44
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Perkembangan suatu wilayah dapat dinilai mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran dengan melihat beberapa indikator tertentu. Struktur dan angka-angka
statistik
sering
dijadikan
sebagai
alat
untuk
memahami
perkembangan wilayah. Kemakmuran suatu wilayah akan mengalami perubahan sesuai dengan kemampuan wilayah yang bersangkutan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Serangkaian teori yang memperkirakan dampak suatu kegiatan terhadap pertumbuhan wilayah menekankan adanya suatu hubungan antara suatu sektor yang lain, yang berada dalam suatu wilayah perekonomian, adanya hubungan sebab akibat secara langsung maupun tidak langsung, sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi memiliki beberapa karakter tertentu diantaranya reversible dan irreversible. Untuk mengetahui pengaruh manfaat dan resiko pengembangan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser dipergunakan Cost Benefit Analysis. Model penilaian ini merupakan bagian integral dari setiap program pembangunan dalam rangka menilai keberhasilan atau kegagalan yang kemudian menunjukkan caracara penyempurnaan lebih lanjut. Ia juga adalah sebagai model untuk mengevaluasi tingkat hasil (rate of return), suatu proyek dan profitabilitas sosialnya, serta akibat sampingan terhadap pertumbuhan penduduk, lapangan kerja, latihan buruh dan terhadap laju investasi (M. Jhingan,1988).
45
3.1.1. Metode Penilaian Ekonomi (Total Economic Value /TEV) Sebagai langkah penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang terdapat di kawasan penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser ini dilakukan bentuk penilaian bagian (partial evaluation) yaitu penilaian produk bukan kayu yang terdapat pada buffer zone. Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai produk-produk bukan kayu dilakukan dengan memperhatikan penggunaan langsung (Valuation of Direct Uses) dan penggunaan tidak langsung (Valuation of Indirect Uses). Untuk lebih jelas perhatikan Gambar 3.
Data penerimaan dan penawaran tersedia
YA
Metode Manfaat sosial bersih
YA
Market price method dilakukan dengan harga pasar
Tidak Produk-produk diperjualbelikan di pasar
Tidak Produk dipergunakan untuk produk akhir
YA
Tidak Produk dipergunakan untuk produk antara
YA
Surrogate Price - harga pengganti - harga i k Nilai Poduksi - Pendekatan fungsi produksi
Gambar 3. Teknik Penilaian Produk Bukan Kayu Selanjutnya, untuk mengukur biaya-biaya yang terjadi dalam penggunaan kawasan lindung dalam hal ini Taman Nasional Gunung Leuser dapat dikenal tiga jenis biaya yaitu direct cost, indirect cost dan opportunity cost.
46
a.
Direct Cost, yaitu biaya-biaya yang langsung berkaitan dengan pengelolaan kawasan lindung. Biaya-biaya pengelolaan disini yakni berupa pengelolaan terhadap penggarapan lahan di kawasan lindung.
b.
Indirect Cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi di kawasan lindung sebagai akibat adanya kerusakan-kerusakan yang terjadi oleh adanya banjir, longsor, pengikisan lapisan tanah sehingga hancurnya tanaman pertanian, binatang pemeliharaan, dan punahnya material-material yang berguna bagi dunia farmasi. Biaya kerusakan ini juga terjadi akibat adanya perlakuan masyarakat atau penduduk dalam menggunakan lahan kawasan lindung.
c.
Opportunity Cost, merupakan biaya-biaya yang digambarkan melalui adanya manfaat yang hilang, hal ini berhubungan dengan kegiatan mengambil atau merubah serta mengganti beraneka isi sumber-sumber yang ada di dalam kawasan lindung (protected area) biaya-biaya ini biasanya merupakan biaya-biaya alternatif penggunaan potensi kawasan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam penggunaan kawasan tersebut. Disamping hal tersebut juga dinilai hasil-hasil terdahulu yang diperoleh dari sumber-sumber kawasan lindung. Sehubungan dengan pemikiran pentingnya perhitungan opportunity cost
perlu diperhatikan beberapa pendapat tentang biaya tersebut. Prof. Streeten mengatakan
bahwa
harga
bayangan
digunakan
di
dalam
perencanaan
pembangunanan berdasarkan pada fakta bahwa harga pasar nyata, tidak mencerminkan biaya sosial. Harga bayangan adalah nilai yang menunjukkan nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dari faktor atau produk dalam arti harga keseimbangan, harga tersebut mungkin berbeda di setiap daerah, pekerjaan dan
47
harga pasar. Berdasarkan pada laporan PBB memberikan batasan bahwa harga bayangan dalam arti biaya alternatif atau kerugian bagi perekonomian yang akan terjadi penawarannya dikurangi satu unit. Faktor yang penawarannya surplus akan mempunyai harga yang lebih rendah dari pasarnya. Melengkapi pandangan tersebut EJ Mishan (1976) memberikan penjelasan bahwa harga bayangan adalah harga yang diberikan oleh ahli ekonomi kepada suatu barang atau suatu faktor dengan dalih bahwa harga yang diberikan lebih tepat bagi perhitungan ekonomi. Pengusahaan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Leuser ditujukan pada usaha mempertahankan fungsi, kegunaan, dan atribut-atribut yang dimiliki secara lestari. Untuk mempertahankan keasrian dan keaslian kawasan diperlukan biaya pengusahaan yang terdiri dari biaya untuk investasi, biaya operasional, biaya tehnis, dan biaya pemeliharaan. Keberadaan produk-produk bukan kayu sebagai bagian yang memiliki peran penting dalam pengamanan pengikisan permukaan lapisan tanah serta pengamanan cadangan air, maupun biodiversitas lainnya merupakan manfaat yang tidak dapat dinilai dengan harga mata uang. Dengan demikian perlu difahami bahwa setiap pengeluaran biaya ditujukan untuk memperoleh manfaat yang sama dalam hal ini kelestarian fungsi, kegunaan dan atribut-atribut yang dimiliki Taman Nasional Gunung Leuser. 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini menggunakan objek Taman Nasional Gunung Leuser dimana memiliki karakter alamiah yang dimanfaatkan secara lokal, regional, nasional dan internasional. Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Leuser dilakukan karena jenis produk kayu, bukan kayu dan keindahan yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis serta kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
48
lainnya. Lebih khusus kawasan Taman Nasional Gunung Leuser secara potensial memiliki fungsi, kegunaan dan sifat sebagai berikut (Tabel 1). Tabel 1. Fungsi, Kegunaan dan Sifat dari Taman Nasional Gunung Leuser FUNGSI KEGUNAAN SIFAT 1. Memperlancar aliran air. 2. Mencegah perembesan air asin. 3. Melindungi dari angin kencang. 4. Pemindahan pendangkalan 5. Pemindahan bahan-bahan gizi. 6. Pembersihan penemaran. 7. Pengisian air tanah. 8. Sumber keluarnya air tanah. 9. Mengeluarkan bahan gizi. 10. Memelihara habitat ikan. 11. Mengeluarkan zat-zat racun.
1. 2. 3.
Kehutanan Pertanian Menghasilkan makanan ternak. 4. Pusat rekreasi (turisme). 5. Media angkutan. 6. Sumber air. 7. Penghasil mineral. 8. Menghasilkan ikan. 9. Kepentingan penelitian. 10. Kepentingan pendidikan. 11. Memproduksi rabuk. 12. Penghasil energi.
1. Nilai-nilai budaya 2. Nilai-nilai sejarah 3. Nilai-nilai keindahan 4. Keanekaragaman biologi 5. Nilai-nilai kemanusian
Sumber: Laporan Tahunan TNGL, 1990.
Khusus kawasan lindung Gunung Leuser peran lingkungan yang dimiliki berpengaruh terhadap: a.
1,3 juta penduduk yang hidup di sekitar Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Karo dan Langkat.
b.
Sumber pengairan berbagai taman perkebunan seperti kelapa sawit, karet dan coklat.
c.
Sumber distribusi pengairan bagi distrik-distrik penting di Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Karo. Penjelasan yang sederhana tersebut tersebut di atas menunjukkan bahwa
kawasan lindung memiliki apa yang disebut dengan existence value. Nilai manfaat ini bebas dari penilaian saat ini maupun penilaian di masa yang akan datang
49
(future value). Penilaian ke depan memberikan harapan bagi semua pihak bahwa potensi yang terkandung di dalam kawasan lindung suatu saat dapat memberikan manfaat yang lebih besar. Kecenderungan secara bebas menentukan nilai manfaat sering disebut option value. Hal ini penting untuk menahan penggunaan kawasan lindung demi kepentingan masa depan.
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER
Zona Lainnya
Identifikasi Potensi Alam
Zona Penyangga
Bukan Kayu
Pariwisata
Pemanfaatan Air
Identifikasi Manfaat dan Biaya
Analisis Manfaat-Biaya NPV Rasio B/C IRR
Analisis Matrik Kebijakan
Sensitivitas
PP, PCR, SP, DRC, OT, NPCO, IT, NPCI, FT, EPC, NT, PC,SRP
Rekomendasi
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual
50
3.3. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran dan permasalahan dalam penelitian ini maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: 1.
Bahwa pemanfaatan produk-produk bukan kayu dari dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser memberikan dampak paling besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian taman nasional.
2.
Pengembangan dan pemeliharaan Taman Nasional Gunung Leuser layak dilaksanakan karena memberikan mafaat secara ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
3.
Pengelolaan Taman Nasional yang mengikutsertakan partisipasi masyarakat akan lebih menjamin kelestarian sumber daya alam yang bersangkutan dan memberikan kesejahteraan lebih tinggi.