25
III. METODE PENELITIAN 3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TNW Kabupaten Merauke Provinsi Papua
(Lampiran 1). Kegiatan penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan, dengan pembuatan proposal pada bulan Maret 2012.
diawali
Pengambilan data
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2012. 3.2. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis menulis, alat perekam, kamera. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah daftar pertanyaan (panduan wawancara). 3.3. Metode Pengumpulan Data Menurut Singarimbun & Effendi (1989) untuk dapat memperoleh data sesuai dengan kebutuhan maka dirancang suatu metode dengan menggunakan daftar pertanyaan.
Secara rinci proses pengambilan data dilaksanakan sebagai
berikut : 1.
Studi Pustaka (dokumentasi) merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan situasi dan kondisi subyek penelitian yang bersumber dari instansi-instansi terkait serta data penunjang lainnya. Jenis dan sumber data sekunder disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Jenis dan Sumber Data Sekunder yang Diperlukan Dalam Penelitian No 1 2 2 3 4
2.
Jenis Data Data Kependudukan Sejarah Kawasan Peta Kondisi Sosek, sosbud, ekologi Data Penunjang Lainnya
Sumber Data BPS, Kecamatan, Kepala Desa. BTNW BTNW BTNW, Kecamatan Instansi yang terkait/LSM
Pengamatan langsung (observasi): merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengukuran langsung di lokasi penelitian, bertujuan untuk
26
melihat, merasakan dan memaknai interaksi sosial ekonomi, sosial budaya dan sosial ekologi masyarakat suku asli yang ada di TNW. 3.
Wawancara mendalam untuk memperoleh data primer,
yang dilakukan
kepada Informan yang terdiri dari Kepala Suku, Ketua-ketua Marga dan tokoh penduduk pendatang. Peubah yang diambil dari informan adalah: a. Interaksi Sosial Ekonomi -
Aktivitas produksi pemanfaatan sumber daya alam dalam kawasan terdiri dari sarana produksi, tenaga kerja, adopsi dan inovasi, modal finansial dan interaksi pemanfaatan penggunaan lahan dan air.
-
Aktivitas konsumsi terdiri dari barang pabrik, hasil kebun masyarakat, hasil hutan kayu (HHK) dan hasil hutan bukan kayu (HHBK).
-
Aktivitas distribusi terdiri dari jual beli dan barter barang.
b. Interaksi Sosial Budaya -
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi dan sebagainya);
c.
-
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan dan perkawinan);
-
Bahasa (lisan maupun tertulis);
-
Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya);
-
Hukum adat;
-
Religi (sistem kepercayaan).
-
Agama
Interaksi Sosial Ekologi -
Aturan dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk menjaga keseimbang alam.
-
Benda yang menjadi simbol kelompok.
-
Tempat-tempat sakral
d.
Sejarah Suku-Suku di TNW
e.
Aturan Aturan Adat yang mengatur kehidupan masyarakat
f.
Pemanfaatan Sumber daya hutan oleh masyarakat adat
g.
Identifikasi bentuk pengelolaan secara adat/tradisional masyarakat lokal
27
3.4.
Metode Penentuan Informan Informan yang diambil sebanyak 79 orang, terdiri dari Kepala Suku
dari 4 suku yaitu suku Kanume, Marori Men Gey, Yeinan dan suku Malind Imbuti, ketua marga dari masing-masing suku, tokoh masyarakat pendatang dari Jawa, Sulawesi, dan Maluku yang tinggal di 10 kampung di TNW dan Kepala Balai TNW.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner
(interview) yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan detail berkaitan dengan interaksi sosial ekonomi, sosial budaya dan sosial ekologi. Wawancara juga dilakukan terhadap informan secara mendalam (indepth interview) yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan detail yang dilakukan secara reflexive mengenai hidupnya, pengalamannya mengenai interaksi sosial ekologi, sosial budaya dan sosial ekologi sebagaimana ia ungkapkan dalam bahasanya sendiri agar memperoleh pemahaman tentang realitas kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola hutan yang berhubungan dengan kearifan lokal serta pemahaman tentang pandangan subyek peneliti atau pihak-pihak terkait. 3.5. Analisis Data 3.5.1. Analisis Kualitatif Data kualitatif merupakan serangkaian data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman dan biasanya diproses sebelum siap digunakan melalui pencatatan, pengetikan, penyutingan. Analisis kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas. Menurut Miles & Huberman (1992) terdapat tiga teknik analisis data kualitatif, yaitu: 1.
Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang didapatkan dari catatan harian yang dikumpulkan selama proses penelitian. Proses ini akan berlangsung terus menerus meliputi kegiatan: (a) meringkas atau menyunting data untuk melihat kelengkapan dan keabsahan data; (b) menelusuri tema dan menganalisis yang berkaitan dengan interaksi sosial, ekonomi dan budaya
28
antar suku serta partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan (c) membuat gugus–gugus dan menyusun data berdasarkan urutan kejadian; dan (d) menulis catatan harian berupa matriks yang berisi: kategori fakta, metodologi dan teori yang diperoleh dari temuan di lapangan. 2.
Penyajian data, adalah sekumpulan data informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajiannya berupa bentuk matriks dan bagan yang menggabungkan informasi dalam suatu bentuk yang padu sehingga memudahkan melihat fenomena yang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis.
3.
Kesimpulan, adalah proses menemukan makna data, bertujuan memahami tafsiran dalam konteksnya dengan masalah secara keseluruhan. Kesimpulan mencakup verifikasi atas kesimpulan dengan menghubungkan semua kejadian sosial, ekonomi dan budaya yang ditemukan di lapangan. Kesimpulan yang sifatnya sementara ini kemudian didiskusikan dengan subyek, informan dan pembimbing tesis. Apabila kesimpulan peneliti sesuai dengan interpretasi pihak–pihak terkait, maka temuan tersebut akan menjadi kesimpulan penelitian.
Namun,
jika
kesimpulan
peneliti
belum
menunjukkan
kesesuaian dengan interpretasi mereka, maka peneliti akan terus mencari data dan merumuskan kesimpulan kembali. 3.5.2. Analisis Trianggulasi Denzin (1978)
dalam
Moleong (2010) membedakan empat macam
trianggulasi: memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Analisis trianggulasi dilakukan melalui
langkah-langkah: 1) Membandingkan
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi; 3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; 4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat; 5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang terkait. Secara keseluruhan dan disajikan dalam tabel 4.
ringkas, metode penelitian yang digunakan
29
Tabel 4 Ringkasan Metode Penelitian Tahapan dan Tujuan Penelitian Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat suku asli dengan masyarakat pendatang di dalam TNW yang meliputi jumlah dan sebaran penduduk (sex ratio, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan matapencaharian). Mengidentifikasi aturan-aturan informal dan kearifan lokal.
Mengidentifikasi situasi interaksi sosial ekonomi, sosial budaya, serta ekologi suku asli dan masyarakat pendatang serta serta dampaknya pada tatanan, nilai-nilai kehidupan masyarakat suku asli maupun masyarakat pendatang. Merumuskan konsep pengelolaan TNW berdasarkan pertimbangan situasi interaksi masyarakat suku asli dan masyarakat pendatang.
Jenis Data/Informasi yang dibutuhkan Data Kependudukan 4 suku asli dan Masyarakat Pendatang
Sumber Data/ Informasi Primer: Kepala Suku, Ka. BTNW, BPS, Ka. Kampung.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
observasi dan Kualitatif studi literatur
Aturan-Aturan Informal Primer: Ka. Suku, dan Kearifan lokal. Ketua Marga penduduk asli, Kepala BTNW. Interaksi sosial Primer: Ketua Marga ekonomi, sosial penduduk asli dan budaya, sosial ekologi masyarakat pendatang.
Observasi, kualitatif indepth interview, studi literatur observasi dan kualitatif indepth interview
Sintesis data dan Data Primer informasi perubahan- Data Sekunder perubahan yang terjadi serta implikasinya
Observasi, kualitatif indepth dan interview, trianggulasi studi literatur
Output yang Diharapkan Kondisi sosial ekonomi masyarakat suku asli dengan masyarakat pendatang di dalam TNW.
Aturan-aturan informal yang merupakan kearifan lokal.
Interaksi antar suku dalam pemanfaatan sumber daya alam di TNW serta dampak pada tatanan, nilai-nilai kehidupan masyarakat suku asli maupun masyarakat pendatang. Rumusan konsep pengelolaan TNW berdasarkan pertimbangan situasi interaksi masyarakat.