BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Dalam penelitian ini, terdapat 4 tahapan PTK yaitu perencanaan (planning), tindakan (implementation), observasi (observation) dan refleksi (reflection). PTK ini mengunakan Model Spiral (Model Kemmis dan Taggart) yaitu dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan dan observasi dan diakhiri dengan refleksi.
Tindakan
Perencanaan
Siklus
Observasi
Refleksi Gambar 3.1. Model Spiral Kemmis 1.2 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 pada Bulan Maret 2013 sampai dengan Bulan April 2013. 1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah Siswa Kelas V SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas V sebanyak 35 yang
terdiri dari 14 laki-laki dan 21 perempuan. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga petani. Atas kesibukan orang tuanya, siswa kurang memperoleh perhatian dalam belajar. 1.4
Rencana Tindakan
1.4.1. Siklus I a.
Tahap Perencanaan Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kondisi sekolah, karakteristik siswa, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pada pelajaran Matematika yang akan di ajarkan yaitu materi perkalian pecahan bilangan, contoh-contoh pecahan bilangan asli, pecahan campuran biasa, pecahan desimal, dan alat peraga yang akan digunakan berupa kertas kertas lipat, HVS, dan pita. Dalam pembelajaran harus sesuai dengan pendekatan yang digunakan yaitu Pendekatan Matematika Realistik.
b. Tahap Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Observasi ini dilakukan oleh observer untuk mengamati dan menilai pembelajaran dengan PMR yang dilakukan guru atau peneliti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut : Kegiatan Awal : 1) Memberi motivasi menunjukkan roti. 2) Apersepsi, peserta didik diingatkan kembali tentang penjumlahan berpenyebut sama dan konsep perkalian merupakan penjumlahan berulang ( menunjuk siswa memotong roti ) 3) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 5 siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan. 2) Siswa dalam kelompok diberi masalah yang riil (nyata) tentang perkalian pecahan.
3) Siswa menyelesaikan permasalahan secara berkelompok. 4) Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama dalam kelompok dan meminta siswa yang bias untuk menjelaskan jawaban kepada siswa yang belum bias. 5) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. 6) Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok. 7) Guru bersama siswa membuat simpulan. Kegiatan Akhir Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri. c.
Observasi Guru meminta teman sejawat untuk mengamati kegiatan guru kelas saat melaksanakan kegiatannya pada saat meneliti untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan harus dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat meneliti, peneliti juga harus mengamati siswa aktif tidaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung agar terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
d.
Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap apa yang ditemukan pada saat melakukan kegiatan meneliti yaitu pada waktu melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I, apa yang menjadi hambatan dan motivasi agar lebih baik lagi pada siklus II.
1.4.2. Siklus II a.
Tahap Perencanaan Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentifikasi dan hasil dari observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di siklus II. Menyusun RPP kembali pada pelajaran Matematika dan menyiapkan alat yang akan digunakan pada pembelajaran. Adapun alat yang digunakan adalah kertas lipat, HVS, dan pita.
b.
Tindakan Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan dan membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk bekerja sama, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing di depan kelas setelah itu guru memperjelas hasil presentasi dengan menggunakan alat peraga dan melibatkan siswa di dalamnya.
c.
Observasi Guru sebagai pengobservasi tetap mengobservasi kegiatan pembelajaran peneliti mulai dari awal,pertengahan sampai akhir kegiatan Pembelajaran. Peneliti juga harus melakukan pengamatan pada siswa aktif tidaknya siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d.
Refleksi Dalam pengolahan data diperlukan beberapa temuan baik kelemahan dan kelebihan pada saat peneliti melaksanakan kegiatan penelitian yaitu pada waktu mengajar di siklus II sangat penting di tela’ah agar bisa menjadi motivasi bagi peneliti lebih baik lagi ke depannya.
1.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi 1.
Observasi Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas 5 SD N Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.
2.
Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas 5 SD N Mangunsari 05 khususnya pada mata pelajaran matematika semester II tahun 2012/2013.
3.
Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan pada tiap-tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 1.
Butir soal tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengerjakan tes perkalian berbagai bentuk pecahan. Soal tes untuk Siklus 1 sebanyak 15 soal dan Siklus 2 sebanyak 15 soal dengan kisikisi. Soal tes berupa tes obyektif dengan materi perkalian bilangan pecahan. Kisi-kisi soal tes sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi - Kisi Soal Tes Siklus I
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
5.5. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
Indikator
5.3.5. Mengalikan bilangan asli dengan pecahan biasa berpenyebut maksimal dua angka. 5.3.6. Mengalikan bilangan asli dengan pecahan campuran biasa berpenyebut maksimal dua angka. 5.3.7. Mengalikan pecahan biasa berpenyebut maksimal dua angka dengan bilangan asli. 5.3.8. Mengalikan pecahan campuran biasa berpenyebut maksimal dua angka dengan bilangan asli. TOTAL
No. item
Jumlah
1,2,3,4
4
5,6,7
3
8,9,10,11
3
12,13,14,1 5
4
15
Tabel 3.2 Kisi - Kisi Soal Tes Siklus II No 1
Standar Kompetensi 5. Menggunaka n pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar 5.3. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
Indikator 5.3.11. Mengalikan pecahan biasa berpenyebut maksimal dua angka dengan pecahan biasa berpenyebut maksimal dua angka. 5.3.12. Mengalikan pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut maksimal dua angka. 5.3.13. Mengalikan pecahan campuran berpenyebut maksimal dua angka dengan pecahan campuran berpenyebut maksimal dua angka. 5.3.14. Mengalikan pecahan desimal satu angka dengan bilangan asli. 5.3.15. Mengalikan pecahan desimal satu angka dengan pecahan desimal satu angka. 5.3.16. Mengalikan pecahan desimal dua angka dengan pecahan desimal satu angka.
No. item
Jumlah
1,2,3
3
4,5,6
3
7,8
2
9,10
2
11,12
2
13,14,15
3
TOTAL 2.
15
Lembar pengamatan Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran. Hal – hal yang dinilai meliputi lembar pengamatan. Kisi – kisi adalah sebagai berikut
Tabel 3.3 Kisi - Kisi Lembar Observasi Guru No Aspek 1 Persiapan 2
3
Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model PMR
Melakukan kegiatan penutup
Indikator a. Mempersiapkan media b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran a. Memberikan masalah riil/kontekstual b. Memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sesuai cara mereka sendiri c. Memfasilitasi interaksi siswa dengan siswa d. Membimbing membuat simpulan a. Tindak lanjut
No. item 1 2,3
Jumlah 1 2
4,5
2
6
1
7,8,9,10
4
11,12,13
3
14,15
2
Jumlah
15
Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi siswa Aspek No 1 Persiapan 2 Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model PMR 3 Melakukan kegiatan penutup
1.6.
a. a. b.
c. a.
Indikator No. item Siap menerima pelajaran 1 Menyelesaikan masalah 2,3,4,5,6,7 Melakukan interaksi 7,8 dengan siswa lain dan guru Membuat simpulan 9 Membuat rangkuman 10 Jumlah
Jumlah 1 5 2 1 1 10
Indikator Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah : a.
Sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM
60. Keberhasilan
belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai
60 maka dikatakan
berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% siswa telah
mencapai nilai lebih atau sama dengan 60 maka dikatakan tuntas secara klasikal. b.
Meningkatnya rata-rata persentase hasil belajar siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan dan telah mencapai kategori baik.
1.7. Teknik Analisis Data Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis. Data-data yang berupa angka (data kuntitatif) diolah untuk mencari rerata, data tertinggi, data terendah, jumlah anak yang tuntas, dan persentase ketuntasan pembelajarannya. Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari datadata yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi) dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada Siklus I dan kondisi siklus II. Dari uji komparasi tadi dapat dilihat perubahan atau kemajuan kualitas pembelajaran, hasil belajar matematika yang dilakukan oleh guru yang diperlihatkan oleh peserta didik sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.