III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory untuk memahami pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, melalui penelitian survey untuk mendapat generalisasi dari suatu peristiwa (fenomena).
3.2. Jenis dan Sumber Data Obyek penelitian ini adalah Wajib Pajak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sukadana khususnya Wajib Pajak Bendahara Pemerintah di wilayah Lampung Timur. Data yang dikumpulkan untuk kemudian diolah dan dianalisa dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari reponden penelitan berupa hasil penyebaran kuisioner kepada Bendaharawan Wajib Pajak Bendahara Pemerintah di wilayah Lampung Timur. 2. Data Sekunder Data sekunder data yang diperoleh dari berbagai literatur, jurnal-jurnal penelitian, karya ilmiah dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.3. Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan : a. Kuisioner Teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang kita lakukan, daftar pertanyaan tersebut kemudian diajukan kepada responden. b. Dokumentasi 49
Pengumpulan data atau informasi melalui tulisan berupa arsip, bukubuku serta dokumen resmi.
3.4.
Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Penentuan populasi pada penelitian ini adalah Wajib Pajak di wilayah Lampung Timur sejumlah 1.988 Wajib Pajak dengan perincian 861 Wajib Pajak Bendahara (berdasarkan Laporan SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2013) dan 1.127 Wajib Pajak Pengusaha (berdasarkan Laporan SPT PPh OP 1770 Tahun 2013).
3.4.2. Teknik Sampling Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi yang dipilih untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan desain sampel probabilitas jenis sampel kluster (cluster sampling). Sampel kluster (cluster sampling) menurut Kuncoro (2013) adalah kelompok yang mempunyai sifat heterogen diidentifikasi lebih dahulu lalu dipilih secara random. Semua elemen dari hasil random tersebut diteliti.
Kelebihan dari sampel kluster (cluster sampling) adalah lebih efisien secara ekonomi dibandingkan sampel random sederhana. Biaya lebih rendah, apalagi bila kluster berdasarkan daerah, mudah digunakan tanpa membuat daftar populasi. Memberikan informasi lebih akurat. Kekurangan sampel kluster (cluster sampling) adalah mempunyai nilai statistik yang kurang efisien (banyak kesalahan). Peneliti harus mempunyai kemampuan untuk membagi ke dalam kluster yang benar-benar spesifik, data awal yang bias akan terminimalisasi.
Ada dua macam mitos yang sering muncul berkaitan dengan penentuan sampel: (1) sampel harus besar agar dapat mewakili populasi; (2) sampel 50
harus mengandung hubungan proporsional terhadap ukuran populasi. Zikmund (2000) dalam Mudrajad Kuncoro (2013) mengusulkan formula menghitung sampel sebagai berikut:
n=
[
ZS E
]
2
Di mana, n = jumlah sampel; Z = nilai yang sudah distandardisasi sesuai derajat keyakinan; S = deviasi standar sampel atau estimasi deviasi standar populasi; E= tingkat kesalahan yang ditoleransi, plus minus faktor kesalahan (rentangnya antara setengah dari total derajat keyakinan). Berdasarkan derajat kepercayaan 95% (berarti Z = 1,96), perkiraan deviasi standar (S = 10) dan rentang kesalahan (E kurang dari 2). Dengan demikian, jumlah sampel yang sebaiknya diambil adalah:
n=
(1,96) (10) 2
[
]
2
= 96
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 96 Wajib Pajak Bendahara dari populasi 1.988 Wajib Pajak di Lampung Timur.
3.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas yaitu kualitas penyuluhan dan kualitas pelayanan serta variabel terikat yaitu tingkat kepatuhan wajib pajak.
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Kualitas
Sub Variabel Resource
Penyuluhan
Content
materi dengan
kesesuaian materi
(X1)
(Pengetahuan
tujuan
dengan tujuan
Penyuluh)
1.
2.
Indikator Kesesuaian
Ketepatan sistematika,
51
1.
2.
Pengukuran Tingkat
Tingkat ketepatan sistematika,
Skala Ordinal
Variabel Kualitas
Sub Variabel Resource
Penyuluhan
Content
materi
(X1)
(Pengetahuan
alokasi waktu
3.
Indikator Kesesuaian
3.
dengan
Skala Ordinal
kesesuaian materi dengan
Penyuluh)
Resource
Pengukuran Tingkat
alokasi
waktu
1.
Kemampuan
1.
Tingkat
Ordinal
Content
mengaplikasikan
kemampuan
(Keterampilan
materi
mengaplikasikan
Penyuluh)
materi 2.
Kelengkapan
2.
Tingkat
fasilitas
kelengkapan
penyuluhan
fasilitas penyuluhan
3.
Kelengkapan
3.
fasilitas
Tingkat kelengkapan
pendukung
fasilitas pendukung
4.
Kenyamanan
4.
tempat pelatihan.
Tingkat kenyamanan tempat pelatihan
Social
Pemberian motivasi
Tingkat pemberian
Content/
kepada peserta
motivasi kepada
(Perilaku
Ordinal
peserta
Penyuluh) Kualitas
Reliabilitas
Prosedur administrasi
Pelayanan
Tingkat prosedur
Ordinal
administrasi
(X2) Daya tanggap
1. Waktu pelayanan
1.
Tingkat
waktu
pelayanan 2. Kedisiplinan petugas
2.
Tingkat kedisiplinan petugas
52
Ordinal
Variabel Kualitas
Sub Variabel Jaminan
1.
Pelayanan
Indikator Pelayanan tanpa
1.
biaya
Pengukuran Tingkat pelayanan
(X2)
Skala Ordinal
tanpa
biaya 2.
Kemampuan
2.
petugas
Tingkat kemampuan petugas
Empati
1.
Perilaku petugas
1.
Tingkat perilaku
Ordinal
petugas 2.
Pelayanan
2.
Tingkat
petugas
pelayanan
keamanan
petugas keamanan
Bukti Fisik
1. Kemudahan
1.
Tingkat
Ordinal
pelayanan tempat
pelayanan tempat
pembayaran
pembayaran
(bank/kantor pos)
((bank/kantor
2. Kenyamanan ruang tunggu
pos)) 2.
Tingkat kenyamanan ruang tunggu
Kepatuhan
Persepsi
1.
Wajib Pajak
terhadap
pembayaran PPh
pembayaran
(Y)
Keadilan
dibandingkan
dibandingkan
Sistem
orang
orang
Perpajakan
berpenghasilan
berpenghasilan
lebih.
lebih.
2.
Keadilan
1. Tingkat
Keadilan
keadilan pph
2. Tingkat keadilan
pembayaran PPh
pembayaran
dibandingkan
dibandingkan
dengan
dengan
orang
pph
orang
berpenghasilan
berpenghasilan
sama.
sama.
.
53
Ordinal
Variabel Kepatuhan
Sub Variabel Persepsi
Wajib Pajak
terhadap
pembayaran PPh
pembayaran
(Y)
Keadilan
dibandingkan
dibandingkan
Sistem
dengan pelayanan
dengan pelayanan
Perpajakan
publik.
publik
3.
4.
Indikator Keadilan
Pengaruh
Skala Ordinal
pph
4. Tingkat pengaruh
referensi
Norma Moral
Pengukuran 3. Tingkat keadilan
yang
referensi
yang
digunakan untuk
digunakan
melaporkan
melaporkan
penghasilan
penghasilan
tambahan .
tambahan
Perasaan bersalah jika
Tingkat
tidak
bersalah
melaporkan
untuk
perasaan jika
penghasilan
melaporkan
tambahan.
penghasilan
Ordinal
tidak
tambahan. Besarnya
Tingkat
keseriusan
Sanksi
hukuman jika tidak
hukuman jika tidak
melaporkan
melaporkan
penghasilan.
3.6.
seluruh
Tingkat
keseriusan
Ordinal
seluruh
penghasilan.
Uji Instrumen Penelitian
3.6.1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya penelitian. Uji validitas menggunakan analisis korelasi pearson, keputusan mengetahui valid tidaknya butir instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r variabel maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut valid. Pengujian validitas ditujukan untuk melihat hubungan antar masing-masing item pertanyaan pada variabel bebas dan variabel terikat. Apabila ada satu pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, sebaiknya direvisi atau dihilangkan dari daftar pertanyaan dan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Validitas alat ukur (kuisioner) dapat
54
diketahui dengan rumus Korelasi Product Moment yang bersumber dari Supranto. J. (2002:112): rXY = n ∑XiYi (∑Xi)(∑Yi) √n ∑Xi² - (∑Xi)²)(n∑Yi²-(∑Yi)²) Keterangan : r
= Koefisien korelasi antara Xi dan Yi
Xi
= Jumlah skor masing-masing untuk pertanyaan
Yi
= Jumlah skor dari seluruh variabel
N
= Banyaknya variabel sampel yang dianalisis
Pengujian Validitas suatu pengukuran dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi pearson, dimana hasilnya disajikan dalam Tabel berikut ini:
55
56
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kualitas Penyuluhan (X1)
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X2)
Variabel (X2): Kualitas Pelayanan, Sub Variabel: Bukti Fisk, Indikator: Kemudahan pelayanan tempat pembayaran (bank/kantor pos) dikeluarkan karena validitasnya terendah. Sehingga jumlah indikator pada variabel X 1 (kualitas penyuluhan sama dengan jumlah indikaor pada variabel kualitas penyuluhan (8 indikator).
57
58
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (X3)
3.6.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen memiliki indeks kepercayaan yang baik jika diujikan berulang. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach. Menurut Sugiyono (2008) dalam Arabella Oentari dan Yenni Mangoting (2013), suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
Reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran 2006, p 40 dalam Mudrajad Kuncoro 2013).
Pengujian Reliabilitas suatu pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode cronbach’s alpha, dimana hasilnya disajikan dalam Tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha = 0,878 atau > 0,006, pada program SPSS versi 20, metode yang digunakan untuk pengujian realibilitas ini adalah dengan menggunakan metode cronbach’s alpha yang mana satu kuesioner dianggap reliabel apabila cronbach’s alpha > 0,006. 59
3.7. Teknik Analisa Data 3.7.1. Analisis Deskriptif Teknik analisis ini berguna untuk menguraikan gambaran data lapangan secara deskriptif melalui interprestasi hasil tabulasi silang atas data nominal empirik dan deskriptif data interval seperti mean, medan, mode, simpangan baku, varian dan skewness (kemenangan) untuk faktor-faktor yang telah ditemukan. Hasil analisis deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi terhadap hasil analisis dengan teknik lainnya.
3.7.2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan analisa yang bersifat kuantitatif, digunakan untuk menguji hipotes yang telah disebut. Penggunaan model analisa ini dengan alasan untuk mengetahui hubungan antara variabel-vatiabel bebas dengan variabel tidak bebasnya, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas penyuluhan yang terdiri dari 2 sub variabel dan kualitas pelayanan yang terdiri dari 5 sub variabel
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Metode Pangkat Kuadrat Terkecil Biasa (OLS) diperkenalkan pertama kali oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika dari Jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Tujuan utama regresi adalah mengestimasi fungsi regresi populasi (FRP) berdasarkan fungsi regresi sampel, Mudrajad
Kuncoro (2013). Model
persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
60
Keterangan: Y
= Variabel tidak bebas (Kepatuhan Wajib Pajak)
a
= konstanta
b
= koefisien regresi linier X
X1
= Kualitas Penyuluhan
X2
= Kualitas Pelayanan
e
= error term
61