II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Latar Belakang
Data Data Analisis
Penentuan Sasaran Desain
Penentuan Ide
Membuat furniture yang tidak hanya memiliki fungsi tetapi memiliki nilai estetik dan konseptual Mengenalkan varian model baru furniture multifungsi dengan bentuk yang unik
Anak kuliahan, Laki-laki yang lahir di era 90’an Pengaplikasian tempat lemari multifungsi pada ruang kamar yang minimalis
Solusi Permasalahan
Penggunaan material pendamping untuk menutupi kekurangan karakter bahan pokok kayu yang rentan rapuh. Penggunaan material pendamping agar dapat mengeksplorasi bentuk yang estetis Menciptakan pengemasan produk furniture multifungsi ini
Proses Produksi
Proses Produksi
Proses Pra Produksi
Brainstorming menentukan konsep furniture Sketsa desain alternative dan pembuatan 3d modeling Membuat gambar Diagramkerja 2.1. Kerangka Berfikir
Membuat konstruksi dasar Penyusunan dan pewarnaan lemari Finisihing furniture
Proses Paska Produksi
Membuat branding sebagai wadah serta identitas produk furniture ini Membuat promotion kit
Diagram 2.1. Kerangka Berfikir Sumber : Kharima Yuniar, 2014
7
B. Proses Perancangan 1. Strategi Desain Desain Brief
Menentukan konsep desain
Menentukan media Scanning
Data dan informasi dari internet
Data dari buku “Desain Furniture” Formulasi
Analisis data secara kualitatif Rumusan
Paparan konsep dan ide perancangan menjadi visual yaitu sketsa dan digital
Menggunakan tenaga pengrajin untuk memproduksi
Implementasi Desain
Brain Storming
Sketsa desain perancangan, sketsa alternative desain, gambar 3d, gambar kerja, gambar blow-up
Eksplorasi warna
Implementasi Media
Pemilihan media dasar kayu
Perakitan furniture
Finishing
8
2. Rincian Proses Perancangan Konsep Perancangan
Sketsa Desain Alternatif
Gambar Presentasi (3D) Produksi
Prototype
Gambar Kerja
Gambar Blow-up Diagram 2.2. Rincian Proses Perancangan Sumber : Kharisma Yuniar, 2014
Dalam sebuah proses penciptaan sebuah karya desain, diperlukan langkah-langkah yang menuntun desainer guna memberikan arahan yang tepat dalam merealisasikan tujuan desain. Berikut ini adalah langkahlangkah proses penciptaan karya desain.1 1. Sketsa Desain Alternatif Setelah mengetahui seluruh teori-teori desain yang menjadi menjadi pedoman kerangka berfikir, maka tahap berikutnya adalah membuat sketsa desain alternatif. Sketsa desain yang dibuat sesuai pedoman pada konsep desain yang sudah dibuat, sehingga dalam pembuatan furniture tetap
1
Marizan Eddy, Desain Furniture (Yogyakarta : Media Pressindo. 2005),193
9
konsisten dengan pemikiran dan analisisnya. Sketsa desain alternatif yang berpedoman pada konsep desain dapat dipelajari dari studi sketsa beberapa mahasiswa atau juga dapat mempelajari dan menganalisa desain furniture dari desainer-desainer furniture terkenal. Juga dapat dilihat bagaimana sebuah proses desain furniture mulai dari sebuah sketsa hingga menjadi sebuah furniture.
2. Gambar Presentasi (3D) Dengan adanya gambar presentasi ini menuangkan sketsa desain menjadi gambaran bentuk yang dapat dilihat dari beberapa sudut pandang kepada desainer. Pada umumnya, gambar presentasi dibuat sebaik mungkin. Gambar presentasi dibuat dalam bentuk gambar perspektif yang diberikan warna dan tekstur sesuai dengan konsep desain yang telah dirancang.
3. Gambar Kerja Gambar kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan / dikerjakan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dan bisa dimengerti di dalam pelaksanaan
pekerjaannya,
biasanya
disebut
juga
dengan
shopdrawing, gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing.
10
Gambar kerja yang dibuat sacara detail dengan skala ukuran. Pada umumnya, skala ukuran dibuat antara 1:5, 1:10 atau 1:20. Sedangkan untuk detail konstruksinya dibuat skala 1:2 atau 1:1.
4. Gambar Blow- Up (Break Down) Setelah gambar kerja dibuat, langkah selanjutnya membuat gambar kerja yang dipecah atau dipilih berdasarkan komponen-komponen furniture yang dirancang. Pemilahan digambar dimaksudkan untuk memperlihatkan sistem penyambungan dan strukturnya.
5. Produksi Dalam tahapan ini semua proses perencanaan diproduksi secara nyata. Proses produksi furniture dilakukan meliputi dari pemilihan media teknik sambung, finising media, pewarnaan kayu atau multiplek, dan perakitan konstruksi.
6. Prototype Prototype adalah sample, maket atau pun mock-up. Prototype dibuat berdasarkan gambar kerja atau detail gambar teknik. Skala yang sering digunakan adalah 1:10 atau 1:1. Idealnya sebuah prototype dibuat dengan ukuran sesunggunya yaitu 1:1. Bahan, warna, konstruksi dan tekstur prototype dibuat sesuai konsep perancangan, sehingga seluruh konsep desain dapat dievaluasi konsistensinya.
11