III. METODE PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan. Pengolahan gambir asalan lebih lanjut dapat menghasilkan beberapa produk turunan terutama melalui proses pemurnian menjadi katekin dan tanin. Menurut Evalia (2009), pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin memberikan nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan gambir asalan. Rasio nilai tambah dari pengolahan gambir menjadi tanin untuk tiga kilogram gambir adalah 83,81 % dan katekin adalah 91,67 %. Selain itu, katekin dan tanin merupakan komponen yang digunakan dalam berbagai industri hilir diantaranya tanin untuk industri penyamak kulit, pewarna, dan adhesive, sedangkan katekin untuk industri farmasi dan kosmetik. Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pemurnian gambir asalan menjadi katekin dan tanin merupakan peluang untuk didirikannya industri skala menengah sampai skala besar karena sampai saat ini industri katekin dan tanin belum ada di Indonesia. Peluang tersebut masih terbuka lebar bagi pengusaha dan investor yang berminat menanamkan modalnya pada sektor industri pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin. Sebelum proyek pendirian industri pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin diimplementasikan, terlebih dahulu dilakukan kajian teknoekonomi yang meliputi analisis dari berbagai aspek. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak pengambil keputusan kelayakan pendirian industri pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin. Secara konsep, penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka sekaligus mempelajari deskripsi produk dan industri katekin dan tanin. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan informasi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, analisis teknis dan teknologis, analisis manajemen, analisis lingkungan dan legalitas, serta analisis finansial. Apabila data yang dikumpulkan belum cukup maka kembali dilakukan pengumpulan data. Namun jika data dan informasi yang dibutuhkan sudah mencukupi kemudian dilakukan tabulasi data
28
dan analisis pada tiap aspek. Setelah dilakukan analisis data dan informasi yang sudah dianalisis disusun dalam bentuk laporan lengkap. Setelah disusun dalam bentuk laporan, penelitian selesai. Diagram alir kerangka pemikiran yang merupakan tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Mulai
Studi pustaka, mempelajari deskripsi produk dan industri katekin dan tanin
Pengumpulan data (primer dan sekunder)
Tabulasi data
Analisis pasar dan pemasaran katekin dan tanin •
Identifikasi potensi pasar
•
Segmenting, Targetting, Positioning, dan Marketing mix
Analisis teknis dan teknologis • • • • •
Spesifikasi bahan baku Ketersediaan bahan baku dan Penentuan kapasitas produksi dan lokasi, serta dan Perencanaan tata letak Pemilihan teknologi proses dan mesin serta peralatan Neraca massa Analisis manajemen
• •
Struktur organisasi • Deskripsi kerja •
Spesifikasi Kerja Kebutuhan Tenaga Kerja
Analisis lingkungan dan legalitas • • •
Analisis dampak lingkungan Peraturan pemerintah Perizinan
Analisis finansial • • • •
Penentuan asumsi Sumber dana dan struktur pembiayaan Biaya investasi Proyeksi laba rugi
• • •
Proyeksi arus kas PBP, IRR, NPV, B C ratio, BEP Analisis sensitivitas
Penyusunan Laporan
Selesai
Gambar 6. Diagram Alir Tahapan Penelitian Kelayakan Pendirian Industri Katekin dan Tanin 29
B.
TATA LAKSANA Tahapan yang dilakukan pada analisis tekno ekonomi adalah melakukan
analisis masalah dan meneliti aspek-aspek yang berhubungan dengan perancangan industri katekin dan tanin dari gambir asalan tersebut yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen operasi dan organisasi, aspek lingkungan dan legalitas, dan aspek finansial. Pelaksanaan studi kelayakan ini terdiri dari pengumpulan data dan analisis data. 1.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran
dan keterangan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yaitu kajian teknoekonomi pendirian industri katekin dan tanin dari gambir. Data tersebut diharapkan dapat digunakan untuk pemecahan masalah pengambilan suatu keputusan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi yang akan dibangun industri pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin, yaitu di Ciawi Bogor. Data tersebut didapat dengan melakukan wawancara dan observasi lapangan. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran laporan, jurnal, buku, data statistik dari instansi-instansi terkait, dan internet. Jenis data dan metode pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 7.
30
Tabel 7. Jenis data dan metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian Data/informasi yang Jenis Data Metode Pengumpulan dibutuhkan 1. Pasar dan pemasaran Deskripsi produk dan Sekunder dan primer Studi dokumen dan industri wawancara Harga Sekunder Studi dokumen Pesaing Sekunder dan primer Studi dokumen dan wawancara Ekspor dan impor Sekunder Studi dokumen Kebutuhan katekin dan Sekunder Studi dokumen tanin dalam produk Strategi pemasaran dan Sekunder Studi dokumen bauran pemasaran 2. Teknis dan teknologis Bahan baku Sekunder Studi dokumen Teknologi proses Primer Observasi lapang di Leuwi kopo dan laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian Mesin dan peralatan Primer dan sekunder Observasi lapang dan studi dokumen Lokasi pabrik Primer dan sekunder Observasi lapang dan wawancara 3. Manajemen Manajemen dan Sekunder Studi dokumen organisasi 4. Lingkungan dan Legalitas Lingkungan Primer dan sekunder Observasi lapang dan Studi dokumen Legalitas Sekunder Studi dokumen 5. Finansial Primer dan sekunder Wawancara dan studi dokumen 2.
Pengolahan Data Analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif yang meliputi analisis
pasar, analisis teknis dan teknologis, analisis manajemen operasional, dan analisis finansial. a. Analisis Pasar dan Pemasaran Aspek-aspek yang dikaji pada analisis pasar dan pemasaran meliputi analisis potensi pasar dan strategi pemasaran untuk mencapai pangsa pasar
31
katekin dan tanin. Semua aspek tersebut diukur dengan teknik yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dan sumber data yang diperoleh. Setelah diketahui potensi pasar yang dapat diraih, maka diperlukan strategi pemasaran, diantaranya dengan segmentasi (segmenting), penentuan target pasar (targetting), dan penentuan posisi di pasar (positioning), serta bauran pemasaran (marketing mix). Langkah-langkah dalam analisis pasar dan pemasaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. Mulai
Pencarian data
Analisis potensi pasar katekin dan tanin
Penentuan strategi pemasaran katekin dan tanin
Penentuan strategi bauran pemasaran
Selesai
Gambar 7. Diagram Alir Proses Analisis Pasar dan Pemasaran Katekin dan Tanin b. Analisis Teknis dan Teknologis Analisis teknis dan teknologi meliputi ketersediaan bahan baku, penentuan kapasitas produksi dan lokasi, pemilihan teknologi proses, mesin dan peralatan, neraca massa dan energi, dan perencanaan tata letak, dan kebutuhan luas ruang produksi dari pabrik tersebut. Aliran proses analisis aspek teknis dan teknologis dapat dilihat pada Gambar 8.
32
Mulai
Pencarian data bahan baku gambir asalan
Penentuan lokasi pabrik
Penentuan kapasitas produksi
Pemilihan teknologi proses, mesin, dan peralatan
Penyusunan neraca massa
Penyusunan diagram keterkaitan antar aktivitas, kebutuhan luas ruang produksi, jumlah mesin, dan jumlah operator
Penyusunan tata letak pabrik
Selesai
Gambar 8. Diagram Alir Proses Analisis Aspek Teknis dan Teknologis Industri Katekin dan Tanin Ketersediaan bahan baku gambir asalan dianalisis dengan mengkaji data produksi gambir, ekspor gambir, penggunaan katekin dan tanin. Jika kebutuhan gambir asalan tidak terpenuhi, maka dilakukan pencarian alternatif tempat bahan baku dapat diperoleh. Penentuan
kapasitas
produksi
dilakukan
dengan
memperhatikan
ketersediaan bahan baku gambir asalan dan kemampuan menyerap pasar
33
katekin dan tanin. Kedua komponen tersebut dianalisis sehingga didapatkan kapasitas produksi industri pengolahan gambir menjadi katekin dan tanin. Pemilihan jenis teknologi proses produksi didasarkan pada kemudahan proses produksi dan perkiraan biaya produksi. Pemilihan mesin dan peralatan ditentukan berdasarkan teknologi dan proses produksi yang dipilih. Neraca massa disusun untuk melihat laju alir, jumlah input, dan jumlah output masing-masing kompinen bahan pada setiap proses. Penentuan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas diberi tanda sandi sebagai berikut: 1. A (absolutely necessary) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berdekatan dan bersebelahan. 2. E (especially important) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus bersebelahan. 3. I (important) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan cukup berdekatan. 4. O (Ordinary important) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus saling berdekatan. 5. U (unimportant) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan bebas dan tidak saling mengikat. 6. X (undesirable) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan atau tidak boleh saling berdekatan. Sandi derajat hubungan aktivitas diletakkan pada bagian dalam kotak bagan keterkaitan antar aktivitas. Alasan-alasan yang mendukung kedekatan hubungan meliputi keterkaitan produksi, keterkaitan pekerja, dan aliran informasi. Alasan keterkaitan produksi meliputi urutan aliran kerja, penggunaan peralatan, catatan dan ruang yang sama, kebisingan, kotor, debu, getaran, serta kemudahan pemindahan barang. Alasan keterkaitan pekerja meliputi penggunaan karyawan yang sama, pentingnya berhubungan, jalur perjalanan,
kemudahan
pengawasan,
pelaksanaan
pekerjaan
serupa,
34
perpindahan pekerja, dan gangguan pekerja. Alasan informasi meliputi penggunaan catatan yang sama, hubungan kertas kerja, dan penggunaan alat komunikasi yang sama (Apple, 1990). Kebutuhan luas ruang produksi tergantung pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi, serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi. Metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan luas ruang produksi adalah metode pusat produksi. Pusat produksi terdiri dari mesin dan semua perlengkapan untuk mendukung proses produksi serta luasan untuk melaksanakan operasi (Machfud dan Agung, 1990).
c.
Aspek Manajemen Kajian terhadap manajemen dan organisasi meliputi pemilihan bentuk
perusahaan dan struktur organisasi yang sesuai, kebutuhan tenaga kerja, dan deskripsi dan spesifikasi kerja. Alir analisis manajemen dan organisasi dapat dilihat pada Gambar 9. Mulai
Mempertimbangkan: • • •
Data perkiraan investasi yang diperlukan dari penggunaan mesin dan bahan baku Data kapasitas produksi Teknologi proses yang digunakan Menentukan bentuk usaha yang dipilih
Menentukan struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi kerja, dan kebutuhan tenaga kerja
Selesai
Gambar 9. Diagram Alir Analisis Aspek Manajemen dalam Pendirian Industri Katekin dan Tanin dari Gambir
35
d. Analisis Lingkungan dan Legalitas Analisis lingkungan meliputi sejauh mana keadaan tingkat lingkungan dapat menunjang perwujudan pendirian industri pengolahan gambir, terutama sumber daya yang diperlukan, seperti air, energi, manusia, dan ancaman alam sekitar, serta analisis mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pendirian industri ini. Analisis legalitas meliputi mekanisme perizinan dan peraturan-peraturan yang berlaku. e. Analisis Finansial Kriteria-kriteria yang digunakan dalam analisis finansial meliputi Break Even point, Net Present Value, Internal rate of Return, Net Benefit Cost Ratio, Pay Back period, dan analisis sensitivitas. Kriteria-kriteria di atas digunakan untuk menentukan kelayakan industri secara finansial.
36