ini fase kedua dalam berbuat kebaikan. Seorang hamba hendaknya memberi manfaat bagi orang lain. Sekecil apapun akan ada nilainya. Di antaranya memberi salam dengan senyum kepada orang lain. Ketiga: berbuat yang lebih baik kepada orang yang telah berbuat baik. Ini fase ketiga dalam berbuat kebaikan. Allah berfirman, “Dan apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (Q.S. an Nisa: 86). Keempat: Membalas perbuatan buruk dengan kebaikan. Inilah tingkat paling tinggi dalam berbuat kebaikan. Tabiat manusia selalu ingin membalas keburukan yang diterimanya, bahkan ada yang ingin membalas dengan keburukan yang lebih besar. Islam membolehkan membalas keburukan dengan keburukan yang setimpal. Tapi berbuat baik, yaitu tidak membalas atau bersabar bahkan kalau membalas adalah dengan kebaikan maka itu lebih utama. Firman Allah, “Dan jika kamu membalas maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik.” (Q.S. al Hajj: 60). Seseorang melakukan kebaikan haruslah semata mata karena Allah. Hanya karena mengharapkan pahala dan balasan dari-Nya. Sebuah ungkapan menyebutkan bahwa jika engkau telah berbuat kebaikan buanglah kelaut. Maksudnya tidak perlu disebut sebut, jangan diungkit-ungkit. Jika seseorang berharap balasan dari manusia, ujung-ujungnya kekecewaan karena kemampuan manusia untuk membalas kebaikan sangatlah terbatas. Ketahuilah bahwa manusia itu sedikit sekali yang mau berterima kasih. Jangankan berterima kasih kepada sesama manusia, berterima kasih (bersyukur) kepada Allah juga masih banyak yang tidak melakukannya, meskipun Allah telah memberikan nikmat yang sangat banyak dan tidak terhitung jumlah dan jenisnya. (Azwir B. Chaniago)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
Tips Menurunkan Berat Badan Jika ingin menurunkan berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengatur porsi makan dan pintar-pintar menakar jumlah asupan kalori yang masuk agar seimbang dengan jumlah yang dibakar oleh tubuh. Selain itu, mengonsumsi makanan jenis tertentu juga bisa membantu mengurangi berat badan. da beberapa makanan yang dapat membantu kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk ngemil tidak terlalu besar. Ada juga makanan yang melancarkan metabolisme tubuh, sehingga membantu program penurunan berat badan yang sedang dilakukan. Berikut ini beberapa makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.
A
1. Biji-bijian Biji-bijian mengandung serat yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna. Hal ini berarti mengonsumsi biji-bijian akan memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah kita untuk makan berlebihan. Salah satu golongan biji-bijian yang disarankan untuk dikonsumsi adalah buncis. Selain murah dan mengenyangkan, buncis mengandung protein yang bagus dan dibutuhkan oleh tubuh.
2. Sup Mengawali santap siang dengan seporsi sup adalah langkah yang tepat. Sup akan menambah energi dan cukup mengenyangkan. Tidak masalah sup yang dikonsumsi, baik encer maupun kental, selama sup tersebut mengandung kaldu daging. Jumlah asupan yang dianjurkan adalah 100 hingga 150 kalori per sajian. Jadi, usahakan untuk tidak menambahkan mentega atau krim.
3. Dark chocolate Jika mau, Anda bisa menikmati cokelat di antara jam makan. Namun pilihlah cokelat hitam, bukan cokelat susu. Hal ini sejalan dengan hasil sebuah penelitian yang menemukan bahwa orang-orang yang diberi dark chocolate diketahui makan pizza 15 persen lebih sedikit beberapa jam setelahnya daripada mereka yang memilih cokelat susu.
4. Telur dan sosis Sarapan dengan makanan berprotein tinggi dapat membantu mengurangi makan di jam-jam berikutnya. Sebuah penelitian yang melibatkan sekelompok wanita muda penderita obesitas menemukan bahwa mereka yang mengasup 35 gram protein pada waktu sarapan cenderung tetap merasa kenyang. Jumlah asupan kalori yang mereka konsumsi saat sarapan adalah 350 kalori, termasuk telur dan sosis daging sapi. Sarapan kaya protesin tersebut memberikan efek kenyang yang cukup lama, dan bertahan lebih lama lagi saat mereka membatasi asupan makanan manis dan berlemak dibandingkan dengan para wanita yang memulai harinya dengan menyantap sereal.
5. Sayur dan buah Jangan lupa menambahkan sayuran dan buah ke dalam menu diet. Selain bergizi dan menyehatkan, sayuran dan buah juga membantu menekan jumlah kalori yang masuk. Saat para peneliti dari Penn State menambahkan zucchini (semacam labu kecil) dan kembang kol, peserta penelitian yang terlibat ternyata lebih menyukai makanan yang mereka santap. Akan tetapi, diketahui pula bahwa mereka makan 200 hingga 350 kalori lebih sedikit kalori.
6. Kacang-kacangan Jika sedang lapar namun belum waktunya jam makan, Anda bisa menyantap camilan yang sehat seperti segenggam almond, walnut, pecan (kacang keriting), dan kacang. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang makan kacang, mereka cenderung makan lebih sedikit saat jam makan.
7. Yogurt Yogurt memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan dapat membantu mengurangi ukuran lingkar pinggang. Penelitian dari Harvard University yang melibatkan 120 ribu orang selama kurang lebih 10 tahun lebih membuktikan bahwa dari berbagai jenis makanan, yogurt menjadi salah satu yang paling efektif untuk mengurangi berat badan.
8. Apel Selain kacang-kacangan, buah-buahan khususnya apel juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi
15
MOTIVASI Sebagai gantinya pilihlah tepung gandum karena bahan makanan yang terbuat dari gandum tidak hanya baik untuk pencernaan, namun juga dapat membuat kenyang dalam waktu yang lama. Konsumsi protein. Pastikan Anda mengonsumsi makanan berprotein setiap kali makan. Hal ini agar membuat tetap kenyang dalam waktu yang lama. Selain itu, protein juga dapat menghindari kenaikan gula darah. Selektif memilih buah-buahan. Meski buahbuahan adalah pilihan yang baik untuk diet, tetapi perlu diingat bahwa sebagian besar buah mengandung kadar gula yang tinggi yang bisa mengganggu diet madu yang Anda lakukan. Jadi, disarankan untuk memilih buah yang rendah karbohidrat seperti keluarga buah berry. Hindari kentang. Diet madu mengharuskan Anda untuk menghindari kentang, dikarenakan kentang dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. (www. healthyfoodhouse.com)
camilan sehat dikala lapar mendera. Hal ini karena buah apel utuh mengandung banyak serat, sehingga memberikan efek mengenyangkan dalam waktu cukup lama . Ditambah lagi, aktivitas mengunyah akan memberikan sinyal ke otak bahwa kita sedang makan sesuatu dalam jumlah besar atau banyak.
9. Grapefruit Buah yang masih dalam keluarga citrus atau jeruk ini cukup populer di negara-negara barat khususnya Amerika. Grapefruit adalah buah yang banyak mengandung nutrisi penting bagi tubuh dan dapat membantu untuk menurunkan berat badan, khususnya bagi para penderita diabetes. Berdasarkan temuan dari penelitian di Scripps Clinic, San Diego, diketahui bahwa para penderita obesitas yang menyantap setengah buah grapefruit sebelum jam makan, mengalami penurunan berat badan rata-rata 1,35 kg dalam 12 minggu. Minum jus grapefruit secara rutin juga menghasilkan efek yang sama.
10. Diet madu Madu dikenal karena besarnya manfaat yang diberikan bagi kesehatan tubuh. Madu mempunyai kandungan alami yang sangat baik bagi tubuh seperti antioksidan, vitamin C, antibakteri, dan lainnya. Ternyata madu juga dapat membantu menurunkan berat badan. Berdasarkan penelitian, kita bisa menurunkan berat badan beberapa kilogram dalam waktu tiga minggu dengan mengonsumsi satu sendok madu sebelum tidur. Mike McInnes, pendiri diet madu, seperti yang dilansir dari laman Health Me Up, mengatakan bahwa atlet yang mengonsumsi makanan tinggi fruktosa seperti madu diketahui dapat membakar lebih banyak lemak dalam tubuhnya serta membantu meningkatkan kadar staminanya. Madu bekerja sebagai bahan bakar untuk hati dan menghasilkan glukosa. Glukosa tersebut membuat kadar gula otak menjadi tinggi dan memaksanya melepaskan hormon pembakaran lemak. Jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari diet madu, kita hanya perlu mengganti asupan gula dengan madu. Selain itu, juga dianjurkan untuk mengonsumsi tiga sendok madu dengan air hangat setiap malam sebelum tidur. Kombinasikan hal tersebut dengan olahraga rutin, setidaknya tiga kali dalam seminggu dan kita akan mampu menurunkan berat badan secara signifikan. Menurut McInnes, saat kita mengonsumsi madu sebelum tidur, tubuh akan membakar lebih banyak lemak selama jam-jam awal tidur. Ketika mengganti asupan gula dengan madu, kita akan menyeimbangkan sinyal otak yang sering memaksa untuk mengkonsumsi makanan-makanan manis. Berikut tips mengoptimalkan diet madu. Ganti asupan gula dengan madu. Hindari penambahan gula pada minuman favorit seperti teh. Sebagai gantinya, gunakan madu dalam teh, kopi, sereal, atau bahkan masakan kesukaan Anda lainnya. Hindari konsumsi junk food, yaitu makanan olahan yang tinggi kalori. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan sepenuhnya dari diet madu, hindarilah mengonsumsi junk food. Pilih tepung gandum. Nasi putih dan tepung putih yang dimurnikan dalam bentuk pasta putih bisa menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.
Penghambat Turunnya Berat Badan Olahraga secara rutin mungkin menjadi salah satu pilihan paling populer untuk menurunkan berat badan. Namun itu saja tidak cukup, karena harus diimbangi juga dengan menjaga pola hidup sehat. Salah satunya menghindari beberapa kebiasaan yang menyebabkan penimbunan lemak di perut. Apa saja kebiasaan-kebiasaan tersebut? 1. Minuman bersoda Apabila tidak bisa melewatkan hari tanpa minuman bersoda maka Anda berada dalam risiko mengalami perut buncit. Menurut penelitian, mengonsumsi minuman bersoda menyebabkan lingkar pinggang bertambah lima kali lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi soda setiap harinya. Sebab, soda mempunyai kandungan gula yang tinggi sehingga memicu untuk makan lebih banyak. 2. Makan tengah malam Walaupun secara alami tubuh akan membakar timbunan lemak ketika tidur, mekanisme tersebut sulit bekerja dengan baik jika kita tidur dalam kondisi perut kenyang. Makan pada larut malam membuat kita tidur dalam kondisi perut penuh. Selain menyebabkan timbunan lemak di perut, tidur dengan perut kenyang mengganggu pencernaan. Untuk mengatasinya, kita dapat makan dengan porsi kecil di malam hari dan jangan tidur dulu selama 3 jam setelah makan. 3. Makan dengan piring besar Ketika makan, kita sebaiknya memperhatikan ukuran piring yang digunakan. Memang terlihat sepele, namun pengaruhnya tidak bisa diremehkan. Survei yang dilakukan pada penderita obesitas menemukan bahwa mereka cenderung memilih piring yang besar saat makan. Piring besar memungkinkan untuk mengambil makanan lebih banyak, sehingga kita pun mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. 4. Kurang tidur Kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab mengapa berat badan mudah naik. Ketika tubuh gagal memenuhi waktu tidur yang cukup (7—9 jam) maka tingkat kortisol (hormon stres) akan naik. Hal tersebut mendorong kita mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula. 5. Makan saat sedih atau marah Emosi yang meningkat dapat membuat seseorang makan lebih banyak. Tidak sedikit orang yang sedang emosi melampiaskan kekesalannya pada makanan, dan ini tentunya tidak baik. Asupan makanan yang tidak terkontrol membuat timbunan lemak di perut. Sebagai gantinya, kita bisa mengubah kebiasaan buruk ini dengan mengonsumsi minum air putih yang banyak saat marah. (dari berbagai sumber)
TABLOID BULANAN No.111/Desember 2015
Dewan Komisaris, Direksi, dan Seluruh Karyawan
PT Perkebunan Nusantara VII Mengucapkan
Selamat Tahun Baru 2016 “Mari melangkah dengan semangat yang lebih menggelora dan tekad yang lebih membaja dalam mengawali tahun yang penuh makna.” “Biarkan yang lalu menjadi pengalaman, pelajaran, dan kenangan, karena masa depan masih menanti perjuangan dan kemantapan kita.” “Kita tak bisa mengendalikan angin saat berlayar, tapi kita bisa menyesuaikan layarnya. Selamat berlayar dan selamat menjemput takdir di masa-masa mendatang!”
16