16
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran PT. Yudhistira Ghalia Indonesia memiliki visi yang jelas yaitu mendarmabaktikan diri pada dunia perbukuan untuk berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Selain itu memiliki misi yang dijabarkan dalam kebijakan operasional, keuangan, dan sumberdaya manusia. Kebijakan sumber daya manusia dilakukan dalam menyediakan peluang kerja, kompensasi, peningkatan produktivitas karyawan, pemenuhan sistem upah, pemenuhan tunjangan seperti kesehatan, asuransi dan manfaat-manfaat lain yang dipersyaratkan oleh pemerintah yang harus disediakan oleh sebuah perusahaan. Pengembangan sumberdaya manusia di perusahaan di samping untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan juga harus mengantisipasi kemungkinan gejolak sosial yang timbul karena pengaruh luar, gejolak buruh, serta pengembangan komunikasi antara atasan dan bawahan di lingkungan perusahaan. Perusahaan menuntut karyawan memiliki kinerja yang baik, yang terlihat dari perilaku yang sesuai dengan harapan perusahaan. Sudah seharusnya bila perusahaan mengukur kinerja karyawannya tidak hanya sebatas pada tugas-tugas yang terdapat dalam deskripsi kerjanya atau inrole behavior tetapi juga perilaku positif di luar persyaratan kerja formal yang disebut dengan extra role behavior atau Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB berasal dari perilaku kerja yang positif, karakteristik tugas dan perilaku kepemimpinan. Perilaku OCB tidak terdapat pada job description karyawan, tetapi sangat diharapkan, karena mendukung peningkatan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi. Karyawan yang memiliki OCB akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja, dan dengan sendirinya akan merasa nyaman dan aman terhadap pekerjaannya. Organizational Citizenship Behavior (OCB) memiliki beberapa aspek yaitu altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness dan sportsmanship. OCB memiliki hubungan dan pengaruh terhadap turnover dan kepuasan kerja (Douglas dalam Khalid & Hasan, 2005) 16
17
Perusahaan yang memiliki karyawan dengan tingkat OCB yang rendah maka cenderung untuk meninggalkan perusahaan (keluar) dibandingkan karyawan yang memiliki tingkat OCB tinggi. Memiliki karyawan dengan tingkat OCB yang tinggi berarti mengurangi turnover yang terjadi didalam perusahaan, sehingga perusahaan dapat menekan pengeluaran biaya untuk rekrutmen dan pelatihan. Untuk dapat mengetahui apakah kondisi perusahaan baik atau tidak maka dicari persentase dari turnover. Kemudian mencari aspek-aspek apa saja yang membuat seorang karyawan memiliki tingkat OCB yang tinggi terhadap perusahaan. Aspek OCB yang memiliki skor paling rendah merupakan aspek yang perlu menjadi prioritas bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan. Untuk mengetahui tingkat turnover karyawan digunakan analisis turnover, sehingga diperoleh persentase tingkat turnover karyawan. Antara OCB dengan tingkat turnover terdapat pengaruh dan untuk menemukannya dapat di analisis dengan menggunakan alat analisis uji regresi linear berganda. Dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh informasi mengenai pengaruh antara OCB dengan tingkat turnover karyawan, sehingga dapat direkomendasikan alternatif upaya perbaikan yang perlu dilakukan oleh manajemen PT. YGI dalam meningkatkan OCB karyawan dan menurunkan tingkat turnover karyawan. Tingkat turnover yang tinggi dapat mempengaruhi iklim kerja di perusahaan karena adanya keluar masuknya karyawan. Iklim kerja akan mempengaruhi produktivitas karyawan
yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Alur kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 .
17
18
Visi dan Misi PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
Sumber Daya Manusia PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
Perilaku Individu
In-role Behavior Aspek OCB: a. Altruism b. Courtesy c. Civic virtue d. Conscientiousness e. Sportsmanship
Extra-role Behavior Atau Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Regresi Berganda
Analisis Turnover
Tingkat Turnover
Iklim Kerja Perusahaan
Tujuan Perusahaan
Gambar 2. Kerangka pemikiran
18
19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengenai peran Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam menurunkan tingkat turnover karyawan. Penelitian dilakukan pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia Jl. Rancamaya Km 1 Warung Nangka Ciawi Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) karena penulis sebagai karyawan pada perusahaan sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Juni-Agustus 2011. 3.3. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dari dua sumber data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, yaitu : 1. Data primer Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah teknik survei. Dalam hal ini instrumen utama yang digunakan adalah kuesioner. Responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (self administered survey). Bentuk dasar yang digunakan dalam kuesioner adalah close ended questions dan scaled response questions. Close ended questions adalah suatu bentuk pertanyaan dengan berbagai alternatif responden bagi respondennya guna mengetahui profil karyawan dalam menilai pelayanan perusahaan. Scaled response questions adalah bentuk pertanyaan yang memakai skala guna mengukur dan mengetahui tingkat OCB mengenai variabel yang diteliti. Kuesioner dalam riset ini hanya akan menggunakan dua skala yaitu skala nominal dan skala ordinal. Skala nominal digunakan untuk mengetahui profil responden seperti variabel demografi responden. Sedangkan skala ordinal merupakan skala berjarak atas suatu respon yang di tawarkan dengan bentuk skala likert (Rangkuti, 2002). 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan topik penelitian.
19
20
3.4. Metode Pengambilan Sampel Jenis data yang diperlukan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan penyebaran kuisioner terhadap karyawan yang dilakukan secara sengaja. Dimana semua karyawan perusahaan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan metode Slovin yang dikutip (Umar, 2004) dengan rumus : N n =
…………………………. (1) 1 + Nxe 2
Keterangan : N
: Jumlah Populasi
n
: Jumlah Sampel
e
: Kesalahan pengambilan sampel 10%
Hasil perhitungan berdasarkan rumus Slovin adalah jumlah responden karyawan PT. YGI yang akan dijadikan sampel sebanyak 73 orang. Adapun perhitungan jumlah responden adalah sebagai berikut : =
267 1 + 267 x (0,1) 2
= 73 orang Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobabilitas (nonprobability sampling) dengan metode convinience sampling. Metode sampel nonprobabilitas adalah suatu metode dimana berdasarkan pertimbangan tertentu oleh peneliti sehingga semua unsur populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi, dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang dikehendaki (Umar, 2004). Teknik convenience
sampling memilih sampel berdasarkan kemudahan dalam
penyebaran dan metode ini dapat memilih dari elemen populasi (orang atau peristiwa) yang datanya berlimpah dan mudah diperoleh oleh peneliti.
20
21
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif dan analisis statistik parametrik. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan yang disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian diinterpretasikan. Indikator OCB terbagi menjadi lima kategori, dimana masing-masing kategori ditentukan berdasarkan rumus tentang kriteria (Umar, 2004), yaitu: Rs =
(𝑚𝑚 −1) 𝑚𝑚
………………………………………….. (2)
Dimana: m = jumlah alternatif jawaban tiap item Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Posisi keputusan penilaian Skor Rataan
Kategori
1,00 – 1,80
Sangat buruk
1,80 – 2,60
Buruk
2,60 – 3,40
Cukup baik
3,40 – 4,20
Baik
4,20 – 5,00
Sangat baik
Alat analisis dan tujuan penggunaannya untuk menjawab tujuan dan perumusan masalah dalam penelitian, yang dijelaskan dalam Tabel. 3. Selain analisis deskriptif, dilakukan pula analisis statistik parametrik. Penggunaan statistik parametrik harus disertai syarat-syarat seperti data harus normal dan jumlah sampel terhitung sama atau lebih besar dari 30. Untuk uji hubungan yang bersifat pengaruh fungsional dan menggunakan variabel independen lebih dari satu maka harus memenuhi asumsi klasik statistik. Data primer yang telah
21
22
diperoleh akan ditabulasi dan diolah dengan rumus statistika menggunakan program Microsoft Excel 2003 dan SPSS 11.5 for windows. Sebelum kuesioner disebarkan, dilakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner. Setelah kuesioner dinyatakan valid dan andal, maka selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan analisis regresi berganda. Tabel 3. Daftar alat analisis data berdasarkan tujuan penggunaan Alat Analisis
Tujuan Penggunaan
Analisis Turnover
Menganalisis tingkat turnover karyawan
Skala Likert
Mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Menunjukan sejauh mana alat pengukur mampu menjawab tujuan dan keterandalan
Uji Korelasi Product Pearson Moment
Menganalisis hubungan antara Organizational Citizenship Behavior dengan tingkat turnover karyawan.
Metode Regresi Berganda
Menganalisis pengaruh antara Organizational Citizenship Behavior dengan tingkat turnover karyawan.
3.5.1
Analisis Turnover Untuk mengukur tingkat turnover karyawan menurut Hasibuan (2001) menggunakan rumus : Perputaran tenaga kerja : (JKD – JKK) x 100% ..................................(3) ½ (JKAW + JKAK) Dimana :
22
23
JKD
= Jumlah Karyawan diterima
JKK
= Jumlah Karyawan Keluar
JKAW
= Jumlah Karyawan Awal
JKAK
= Jumlah Karyawan Akhir
Dari rumus di atas terlihat tingkat turnover yang terjadi di perusahaan. Jika persentase turnover tinggi, maka menandakan sesuatu yang tidak sehat dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia di perusahaan. Besar kecilnya nilai perputaran karyawan menunjukkan banyaknya jumlah karyawan yang keluar dan masuk dalam perusahaan, apabila nilai perputaran karyawan bernilai di atas 25 persen berarti jumlah karyawan yang keluar masuk termasuk dalam kategori tinggi, sebaliknya bila nilai perputaran karyawan dibawah 25 persen menandakan bahwa jumlah karyawan yang keluar dan masuk termasuk dalam kategori rendah (Hasibuan, 2001) 3.5.2
Skala Likert Skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju, tidak setuju dan netral. Berikut ini adalah model skoring menurut Likert: Sangat Tidak Setuju = 1
3.5.3
Tidak Setuju
=2
Netral
=3
Setuju
=4
Sangat Setuju
=5
Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil dari uji validitas adalah untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan yang sudah diberikan terlebih dahulu kepada para responden, jumlah pertanyaan yang valid kemudian diuji kembali dengan metode reliabilitas (Umar,2004). Teknik untuk menguji validitas digunakan rumus product moment pearson correlation yaitu (persamaan 4): r=
nΣXY − ΣXΣY (nΣX 2 − (ΣX ) 2 (nΣY 2 − (ΣY ) 2
23
...................................(4)
24
Dimana : r = nilai koefisien pearson n = jumlah responden X = skor butir instrument Y = total skor Dengan : Ho
= instrumen dinyatakan tidak valid
H1
= instrumen dinyatakan valid Setelah dihitung nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan
angka kritik table korelasi nilai r. Apabila nilai korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritik tabel korelasi nilai r, maka Ho ditolak dan terima H1. Pada awal penelitian, kuesioner disebarkan kepada 73 orang responden. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment
dibandingkan dengan nilai dari r-tabel. Jika nilai
korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika lebih kecil dari nilai r-tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil pengujian validitas kuesioner yang melibatkan 73 responden diperoleh 22 pertanyaan yang valid dari 22 pertanyaan untuk variabel OCB. Sedangkan untuk pertanyaan turnover diperoleh 14 pertanyaan yang valid dari 15 pertanyaan yang disebarkan. Sehingga jumlah pertanyaan untuk variabel OCB berjumlah 22 pertanyaan, sedangkan untuk variabel turnover berjumlah 14 pertanyaan dan selanjutnya akan diuji reliabilitas dari butir pertanyaan yang valid tersebut. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Uji Reliabilitas (keterandalan) Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronchbach yaitu:
24
25
k Σσ 2 i α = k − 1 1 − 2 ..............................................................(5) σ t dimana : α
= koefisien alpha cronchbach
k
= butir pertanyaan yang valid
Σσ2
= jumlah varians butir pertanyaan yang valid
σ2
= varians skor total
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach, diperoleh nilai reliabilitas untuk kuesioner variabel OCB sebesar 0,831 pada tingkat selang kepercayaan 95 persen (tingkat signifikasi 5 persen), hal ini menunjukkan tingkat keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel OCB memiliki keterandalan yang tinggi. Sedangkan untuk kuesioner variabel turnover diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.685, hal ini menunjukan tingkat keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel turnover memiliki keterandalan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang telah disusun ini cukup reliable dan dapat dipercaya. Setelah mengetahui hasil dari uji validitas reliabilitas, maka kuesioner disebarkan kembali dengan tidak menyertakan pertanyaan yang tidak valid. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.5.4 Korelasi Product Pearson Moment Teknik analisis statistik parametrik pada penelitian ini yaitu dengan analisis korelasi product pearson moment dan analisis regresi berganda Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dalam penelitian ini menggunakan korelasi pearson karena sampel data lebih dari 30 dan kondisi data normal. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Ho : Tidak terdapat hubungan Organizational Citizenship Behavior terhadap tingkat turnover karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia 25
26
H1 : Terdapat hubungan Organizational Citizenship Behavior terhadap tingkat turnover karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia Rumus korelasi pearson product moment correlation menurut Nugroho (2009), yaitu: Rxy = ��𝑛𝑛 ∑ 𝑋𝑋1
2
n ∑ 𝑋𝑋1 𝑌𝑌1 −∑ 𝑋𝑋1 ∑ 𝑌𝑌1 −(∑ 𝑋𝑋1
)2 ��𝑛𝑛
2
∑ 𝑌𝑌1 −(∑ 𝑌𝑌1
…………………… (6) )2 �
Dimana: rxy
= Koefisien korelasi x dan y
x1
= Variabel Organizational Citizenship Behavior
y1
= Variabel turnover
n
= Jumlah responden
Untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, maka koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui Tabel 4.
Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 – 0799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
3.5.5 Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap tingkat turnover, digunakan metode regresi linier berganda. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka model yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah : 𝑦𝑦 = 𝑏𝑏 + 𝑏𝑏1 𝑥𝑥1 + 𝑏𝑏2 𝑥𝑥2 + 𝑏𝑏3 𝑥𝑥3 + 𝑏𝑏4 𝑥𝑥4 + 𝜀𝜀 .................................(7) 26
27
Dimana : Y
= turnover
𝑏𝑏0
= intercept, titik potong garis regresi dengan sumbu
𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑏𝑏3 𝑏𝑏4
= slope, kemiringan garis regresi
𝑥𝑥2
= courtesy
𝑥𝑥4
= civic virtue
𝑥𝑥1
= altruism
𝑥𝑥3
= conscientiousness
𝑥𝑥5
= sportsmanship
3.5.6 Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda Untuk menggunakan regresi linear ganda sebagai alat analisis perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Beberapa persyaratan yang perlu diuji sebelumnya diantaranya berupa
uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Menurut Nugroho (2009) data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen) yang lainnya. Adanya hubungan linear antarvariabel independen akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Adapun hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dinyatakan sebagai berikut : Ho
= Tidak terdapat hubungan antarvariabel independen
H1
= Ada hubungan antarvariabel independen
Uji asumsi heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar Scatterplot
27
28
yaitu : titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau di sekilas angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No Autocrrelation.
3.5.7 Uji Hipotesis Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut : 1.
Uji F (pengujian seretak)
Pengujian serentak digunakan untuk menguji secara serentak apakah faktor-faktor dari OCB, yaitu altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness dan sportsmanship berpengaruh terhadap tingkat turnover. Rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah : F= (8)
𝑅𝑅 2 /𝑘𝑘
(1−𝑅𝑅 2 )/(𝑛𝑛−𝑘𝑘−1)
............................................................................
Dimana : R = Koefisien korelasi ganda k
= ∑ peubah bebas
n
= ∑ anggota contoh
Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho dalam
= Tidak terdapat pengaruh variabel independen partisipasi pemecahan
masalah,
altruism,
courtesy,
civic
virtue,
conscientiousness dan sportsmanship secara signifikan dan positif terhadap tingkat turnover (Y). H1
= Terdapat pengaruh variabel independen partisipasi dalam
pemecahan masalah, altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness
28
29
dan sportsmanship secara signifikan dan positif terhadap tingkat turnover (Y). Keputusan diambil dengan ketentuan berikut : a.
Jika F hitung > F tabel, Ho ditolak
b.
Jika F hitung > F tabel, Ho diterima
2.
Uji t (parsial)
Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap peubah babas. Hal ini berarti bahwa uji t dapat mengetahui apakah peubah bebas secara individu mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pubah respon. Untuk mencari 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 digunakan rumus : 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 =
𝑏𝑏 𝑖𝑖
𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑖𝑖
...........................................................................(9)
Di mana :
𝑏𝑏𝑖𝑖 = Koefisien regresi masing-masing peubah 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 = Simpangan baku dari
Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho
= Secara signifikan tidak terdapat pengaruh variabel 𝑥𝑥𝑘𝑘
terhadap variabel turnover (Y) H1
= Secara signifikan terdapat pengaruh variabel 𝑥𝑥𝑘𝑘 terhadap
variabel turnover (Y)
Keputusan diambil dengan ketentuan berikut : •
Jika t hitung > t tabel, Ho ditolak
•
Jika t hitung < t tabel, Ho diterima
3.
Koefisien determinasi berganda (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur ketepatan dari model analisis yang dibuat. Nilai koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas yang diteliti terhadap variabel tergantung. Bila R2 mendekati angka satu maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas tergantung semakin besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel tergantung. Untuk mencari koefisien determinasi berganda digunakan rumus : 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝑅𝑅2 =𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 ........................................................................................(10) 29
30
𝛽𝛽2 ∑ 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 2𝑖𝑖+ 𝛽𝛽3 ∑ 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 3𝑖𝑖+⋯+𝛽𝛽𝛽𝛽 ∑ 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 ∑ 𝑦𝑦 2 𝑖𝑖
𝑅𝑅2 =
............................................(11)
Dimana : 𝑅𝑅2
= Koefisien determinasi
ESS = Jumlah kuadrat yang dijelaskan RSS = Jumlah kuadrat residual TSS
= ESS + RSS
30