22
III. 3.1
METODE PENELITIAN
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai
penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat konsumsi ikan yang rendah, sebagaimana telah diuraikan pada Bab I. Selain itu, Kota Depok berdekatan dengan beberapa produsen produk olahan perikanan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari Bulan Maret hingga Bulan Juni 2011. 3.2
Jenis, pengumpulan dan sumber data Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil pengamatan langsung (observasi), diskusi dan wawancara dengan responden yang pernah mengonsumsi ikan. Data primer yang dikumpulkan meliputi identitas responden, persepsi/preferensi, faktor-faktor dalam pengambilan keputusan pembelian ikan. Data sekunder diperoleh dari buku, laporan dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan penelitian. Data tingkat konsumsi ikan per provinsi yang digunakan dalam tulisan ini bersumber dari data SUSENAS (Badan Pusat Statistik) yang telah diolah oleh Direktorat Pemasaran Dalam Negeri Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Hingga tulisan ini disusun, data tingkat konsumsi ikan per provinsi yang tersedia hanya sampai dengan tahun 2009, sedangkan data tingkat konsumsi per Kabupaten/Kota hanya sampai dengan tahun 2008. 3.3
Metode penentuan responden Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik sampling probabilitas dengan metode multi stage random sampling. Pada tahap pertama hingga tahap keempat, penarikan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling (sampling acak sederhana) untuk menentukan wilayah kecamatan hingga wilayah Rukun Tetangga (RT) yang dipilih. Penarikan sampel selanjutnya dilakukan dengan metode systematic random sampling (sampling sistematis) untuk menentukan sampel unit kediaman (rumah tangga sampel) dan kemudian dilanjutkan dengan tahap berikutnya yakni penentuan responden dalam
23
rumah tangga sampel dengan metode simple random sampling. Sampling sistematis digunakan dalam penentuan unit kediaman tersebut karena unit dalam populasi terdapat dalam suatu daftar dan memiliki pola yang beraturan. Pada penelitian ini pembagian populasi sampel didasarkan pada 11 kecamatan yang ada di Kota Depok yakni Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, Kecamatran Limo, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari. Langkah-langkah penentuan sampel adalah sebagai berikut (Gambar 4): 1) Memilih 2 kecamatan di Kota Depok dengan metode simple random sampling. 2) Menentukan 2 kelurahan yang akan dijadikan unit sampel pada 2 kecamatan terpilih, sehingga ada 4 kelurahan yang akan dijadikan sebagai sampel. 3) Menentukan 2 wilayah Rukun Warga (RW) pada 2 kelurahan terpilih, sehingga ada 8 RW yang akan dijadikan sebagai sampel. 4) Menentukan 2 wilayah Rukun Tetangga (RT) pada masing-masing RW terpilih, sehingga ada 16 RT yang akan dijadikan sebagai sampel. 5) Menentukan 120 sampel rumah tangga pada 16 wilayah RT yang telah ditentukan. Pada tahap ini, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode systematic random sampling. Ukuran sampel yang digunakan untuk penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: π‘ 2 ππ ππ = π2 π=
ππ 1 + (ππ β 1)/π
keterangan: n = ukuran sampel t = nilai sebaran normal p = proporsi q=1βp d = batas kesalahan N= ukuran populasi
24
Dalam penelitian ini digunakan d (batas kesalahan) sebesar 10% dan p (besarnya proporsi) yang digunakan adalah 0,5 karena p dan q tidak diketahui. Menurut Slovin yang diacu oleh Umar (2005), jika p dan q tidak diketahui maka dapat digantikan dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 dan 0,5. Dengan menggunakan Ξ± = 0,05 diperoleh nilai t = 2. Data populasi jumlah Kepala Keluarga di Kota Depok (N) adalah sebesar 266.033 KK, sehingga besarnya sampel minimal yang diambil adalah sebesar 100 sampel, dengan perhitungan sebagai berikut: 22 (0.5 x 0.5) ππ = 0.12
= 100 π=
100 99 1 + 266,033
n β 100 Pelaksanaan survei dilakukan dengan menggunakan 120 sampel untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Kota Depok
1
Kecamatan I
Kecamatan II
2
2 Kelurahan
2 Kelurahan
3
4 RW
4 RW
4
8 RT
8 RT
5
60 Rumah Tangga Sampel
60 Rumah Tangga Sampel
Gambar 4. Langkah-langkah penentuan sampel
25
3.4
Pengolahan dan analisis data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS terhadap
data yang diperoleh dari hasil survei. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: a.
Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan bantuan kuesioner (Lampiran 1) terhadap 120 responden yang telah ditentukan sebelumnya. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anggota keluarga yang menentukan menu makanan keluarga dan ditemui pada saat survei dilaksanakan. Data yang dikumpulkan meliputi data umum responden, perilaku, preferensi dan preferensi responden terhadap ikan.
b. Analisis deskriptif Analisa deskriptif dilakukan terhadap aspek demografi responden yang diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui pola konsumsi ikan, persepsi dan preferensi masyarakat terhadap ikan. Analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran profil suatu sampel atau populasi. c.
Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji Chi-Square, analisis korespondensi dan analisis logit. Uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara frekuensi makan ikan dengan variabel demografi (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengeluaran per bulan dan jumlah anggota keluarga). Dari hasil uji Chi-Square tersebut kemudian dipilih variabel
yang signifikan untuk dianalisis dengan
menggunakan analisis korespondensi untuk melihat hubungan kedekatan antara variabel yang signifikan dengan frekuensi makan ikan responden. Analisis logit yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian ikan. Adapun model logit adalah sebagai berikut (Chan, 2004): πΏπ = ππ
ππ = π½0 + π½1 π₯1π + π½2 π₯2π + β― + π½4 π₯4π + π’π 1 β ππ
26
keterangan: L = model logit (frekuensi makan ikan) ππ = probabilitas Ξ² = koefisien regresi populasi u = random error x1 = usia x2 = tingkat pendidikan x3 = pengeluaran per bulan x4 = jumlah anggota keluarga Model ini kemudian divalidasi kecocokan modelnya (goodness of fit), yaitu dengan menguji kedelapan variabel tersebut dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test, dimana hipoptesisnya adalah sebagai berikut: H0 : Model hasil estimasi signifikan fit H1 : Model hasil estimasi tidak signifikan fit Kriteria uji: bila signifikansi value Chi-Square uji Hosmer and Lemeshow <0,05 maka tolak hipotesis nol (Yamin dan Kurniawan 2009). d. Interpretasi hasil Hasil analisis yang diperoleh melalui analisis deskriptif dan analisis tersebut kemudian diinterpretasikan untuk menentukan rumusan strategi pengembangan dalam peningkatan konsumsi ikan. Masing-masing variabel independen yang signifikan dari keempat variabel pada model logit kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menentukan rumusan strategi yang tepat. Rumusan strategi dalam penelitian ini meliputi strategi pengembangan produk bagi produsen dan strategi dalam penyusunan kebijakan bagi pemerintah. Tahapan pengolahan dan analisis data secara skematis dapat dilihat pada Gambar 5. Pengumpulan Data
Analisis deskriptif
ο·
Analisis Kuantitatif
Interpretasi hasil: Rumusan strategi pengembangan produk ο· Rumusan strategi kebijakan
Gambar 5. Tahapan pengolahan dan analisis data