17
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak 6 persen yaitu dari 24.652.480 pcs pada tahun 2009 naik menjadi 26.137.030 pcs pada tahun 2010. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk memberikan pelayanan yang prima, pengiriman tepat waktu dengan produk yang berkualitas, sehingga konsumen merasa puas sehingga perusahaan dapat memenangkan persaingan. Kelancaran sistem produksi umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
ini merupakan komponen-komponen proses produksi dan
pengelolaan rantai pasok. Beberapa komponen yang memiliki pengaruh terhadap kelancaran sistem produksi yaitu, pelayanan operator/mesin, tata letak, penanganan bahan baku dan bahan jadi, pengadaan bahan baku, pengiriman dan lain-lain. Rantai pasokan berkaitan langsung dengan siklus lengkap bahan baku dari pemasok ke produksi, gudang dan distribusi kemudian sampai ke konsumen. Rantai pasokan melibatkan interaksi dengan aliran informasi dan aliran kredit. Selain itu rantai pasokan juga melibatkan hubungan antara perusahaan dengan pemasok. Hubungan dengan pemasok sebaiknya harus dibina secara intensif untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Penilaian kinerja pemasok merupakan komponen yang penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan, mengefisienkan proses dan waktu produksi, dan menjamin kualitas produk sehingga perusahaan bisa siap untuk menghadapi persaingan yang kompetitif. Selain itu, efisiensi waktu dalam proses pengiriman bahan baku juga termasuk dalam kriteria penilaian kinerja pemasok. Oleh karena itu, perusahaan akan mengambil keputusan untuk melakukan kontrak jangka panjang dengan pemasok atau mencari pemasok yang lebih baik dari pemasok sebelumnya. Analisis rantai pasokan dan kriteria pemilihan pemasok bahan baku untuk RTS pada PT NIC diperlukan karena produk tersebut merupakan produk yang memiliki permintaan paling besar dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis. Kesesuaian pemasok dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
18
perusahaan merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan optimal dari pemasok karena pemasok yang dipilih oleh perusahaan memenuhi kriteria pemasok yang ditetapkan oleh perusahaan dengan nilai paling tinggi. Rantai pasokan akan sangat mempengaruhi proses rantai pasokan secara menyeluruh. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Peningkatan jumlah permintan RTS
Persaingan antara industri roti
Visi dan Misi PT NIC untuk menjadi perusahaan terbesar di Indonesia di bidang bakery product
Mengelola rantai pasokan
Distributor
Perusahaan
Pemasok
Wholesaler
Retailer
Konsumen akhir
Pemasok merupakan bagian strategis perusahaan
Pemilihan kriteria pemasok untuk kelancaran produksi PT NIC
Kriteria yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
Peningkatan daya saing, mengefisienkan proses dan waktu produksi, peningkatan kualitas PT NIC
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan secara bertahap, mulai dari penentuan topik sampai dengan kesimpulan. Tahapan-tahapan penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
19
Identifikasi minat penelitian Penentuan objek penelitian Studi pustaka dan diskusi Pemilihan topik penelitian
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Perumusan Masalah: Bagaimana proses pengadaan bahan baku RTS di PT NIC? Bagaimana proses pemilihan pemasok yang selama ini dilakukan oleh PT NIC? Siapa pemasok yang dipilih oleh PT NIC, yang disesuaikan berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang sudah ditetapkan oleh PT NIC dalam memilih pemasok bahan baku RTS? Tujuan Penelitian: Menganalisis rantai pasokan untuk RTS di PT NIC. Mengidentifikasi proses pemilihan pemasok yang selama ini dilakukan PT NIC Menganalisis pemasok yang dipilih oleh PT NIC, beserta kriteria dan sub kriteria bahan baku yang sudah ditetapkan oleh PT NIC dalam memilih pemasok RTS
Rancangan pengumpulan data: Identifikasi kebutuhan data, metode pengumpulan data, pengolahan data Penyusunan kuesioner dan panduan wawancara Pengumpulan data lapangan x Pengisian kuesioner x Observasi dan wawancara Input data Pengolahan data
Kualitatif
Kuantitatif
Identifikasi rantai pasokan dan proses pemilihan bahan baku
Kesesuaian pemasok dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaaan dengan PHA
Hasil dan pembahasan Kesimpulan dan Saran
Gambar 5. Tahapan penelitian
20
3.3. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT NIC, yang berlangsung selama empat bulan mulai April hingga Juli 2011 di Cikarang Industrial Estate , Bekasi – Jawa Barat. 3.4. Jenis dan Metode Pengambilan data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan diperoleh dari dokumen-dokumen
PT NIC, jurnal, hasil penelitian
terdahulu, internet maupun BPS. Metode pengambilan data yang digunakan adalah: 1. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, identifikasi rantai pasokan RTS dan analisis kriteria pemilihan pemasok dengan pendekatan PHA. Responden Supervisor PPIC,
purchasing,
Supervisor QC raw material. Wawancara dilakukan berdasarkan pada kuesioner ang dibuat. 2. Observasi lapang. Teknik ini dilakukan dengan pengamatan di lapangan oleh peneliti terhadap rantai pasokan dan analisis kriteria pemilihan pemasok di PT NIC. 3. Studi literatur berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Peneliti mencari literatur yang sesuai dengan permasalahan topik penelitian, diantaranya literatur yang berjudul manajemen rantai pasokan, pengambilan keputusan yang dianggap berkaitan dengan objek yang diteliti. Kuesioner terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu a. Kuesioner untuk mengidentifikasi rantai pasok, proses pemilihan pemasok bahan baku di PT NIC, dan b. Kuesioner untuk menilai kesesuaian kriteria yang sudah ditetapkan perusahaan dengan pemasok bahan baku RTS. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Tabel 2 menunjukkan tujuan, jenis, metode pengumpulan dan analisis data yang dilakukan.
21
Tabel 2. Tujuan, jenis, metode pengumpulan dan analisis data No
Tujuan
Jenis Data
1
Menganalisis rantai pasokan untuk RTS di PT NIC
Primer dan sekunder
2
Mengidentifikasi proses pemilihan pemasok yang selama ini dilakukan oleh PT NIC.
Primer
3
Menganalisis pemasok yang dipilih oleh PT NIC, beserta kriteria dan sub kriteria bahan baku yang sudah ditetapkan oleh PT NIC dalam memilih pemasok RTS
Primer
Metode Pengumpulan Data x Wawancara x Observasi langsung x Kuesioner x Studi pustaka x Wawancara x Observasi langsung x x x x
Wawancara Observasi langsung Kuesioner Studi pustaka
Analisis Data Deskriptif
Deskriptif
Metode PHA
3.5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini juga biasa disebut sebagai pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan. Ada beberapa jenis cara pengambilan sampel dengan teknik ini, namun untuk penelitian ini menggunakan judgement sampling. Peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan diantaranya responden memahami kondisi pemasok perusahaan dan menjadi pengambil keputusan dalam memilih pemasok perusahaan. Jumlah responden yang digunakan untuk mengetahui kriteria pemilihan pemasok bahan baku RTS adalah 3 (tiga) orang terdiri dari Supervisor Planning Production Inventory Control (PPIC), bagian purchasing, dan Supervisor QC raw material. 3.6. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif.
Analisis
kualitatif dilakukan dengan
menggunakan metode proses hirarki analitik (PHA). Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi rantai pasokan pada
22
PT NIC, pemasok bahan baku RTS dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja pemasok pada RTS. Tujuan PHA dalam penelitian ini adalah untuk menilai kinerja pemasok yang terbaik pada pemasok RTS. PHA cukup mengandalkan intuisi sebagi input utamanya. Namun, intuisi tersebut harus cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang dihadapi. Tahapannya dalam menyelesaikan masalah dengan metode PHA adalah sebagai berikut: 1.
Identifikasi Sistem Identifikasi sistem dapat dilakukan dengan mempelajari literatur, berdiskusi dengan para pakar, untuk memperkaya ide dan konsep yang relevan dengan masalah.
2.
Penyusunan Struktur Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario. Abstraksi dari sebuah struktur hirarki dapat dilihat dari Gambar 6.
G
F1
F2
F3
Fn
Faktor
A1
A2
A3
An
Aktor
T1
T2
T3
Tn
Tujuan
S1
S2
S3
Sn
Skenario
Gambar 6. Struktur hirarki (Saaty dalam Bungsu, 2010)
23
Keterangan: Goal (G)
: Tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan
F1, F2, F3, Fn
: Faktor-faktor atau kriteria yang dapat mempengaruhi tujuan utama (G)
A1, A2, A3, An
: Aktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
T1, T2, T3, Tn
: Beberapa tujuan yang ingin dicapai perusahaan
S1, S2, S3, Sn
: Skenario atau alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
3.
Membuat matriks banding berpasangan Untuk mengisi matriks banding berpasangan digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 3. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya sehubungan dengan sifat kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah.
Tabel 3. Nilai skala banding berpasangan Tingkat Kepentingan 1
Definisi
Penjelasan
Kedua elemen sama Dua elemen menyumbangkan sama pentingnya besar pada sifat itu Pengalaman dan pertimbangan sedikit 3 Daripada elemen yang menyokong satu elemen atas yang lainnya, elemen yang satu lainnya sedikit penting Pengalaman dan pertimbangan kuat 5 Elemen yang satu sangat menyokong satu elemen atas yang penting daripada yang lainnya lainnya Suatu elemen dengan kuat disokong 7 Suatu elemen jelas lebih dan dominannya telah terlibat dalam penting dibanding yang praktek lainnya 9 Suatu elemen mutlak lebih Bukti yang menyokong elemen yang penting dibanding yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat lain penegasan yang kuat 2, 4, 6, 8 Nilai antara dua penilaian Kompromi diperlukan diantara dua yang berdekatan pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber: Saaty dalam Bungsu (2010)
24
4.
Melakukan perbandingan dan penilaian Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan peringkat matriks di langkah 3.
5.
Mensintesis berbagai pertimbangan dan membobotkan
vektor-vektor
prioritas, yaitu memasukkan nilai-nilai berdasarkan nilai skala banding berpasangan. Dalam proses ini terdapat dua tahap pengolahan, yaitu pengolahan horizontal dan vertikal. Pengolahan horizontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan. Tahapannya adalah sebagai berikut: a. Perkalian baris (z) dengan rumus: ........................................................(1)
b. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen
…………………………………………… (2)
eVPi adalah elemen vektor prioritas ke-1 c. Perhitungan nilai eigen maksimum VA = aij u VP dengan VA = (Vai) ………………………………… (3) VB = VA/VP dengan VB = (Vbi) ………………………………… (4) ………………………... (5) VA = VB = vektor antara d. Perhitungan Indeks Konsistensi (CI): Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan hasil. Rumusnya sebagai berikut:
25
…………………………………………………… (6) Untuk mengetahui CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR § Rumus CR adalah: …………………………………………………………. (7)
Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh Oarkridge Laboratory yang berupa tabel berikut ini: N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
RI
0,00
0,00
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56