25
III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Waktu dan Lokasi Penelitian Pe Penelitian ini dilaksanakan meliputi seluruh Perairan Indonesia (Gambar 3.1). Pelaks sana penelitian dimulai bulan Januari hingga Mei 2011. Pengambilan data dilaksanakan Pelaksanaan di Seksi Sekksi Oseanografi Dishidros TNI AL, pengolahan data dilakukan di Seksi Pengolahan Dishid dro ros TNI AL dan Laboratorium Oseanografi Fisika FPIK IPB. Dishidros
Gambar 3.1 Lokasi Stasiun Pengamatan Pasut Perairan Indonesia (Sumber: Dishidros, 2010)
3.2 Pengambilan Pe en ng ga Data Da D Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pengukuran Pasut oleh Dishid drro os TNI AL hingga tahun 2011 sebanyak 582 stasiun serta ditambah data dari lembaga os Dishidros hidrog grra afifi negara tetangga seperti Malaysia sebanyak 25 stasiun dan Timor Leste 5 stasiun. hidrografi Data P ass yang digunakan berupa amplitudo dan fase konstanta Pasut M2, S2, N2, K2, K1, a Pasut O1, P1 P1, 1, M4, dan MS4. Data yang diambil adalah data hasil pengukuran minimal 15 hari yang diolah h m e menggunakan Metode Admiralty. Tabel 3.1 menunjukkan statistika data pengamatan
26
Pasut, be berdasarkan tabel tersebut kuantitas data pengamatan Pasut kurang dari 29 piantan (30 hari) 22 22 %, % pengamatan 30 hari hingga 1 tahun 63%, pengamatan 1 tahun hingga 3 tahun 6,6%, dan pengamatan lebih dari 3 tahun sebanyak 8,4 persen. Data pendukung adalah peta laut digital digita Perairan Indonesia yang digunakan sebagai peta dasar pengeplotan kontur konsta anta harmonik Pasut. konstanta Tabel 3.1 Statistika Data Pasut Indonesia
No
Lama Pengamatan Pasut
Jumlah Stasiun
Persentase
(P)
1
P < 29 piantan
129
22 %
2
29 piantan ≤ P < 1 Tahun
366
63%
3
1 Tahun ≤ P < 3 Tahun
38
6,6%
4
P ≥ 3Tahun
49
8,4%
Jumlah
582
100%
3.3 Pengolahan Pe eng ngo Data Konstruksi peta Pasut yang dibuat berdasarkan pada perbedaan waktu maupun K o perbandingan tinggi Pasut paling sedikit membutuhkan tiga stasiun pengamatan yang berbeda perban ndi din tempatnya. tempa atny at nya Dalam penelitian ini, dengan saling menghubungkan ke-582 stasiun/posisi penulis bisa mendapatkan me en nd posisi-posisi baru sesuai interval kontur yang digunakan dalam peta Pasut. Tolok waktu wa w a yang digunakan untuk peta co-tidal adalah GMT+07.00, sedangkan datum referens nsi Pasut yang digunakan yakni permukaan air laut saat air rendah perbani. Hasil ns referensi perhitungan dari pengamatan Pasut dari masing-masing stasiun pengamatan hanya perhitu un u unga nga g
27
mengh hasi menghasilkan data amplitudo dan fase dari masing-masing konstanta Pasut, sedangkan data waktu (waktu (w saat air tinggi = t) yang diperlukan dalam pembuatan peta co-tidal dihitung denga an mempergunakan m dengan rumus :
t= gx
ଵ
……………………………………………………………..(3.1)
Diman na : na Dimana x
ga adalah fase dari konstanta Pasut ( ⁰ ).
x
adalah kecepatan fase dari konstanta Pasut (⁰/jam). na
menghitung waktu air tinggi untuk konstanta Pasut S2, bila g S2 = 337⁰ sedangkan nilai n Misal m me en dari S2 adalah ad = 30⁰/jam, maka :
t S2 = g x
ଵ
= 337 x
ଵ = 11.23 ଷ
Jadi a air irr tinggi tin konstanta Pasut S2 terjadi pada jam 11.23 Pros Proses kontruksi Peta Pasut Perairan Indonesia diawali dengan penyusunan
data
penga amat pengamatan Pasut yang diperoleh meliputi nama lokasi, koordinat, amplitudo dan fase. Penyu usun data dilaksanakan dalam perangkat lunak Microsoft Excel, Kemudian perhitungan Penyusunan dan perhitungan waktu air tinggi untuk masing-masing stasiun. Setelah data nilai formzahl fo orm pembuatan kontur di perangkat lunak Terramodel. Kontur yang dibuat berupa dibuatt dilanjutkan dila kontur 3 kon ntu nt urr yakni amplitudo, waktu air tinggi dan nilai formzahl. Data yang diinput dalam Terramodel dalam bentuk .txt dalam notepad. Setelah kontur-kontur dibuat selanjutnya Terram mo od d disimp pan an dalam format .dxf. disimpan S Setelah kontur dibuat, selanjutnya disiapkan peta dasar untuk pengeplotan konturkonturr yang ya dibuat. Peta yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta raster Perairan Indone esiia (Peta laut no.2 dan no.3 produksi Dishidros TNI AL). Peta tersebut dibuka dalam Indonesia perang gkka at lunak Global Mapper, diregister dengan mengikatkan koordinat tiap sudut peta agar perangkat isa digunakan dan posisi peta sesuai dengan aslinya. Kemudian peta didijit dipilih isa is peta b bisa
28
darata anny saja dan perairan dalam kondisi kosong tanpa informasi. Peta tersebut adalah peta daratannya dasar kemudian kem di ekspor dalam format dxf. Peta dasar kemudian dioverlay dengan kontur m pe dalam perangkat lunak Autocad. untuk pengeplotan kontur. Hasil overlay diteliti dan dilengkapi atributt-atr atribut-atribut pada kontur maupun stasiun pengamatan, sehingga peta yang dihasilkan inform matif. informatif. Tabel 3.2 Tabel Data Pasut
No
Lokasi Lok L Lo okka o
Posisi
M2
Lama Pengamatan
S2
N2
K1
O1
M4
MS4
K2
P1 t
A
g
A
g
A
g
A
g
A
g
A
g
A
g
A
g
A
F
g
3.4 Analisis An na alli lis Data A n Analisis peta Pasut untuk membuat gambaran kondisi Pasut terutama untuk daerah peraira an pantai, an p perairan yakni antara kedalaman 0 – 200 meter. Peta Pasut juga bisa digunakan untuk memp pred memprediksi daerah yang belum ada data Pasutnya. Analisis data Pasut dalam penelitian ini melipu uti : meliputi a) Analisis An nalis peta co-tidal dilakukan untuk mendapatkan informasi arah perambatan gelombang Pa asut konstanta Pasut ganda (M2, S2, N2, K2), kontanta Pasut tunggal (K1, O1, P1) dan Pasut ko onsta konstanta Pasut perairan dangkal (M4,MS4). Metodenya dengan melihat peta co-tidal ma assiin masing-masing konstanta Pasut dimulai dari kontur waktu air tinggi dengan nilai kecil me en nu uj kontur dengan nilai waktu lebih besar. Kedalaman dasar laut berpengaruh terhadap menuju pe era ram perambatan gelombang Pasut, yaitu pada perairan dalam perambatan gelombang Pasutnya ak kan an lebih l akan sederhana dibandingkan pada perairan yang lebih dangkal (Rawi, 1994). b) Analisis An na n alilis peta co-range dilakukan untuk mengetahui kondisi umum Pasut suatu perairan, se eh hiing sehingga dapat diketahui konstanta Pasut apa yang berpengaruh di suatu perairan. Me etod tod to Metodenya
dengan
melihat nilai kontur amplitudo
ke era rapa kerapatannya serta sebaran konturnya.
maksimum
dan minimumnya,
29
c) Analisis An nalis peta tipe Pasut dilakukan untuk mengetahui jenis Pasut suatu perairan dengan me eliha sebaran kontur nilai Formzahl. Hasil analisis selanjutnya dibandingkan dengan peta melihat tip pe Pasut P tipe sebelumnya, sehingga informasi yang diperoleh lebih akurat. d) Analisis An nalis perambatan Pasut Perairan Indonesia di lakukan dengan mengintegrasikan ram mba rambatan Pasut tiap basin berdasarkan peta co-tidal konstanta Pasut ganda (M2, S2, N2, K2 2)), ko kontanta Pasut tunggal (K1, O1, P1) dan konstanta Pasut perairan dangkal (M4,MS4).
3.5 Ke erra an Kerangka Penelitian K e Kerangka penelitian adalah sebagai berikut:
Peta Perairan Indonesia
Data Konstanta Pasut
Fase Pasut
Amplitudo Pasut
Didijitasi di Global Mapper Hitung Formzahl (F)
Hitung Waktu air tinggi (t)
Garis Pantai Indonesia format .dxf
Terramodel dan pembuatan kontur manual
Overlay di Autocad Peta Kontur : - Co-tidal - Co-range
Format .dxf
Peta Pasut Indonesia
- Tipe pasut Analisis