III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan serta menguji suatu kebenaran pengetahuan, sehingga memperoleh hasil yang kita harapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2012:7) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Punch (1988:4) penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris dimana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung atau angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.
27
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa di SMA Negeri 1 Sidomulyo.
B. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. menurut Usman (2008: 42) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif dan kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 317 orang siswa, dari seluruh populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
2.
Sampel Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang akan diteliti. Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga
28
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo mencapai 317 siswa, ini berarti jumlah siswa yang menjadi sampel di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan adalah 32 siswa. Tabel 3.1 Daftar jumlah seluruh siswa kelas X yang menjadi sampel di SMA Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran. No.
Kelas
Siswa
Sampel
1.
X1
39
39x10% = 3,9 = 4
2.
X2
39
39x10% = 3,9 = 4
3.
X3
40
40x10% = 4,0 = 4
4.
X4
39
39x10% = 3,9 = 4
5.
X5
40
40x10% = 4,0 = 4
6.
X6
40
40x10% = 4,0 = 4
7.
X7
40
40x10% = 4,0 = 4
8.
X8
40
40x10% = 4,0 = 4
Jumlah Sampel
32 siswa
C. Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Didalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah : 1. Variabel yang mempengaruhi atau disebut juga variabel bebas (X) adalah pengaruh lingkungan sosial siswa.
29
2. Variabel yang dipengaruhi atau disebut dengan variabel terikat (Y) dalam hal ini adalah adab sopan santun siswa. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Pengaruh lingkungan sosial siswa. a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang terdapat dari dalam pribadi siswa itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar pribadi siswa tersebut. Adapun indikatornya sebagai berikut: 1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah 2) Hubungan antara siswa dengan lingkungan keluarga b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar kepribadian siswa. Faktor ini berupa interaksi sosial yang dilakukan dengan kelompok lain diluar pribadi siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut: 1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan masyarakat
30
2. Adab sopan santun Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,
kaidah-kaidah
dan
norma
yang
berlaku
dalam
masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Etika adalah niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Seseorang wajib mempertimbangkan perbuatannya itu sebelum ia melakukan kegiatan tersebut. Norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Sehingga dapat terjalinnya rukun tetangga yang harmonis.
Adapun indikatornya sebagai berikut: a. Moral b. Etika c. Norma
31
E. Rencana Pengukuran Variabel Mengukur variabel tentang Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan dapat diukur dari indikator dalam penelitian ini yaitu : 1.
Variabel X adalah pengaruh lingkungan sosial siswa melalui indikator a. Faktor Internal Indikatornya adalah 1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah 2) Hubungan antara siswa dengan lingkungan keluarga b. Faktor Eksternal Indikatornya adalah 1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan masyarakat dengan ukuran sebagai berikut: 1) Berpengaruh 2) Kurang Berpengaruh 3) Tidak Berpengaruh
2. Variabel Y adalah adab sopan santun siswa melalui indikator a.
Moral
b.
Etika
c.
Norma
32
Dengan ukuran sebagai berikut: 1) Beradab 2) Kurang Beradab 3) Tidak Beradab
Variabel Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan akan diukur dengan menggunakan angket. Teknik angket penelitian ini untuk mendapatkan data primer tentang Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, maka akan dilakukan dengan menyebarkan angket yang berisikan item-item soal.
Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup. Item soal memiliki alternatif jawaban yang masing-masing terdiri dari a, b, c, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Adapun pemberian nilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Skor 3 untuk jawaban yang sesuai dengan harapan
b.
Skor 2 untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan
c.
Skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan
Berdasarkan dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jawaban yang diharapkan memiliki skor tertinggi yaitu dengan skor nilai 3, sedangkan yang terendah adalah jawaban yang tidak diharapkan yang kemudian diberikan skor nilai 1.
33
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam sebuah penelitian harus menggunakan teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap
yang nantinya dapat mendukung
keberhasilan penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid. Validitas yang digunakan sebagai berikut : 1.
Teknik Pokok a. Angket Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Sasaran angket adalah siswa-siswi yang melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
2.
Teknik Penunjang a. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data-data langsung dari responden dan guru bimbingan konseling serta untuk melengkapi data yang belum lengkap atau terjawab melalui angket.
34
b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang tercatat dan tertulis baik dalam bentuk data kuantitatif dan validitasnya tidak diragukan lagi, yang berkaitan dengan objek yang kemudian akan diteliti.
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Untuk uji validitas digunakan melalui control langsung terhadap teoriteori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang akan dilakukan melalui koreksi angket dengan konsultasi kepada pembimbing. Menurut Arikunto (2010:211) bahwa “sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat diukur, apabila dapat diungkapkan data dari variabel yang hendak diteliti dengan tepat”. Berdasarkan pendapat di atas, validitas merupakan tingkat kekuatan dan kepercayaan instrument penelitian hasil yang dilakukan dengan indikator faktor. Untuk uji validitas dilihat dari logical validity dengan cara judgment yaitu dengan mengkonsultasikan kepada beberapa ahli penelitian dan tenaga pengajar di lingkungan FKIP Unila.
2. Uji Reliabilitas Penelitian yang menggunakan uji coba angket memerlukan suatu alat pengumpulan data, yaitu uji reliabilitas. Menurut Arikunto (2010: 160),
35
“reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji reliabilitas data adalah sebagai berikut: a. Melakukan uji coba dengan menyebarkan angket kepada 10 orang diluar responden. b. Hasil uji coba angket dikelompokkan dalam item. c. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi Product Moment yaitu:
∑ Xy – ( ∑ X ) . ( ∑ Y )
N
Rxy =
{
∑ X² - ( ∑ X )²
}{
∑ Y² - ( ∑ Y )²
N
}
N
Keterangan: Rxy = Koefisien kolerasi antara gelaja x dan y Xy = Product dari gejala x dan y N = Jumlah Sampel (Sutrisno Hadi, 1989:318) d. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas seluruh kuisioner digunakan rumus Sperman Brown sebagai berikut:
rxy =
2( rgg) 1 ( rgg)
Dimana:
rxy = koefisien reliabilitas seluruh item
36
rgg = koefisien antara item genap dan ganjil (Sutrisno Hadi, 1986:37) e. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut: 0,90 ̶ 1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50 ̶ 0,89 = Reliabilitas sedang 0,00 ̶ 0,49 = Reliabilitas rendah (Manase Malo, 1985:139)
H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengidentifikasikan data, penyeleksi dan selanjutnya klarifikasi data kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut: Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu:
(Oij Eij ) 2 . Eij i:1 d :1 B
X
2
=
K
Keterangan : X2
: Chi Kuadrat
B
: Jumlah Baris
I j
K
: Jumlah Kolom
jI
0
ij
: Frekuensi Pengamatan
37
E
ij
: Frekuensi yang diharapkan
Kriteria uji hipotesis adalah H0 ditolak jika X2 hit ≤ tab dengan signifikansi 5% (Sudjana, 1992:280). Untuk menguji hipotesis yang kedua digunakan tabel kontrol Chi Kuadrat, dengan kriteria uji : HI diterima jika X2 hit ≥ X2 tab pada taraf signifikansi 5% N: 25. Untuk mengolah dan menganalisis data, akan digunakan teknik analisis data dengan merumuskan :
𝑰=
𝑵𝑻 − 𝑵𝑹 𝑲
Keterangan : I
: Interval
NT : Nilai Tinggi NR : Nilai Rendah K
: Kategori (Sutrisno Hadi, 1986:39)
38
Untuk menguji keeratan maka digunakan rumus kontigensi sebagai berikut :
C
x2 X 2 n
Keterangan : C : Koefisien Kontigensi
X 2 : Chi Kuadrat n
: Jumlah Sampel
Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor diatas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus:
Cmaks
m 1 m
Keterangan : Cmaks : Koefisien kontigen maksimum
m
: Harga maksimum antara baris dan kolom
1
: Bilangan konstan (Sutrisno Hadi, 1989 : 317)
Makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar derajat asosiasi antara variabel.