I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan ortodontik merupakan prosedur jangka panjang yang bertujuan mendapatkan oklusi yang baik tanpa rotasi gigi dan diastema (Alawiyah dan Sianita, 2012). Tujuan perawatan ortodontik adalah untuk memperbaiki estetik yaitu mengoreksi letak dan susunan gigi serta mencegah terjadinya keadaan yang abnormal dari bentuk muka (Singh, 2007). Perawatan ortodontik antara lain direkomendasikan untuk tujuan fungsional yaitu meningkatkan kemampuan fungsi dan bicara. Letak susunan gigi dan rahang yang tidak normal dapat diperbaiki dengan melakukan perawatan ortodontik (Hansu Dkk, 2013). Alat ortodontik terdiri dari dua jenis yaitu alat lepasan dan alat cekat (Bahirrah, 2004). Alat ortodontik lepasan adalah alat yang bisa dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien (Singh, 2007). Alat ini mempunyai kemampuan perawatan yang lebih sederhana dibanding dengan alat cekat. Alat lepasan bisa digunakan sebagai alat pergerakan gigi aktif misalnya untuk kasus interseptif pada pasien gigi campuran, space maintainers, alat fungsional untuk peralatan modifikasi pertumbuhan, dan alat retensi pasca perawatan menggunakan alat cekat (Isaacson dkk, 2002). Alat ortodontik lepasan terdiri dari tiga komponen utama yaitu plat dasar, komponen retentif dan komponen aktif (Profit dkk , 2007). Plat dasar biasanya dibuat dari bahan resin akrilik, komponen retentif berupa kawat dan komponen aktif berupa elemen penggerak gigi seperti pir-pir
1
2
ortodontik dan busur labial, kedua komponen ini biasanya dibuat dari kawat stainless steel (Adams dan Kerr, 1996). Seiring dengan berkembangnya zaman, alat ortodontik lepasan sudah banyak digunakan oleh masyarakat luas. Masyarakat kebanyakan memilih alat ortodontik lepasan dengan alasan biaya yang lebih murah, mudah dibuka dan dipasang sendiri, serta mudah dibersihkan. Salah satu komponen aktif alat ortodontik lepasan yang paling sering digunakan di kedokteran gigi adalah spring. Spring mempunyai tiga macam bentuk yaitu spring tanpa koil, spring dengan koil dan spring dengan U loop. Koil diletakkan dekat dengan bagian spring yang tertanam pada plat akrilik. Koil merupakan sumber kelentingan spring yang menghasilkan kekuatan aktif untuk pergerakan gigi (Phulari, 2011). Jenis spring dengan koil yang paling banyak digunakan yaitu finger spring dan bucal retractor spring. Finger spring dan bucal retractor spring digunakan untuk menggerakkan gigi ke mesial atau distal yang diaktivasi dengan cara membuka koil dan menutup koil (Singh, 2007). Finger spring dibuat menggunakan kawat stainless steel dengan diameter 0,5 atau 0,6 mm (Phulari, 2011). Bucal retractor spring dibuat menggunakan kawat stainless steel dengan diameter 0,6 atau 0,7 mm (Phulari, 2013). Ukuran diameter kawat dalam membuat spring harus diperhitungkan karena dapat mempengaruhi besar gaya yang dihasilkan oleh spring. Semakin besar diameter kawat yang digunakan maka semakin besar pula besar gaya yang dihasilkan (Isaacson dkk, 2002). Besarnya gaya ortodontik yang cukup dapat memberikan reaksi biologis jaringan gigi dan pendukungnya secara efisien tanpa menimbulkan efek samping (Mirabella dan Artun, 1995).
3
Selama perawatan ortodontik, terdapat beberapa tipe pergerakan gigi yang terjadi. Semua pergerakan gigi ini cenderung bersifat kompleks dan dapat dikelompokkan dalam bentuk yang disederhanakan seperti peregerakan tipping, pergerakan rotasi, pergerakan bodily, pergerakan torque, dan pergerakan vertikal (Foster, 1997). Pergerakan vertikal dapat berupa pergerakan ekstrusi dan pergerakan intrusi (Bahirrah, 2004). Perawatan dengan alat ortodontik lepasan terbatas pada tipping dan gerakan rotasi sederhana, walaupun demikian alat ortodontik lepasan ini cukup untuk banyak perawatan ortodontik (Phulari, 2011). Zietsman (2000) mengatakan tipping gigi berakar tunggal memerlukan kekuatan 30-50 g dengan aktivasi sekitar 3 mm. Menurut Premkumar (2008) tekanan optimal untuk mendapatkan gerakang tipping adalah 35-60 g, gerakan bodily 70120 g, intrusi 10-20 g, ekstrusi 35-60 g, dan rotasi 35-60 g. Besar kekuatan pergerakan gigi pada alat ortodontik lepasan dapat dipengaruhi oleh jenis kawat yang digunakan, ukuran diameter kawat, ukuran diameter koil, panjang lengan kawat, dan besar jarak aktivasinya. Semakin besar diameter kawat, semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan namun elastisitas kawat berkurang (Bartzella, 2007). Besar kekuatan gaya geser yang dihasilkan oleh spring dapat diukur menggunakan alat tension gauge (Dentaurum, Germany) dengan ketelitian 28-450 g (Sella Dkk, 2012).
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, timbul suatu permasalahan yaitu apakah terdapat perbedaan pengaruh tiga ukuran diameter kawat stainless steel spring dengan koil terhadap besar gaya geser ?
C. Keaslian Penelitian Zietsman dkk. (2000) telah menguji kekuatan palatal finger spring pada alat ortodontik lepasan untuk menggerakkan gigi ke mesial dan distal, penelitian tersebut menyebutkan diameter kawat stainless steel 18/8 memilki kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan diameter kawat stainless steel 18/9. Mawaddah (2014) telah menguji pengaruh empat ukuran panjang lengan aktif terhadap kekuatan finger spring. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan kekuatan antara keempat ukuran panjang lengan aktif finger spring. Sejauh peneliti ketahui, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai perbandingan pengaruh tiga ukuran diameter kawat stainless steel spring dengan koil terhadap besar gaya geser .
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh tiga ukuran diameter kawat stainless steel spring dengan koil terhadap besar gaya geser. 2. Mendapatkan ukuran diameter kawat stainless steel spring yang optimal untuk pergerakan gigi.
5
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi bagi dokter gigi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan diameter kawat stainless steel spring yang optimal untuk pergerakan gigi. 2. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran gigi khususnya bidang ortodontik mengenai pengaruh besar gaya geser yang dihasilkan spring berdasarkan ukuran diameter kawat stainless steel.