20
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di masa mendatang oleh organisasi yang bersangkutan (Yosida, 2006 : 22). Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing. Strategi erat kaitannya dengan pemenuhan tujuan organisasi. Menurut Grant dalam Yosida (2006), strategi digunakan untuk memenuhi tiga tujuan organisasi, yaitu: 1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan 2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi 3. Strategi sebagai konsep.
3.1.2 Manajemen Strategi Perubahan yang terjadi dalam persaingan dianggap sebagai ancaman oleh perusahaan tertentu, namun perusahaan sejenis menafsirkan sebagai sesuatu peluang besar. Dengan kata lain, ancaman ataupun peluang bisnis sangat ditentukan oleh bagaimana kemampuan organisasi bisnis memahaminya, untuk kemudian menganalisnya dan merespon dalam bentuk sikap dan tindakan. Dalam realitanya untuk menghadapi berbagai perubahan yang sedang dan akan terus
21
berlangsung, maka organisasi bisnis harus semakin mengambangkan dan mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan strateginya. Pernyataan misi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk, atau jasa, pasar, teknologi, pemikiran untuk bertahan hidup, falsafah konsep diri, pemikiran untuk citra publik dan pemikiran untuk karyawan. Sembilan komponen dasar ini berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi. Langkah pertama dalam manajemen strategi, pernyataan misi menyediakan arah untuk semua aktifitas perencanaan. Robinson (1997 : 20) menyatakan bahwa, manajemen strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang di awali dengan visi dan misi yang kemudian dapat menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang akan dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Implementasi strategi
bertumpu
pada
alokasi
dan
pengorganisasian sumberdaya manusia (SDM) yang diwujudkan melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan yang berjalan beserta budaya perusahaan.
Lebih luas lagi, aktivitas ini mencakup distribusi kerja
diantara individu dan kelompok kerja dengan mempertimbangkan tingkatan manajemen, tipe pekerjaan, pengelompokan bagian pekerjaan serta mengusahakan agar bagian-bagian itu menyatu seluruhnya dalam sebuah tim sehingga mereka dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pembuatan manajemen strategi ini memfokuskan pada memadukan manajemen pemasaran, keuangan / akunting, produksi / operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informsi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategi memungkinkan suatu organisasi untuk lebih pro
22
aktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal ini memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktifitas sehingga dengan demikian dapat dengan keras mengendalikan tujuan sendiri. Menurut David (2004 : 5). Manfaat dari manajemen strategi adalah manfaat keuangan dalam artian dapat mendatangkan laba dan juga manfaat non keuangan. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. 1. Perumusan strategi, termasuk pengembangan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. 2. Implementasi strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumderdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan; implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. 3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, sehingga evaluasi strategi perlu dilakukan. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan internal
selalu
berubah.
Tiga
macam
aktifitas
mendasar
untuk
23
mengevaluasi strategi adalah (1) meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang, (2) mengukur prestasi, dan (3) mengambil tindakan korektif. Proses manajemen strategi harus di dasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga dapat melakukan perubahan tepat waktu. Kecepatan dan besaran perubahan yang mempengaruhi organisasi bertambah secara dramatis. Proses manajemen strategi bertujuan memungkinkan organisasi menyesuaikan diri secara efektif untuk berubah dalam jangka panjang. Proses manajemen strategi harus dilaksanakan secara terus menerus karena bersifat dinamis dan berkelanjutan. Umpan Balik Melakukan Audit Eksternal
Mengembang kan Pernyataan Visi
Menetapkan Sasaran Jangka Panjang
Menghasilkan, Mengevaluasi, dan Memilih Strategi
Menetapkan Kebijakan dan Sasaran Tahunan
Mengalokasik an Sumberdaya
Mengukur & Mengevalu asi Prestasi
Melakukan Audit Internal
Perumusan Strategi
Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
Gambar 2 Model Manajemen Strategi Sumber: David, 2004 (hal 14)
Proses manajemen strategis paling baik dapat dipelajari dan diterapkan menggunakan suatu model. Setiap model menggambarkan semacam proses. Kerangka kerja yang di ilusterasikan pada Gambar 2 diterima secara luas, model
24
pemahaman dari proses manajemen strategis. Model ini tidak menjamin sukses, tetapi menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi. Adanya model rangkaian manajemen yang berisi langkah-langkah yang diambil, akan memudahkan pihak perusahaan untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan tersebut akan dievaluasi sebelum di implementasikan, karena dengan adanya strategi baru akan mengakibatkan terjadinya perubahan. Pelaksanaan strategi yang terpilih, perusahaan harus melihat seberapa efektifkah pelaksanaan dan kepentingan dari strategi ini. Aspek-aspek tingkah laku, budaya dan politik dari proses menghasilkan dan memilih strategi selalu penting untuk dipertimbangkan dan di kelola.
3.1.3 Perencanaan Strategi Menurut Kotler (1997 : 56), perencanaan strategi bisnis adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumberdaya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan dari perencanaan strategi yaitu untuk membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumberdaya yang ada. Analisis
perencanaan
strategi
adalah
kegiatan
intelektual
untuk
memformulasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis, sehingga dengan
25
kondisi atau informasi yang diperoleh dalam suatu penelitian, tindakan manajemen yang tepat dan sesuai dapat ditentukan. Pada akhir tahun dilakukan evaluasi kembali apakah strategi ini masih layak untuk dijalankan, sesuai dengan situsi dan kondisi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi internal dan eksternal perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal Perencanaan strategi memerlukan tiga kegiatan kunci yang bertujuan agar rencana sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Kotler, 1997 : 57). Tiga kegiatan itu, yaitu: 1. Perusahaan mengelola usahanya sesuai dengan portofolio investasi. Setiap usaha memiliki potensi laba yang berbeda dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan harus dialokasikan dengan tepat. 2. Perusahaan mengevaluasi setiap unit usaha secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan dalam pasar tersebut. 3. Kegiatan kunci yang ketiga dari perencanaan strategis adalah strategi. Untuk setiap usahanya, perusahaan harus mengembangkan suatu rencana permainan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya Setelah dilakukan perencanaan strategi kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tugas perencanan strategi dari manajemen perusahaan. Proses ini terdiri dari delapan langkah yang ditunjukan pada Gambar 3.
26
Analisis Lingkungan Eksternal (peluang dan ancaman) Misi Bisnis
Formulasi Sasaran
Analisis SWOT
Formulasi Strategi
Formulasi Sasaran
Pelak sanaan
Analisis Lingkungan Internall (kekuatan dan kelemahan)
Umpan balik dan pengendalian
Gambar 3 Proses Perencanaan Strategi Bisnis Sumber: Kotler, 1997 (hal 71)
Gambar 3 ini dapat dijelaskan bahwa, hal pertama yang harus diketahui untuk memformulasikan strategi adalah misi bisnis perusahaan karena dengan mengetahui misi tersebut, perusahaan dapat menganalisis lingkungan internal dan eksternalnya agar dapat memformulasikan strategi apa yang akan digunakan dan dilaksanakan. Pada akhirnya perusahaan dapat melakukan umpan balik dan pengendalian agar perusahaan tetap dapat menggunakan strategi tersebut untuk kelangsungannya.
3.1.4 Strategi Bersaing Generik Porter (2007 : 71) menyatakan bahwa strategi generik adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam industri, dalam struktur industri tertentu ini berarti bahwa semua perusahaan dapat memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di industri yang lain, keberhasilan dengan salah satu strategi generik mungkin diperlukan hanya untuk mendapatkan hasil laba yang layak dalam artian mutlak. Kelima kekuatan persaingan dapat ditanggulangi dengan tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri, antara lain:
27
•
Keunggulan biaya menyeluruh
•
Diferensiasi
•
Fokus
Strategi pertama adalah mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan pada sasaran utama. Posisi biaya memberikan kepada perusahaan tersebut ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing karena biaya yang lebih rendah memungkinkannya untuk tetap dapat menghasilkan laba setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi persaingan. Strategi generik yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh industri secara menyeluruh sebagai hal yang unik. Pengembangan produk merupakan contoh dari strategi yang menawarkan keunggulan diferensiasi. Strategi generik yang terakhir adalah memusatkan (fokus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar wilayah geografis. Strategi fokus dapat berarti bahwa perusahaan mempunyai posisi biaya rendah dengan target strategisnya, diferensiasi atau keduanya, sehingga secara potensial dapat menghasilkan laba diatas rata-rata. Perbedaan diantara ketiga strategi ini digambarkan pada Gambar 4.
28
TINGKAT STRATEGIS
Keunikan yang Dirasakan Pelangggan
Seluruh Industri DIFERENSIASI Hanya Segmen Tertentu
Posisi Biaya Rendah
KEUNGGULAN BIAYA MENYELURUH
FOKUS Gambar 4 Tiga Strategi Generik Sumber: Porter, 2007 (hal 76)
3.1.5 Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal yang meliputi berbagai faktor di luar perusahaan dapat berupa peluang atau ancaman bagi perusahaan. Kekuatan dan pelaku lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro. Tujuan dari pengamatan lingkungan eksternal adalah untuk melihat peluang baru.
3.1.5.1 Lingkungan Makro Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, sosial, politik dan teknologi. Faktor Politik. Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan keberhasilan dan aturan yang membatasi operasi perusahaan.
29
Faktor Ekonomi. Faktor ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Daya beli konsumen tergantung dari tingkat pendapatan, inflasi harga, tingkat bunga, supply uang, tingkat pengangguran dan hutang serta psikologi konsumen. Faktor Sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, maka akan berubah pula permintaan produk atau jasa yang ada. Faktor Teknologi. Faktor teknologi memiliki kecenderungan untuk senantiasa berubah seiring dengan penemuan-penemuan baru yang memberikan dampak revolusi terhadap produk-produk dan proses produksinya. Teknologi merupakan temuan berupa produk yang dapat menjadikan efisiensi berbagai hal jika menggunakannya. Perkembangan teknologi memberikan dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi terhadap sistem pemasaran perusahaan. Para pemasar harus memahami lingkungan teknologi dan cara-cara teknologi baru dapat memenuhi permintaan konsumen.
3.1.5.2 Lingkungan Mikro (Analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter) Lingkungan mikro perusahaan terdiri atas pelaku-pelaku dalam lingkungan perusahaan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasarnya. Gambar 5, model lima kekuatan Porter mengenai analisis persaingan
merupakan
pendekatan
yang
dipakai
secara
luas
untuk
30
mengembangkan strategi dalam industri. Gabungan dari kelima kekuatan ini menentukan potensi laba akhir dalam industri.
PENDATANG BARU POTENSIAL Ancaman pendatang baru Kekuatan tawar menawar pemasok. PEMASOK
PARA PESAING INDUSTRI PEMBELI Persaingan diantara perusahaan yang ada
Kekuatan tawar menawar pembeli
Ancaman produk atau jasa pengganti PRODUK PENGGANTI
Gambar 5 Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri. Sumber: Porter, 2007 (hal 34)
Ancaman pendatang baru. Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk mendapatkan bagian pasar, serta sering kali juga sumberdaya utama. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi laba perusahaan. Ancaman produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, makin ketat pembatasan laba industri. Kekuatan tawar menawar pembeli. Apabila pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawar
31
menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar menawar pemasok. Tawar menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama apabila jumlah pemasok banyak, apabila hanya sedikit bahan baku yang baik atau apabila biaya mengganti bahan baku tinggi.
3.1.6 Analisis Lingkungan Internal Analisis mengenai faktor-faktor internal sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang-bidang fungsional, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan / akunting, produksi / operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi komputer. Mengetahui perilaku konsumen, produsen dapat menggunakan bauran pemasaran yang disesuaikan dengan pengamatan terhadap perilaku konsumen. a. Manajemen. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar: perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staff dan pengendalian. 1. Perencanaan Terdiri dari semua aktifitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan untuk menghadapi masa depan. Tingkat spesifik termasuk meramalkan, menetapkan sasaran, menetapkan strategi, mengembangkan kebijakan dan menetapkan sasaran. 2. Pengorganisasian Termasuk semua aktifitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang. Bidang spesifik termasuk desain organisasi,
32
spesialisasi pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, rentang kendali, kesatuan komando, desain pekerjaan dan analisis pekerjaan. 3. Permotivasian. Permotivasian dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang untuk mencapai sasaran tertentu. Fungsi permotivasian dari manajemen termasuk paling sedikit, empat komponen utama yaitu kepemimpinan, dinamika kelompok, komunikasi, dan perubahan organisasi. 4. Penunjukan staf Aktivitas penunjukan staf berpusat pada manajemen personalia atau sumberdaya manusia. Termasuk administrasi upah dan gaji, tunjangan karyawan, penerimaan, pemecatan, pelatihan, pengembangan manajemen, keselamatan karyawan, tindakan pembenaran, peluang bekerja yang sama, hubungan serikat kerja, pengembangan karir, riset personalia, kebijakan disiplin, prosedur menyatakan keluhan, dan hubungan masyarakat 5. Pengendalian Fungsi pengendalian manajemen termasuk aktifitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa operasi yang terjadi sesuai dengan dengan operasi yang direncanakan. Semua manajer dalam suatu organisasi mempunyai tanggung jawab pengendalian, seperti melakukan evaluasi prestasi dan mengambil tindakan yang perlu untuk meminimalkan inefisiensi. b. Pemasaran. Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Ada sembilan dasar fungsi pemasaran terdiri, yaitu analisis pelanggan, membeli sediaan, menjual produk/jasa,
33
merencanakan produk dan jasa, menetapkan harga, distribusi, riset pemasaran, analisis peluang dan tanggung jawab sosial. c. Keuangan / akunting. Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan kekuatan keuangan organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan secara efektif. Faktor-faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan mengubah rencana implementasi. d. Produksi dan operasi. Fungsi produksi dan operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktifitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi dan operasi menangani masukan, pengubahan dan keluaran yang bervariasi antar industri dan pasar. e. Penelitian dan pengembangan. Bidang utama kelima dari operasi internal yang harus diteliti kekuatan dan kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan (litbang). Banyak perusahaan tidak melakukan litbang dan juga banyak perusahaan lain yang tergantung pada kesuksesan aktivitas litbang agar dapat bertahan. f. Sistem informasi komputer. Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar untuk semua keputusan manajerial. Informasi mewakili sumber utama keunggulan atau kelemahan bersaing. g. Bauran Pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
yang
digunakan
perusahaan
untuk
mencapai
tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 1997 : 82). Bauran pemasaran terdiri atas empat faktor yaitu produk, harga, tempat dan promosi.
34
1. Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk. Produk yang ditawarkan perusahaan kepada pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek dan kemasan produk. 2. Harga merupakan alat bauaran pemasaran yang penting. Harga yang ditawarkan perusahaan harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling kepada produk pesaing. 3. Tempat merupakan alat bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Promosi, meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Jawa Barat berpotensi berkembang sebagai sentra bunga potong karena letak geografisnya yang mendukung. Hal ini yang membuat produsen bunga potong semakin banyak, disamping peluang pasar yang terbuka. Kabupaten yang terkenal sebagai sentra bunga potong adalah Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Bandung. Loka Farm merupakan salah satu produsen bunga potong yang baru berjalan di Kabupaten Bogor. Produk yang ditawarkan Loka Farm adalah bunga potong krisan jenis spray dan standar. Saat ini Loka Farm memasarkan produknya kepada trader, dekorator, floris , tengkulak dan pengecer. Pengalaman yang belum terlalu banyak membuat kegiatan bisnis Loka Farm banyak mengalami kendala. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah
35
perusahaan belum mampu beroperasi secara efektif dan efisien membuat Loka Farm banyak menemui masalah dalam pengembangkan usahanya. Strategi pengembangan usaha perlu dilakukan agar perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing dengan perusahaan sejenis yang semakin banyak di daerah Jawa Barat. Sebelum memformulasikan strategi, perusahaan terlebih dahulu harus menganalisis lingkungan internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan untuk memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman yang ada pada lingkungan eksternal perusahaan. Setelah menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pencocokan yang memadukan faktor internal dan eksternal perusahaan yang diformulasikan dalam Matriks IE dan Matriks SWOT. Banyaknya alternatif strategi yang muncul membuat perusahaan harus mempetakan dan memprioritaskan strategi mana yang cocok dan memberikan pengaruh yang besar hingga yang memberi pengaruh terkecil kepada perusahaan dengan menggunakan Road Map Strategi. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
36
Loka Farm
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Perusahaan baru Belum ada perencanaan produksi Sistem manajemen yang belum baik Kuantitas bunga yang belum baik
Identifikasi Faktor Internal Manajemen Keuangan Pemasaran Sumberdaya Manusia Produksi, Operasi dan Teknik Penelitian dan Pengembangan Sistem Informasi Komputer Bauran pemasaran
Analisis Faktor Eksternal Lingkungan Makro 1. Faktor Politik 2. Faktor Ekonomi 3. Faktor Sosial dan Budaya 4. Faktor Teknologi Lingkungan Mikro (Lima Kekuatan Persaingan Porter) 1. Pendatang baru 2. Ancaman produk pengganti 3. Kekuatan tawar menawar pembeli 4. Kekuatan tawar menawar pemasok 5. Persaingan diantara pesaing
• Analisis IE • Analisis SWOT
Road Map Strategik
Strategi Pengambangan Usaha Bunga Potong Krisan di Loka Farm
Gambar 6 Kerangka Pemikiran Operasional