BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan melakukan identifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang terindetifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat
landasan
dalam
variabel,
penyusunan
metode
dalam
pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Sedangkan, waktu penelitian dilakukan sejak Oktober 2016-Maret 2017. 2. Tempat Pelaksanaan Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian pada PT. Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan yang berlokasi di Jl HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav.5 Jakata Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. B. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus mengikuti aturanaturan metode ilmiah yang ada. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian ini sendiri harus mengikuti metode penelitian. Desain penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Desain penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
variabel lainnya atau bagaimana suatu vriabel mempengaruhi variabel lainnya. Desain kausal menguji hubungan “sebab-akibat”. Menurut Sugiyono metode kausal (2012) adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti variabel independen yaitu gaya kepemimpinan, motivas kerja dan budaya organisasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan di PT Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan.
C. Definisi dan Operasional Variabel Berdasarkan judul skripsi yang diambil penulis yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan”. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1. Definisi variabel Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat, nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. a) Variabel Bebas (Independent) Menurut Sugiyono (2013) varibel variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab perubahannya atau timbunya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
a) Gaya Kepempimpinan (X1) Merupakan
suatu
cara
pemimpin
untuk
mempengaruhi
bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan anggota-anggota kelompok mempergunakan cara atau gaya tertentu sehingga pemimpin mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b) Motivasi Kerja (X2) Merupakan suatu energi yang bersumber dari dalam diri yang membangkitkan, mengarahkan dan memberikan kekuatan untuk tetap berada pada arah tersebut kepada individu dalam mencapai suatu tujuan. Keitner & Kinicki (2007) mendifinisikan motivasi sebagai proses psikologis yang menyebabkan munculnya suatu tindakan yang memiliki arah untuk mencapai tujuan tertentu. Hasibuan (2007) mengartikan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. c) Budaya Organisasi (X3) Merupakan suatu prinsip dasar dari suatu organisasi. Hal ini mencakup serangkaian nilai, kepercayaan, kebiasaan, norma, sikap
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
dan perilaku yang di anut bersama oleh organisasi dan menjadi ciri khas dari suatu organisasi tersebut. Dan budaya organisasi sangat penting bagi pembentukan perilaku kerja baik oleh pimpinan maupun bawahan, sehingga tercipta budaya kerja yang saling berkesinambungan. b) Variabel Terikat (Dependent) Menurut Sugiyono (2013) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y). 1) Kinerja Karyawan (Y) merupakan perbandingan hasil kerja yang inngin di capai oleh karyawan dengan standar yang telah di tentukan oleh organisasi. Kinerja juga dapat berati hasil yang di capai oleh seseorang baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. 2. Operasional variabel Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah gaya kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2), budaya organisasi (X3) sebagai variabel independen, sedangkan Kinerja Karyawan (Y) sebagai variabel dependen. Adapun detail operasional variabel dapat dilihat dalam tabel berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
Tabel 3.1 Definisi Operasional variabel Gaya Kepemimpinan
Variabel
Dimensi
GAYA Tipe Otoritas KEPEMIM PINAN (X1)
Tipe peternalistis
Indikator 1. Pemimpi menuntut prestasi kerja karyawan 2. Pemimpin tidak mau menerima kritik, saran, atau pendapat bawahan 3. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi 1. Pemimpin memberikan pengarahan mengenai pekerjaan 2. Pemimpin bersikap over protective yang terlalu melindungi bawahannya 3. Bawahan tidak
Skala Pengukuran
Symbol
Skala Likert
GK1 GK2
GK3
Skala Likert
GK4
GK5
GK6
GK7
4.
diberi kesempatan untuk mengambil keputusan 5. Pemimpin sering bersifat maha tahu atau terlalu percaya diri sendiri
Tipe Kharismatik
1. Pemimpin mengkomunikasikan visi secara efektif 2. Pemimpin
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala Likert
GK8
GK9
55
mendemostrasikan visi secara efektif 3. Pemimpin mendemostrasikan konsistensi dan focus 4. Pemimpin mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya Tipe 1. Mendasarkan bahwa kepemimpinan manusia adalah Demokratis makhluk termulia 2. Berusaha mensinkronkan kepentingan & tujuan organisasi dengan kepentingan & tujuan bawahan 3. Senang menerima saran, pendapat, dan kritik dari bawahan 4. Mengutamakan teamwork dalam mencapai tujuan 5. Memberi kebebasan bawahan pada apabila melakukan kesalahan untuk kemudian diperbaiki agar tidak membuat kesalahan yang sama 6. Berusaha menjadikan bawahan lebih sukses daripada dirinya 7. Mengembangkan kapasitas pribadinya
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GK10
GK11
Skala Likert
GK12
GK13
GK14
GK15 GK16
GK17
GK18
56
Tipe Militeristik
1. Sistem perintah dalam menggerakkan bawahan 2. Tergantung pada pangkat dan jabatan 3. Senang formalitas yang berlebihan 4. Disiplin yang tinggi, kaku 5. Sulit menerima kritik, saran atau pendapat dari bawahan 6. Senang ceremonial untuk berbagai keadaan.
Sumber : Siagian (2007)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
GK19 Skala Likert GK20
GK21 GK22 GK23
GK24
57
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Motivasi Kerja
Variabel
Dimensi
Indikator
1. Penghargaan (recogniting) 2. Tantangan (Challenge) 3. Tanggung Jawab (responsibility) 4. Pengembangan (development) 5. Ketertiban (involvement)
Pendorong Motivasi
Motivasi Kerja (X2)
Kesempatan kompensasi dalam bentuk uang pengarahan dan pengendalian penetapan pola kerja yang efektif
Bentuk Motivasi
Sumber :
Siswanto (2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala pengukuran
Symbol
MK1 MK2 Skala Likert
MK3
MK4 MK5
Skala Likert
MK6
58
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi Variabel Budaya Organisasi (X3)
Dimensi
Skala Pengukuran
Symbol
1.Inovasi
Inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan
Skala Likert
BO1
2.Waktu Sensitif
Kedisiplinan dalam bekerja
Skala Likert
BO2
3.Perhatian Kerincian
Menjadi yang terpercaya baik didalam dan diluar lingkungan kantor
Skala Likert
BO3
4.Solusi yang berguna
Karyawan memberikan ide
Skala Likert
BO4
5.Semangat Tim
Bekerja dalam tim
Skala Likert
BO5
6.Keagresifan
Kompetitif dalam bekerja Tingkat Kemantapan karyawan dalam menentukan pilihan
Skala Likert
BO6
Skala Likert
BO7
6.Kemantapan
Sumber :
Indikator
Robbins (2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
ide-
59
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan
Variabel
Dimensi
Skala pengukuran
Indikator
1.Ketepatan melaksanakan pekerjaan Hasil Kerja
dalam
2.Kepuasan pelanggan
Symbol
KK1
Skala Likert KK2
3.Efektivitas melaksanakan tugas KK3
Kinerja Karyawan (Y)
Perilaku Kerja
1. Ramah pelanggan
kepada
2. Ketelitian bekerja
dalam
KK4 Skala Likert
3. Kerja sama tim
KK6
1. Pengetahuan Sifat Pribadi 2. Keterampilan yang Ada Hubungann 3. Kemampuan ya dengan berdaptasi Pekerjaan 4. Semangat kerja Sumber : Wirawan (2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
KK5
KK7 KK8 Skala Likert
KK9
KK10
60
3. Pengukuran Variabel Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono (2014). Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu : Tabel 3.5 Skala Likert Jawaban
Kode
Sangat Setuju SS Setuju S Cukup Setuju CS Tidak Setuju TS Sangat Tidak Setuju STS Sumber : Sugiyono (2014)
Skor 5 4 3 2 1
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2014), populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan yang berjumlah 40 karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2014). Metode sampling yang digunakan dalam penelitian adalah Non probability Sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013). Secara spesifik, teknik yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh (Sensus) sebagai teknik penentuan sampelnya. Sampling Jenuh (Sensus) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 40 orang yang merupakan seluruh bagian dari populasi karyawan PT. Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan. E. Data, Sumber, dan Teknik Pengumpulan data 1. Cara Mengumpulkan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan bahanbahan baik dari buku, jurnal, artikel, ataupun dokumen perusahaan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Penelitian lapangan merupakan teknik pengumpulan data dan informasi secara langsung untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah ditetapkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan survey secara langsung pada objek penelitian, yaitu karyawan PT. Tripuri Wisata Cabang Menara Kuningan. 3. Instrument Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk di jawabnya, kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono,2014) F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Sugiyono (2012) menyebutkan bahwa teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini analisis data akan digunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau
menggambarkan
data
yang
telah
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 2. Uji Kualitas Data a) Uji Validitas Uji Validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Menurut
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
Sugiyono (2012) dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode pengujian validitas isi dengan analisis item menggunakan bantuan program SPSS versi 23. Analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. “Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimun untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau
r>
0,3”. Dari pernyataan di atas dapat dikemukakan jika korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. b) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikatorindikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masingmasing indikator mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
Dengan kata lain, alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Jika semua konstruk dalam penelitian mempunyai Cronbach’s Coefficient Alpha minimal 0,60 atau lebih, maka jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk adalah konsisten dan konstruk dapat diandalkan (Ghozali, 2011). 3. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov. Jika Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. b) Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis metrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan kriteria sebagai berikut : 1. Nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas di antara variabel bebas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
65
2. Nilai Tolerance < 0,01 dan nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinieritas di antara variabel bebas. c) Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk melihat varians data apakah bersifat homogen atau heterogen. Syarat dalam analisis regresi linier berganda adalah varian data harus bersifat homogen dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan scatterplot dengan kriteria : 1) Jika data menyebar membentuk suatu pola teratur, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas (varian data tidak sama). 2) Jika data menyebar membentuk suatu pola tidak teratur, maka dikatakan tidak terjadi kasus heteroskedastisitas (varian data sama) 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan sebagai analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variebel bebas (gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan budaya organisasi)
terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Dimana variabel
yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Maka perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2010), yaitu : Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + b 3 X3 e Keterangan: Y
= Kinerja Karyawan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
a
= Konstanta
X1
= Gaya Kepemimpinan
X2
= Motivasi Kerja
X3
= Budaya
Organisasi
b1, b2
= Koefisien Arah Regresi
e
= Error/variabel pengganggu
5. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1 (Gaya Kepemimpinan), X2 (Motivasi Kerja), X3 (Budaya Organisasi) terhadap variabel Y (kinerja karyawam). Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah : a) Jika koefisien determinasi mendekati nol (0), maka pengaruh independen terhadap variabel dependen lemah. b) Jika koefisien determinasi (kd) mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen), dikemukakan oleh Sugiyono (2012) sebagia berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
Tabel 3.6 Koefisien korelasi dan taksirannya Interval Koefisien 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sumber : Sugiyono (2012)
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya (Ghozali, 2011). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya : 1) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka model ditolak 2) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka model diterima Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95 dapat digunakan rumus : df = n – k Dimana : n : jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. k : jumlah variabel (bebas + terikat) Dasar pengambilan keputusan : 1) Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z