III. METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem tertentu, metodologis artinya menggunakan metode atau cara tertentu dan konsistensi berarti tidak ada hal yang bertentangan dalam kerangka tertentu.44 Penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data yang akurat sehingga dapat menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan.
A. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian hukum doktrinal (doctrinal research).45 Penelitian hukum doktrinal ini, dilakukan secara “analitis induktif”, yaitu prosesnya bertolak dari norma-norma hukum positif yang diketahui dan berakhir sementara pada penemuan asas-asas hukum atau doktrin.46 Menurut Bellefroid,
44
Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Hal. 2. 45
Bambang Sunggono. 2005. Metodelogi Penelitian Hukum. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal. 86. Sebagaimana mengutip dari Soetandyo Wignjosoebroto, “Ilmu Hukum dan Ilmu Sosial”, Kertas Kerja, Seminar Nasional Antropologi Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta , 7-9 Januari 1991 dan Satjipto Rahardjo, “Pengamatan Terhadap Pengembangan Ilmu Hukum di Indonesia. Dengan Penerapan Pendekatan Ilmu Sosial dan Berbagai Permasalahannya”, Kertas Kerja, Seminar Nasional Antropologi Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 7-9 Januari 1991. 46 Ibid.
31
yang dimaksud dengan doktrin dalam penelitian doktrinal ini adalah hasil abstraksi yang diperoleh melalui proses induksi dari norma-norma hukum positif yang berlaku. Pada studi doktrinal ini, norma-norma hukum positiflah yang dipandang sebagai produk keputusan-keputusan politik, baik melalui proses legislatif atau yudikasiil, sedangakan doktrinnya sendiri dimengerti sepenuhnya sebagai produk analisis abstraksi (abstract analysis), dari norma-norma positif tersebut.47 Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tipe penelitian hukum doktrinal menekankan pada langkah-langkah spekulatif-kontemplatif dan analisis normatif-kualitatif.48 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara jelas, terperinci, dan sistematis tentang penyelesaian klaim penjaminan atas simpanan nasabah PT Bank IFI melalui Lembaga Penjamin Simpanan.
B. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah merupakan proses pemecahan atau penyelesaian masalah melalui tahap yang telah ditentukan sehingga mencapai tujuan penelitian 49. Sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian hukum doktrinal, maka pendekatan masalah yang digunakan adalah Live-Case Study, yaitu pendekatan studi kasus pada peristiwa hukum yang masih berlangsung atau belum selesai atau belum
47
Ibid. Hal. 89
48
Ibid. Hal. 102.
49
Ibid. Hal. 112.
32
berakhir50 dimana di dalam penelitian ini, peneliti melihat PT Bank IFI sebagai studi.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Lembaga Penjamin Simpanan yang bertempat di Gedung BRI II Lantai 11, Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210.
D. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari studi lapangan meliputi data perilaku terapan dari ketentuan normatif terhadap peristiwa hukum in concreto. Data primer didapat dari lokasi penelitian dengan cara wawancara. 2. Data Sekunder adalah data yang bersumber dari perundang-undangan, yurisprudensi, dan buku literatur hukum atau bahan hukum tertulis lainnya yang terkait. Data sekunder dalam penelitian terdiri dari: a. Bahan Hukum Primer 1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan; 2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009;
50
Ibid. Hal. 150.
33
3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan Menjadi Undang-Undang; 4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan Yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan; 5) Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 01/PLPS/2006 Tentang Program Penjaminan Simpanan. b. Bahan hukum sekunder Berupa bahan-bahan hukum atau literatur hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yaitu referensi literatur terkait dengan hukum perbankan. c. Bahan hukum tersier Berupa bahan hukum yang memberikan petunjuk serta penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier yang digunakan adalah internet.
E. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
34
a. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Adapun cara yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi data sekunder yang diperlukan, inventarisasi data yang sesuai dengan rumusan masalah, mengutip literatur dan undang-undang yang berhubungan dengan materi penelitian. b. Studi Dokumen Studi Dokumen adalah dengan cara membaca, menelaah, dan mengkaji Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No 11/19/KEP.GBI/2009 mengenai Pencabutan Izin Usaha PT Bank IFI. c. Wawancara Studi Lapangan adalah dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada para pihak yang terkait yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab melalui wawancara dengan Bapak Dimas Yuliharto sebagai divisi penjaminan, Ibu Oktarina D. Sistha sebagai divisi peraturan dan Bapak Eggy Gilkar K sebagai Kepala Devisi Penanganan Klaim.
2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh baik studi pustaka, studi dokumen, dan studi lapangan diolah untuk kemudian diambil kesimpulan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. pemeriksaan data (editing) yaitu mengoreksi data yang terkumpul sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah sesuai (relevan) dengan masalah;
35
b. klasifikasi data (classification) yaitu menggolongkan data secara teratur, berurutan, logis, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan; c. sistematis data (systematizing) yaitu menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah.
F. Analisis Data
Setelah data diolah dan disusun maka penulis melakukan analisis data secara kualitatif, artinya dengan cara menyajikan dan menguraikan data dalam bentuk kalimat secara rinci dan sistematis. Kemudian dilakukan interpretasi data dengan menguraikan data yang telah tersusun sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas serta memudahkan dilakukan pembahasan dan diambil kesimpulan sebagai jawaban permasalahan.