51
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Suyanto dan Sutinah (2008) melibatkan lima komponen informasi ilmiah yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis. Penelitian kuantitatif mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sampel dan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalahmasalah yang aktual. Menurut Bungin (2006), metode ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yeng menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi kemudian mengangkat ke permukaan gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel. Teknik penelitian dilaksanakan dengan teknik survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), teknik survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi untuk mewakili seluruh populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan menjelaskan hubungan kausal antar variabel. Teknik survei dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap gejala yang nampak pada masyarakat dan pengumpulan informasi melalui wawancara dan kuesioner pada seluruh populasi responden pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. B. Penentuan Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja). Menurut Singarimbun dan Effendy (1995), penentuan lokasi purposive dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan
51
52
permasalahan yang diteliti dan tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. Penentuan lokasi penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa: 1) Desa Krendetan dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa Krendetan merupakan Kota Tani Utama Kawasan Agropolitan Bagelen, wilayah administratif dimana Sub Terminal Agribisnis (STA) berada dan merupakan desa yang mempunyai jarak terdekat dari STA; 2) Agroindustri gula kelapa di Desa Krendetan menjadi perhatian penelitian karena sebagai Kota Tani Utama Kawasan Agropolitan Bagelen, Desa Krendetan harus mempunyai basis agroindustri yang kuat, yaitu salah satu agroindustri unggulan dan banyak dikembangkan adalah agroindustri gula kelapa. Oleh karena itu sikap pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo ini perlu diteliti karena dapat menunjukkan sikap masyarakat tani terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA). C. Metode Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan sifat-sifat umum. Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan yaitu sebanyak 62 orang. 2. Sampel Metode
penarikan
sampel
dalam
penelitian
ini
dilakukan
menggunakan metode sensus. Menurut Usman dan Akbar (2008), penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan informasi yang spesifik. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, karena jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka digunakan metode sensus
53
yang diharapkan hasilnya dapat cenderung lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan terhadap nilai populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 62 responden pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan. D. Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau objek penelitian dan pengamaan langsung di lapang oleh peneliti. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: (a) identitas responden, seperti: nama responden, alamat, umur, dan jenis kelamin; (b) faktor-faktor pembentuk sikap, antara lain: kebudayaan, terpaan media massa, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal; serta (c) sikap responden terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA), yang meliputi: sikap terhadap tujuan STA, sikap terhadap pelaksanaan STA, dan sikap terhadap manfaat STA. Sedangkan teknik pengumpulan data pada data primer antara lain sebagai berikut: a. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara pewawancara dan responden untuk medapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden (Singarimbun dan Effendi, 1995). Wawancara untuk mendapatkan data primer dilakukan pada responden pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo berdasarkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya. b. Kuesioner, merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data pada penelitian survei. Hasil dari kuesioner akan terjelma dalam angkaangka, tabel-tabel, analisa statistik, dan uraian, serta kesimpulan penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1995). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data dari responden
54
dengan cara menyajikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan sikap dan faktor pembentuk sikap yang ditujukan kepada pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. c. Observasi, dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan diteliti. Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda. Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat pengrajin gula kelapa di Desa Krendetan dan kegiatan pemasaran di STA. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar penelitian yaitu dari instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder meliputi: data kondisi STA, data keadaan industri, data mengenai industri gula kelapa, data sarana prasarana STA, data keadaan ekonomi, data transportasi, data jalan untuk pemasaran pertanian, dan lain-lain. Data diperoleh dari Kantor Pengelola STA, Balai Desa Krendetan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo. Sedangkan teknik pengumpulan data pada data sekunder antara lain sebagai berikut: a. Wawancara, dalam penelitian ini untuk mendapatkan data sekunder dilakukan
dengan menanyai beberapa instansi terkait untuk
mendapatkan data penunjang seperti keadaan dan perkembangan STA. b. Observasi, pada penelitian ini untuk mendapatkan data sekunder observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi STA dan kegiatan pemasaran di STA. c. Pencatatan, dilakukan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pencatatan data sekunder dilakukan dengan mengutip dan mencatat sumber-sumber informasi baik dari responden maupun instansi terkait.
55
Tabel 6. Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Sifat Data Sumber Pri- Sekun- Kuan- KualiData mer der titatif tatif
No. Data 1.
Identitas Responden a. Nama
√
√
Responden
b. Alamat
√
√
Responden
c. Umur
√
d. Jenis kelamin
√
√
Responden
√
√
Responden
√
Responden
e. Pendidikan terakhir 2.
3.
Sikap terhadap STA a. Sikap terhadap tujuan STA
√
√
Responden
b. Sikap terhadap pelaksanaan STA
√
√
Responden
c. Sikap terhadap manfaat STA
√
√
Responden
Faktor Pembentuk Sikap a. Kebudayaan
√
√
Responden
b.
Terpaan media massa
√
√
Responden
c.
Pengalaman pribadi
√
√
Responden
Pengaruh orang lain √ yang dianggap penting
√
Responden
d.
e.
Pendidikan formal
√
√
Responden
f.
Pendidikan nonformal √
√
Responden
Teknik Pengumpulan Data Wawancara, Kuesioner Wawancara, Kuesioner Wawancara, Kuesioner Wawancara, Kuesioner Wawancara, Kuesioner
Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi Wawancara, Kuesioner, Observasi
56
4.
Data Pendukung a. Jumlah tanaman kelapa, produksi kelapa dan gula kelapa b. Keadaan umum wilayah
√
√
√
BPS Purworejo
Pencatatan
√
√
√
Pencatatan
c. Keadaan umum STA
√
√
√
d. Keadaan umum Kawasan Agropolitan Bagelen
√
√
√
Balai Desa Krendetan Kantor STA Bagelen Bappeda Purworejo
Wawancara, Observasi Pencatatan Observasi
E. Metode Analisis Data Untuk mengetahui sikap pengrajin gula kelapa terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA) menggunakan Skala Likert. Menurut Mueller (1986), mengukur sikap seseorang adalah mencoba untuk menempatkan posisinya pada suatu kontinum afektif berkisar dari sangat positif hingga sangat negatif terhadap suatu objek sikap. Dalam skala Likert, kuantifikasi dilakukan dengan mencatat penguatan respon dan untuk pernyataan kepercayaan positif dan negatif tentang objek sikap yaitu Sub Terminal Agribisnis (STA) Bagelen. Dalam analisis faktor pembentuk sikap, yang meliputi kebudayaan, terpaan media massa, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal dikategorikan dalam lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Sedangkan dalam analisis sikap pengrajin gula kelapa terhadap STA Bagelen, dikategorikan dalam lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk. Untuk mengukur kategori tersebut digunakan rumus lebar interval yaitu sebagai berikut:
Variabel faktor pembentuk sikap dan sikap pengrajin gula kelapa terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA) diukur dengan skala ordinal dan objek-objeknya dapat dirangking dalam rangkaian berurut maka untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dan sikap pengrajin gula kelapa terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA) digunakan analisis korelasi untuk mencari keeratan hubungan antara dua variabel yaitu uji
57
korelasi Rank Spearman (rs) menggunakan aplikasi SPSS 16.0, dengan rumus sebagai berikut (Siegel, 1997):
Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman N = jumlah sampel di = selisih ranking antara faktor-faktor pembentuk
sikap
dengan sikap pengrajin gula kelapa terhadap STA Untuk menguji signifikansi rs digunakan uji t karena sampel yang diambil lebih dari 10 (N>10) dan tingkat kepercayaan 95% digunakan rumus sebagai berikut (Siegel, 1997):
Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika t hitung > t tabel (α= 0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor pembentuk sikap (kebudayaan, terpaan media massa, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pendidikan formal, dan pendidikan non formal) dengan sikap pengrajin gula kelapa terhadap terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA). 2. Jika t hitung < t tabel (α= 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan
yang
signifikan
antara
faktor-faktor
pembentuk
sikap
(kebudayaan, terpaan media massa, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pendidikan formal, dan pendidikan non formal) dengan sikap pengrajin gula kelapa terhadap terhadap Sub Terminal Agribisnis (STA).