41
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara meneliti, menguraikan, menganalisis dan menginterpretasikan hal-hal yang ditulis dengan pembahasan yang teratur dan sistematis (Arifin dan Junaiyah, 2010). Metode ini diawali dengan pengumpulan data dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan serta pemberian saran atau rekomendasi sesuai dengan kebutuhan. Periode penelitian yaitu selama bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016 untuk mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterpretasikan hasil analisis data. B. Metode Pengumpulan Data 1. Penentuan Lokasi Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu pemilihan lokasi penelitian melalui pilihan-pilihan berdasarkan kesesuaian karakteristik yang dimiliki calon responden dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, sesuai tujuan penelitian (Mardikanto, 2009). Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan lokasi dengan UMKM sale pisang yang lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Kabupaten Pacitan. Penelitian tentang strategi bersaing diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta bermanfaat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan UMKM dalam menghadapi pesaing. 2. Metode Pengambilan Sampel a. Penentuan
informan
kunci
untuk
identifikasi
faktor
penentu
keberhasilan dan faktor-faktor strategis. Key informan merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber informasi yang akan memberikan informasi sesuai dengan fokus penelitian. Informasi yang didapatkan akan bermanfaat untuk 41
42
mendukung penelitian yang dilakukan. Pemilihan key informan lebih tepat
dilakukan
secara
sengaja
(purposive)
(Bungin, 2003). Informan kunci ditentukan dengan pertimbangan bahwa orang tersebut dianggap paling mengetahui informasi yang diharapkan, yang paling berpengaruh sehingga memudahkan peneliti dan menggali informasi yang dibutuhkan. Responden yang dipilih sebagai informan kunci yaitu: 1. Produsen UMKM sale pisang 8 responden karena dianggap memahami dan dapat menjelaskan dengan baik kondisi UMKM sale pisang di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. 2. Instansi Pemerintah Kabupaten Pacitan 2 responden yaitu Kepala Bidang dan Kasie UMKM dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan sebagai pembuat kebijakan berhubungan dengan UMKM di Kabupaten Pacitan. 3. Pemasar yaitu pihak yang memasarkan produk sale pisang 4 responden yaitu Sari Rasa 1, Sari Rasa 2, Blumbang Snack, dan Oleh-oleh Bu Erwin, memasarkan produk dengan empat variasi sale pisang yang berbeda minimal selama 1 tahun. 4. Konsumen sale pisang sebanyak 8 responden, konsumen terdiri dari konsumen lokal Pacitan. 5. Lembaga 2 responden yaitu Bank Perkreditan Rakyat yang berfungsi memberikan kemudahan akses permodalan UMKM dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM yang berperan sebagai konsultan, pendamping, membantu pemasaran, akses pembiayaan, pelatihan bisnis, dan networking bagi UMKM. b. Penentuan responden untuk bobot, rating dan nilai daya tarik atau Atractiveness Score (AS) dalam CPM dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Penentuan bobot dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun kuisioner yang berisi faktor penentu keberhasilan dalam strategi bersaing UMKM sale pisang. Penentuan bobot dilakukan dengan
43
memberikan nilai 0,05 sampai 0,2, nilai 0,05= lemah, 0,10= rata-rata, 0,15= kuat, dan 0,2= sangat kuat. Pada setiap faktor dan setelah dikonversikan jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. Peringkat merupakan angka yang menunjukkan posisi UMKM sale pisang berdasarkan faktor penentu keberhasilan yang ditetapkan. Nilai peringkat untuk masing-masing UMKM sale pisang berbedabeda tergantung kodisi UMKM sale pisang pada CPM. Nilai rating dari 1= sangat lemah, 2=lemah, 3= kuat, 4= sangat kuat. Nilai total rating diperoleh dengan mengalikan bobot dengan rating sehingga diketahui posisi UMKM sale pisang dibandingkan dengan pesaing. Penyusunan kuisioner disusun terlebih dahulu untuk penentuan nilai daya tarik (AS). Kuisioner berisi faktor-faktor strategis yaitu faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM sale pisang. Kemudian melakukan wawancara dengan membawa kuisioner kepada key informan yang dipilih secara purposive dan responden memberikan bobot dan nilai daya tarik dalam QSPM. Nilai daya tarik merupakan angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada faktor internal dan eksternal. Nilai daya tarik yaitu 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tariknya sedang, 4 = daya tariknya tinggi. Semakin tinggi total nilai daya tarik menunjukkan semakin menarik strategi tersebut. Key informan yang digunakan dalam penentuan bobot, rating dan AS yaitu yaitu: a) Produsen UMKM sale pisang dengan variasi produk yang berbeda sejumlah 8 responden, yang memiliki pengetahuan, pengalaman dalam menjalankan usaha sale pisang. b) Instansi pemerintah 2 responden, yaitu Kepala Bidang dan Kasie UMKM dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan di Kabupaten Pacitan.
44
C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuisioner. Sumber data primer yaitu produsen UMKM sale pisang dengan variasi produk yang berbeda, pemasar, konsumen, instansi pemerintah, dan lembaga. Data primer terdiri dari faktor penentu keberhasilan atribut produk sale pisang, faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM di wilayah Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah di Kabupaten Pacitan dengan cara pencatatan, seperti jumlah UMKM di Kabupaten Pacitan serta bagaimana perkembangannya. Selain itu juga terkait dengan data monografi daerah Pacitan berhubungan dengan keadaan umum wilayah Kabupaten Pacitan. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Teknik
wawancara
atau
interview
ini
digunakan
sebagai
pengumpulan data primer, dengan menggunakan kuisioner yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan responden yang meliputi produsen UMKM sale pisang dengan variasi produk yang berbeda, pemasar, konsumen, instansi pemerintah, serta lembaga. 2. Observasi Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi adalah melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan melihat objek penelitian. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra, jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Dengan melakukan observasi akan melihat gambaran secara jelas seperti kegiatan produksi dari awal sampai akhir, kegiatan pemasaran,
45
dan kondisi persaingan sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang faktor penentu keberhasilan atribut produk sale pisang, faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM sale pisang di Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. 3. Pencatatan Teknik ini bisa dilakukan dengan menggunakan media catatan oleh peneliti mengenai data atau informasi penting yang diperoleh dari narasumber atau objek penelitian. Pencatatan data dapat dilakukan dengan mencatat data dari hasil wawancara, ataupun data sekunder dari instansi yang berhubungan dengan UMKM di Kabupaten Pacitan. Pencatatan yang lengkap akan membantu peneliti dalam melakukan analisis dan menghasilkan kesimpulan yang valid. E. Metode Analisis Data 1. Posisi Bersaing Matriks
CPM
merupakan
adalah
sebagai
alat
untuk
mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka dalam hubunganya dengan posisi strategis perusahaan sempel berdasarkan bobot dan skor bobot total. Kekuatan dan kelemahan terletak pada atribut produk masing-masing UMKM. Atribut produk yaitu tekstur, rasa, merk, desain kemasan, kualitas kemasan, dan kelengkapan label. Peringkat pada faktor keberhasilan dalam CPM mengacu pada kekuatan dan kelemahan, nilai 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1=sangat lemah. Pada CPM output berupa posisi bersaing UMKM sale pisang dengan variasi produk yang berbeda berdasarkan atribut produk sale pisang. Tabel 6. Rating Nilai Competitive Profile Matrix (CPM) Nilai 4 3 2 1
Respon Sangat kuat Kuat Lemah Sangat lemah
46
Tabel 7. Analisis Competitive Profile Matrix Critical Success Factors
No
Sale Pisang A
Sale Pisang B
Sale Pisang C
Sale Pisang D
Rating
Rating
Rating
Rating
Bobot
Jumlah
Skor
Skor
Skor
Skor
1
(David, 2009) Tabel 8. Bobot pada Competitive Profile Matrix (CPM) Nilai 0,20 0,15 0,10 0,05
Bobot Sangat kuat Kuat Rata-rata Lemah
(David, 2011) Tahapan dalam pembuatan CPM yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat daftar faktor penentu keberhasilan b. Memberikan bobot pada setiap faktor dari 0 sampai 1,0. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor. Total seluruh bobot harus sama dengan 1,0. c. Menentukan
peringkat
(rating)
yang
merupakan
angka
yang
menunjukkan posisi produk sale pisang berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dengan memberikan peringkat yang berbeda. Peringkat antara 1 sampai 4, nilai 1= sangat lemah, 2= lemah, 3= kuat, 4= sangat kuat. d. Menghitung skor bobot yang diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan peringkat (rating). e. Menghitung total skor yang akan menunjukkan posisi UMKM sale pisang dengan variasi produk yang berbeda dibandingkan dengan pesaing.
47
2. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Analisis faktor internal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam perumusan strategi bersaing. Sedangkan analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman dalam perumusan strategi bersaing. Faktor internal yang dianalisis yaitu produk, promosi, finansial, harga, pelayanan dan teknologi produksi. Sedangkan faktor eksternal yang dianalisis yaitu bahan baku, teknologi informasi, pemerintah, konsumen, pesaing, sosial budaya, dan peranan lembaga. Matriks SWOT memadukan antara faktor internal dan faktor eksternal yang menghasilkan empat alternatif strategi yaitu strategi penyesuaian
SO
(Strengths-Opportunities),
WO
(Weaknesses-
Opportunities), ST (Strengths-Threats), WT (Weaknesses-Threats). 3. Alternatif Strategi Bersaing Perumusan alternatif strategi bersaing yaitu dengan menggunakan analisis SWOT. Pada analisis SWOT yaitu melakukan identifikasi faktorfaktor strategis yaitu faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Faktor strategis terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam UMKM sale pisang dan pihak produsen UMKM dapat mengendalikan faktor-faktor tersebut. Faktor internal terdiri dari produk, promosi, finansial, harga, pelayanan, dan teknologi produksi. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar UMKM sehingga produsen UMKM sulit untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut. Faktor eksternal meliputi bahan baku, teknologi informasi, pemerintah, konsumen, pesaing, sosial budaya, serta peranan lembaga. Identifikasi faktor strategis bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman UMKM. Faktor strategis yang terdiri dari faktor internal dan eksternal dapat diketahui dengan melakukan wawancara kepada key informan untuk mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan atau kelemahan dan faktor eksternal yang menjadi
48
peluang dan ancaman. Matriks SWOT memadukan antara faktor internal dan faktor eksternal yang menghasilkan empat alternatif strategi yaitu strategi penyesuaian SO (Strengths-Opportunities), WO (WeaknessesOpportunities),
ST
(Strengths-Threats),
WT
(Weaknesses-Threats).
Perumusan alternatif strategi disesuaikan dengan kondisi UMKM sale pisang saat ini dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal. Tahapan dalam penentuan alternatif strategi yang dibangun melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut : a. Membuat daftar peluang faktor eksternal kunci UMKM sale pisang. b. Membuat daftar ancaman faktor eksternal kunci UMKM sale pisang. c. Membuat daftar kekuatan faktor internal kunci UMKM sale pisang. d. Membuat daftar kelemahan faktor internal kunci UMKM sale pisang. e. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan mencatat hasilnya pada sel Strategi S-O. f. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan mencatat hasilnya pada sel Strategi W-O. g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat hasilnya pada sel Strategi S-T. h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat hasilnya pada sel Strategi W-T. Matriks ini merupakan alat pencocokan yang penting bagi produsen UMKM sale pisang untuk mengambil keputusan : a. Strategi SO (Strength Opportunities) adalah strategi yang digunakan UMKM untuk memanfaatkan kekuatan internal UMKM untuk mendapat keuntungan dari peluang yang ada. b. Strategi WO (Weakness Opportunities) adalah strategi yang digunakan untuk meminimalkan kelemahan internal yang dimiliki UMKM dan dari peluang eksternal yang ada digunakan untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
49
c. Strategi ST (Strength Threats) adalah strategi UMKM untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengurangi dampak ancaman eksternal yang ada. d. Strategi WT (Weakness Threats) adalah strategi yang digunakan UMKM
untuk
mengurangi
kelemahan
internal
yang
dimiliki
perusahaan sehingga dapat mengatasi dan menghindari ancaman eksternal yang ada. 4. Prioritas Strategi Bersaing Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah sebuah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor internal dan eksternal yang diidentifikasi sebelumnya. Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang dibangun berdasarkan faktor internal dan eksternal. QSPM merupakan matriks yang dapat menentukan strategi paling tepat berdasarkan alternatif strategi yang dirumuskan. Tujuan utamanya adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah diformulasikan, untuk menentukan strategi bersaing yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Tabel 9. Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSP) Faktor kunci
Bobot
Strategi 1 AS TAS
Alternatif Strategi Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS
Strategi 4 AS TAS
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Jumlah Nilai Daya Tarik
Keterangan : AS : Attractiveness Score (Nilai Daya Tarik) TAS : Total Attractiveness Score (Total Nilai Daya Tarik) Langkah-langkah dalam menyusun QSPM adalah sebagai berikut : a. Membuat daftar faktor eksternal dan faktor internal yang disebut dengan faktor kunci di sebelah kiri dari kolom matrik QSPM.
50
b. Memberikan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal. c. Memasukkan 4 alternatif strategi dari hasil analisis sebelumnya. d. Menganalisis matriks yang sesuai dari langkah kedua dengan mengidentifikasikan strategi alternatif yang harus diimplementasikan. e. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif masing-masing alternatif strategi. Skor Daya Tarik ditentukan dengan mengamati setiap faktor internal dan eksternal utama satu per satu. Nilai skor ini harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif satu strategi atas strategi yang lain dengan memepertimbangkan faktor tertentu. Skor Pemberian skor daya tarik yaitu 1-4, nilai 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tariknya sedang, 4 = daya tariknya tinggi. f. Menghitung Skor Daya Tarik Total (TAS) yang didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot dengan Skor Daya Tarik (AS). Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif. Semakin tinggi Nilai Total Daya Tarik, semakin menarik strategi alternatif tersebut. g. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik di setiap kolom strategi pada QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik menunjukkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya maka semakin menarik strategi tersebut, sehingga sangat disarankan untuk menerapkan strategi tersebut. (David, 2011).