18
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas baru dapat dibentuk (dari/dengan menyatakan) perusahaan yang digabungkan, sedangkan pada akuisisi, perusahaan target menjadi tambahan atau cabang dari perusahaan yang mengakuisisi. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah kinerja keuangan perusahaan dan keadaan finansial perusahaan yang praktis membesar dan meningkat. Penilaian kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut ukuran keberhasilan perusahaan selama suatu periode tertentu dapat diketahui. Hasil penilaian tersebut juga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya termasuk menilai keberhasilan keputusan merger dan akuisisi. Dimana laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya perbedaan kinerja keuangan perusahaan pada periode lima tahun sebelum dan lima tahun sesudah dilakukannya aktivitas merger dan akuisisi. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan yang diwakili oleh current ratio, debt to equity ratio, net profit margin dan total asset turn over. Selanjutnya digunakan uji beda paired sample t test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja keuangan. Adapun kerangka pemikiran penelitian terilustrasikan dalam gambar berikut.
19
Alasan perusahaan melakukan merger
Investor
Perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2005
Kinerja Keuangan Sebelum Akuisisi
Kinerja Keuangan Sesudah Akuisisi
Analisis Deskriptif Uji Asumsi: o Distribusi Data Normal o Ada Kecukupan data Memenuhi
Uji Beda dengan Paired-Sample T Test
1. 2. 3. 4.
Tidak Memenuhi
Uji Beda dengan Wilcoxon Sign Test
Rasio Keuangan : Current ratio Debt to equity ratio Net profit margin Total Assets Turn Over
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pernah melakukan merger dan akusisi pada tahun 2005. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2012. 3.3 Sumber data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sumber lainnya yang berasal dari sumber bacaan seperti buku-buku, jurnal, data dari internet, serta literatur-literatur terkait yang mendukung penelitian. Populasi yang digunakan adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pernah melakukan merger dan akusisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan aktivitasnya tersebut pada tahun 2005. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling, yaitu dengan pendekatan purposive sampling. Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: 1. Perusahaan publik terdaftar di BEI. 2. Melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada periode 2005. 3. Perusahaan termasuk industri manufaktur dan industri lain selain
perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya. 4. Tersedia laporan keuangan untuk 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah
aktivitas merger dan akuisisi. 5. Tanggal dilakukan merger dan akuisisi diketahui dengan jelas.
Berdasarkan sampling yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat tiga perusahaan yang memenuhi kriteria sampel dari total enam perusahaan pengakuisisi yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2005. Perusahaan tersebut diantaranya:
21
Tabel 1. Daftar Perusahaan Sampel No Perusahaan
Perusahan Target
Pengakuisisi 1
2
Tanggal Merger dan Akuisisi
PT Indofood Sukses PT Kebun Ganda Prima 27 Juni 2005 Makmur
dan PT Citranusa Intisawit 24 November 2005
PT Hanson
PT Anca Amara Utama
5 Oktober 2005
International tbk 3
PT Kalbe Farma Tbk
PT
Enseval
dan
PT 16 Desember 2005
Dankos Sumber: Dokumentasi BEI 3.4
Metode Analisis Data
3.4.1
Variabel penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger atau akuisisi. Kinerja keuangan perusahaan secara eksplisit di representasikan oleh rasio-rasio keuangan berikut ini: 1. Rasio likuiditas Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Untuk mengukur kemampuan ini digunakan current ratio.
Current Ratio =
Current Assets .....................................(8) Current Liabilities
Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar mampu menutupi kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual yang tentu saja tidak dipakai untuk membayar hutang. Untuk menguji apakah alat bayar tersebut benar-benar likuid, maka alat bayar yang kurang atau tidak
22
likuid harus dikeluarkan dari total aktiva lancar. Alat bayar yang kurang likuid misalnya persediaan dan pos-pos yang analog dengan persediaan. 2. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajibankewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah debt to equity ratio, rasio ini memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini, maka semakin baik perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen resiko leverage ini sebaiknya besar. Debt to Equity =
Total Debt ......................................................(9) Total Equitiy
3. Rasio profitabilitas Rasio kemampuan
profitabilitas perusahaan
atau
rentabilitas
mendapatkan
laba
menggambarkan melalui
semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah laba, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Jenis rasio profitabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah net profit margin. NPM menunjukan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
NPM =
Net Income .......................................................................(10) Sales
23
4. Rasio aktivitas Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian maupun kegiatan lainnya. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio total asset turn over, dimana rasio ini menunjukan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Total Assets Turnover =
3.4.2
Sales ..........................(11) Average Total Assets
Teknik analisis
3.4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean), standar deviasi kinerja keuangan dari rasio keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada perusahaan yang terdaftar di BEI. 3.4.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. (Nugroho 2005). Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji metode kolmogorov-smirnov test. Sampel berdistribusi normal atau terima H 0 apabila Asymptotic sig > taraf signifikan yang digunakan dalam pengujian, dalam hal ini adalah 95% atau α=0.05. Sebaliknya dikatakan tidak normal atau tolak H 0 apabila asymptotic sig < taraf signifikan. Dengan hipotesis sebagai berikut:
Data rasio keuangan sebelum merger dan akuisisi H 0 = Data rasio keuangan sebelum merger dan akuisisi menyebar normal H 1 = Data rasio keuangan sebelum merger dan akuisis tidak menyebar normal
24
Data rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi H 0 = Data rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi menyebar normal H 1 = Data rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi tidak menyebar normal Pengujian ini mengunakan program SPSS versi 17.0. Jika hasil uji menunjukan sampel berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametric (paired sampel t-test). Tetapi jika apabila sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametric (wilcoxon sign test). Hasil uji normalitas data rasio keuangan dengan kolmogorovsmirnov test secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Pengujian Normalitas Data Taraf Periode Variabel Sig Signifikan
Kesimpulan
CR
0.995
0.05
Normal
Sebelum
DER
0.870
0.05
Normal
Merger dan
NPM
0.823
0.05
Normal
Akuisisi
TATO
0.784
0.05
Normal
CR
0.970
0.05
Normal
Sesudah
DER
0.845
0.05
Normal
Merger dan
NPM
0.962
0.05
Normal
Akuisisi
TATO
1.000
0.05
Normal
Sumber: Data diolah Dari Tabel 2 diketahui hasil uji normalitas untuk periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi untuk semua variabel penelitian yaitu current ratio, debt to equity ratio, net profit margin, dan total asset turn over berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari semua variabel memiliki asymptotic sig > taraf signifikan (α=0.05) atau terima H 0. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji normalitas ini maka digunakan uji paired sampel t test untuk uji beda untuk data yang menyebar normal.
25
3.4.2.3 Uji Paired Sample T Test Data yang telah dikumpulkan dan dihitung kemudian akan diolah dengan uji beda rata-rata dengan menggunakan uji beda paired sample t test. Uji beda ini digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaaan rata-rata dua sampel. Dua sampel yang dimaksud disini adalah sampel yang sama namun mengalami proses pengukuran maupun perlakuan yang berbeda. Dua perlakuan yang berbeda dalam penelitian ini adalah sampel pertama sebelum dilakukan akuisisi dan sampel kedua sesudah dilakukan akuisisi, sehingga outputnya akan terlihat ada atau tidaknya perbedaan rata-rata dari kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh rasio-rasio keuangan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Variabel Current ratio: H0 =
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata current ratio sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
H1 =
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata current ratio sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
Variabel Debt to equity ratio: H0 =
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata debt to equity ratio sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
H1 =
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata debt to equity ratio sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
Variabel Net profit margin: H0 =
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata net profit margin sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
H1 =
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata net profit margin sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
Variabel Total asset turn over: H0 =
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata total asset turn over sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
H1 =
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata total asset turn over sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
26
Dari hasil uji paired sample t test dengan menggunakan SPSS 17, variabel dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau terima H 0 apabila asymptotic sig > taraf signifikan yang digunakan dalam pengujian, dalam pengujian ini menggunakan taraf signifikan 95% atau α=0.05. Sebaliknya variabel dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi atau tolak H 0 apabila asymptotic sig < taraf signifikan.