I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan sumber penghasilan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Subsektor hortikultura merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, buahbuahan, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Hasil sensus pertanian tahun 2013 diperoleh jumlah rumah tangga usaha pertanian subsektor hortikultura di Indonesia sebanyak 10.602.147 rumah tangga petani. Jumlah rumah tangga usaha subsektor hortikultura pada kelompok tanaman hias di Indonesia sebanyak 87.657 rumah tangga petani yang terdiri dari kelompok tanaman hias semusim sebanyak 62.211 rumah tangga petani dan tanaman hias tahunan sebanyak 25.446 rumah tangga petani. Khusus di provinsi Bali terdapat 19.864 rumah tangga petani yang terdiri dari kelompok tanaman hias semusim sebesar 8.306 rumah tangga petani dan kelompok tanaman hias tahunan sebesar 11.558 rumah tangga petani (BPS, 2013). Perluasan areal pemukiman yang disertai dengan pembangunan tempattempat pariwisata yang terjadi saat ini mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang nyaman dan segar. Masyarakat sudah mulai berpikir bahwa tanaman hias diperlukan untuk menyejukkan pekarangan yang ada di luar ruangan maupun suasana sejuk dan nyaman di dalam ruangan. Tanaman hias baik di dalam dan di luar ruangan dapat menciptakan nuansa alami, sejuk, dan asri.
1
2
Selain itu kesan ekslusif semakin menonjol apabila tanaman hias menghiasi dalam dan luar ruangan. Hal ini berarti ada pergeseran nilai pada masyarakat akan fungsi tanaman hias, tidak hanya sebagai penyejuk ruangan saja namun terkandung pula kesan ekslusif yang dirasakan. Provinsi Bali termasuk daerah yang beriklim tropis sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para pengusaha tanaman hias. Minat masyarakat Kota Denpasar yang cukup tinggi terhadap tanaman hias menjadi peluang bagi pelaku usaha tanaman hias dalam menghasilkan uang. Tanaman hias dan bungabungaan dapat diandalkan sebagai komoditas agribisnis, terutama untuk sasaran ekspor (Rukmana, 1995). CV. Kumala Dewata merupakan salah satu badan usaha yang melakukan pemasaran tanaman hias di Kota Denpasar yang beralamat di Jalan Karangsari I Gang Asri No.4 Padang Sambian Kaja Denpasar dan memiliki kebun (garden) sebagai lokasi display tanaman hias di Jalan Pererenan, Canggu Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. CV. Kumala Dewata dalam kegiatannya sebagian besar memasarkan tanaman hias luar ruangan (outdoor), sedangkan untuk tanaman hias dalam ruangan (indoor) terbatas hanya dalam jumlah dan jenis tertentu. Cara pemasaran yang dilakukan perusahaan yaitu dengan mengikuti proyek pembuatan taman (landscape). Selain itu perusahaan juga menawarkan jasa perawatan tanaman (maintenance). Saat ini banyak terdapat badan usaha lain yang juga bergerak pada bagian pemasaran tanaman hias di Kota Denpasar. Banyaknya badan usaha tersebut sudah tentu menimbulkan persaingan baik dalam harga ataupun keragaman tanaman hias yang mungkin kurang disadari oleh para pelaku usaha tersebut. Agar
3
usaha yang dilakukan dapat berlanjut dan berkembang maka diperlukan strategi pemasaran dimana salah satunya adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, harga, tempat/ distribusi, dan promosi. Hal ini disebabkan oleh bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern (Angipora, 2002). Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya agar menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen, sehingga dalam jangka
panjang
perusahaan
mendapatkan
keuntungan
yang
diharapkan.
Perusahaan harus mampu memilih dan menggunakan cara yang tepat dalam menawarkan produk ke pasar sasaran dibandingkan para pesaingnya dan harus tanggap terhadap perubahan minat dan pilihan konsumen. Bauran pemasaran merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
preferensi
konsumen
terhadap
barang
atau
jasa
yang
dipasarkannya. Penetapan strategi bauran pemasaran memegang peranan penting dalam strategi pemasaran. Peranan ini dilakukan oleh perusahaan dalam mengkombinasikan marketing mix yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal (Riyadini, 2006). Menyikapi keadaaan tersebut diatas maka dipandang perlu melakukan penelitian di CV. Kumala Dewata terkait strategi bauran pemasaran tanaman hias agar usaha tanaman hias yang dijalankan tetap membawa perusahaan pada posisi stabil dalam persaingan yang semakin ketat, agar mampu bertahan dan meningkatkan usahanya sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan menangkap konsumen potensialnya dan mempertahankan pelanggan yang telah ada.
4
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana bauran pemasaran tanaman hias yang dilakukan oleh CV. Kumala Dewata ditinjau dari konsep produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi? 2. Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh CV. Kumala Dewata dalam melakukan kegiatan pemasaran?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui hal berikut. 1. Bauran pemasaran tanaman hias yang dilakukan oleh CV. Kumala Dewata ditinjau dari konsep produk, harga, tempat/ distribusi, dan promosi. 2. Kendala-kendala yang dihadapi oleh CV. Kumala Dewata dalam melakukan kegiatan pemasaran.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan kemungkinan kontribusi hasil penelitian setelah tujuan tercapai atau masalah terpecahkan. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Menambah wawasan peneliti mengenai bauran pemasaran dan menumbuhkan minat usaha dalam bidang agribisnis tanaman hias.
5
2. Sebagai masukan bagi CV. Kumala Dewata tentang bauran pemasaran tanaman hias yang tepat untuk meningkatkan volume penjualan tanaman hias dalam persaingan usaha pemasaran tanaman hias. 3. Sebagai sumber informasi bagi peneliti lain yang beminat mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada bauran pemasaran tanaman hias ditinjau dari konsep produk, harga, tempat/ distribusi, dan promosi atau sering disebut dengan 4P (product, price, place, and promotion) serta kendalakendala yang dihadapi oleh CV. Kumala Dewata dalam memasarkan tanaman hias. Oleh karena itu jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menekankan pada bauran pemasaran tanaman hias .