III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data panel yang seimbang (balanced panel data) dari 19 bank-bank yang merger dan akuisisi di Indonesia periode kuartal pertama tahun 2002 sampai kuartal keempat tahun 2011 ditambah dengan 7 bank yang non merger dan non akuisisi pada periode yang sama. Data yang diperoleh merupakan data sekunder dari Bank Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis Data dan Sumber Data No 1. 2.
Jenis Data Laporan Neraca Triwulanan Laporan Laba Rugi Triwulanan
3.
Jumlah Karyawan
Sumber Website Bank Indonesia Tahun 2002-2011 Website Bank Indonesia Tahun 2002-2011 Direktori Perbankan Indonesia Tahun 20022011
Data tersebut digunakan untuk menghitung nilai efisiensi (baik efisiensi biaya maupun efisiensi keuntungan) dan skala ekonomi yang diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab inefisiensi di Bank. 3.2. Definisi Operasional Berdasarkan latar belakang, permasalahan, serta tujuan dan didukung dengan tinjauan pusaka, maka ada beberapa variabel yang relevan digunakan dalam penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5. Definisi Operasional Variabel yang Digunakan dalam Penelitian Simbol C Ο w1 w2 y1 y2 z1 z2 v1 v2 uc Ξ΅c
Definisi Total biaya =beban bunga+operasional dan non operasional+akumulasi penyusutan Total profit/keuntungan=pendapatan dari pinjaman dan sekuritas dikurangi total biaya Price of fund (beban bunga dibagi total funds) Total funds = deposito+giro+tabungan Upah tenaga kerja (didekati dengan biaya personalia dibagi total aktiva/total asset dari bank bersangkutan) Jumlah pinjaman yang disalurkan (kredit yang diberikan) Jumlah sekuritas atau penerimaan asset lain (surat berharga yang dimiliki) Off-balance sheet items (pendapatan bukan bunga = pendapatan operasional + pendapatan non-operasional) Ekuitas Non performing Loan (NPL) Equity Over Total Asset (EOTA) Faktor inefisiensi yang bisa meningkatkan biaya diatas tingkat operasi terbaik Kesalahan acak (random error)
32
3.3. Kerangka Analisis Kerangka analisis dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan dari penelitian adalah perhitungan efisiensi relatif dan skala usaha bank-bank hasil merger. Konsep efisiensi ekonomi ada 3 macam, yaitu efisiensi biaya (cost efficiency), efisiensi keuntungan (standard profit efficiency) dan efisiensi laba lainnya (alternative profit efficiency). Konsep efisiensi yang digunakan dalam analisis ini adalah efisiensi biaya dan efisiensi keuntungan. Pendapat yang dikemukakan oleh Berger dan Mester (1997), βprofit efficiency concept is superior to the cost efficiency concept for evaluating the overall performance of the firmβ. Efisiensi keuntungan ( standard profit efficiency) mencakup semua (biaya dan pendapatan) dan juga merupakan indikator yang lebih komprehensif dalam menilai kinerja perbankan. Namun, dengan fungsi biaya, dapat mengukur scope ekonomi dan skala ekonomi. Perhitungan efisiensi ini ditujukan untuk membandingkan efisiensi secara relatif antar unit observasi dalam masing-masing bank. Metode yang digunakan adalah metode yang umumnya digunakan dalam menilai efisiensi bank umum. Secara umum, metode estimasi untuk analisis efisiensi tersebut terbagi menjadi dua yaitu non parametrik dan parametrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode parametrik yaitu metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Analisis selanjutnya adalah menghitung skala ekonomi (economies of scale) bank-bank hasil merger. Pendugaan skala ekonomi Bank-bank hasil merger dilakukan dengan analisis Ray Scale Elasticity (RSCE). Perhitungan skala ekonomi bertujuan untuk mengetahui skala ekonomi bank dari struktur biaya yang diestimasi. Apakah struktur biaya dari bank-bank merger di Indonesia mengalami skala ekonomi (economies of scale) yang meningkat (increasing cost), menurun (decreasing cost) atau skala konstan (constant cost). Penentuan posisi skala ekonomi menjadi penting untuk menentukan strategi yang dapat dilakukan bankbank umum dalam melakukan ekspansi bisnisnya, terutama terkait dengan biaya operasional yang dibutuhkan dalam ekspansi tersebut. Perhitungan efisiensi dan skala ekonomi, terutama dalam hal biaya akan memberikan manfaat, antara lain:
33
a) Diperoleh sebuah besaran (nilai atau skor) efisiensi yang dapat digunakan untuk menilai apakah secara ekonomi suatu bank efisien atau tidak. b) Dengan membandingkan besaran efisiensi antar bank, akan diperoleh posisi relatif sebuah bank terhadap bank lainnya. Pada
tahap
selanjutnya
akan
diidentifikasi
faktor-faktor
yang
memengaruhi inefisiensi bank. Pada tahap ini, analisis model SFA yang diperoleh dari tahap pertama menghasilkan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi total biaya dan profit bank . Dari hasil analisis tersebut akan dikaji lebih dalam mengenai struktur biaya bank serta rasio-rasio yang menggambarkan tingkat efisiensi bank. Dengan membagi bank kedalam beberapa kelompok menurut tingkat efisiensinya, karakter-karakter umum terutama dari sisi struktur biaya dari setiap kelompok efisiensi tersebut akan diketahui. Sub bab berikut memberikan deskripsi yang lebih detail dari setiap metode analisis yang digunakan dalam studi ini. 3.3.1. Efisiensi Biaya (Cost Efficiency) Efisiensi merupakan sebuah parameter kinerja dari dunia perbankan yang sering menjadi perhatian dan dijadikan sebagai sinyal sehat atau tidaknya struktur perbankan. Turunan dari fungsi biaya merupakan efisiensi yang terdiri dari variabel biaya (merupakan variabel independen) dan variabel dependen yaitu harga input, jumlah output, jumlah input dan output tetap (fixed netputs), faktor lingkungan dan random error. Fungsi biaya dapat ditulis sebagai berikut: πΆ = πΆ(π€, π¦, π§, π£, π’π , ππ )
(3.1)
Dimana c adalah variabel biaya (cost), w adalah variabel harga input, y adalah variabel jumlah output, z adalah variabel fixed netputs (merupakan variabel input atau output fixed yang bersubstitusi atau komplementer terhadap variabel cost), v adalah variabel lingkungan atau pasar (market) yang bisa mempengaruhi kinerja perbankan, π’π merupakan faktor inefisiensi yang dapat menyebabkan peningkatan biaya diatas biaya bank yang menjadi benchmark (bank yang
kinerjanya terbaik) dan v merupakan uncontrollable (random) faktor atau noise term. Bentuk fungsi logaritma dari fungsi biaya, yaitu: πππΆ = π(π€. π¦, π§, π£) + πππ’π + πππ£π
(3.2)
34
Faktor inefficiency (u) mencakup allocative dan technical inefficiency. Allocative inefficiencies merefleksikan penggunaan input dengan harga yang relative
lebih
mahal,
sedangkan
technical
inefficiencies
merefleksikan
penggunaan input yang kurang optimal dalam memproduksi suatu output. Efisiensi biaya dari sebuah bank, misalnya bank B, didefinisikan sebagai estimasi biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu set (vektor) output dari bank B jika bank B tersebut beroperasi secara efisien dengan menggunakan variabel eksogen yang sama (w,y,z,v) dibandingkan dengan biaya aktual yang dikeluarkan. Secara matematis efisiensi biaya bank dapat mengikuti perhitungan yang dilakukan Berger dan Mester (1997) dengan rumus : πΆππ π‘πΈπΉπΉ π = πΆΜ πππ οΏ½πΆΜ π =
οΏ½ππππ οΏ½ expοΏ½πΜοΏ½π€ π ,π¦ π ,π§ π ,π£ π οΏ½οΏ½Γππ₯ποΏ½πππ’ π π π π Μ οΏ½ππ οΏ½ expοΏ½ποΏ½π€ ,π¦ ,π§ ,π£ οΏ½οΏ½Γππ₯ποΏ½πππ’
= π’οΏ½ππππ βπ’οΏ½ππ
(3.3)
Biaya minimum (πΆΜ πππ ) tersebut mengindikasikan minimum (optimal) cost
untuk seluruh sampel bank, sehingga hal ini menunjukkan frontier dari sampel
(C b = biaya aktual dari bank b). πΆππ π‘πΈπΉπΉ π merupakan proporsi dari biaya atau
resources yang digunakan secara efisien (misalkan rasio cost efficiency suatu bank sebesar 80 persen, hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut beroperasi secara efisien sebesar 80 persen atau terdapat 20 persen biaya yang terbuang). Efisiensi biaya akan berkisar dalam interval (0,1] dengan nilai efisiensi satu menunjukkan bank tersebut merupakan bank yang paling efisien. 3.3.2. Efisiensi Keuntungan Lainnya (Alternative Profit Function) Efisiensi keuntungan lainnya mempunyai variabel terikat sama dengan variabel terikat pada
fungsi keuntungan yaitu variabel Ο (laba), sedangkan
variabel bebas sama dengan variabel bebas pada fungsi biaya yaitu variabel harga input (w),variabel jumlah output (y), variabel fixed netput (z), variabel faktor lingkungan (v). Sejalan dengan pendekatan pada efisiensi biaya, misalkan fungsi keuntungan lainnya dalam natural logarithm dinyatakan sebagai berikut: ππ(π + π) = π(π€, π¦, π§, π£) + πππ’ππ + πππ£ππ
(3.4)
Fungsi keuntungan lainnya merupakan rasio dari laba aktual terhadap laba
maksimum yang diperoleh jika bank tersebut merupakan bank yang terbaik
35
kinerjanya di dalam sampel (bank yang dianggap benchmark dari sekelompok bank). Berger dan Mester (1997) dengan rumus : π΄ππ‘ ππΈπΉπΉ π = πποΏ½ π οΏ½πποΏ½ πππ₯ =
π οΏ½βπ οΏ½ππ expοΏ½πΜοΏ½π€ π ,ππ ,π§ π ,π£ π οΏ½οΏ½Γππ₯ποΏ½πππ’ πππ₯ ]βπ οΏ½ππ expοΏ½πΜοΏ½π€ π ,ππ ,π§ π ,π£ π οΏ½οΏ½Γππ₯π[πππ’
(3.5)
πππ₯ π Dimana π’οΏ½ππ merupakan nilai maksimum dari π’ππ dalam sampel
Dalam model profit efficiency, profit pada dasarnya diturunkan dari
pendapatan maksimum karena diasumsikan bahwa telah dicapai biaya minimum sehingga dengan pendapatan maksimum akan diperoleh laba maksimum. Hal ini menggambarkan konsep inefisiensi yang diturunkan dari fungsi keuntungan (selanjutnya disebut efisiensi keuntungan). Sehingga efisiensi keuntungan secara umum dapat dinyatakan sebagai keuntungan aktual dibandingkan dengan keuntungan maksimum yang seharusnya dapat dicapai oleh suatu bank, sehingga makin kecil dari 1 nilai efisiensi keuntungan yang dihasilkan berarti makin tidak efisien. 3.3.3. Persamaan Transendental Logaritma (Translog) Function Pengamatan terhadap kuantitas output dan harga input yang digunakan untuk mengestimasi fungsi biaya dan fungsi keuntungan dalam penelitian ini digunakan fungsi non homotetic dalam
bentuk persamaan Transedental
Logaritma (Lang dan Welzel, 1996). Penggunaan fungsi translog ditujukan untuk menghindari asumsi-asumsi ketat yang terdapat pada bentuk fungsi yang lain. Dengan menggunakan fungsi translog dapat menangkap berbagai kemungkinan skala ekonomi dari struktur biaya yang diestimasi. Bentuk fungsi biaya dan fungsi keuntungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 2
2
2
π=1
π=1
π=1
2
2
1 ln πΆ(π€ππ‘ , π¦ππ‘ , π§ππ‘ , π£ππ‘ ) = πΌ0 + οΏ½ πΌπ πππ€πππ‘ + οΏ½ π½π πππ¦πππ‘ + οΏ½ ππ πππ§πππ‘ + οΏ½ οΏ½ πΌππ πππ€πππ‘ πππ€πππ‘ 2 2
2
+ οΏ½ οΏ½ πΎππ πππ€πππ‘ πππ¦πππ‘ π=1 π=1
2
2
2
2
π=1 π=1
2
2
1 1 + οΏ½ οΏ½ π½ππ πππ¦πππ‘ πππ¦πππ‘ + οΏ½ οΏ½ πΏππ πππ€πππ‘ πππ§πππ‘ + οΏ½ οΏ½ πππ πππ§πππ‘ πππ§πππ‘ 2 2 π=1 π=1
2
2
π=1 π=1
π=1 π=1
+ οΏ½ οΏ½ πππ πππ¦πππ‘ πππ§πππ‘ + π1 πππ£1ππ‘ + π2 πππ£2ππ‘ + πππ’π + ππππ π=1 π=1
36
Dimana vektor π’π (gangguan individu) diasumsikan πΈ(π’π ) = 0, varians
πΈ(π’π , π’πβ² ) = ππ2 πΌ dan zero covariance πΈ(π’π , π’πβ² ) = 0, π β π, antar bank. Untuk
memastikan sifat simetrik dan homogenitas linear dlm harga input, ditentukan batasan sebagai berikut. πΌππ = πΌππ , π½ππ = π½ππ , πππ = πππ , πΌππ = πΌππ , π, π = 1,2 2
2
2
π=1
π=1
π=1
οΏ½ ππ = 1 , οΏ½ πΌππ = 0, οΏ½ πΏππ = 0 , π = 1,2 πππ π = 1,2
Hasil dari turunan dari rumus translog fungsi biaya maupun fungsi keuntungan adalah sebagai berikut. ππ(πΆ) = πΌ0 + πΌ1 ππ(π€1 ) + πΌ2 ππ(π€2 ) + π½1 ππ(π¦1 ) + π½2 ππ(π¦2 ) + π1 ππ(π§1 ) + 1β2πΌ11 ππ(π€1 )ππ(π€1 ) + πΌ12 ππ(π€1 )ππ(π€2 ) + 1β2πΌ22 ππ(π€2 )ππ(π€2 ) + πΎ11 ππ(π€1 )ππ(π¦1 ) + πΎ12 ππ(π€1 )ππ(π¦2 ) + πΎ21 ππ(π€2 )ππ(π¦1 ) + πΎ22 ππ(π€2 )ππ(π¦2 ) + πΏ11 ππ(π€1 )ππ(π§1 ) + πΏ12 ππ(π€1 )ππ(π§2 ) + πΏ21 ππ(π€2 )ππ(π§1 ) + πΏ22 ππ(π€2 )ππ(π§2 ) + 1β2π½11 ππ(π¦1 )ππ(π¦1 ) + π½12 ππ(π¦1 )ππ(π¦2 ) + 1β2π½22 ππ(π¦2 )ππ(π¦2 ) + π11 ππ(π¦1 )ππ(π§1 ) + π12 ππ(π¦1 )ππ(π§2 ) + π21 ππ(π¦2 )ππ(π§1 ) + π22 ππ(π¦2 )ππ(π§2 ) + 1/2π11 ππ(π§1 )ππ(π§1 ) + (3.6) π12 ππ(π§1 )ππ(π§2 ) + 1/2π22 ππ(π§2 )ππ(π§2 )+π1 πππ£1 + π2 πππ£2 + πππ’π + ππππ
Pada praktiknya, ternyata ekuitas (variabel z 2 ) mempunyai hubungan
terhadap jumlah pinjaman yang disalurkan (variabel y 1 ), jumlah sekuritas atau penerimaan asset lain (variabel y 2 ) dan pendapatan bukan bunga (variabel z 1 ). Jika salah satu variabel dari ketiga variabel (y 1 , y 2 , z 1 ) meningkat maka ekuitas pun meningkat sehingga akan terjadi heteroskedastisitas. Sehingga pada persamaan fungsi biaya, variabel biaya dan ketiga variabel (y 1 , y 2 , z 1 ) tersebut dibagi dengan variabel z 2 , untuk mengontrol terjadinya heteroskedastisitas dan untuk menghasilkan model ekonomi yang lebih baik (Huizinga, Nelissen dan Vander Vennet, 2001). Diperoleh persamaan yang baru, yaitu: ln πΆ(π€ππ‘ , π¦ππ‘ , π§ππ‘ , π£ππ‘ )
2
2
π=1
π=1
2
2
1 = πΌ0 + οΏ½ πΌπ πππ€πππ‘ + οΏ½ π½π πππ¦πππ‘ + π½3 πππ§ππ‘ + οΏ½ οΏ½ πΌππ πππ€πππ‘ πππ€πππ‘ 2 2
2
π=1 π=1
2
+ οΏ½ οΏ½ πΎππ πππ€πππ‘ πππ¦πππ‘ + πππ§1 οΏ½ πΎπ3 πππ€π π=1 π=1 2
2
π=1
2
1 + οΏ½ οΏ½ π½ππ πππ¦πππ‘ πππ¦πππ‘ + πππ§1 οΏ½ π½π3 πππ¦π + π1 πππ£1ππ‘ + π2 πππ£2ππ‘ + πππ’π 2 π=1 π=1
+ ππππ
π=1
37
Hasil turunan dari rumus translog fungsi biaya adalah sebagai berikut. ππ(πΆ) = πΌ0 + πΌ1 ππ(π€1 ) + πΌ2 ππ(π€2 ) + π½1 ππ(π¦1 ) + π½2 ππ(π¦2 ) +
π½3 ππ(π§1 ) + 1β2πΌ11 ππ(π€1 )ππ(π€1 ) + πΌ12 ππ(π€1 )ππ(π€2 ) +
1β2πΌ22 ππ(π€2 )ππ(π€2 ) + πΎ11 ππ(π€1 )ππ(π¦1 ) + πΎ12 ππ(π€1 )ππ(π¦2 ) +
πΎ13 ππ(π€1 )ππ(π§1 ) + πΎ21 ππ(π€2 )ππ(π¦1 ) + πΎ22 ππ(π€2 )ππ(π¦2 ) + πΎ23 ππ(π€2 )ππ(π§1 ) + 1β2π½11 ππ(π¦1 )ππ(π¦1 ) + π½12 ππ(π¦1 )ππ(π¦2 ) + π½13 ππ(π¦1 )ππ(π§1 ) +
1β2π½22 ππ(π¦2 )ππ(π¦2 ) + π½23 ππ(π¦2 )ππ(π§1 ) + 1β2π½33 ππ(π§1 )ππ(π§1 ) + π1 πππ£1 + π2 πππ£2 + πππ’π + ππππ
(3.7)
Untuk analisis efisiensi keuntungan, formulasi fungsi keuntungan sama
dengan fungsi biaya. Menurut pernyataan dari Berger dan Mester (1997), penelitian ini mengaplikasikan fungsi keuntungan lainnya (alternative profit function) daripada fungsi keuntungan (standard profit function). Fungsi keuntungan lainnya mempunyai variabel independen yang sama dengan fungsi biaya, dimana variabel dependent ln πΆ diubah menjadi πποΏ½π + οΏ½π πππ οΏ½ +
1οΏ½, dimana οΏ½π πππ οΏ½ mengindikasikan nilai absolut dari nilai minimum (π) untuk seluruh bank.
Dalam fungsi biaya ini, C adalah total biaya (beban bunga, operasional dan non operasional). Biaya dari sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh faktor input dan outputnya. Faktor input yang dianggap paling berpengaruh terhadap biaya sebuah bank adalah dana pihak ketiga dan tenaga kerja, dengan harga masing-masing adalah π€1 dan π€2 . Karena data mengenai jumlah pegawai dari
setiap bank tidak tersedia, maka upah per pekerja masing-masing bank tidak dapat dihitung. Upah tenaga kerja dapat didekati dengan jumlah pengeluaran untuk tenaga kerja dibagi dengan total asset dari bank bersangkutan. Tingkat harga dana pihak ketiga diproksi dengan bunga yang dibagi dengan total dana pihak ketiga dari bank tersebut (untuk lebih jelasnya dalam penggunaan variabel yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4) Total biaya dari sebuah bank akan dipengaruhi oleh total output yang dihasilkannya. Semakin banyak jumlah output yang diproduksi, maka akan semakin banyak pula biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Oleh karena itu, output bank dimasukkan ke dalam variabel penjelas dalam model. Output yang dihasilkan bank berupa jumlah pinjaman (kredit yang diberikan) (π¦1 )
38
dan penerimaan asset lain(other earning asset) yang dilambangkan dengan (π¦2 ).
Dalam rangka menghasilkan model yang lebih komprehensif maka non-interest income activities (aktivitas yang menghasilkan pendapatan non bunga) yang dilambangkan dengan (π§1 ) dan ekuitas (π§2 ) dimasukkan ke dalam model. Variabel lingkungan π£1 (NPL/Non Performing Loan) dan π£2 (EOTA/Equity Over Total
Asset) dimasukkan ke dalam model untuk menghitung perbedaan resiko dan kualitas output. Error term didapatkan dengan menggunakan pendekatan batas stokastik (SFA/Stochastic Frontier Approach) dimana π’π adalah factor inefisiensi
yang bisa naik diatas tingkat operasi terbaik, dan ππ random error yang memasukkan perhitungan error dan kemungkinan yang secara temporal terjadi dalam biaya tinggi atau rendah. 3.3.4. Pengukuran Skala Ekonomi (Economies of Scale) Perhitungan terhadap skala ekonomi (economies of scale) dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menggunakan ukuran Ray Scale Elasticity (RSCE) dan Expansion Path Scale Elasticity (EPSCE) (Huizinga, Nelissen & Vander Vennet, 2001). RSCE merupakan kenaikan biaya relatif yang diakibatkan kenaikan dari seluruh output secara proporsional. RSCE merupakan suatu ukuran yang menggambarkan biaya marjinal dari penambahan output yang dilakukan oleh suatu bank. Skala ekonomi (SE) akan dievaluasi untuk setiap bank pada setiap periode waktu. Jika SE > 1, menunjukkan bahwa skala ekonomi bank sudah tercapai (economies of scale). Dalam arti apabila bank menambah 1 unit output maka biayanya akan meningkat kurang dari 1 unit. Bank dikatakan berada dalam kondisi increasing return to scale. Jika SE = 1, bank dikatakan beroperasi dalam kondisi constant return to scale. Artinya, apabila bank menambah 1 unit output maka biayanya akan meningkat 1 kali juga. Sedangkan jika SE < 1, apabila output meningkat 1 unit maka biaya akan meningkat sebesar lebih dari 1 unit (decreasing return to scale). Dalam kondisi ini dikatakan bahwa bank berada dalam keadaan diseconomies of scale. Skala ekonomi dan skor efisiensi sangat berkaitan erat. Sebuah bank yang efisien, seharusnya mencapai skala ekonomi. Sebaliknya, sebuah bank yang mencapai skala ekonomi, semestinya memiliki skor
39
efisiensi yang tinggi pula. Semakin tinggi nilai skala ekonomi suatu bank menunjukkan bahwa bank berperilaku semakin efisien (Mardanugraha, 2005). Skala ekonomi (economies of scale) seringkali digunakan sebagai salah satu indikator kinerja sebuah bank. Untuk mengukur skala ekonomi (economies of scale) peneliti menggunakan dua ukuran yaitu Ray Scale Elasticity (RSCE) dan Expansion Path Scale Elasticity (EPSCE). Namun, dalam penelitian ini hanya akan menggunakan ukuran RSCE. RSCE merupakan kenaikan biaya relatif yang diakibatkan kenaikan dari seluruh output secara proporsional. RSCE merupakan suatu ukuran yang menggambarkan biaya marjinal dari penambahan output yang dilakukan oleh suatu bank. Untuk itu RSCE dirumuskan : π
ππΆπΈ (π) = β π(π ln πΆ βπ ln ππ), π = 1,2
(3.8)
π
ππΆπΈ(π) = ππππΆ βππππ¦1 + ππππΆ βππππ¦2
(3.10)
π
ππΆπΈ(π) = β π
ππΆ ππ
.
πππ πΆ
, π = 1,2
(3.9)
ππππΆ βππππ¦1 = π½1 + πΎ11 πππ€1 + πΎ21 πππ€2 + 1/2π½11 πππ¦1 + π½12 πππ¦2 + π½13 πππ§1
ππππΆ βππππ¦2 = π½2 + πΎ12 πππ€1 + πΎ22 πππ€2 + π½12 πππ¦1 + 1/2π½22 πππ¦2 + π½23 πππ§1
π
ππΆπΈ = π½1 + πΎ11 πππ€1 + πΎ21 πππ€2 + π½11 πππ¦1 + π½12 πππ¦2 + π½13 πππ§1 + π½2 + πΎ12 πππ€1 + πΎ22 πππ€2 + π½12 πππ¦1 + π½22 πππ¦2 + π½23 πππ§1
(3.11)
Nilai RSCE kurang dari 1 mengindikasikan skala ekonomi, dalam artian
bahwa peningkatan biaya akan lebih kecil secara proporsional ketika output ditingkatkan. Suatu vektor output tertentu dapat digunakan untuk membandingkan antara kelompok bank-bank merger dengan kelompok bank-bank yang tidak merger dengan komposisi output yang sama. 3.4. Alur Teknik Estimasi Efisiensi dan Skala Ekonomi (Economies of Scale) Alur teknik estimasi terhadap efisiensi biaya bank dengan menggunakan metode SFA dan perhitungan RSCE yang dilakukan dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 5. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengestimasi nilai efisiensi adalah perangkat lunak STATA version 12.0 dan Microsoft Excel. Perangkat lunak STATA akan menghasilkan estimasi untuk setiap parameter dalam OLS, kemudian Microsoft Excel digunakan untuk mengolah hasil residual dan intersep dari Frontier untuk menghitung nilai efisiensi dari
40
masing-masing bank serta menghitung nilai skala ekonomi dengan menggunakan rumus sesuai dengan metode yang digunakan. Raw Data
Cleaning Data Tranformasi Data
Estimasi fungsi biaya dan keuntungan dengan menguji Semua asumsi terpenuhi
Hasil Estimasi fungsi biaya
Residual dan Intersep
RSCE untuk menganalisis skala ekonomi bank
SFA dengan model Translog untuk menentukan tingkat efisiensi bank
Gambar 5. Alur Teknik Estimasi Efisiensi dan Skala Ekonomi Bank 3.5. Metode Analisis 3.5.1. Model Data Panel Dalam melakukan analisis ekonometrik, dapat digunakan data time series, data cross section, atau data panel. Data panel (longitudinal data) merupakan data yang memiliki dimensi ruang (individu) dan waktu. Dengan kata lain, data panel merupakan unit-unit individu yang sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, data panel dicirikan oleh T periode waktu (t = 1,2,...,T) yang kecil dan n jumlah individu (i = 1,2,...,n) yang besar. Namun tidak menutup kemungkinan sebaliknya, yakni data panel terdiri atas periode waktu yang besar dan jumlah individu yang kecil. Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel. Sebaliknya
41
jika jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel. Regresi dengan menggunakan data panel disebut dengan model regresi data panel. Aplikasi
metode
estimasi
dengan
menggunakan
data
panel
banyak digunakan baik secara teoritis maupun aplikatif dalam berbagai literatur mikroekonometrik dan makroekonometrik. Popularitas penggunaan data panel ini merupakan konsekuensi dari kemampuan dan ketersediaan analisis yang diberikan oleh data jenis ini. Penggabungan data cross section dan time series dalam studi data panel digunakan untuk mengatasi kelemahan dan menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh model cross section dan time series murni. Melalui analisis data panel,
dapat ditangkap perilaku sejumlah
individu yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam suatu rentang waktu yang terdiri atas unit-unit waktu yang juga berbeda. Heterogenitas antar individu maupun antar waktu digambarkan dalam model dengan intersep dan koefisien slope yang berbeda-beda. Nilai intersep dan koefisien slope yang berbeda-beda ini berasal dari pengaruh variabel yang tidak termasuk dalam variabel penjelas dalam persamaan regresi biasa. Secara teknis data panel dapat memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antarpeubah serta meningkatkan derajat kebebasan yang artinya meningkatkan efisiensi (Firdaus, 2011). Menurut Baltagi (2005), beberapa keuntungan penggunaan data panel adalah sebagai berikut : 1) Data panel mampu mengontrol heterogenitas variabel-variabel yang tidak dimasukkan dalam model (unobserved heterogenity), 2) Data panel dapat memberikan data yang intensif, mengurangi kolinearitas antar peubah, meningkatkan derajat kebebasan dan lebih efisien, 3) Data panel lebih baik untuk studi dynamics of adjustment, 4) Data panel
mampu
mengidentifikasi
dan
mengukur
efek
yang
secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section saja atau data time series saja, 5) Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregasi individu karena unit data lebih banyak.
42
Keunggulan fundamental panel data dibandingkan dengan runut waktu (time series) ataupun kerat lintang (cross section) adalah bahwa panel data akan memberikan fleksibilitas dalam memodelkan perbedaan sifat tiap data pengamatan. 3.5.2. Frontier Analysis Pendugaan efisiensi dengan menggunakan SFA menggunakan pendekatan Frontier Analysis. SFA menggunakan teknik ekonometrik maximum likelihood estimation (MLE). Parameter-parameter dari variabel dalam persamaan cost function untuk memperoleh nilai efisiensi berdasarkan stochastic frontier approach (SFA) dapat diestimasi dengan menggunakan Maximum-likelihood Method atau Corrected Ordinary Least Square (COLS). Dalam penelitian ini Maximum-Likelihood Method dipilih untuk mengestimasi parameter-parameter tersebut. Penggunaan Maximum-Likelihood Method memerlukan perhitungan-perhitungan yang cukup rumit dibandingkan dengan menggunakan metode COLS. Akan tetapi, penggunaan metode ini menjadi lebih mudah setelah dikembangkannya berbagai perangkat lunak untuk membantu komputasi metode ini. Penggunaan MaximumLikelihood Method akan memberikan hasil estimasi yang lebih efisien daripada Corrected Ordinary Least Square jika ukuran sampel berjumlah banyak. Selain itu, Maximum-Likelihood Method akan memberikan hasil estimasi yang lebih signifikan dibandingkan Corrected Ordinary Least Square (COLS) jika menerapkan asumsi half-normal frontier model dalam analisis yang dilakukan. Akan tetapi,penggunaan Maximum-Likelihood Method memerlukan sampel yang cukup banyak dan jika sampelnya sedikit maka hasil estimasi dari metode ini akan bersifat bias. Ide umum dari Maximum-Likelihood Method adalah sebagai berikut. Misalkan f(x,ΞΈ) merupakan fungsi kepadatan (density function) dari variabel random X, dan misalkan ΞΈ merupakan fungsi kepadatan. Jika terdapat suatu sampel random π1 , π2 , π3 , β¦ . . , ππ , maka penaksir ML dari ΞΈ adalah nilai ΞΈ yang
mempunyai probabilitas terbesar dari sampel yang diamati. Dengan kata lain, taksiran ML dari ΞΈ adalah nilai yang memaksimumkan fungsi kepadatan f(x,ΞΈ).
43
Error atau gangguan dalam model stochastic frontier diasumsikan terdiri dari dua komponen. Salah satu komponen diasumsikan mempunyai distribusi yang strictly nonnegative sedangkan yang lainnya diasumsikan mempunyai distribusi yang simetrik. Pada literature ekonometrik, komponen nonnegative sering disebut sebagai inefficiency term dan komponen dengan distribusi yang simetrik disebut sebagai idiosyncratic error. Stochastic frontier menghasilkan dua estimasi yang berbeda terhadap inefficiency term. Sebelum menjelaskan dua estimasi tersebut, maka diasumsikan π + (π, π 2 ) merupakan the truncated normal
distribution, dimana = 0 , varians = π 2 dan iid. Estimasi pertama disebut sebagai time invariant model, dimana π’ππ‘ = π’π , π’π β½ π + (π, π 2 ), π£ππ‘ β½ π(0, π 2 ) dan π’π
dan π£ππ‘ masing-masing terdistribusi secara independen. Sedangkan estimasi kedua adalah time varying decay dengan spesifikasi, π’ππ‘ = ππ₯π{βπ(π‘ β ππ )}π’π , dimana
ππ adalah periode terakhir dalam series data panel, π adalah decay parameter,
π’ππ‘ = π’π , π’π β½ π + (π, π 2 ), π£ππ‘ β½ π(0, π 2 )
terdistribusi secara independen.
dan
π’π
dan
π£ππ‘
masing-masing